Anda di halaman 1dari 18

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Ini Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Pelajaran Biologi

Guru Mata Pelajaran : Hj. Rosyi Rosdiana S.Pd, M.Pd.

Oleh :

Azmi Nurfauziah (05)

Maudhy Dhanty (14)

Mentari Nur Rizkilillah (15)

Mikhail Johan B. P. (16)

Pretty Shafira D. (25)

Yan Nurrezkytaku A. (35)

Kelompok 3

Kelas : XII IPA 6

SMA NEGERI 1 PURWAKARTA

TAHUN AJARAN 2018/2019


PENGARUH PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN KACANG HIJAU

A. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Kacang hijau dalam bahasa latinnya Vigna radiate adalah sejenis tanaman budidaya dan
palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berpotein nabati tinggi.
Seperti halnya makhluk hidup yang lainnya kacang hijau juga mengalami suatu
pertumbuhan. Selama mengalami proses peningkatan atau pematangan aktivitas organ baik dalam
segi ukuran, yang meliputi volume, massa, jumlah, dan panjang.
Tumbuhan kacang hijau yang mulanya kecil tumbuh seiring dengan bejalannya waktu dan
perlakuan yang diperolehnya. Pertumbuhan yang dialami oleh tumbuhan kacang hijau tentunya
dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah satunya adalah pemberian nutrisi. Dalam hal ini adalah
pupuk.
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang dibutuhkan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral).

b. Landasan Teori

 5 Tepat Pemupukan

Ada lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh
dengan optimal. Dalam istilah pemupukan hal tersebut dinamakan 5 tepat pemupukan. 5 tepat
pemupukan diantaranya yaitu:
1. Tepat jenis
Tepat jenis maksudnya yaitu pada saat pemupukan harus tepat dalam menentukan jenis
pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman. Misalnya pada saat pemupukan tanaman padi, jika
tanaman tersebut membutuhkan pupuk N maka kita harus memupuk Urea atau jika tanaman
tersebut kekurangan unsur P maka perlu diberikan pupuk SP36 atau pupuk lain yang
mengandung unsur P. Apabila jenis pupuk yang digunakan salah, maka akan membuat
tanaman yang kita pupuk tidak akan bertambah bagus.

2. Tepat dosis
Tepat dosis maksudnya yaitu pada saat pemupukan dosis yang diberikan harus tepat atau
sesuai dengan kebutuhan tanaman atau yang tertera pada label. Karena pemberian dosis pupuk
yang salah akan menyebabkan ketidakefisienan terhadap tanaman bahkan menyebabkan
kerusakan pada tanaman. Tepat dosis disini dimaksudkan agar dosis yang kita berikan ke
tanaman tidak sampai terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Apabila dosis yang kita berikan
terlalu sedikit, maka tanaman masih kekurangan unsur hara. Dan apabila dosis terlalu banyak
maka pupuk tersebut bisa saja menjadi tocsic bagi tanaman itu sendiri.

3. Tepat Waktu
Tepat waktu maksudnya yaitu pada saat pemberian pupuk yang baik hendaknya
disesuaikan kapan tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih unsur hara atau pada waktu
yang tepat. Hal tersebut dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal. Waktu pemupukan biasanya saat sebelum penanaman, saat tanam dan setelah tanam.

4. Tepat tempat
Tepat tempat maksudnya yaitu pada saat pemupukan harus memperhatikan tempat atau
lokasi tanaman sehingga dapat mengaplikasikan pemupukan secara tepat. Misalnya pada saat
pemupukan lokasi pemupukan berada pada ketinggian dan kecepatan angin besar. Maka
jangan menggunakan pupuk yang berbentuk cair dan disemprotkan. Pemupukan yang baik
juga memperhatikan peletakan pupuk pada tanaman. Entah disekitar tanaman ataupun didalam
tanah. Hal tersebut mempengaruhi hasil penyerapan tanaman akan asupan pupuk yang kita
berikan.
5. Tepat cara.
Tepat cara maksudnya yaitu pada saat pemupukan cara kita harus benar. Cara pemberian
pupuk yang salah akan membuat pupuk terbuang sia-sia ataupun tercuci oleh air dan
terdenitrifikasi sehingga tidak dapat ditangkap langsung oleh tanaman. Untuk itu cara
pemupukan harus benar dan tepat sasaran.

