BERIMBANG
Dr. Ladiyani Retno Widowati, MSc.
• Pupuk • Pemupukan
Bahan yang ditambahkan ke dalam tanah atau media Komponen/paket atau cara memberikan sumber
untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman untuk hara ke dalam tanah/media tanam untuk tumbuh
tumbuh dan berproduksi dengan baik. dan berproduksi dengan baik.
• Esensial • Beneficial
Konsep
Pemupukan
Berimbang
Cu K
Tanah A Tanah B
N sebagai pembatas K sebagai pembatas
pertumbuhan pertumbuhan
NPK 15-15-
15
N P K N P K
Hara mikro
Hara makro
Kebutuhan Hara Tanaman Padi
Sumbangan
Jika memupuk NPK 15-10-12 = 300 kg hara dari
N = 45 kg Jerami, Hara
P2O5 = 30 kg = 12.9 kg P Tanah dan Air
K2O = 36 kg = 30 kg K Irigasi
BSIP - Kementerian Pertanian
Berapa yang bisa disediakan oleh sisa tanaman dan pupuk
kandang dalam tonase yang sama?
Kadar Kandung an dalam 1000 kg
Parame te r J e rami S api Kambing Ayam J e rami S api Kambing Ayam
% Kg/1.000 Kg Bahan
N 0,4 0,4 0,6 1 2,6 2,4 4,2 7,5
P 0,1 0,2 0,3 0,8 0,7 1,2 2,1 6,0
K 1,5 0,17 0,17 0,4 9,8 1,0 1,2 3,0
Kadar Air 35 40 30 25
J e rami S api Kambing Ayam Ada fungsi lain dari pupuk organik:
Pupuk - Sumber energi bagi fauna
Kg
tanah, pe,baik tanah
Ure a 5,8 5,3 9,3 16,7 Menyumbang:
S P-36 1,8 3,3 5,8 16,7 - Asam organik (humat/fulvat)
- Enzim
KCl 16,3 1,7 2,0 5,0 - ZPT
- dll
PERGERAKAN ION DARI TANAH KE AKAR
3. Difusi
Konsentrasi tinggi
Ca+ dari pupuk
2. Mass flow/ aliran massa KCl
NH4+
Mg+ 1. Intersepsi akar
(air) K+ (P, Ca, Mg, Zn, Mn)
DEFISIENSI HARA
STATUS HARA DAN REKOMENDASI PUPUK PADI SAWAH
STATUS HARA DAN REKOMENDASI PUPUK JAGUNG DAN KEDELAI
Kebutuhan Hara
BERIMBANG DALAM PROPORSI
KADAR Produksi 4.5 t pipil/ha:
70 N
13 P
Setiap tanaman
17 K
berbeda dalam
kebutuhan hara
Produksi 15 t/ha: untuk
40 N memproduksi
5P bagian bernilai
54 K ekonomi.
Produksi 30 t/ha:
40 N
17 P
42 K
EVALUASI REKOMENDASI PUPUK
Penggunaan NPK Pupuk NPK 15-15-
Kelebihan hara P
15-15-15 kurang 15 dengan dosis
dan K dari
sesuai untuk tanah 300 kg/ha bila
penggunaan NPK Bahan baku
sawah di diaplikasikan ke
15-15-15 akan pembuatan pupuk Reformulasi
Indonesia yang lahan sawah
terakumulasi NPK masih diimpor
mempunyai dengan status
dalam tanah dan merupakan Pupuk Majemuk
tingkat kesuburan hara P dan K
yang beragam rendah hingga
sehingga dalam bahan alami yang NPK 15-15-15
jangka panjang tidak tergantikan
dengan status tinggi akan terjadi
tanah menjadi dan harganya mahal
hara P dan K dari kelebihan hara P
jenuh dan
rendah (R) hingga dan K, kecuali
merupakan
tinggi (T) pada status hara K
pemborosan
rendah
Peta Lama VS Peta Baru
Peta Status Hara P Provinsi Jawa Barat (2014) Peta Status Hara P Provinsi Jawa Barat (2021)
Peta Lama VS Peta Baru
Peta Status Hara K Provinsi Jawa Barat (2014) Peta Status Hara K Provinsi Jawa Barat (2021)
REFORMULASI PUPUK MAJEMUK NPK
Mempunyai komposisi kadar N, P, dan K yang mendekati atau sesuai
dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. NPK
15-15-15
Bisa diaplikasikan untuk seluruh kondisi status hara tanah sawah terutama
hara P dan K
Status Hara Dosis Pupuk Majemuk NPK Kelebihan (+)/Kekurangan (-) P2O5
Tanah (kg/ha) (kg/ha)
P K 15-15-15 15-10-12 15-10-10 15-15-15 15-10-12 15-10-10
T T 300 250 250 +27 +7 +7
T S 300 250 250 +27 +7 +7
T R 300 250 250 +27 +7 +7
S T 300 300 300 +18 +3 +3
S S 300 300 300 +18 +3 +3
S R 300 300 300 +18 +3 +3
R T 300 375 375 +9 +1,5 +1,5
R S 300 375 375 +9 +1,5 +1,5
R R 300 375 375 +9 +1,5 +1,5
KELEBIHAN/KEKURANGAN HARA K DARI PUPUK MAJEMUK
NPK 15-10-12 DAN NPK 15-10-10 DIBANDINGKAN DENGAN NPK 15-15-15
Status Hara Dosis Pupuk Majemuk NPK Kelebihan (+)/Kekurangan (-) K2O
Tanah (kg/ha) (kg/ha)
P K 15-15-15 15-10-12 15-10-10 15-15-15 15-10-12 15-10-10
T T 300 250 250 +15 0 -5
T S 300 250 250 +15 0 -5
T R 300 250 250 -15 -30 -35
S T 300 300 300 +15 +6 0
S S 300 300 300 +15 +6 0
S R 300 300 300 -15 -24 -30
R T 300 375 375 +15 +15 +7,5
R S 300 375 375 +15 +15 +7,5
R R 300 375 375 -15 -15 -22,5
Peta Status Hara P Lahan Sawah
Provinsi Jawa Barat Skala
1:50.000 (BBSDLP, 2021)
Peta Status Hara K Lahan
Sawah Provinsi Lampung
Skala 1:50.000
(BBSDLP, 2021)
Status hara P dan K dan rekomendasi pemupukan per kecamatan pada lahan sawah
Contoh
Permentan 13/2022
• Pasal 5 (1 ayat) :
Pemupukan Berimbang digunakan sebagai dasar penetapan Dosis
untuk padi, jagung dan kedelai pada Lahan Sawah.
