Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

“Pemupukan Yang Tepat”

Oleh:

NAMA : MUH.ARISANTO

NIM : D1F120010

KELAS : PTP-B

JURUSAN/PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Pertanian adalah pilar utama dalam penyediaan pangan bagi populasi global yang terus

berkembang. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat, praktik

pertanian yang efisien dan berkelanjutan menjadi semakin penting. Salah satu aspek kunci dalam

pertanian yang berhasil adalah pemupukan yang tepat.

Makalah ini bertujuan untuk menyajikan pemahaman yang lebih mendalam tentang

praktik pemupukan yang benar dalam pertanian. Saya akan membahas berbagai aspek, mulai dari

analisis tanah hingga pemilihan jenis pupuk yang sesuai, serta dampak dari pemupukan yang

salah. Kami juga akan membahas praktik-praktik terbaik yang dapat membantu petani

meningkatkan produktivitas tanaman mereka sambil meminimalkan dampak negatif pada

lingkungan.

Dalam menulis makalah ini, saya berharap dapat memberikan wawasan yang berguna

bagi para petani, praktisi pertanian, dan semua pihak yang peduli dengan pertanian yang

berkelanjutan dan berdaya tahan. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang

bermanfaat dan menginspirasi perubahan positif dalam praktik pemupukan di lapangan.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian global yang memiliki

peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan, pakan hewan, dan berbagai komoditas

pertanian lainnya. Dengan populasi dunia yang terus tumbuh, pertanian perlu meningkatkan

produktivitasnya agar dapat memenuhi tuntutan akan hasil pertanian yang lebih besar. Salah

satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian adalah pemupukan yang

benar.

Pemupukan yang benar adalah praktik pertanian yang mengoptimalkan pemberian nutrisi

kepada tanaman. Tanaman memerlukan sejumlah nutrisi esensial, seperti nitrogen (N), fosfor

(P), dan kalium (K), serta unsur mikro, untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun,

penggunaan pupuk yang tidak tepat dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, seperti

pencemaran lingkungan, penurunan kualitas tanah, dan pemborosan sumber daya.

Pada saat yang sama, petani di seluruh dunia menghadapi tantangan dalam menghadapi

perubahan iklim yang memengaruhi pola cuaca dan ketidakpastian dalam produksi pertanian.

Oleh karena itu, pemupukan yang benar juga harus mempertimbangkan faktor-faktor

lingkungan dan kondisi cuaca yang berubah-ubah.

Selain itu, pemupukan yang tepat juga merupakan bagian integral dari pertanian

berkelanjutan yang bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah, mengurangi limbah, dan

meningkatkan efisiensi sumber daya. Praktik pemupukan yang tepat juga dapat membantu

dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari pertanian.


Dalam konteks ini, penelitian dan pemahaman yang mendalam tentang pemupukan yang

benar menjadi krusial. Makalah ini akan membahas konsep dasar pemupukan yang benar,

jenis-jenis pupuk yang digunakan, praktik-praktik terbaik, serta dampak positif yang dapat

dihasilkan melalui implementasi pemupukan yang tepat. Selain itu, makalah ini juga akan

menggambarkan bagaimana pemupukan yang benar dapat menjadi elemen kunci dalam

menjaga ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan dalam pertanian modern.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemahaman tentang kebutuhan nutrisi tanaman memengaruhi pemupukan

yang benar dalam pertanian?

2. Apa saja jenis-jenis pupuk yang paling umum digunakan dalam pertanian, dan bagaimana

cara penggunaannya yang optimal?

3. Bagaimana analisis tanah dapat digunakan untuk menentukan jenis dan dosis pupuk yang

diperlukan?

4. Bagaimana praktik pemupukan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas pertanian

dan kualitas hasil panen?

1.3 Tujuan

1. Mengedukasi Pembaca: Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca

tentang pentingnya pemupukan yang benar dalam pertanian modern.

