Anda di halaman 1dari 5

PENYULUHAN

“CARA PEMUPUKAN YANG TEPAT PADA KELAPA SAWIT”

MUKTI AHMAD NURCAHYA, SP, M.SC

AKADEMI KOMUNITAS PERKEBUNAN YOGYAKARTA

Cara Pemupukan Yang Tepat 1


PENYULUHAN

Perkembangan penyuluhan pertanian di Indonesia menunjukkan perjalanan waktu


yang cukup panjang, awalnya timbulnya penyuluhan ditandai berdirinya Botanical
Garden atau sekarang disebut Kebun Raya Bogor pada tanggal 18 Mei 1817.
Pada tahun 1905 berdirilah Departemen Pertanian yang langsung membentuk
Dinas penyuluhan pertanian atau dalam istilah bahasa Belanda disebut Landbauw
Voorlichting Dienst (LVD). Adapun tujuan pembentukan dinas penyuluhan pada
saat itu sebagian besar adalah untuk memenuhi kepentingan penjajah.Adanya
istilah tanam paksa (cultur stelsel) dan kerja rodi yang memaksa rakyat Indonesia
untuk bercocok tanam diperuntukkan bagi kepentingan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, terjadi perubahan yang mendasar
dalam konsepsi, pengertian, tujuan dan aspek- aspek lain dalam penyuluhan
pertanian.Pada tahun 1970 sampai dengan 1980-an produk padi meningkat, karena
adanya sistem Latihan dan Kunjungan (LAKU). Pada tahun 1995 Bank Dunia,
melakukan evaluasi kelemahan penyuluhan di Indonesia yaitu (1) kurangnya
partisipasi, (2) kesalahan menempatkan fokus penyuluhan, (3) mekanisme top-
down, dan (4) kurangnya koordinasi antar sektor.
Kelemahan penyuluhan pertanian di Indonesia tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satu diantaranya adalah belum adanya persepsi yang sama tentang definisi
penyuluhan pertanian. Kondisi ini mengakibatkan penyelenggaraan penyuluhan di era
reformasi sempat mengalami stagnasi atau bahkan di beberapa daerah tidak ada lagi
kelembagaan yang mengurusi penyelenggaraan penyuluhan. Hal tersebut sangat menjadi
keprihatinan bagi insan yang peduli dengan pembangunan pertanian. Oleh karena itu,
lahirlah Undang- Undang no 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (SP3K). Pemupukan merupakan faktor yang penting
untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Dosis dan takaran
dalam pemupukan pada masing-masing tanaman berbeda, tergantung jumlah
nutrisi yang dibutuhkan pada tanaman tersebut. Pada dasarnya setiap tanaman
memerlukan perlakuan yang khusus dalam hal pemupukan. Tujuan dari
pemupukan itu sendiri adalah memberikan asupan makanan pada tanaman
untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pemupukan pada tanaman perkebunan merupakan usaha untuk menambah
unsur hara yang efektif dan berimbang secara langsung atau tidak langsung
diberikan kepada tanaman guna mencapai (TBS) Tandan Buah Segar. Salah
satu tanaman perkebunan yang memerlukan pemupukan secara rutin, cukup,
dan berimbang yaitu tanaman kelapa sawit. Tanaman ini membutuhkan proses
pemupukan yang baik, karena unsur hara yang tersedia didalam tanah semakin
berkurang. Hal itu dikarenakan kemampuan kelapa sawit dalam mengabsorbsi
unsur hara sangat rendah.

Cara Pemupukan Yang Tepat 2


CARA PEMUPUKAN YANG TEPAT PADA KELAPA SAWIT

Gambar. Proses Pemupukan

Penyebaran feeding root (penyerapan akar) pada tanaman kelapa sawit dibatasi pada 0-
60 cm. Selain itu variasi iklim yang lebih cenderung menurun tingkat kesuburan
tanahnya, dalam kondisi terlalu kering maupun terlalu basah berpengaruh terhadap
kondisi kesuburan tanah pada kedalaman 0-60 cm (Panggabean & Purwono, 2017).

