Anda di halaman 1dari 8

1

Pengelolaan Hijauan Pakan dengan Sistem Monokultur

Forage Management with Monoculture System

Andi Prayoga, Aliya Nurrjanah, Ika Mawar Pujiasih, Kirana Pramuwardhani,


Nadaa Fathiya Farah, Siti Nur Haliza, Hanafi Romadhonadan dan Abiyan Euro Rosyid
1
Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Email: peayogaandi887@gmail.com

ABSTRACT

Forage management can be done with various types of seeds and planting patterns,
depending on the cultivated plants. Forage cultivation of elephant grass
(Pennisetum purpureum) can be done using stem cuttings with a monoculture
planting pattern. The cuttings used are healthy old stems and have 2 internodes and
buds. The purpose of this study was to determine the effectiveness of monoculture
planting patterns in forage cultivation. Planting is carried out on land divided into
plots measuring 2 x 2.5 m with a planting distance of 20 x 20 cm. Fertilization is
carried out using urea, SP-36, and KCl fertilizers. Fertilizers are applied according
to the recommended dosage. The dose used for elephant grass used urea 360 gr,
SP-36 231,6 gr and KCL 138,2 gr. Changes observed are plant height growth,
number of leaves, and number of saplings.

Key words : forage, Pennisetum purpureum, monoculture

ABSTRAK

Pengelolaan hijauan pakan dapat dilakukan dengan berbagai jenis bibit dan pola
penanaman, tergantung dari tanaman yang dibudidayakan. Budidaya hijauan pakan
ternak rumput gajah (Pennisetum purpureum) dapat dilakukan menggunakan stek
batang dengan pola tanam monokultur. Bibit stek yang digunakan berupa batang
tua yang sehat dan memiliki 2 ruas dan tunas. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas pola penanaman monokultur dalam budidaya hijauan
pakan ternak. Penanaman dilakukan pada lahan yang dibagi menjadi petak
berukuran 2 x 2,5 m dengan jarak penanaman 20 x 20 cm. Pemupukan dilakukan
dengan menggunakan pupuk urea, SP-36, dan KCl. Pupuk diberikan sesuai dengan
dosis anjuran. Dosis yang digunakan untuk rumput gajah menggunakan urea 360
gr, SP-36 231,6 gr dan KCL 138,9 gr. Perubahan yang diamati yaitu pertumbuhan
tinggi tanaman, jumlah daun, serta jumlah anakan.