2. Menguraikan Konsep Dasar: Menjelaskan konsep dasar pemupukan yang benar,

termasuk analisis tanah, kebutuhan nutrisi tanaman, dan siklus pertumbuhan tanaman.

3. Mengidentifikasi Jenis-jenis Pupuk: Mendeskripsikan berbagai jenis pupuk yang

digunakan dalam pertanian, baik anorganik maupun organik, serta peran masing-masing

jenis dalam pemupukan yang benar.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pemupukan Yang Benar

A. Pengertian Pemupukan Yang Tepat

Pemupukan yang tepat merujuk pada praktik pemberian pupuk yang memenuhi

kebutuhan nutrisi tanaman dengan cara yang efisien, efektif, dan berkelanjutan. Pemupukan yang

tepat mengharuskan petani atau pelaku pertanian untuk memahami kondisi tanah, jenis tanaman

yang dibudidayakan, serta tahapan pertumbuhan tanaman. Tujuannya adalah untuk memberikan

nutrisi yang sesuai dan diperlukan oleh tanaman pada saat yang tepat dan dalam jumlah yang

cukup tanpa berlebihan.

Aspek-aspek penting dalam pemupukan yang tepat meliputi:

1. Analisis Tanah: Melakukan analisis tanah untuk menentukan tingkat nutrisi yang ada

dalam tanah. Hal ini membantu dalam menentukan jenis pupuk yang diperlukan dan

dosis yang sesuai.

2. Kebutuhan Nutrisi Tanaman: Memahami kebutuhan nutrisi yang spesifik untuk jenis

tanaman yang dibudidayakan. Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-

beda pada berbagai tahap pertumbuhannya.


3. Dosis yang Tepat: Menentukan dosis pupuk yang tepat berdasarkan analisis tanah dan

kebutuhan tanaman. Dosis yang tepat memastikan bahwa tanaman mendapatkan nutrisi

yang cukup tanpa menyebabkan pemupukan berlebihan.

4. Pemupukan Bertahap: Pemupukan sebaiknya dilakukan secara bertahap selama siklus

pertumbuhan tanaman. Ini memungkinkan nutrisi diserap oleh tanaman pada saat yang

paling diperlukan.

5. Penggunaan Jenis Pupuk yang Sesuai: Memilih jenis pupuk yang tepat, baik itu pupuk

anorganik atau pupuk organik, berdasarkan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.

6. Pemantauan dan Evaluasi: Memantau respons tanaman terhadap pemupukan dan, jika

perlu, melakukan penyesuaian dalam pemupukan untuk mencapai hasil yang optimal.

Pemupukan yang tepat tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produktivitas

pertanian, tetapi juga membantu dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,

seperti pencemaran air dan tanah akibat pemupukan berlebihan. Selain itu, pemupukan yang

tepat juga mendukung pertanian berkelanjutan dengan menjaga kesuburan tanah dan efisiensi

penggunaan sumber daya.

B. Analisis Tanah dan Peran Penting dalam Pemupukan Yang Benar

Analisis Tanah adalah proses evaluasi komposisi dan sifat fisik-kimia dari tanah. Hal ini

dilakukan dengan mengambil sampel tanah dari area pertanian dan menguji berbagai parameter,

termasuk tingkat nutrisi, tekstur tanah, pH, dan tingkat kelembaban. Analisis tanah adalah

langkah kritis dalam pemupukan yang benar, dan berikut adalah peran pentingnya:

1. Menentukan Tingkat Nutrisi: Analisis tanah membantu dalam menentukan tingkat nutrisi

yang tersedia dalam tanah, seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan unsur mikro
lainnya. Ini membantu petani untuk mengetahui jenis dan jumlah pupuk yang harus

diberikan.

2. Menghindari Pemupukan Berlebihan: Dengan mengetahui tingkat nutrisi yang ada dalam

tanah, petani dapat menghindari pemupukan berlebihan yang dapat merusak lingkungan

dan menghabiskan sumber daya.