Akibatnya pada tandan buah segar (TBS) mengalami penurunan pertumbuhan dan
produksi tanaman. Disisi lain, pengaruh cuaca dan gulma mengakibatkan pupuk
menguap ke udara. Sehingga jumlah pupuk yang tersedia di dalam tanah pada pohon
kelapa sawit sedikit demi sedikit mengalami penurunan.
Teknik pemupukan diharapkan mampu memaksimalkan penyerapan nutrisi di
dalam tanah dengan mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi yang nyata
pada tanaman sawit. Sebaliknya, teknik pemupukan yang tidak baik dapat
merusak dan menambah biaya pengeluaran yang lebih banyak.

Teknik kegiatan yang mendukung keberhasilan pemupukan dan pra pemupukan


yaitu :

1. Pembersihan piringan dan buka piringan


Merupakan kegiatan membersihkan gulma dan kayu dibawah tajuk tanaman.
Proses ini dimaksudkan untuk menghindari persaingan unsur hara dan sanitasi
dari pupuk yang diberikan.

2. Pembuatan pasar panen


Pembuatan pasar panen yaitu pembuatan jalan diantara beberapa jejer tanaman
sawit untuk memudahkan penebaran pupuk yang akan diaplikasikan pada
tanaman.

3. Pembersihan gawangan mati


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk menjaga agar jumlah unsur
hara yang ada ditanah tidak berkurang, maka perebut unsur hara seperti gulma
dan beberapa tanaman jenis polong-polongan yang menjulur di pohon sawit
harus dibersihkan. Setelah semua persiapan pra pemupukan selesai, tahap
selanjutnya adalah tips pemupukan yang tepat.Keefektifan dan efisiensi
pemupukan ditentukan oleh pengelolaan pemupukan yang tepat.

Cara Pemupukan Yang Tepat 3


Pemupukan yang efektif dan efisien mengacu pada konsep 4T yaitu: tepat jenis,
tepat dosis, tepat tempat, dan tepat cara. Dasar pertimbangan yang digunakan
dalam penentuan jenis pupuk antara lain: umur tanaman, gejala defisiensi hara,
kondisi lahan dan harga pupuk.

1. Tepat Jenis
Pupuk yang diaplikasikan harus sesuai jenisnya. Pada tanaman sawit, pupuk
yang digunakan yaitu Borate, TSP/SP/RP, Urea/Za, Dolomite/Kieserite, dan
MOP/KCL.

2. Tepat Dosis
Dosis yang diberikan kepada tanaman kelapa sawit harus sesuai dengan
kebutuhan dan umur tanamannya.

3. Tepat Tempat
Tempat yang paling baik digunakan yaitu piringan dan gawangan yang sudah
dibersihkn dari kotoran termasuk gulma yang berbahaya.

4. Tepat Cara
Pengaplikasian pupuk di tanaman sawit harus sesuai dengan prosedur dan cara
yang tepat.

Pemupukan juga tergantung terhadap iklim meliputi curah hujan yang


merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi waktu aplikasi pemupukan.
Berikut jadwal atau waktu pemupukan yang tepat untuk mengatasi gangguan iklim
disekitar perkebunan. Pemupukan yang optimum dilakukan pada saat curah hujan 100-
200 mm/bulan dan minimum pada curah hujan 60 mm/bulan serta maksimun 300
mm/bulan. Jika terjadi kemarau dengan curah hujan kurang dari 60 mm/bulan, maka
pemupukan dihentikan dan dapat dilaksanakan pemupukan kembali jika sudah turun
hujan 50 mm/10 hari.

Selain iklim curah hujan, masih ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan yaitu
cara penaburan pupuk yang benar. Cara penaburan pupuk pada intinya
diaplikasikan di daerah perakaran yang dominan menyerap hara. Cara dan
tempat penaburan pupuk yang diaplikasikan berpengaruh terhadap persentasi
pupuk yang diserap oleh tanaman.

Referensi
Hendarto, K. (2020, Oktober Sabtu). Materi Lokalita. Retrieved from Cyber
Extention: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/94982/teknik-pemupukan-kelapa-
sawit-/
Panggabean, S. M., & Purwono. (2017). Manajemen Pemupukan Tanaman
Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pelantaran Agro Estate,. Bul. Agrohorti
5 (3), 316-324.

Cara Pemupukan Yang Tepat 4

Anda mungkin juga menyukai