Kata kunci : hijauan pakan, Pennisetum purpureum, monokultur


2

1. PENDAHULUAN maupun peternak jika tidak segera


diperbaiki (Gutomi et al., 2019).
Indonesia merupakan negara Produk pertanian yang berupa pangan
agraris dimana sebagian besar dan pakan yang menurun juga akan
penduduknya berprofesi sebagai berdampak pada pada masyarakat dan
petani. Kondisi geologis tanah yang hewan ternak sebagai konsumen dari
subur mendukung masyarakat untuk hasil pertanian tersebut.
bercocok tanam dan menjadikan Produk pertanian yang digunakan
pertanian menjadi pekerjaan pokok untuk pakan ternak adalah hijauan
untuk memenuhi kebutuhan. salah satunya rumput gajah
Penduduk Indonesia sebagian besar (Pennisetum purpureum). Hewan
merupakan petani kecil karena ternak terutama ruminansi
sebagian besar petani Indonesia membutuhkan hijauan berserat untuk
(42,17% dari petani Indonesia) hanya memenuhi kebutuhan nutrisi
mempunyai tanah garapan seluas 0,1 produktivitas ternak. Jenis pakan
– 0,5 ha (Tri 2019). Seiring dengan hijauan yang dapat dikatakan unggul
pertumbuhan penduduk yang salah satunya yaitu rumput gajah
meningkat kebutuhan produk (Azahari et al., 2019). Rumput gajah
pertanian baik untuk pangan maupun merupakan salah satu jenis rumput
pakan semakin meninggi. Maka dari yang umumnya dibudidayakan
itu, petani sekarang ini, memerlukan dengan tujuan sebagai pakan ternak
tenik menanam yang efisien untuk terutama ruminansia, karena memiliki
mencapai kebutuhan yang terpenuhi. kandungan nutrisi yang cukup baik
Sistem pola tanam yang digunakan untuk kebutuhan ternak dan
adalah monokultur, di mana dalam pembudidayaan yang cukup mudah.
melakukan usaha taninya petani Rumput gajah merupakan jenis
hanya menanam satu jenis tanaman rumput unggul. pertumbuhan batang
saja (Hariyadi et al., 2020). dan daunya yang tinggi cocok diolah
Monokultur merupakan salah satu menjadi silase utamanya di saat
cara budidaya di lahan pertanian produksi hijauan melimpah sehingga
dengan menanam satu jenis tanaman cocok dimanfaatkan sebagai sumber
pada satu areal. Metode pertanian ini hijauan pakan yang continue untuk
sangat populer di daerah industri ruminansia baik dalam keadaan segar
(Maria et al., 2022). Strategi ini maupun dalam bentuk hay ( Prasetia
menguntungkan petani karena et al., 2021).
memungkinkan pengurangan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk
Pola tanam monokultur ini juga mengamati pertumbuhan dari
memiliki dampak negatif pada efek tanaman rumput gajah (Pennisetum
geologis kesuburan tanah sebagai purpureum) yang ditanam dengan
media tanam. Tanaman lebih sering cara stek batang selama beberapa
terserang hama ataupun penyakit minggu dan dihitung panjang
yang dapat mengganggu pertumbuhan batang dan daunnya.
pertumbuhan tanamanya serta dapat
menurunkan kesuburan tanah yang
pada jangka panjang pastinya akan
menimbulkan kerugian bagi petani
3

2. MATERI DAN METODE 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Waktu dan Tempat Gambar 1. Metode pengelolaan


monokultur
Praktikum produksi tanaman
pakan dengan materi pengelolaan
hijauan pakan dilaksanakan pada hari
Minggu tanggal 09 April 2023 di
lahan tanaman Universitas
Diponegoro, Fakultas Peternakan dan
Pertanian, Universitas Diponegoro,
Semarang.

2.2. Materi dan Metode Tabel 1. Hasil pengelolaan


monokultur
Metode yang dilakukan adalah
lahan sepanjang 2 x 3m dibersihkan Sampel Data Pertumbuhan
dari rumput liar kemudian lahan Tinggi Peranakan Daun
digemburkan menggunakan cangkul. 1 90 11 2
Tanah yang sudah digemburkan 2 157 29 5
kemudian diberi lubang 3 23 0 0
menggunakan sekop sebanyak 20 4 97 15 2
lubang dan stek dimasukkan kira-kira 5 85 10 2
5 cm kedalam tanah sebanyak 5 baris, 6 19 0 0
masing-masing baris sebanyak 4 buah 7 198 33 6
stek batang rumput gajah. Dilakukan 8 178 24 2
pemupukan setelah 3 minggu 9 27 0 0
penanaman dengan menggunakan 10 188 30 7
pupuk urea, SP 36, dan KCL sesuai 11 29 0 0
dosis. Dosis yang digunakan untuk 12 191 37 7
metode monolultur yaitu untuk 13 190 34 6
rumput gajah menggunakan urea 360 14 32 0 0
gr, SP-36 231,6 gr, dan KCL 138,2 gr. 15 174 22 4
Parameter yang diukur dan diaamati 16 178 24 4
adalah panjang pertumbuhan daun, 17 150 18 3
banyak daun yang tumbuh, faktor 18 25 0 0
tumbuh dan atau tidak tumbuhnya 19 20 0 0
serta pengaruh dari pemupukan yang 20 26 0 0
dilakukan. Rata-rata 103,9 14,35 2,5