3. Mengidentifikasi Masalah Tanah: Analisis tanah dapat mengungkapkan masalah tanah

seperti keasaman yang tinggi (pH rendah) atau rendahnya tingkat unsur hara tertentu. Ini

memungkinkan petani untuk mengambil tindakan korektif yang sesuai.

4. Mengoptimalkan Penggunaan Pupuk: Analisis tanah membantu dalam merencanakan

pemupukan yang tepat dan mengoptimalkan penggunaan pupuk, sehingga tanaman dapat

mendapatkan nutrisi yang diperlukan dengan efisien.

Kebutuhan Nutrisi Utama Tanaman

Tanaman memerlukan beberapa nutrisi utama untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Nutrisi utama ini termasuk:

1. Nitrogen (N): Digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetatif, seperti daun dan

batang. Nitrogen membantu dalam pembentukan protein dan klorofil.

2. Fosfor (P): Penting untuk perkembangan akar, pembentukan bunga, dan pembuahan.

Fosfor juga diperlukan dalam proses energi dalam tanaman.

3. Kalium (K): Berperan dalam regulasi tekanan osmotik dan transportasi nutrisi. Kalium

juga mempengaruhi resistensi tanaman terhadap penyakit.


4. Unsur Mikro: Tanaman juga membutuhkan unsur mikro seperti besi (Fe), mangan (Mn),

tembaga (Cu), seng (Zn), dan boron (B) dalam jumlah yang lebih kecil, tetapi tetap

penting untuk pertumbuhan yang sehat.

Kebutuhan nutrisi ini bervariasi tergantung pada jenis tanaman, fase pertumbuhan, dan

kondisi lingkungan. Memahami kebutuhan nutrisi utama tanaman adalah kunci dalam

pemupukan yang benar, karena membantu dalam pemilihan pupuk yang sesuai dan dosis

yang tepat.

C. Kebutuhan Nutrisi Utama Tanaman

Kebutuhan nutrisi utama tanaman adalah faktor kunci dalam pemupukan yang benar.

Tanaman memerlukan berbagai unsur hara utama untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Berikut adalah beberapa nutrisi utama yang penting bagi tanaman:

a. Nitrogen (N): Nitrogen sangat penting untuk pertumbuhan vegetatif tanaman, termasuk

pembentukan daun dan batang. Ini adalah komponen utama dalam molekul klorofil, yang

diperlukan untuk fotosintesis.

b. Fosfor (P): Fosfor adalah nutrisi yang mendukung pertumbuhan akar, pembentukan

bunga, dan perkembangan buah. Selain itu, fosfor penting dalam transfer energi di dalam

tanaman.

c. Kalium (K): Kalium membantu tanaman dalam berbagai fungsi, seperti regulasi tekanan

osmotik, transportasi nutrisi, dan regulasi proses biokimia dalam tanaman. Ini juga

berperan dalam meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit.


d. Magnesium (Mg): Magnesium adalah komponen penting dalam molekul klorofil dan

berperan dalam fotosintesis. Tanaman memerlukan magnesium untuk mempertahankan

warna hijau daunnya.

e. Kalsium (Ca): Kalsium mendukung perkembangan sel, pembentukan dinding sel, dan

mengatur transportasi nutrisi dalam tanaman.

f. Sulfur (S): Sulfur adalah bagian dari beberapa asam amino dan protein penting dalam

tanaman. Ini juga diperlukan dalam pembentukan vitamin dan enzim.

g. Unsur Mikro: Selain unsur-unsur di atas, tanaman juga memerlukan unsur mikro seperti

besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), dan boron (B) dalam jumlah yang

lebih kecil. Meskipun diperlukan dalam jumlah kecil, unsur-unsur ini penting dalam

berbagai proses biokimia dalam tanaman.

