PERTANIAN UMUM
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
FAKULTAS PERTANIAN
2022
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI·························································································1
BAB I PENDAHULUAN··········································································2
LATAR BELAKANG·············································································2
RUMUSAN MASALAH··········································································2
TUJUAN······························································································2
BAB II PEMBAHASAN··········································································3
BAB II PENUTUP··················································································7
KESIMPULAN·····················································································7
DAFTAR PUSTAKA··············································································8
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intensifikasi pertanian Pada awal program intensifikasi pertanian dari tahun 1970
sampai 1980, untuk mengatasi masalah hama pada tanaman padi para petani
menggunakan berbagai jenis dan formulasi pestisida dengan aneka bahan aktifnya.
Pada saat itu pestisida diprogramkan untuk memberantas bukan untuk mengendalikan,
bahkan juga untuk mencegah agar hama tidak timbul kembali. Kegiatan
pemberantasan ini sudah terjadwal dengan rapi, misalnya setiap sekali dalam
seminggu tanpa memperhatikan ada tidaknya serangan dan ekosistem.
Ekstensifikasi pertanian sendiri merupakan perluasan wilayah pertanian yang
sebelumnya digunakan sebagai wilayah yang dimanfaatkan oleh manusia. biasanya,
sasaran yang dituju dalam melakukan langkah ekstensifikasi pertanian ini adalah
ladang, hutan, pdang rumput, lahan gambut, dan lahan-lahn yang terpinggirkan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perluasan wilayah pertanian ini semata-mata
untuk meningkatkan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Jika
kebuthan masyarakat sudah terpenuhi maka tindakan perluasan lahan pertanian ini
tidak dianjurkan untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan, tindakan perluasan lahan
pertanian memiliki resiko merusak ekosistem asli dari alam dan juga terdesaknya
penduduk asli karena banyaknya pendatang baru pada wilayah ekstensifikasi tersebut.
B. Rumusan Masalah
A. Apa itu intensifikasi pertanian ?
B. Apa peranan petani dalam intensifikasi pertanian ?
C. Apa keuntungan dan kelemahan intensifikasi pertanian ?
C. Tujuan
A. Memahami intensifikasi pertanian.
B. Mengetahui peranan petani dalam intensifikasi pertanian.
C. Mengetahui keuntungan dan kelemahan intensifikasi pertanian.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
kemungkinan besar yang mengonsumsi makanan yang tercemar pestisida tersebut akan
mengalami penyakit kanker, jika pada laki-laki menyebabkan prilakunya menjadi
kewanita- wanitaan, dan lain sebagainya.
Ada beberapa langkah penting untuk melaksanakan intensifikasi pertanian secara
menyeluruh yakni dengan program "Panca Usaha Tani" atau "Lima Usaha Tani". Panca
usaha tani ini berkembang pesat pada era pemerintahan presiden Soeharto yang
merupakan bagian dari REPELITA pembangunan pertanian sangat digalakkan pada saat
itu. Berikut ini panca usaha tani yang dapat dilakukan diantaranya:
4
usia tanaman serta menempatkan pupuk pada jarak tertentu. Terkadang para petani
jika memberikan pupuk terlalu dekat dengan akar tanaman, maka tak menutup
kemungkinan tanaman tersebut akan layu dan berujung pada kematian tanaman, oleh
karena itu memberi jarak yang cukup saat pemupukan tanaman sangat penting.
Pemberian pupuk pada tanaman dapat dengan menggunakan pupuk dari kotoran
hewan ternak, seperti pupuk kandang yang memiliki komposisi dari feses
kambing,ayam,unta,sapi dan lainnya. Pupuk kompos dan NPK buatan yang berasal
dari sisa-sisa dedaunan juga penting sebagai tambahan nutrisi bagi tumbuhan.
Pemberian pupuk perlu melihat usia tanaman yang akan diberi pupuk, dosis, serta
cara dan jenis pupuk yang hendak ditambahkan pada tumbuhan. Sehingga jika
pemberian pupuk tidak tepat akan berefek pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
5. Pemberantasan Organisme Penggangu Tanaman
Pemberantasan organisme pengganggu tanaman bertujuan sebagai pemeliharaan
tanaman. Sebab, masalah yang umum dihadapi oleh para petani yakni hama dan
penyakit pada tanaman. Hama tanaman yang sangat mengganggu terutama ulat dan
wereng yang merusak struktur daun, serta gulma yang menggangu pada taanaman
untuk tumbuh dan berkembang. Terkadang penggunaan pestisida kimia tidak semata-
mata untuk memberantas hama, dapat juga menggunakan pestisida alami, misalnya
dengan menggunakan predator alami (misalnya: Ular untuk memutus mata rantai
perkembangan tikus di sawah agar produktivitas panen padi meningkat), sehingga
keseimbangan eksositem terus terjaga dengan baik.