 Jenis Pupuk

1. Pupuk Urea
Kandungan pupuk urea terdiri dari 46% nitrogen dan 54% zat pembawa (carrier). Hal ini
berarti, di dalam 100 kg urea terdapat sebanyak-banyaknya 46 kg nitrogen tersedia dan 56 kg
zat pembawa berupa karbondioksida.
Manfaat urea yaiut membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir
hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesis,dan
mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain).

2. Pupuk NPK Mutiara


Pupuk NPK Mutiara mengandung 16% N (Nitrogen), 16% P2O5 (Phospate), 16% K2O
(Kalium), 0.5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Karena kandungan tersebut
pupuk ini juga dikenal dengan istilah pupuk NPK 16-16-16.
Manfaat pupuk NPK Mutiara adalah dapat mempercepat, memperbanyak, memperkuat,
serta memperpanjang akar tanaman. Sehingga dengan demikian akar akan mudah menyerap
hara pada tanah. Juga mencegah tanaman agar tidak kerdil.

3. Pupuk NPK Kujang


Pupuk NPK Kujang 30-6-8 plus organik adalah pupuk majemuk dengan kandungan N, P,
dan K seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Manfaat Pupuk NPK Kujang adalah mencegah kehilangan unsur hara,m empengaruhi sifat
fisik tanah menjdi lebih gembur, meningkatkan daya serap unsur hara oleh tanaman, dan
meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga menjaga ketersediaan air dalam tanah.
4. Pupuk Organik Cair (Kotoran Hewan)
Kotoran sapi merupakan pupuk kandang limbah dari peternakan sapi yang mempunyai
kandungan serat tinggi , karena terdapat serat atau selulosa dalam kadar tinggi pada kotoran
ternak ini merupakan senyawa rantai karbon yang dapat mengalami proses pelapukan lebih
kompleks.
Manfaat pupuk organik cair ini adalah untuk menghasilkan berbagai nutrisi bagi tanah dan
tanaman, juga mempertahankan jumlah udara yang terkandung dalam tanah (aerasi), sehingga
tanah dengan bahan organik yang tinggi tidak akan mudah mengalami pemadatan dan
pengerasan.

 Dosis Pemupukan

1. Dosis : 100kg/ha Dosis : 100kg/ha


Jarak Tanam : 25cm/populasi = 100kg/160.000populasi
1 populasi : 3 benih = 100.000g/160.000 populasi
Dalam 1 ha artinya luas 10.000 m2 = 0,625 g/populasi
= 100 m X 100 m = 10.000 cm X 10.000 cm = 0,625 g/ 3 benih
Bila jarak tanam 25 cm X 25 cm, = 0,208 g/benih
maka jumlah populasi dalam 1 ha = 1 pot = 10 benih
= 10.000cm/25 cm X 10.000cm/25cm = 0,208g/benih X 10
= 400 X 400 = 160.000 populasi/ha = 2,08g/pot
= ½ sdt/pot

2. Dosis : 300 liter/ha


Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air
murni. Air murni bermassa jenis 1g/cm3. Berat jenis tidak mempunyai satuan atau dimensi.
Artinya, 1 liter air sama dengan 1 kg.
Dosis pupuk cair : 300 liter/ha = 300 kg/ha
Jika dengan dosis 100 kg/ha sama dengan ½ sdt / pot,
Maka dengan dosis 300 liter/ha sama dengan 1 ½ sdt/pot.
c. Hipotesis

 Hipotesis positif

Adanya pengaruh pemberian pupuk dengan jenis yang berbeda terhadap kecepatan pertambahan
tinggi batang tanaman kacang hijau

 Hipotesis Negatif

Tidak adanya pengaruh pemberian pupuk dengan jenis yang berbeda terhadap kecepatan
pertambahan tinggi batang tanaman kacang hijau

B. Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian pupuk dengan jenis yang berbeda terhadap
kecepatan pertambahan tinggi batang tanaman kacang hijau.
 Untuk mengetahui perbedaan pertambahan tinggi batang tanaman kacang hijau yang diberi
pupuk npk mutiara, pupuk npk kujang, pupuk urea, pupuk organic cair, dan pupuk sesuai
rekomendasi budidaya kacang hijau ( pupuk npk mutiara + pupuk urea + pupuk organic
cair )
 Mengetahui jenis pupuk yang paling baik dan kurang baik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau.
 Mengetahui perbandingan pertumbuhan kacang hijau