D. Pentingnya Pemahaman Siklus Pertumbuhan Tanaman

Pemahaman tentang siklus pertumbuhan tanaman adalah aspek penting dalam

pemupukan yang benar. Tanaman melewati serangkaian tahap pertumbuhan yang

berbeda, dan kebutuhan nutrisinya berubah sepanjang siklus tersebut. Beberapa tahap

pertumbuhan tanaman meliputi:

a. Vegetatif: Tahap awal pertumbuhan di mana tanaman fokus pada pengembangan

daun dan batang. Pada tahap ini, kebutuhan akan nitrogen lebih tinggi.

b. Pembentukan Bunga dan Buah: Tanaman memerlukan fosfor yang cukup untuk

perkembangan akar, pembentukan bunga, dan pembuahan. Kalium juga penting

dalam tahap ini.


c. Pematangan Buah dan Hasil Panen: Pada tahap ini, tanaman masih memerlukan

nutrisi yang cukup untuk mematangkan buah dan menghasilkan hasil panen yang

berkualitas.

2.2 Jenis- Jenis Pupuk

1). Pupuk Anorganik:

1. Nitrogen (N): Pupuk nitrogen digunakan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif

tanaman. Ini membantu dalam pembentukan daun dan batang yang kuat, serta

memberikan warna hijau pada tanaman. Beberapa contoh pupuk nitrogen anorganik

meliputi urea, amonium nitrat, dan amonium sulfat.

2. Fosfor (P): Pupuk fosfor mendukung pembentukan akar yang sehat, perkembangan

bunga, dan perkembangan buah. Superfosfat, fosfat amonium, dan fosfat tunggal adalah

beberapa contoh pupuk fosfor anorganik.

3. Kalium (K): Pupuk kalium membantu dalam regulasi tekanan osmotik dalam tanaman

dan transportasi nutrisi. Ini juga memengaruhi resistensi tanaman terhadap penyakit.

Beberapa pupuk kalium anorganik termasuk kalium klorida dan kalium sulfat.

4. Pupuk Anorganik Multinutrien: Ada pupuk anorganik yang mengandung lebih dari satu

unsur hara utama, seperti pupuk NPK yang mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan

kalium (K) dalam berbagai rasio. Pupuk ini dirancang untuk memberikan nutrisi yang

seimbang kepada tanaman.

2). Pupuk Organik:

1. Kompos: Kompos adalah pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan organik yang

telah terurai oleh mikroorganisme. Kompos mengandung nutrisi penting dan


meningkatkan struktur tanah. Ini juga membantu dalam meningkatkan ketersediaan air

dalam tanah.

2. Pupuk Kandang: Pupuk kandang diperoleh dari limbah hewan, seperti kotoran sapi atau

kambing. Ini mengandung nutrisi penting seperti nitrogen dan fosfor serta materi organik

yang memperbaiki struktur tanah.

3. Pupuk Hijau: Pupuk hijau melibatkan penanaman tanaman tertentu (biasanya tanaman

leguminosa) yang kemudian diolah dan digunakan sebagai pupuk. Tanaman ini mengikat

nitrogen dari udara dan memperkaya tanah dengan nutrisi.

4. Pupuk Organik Lainnya: Selain kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau, ada banyak

pupuk organik lainnya yang berasal dari sumber-sumber organik, seperti jerami, limbah

dapur, dan limbah tumbuhan.

Pupuk organik sering digunakan dalam pertanian organik atau pertanian berkelanjutan

karena mereka membantu dalam meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi ketergantungan

pada pupuk anorganik, dan menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Pupuk anorganik

cenderung memberikan nutrisi dengan cepat, tetapi pemakaian berlebihan dapat berdampak

buruk pada lingkungan. Oleh karena itu, pemilihan pupuk harus sesuai dengan kebutuhan

tanaman dan praktik pertanian yang diinginkan.