B. Peranan Petani Dalam Intensifikasi Pertanian
Petani memiliki peran yang sangat penting dalam intensifikasi pertanian, namun
terkadang para petani kurang diperhatikan oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah kerap
tidak berpihak pada petani misalnya saja harga bibit dan pupuk yang tinggi namun
pendapatan petani masih tetap rendah sehingga pendapatannya tidak sebanding dengan
apa yang telah mereka keluarkan. Peranan petani dalam intensifikasi pertanian sangat
kuat tercermin pada pembuatan benih padi yang dibuat secara swadaya melalui bantuan
penyuluhan. Pembuatan benih padi dilakukan karena tingginya harga benih yang
diedarkan oleh Departemen Pertanian setempat. Dari kemampuan pembuatan benih yang
mereka miliki petani lokal mampu membuat benih yang unggul sehingga mereka dapat
meningkatkan pendapatan dari padi yang mereka kelola. Uang yang didapat dari hasil
panen petani membelanjakan uangnya untuk membeli pupuk yang sangat mahal, hal
tersebut menunjukkan bahwa petani berperan besar terhadap kecukupan di Indonesia.
C. Keuntungan Dan Kelemahan Intensifikasi Pertanian
Adanya intensifikasi pertanian tentunya memiliki dampak nyata di dunia pertanian.
Tentunya intensifikasi pertanian memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak
positif dengan adanya intensifikasi pertanian yakni produksi panen menjadi meningkat
akibat pemilihan benih bibit yang berkualitas, ekosistem di lahan pertanian menjadi
stabil, hasil panen rata-rata meningkat seperti yang pernah terjadi 1960-1970 sehingga
produksi makanan pernah meningkat hingga 34%, dan mampu memenuhi kebutuhan
pangan nasional. Sementara itu dampak negatif dari adanya intensifikasi pertanian
seperti;
5
1. Dampak pengelolaan tanah yang kurang diperhatikan dapat merusak struktur tanah
dan ekosistem di dalamnya dan ini banyak terjadi pada saat penggunaan alat berat
seperti traktor.
2. Dampak buruk pemupukan secara terus-menerus dan tidak terkendali secara baik
dapat menyebabkan tanah menjadi asam sehingga pH tanah menjadi menurun,
sehingga hasil pertanian tidak produktif. Termasuk unsur hara Nitrogen yang
terkandung di dalam pupuk dapat menyebabkan terbentuknya larutan nitrit di
dalam tanah yang dapat meresap di sumur warga sekitar daerah pertanian.
3. Dampak dari penggunaan pestisida berlebih dapat menyebabkan dapat
menyebabkan mudah berkembangnya hama dan gulma menjadi resisten (kebal
terhadap senyawa obat/pestisida), terjadinya resurgensi (hama timbul kembali),
terjadinya ledakan populasi hama terutama yang umum adalah hama ulat dan
wereng, keracuanan serta iritasi kulit pada manusia, terjadinya pencemaran udara,
air, dan tanah, serta berefek buruk bagi daging buah/sayur yang terpapar senyawa
kimia pestisida (dapat meracuni hasil panen;buah,sayur,dan sebagainya).
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Intensifikasi pertanian merupakan usaha yang dilakukan petani untuk meningkatkan
hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah tersedia.
Intensifikasi dianjurkan untuk menghasilkan produk pertanian yang tahan penyakit,
menghasilkan buah,sayur dan makanan pokok yang berkualitas tinggi dan unggul.
Program Intensifikasi pertanian di Indonesia dilatarbelakangi oleh keinginan
pemerintah dan rakyat untuk memperoleh hasil panen yang layak, cukup untuk
memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Ada beberapa langkah penting untuk melaksanakan intensifikasi pertanian secara
menyeluruh yakni dengan program "Panca Usaha Tani" atau "Lima Usaha
Tani".sebagai berikut: Pemilihan dan Penggunaan Bibit Unggul, Pengelolaan Lahan
dan Tanah Pertanian Secara Tepat dan Terencana, Pengaturan Irigasi atau Saluran
Air, Pemberian Pupuk Pada Dosis Yang Tepat, Pemberantasan Organisme
Penggangu Tanaman
Dampak positif dengan adanya intensifikasi pertanian yakni produksi panen menjadi
meningkat akibat pemilihan benih bibit yang berkualitas, ekosistem di lahan
pertanian menjadi stabil, hasil panen rata-rata meningkat. Sementara itu dampak
negatif dari adanya intensifikasi pertanian seperti; Dampak pengelolaan tanah yang
kurang diperhatikan dapat merusak struktur tanah dan ekosistem di dalamnya, tanah
menjadi asam sehingga pH tanah menjadi menurun, mudah berkembangnya hama
dan gulma menjadi resisten (kebal terhadap senyawa obat/pestisida), terjadinya
resurgensi (hama timbul kembali).
7
DAFTAR PUSTAKA