Sumber: Data Primer Praktikum


Produksi Tanaman Pakan, 2023.
4

Metode penanaman monokultur gajah (Pennisetum purpureum)


dapat diamati pada Gambar 1 merupakan pakan ternak yang bersal
menunjukkan bahwa dari 20 stek dari Afrika. Keunggulan rumput ini
yang ditanam mengalami perubahan yaitu produksi biomas tinggi, rendah
tinggi setiap minggunya dengan rata- biaya pemeliharaan, cocok pada lahan
rata yang ada pada Tabel 1 yaitu hasil marjinal, mampu menyerap karbon
pertumbuhan tinggi stek rumput gajah yang tinggi,potensi erosi rendah dan
dengan metode penanaman cepat panen.
monokultur menunjukkan rata-rata Monokultur adalah pertanian
tinggi tanaman 103,9 cm dan dengan menanam tanaman sejenis
pertambahan jumlah daun serta pada satu areal, misalnya lahan
anakan daun dengan metode ditanami hanya padi atau rumput
penanaman monokultur menunjukkan gajah saja. Metode pertanian ini
rata-rata sebesar 14,35 cm untuk sangat populer di daerah industri.
jumlah daun dan 2,5 cm untuk jumlah Strategi ini menguntungkan petani
anakan daun. karena memungkinkan pengurangan
Pengelolaan hijauan adalah biaya. Hal ini sesuai dengan pendapat
serangkaian tindakan yang bertujuan Maria et al. (2022) yang berpendapat
untuk memastikan bahwa tanaman bahwa monokultur adalah salah satu
hijau tersedia secara continue dan cara budidaya di lahan pertanian
berkualitas baik sebagai pakan ternak. degan menanam satu jenis tanaman
Ketersediaan pakan yang berkualitas pada satu areal. Strategi monokultur
dan berkesinambungan merupakan ini menguntungkan petani karena
salah satu faktor penentu suksesnya memungkinkan pengurangan biaya,
usaha peternakan. Hal ini sesuai sistem tanam monokultur ini juga
dengan pendapat Frasiska dan memiliki dampak negatif pada efek
Ardigurnita (2022) yang menyatakan geologis kesuburan tanah sebagai
bahwa kesuksesan perusahaan media tanam. Akibat dari pola tanam
peternakan sangat dipengaruhi oleh ini adalah semakin menurunkan
ketersediaan pakan yang berkualitas kesuburan tanah. Hal ini sesuai
dan berkesinambungan. Peningkatan dengan pendapat Junaidi et al. (2021)
produksi hijauan pakan ternak, yang menyatakan bahwa sistem
diperlukan manajemen budidaya pertanian monokultur berdampak
hijauan pakan ternak, dan lahan pada penurunan kualitas tanah.
pertanian yang digunakan. beberapa Pengolahan tanah dilakukan secara
faktor untuk memengaruhi hasil intensif tanpa adanya pengembalian
pengelolaan hijauan pakan adalah bahan organik sehingga kandungan
jenis hijauan yang dibudidayakan, bahan organik di daerah monokultur
kondisi iklim, teknik pengelolaan semakin lama semakin berkurang
yang digunakan, dan luas lahan. Salah jumlahnya.
satu jenis hijauan atau rumput unggul Sistem pertanaman menggunakan
yang memiliki kandungan gizi tinggi sistem monokultur menjadikan
yang digunakan sebagai pakan yaitu penggunaan lahan efisien karena
rumput gajah. Hal ini sesuai dengan memungkinkan perawatan dan
pendapat Syaiful dan Utami (2020) pemanenan secara cepat dengan
yang menyatakan bahwa rumput bantuan mesin pertanian dan
5

