Anda di halaman 1dari 7

Pemupukan Tanaman

H:\pemupukan\pemupukan_tanaman_files\head-silvikultur.jpg

Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Tujuannya untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman. Tanaman diberikan pemupukan, jika : 1. Tanah miskin hara 2. Pertumbuhan tanaman terhambat walaupun sudah dilakukan penyiangan dan ditemukan gejala kekurangan unsur hara. 3. Pertumbuhan tanaman perlu dipercepat untuk mengurangi resiko akibat persaingan dengan gulma.
4. Ingin meningkatkan hasil pertambahan pertumbuhan (riap volume) per satuan luas pada akhir daur.

Jenis pupuk yang biasanya digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur hara primer (N, P, K). Namun mungkin saja tanaman juga kekurangan unsur hara lain. Oleh karena ada 3 cara untuk mengetahui tanaman kekurangan unsur hara (deficiency) apa saja, yaitu : 1. Mengamati gejala-gejala yang muncul dalam pertumbuhan tanaman, apakah normal atau tidak. 2. Analisis tanah di laboratorium dengan mengambil sample tanah di lapangan 3. Analisis jaringan tanaman di laboratorium dengan mengambil sample daun tanaman. Pemupukan dilakukan menjelang atau awal musim hujan. Kalau diperlukan pupuk tambahan pada tahun yang sama, maka dilakukan menjelang akhir musim hujan. Sebelum pemupukan dilakukan, sebaiknya pH tanah diketahui. Jika pH tanah asam, maka perlu diberi kapur kaptan (CaCO3) agar pH tanah naik sehingga pemupukan memberikan respon yang baik pertumbuhan tanaman. Pada saat tanaman berumur 1-3 bulan, umumnya pemupukan dilakukan. Jika tingkat kesuburan tanah yang diolah makin jelek, maka pemupukan dilakukan lebih awal. Setelah itu diulangi pada umur 6-24 bulan sampai tinggi tanaman melampaui tinggi gulma. Jika perlu dilakukan pemupukan untuk meningkatkan riap volume, maka pemupukan berikutnya diberikan menjelang penjarangan pertama (saat tajuk bersinggungan) untuk pohon yang terpilih (tidak dijarangkan). Kemudian pemupukan berikutnya menjelang penjarangan kedua dan seterusnya sampai batas 5 tahun sebelum ditebang.

Penggolongan pupuk
file:///H:/pemupukan/Pupuk%20DAN%20CARA%20PEMUPUKAN.htm

Berdasar asal: pupuk organik dan anorganik Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya: pupuk tunggal dan pupuk majemuk Menurut cara aplikasi: pupuk akar dan pupuk daun Berdasarkan cara melepaskan unsur hara: fast release dan slow release PUPUK DASAR Pupuk dasar merupakan pupuk untuk mendasari media penanaman. Biasanya meggunakan kompos dan pupuk kandang. Bertujuan untuk menetralkan pH tanah, membantu menetralkan racun akibat logam berat yang ada di dalam tanah, memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur,mempertinggi porositas tanah dan secara langsung meningkatkan ketersediaan air tanah serta membantu mempertahankan suhu tanah sehingga fluktuasinya tidak tinggi. PUPUK BUATAN o Kelebihan pupuk buatan: 1. Dengan pupuk buatan dapat memberikan berbagai zat makanan tanaman dalam jumlah dan perebandingan yang dikehendaki 2. Unsur makanan tanaman dari pupuk buatan dalam banyak hal bekerja lebih cepat daripada pupuk organik 3. Pupuk buatan lebih mudah diatur pengangkutannya daripada pupuk organik. Pengangkutannya lebih cepat dan murah.

Macam-macam pupuk buatan:


Pupuk Nitrogen Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Pupuk Fosfat Pupuk fosfat sederhana yang biasa dipakai pada umumnya hanya mengandung kalsium fosfat [ Ca3(PO4)2]. Pupuk Kalium

Kalium bukan merupakan komponen dari bahan organik yang membentuk tanaman. Ia khusus terdapat di dalam cairan sel di dalam bentuk ion-ion K+. Pupuk Kalsium Yang dimaksud dengan pupuk kalsium adalah produk yang mengandung persenyawaan kalsium yang bereaksi basa. Pupuk Magnesium Magnesium untuk tanaman penting sebagai unsur untuk pertumbuhan hijau daun. Pupuk Natrium Unsur ini untuk tanaman itu sama diperlukan seperti kalium untuk pertumbuhan baik. o Produk pupuk buatan: Pupuk ZA Mengandung belerang 24% dam nitrogen 21% Pupuk Urea Pupuk kimia yang berkadar Nitrogen tinggi (46%) Pupuk SP-36 Merupakan sumber hara Fosfor bagi tanaman (36%) Pupuk NPK Merupakan jenis pupuk majemuk yang mengandung unsur hara makro Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K). PUPUK ORGANIK o Pupuk organik sangat penting karena : 1. Memperbaiki struktur tanah 2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air 3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah Jenis pupuk organik :

Pupuk Kandang Komponen yang terpenting dari bahan pupuk kandang adalah : 1. Faeces (tahi) atau kotoran dalam bentuk padat 2. Urine (kencing) atau kotoran dalam bentuk cairan Pupuk Hijau Pupuk hijau adalah mengolah tanaman atau bagian tanaman menjadi tertimbun di bawah tanah untuk maksud pemupukan. Maksud pemupukan dengan pupuk hijau adalh terutama untuk memelihara dan memperbaiki struktur tanah dengan pemberian suplai bahan organik Macam dari pupuk hijau yaitu pupuk hijau leguminosa dan pupuk hijau bukan leguminosa Kompos Kompos adalah suatu produk yang terdiri sebagian besar dari sampah buangan organik yang secara keseluruhan atau sebagian telah mengalami kondisi pengeraman dalam suhu yang tinggi. Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna coklat kehitaman, agak lembap, gembur, dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi

