Anda di halaman 1dari 10

TEHNIK TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI LAHAN


PADA TANAMAN UBI BANGGAI
2015

Disusun oleh :
ALAUDDIN NDIBA, S.Pt dan TIM PENYULUH
PERTANIAN KAB. BANGGAI LAUT

TERIMA KASIH
KEPADA TIM PENYULUH PERTANIAN
KAB. BANGGAI LAUT YANG SUDAH MEMBANTU
MELAKSANAKAN DEMPLOT UBI BANGGAI.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

SAHADA H. UMA
MEMI SUSMIARSIH
SARLIN PITER
ASHAR LANUNU
AMIRUDDIN
MULYATI MATABURU
DARTO
SAMSU
TASRAN
JUNAEDI
SINTIA DWI RAHMAWATI

TEHNIK TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI
LAHAN PADA TANAMAN UBI BANGGAI
Disusun oleh :
ALAUDDIN NDIBA, S.Pt

RINGKASAN
Sistem tanam jajar legowo umumnya di kenal pada pertanian
padi sawah dengan tujuan utama untuk meningkatkan hasil gabah
per satuan luas lahan. Selain pada tanaman padi, system tanam
jajar legowo ternyata juga dapat diterapkan pada pertanaman ubi
banggai. Berbeda dengan tanaman padi, tanaman ubi banggai tidak
membentuk anakan sehingga penerapan legowo pada tanaman ubi
banggai lebih diarahkan pada.
1. Meningkatkan penerimaan intensitas cahaya matahari pada
daun dan diharapkan hasil asimilasi meningkat sehingga
pengisian umbi dapat optimal.
2. Memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan
gulma baik secara manual maupun herbisida, pemupukan
serta pemberian air.
3. Rekayasa teknik tanam ubi banggai dengan cara tanam legowo
2:1 memberikan ruang yang luas (lorong) yang dapat di
manfaatkan pada musim tanam berikutnya sehingga petani
tidak perlu berpindah-pindah lahan penanaman ubi banggai.
4. Menghemat tenaga kerja karena tidak perlu membuka lahan
baru.
Populasi ubi banggai yang biasa dilakukan oleh petani adalah
berkisar antara 10,000 tanaman/ha, dengan produksi antara 25 ton
basa/ha.
Sistem tanam jajar legowo rata-rata populasi tanaman untuk
ubi banggai berkisar 26,000 tanaman/ha, maka produksi ubi
banggai yang dapat di hasilkan 65 ton basa/ha. Hasil produksi yang
dicapai lebih tinggi di bandingkan yang biasa dilakukan oleh petani.
untuk dapat mencai populasi tersebut, maka jarak tanam yang bisa
di terapkan adalah 50 cm x 50 cm (1 tanaman/lubang) dan diberikan
lorong 100 cm.

I. PENDAHULUAN
Sistem tanam jajar legowo umumnya di kenal pada pertanian
padi sawah dengan tujuan utama untuk meningkatkan hasil gabah
per satuan luas lahan. Ada beberapa tipe cara tanam jajar legowo
yang biasa diterapkan petani diantaranya tipe legowo (2:1) (3:1) dan
seterusnya. Tanam legowo 2:1 berarti setiap dua baris tanam
diselingi satu baris kosong yang memiliki jarak dua kali dari jarak
tanaman antar baris.
Ubi banggai banyak di kembangkan masyarakat di Kabupaten
Banggai Laut. Ubi banggai tanaman pangan yang memiliki umbi di
akarnya dan dapat dimanfaatkan sebagai makanan pokok dan
makanan tambahan. Rasa ubi banggai digoreng dan direbus tidak
dapat di ragukan karena telah banyak di akui oleh banyak kalangan
cita rasanya yang enak. Saat ini penggolahan ubi banggai sudah
berkembang, selain digoreng dan direbus sudah di olah menjadi
keripik, mie, kue bronies, beras analog dan olahan lainnya.
Keterbatasan lahan salah satu masalah yang di hadapi petani
saat ini, karena penggunaan lahan untuk tanaman perkebunan.
Petani ubi banggai masih menanam ubi banggai dengan cara
tradisional, yaitu

mengunakan lahan dengan sistem berpindah-

pindah. kegiatan penanaman ubi banggai dengan cara membuka


lahan baru, lahan ini sebenarnya sudah pernah di Tanami ubi
banggai 3-4 tahun yang lalu.
Pengelolaan

tanaman

terpadu

suatu

usaha

untuk

meningkatkan hasil ubi banggai dan efisensi penggunaan lahan


dengan memperhatikan penggunaan sumberdaya alam secara bijak.
Melalui demplot ini di harapkan dapat menjawab permasalahan di
tingkat petani, pendapatan petani dapat di tingkatkan dan usaha
petani menanam ubi banggai dapat berlanjut. Teknologi yang bisa di
adopsi secara massal oleh petani dengan system tanam jajar legowo.
Cara tanam ini bertujuan untuk meningkatkan populasi tanaman,