menekan biaya tenaga kerja, pola komoditas tanaman pakan yang


tanam monokultur memiliki berupa peningkatan produksi serta
pertumbuhan dan hasil yang lebih kualitas dari komoditas tersebut. Hal
besar daripada pola tanam lainnya. ini sesuai dengan pendapat Syahputra
Hal ini sesuai dengan pendapat Afdal et al. (2018) yang menyatakan bahwa
(2023) yang menyatakan bahwa sistem monokultur memungkinkan
monokultur menjadikan penggunaan perawatan dan pemanenan secara
lahan efisien karena memungkinkan cepat. Kekurangan dari sistem
perawatan dan pemanenan secara penanaman monokultur salah satunya
cepat dengan bantuan mesin pertanian adalah risiko penyebaran hama dan
dan menekan biaya tenaga kerja penyakit yang diakibatkan oleh
karena wajah lahan lebih seragam. kesamaan genetik pada tanaman yang
Dampak dari sistem monokultur ini ditanam, sehingga ketika satu
yaitu menyebabkan ledakan populasi tanaman terkena penyakit atau hama,
hama yang menyerang tanaman tanaman lain juga akan mudah
pertanian sepanjang tahun, terserang. Sesuai dengan pendapat
berkurangnya kesuburan tanah akibat Akib et al. (2022) yang menyatakan
pengerasan struktur permukaan tanah, bahwa kekurangan dari pola
hilangnya vegetasi organisme yang penanaman monokultur adalah
bersimbiosis dengan tanaman dan peluang terjadinya serangan hama
kemampuan serapan air (infiltrasi) dan penyakit yang lebih tinggi. Selain
oleh tanah. Hal ini sesuai dengan itu, penanaman secara monokultur
pendapat Ezward et al. (2021) yang akan menurunkan kesuburan tanah.
menyatakan bahwa Dampak dari Hal ini disebabkan oleh
sistem monokultur ini yaitu ketergantungan penggunaan pupuk
menyebabkan ledakan populasi hama kimia yang digunakan dalam pola
yang menyerang tanaman pertanian penanaman ini.
sepanjang tahun, berkurangnya Ada beberapa faktor yang
kesuburan tanah akibat pengerasan mempengaruhi tumbuh dan tidaknya
struktur permukaan tanah, hilangnya tanaman yang ditanam dengan pola
vegetasi organisme yang bersimbiosis tanam monokultur. Monokultur dapat
dengan tanaman dan kemampuan tumbuh dengan baik karena jenis
serapan air (infiltrasi) oleh tanah. tanaman yang homogen
Pada sistem monokultur, jenis menyebabkan tidak adanya persingan
tanaman yang sama ditanam dalam dalam mendapatkan unsur hara. Hal
satu area sehingga memungkinkan ini sesuai dengan pendapat Wirawan
adanya efektivitas yang lebih baik et al. (2018) yang menyatakan bahwa
dalam segi pengelolaan dan faktor tumbuh dipengaruhi oleh
pengolahan lahan. Keuntungan dari cahaya matahari, air dan unsur hara.
pola penanaman ini antara lain adalah Akan tetapi, sistem monokultur dapat
memudahkan pembuatan, pemanenan menurunkan kesuburan tanah karena
pengolahan, pengelolaan dan penurunan kandungan nitrogen dalam
pengawasan serta perawatan tanah tanah serta ketergantungan pada
dan lahan. Melalui penanaman satu pupuk kimia. Kebutuhan nutrisi
varietas tanaman, sistem monokultur tanaman yang ditanam secara
dapat mengintensifkan suatu monokultur lebih banyak, apalagi
6

