Petani
Yudi Utomo
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pemanfaatan teknologi berpeluang untuk menjadi daya ungkit utama peningkatan
produksi dan produktivitas. Seiring dengan perkembangan teknologi maka Badan
Litbang Pertanian menghasilkan teknologi dengan sistem tanam jajar legowo.
Sistem ini diyakini dapat meningkatkan produksi 1-1,5 t/ha dari sistem tegel. Hal ini
disebabkan karena populasi tanaman dapat ditingkatkan sampai 30%.
Sistem jajar legowo menunjukan mampu meningkatkan produksi padi bila
dibandingkan dengan sistem non jajar legowo sebesar 16,44%. Sistem tanam benih
langsung mampu meningkatkan pendapatan petani sebesar 37,82% melalui
pengurangan biaya produksi.
b. Tujuan
Konsultasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku
utama dalam menerapkan teknologi sistim tanam jajar legowo,
c. Rumusan
Pelaku utama belum memahami sistim tanam jajar legowo.
II. METODE KONSULTASI
dan ”dowo” berarti memanjang. Sistem jajar Legowo adalah cara tanam padi di
mana padi ditanam dalam beberapa barisan dengan diselingi satu barisan kosong.
Baris tanaman dan baris kosongnya disebut satu unit legowo. Bila terdapat dua
baris tanam per unit legowo maka disebut legowo 2:1, sementara jika empat baris
3. Mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit. Tikus tidak suka pada
lahan yang relatif terbuka. Pada lahan yang relatif terbuka kelembaban juga akan
4. Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian dalam baris tanaman.
Dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo, tanaman akan terpapar sinar
matahari secara lebih optimal. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai
tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga
Ada beberapa tipe cara tanam sistem jajar legowo yang secara umum dapat dilakukan
tipe sistem tanam jajar legowo yang menghasilkan produksi gabah tinggi adalah tipe
jajar legowo (4:1) sedangkan dari tipe jajar legowo (2 : 1) dapat diterapkan untuk
Jajar legowo (2 : 1) adalah cara tanam padi dimana setiap dua baris tanaman diselingi
oleh satu barisan kosong yang memiliki jarak dua kali dari jarak tanaman antar baris
sedangkan jarak tanaman dalam barisan adalah setengah kali jarak tanam antar
menjadi tanaman pinggir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar di bawah
ini.
Jajar legowo (3 : 1) adalah cara tanam padi dimana setiap tiga baris tanaman diselingi oleh
satu barisan kosong yang memiliki jarak dua kali dari jarak tanaman antar barisan. Modifikasi
tanaman pinggir dilakukan pada baris tanaman ke-1 dan ke-3 yang diharapkan dapat diperoleh
hasil tinggi dari adanya efek tanaman pinggir. Lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar di
bawah ini.
Cara Menanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
– Mula-mula tanah dibajak, kemudian digaru, diberi pupuk kandang dan diratakan.
Pada saat menggaru dan meratakan tanah, usahakan agar air tidak mengalir di
dalam sawah supaya unsur hara yang ada di tanah tidak hanyut.
– Setelah tanah diratakan, buatlah parit di bagian pinggir lahan untuk mempermudah
– Persiapkan alat garis tanam terlebih dahulu. Alat garis tanam ini dapat terbuat
dari kayu yang bergerigi. Untuk membuat gerigi, kita bisa menggunakan besi
atau kayu keras. Pembuatan garis tanam dengan alat bergerigi dapat dibantu
Untuk sistem jajar legowo, benih yang dibutuhkan tergantung pada pilihan legowo
yang akan digunakan (apakah legowo 2:1, 3:1 atau 4:1), jarak tanam dan jumlah bibit
Kebutuhan benih per hektar untuk sistem Jarwo dihitung sebagai berikut:
– Jarak tanam 20 x 20 cm
Contoh:
={(500×500)x(100%+33,33%)}x2
={250.000×133,33%}x2
= 666.650
Asumsi daya tumbuh 90% dan cadangan untuk hama 2Kg, maka benih yang
Tabel : kebutuhan benih per hektar untuk Sistem Jajar Legowo dengan asumsi
seperti tersebut di atas
terdekat)
2:1 22
3:1 21
4:1 20
3. Menanam bibit
– Bibit siap dipindahkan ke lahan setelah mencapai umur 10-15 hari setelah semai.
Pada umur 10-15 hari bibit masih memperoleh nutrisi dari biji padi, sehingga bibit
– Kondisi air pada saat tanam adalah “macak-macak” atau kondisi tanah yang basah
– Pada sistem Jarwo, satu lubang tanam diisi satu atau dua bibit padi.
– Bibit ditanam dangkal, yaitu pada kedalaman 2—3 cm dengan bentuk perakaran
4. Pemupukan
kosong di antara 2 barisan tanaman. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan
merata, sehingga dalam sekali jalan dapat melalukan pemupukan pada 2 barisan
tanaman. Khusus pada Jarwo 2 : 1, pemupukan boleh dilakukan dengan cara ditabur
Dalam setiap metode, ada kelebihan ada pula kekurangannya. Pada sistem Jajar
Legowo, benih dan tenaga kerja yang dibutuhkan akan lebih banyak jika dibandingkan
dengan sistem Tegel. Namun demikian, kekurangan tersebut akan diimbangi pula
a. Kesimpulan
Dengan adanya konsultasi dan penyuluhan tentang sistem tanam legowo, petani
merasa puas dan mau melaksanakan / mempraktekkan menanam dengan sistem
tanam legowo sehingga diharapkan dapat menguntungkan petani tersebut.
b. Saran
Diharapkan dari hasil konsultasi ini dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan pelaku utama dalam menerapkan atau melaksanakan penanaman
dengan cara sistim jajar legowo.