Anda di halaman 1dari 8

BUDIDAYA TANAMAN UMBI GARUT (Maranta arundinaceae)

Diajukan untuk salah satu syarat tugas Praktikum Budidaya Tanaman Kacang dan
Umbi Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember

Disusun Oleh :
Finisa Fabira (191510101048)

PROGRAM STUDI AGRONOMI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Umbi garut (Maranta arundinaceae L) merupakan umbi yang menjadi salah


satu bahan pangan lokal dengan potensi cukup tinggi untuk dikembangkan sebagai
sumber pangan alternatif. Tanaman yang berasal dari famili Marantaceae dapat
tumbuh dengan baik di lingkungan yang lembab dan terlindungi dari cahaya matahari
dengan ketinggian 0-900 mdpl. Umbi garut yang memiliki nama lain ararut atau larut
umumnya dimanfaatkan sebagai komoditas penghasil pati dengan potensi hasil
patinya 1,92-2,56 ton/ha. Pati yang dihasilkan digunakan sebagai bahan subsititusi
terigu 50-100%.

1.2. Tujuan
Pembuatan pengamatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana budidaya
tanaman umbi garut yang baik dan benar, sehingga mampu menghasilkan panen yang
maksimal.
1.3. Manfaat
Manfaat dari pengamatan ini adalah mendapatkan ilmu dalam proses budidaya
tanaman umbi garut yang baik dan benar. Sehingga, dapat dimanfaatkan dan
diterapkan apabila mahasiswa ingin mencoba budidaya tanaman umbi ini.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1. Hasil

2.1.1. Panduan Budidaya Tanaman Garut untuk Pemula dari Pembibitan


sampai Panen

Tanaman umbi garut yang dapat dijadikan benih memiliki tingi kurang
lebih 70 cm. Satu tanaman umbu garut yang tumbuh liar biasanya
menghasilkan 15-20 tunas. Tunas umbi garut dipisahkan dan dapat ditanam
kembali menjadi bibit di lahan budidaya. Pembuatan bibit dapat dilakukan
dengan memotong bagian daun, kemudian ditanam kembali pada lahan
budidaya. Berdasarkan video tersebut tidak ada waktu khusus dalam
penanaman umbi garut yang dapat berpotensi meningkatkan hasil umbi.
Pemupukan untuk budidaya umbi garut dapat dilakukan dengan
menggunakan pupuk kandang. Budidaya tanaman umbi garut dapat dilakukan
secara monokultur maupun tumpang sari. Budidaya tanaman umbi garut akan
lebih efisien dalam penggunaan lahan apabila dilakukan secara tumpang sari
dengan ubi jalar atau tanaman budidaya lainnya. Pengolahan tanah untuk
budidaya umbi garut diawali dengan menggaru tanah, kemudian pada tanah
yang telah digaru ditanami satu bibit umbi garut untuk satu tanam lubang.
Umbi garut dapat dipanen setelah 1 tahun setelah tanam atau ketika batang
mengalami kematian akibat kekeringan (Rangses, 2017).

2.1.2. Cara Menanam Umbi Garut Cepat Tumbuh Besar

Umbi garut biasa dibudidayakan di pekarangan rumah untuk


mengupayakan ketersediaan pangan. Rimpang dari umbi garut dapat
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tepung. Tepung yang dihasilkan
dari rimpang umbi garut lebih mudah dicerna oleh perut manusia, sehingga
tepung umbi garut biasa digunakan untuk bahan masalah orang yang
mengalami penyakit pencernaan. Rimpang umbi garut juga dapat dijadikan
sebagai bahan antiseptik yang dioleskan pada luka.
Tanaman umbi garut dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan
ketinggian 60-90 mdpl dan suhu ideal sekitar 22-32oC. Curah hujan optimum
untuk pertumbuhan umbi garut yaitu 1500-2000 mm/tahun dengan
kelembaban udara sekitar 50-85%. Tanah yang baik digunakan untuk
budidaya umbi garut yaitu tanah yang gembur, kaya humus, memiliki
drainase yang baik, serta memiliki pH sekitar 4,5-8.

Pembibitan umbi garut dapat dilakukan menggunakan umbi atau anakan


tanaman. Perbanyakan dengan umbi dapat dilakukan menggunakan tanaman
umbi garut yang sudah berumur 1 tahun dan dalam kondisi yang baik.
Selanjutnya cuci bersih umbi, kemduian berikan pestisida dan ZPT. Siapkan
lahan semai dan gemburkan tanah, kemudian buat bedengan dengan ukuran 2
x 20 m dengan ketinggian 20-30 cm. Kemudian bedengan diberi pupuk
kandang dan digarit dengan kedalaman 3 cm. Kemudian masukkan umbi ke
dalam lubang darit dengan posisi mata tunas menghadap ke atas dan timbun
kembali dengan tanah. Perbanyakan dengan anakan sama seperti yang telah
dijelaskan pada video pertama. Umbi garut yang dapat digunakan untuk
perbanyakan dengan anakan yaitu umbi garut berumur 4-5 bulan.

Persiapan lahan tanam dapat dilakukan dengan menyiapkan lubang


tanam dengan kedalaman 8-15 cm dan jarak antar tanaman sekitar 40 x 40 cm
atau 50 x 75 cm. Pisang merupakan tanaman naungan yang dapat
ditambahkan pada budidaya umbi garut. Tanaman naungan ditanam dengan
jarak tanam 3 x 3 m, serta diatur supaya kanopi daun tidak mengganggu
pertumbuhan umbi garut.