rumput gajah (Pennisetum ini sesuai dengan pendapat dari


purpureum) merupakan jenis tanaman Kogoya et al. (2018) bahwa pupuk
gramminae yang tidak dapat urea bermanfaat bagi tanaman untuk
melakukan simbiosis dengan pertumbuhan dan perkembangan.
mikroorganisme tanah. Hal ini sesuai Pupuk urea membuat daun tanaman
dengan pendapat Ando et al. (2023) lebih hijau, rimbun, segar sehingga
yang menyatakan bahwa tanaman dapat mempercepat tinggi, jumlah
membutuhkan air, hara, serta anakan, dan cabang. Pupuk sp-36
lingkungan yang mendukung untuk untuk meningkatkan kesuburan tanah
metabolismenya sehingga tanaman dan aktivitas mikroba yang berada di
dapat tumbuh dan berkembang tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat
dengan baik dan menghasilkan Oktavia (2020) bahwa pupuk sp-36
produksi yang optimum. untuk meningkatkan kesuburan tanah
Pemupukan merupakan salah satu dan aktivitas mikroba tanah. Pupuk
cara alternatif untuk mencegah KCL merupakan unsur hara sebagai
serangan hama dan penyakit dengan pertumbuhan dan hasil tanaman untuk
menumbuhkan tanaman yang sehat. menambah jumlah cabang dan daun
Ketika tanaman tumbuh sehat, maka yang dapat menghasilkan fotosintat
tanaman tersebut tahan terhadap yang menunjang pertumbuhan
hama dan penyakit. Hal ini sesuai tanaman. Hal ini sesuai dengan
dengan pendapat Sacita dan Naim pendapat Jannah et al. (2020) bahwa
(2021) yang menyatakan bahwa hara berperan penting untuk
pemupukan merupakan salah satu pertumbuhan dan hasil tanaman
cara alternatif pencegahan serangan sehingga jumlah cabang dan daun
hama dan penyakit melalui budidaya meningkat yang dapat menghasilkan
tanaman sehat. Jika tanaman tumbuh fotosintat untuk mendukung
dengan sehat maka tanaman akan pertumbuhan tanaman.
memiliki ketahanan terhadap
serangan hama dan penyakit. Pupuk 4. KESIMPULAN
yang didalamnya terdapat kandungan
mikroba untuk menuyuburkan akar Penanaman rumput gajah
sehingga bisa meningkatkan aktivitas dilakukan dengan metode
respirasi tanah. Hal ini sesuai dengan monokultur, sistem penanaman ini
pendapat dari Antonius et al. (2018) merupakan teknik budidaya tanaman
yang menyatakan bahwa pemupukan yang dipelihara hanya satu jenis
yang memiliki kandungan mikroba tanaman pada satu areal. Metode
sebagai penyubur pada akar dalam monokultur terbukti dapat
percobaan tanah yang dapat meningkatkan hasil produksi tanaman
meningkatkan aktivitas respirasi pakan. Hasil pertumbuhan tinggi
tanah. stek rumput gajah dengan metode
Pupuk urea berguna untuk penanaman monokultur menunjukkan
pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan yang efektif dibeberapa
tanaman. Pupuk urea menjadikan sampel, efesiensi pertumbuhan
daun tanaman lebih hijau, lebat, bergantung pada faktor penanaman
segar, sehingga dapat menambah pada waktu yang tepat dengan
tinggi, jumlah semak dan cabang. Hal persiapan lahan yang baik dan dosis
7

pemupukkan yang tepat dengan Kabupaten Ciamis. J.