C. Metodologi Penelitian

a. Variabel

1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pada percobaan ini yang
menjadi variabel bebasnya adalah pupuk npk mutiara, pupuk npk kujang, pupuk urea, pupuk
organic cair, dan pupuk sesuai rekomendasi budidaya kacang hijau ( pupuk npk mutiara + pupuk
urea + pupuk organic cair )
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah pengaruh pertumbuhan tanaman. Pada percobaan ini yang menjadi
variabel terikatnya adalah panjang batang pada tanaman kacang hijau.

3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang tidak diberikan perlakuan sama sekali. Pada percobaan ini
yang menjadi variabel kontrolnya adalah tanaman kacang hijau, 6 gelas plastik, sekam bakar,
cahaya matahari, air, suhu.

b. Alat dan Bahan


 6 buah gelas plastik
 Biji kacang hijau
 Sekam bakar
 Label
 Pupuk
o Pupuk npk mutiara
o Pupuk npk kujang
o Pupuk urea
o Pupuk organic cair
o Pupuk sesuai rekomendasi budidaya kacang hijau ( pupuk npk mutiara + pupuk
urea + pupuk organic cair )
 Air dan semprotan air
 Penggaris
 Paku

c. Cara Kerja
i. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
ii. Merendam kacang hijau yang akan ditanam selama 1-3 jam
iii. Lubangi bagian bawah dari gelas plastic untuk pengeluaran air setelah disiram
iv. Berikan label pada setiap gelas plastic
v. Masukan sekam bakar ke gelas plastic
vi. Lakukan seleksi benih, lalu masukkan 10 biji kacang hijau ke setiap gelas
plastic
vii. Menambahkan pupuk ke dalam setiap gelas dengan takaran dan jenis berikut
 Pot A ( Tanpa Pupuk )
 Pot B ( Pupuk npk mutiara )
 Pot C ( Pupuk Urea )
 Pot D ( Pupuk Organik Cair )
 Pot E ( Pupuk npk kujang )
 Pot F ( Pupuk sesuai rekomendasi budidaya kacang hijau yaitu
campuran antara pupuk npk mutiara, pupuk urea, dan pupuk organic
cair )
viii. Siram biji-biji kacang hijau tersebut pada setiap gelas plastic dengan
menggunakan semprotan air sebanyak 40x semprot (-+30 ml). Penyiraman
dilakukan 2x sehari.
ix. Amati dan ukur pertumbuhan kacang hijau setiap harinya
x. Catat pada tabel pengamatan dan jangan lupa untuk difoto sebagai lampiran

d. Tabel Hasil Pengamatan

1. Pot A

Biji Hari ke-


Kacang Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Hijau
1 0,7 1,7 9 14,5 18,5 19 20 11,9142857
2 1 1 1,5 2 4,5 9,5 12 4,5
3 1,5 2,2 7 13 15,5 17,4 19,5 10,8714286
4 1,3 1,5 3,5 7 14 17,3 20 9,22857143
5 1,2 2 9,5 13 19 23 26 13,3857143
6 1,8 1,8 7 12,5 17 19,4 21 11,5
7 1,5 1,6 7,5 13 17 19,8 23 11,9142857
8 1,3 1,7 2 2,5 2,8 2,8 3 2,3
9 1,8 2 3,5 6,9 15 17 19 9,31428571
10 1,2 2 6 11 16,5 19 23 11,2428571
Rata-
1,33 1,75 5,65 9,54 13,98 16,42 18,65
rata
2. Pot B

Biji Hari ke-


Kacang Rata-rata
Hijau 1 2 3 4 5 6 7
1 0,2 0,7 2 5,5 9 13,6 16 6,71428571
2 1,2 1,4 5 10,5 13,5 15 18 9,22857143
3 0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,17142857
4 0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,17142857
5 0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,17142857
6 0 0,2 0,2 0,2 0,5 1,4 2,3 0,68571429
7 0,5 0,6 1,5 4 9,5 13,6 16 6,52857143
8 0,7 0,9 1 2,3 7 10,7 14 5,22857143
9 0 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,25714286
10 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-
0,26 0,47 1,06 2,34 4,04 5,52 6,72
rata