Tata Cara Pemupukan


file:///H:/pemupukan/Tata%20Cara%20Pemupukan%20%C2%AB%20Pustaka%20Negeri.htm 1. Memupuk dengan cara pemberian melalui akar 2. Memupuk dengan cara pemberian melalui daun

1. Memupuk melalui akar Yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada tanaman lewat akar. Tujuannya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan. Pada umumnya pemberian pupuk melalui akar dapat dilakukan secara: 1. Disebar (broad casting) Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir, sehari sebelum tanam, kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Beberapa pertimbangan untuk menggunakan cara ini adalah: a. Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan maupun tidak teratur dalam barisan b. Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada pada dekat dengan permukaan tanah c. Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik d. Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi e. Daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya rendah maka yang diambil tanaman sedikit Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat. Kerugian cara ini ialah merangsang pertumbuhan rumput pengganggu/gulma dan kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi. 2. Ditempatkan di antara larikan/barisan Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Untuk tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a. Pupuk yang digunakan relatif sedikit b. Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang c. Kesuburan tanah rendah d. Tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit e. Untuk tanah tegalan atau darat

f. Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur hara oleh tanah dalam jumlah yang cukup besar 3. Ditempatkan dalam lubang Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sejauh kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama dengan cara larikan/barisan.

FERTIGASI
file:///H:/pemupukan/fertigasi.html

Cara pemupukan yang umum dilakukan adalah disebar dipermukaan tanah, dibenam di dalam tanah, disemprot pada daun, atau melalui air irigasi yang biasa disebut fertigasi ( Plaster, 1992). Cara terakhir dipandang lebih efisien mengingat pemupukan dengan cara ditebar dipermukaan tanah ternyata banyak terbuang dan pembenaman pupuk padatan memerlukan lebih banyak air dan waktu untuk dapat diserap tanaman. Fertigasi banyak dikembangkan melalui sistem irigasi curah, irigasi pancaran dan irigasi tetes dengan hasil yang memuaskan, yakni dapat menghemat pupuk, tenaga, dan jumlah serta waktu pemberian dapat disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi. Untuk pengebangan teknologi irigasi dan pengelolaan air di tingkat usahatani yang lebih efisien serta penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan, telah dirancang sistem fertigasi mikro. Teknologi sistem fertigasi mikro adalah teknologi irigasi dan teknologi pemupukan dimana pemakaian air dan pupuk langsung diberikan secara bersamaan secara lambat dan teratur yang langsung diberikan ke daerah perakaran melalui rancangan jaringan pipa plastik yang ekonomis dengan debit penetes yang rendah sehingga hemat dalam pemakaian air dan efisien dalam penggunaan pupuk (Naswir, 2008) Teknologi sistem fertigasi mikro adalah teknologi irigasi dan teknologi pemupukan dimana pemakaian air dan pupuk langsung diberikan secara bersamaan secara lambat dan teratur yang langsung diberikan ke daerah perakaran melalui rancangan jaringan pipa plastik yang ekonomis dengan debit penetes yang rendah sehingga hemat dalam pemakaian air dan efisien dalam penggunaan pupuk (Naswir, 2008).

Waktu Aplikasi pemupukan yang tepat ( jenis, dosis, waktu dan cara )
file:///H:/pemupukan/waktu-aplikasi-pemupukan-yang-tepat.html 1. Waktu aplikasi pupuk anorganik (tunggal / compound) pada TBM (tanaman belum menghasilkan, umur 1 3 tahun) adalah sebagai berikut : a b 2. TBM umur 1 tahun : 4 kali aplikasi/tahun TBM umur 2 tahun : 3 kali aplikasi/tahun. Waktu aplikasi pupuk pada TM (tanaman menghasilkan, umur > 3 tahun) adalah sbb. a Tunggal : Urea dan MOP 2 kali setahun

Dolomit/Kiserit, RP, SP-36 satu kali setahun. b c d 3. 4. Compound : 3 kali setahun By-products : padat (JJK & WDS) satu kali aplikasi per tahun Cair (efluen) : 3 kali aplikasi per tahun

Aplikasi pemupukan pada TM diusahakan pada saat menjelang atau akhir musim hujan. Aplikasi pupuk Urea, MOP dan juga RP dilakukan pada waktu yang berdekatan guna mendapatkan efek sinergis dari masing-masing pupuk secara maksimal.

5.

Apabila pada saat pelaksanaan pemupukan terjadi periode hujan yang lebat maka agar dipilih pemupukan TSP, fosfat alam, atau dolomit yang praktis tidak tercuci (tidak terjadi leaching).

6.

Pada TM umur 6 tahun, kapur pertanian atau dolomit dapat diberikan setiap waktu, karena pupuk-pupuk ini disebar diluar piringan, jadi aplikasinya tidak tergantung dari waktu aplikasi pupuk urea yang disebar didalam piringan.

7.

Pada TBM dan TM s/d umur 5 tahun, kapur pertanian dan dolomit dapat diberikan setiap waktu namun harus diperhatikan bahwa selang waktu pemberiannya dengan pupuk urea 2 bulan.

8.

Pada periode yang amat kering hindarkan pemupukan urea agar tidak terjadi kehilangan yang berlebihan karena penguapan amonia.

Anda mungkin juga menyukai