nutrisi yang sesuai mendukung Pengabdian Masyarakat
pertumbuhan rumput gajah. Indonesia. 2(4). 375-381.
Gultom, R. C., I. G. N. P. Dirgayusaa
DAFTAR PUSTAKA dan N. L. P. R. Puspitha.
2019. Perbandingan laju
Akib, M. A., A. Nuddin, R. pertumbuhan rumput laut
Prayudyaningsih, T. (Eucheuma cottonii) dengan
Kuswinanti, S. A. Syaiful dan menggunakan sistem
S. Antonius. 2022. budidaya ko-kultur dan
Keragaman fungi mikoriza monokultur. Journal of
arbuskula pada pola tanam Marine Research and
Paper nigrum yang berbeda di Technology. 2(1): 8-16.
areal sekitar lahan tambang Hariyadi, M., H. Firmansyah dan E.
nikel. J. Biologi Indonesia. Rahmawati. 2020. Analisis
18(2): 183-192. usaha tani jeruk siam dengan
Ando, J., M. Rizal dan I. Purnama. sistem pola tanam monokultur
2023. Interaksi pemberian di Kecamatan Sungai Pinang,
pupuk kandang sapi dan Kabupaten Banjar. J.
mulsa organik terhadap Pemikiran Masyarakat Ilmiah
pertumbuhan produksi Berwawasan Agribisnis. 6(1):
tanaman lengkuas merah 101-112.
(Alpinia purpurata K. Jannah, R., N. Nurhayati dan C. N.
Schum). J. Agrotela. 3(1): 41- Ichsan. 2020. Pengaruh dosis
47. pupuk KCl dan persentase
Antonius, S., R. D. Sahputra, Y. defoliasi terhadap
Nuraini dan T. K. Dewi. 2018. pertumbuhan dan hasil
Manfaat pupuk organik tanaman Tin (Ficus carica L.).
hayati, kompos dan biochar J. Ilmiah Mahasiswa
pada pertumbuhan bawang Pertanian. 5(2): 81-90.
merah dan pengaruhnya Junaidi, M., O. Harianti, Emalinda, R.
terhadap biokimia tanah pada Herviyanti dan R. Azizah.
percobaan pot menggunakan 2021. Sifat fisikokimia lahan
tanah Ultisol. J. Biologi pertanian monokultur pada
Indonesia. 14(2): 243-250. beberapa kelas lereng di
Azahari, D. H., A. F. Suddin, R. daerah utara kaki Gunung
Elizabeth dan H. J. Purba. Talang. J. Solum. 18(2): 33-44
2019. Revalitasi pakan Kogoya, T., I. P. Dharma dan I. N.
manajemen memenuhi HMT Sutedja. 2018. Pengaruh
ruminansia. Journal of pemberian dosis pupuk urea
Scientech Research. 4(1): 69- terhadap pertumbuhan
84. tanaman bayam cabut putih
Frasiska, N. dan F. Ardigurnita. 2022. (Amaranthus tricolor L.). J.
Pelatihan pengolahan hijauan Agroekoteknologi Tropika.
pakan di desa Kertabumi 7(4): 575-584.
Kecamatan Cijeungjing
8

Maria, M., S. M. Ayu dan L. Lani. sebagai pakan sapi di Ophir


2022. Perbandingan Nagari Kota Baru Kabupaten
pertumbuhan tanaman porang Pasaman Barat. J. Hilirisasi
(Amorphophallus muelleri) IPTEKS. 3(3). 305-312.
agroforestry dan monokultur Tri, H. D. 2019. Kajian ekonomi
pada kelompok tani sari bunga antara pola tanam monokultur
kayu Kabupaten Luwu dan tumpangsari tanaman
Timur. J. Penelitian jagung, kubis dan bayam. J.
Kehutanan BONITA. 3(2): Inovasi. 18(1): 66-75.
23-31. Wirawan, D. A., G. Haryono dan Y.
Oktaviani, A. 2020. Pengaruh pupuk E. Susilowati. 2018. Pengaruh
sp-36 dan pupuk bio-urin sapi jumlah tanaman per lubang
terhadap pertumbuhan dan dan jarak tanam terhadap hasil
hasil tanaman terong hijau tanaman kacang tanah
(Solanum melongena L.) (Arachis hypogea, l.). J. Ilmu
varietas arya hijau. J. Ilmu Pertanian Tropika dan
Pertanian dan Kehutanan. Subtropika. 3(1): 5-8.
19(2): 201-212.
Prasetia, A., J. Sembiring, R.
Kusumah dan Y. Tamelan.
2021. Pemanfaatan pangkasan
biomasa gamal dan rumput
gajah sebagai pupuk hijau
dalam upaya peningkatan
pertumbuhan dan produksi
jagung (Zea mays l.).
J. Agrikultura. 32(3): 219-
227.
Sacita, A. S. dan M. Naim. 2021.
Tingkat serangan hama
Helopeltis spp dan penggerek
buah kakao (PBK) pada
beberapa dosis pemupukan
tanaman kakao. J. Pertanian
Berkelanjutan. 9(3): 202-207.
Syahputra, N., Mawardati dan
Suryadi. 2017. Analisis faktor
yang mempengaruhi petani
memilih pola tanam pada
tanaman perkebunan di Desa
Paya Palas Kecamatan Ranto
Peureulak Kabupaten Aceh
Timur. J. AGRIFO. 2(1): 41-
50.
Syaiful, F. L. dan Y. S. Utami. 2020.
Pengembangan rumput gajah

Anda mungkin juga menyukai