2.3 Praktik- raktik terbaik dalam Pemupukan yang Tepat

Anda telah mengidentifikasi praktik-praktik terbaik dalam pemupukan yang tepat.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing praktik tersebut

1. Dosiskan Pupuk dengan Tepat Berdasarkan Analisis Tanah:

Ini adalah praktik dasar dalam pemupukan yang benar. Analisis tanah membantu

dalam menentukan tingkat nutrisi yang ada dalam tanah, sehingga Anda dapat
merencanakan dosis pupuk yang sesuai. Ini membantu menghindari pemupukan

berlebihan atau kurang.

2. Pemupukan Bertahap Selama Siklus Pertumbuhan Tanaman:

Pemupukan yang dibagi menjadi beberapa tahap selama siklus pertumbuhan

tanaman memungkinkan tanaman untuk menerima nutrisi sesuai dengan kebutuhan

mereka pada setiap tahap. Misalnya, tanaman memerlukan lebih banyak nitrogen pada

tahap vegetatif awal dan lebih banyak fosfor selama pembentukan bunga dan buah.

3. Perhatikan Keseimbangan Antara Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K):

Keseimbangan antara unsur hara utama, yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium, sangat

penting. Keseimbangan yang tepat antara ketiganya mendukung pertumbuhan tanaman

yang sehat dan produktif.

4. Pemupukan Lokal untuk Meningkatkan Efisiensi Penyerapan Nutrisi:

Pemupukan lokal adalah praktik yang melibatkan pemberian pupuk secara

langsung ke area perakaran tanaman. Ini meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi oleh

tanaman dan mengurangi pemborosan pupuk.

5. Perhatikan pH Tanah:

pH tanah yang sesuai adalah faktor penting dalam pemupukan yang benar.

Beberapa tanaman membutuhkan pH tanah yang lebih asam, sementara yang lain

memerlukan pH yang lebih basa. Menyesuaikan pH tanah dengan kebutuhan tanaman

membantu dalam penyerapan nutrisi yang optimal.

6. Penggunaan Pupuk Organik dan Manfaatnya:


Pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau memberikan

nutrisi dan meningkatkan struktur tanah. Mereka juga membantu dalam meningkatkan

ketersediaan air dalam tanah dan mengurangi risiko pencemaran lingkungan.

7. Praktik Pertanian Berkelanjutan yang Mendukung Pemupukan yang Benar:

Praktik pertanian berkelanjutan, seperti rotasi tanaman, penanaman penutup

tanah, dan penggunaan tanaman perindang, dapat mendukung pemupukan yang benar

dengan memelihara kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

2.4 Dampak Pemupukan Yang Salah

1. Risiko Pemupukan Berlebihan:

Pemupukan berlebihan terjadi ketika petani atau praktisi pertanian memberikan

pupuk dalam jumlah yang lebih dari yang dibutuhkan tanaman. Dampak dari pemupukan

berlebihan termasuk:

 Biaya Tinggi: Pemupukan berlebihan menghabiskan sumber daya petani, termasuk uang,

energi, dan waktu.

 Risiko Kesehatan: Pemupukan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terpapar bahan

kimia berbahaya.

 Keracunan Tanaman: Konsentrasi nutrisi yang tinggi dapat meracuni tanaman dan

menghambat pertumbuhan mereka.

2. Pencemaran Lingkungan:
Pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan melalui

berbagai cara:

 Pencemaran Air: Nutrisi berlebih dari pupuk dapat mencuci ke dalam air permukaan dan

mengalir ke sungai dan danau, menyebabkan eutrofikasi dan merusak ekosistem air.

 Pencemaran Tanah: Kelebihan nutrisi dalam tanah dapat mencemari tanah dan

mengganggu keseimbangan mikroorganisme tanah.

 Emisi Gas Rumah Kaca: Produksi dan penggunaan pupuk juga dapat menyebabkan emisi

gas rumah kaca, seperti nitrogen oksida (N2O), yang berperan dalam perubahan iklim.