mengatasi penanaman ubi banggai berpindah-pindah, memudahkan


pemeliharaan dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas
dan efisiensi tenaga kerja.
II. METODE
Demonstrasi
penyuluhan

di

plot

(demplot)

lapangan

untuk

merupakan

suatu

metode

memperlihatkan/membuktikan

secara nyata tentang cara dan atau hasil penerapan teknologi


pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani. Tujuan
demonstrasi plot yaitu untuk memberikan contoh bagi petani
disekitarnya untuk menerapkan teknologi baru di bidang pertanian.
Demplot ubi banggai telah dilaksanakan di kebun Balai
Penyuluhan Pertanian Banggai Selatan Desa Bentean pada Bulan
Oktober 2014 Juni 2015 penanaman ubi banggai menggunakan
system tanam jajar legowo 2:1 luas lahan yang digunakan 60 x 40
meter persegi populasi tanaman ubi banggai yang di tanam sebanyak
1500 bibit (tonggol). Jenis ubi banggai yang di tanam baku pussus,
baku tu, baku boan, baku pauateno dan baku kuean.
III. PEMBAHASAN
3.1 SISTEM TANAM JAJAR LEWOGO PADA TANAMAN UBI
BANGGAI
Arti legowo dari bahasa jawa yang berasal dari kata lego dan
dowo, lego artinya luas dan dowo artinya memanjang, legowo berarti
ruangan yang lebih lebar dan memanjang diantara dua baris
tanaman yang satu dan tanaman lainnya.
Selain pada tanaman padi, system tanam jajar legowo ternyata
juga dapat diterapkan pada pertanaman ubi banggai. Berbeda
dengan tanaman padi, tanaman ubi banggai tidak membentuk

anakan sehingga penerapan legowo pada tanaman ubi banggai lebih


diarahkan pada.
1. Meningkatkan penerimaan intensitas cahaya matahari pada
daun dan diharapkan hasil asimilasi meningkat sehingga
pengisian umbi dapat optimal.
2. Memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan
gulma baik secara manual maupun herbisida, pemupukan
serta pemberian air.
3. Rekayasa teknik tanam ubi banggai dengan cara tanam legowo
2:1 memberikan ruang yang luas (lorong) yang dapat di
manfaatkan pada musim tanam berikutnya sehingga petani
tidak perlu berpindah-pindah lahan penanaman ubi banggai.
4. Menghemat tenaga kerja karena tidak perlu membuka lahan
baru.
Cara tanam jajar legowo dapat diterapkan pada lahan kering
dengan tingkat kesuburan tanah dan ketersediaan sumber air yang
cukup. Mengingat maksud penanaman system legowo ini bukan
semata untuk meningkatkan hasil, maka penerapannya diutamakan
dan dikaitkan dengan upaya pemanfaatan lahan sehingga petani
tidak berpindah-pindah dalam penanaman ubi banggai.
Populasi ubi banggai yang biasa dilakukan oleh petani adalah
berkisar antara 10,000 tanaman/ha, dengan produksi antara 25 ton
basa/ha.
Demplot ubi banggai yang di lakukan di kebun Balai
Penyuluhan Pertanian Banggai Selatan pada lahan 60 x 40 meter
persegi populasi tanaman yang kami dapatkan sebanyak 1,500
tanaman dengan produksi yang kami dapatkan 3.7 ton basa.
Sistem tanam jajar legowo rata-rata populasi tanaman untuk
ubi banggai berkisar 26,000 tanaman/ha, maka produksi ubi
banggai yang dapat di hasilkan 65 ton basa/ha. Hasil produksi yang

dicapai lebih tinggi di bandingkan yang biasa dilakukan oleh petani.


untuk dapat mencai populasi tersebut, maka jarak tanam yang bisa
di terapkan adalah 50 cm x 50 cm (1 tanaman/lubang) dan diberikan
lorong 100 cm.
Jarak tanam yang dapat di terapkan adalah (100 - 50) cm x 50
cm (1 tanaman/lubang) populasi 26,000 /ha (Gambar 1)
100 cm

50 cm
50 cm

100 cm

Lorong antar baris

50 cm

50 cm

Jarak tanam dalam baris

3.2 Panen dan Pasca Panen


Umur panen ubi banggai 6-7 bulan dengan ciri-ciri adalah :
1. Daun sudah kering dan sebagian sudah rontok
2. Batang/sulur sebagian sudah berwarna coklat atau sudah kering.
3. Jika digali

kulit umbi sudah berwarna kehitam-hitaman atau

keabu-abuan.
4. Umbi yang sudah dipanen dibersihkan dari serabut/bulu dan tanahtanah yang lengket kemudian dikeringkan dan disimpan
tempat yang kering.

pada

Ubi banggai yang sudah dapat di panen, tampak daun


sudah kering dan sebagian sudah rontok

Panen ubi banggai, yang dilakukan oleh teman-teman


penyuluh pertanian Kab. Banggai Laut di Kebun Demplot

Anda mungkin juga menyukai