Anda di halaman 1dari 16

2.

KAIDAH PEMUPUKAN

Kompentasi : Mhs Memahami Prinsip-


prinsip Dasar Pemupukan
Indikator :
 Menjelaskan tentang karakter Jenis
Tanaman
 Menjelaskan Sistem Perakaran
Tanaman.
 Menjelaskan bagian Tanaman yang
akan Dipanen
 Menjelaskan Karakter Tanah
 Menjelaskan Karakteristik Pupuk ,
kandungan Unsur Hara.
KAIDAH PEMUPUKAN
Patokan : efisien dan efektif
EFISIEN :
 Efisiensi merupakan nisbah antara hara yang dapat diserap
tanaman dengan hara yang diberikan.
 Makin banyak hara yang dapat diserap dari pupuk yang
diberikan tersebut, maka nilai efisiensi penyerapan semakin
tinggi.

Eh = (Sp-Sk).100/Hp

Eh = efisiensi serapan hara


Sp = serapan hara pada tanaman yang dipupuk
Sk = serapan hara pada tanaman yang tidak dipupuk
Hp = kadar hara dalam pupuk yang diberikan
 Nilai efisiensi serapan hara secara umum adalah untuk
N = 40-60% ,
P = 15-20% ,
K = 40-60%.
 Hara yang tidak dapat diserap oleh tanaman dapat
disebabkan hilang karena terlindi, menguap, terbawa air
limpasan dan erosi, tersemat, diambil oleh mikrobia, atau
mengendap di dalam tanah.
Kriteria Efektivitas.
Efektivitas didasarkan pada tingkat pertumbuhan vegetatif, hasil
dan atau mutu yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi
perlakuan pupuk yang diuji dibandingkan dengan tanaman yang
diberi perlakuan dengan pupuk standar dan atau perlakuan
kontrol.
Pengujian Efektivitas Pupuk An-Organik
Pengujian Efektivitas Pupuk An-organik adalah pengujian untuk
menilai efektivitas Pupuk An-organik terhadap pertumbuhan atau
kualitas tanaman, atau hasil tanaman dan atau nilai ekonomis
produksi tanaman .

Untuk menbandingkan efektivitas pupuk alternative/yang diuji


digunakan perhitungan RAE ((Relative Agronomic Effektiveness)
masing-masing pupuk yang diuji terhadap pupuk standar.
RAE adalah perbandingan antara kenaikan hasil karena penggunaan
suatu pupuk dengan kenaikan hasil dengan penggunaan pupuk
standar dikalikan 100.
UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI

TANAMAN TANAH PUPUK YANG


DIGUNAKAN
 Karakter Jenis Tanaman (kebutuhan hara)
 Sistem Perakaran Tanaman.
 Bagian Tanaman yang akan Dipanen

TANAH
 Karakteristi jenis tanah
 Kandungan hara dalam tanah

PUPUK YANG DIGUNAKAN.


 Karakteristi pupuk
 Mutu pupuk
Kaidah-Kaidah Pemupukan ada Lima T (goenadi, 2006)
1) Tepat Jenis : Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yg
dibutuhkan tanaman.

2) Tepat Dosis : Pemberian pupuk harus tepat takarannya,


disesuaikan dgn jumlah unsur hara yg dibutuhkan tanaman pada
setiap fase pertumbuhan tanaman.

REKOMENDASI JAGUNG
300 kg Phonska
300 kg Urea
3) Tepat Waktu : Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara pd setiap
fase/umur tanaman, dan kondisi iklim/cuaca
misal : a) pemupukan yg baik jika dilakukan di awal musim penghujan
atau akhir musim kemarau,
b) pengaplikasian PPC sebaiknya dilakukan pada pagi hari
sebelum jam 11 siang

Saat Pemberian jagung


Dasar: 150 kg Phonska + 75 kg Urea
20 HST: 150 kg Phonska + 75 kg Urea
35 HST: 150 kg Urea

15 HST : 150 kg Phonska + 150 kg Urea


35 HST : 150 kg Phonska + 150 kg Urea
4. Tepat cara: Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan
dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan
dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah.

5) Tepat Sasaran : Pemupukan harus tepat pada


sasaran yg ingin dipupuk, misalnya:
(1) Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian
pupuk harus berada didalam radius daerah perakaran
tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan maka areal
pertanaman harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.
(2) Jika pemupukan ditujukan untuk tanah, maka
aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah, dan
berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik & kimia tanah.
Cara pengaplikasian pupuk
disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan
dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah.

Pemupukan Melalui Akar Tanaman


1. Disebar (broadcasting)

 Pemupukan dengan cara disebar


biasanya dilakukan sehari sebelum
tanam, kemudian diinjak-injak agar
 Pemupukan dilakukan dengan pupuk masuk ke dalam tanah.
cara meyebar pupuk secara
merata pada tanah-tanah di  Cara pemupukan ini biasanya
sekitar pertanaman atau pada digunakan untuk memupuk tanaman
waktu pembajakan/ padi, kacang-kacangan dan lain-lain
penggaruan terakhir. yang mempunyai jarak tanam rapat
2. Larikan atau Barisan
 Pemupukan dilakukan dengan cara
menaburkan pupuk di antara larikan
tanaman.
Cara ini dilakukan dengan
pertimbangan sebagai berikut:
 pupuk yang digunakan relatif
sedikit,
 jarak tanam antartanaman yang
dipupuk cukup jarang dan jarak
antara barisan pertanaman
cukup jarang,
 kesuburan tanah rendah,
 tanaman dengan perkembangan
akar yang sedikit,
3. Ditempatkan dalam Lubang (spot placement)

 Pemupukan ini dilakukan dengan cara memebenamkan pupuk ke


dalam lubang di samping batang sedalam kurang lebih 10 cm dan
ditutup dengan tanah.
 Atau bisa juga dikocor dengan cara menyiramkan pupuk jarak 5-
10 cm dari pangkal batang.
Pemupukan Melalui Daun Tanaman

 Pemupukan ini dilakukan dengan cara melarutkan


pupuk dalam air dengan konsentrasi sangat rendah
kemudian disemprotkan langsung pada daun dengan
alat penyemprot biasa (hand sprayer).
Larangan dalam melakukan peyemprotan daun tanaman:
 Pada saat tunas telah muncul, penyemprotan dihentikan
sebab tunas muda ini amat peka terhadap pupuk, apalagi
kalau dosisnya melebihi dari yang dianjurkan.

 Pada saat bunga mulai mekar, penyemprotan harus


dihentikan agar bunga bakal buah yang dinanti-nanti
tidak rontok. (keguguran).

 tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun ialah


tanaman yang baru dipindah ke lapangan karena
tanaman itu masih terhitung masih muda dan lemas.
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
 Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau
mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk. Jika konsentrasinya
lebih rendah dari anjuran maka untuk mengimbanginya bisa
memperbanyak frekuensi pemupukan, misalnya dari setiap 10
hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali.

 Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke


bawah karena mulut daun (stomata) umumnya menghadap ke
bawah atau bagain punggung daun

 Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang


terik-teriknya. Paling ideal dilakukan sore atau pagi

 Penyemprotan pupuk daun tidak dilakukan pada saat hujan,


karena beresiko pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan.
Tugas

Perlakuan Percobaan untuk pengujian efisiensi


Perlakuan Percobaan untuk pengujian efektivtas

Anda mungkin juga menyukai