Anda di halaman 1dari 4

PENANAMAN PADI DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO

DIDESA ALUR BAUNG, ACEH TAMING

Padi merupakan sumber pangan utama penduduk Indonesia, yang sebagian


besar dibudidayakan sebagai padi sawah. Kegiatan dalam bercocok tanam padi
secara umum meliputi pembibitan, persiapan lahan, pemindahan bibit atau tanam,
pemupukan, pemeliharaan (pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan
penyakit) dan panen. Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi budidaya
padi, antara lain budidaya sistem tanam benih langsung (Tabela), sistem tanam
tanpa olah tanah (TOT), maupun sistem tanam Jajar Legowo (Legowo).
Pengenalan dan penggunaan sistem tanam tersebut disamping untuk mendapatkan
pertumbuhan tanaman yang optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil dan
pendapatan petani.

PENGERTIAN JAJAR LEGOWO

Sistem tanam jajar legowo adalah pola bertanam yang berselang-seling


antara dua atau lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris
kosong. Istilah Legowo diambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego”
berarti luas dan ”dowo” berarti  memanjang. Legowo di artikan pula sebagai cara
tanam padi sawah yang memiliki beberapa  barisan dan diselingi satu barisan
kosong.
Baris tanaman (dua atau lebih) dan baris kosongnya (setengah lebar di
kanan dan di kirinya) disebut satu unit legowo. Bila terdapat dua baris tanam per
unit legowo maka disebut legowo 2:1, sementara jika empat baris tanam per unit
legowo disebut legowo 4:1, dan seterusnya.

Sistem tanam legowo kemudian berkembang untuk mendapatkan hasil


panen yang lebih tinggi dibanding sistem tegel melalui penambahan populasi.
Selain itu juga mempermudah pada saat pengendalian hama, penyakit, gulma, dan
juga pada saat pemupukan.

Legowo menurut bahasa jawa berasal dari kata “Lego” yang berarti luas
dan “dowo” yang berarti panjang. Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo
adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak tanam. Selain itu
sistem tanam tersebut juga memanpulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah
tanaman padi dibuat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak. Seperti kita
ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan menghasilkan produksi lebih
tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi
akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.

Legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam


antar rumpun maupun antar barisan, sehingga terjadi pemadatan rumpun padi di
dalam barisan dan memperlebar jarak antar barisan. Pada sistem jajar legowo dua
baris semua rumpun padi berada di barisan pinggir dari pertanaman. Akibatnya
semua rumpun padi tersebut memperoleh manfaat dari pengaruh pinggir (border
effect). Beberapa peneliti melaporkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan
pinggir hasilnya 1,5 – 2 kali lipat lebih tinggi dari produksi pada yang berada di
bagian dalam.

Paket budidaya tanaman padi sawah sistem legowo merupakan paket


teknologi yang dikembang kan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi beras
dalam upaya pemerintah dalam kegiatan intensitifikasi pertanian dalam kegiatan
pembangunan pertanian sistem legowo ini memiliki pola tanam
monokulturdengan populasi tanaman 37.000/Ha.  Penyemaian benih pada sistem
legowo ini dengan cara benih disebar pada bedengan-bedengan yang terisolasi di
luar areal penanaman bibit dipindahkan pada lahan persawahan sekitar umur 21
hari.

Adapun manfaat pola tanam dengan sistem tanam jajar legowo adalah:
1. Menambah jumlah tanaman padi seperti perhitungan diatas
2. Otomatis juga akan meningkatkan produksi tanaman padi
3. Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman
pinggir
4. Mengurangi serangan penyakit
5. Mengurangi tingkat serangan hama
6.  Mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun
penyemprotan pestisida

Beberapa tujuan cara tanam legowo:

1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian


pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman,
maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga
akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat. 
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang
relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban
akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama atau
penyakit. Posisi orang yang melaksanakan pemupukan dan pengendalian
hama atau penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan
legowo.
5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2:1, populasi tanaman
akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya populasi tanaman akan
memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil.

Adapun keuntungan menggunakan sistem jajar legowo adalah


 Pertama

Adanya ruang terbuka yang lebih lebar di antara dua kelompok barisan tanaman
akan memperbanyak cahaya matahari yang masuk ke setiap rumpun tanaman
padi. Kondisi ini akan meningkatkanaktivitas fotosintesis dan berdampak
meningkatkan produktivitas tanaman.

 Kedua

Sistem jajar legowo memudahkan petani dalam pemupukan susulan, penyiangan, 
pelaksanan.pengendalian hama dan penyakit, serta lebih mudah dalam 
mengendalikan hama tikus.

 Ketiga

Peningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set
legowo, berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkata
n produksi.

 Keempat 

Petani dapat mengembangkan sistem produksi padi-ikan (mina padi)


ataukombinasi padi, ikan, dan bebek.

 Kelima

Mampu meningkatkan produktivitas padi hingga10-15%.

Ada beberapa tipe cara tanam sistem jajar legowo yang secara umum dapat
dilakukan yaitu ; tipe legowo (2 : 1), (3 : 1), (4 : 1), (5 : 1), (6 : 1) dan tipe lainnya
yang sudah ada serta telah diaplikasikan oleh sebagian masyarakat petani di
Indonesia. 

Anda mungkin juga menyukai