Pemupukan umbi garut dapat dilakukan sebanyak 3 kali. Pemupukan


pertama dilakukan menggunakan pupuk urea dan SP36 dengan dosis masing-
masing 100 kg/ha dan 400 kg/ha. Pemupukan kedua dilakukan pada saat
tanaman berumur 3,5 bulan dengan menambahkan urea dan KCl dengan
masing-masing dosis 100 kg/ha dan 200 kg/ha. Pemupukan ketiga dilakukan
saat tanaman berumur 5 bulan dengan menambahkan urea dan KCl dengan
dosis 100 kg/ha dan 150 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara ditebar
pada lahan. Pengendalian hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida
sesuai dengan anjuran pemakaian.

Tanaman umbi garut dapat dipanen selama dua periode yaitu pada 6-7
bulan setelah tanam dan 8-12 bulan setelah tanam. Pemanenan dilakukan
berdasarkan tujuan pengolahan umbi garut. Pemanenan pertama bertujuan
untuk menjadikan rimpang umbi garut sebagai bahan baku pembuatan
emping, karena pada fase tersebut serat yang terbentuk dari umbi garut masih
belum banyak. Pemanenan umbi garut dapat dilakukan dengan membongkar
rimpang menggunakan garpu atau alat lainnya dan menyisakan sebagian
anakan untuk dipanen pada periode panen kedua.

2.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada video kedua, dapat persiapan lahan


yang dilakukan tidak menjelaskan terkait macam media tanam yang baik bagi
pertumbuhan tanaman umbi garut. Menurut hasil penelitian (Yulianto et al.,
2016) media tanam yang cocok bagi tanaman umbi garut adalah media
dengan komposisi tanah, pasir, dan pupuk kandang. Media campuran tersebut
mampu menghasilkan tinggi tanaman 127,3 cm, jumlah daun 69 lembar,
jjumlah anakan 9 batang, jumlah umbi per rumpun 8 buah, dan berat umbi per
rumpun 590,0 g. Sementara itu, pemupukan dengan KCl terbaiknya diperoleh
pada perlakukan dosis 300 kg/ha.

Perlakuan jarak tanam pada tanaman umbi garut ini sangat diperlukan,
karena akan mempengaruhi banyaknya rimpang yang dihasilkan serta berat
umbinya. Berdasarkan hasil penelitian (Yudianto., et al, 2015) jarak tanam
yang ideal dalam proses budidaya tanaman ubi garut adalah 30 x 50 cm
dengan penumbuhan sebanyak 3 kali. Penerapan jarak tanam tersebut
meningkatkan jumlah rimpang dan panjang rimpang pertanaman yang
ditunjang oleh indikator jumlah anakan, ttinggi tanaman, jumlah daun, dan
luas daun pertanaman. Oleh karena itu, hasil patinya menjadi 24,81% -
27,82% sehingga sesuai dengan harapan konsumen.

Hasil pati pada umbi garut juga dapat ditingkatkan dengan memberikan
pupuk bokasi 3% dari bobot tanah atau sekitar 48 kg. Perlakuan ini dinilai
mampu meningkatkan hasil pati umbi sebanyak 19,634%, namun perlakuan
ini memiliki kecenderungan peningkatan secara linier. Kedalaman tanam juga
berpengaruh dalam meningkatkan volume umbi per tanaman, bobot segar
umbi, dan produksi persatuan luas, yakni sedalam 20 cm. Sementara itu,
kedalaman tanam 30 cm, dinilai mampu meningkatkan kandungan pati pada
tanaman umbi garut yakni sebanyak 18,737%(Rudianto., et al, 2013).
BAB 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan budidaya tanaman umbi garut melalui


video youtube, masih terdapat kekurangan dalam memaparkan proses
budidayanya. Petani kurang tepat dalam menentukan jarak tanam yang ideal,
sehingga lahan tidak diisi dengan tanaman umbi garut dengan maksimal.
Jarak tanam yang baik adalah 30 cm x 50 cm, karena dapat meningkatkan
hasil patinya. Sementara itu, kedalaman tanam dapat dilakukan dengan dua
jenis, yakni kedalaman 20 cm untuk meningkatkan volume umbi dan
kedalaman 30cm untuk meningkatkann persentase pati yang dimiliki umbi.
Media yang cocok bagi tanaman ini adalah media campuran tanah, pasir, dan
kandang sapi dengan pemberian pupuk KCl dengan dosis 300 kg/ha.
DAFTAR PUSTAKA

Radar Pertanian. Cara Menanam Umbi Garut Cepat Tumbuh Besar.


https://www.youtube.com/watch?v=kLCEpjNZmmM(Diakses 22 Mei
2022)

Ranges. 2017. Panduan Budidaya Tanaman Garut untuk Pemula dari Pembibitan
Sampai Panen. https://www.youtube.com/watch?
v=pqN_h9GgyjU( Diakses 22 Mei 2022)

Rudianto, B, W., Widarawati, R. 2013 .Upaya Peningkatan Kandungan Pati Umbi


Garut Dengan Perlakuan Bokhasi Dan Pengolahan Tanah Effort Increasing
Starch’S Content of Arrowroot With Bokhasi and Soil Processing
Treatment. Agros, 15(1), pp. 44–51.

Yudianto, A. A., Fajriani, S. and Aini, N. (2015) ‘Pengaruh Jarak Tanam dan
Frekuensi Pembumbunan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Garut
(Marantha arundinaceae L.)’, Jurnal Produksi Tanaman, 3(3), pp. 172–
181.

Yulianto, D., E, Patola., Sarwono. 2016. Pengaruh macam media tanam dan dosis
pupuk kcl terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman garut, (2), pp. 56–64.

Anda mungkin juga menyukai