Petani
Anton
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pupuk merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting selain lahan,
tenaga kerja dan modal. Pemupukan berimbang memegang peranan penting dalam
upaya meningkatkan hasil tanaman. Anjuran (rekomendasi) pemupukan harus
dibuat lebih rasional dan berimbang berdasarkan kemampuan tanah menyediakan
hara dan kebutuhan tanaman akan unsur hara, sehingga meningkatkan efektivitas
dan efisiensi penggunaan pupuk dan produksi tanpa merusak lingkungan akibat
pemupukan yang berlebihan. Hara N, P, dan K merupakan hara esensial bagi
tanaman dan sekaligus menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman.
Peningkatan dosis pemupukan N di dalam tanah secara langsung dapat
meningkatkan kadar protein, akan menyebabkan tanaman mudah rebah, peka
terhadap serangan hama penyakit dan menurunnya kualitas produksi, pemupukan
P yang dilakukan terus menerus tanpa menghiraukan kadar P tanah yang sudah
jenuh dapat pula mengakibatkan menurunnya tanggap tanaman terhadap
pemupukan P tanaman yang dipupuk P dan K saja tanpa disertai N, hanya mampu
menaikkan produksi yang lebih rendah.
Pemupukan berimbang adalah penyediaan semua kebutuhan zat hara yang
cukup sehingga tanaman mencapai hasil dan kualitas yang tinggi yang pada
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani. Oleh karena itu jenis dan dosis
pupuk yang ditambahkan harus sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan
kebutuhan tanaman. Dengan demikian jenis dan dosis pupuk yang diaplikasikan
tidak dapat disamaratakan tetapi harus spesifik lokasi karena: a) setiap jenis tanah
mempunyai kemampuan menyediakan karena sifat-sifat tanah yang berbeda anatar
lain pH tanah, kadar bahan organik, sifat dan jenis mineral – mineral tanah, b) tiap
jenis dan varientes tanaman memerlukan jumlah dan hara yang berbeda,
banyaknya hara yang terangkut panenpun berbeda, dan c) tiap lokasi/unit usaha
tani mempunyai sejarah pengelolaan yang berbeda baik dari segi pengelolaan hara,
tanah dan airnya. Faktor-faktor seperti, pencucian, run off sangat mempengaruhi
keseimbangan hara dalam tanah.
Pemupukan tanaman (padi), harus diberikan berimbang karena : a) untuk
meningkatkan hasil dan kualitas beras, tanaman padi memerlukan zat hara dalam
jumlah banyak diantaranya N (Nitrogen), P (Phospor), K (Kalsium) dan Sulfur (S)
sebagai unsur hara makro dan unsur hara sekunder seperti kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) serta unsur Zn (Seng) dan (Cu) tembaga dan besi (Fe), b) agar
pertumbuhan tanaman sehat dengan produktifitas dan kualitas beras yang tinggi,
maka zat-zat hara tersebut cukup tersedia dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan
tanaman. Apabila salah satu zat hara tersebut jumlahnya tidak cukup, maka hasil
dan kualitas akan menurun.
Oleh karena itu pemupukan harus dilakukan secara berimbang; baik jenis, dosis
sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jumlah zat-zat hara yang tersedia di dalam
tanah (tingkat kesuburan tanah).
Pemupukan berimbang spesifik Lokasi merupakan pemupukan yang disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah setempat.
Denganmengetahuikebutuhan pemupukan tanaman setempat, petani dapat
memupuk lebih efisien karenaan jenis dan dosis pupuk disesuaikan dengan
kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah.Apabila tanah subur, dimana
kadar Posphat dan Kaliumnya cukup tinggi maka sebenarnya cukup diberi pupuk
nitrogen (N) pemberian pupuk P dan K sedikit saja, untuk mengganti hara P dan K
yang diangkut pada waktu panen, yaitu 50 Kg SP-36 dan 50 kg KCI per ha. Jika
pemberian pupuk P dan K tersebut berlebihan, maka sisanya tidak terpakai
sebagian hilang bersama air irigasi atau air hujan dan ini merupakan pemborosan.
Namun sebaiknya bila kondisi tanahnya kekurangan posphat dan kalium maka
harus dipupuk lengkap NPK sesuai dosis anjuran.
b. Tujuan
Konsultasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku utama
tentang konsep pemupukan berimbang.
c. Rumusan
Pelaku utama belum memahami konsep pemupukan berimbang.
II. METODE KONSULTASI
a. Kesimpulan
Dengan adanya konsultasi ini, petani lebih memahami tentang konsep pemupukan
berimbang.
b. Saran
Diharapkan dari hasil konsultasi ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan
petani.