• Pasal 6 (4 ayat) :
Pemupukan Berimbang berdasar tingkat kesuburan tanah, peta
status hara P dan K
• Pasal 7 (3 ayat) :
Kebutuhan hara tanaman padi, jagung kedelai berdasarkan hasil
penelitian respon pemupukan
• Pasal 8 (5 ayat) :
Status hara P dan K terdiri dari 3 kelas R, S, T
Contoh Rekomendasi Perkecamatan
Contoh Rekomendasi Perkecamatan
Tidak
*Sesuai kebutuhan
TEKNOLOGI PEMUPUKAN LAHAN SAWAH
Pupuk
Teknologi Intensif Bukaan Baru Teknologi
Majemuk
N (Urea) BWD BWD NPK 15-10-12
P (SP-36) PUTS PUTS 250 – 350 kg/ha
Pupuk hayati :
- Bionutrient/Smart/Agrimeth/Biorhiz 200-500 g/ha 200-500 g/ha
- Dekomposer (Mdec, Bio- Agrodeco) untuk 2-5 kg/ha 2-5 kg/ha
pengomposan
TEKNOLOGI PEMUPUKAN LAHAN GAMBUT dan LAHAN SULFAT MASAM
Teknologi Padi - Gambut Padi -LS Teknologi
N (Urea) 200-250 kg/ha 200-250 kg/ha PUTR
Pupuk Hayati :
- Bionutrient/Agrimet/Biotara 200-500 g/ha (Agrimet/Bion utrient) 25 kg/ha (Biotara) atau 200-500 g/ha
(Agrimet/Bionutrient)
2 kg/ha 2 kg/ha
- Dekomposer (Mdec, Bio-Agrodeco)
Pupuk mikro (Cu, Zn) 15 kg/ha
Tata air makro dan mikro Tabat Tabat, pertahankan air 60-70cm dari
permukaan
PENUTUP
1 2 3 4
• Pasal 2 (1 ayat) berisi satu ayat tentang tujuan dari Peraturan Menteri ini untuk
memberikan acuan penggunaan Dosis Pupuk terhadap Tanaman padi, jagung dan
kedelai pada Lahan Sawah untuk mencapai target produksi yang optimal dan/atau
merencanakan alokasi kebutuhan pupuk bagi:
• Petani;
• Pemerintah Pusat;
• Pemerintah Daerah;
• Badan Hukum;
• Badan Usaha;
• Perguruan tinggi;
• UMKM/Industri; atau
• Lembaga swadaya masyarakat.
.
BAB III. PEMUPUKAN BERIMBANG
• Pasal 5 (1 ayat) :
Pemupukan Berimbang digunakan sebagai dasar penetapan Dosis
untuk padi, jagung dan kedelai pada Lahan Sawah.
• Pasal 6 (4 ayat) :
Pemupukan Berimbang berdasar tingkat kesuburan tanah, peta
status hara P dan K
• Pasal 7 (3 ayat) :
Kebutuhan hara tanaman padi, jagung kedelai berdasarkan hasil
penelitian respon pemupukan
• Pasal 8 (5 ayat) :
Status hara P dan K terdiri dari 3 kelas R, S, T
BAB IV. DOSIS PUPUK ( 2 Pasal)
• Pasal 9 (3 ayat) : Dosis pupuk dalam bentuk pupuk tunggal dan pupuk
majemuk NPK; dosis N berdasarkan tingkat produktivitas tanaman, dosis
P dan K berdasar status hara P dan K tanah sawah
• Pasal 10 (3 ayat) : dosis pupuk diberikan dalam pilihan pupuk tunggal atau
pupuk majemuk, pupuk tunggal Urea, SP-36 dan KCl, pupuk majemuk
NPK 15-10-12
BAB V. WILAYAH PEMUPUKAN (1 pasal)