3. Pot C

Biji Hari ke- Rata-


Kacang
1 2 3 4 5 6 7 rata
Hijau
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-
0 0 0 0 0 0 0 0
rata
4. Pot D

Biji Hari ke-


Kacang Rata-rata
Hijau 1 2 3 4 5 6 7
1 0,8 1 8,5 14 18 19,1 21,3 11,8142857
2 1,5 2,3 6,5 13 17 19,3 22 11,6571429
3 1,2 1,8 6 12,5 15 17,9 20,4 10,6857143
4 0,7 2 8 14,5 16 18,2 22,3 11,6714286
5 0,8 1,4 1,5 1,5 5 10,3 17 5,35714286
6 0,5 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,67142857
7 0,7 1,8 8 14 19 20,5 22,6 12,3714286
8 1,5 2 7 12 17 20,1 22,7 11,7571429
9 1,2 2,2 8,5 13 17 19,2 22,1 11,8857143
10 0,8 1 4,5 10 13 16,4 20 9,38571429
Rata-
0,97 1,62 5,92 10,52 13,77 16,17 19,11
rata

5. Pot E

Biji Hari ke-


Kacang Rata-rata
Hijau 1 2 3 4 5 6 7
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0,3 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,47142857
3 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,08571429
5 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0,3 0,5 0,5 3 3 7,8 10 3,58571429
7 0,6 0,8 0,8 1,5 1,5 1,5 1,5 1,17142857
8 0,5 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,75714286
9 0,2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,45714286
10 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-
0,19 0,32 0,32 0,64 0,64 1,12 1,34
rata
6. Pot F

Biji Hari ke-


Kacang Rata-rata
Hijau 1 2 3 4 5 6 7
1 0,2 0,6 0,6 0,6 8,5 11,3 15 5,25714286
2 0 0 0 0,6 0,6 0,6 0,6 0,34285714
3 0 0,2 0,2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,34285714
4 0,2 0,3 0,3 0,4 1,5 1,5 1,5 0,81428571
5 0,4 0,5 0,5 0,9 0,9 0,9 0,9 0,71428571
6 0,3 0,4 0,4 0,6 0,6 0,6 0,6 0,5
7 0 0,6 0,6 0,7 0,7 0,7 0,7 0,57142857
8 0,5 0,7 0,7 0,7 1,5 2,3 3 1,34285714
9 0,7 0,8 0,8 0,8 1 1 1 0,87142857
10 0,7 0,7 0,7 0,7 1 1,5 2 1,04285714
Rata-
0,3 0,48 0,48 0,65 1,68 2,09 2,58
rata

e. Grafik

GRAFIK POT A
18.65 15
16.42
13.98
10
9.54

5.65 5
1.33 1.75
0
Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7
BIJI KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

6.72 GRAFIK POT B


5.52 10
8
4.04
6
2.34 4
1.06 2
0.26 0.47
0
Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
GRAFIK POT C
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 0 0 0 0 0 0 0
biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
hari ke- 1 2 3 4 5 6 7

GRAFIK POT D
15
19.11
16.17 10
13.77
10.52
5
5.92
0.97 1.62
0
Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

GRAFIK POT E
1.34 4
1.12
3

0.64 0.64 2

0.32 0.32 1
0.19
0
Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

GRAFIK POT F
6
2.58 5
2.09 4
1.68
3
2
0.65
0.48 0.48 1
0.3
0
hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
GRAFIK PERBANDINGAN SEMUA POT
25