3. Kerusakan Tanah dan Degradasi:

Pemupukan yang salah dapat merusak tanah dan menyebabkan degradasi tanah

yang dapat berdampak jangka panjang. Ini termasuk:

 Kompaksi Tanah: Penggunaan mesin berat atau lalu lintas yang berlebihan pada tanah

yang terlalu basah dapat mengakibatkan kompaksi tanah yang merusak struktur tanah dan

menghambat pergerakan air dan akar tanaman.

 Penurunan Kesuburan: Pemupukan berlebihan atau tidak tepat dapat mengakibatkan

penurunan kesuburan tanah, sehingga tanah menjadi kurang produktif.

 Erosi Tanah: Pemupukan yang salah dapat meningkatkan erosi tanah, yang

menghilangkan lapisan tanah subur dan mengurangi produktivitas lahan.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemupukan yang tepat adalah kunci keberhasilan pertanian modern yang

berkelanjutan. Dari temuan utama di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa poin

penting:

1. Analisis Tanah adalah Fondasi: Analisis tanah adalah langkah awal yang krusial

dalam pemupukan yang tepat. Mengetahui tingkat nutrisi dan kondisi tanah

memungkinkan petani untuk merencanakan pemupukan yang sesuai.

2. Kebutuhan Nutrisi Tanaman adalah Variabel: Tanaman memerlukan nutrisi utama

seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, tetapi kebutuhan ini berubah selama siklus
pertumbuhan tanaman. Pemahaman yang baik tentang siklus pertumbuhan

memungkinkan pemupukan yang sesuai dengan setiap fase.

3. Pupuk Anorganik dan Organik Mempunyai Peran Masing-Masing: Pupuk anorganik

memberikan nutrisi dengan cepat, sementara pupuk organik seperti kompos dan

pupuk kandang memperbaiki struktur tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.

4. Praktik-Praktik Terbaik Adalah Kunci: Pemupukan yang tepat melibatkan praktik-

praktik terbaik seperti dosis yang tepat, pemupukan bertahap, perhatian pada

keseimbangan nutrisi, pemupukan lokal, dan pemantauan pH tanah.

5. Dampak Pemupukan yang Salah adalah Risiko Lingkungan dan Produktivitas:

Pemupukan yang salah, terutama pemupukan berlebihan, dapat berdampak negatif

pada lingkungan melalui pencemaran dan kerusakan tanah. Ini juga dapat merugikan

produktivitas pertanian.

Pentingnya Pemupukan yang Tepat dalam Pertanian:

Pemupukan yang tepat adalah kunci untuk mencapai produktivitas pertanian yang

tinggi, menjaga keseimbangan ekosistem, dan mendukung ketahanan pangan global.

Dengan merencanakan dan melaksanakan pemupukan yang benar, petani dapat

meningkatkan hasil panen, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan

ketersediaan pangan yang cukup untuk populasi yang terus tumbuh. Pemupukan yang

tepat adalah langkah penting menuju pertanian yang berkelanjutan, sehat, dan berdaya

tahan.
DAFTAR PUSTAKA

Mansyur, N. I., Pudjiwati, E. H., & Murtilaksono, A. (2021). Pupuk dan pemupukan. Syiah

Kuala University Press.

Suntari, R., Nugroho, G. A., Fitria, A. D., Nuklis, A., & Albarki, G. K. (2021). Teknologi Pupuk

dan Pemupukan Ramah Lingkungan. Universitas Brawijaya Press.

Supartha, I. N. Y., Wijana, G. E. D. E., & Adnyana, G. M. (2012). Aplikasi jenis pupuk organik

pada tanaman padi sistem pertanian organik. E-Jurnal agroekoteknologi tropika, 1(2), 98-

106.

Roidah, I. S. (2013). Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Jurnal

Bonorowo, 1(1), 30-43.

Ginting, C. (2019). Nutrisi Tanaman. Instiper Press.

Anda mungkin juga menyukai