20
POT A
15 POT B
POT C
10 POT D
POT E
5 POT F

0
HARI KE- 1 2 3 4 5 6 7

f. Analisis Hasil Pengamatan


i. Hari ke-1
 Pada hari pertama, pot A mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang
hijau sebesar 1,33 cm. Pot B mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang
hijau sebesar 0,26 cm. Pot C tidak menunjukan pertumbuhan sama
sekali. Pot D mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau sebesar
0,97 cm. Pot E mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau sebesar
0,19 cm. Pot F mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau sebesar
0,3 cm. Pada hari pertama pot A mempunyai pertumbuhan yang paling
unggul dengan rata-rata pertumbuuhan kacang hijau sebesar 1,33 cm.
ii. Hari ke-2
 Pada hari kedua, pot A mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 1,75 cm. Pot B mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 0,47 cm. Pot C masih belum menunjukan pertumbuhan sama
sekali. Pot D mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau sebesar
1,62 cm. Pot E mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau sebesar
0,32 cm. Pot F mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau sebesar
0,48 cm. Pada hari kedua pot A masih mempunyai pertumbuhan yang
paling unggul dengan rata-rata sebesar 1,75 cm.
iii. Hari ke-3
 Pada hari ketiga pot A mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 5,65 cm. pot B mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 1,06 cm. Pot C masih belum menunjukan adanya pertumbuhan
sama sekali. Pot D mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 5,92 cm. Pot E mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 0,32 cm. Pot F mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 0,48 cm. Pada hari ketiga, pot D mempunyai rata-rata
pertumbuhan yang paling unggul yaitu 5,95 cm.
iv. Hari ke-4
 Pada hari keempat pot A mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang
hijau sebesar 9,54 cm.Pot B mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang
hijau sebesar 2,34 cm. Pot C masih belum menunjukan adanya
pertumbuhan. Pot D mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 10,52 cm. Pot E mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 0,64 cm. Pot F mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 1,68 cm.Pada hari keempat pot D mempunyai rata-rata
pertumbuhan yang paling unggul yaitu 10,52 cm
v. Hari ke-5
 Pada hari kelima pot A mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 13,98 cm. Pot B mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang
hijau sebesar 4,04 cm. Pot C masih belum menunjukan adanya
pertumbuhan. Pot D mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 13,77 cm. Pot E mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 0,64 cm. Pot F mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 1,68 cm. Pada hari kelima pot A mempunyai rata-rata
pertumbuhan yang paling unggul yaitu 13,98 cm.
vi. Hari ke-6
 Pada hari keenam pot A mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 16,42 cm. Pot B mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang
hijau sebesar 5,52 cm. Pot C masih belum menunjukan adanya
pertumbuhan. Pot D mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 16,17 cm. Pot E mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 1,12 cm. Pot F mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 2,09 cm. Pada hari keenam pot A mempunyai rata-rata
pertumbuhan paling unggul yaitu 16,42 cm.
vii. Hari ke-7
 Pada hari ketujuh pot A mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 18,65 cm. Pot B mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang
hijau sebesar 6,72 cm. Pot C tidak menunjukan adanya pertumbuhan
sama sekali. Pot D mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 19,11 cm. Pot E mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 1,34 cm. Pot F mempunyai rata-rata pertumbuhan kacang hijau
sebesar 2,58 cm. Pada hari ketujuh pot D mempunyai rata-rata
pertumbuhan paling unggul yaitu 19,11 cm.

g. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa:
 Hipotesis kami mengatakan bahwa “Ada pengaruh pemberian berbagai
jenis pupuk terhadap pertumbuhan kacang hijau”, terbukti
kebenarannya. Kebenaran tersebut dilihat dari percobaan yang
dilakukan. Setiap pot memiliki rata-rata tinggi tanaman kacang hijau
yang berbeda-beda.
 Pemberian jenis pupuk yang berbeda mengakibatkan perbedaan
pertumbuhan tanaman kacang hijau. Terbukti dari data yang diperoleh,
rata-rata tinggi tanaman yang paling baik terdapat pada pot yang diberi
pupuk organic cair,
 Jenis pupuk yang paling baik terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau adalah pupuk organic cair.

Hasil praktikum ini akan lebih optimal apabila pemupukan dilakukan


dengan memenuhi “5 tepat”, yaitu tepat jenis, tepat cara, tepat waktu, tepat
dosis dan tepat mutu.
h. Lampiran
i. Daftar Pustaka
http://maqsalina.blogspot.com/2014/08/5-tepat-pemupukan.html
https://mitalom.com/macam-macam-jenis-pupuk-npk-dan-kegunaannya/
http://kebun.net/pupuk-npk-mutiara-manfaat-dan-cara-penggunaannya/
https://www.indotrading.com/product/pupuk-npk-pupuk-p510422.aspx
https://ciluk-b.blogspot.com/2017/02/kandungan-unsur-hara-kotoran-sapi.html

Anda mungkin juga menyukai