Anda di halaman 1dari 17

Stock Peternakan Vol. 2 No.

2 , 2019 ISSN 2599-3119

http://ojs.universitasmuarabungo.ac.id/index.php/Sptr/index

Peranan Pupuk Kotoran Kambing Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Lebar dan
Luas daun Total Pennisitum purpureum cv. Mott

Bela Putra1* dan Setia Ningsi1


Universitas Muara Bungo
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pupuk kotoran kambing
terhadap pertumbuhan tanaman rumput gajah mini. Penelitian ini merupakan penelitian
percobaan yang didesain berdasarkan rancangan acak Kelompok ( RAK), dengan 5 perlakuan
dan 4 kelompok: P0 (Tanpa pemberian pupuk kotoran kambing), P1 (2,5 kg/petak = 7,5 ton/ha),
P2 (5,0 kg/petak = 15 ton/ha), P3 (7,5 kg/petak = 22,5 ton/ha), P4 (10,0 kg /petak = 30 ton/ha).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kotoran kambing tidak signifikan pengaruhnya terhadap
semua parameter penelitian (tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun total pada tanaman
rumput gajah mini), ini kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi hara tanah tempat penelitian
masih ralatif banyak dan terpenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan rumput gajah mini, sehingga
tidak terlihat pengaruh kotoran kambing pada fase pertumbuhan rumput gajah mini (umur 0 – 60
hari). Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melihat pengaruh kotoran kambing pada
pemotongan sealnjutnya. Berpeluang akan terlihat pengaruhnya yaang disebabkan telah
optimalnya proses dekomposisi oleh mikroorganisme tanah.

Latar Belakang rumput setaria, rumput benggala dan lain

Peranan hijauan bagi ternak sebagainya. Berbeda jenis spesies rumput

ruminansia sangatlah penting. Baik untuk menunjukkan perbedaan kualitasnya,

pertumbuhan maupun untuk produktivitas. terutama zat nutrient yang terkandung pada

Kehadiran hijauan sangatlah membantu masing-masing rumput teresebut (Rukmana,

khususnya bagi peternak ruminansia 2005).

dikarenakan harganya murah dan mudah Kualitas Hijauan akan menentukan

untuk dikembangkan diberbagai macam keberhasilan dalam pengembangan usaha

kondisi tanah. Berbagai macam jenis hijauan peternakan. Semakin bagus kualitas hijauan

makanan ternak telah lama dikenal oleh semakin meningkat produktivias ternak.

manusia, seperti rumput gajah, rumput raja, Oleh karena itu sebagai peneliti kita harus

* Korespondensi
(corresponding author)
mengetahui potensi pengembangan hijauan diperlukan penggunaan pupuk yang ramah

yang berkualitas dan mudah untuk lingkungan, memiliki kadar hara yang

dikembangakan di tengah-tengah dibutuhkan tanaman untuk tumbuh (Darwis

masyarakat (saking dan qomariyah, 2018). dan ranchman, 2019).

Rumput gajah mini dengan nama Kotoran kambing merupakan salah

latin pennisetum purpureum cv. Mott satu jenis pupuk organik berbasis sumber

merupakan rumput unggul yang mudah daya lokal dengan ketersediaan yang

dikembangkan dan disukai oleh ternak melimpah di lingkungan masyarakat serta

(Sirati., dkk 2017). Potensi pengembangan mudah diaplikasikan. Potensi kotoran

rumput gajah mini di Indonesia sangat kambing sebagai pupuk organic sangat besar

menjanjikan dan memiliki daya adaptasi karena memilki kandung hara yang

terhadap lingkungan tinggi, produktivisa dibutuhkan oleh tanaman serta tidak

biomasa tinggi, memiliki palatabilitas yang mengganggu habitat mikroorgabnisme tanah

bagus, serta mudah untuk di jadikan pakan (Rahmat, dkk, 2018). Banyak dilaporkan

berbasis pengawetan untuk penyimpanan di hasil penelitian aplikasi kombinasi pupuk

saat musim kemarau (Faidzin, 2019). kotoran kambing dengan yang lainnya

Aplikasi pengembangan rumput mampu meningkatkan produktivitas

gajah mini telah banyak ditemui bahwa tanaman (Purwanto,dkk. 2919; Prananti,

tingginya penerapan pupuk anorganik yang dkk, 2019; YOLANDA,. dkk, 2018).

sangat berdampak buruk terhadap METODOLOGI PENELITIAN

perkembngan mikroorganisme didalam Tempat dan Waktu Penelitian

tanah. Sebagai solusi untuk mengatasi


Penelitian ini akan dilaksanakan di
penggunaan pupuk anorganik berlebihan
kampung Baru Senamat Kecamatan Pelepat

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Kabupaten Bungo. Dengan tipe tanah jenis rancangan acak Kelompok ( RAK), dengan

inseptisol. Pelaksanaan dimulai Bulan 1 5 perlakuan dan 4 kelompok.

Maret – 30 April 2019. Perlakuan dalam penelitian ini adalah :

P0 : Tanpa pemberian pupuk


Bahan dan Alat
kotoran ternak
Bahan
P1 : Pupuk kotoran kambing
Bahan-bahan yang digunakan dalam
Dosis 2,5 kg/petak = 7,5 ton/ha
penelitian ini meliputi bahan tanam. Media,
P2 : pupuk kotoran kambing
dan bahan penunjang lainnya. Bahan
Dosis 5,0 kg/petak = 15 ton/ha
tanaman yang digunakan rumput gajah mini.
P3 :Pupuk kotoran kambing
Bahan media yang digunakan adalah tanah
Dosis 7,5 kg/petak = 22,5 ton/ha
sebagai media tanam, air. Dan pupuk
P4 : Pupuk kotoran kambing
kandang kambing.
Dosis 10,0 kg /petak = 30 ton/ha
Alat
Setiap perlakuan dikelompokkan 4
Alat-alat yang digunakan dalam
kali sehingga terdapat 20 petak percobaan
penelitian ini adalah cangkul, cetok dan
berukuran 1,8 m x 1,2 m dengan jarak tanam
ember. Alat-alat lain yang digunakan selama
30cm x 30cm dan jarak antara bedengan
pelaksanaan penelitian adalah gembor,
yaitu 30 cm sehingga terdapat 20 tanaman
penggaris 1 meter,pulpen, buku, kamera,
yang nantinya tiap bedeng mewakili satu
label dan timbangan.
perlakuan, maka jumlah tanaman seluruhnya
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian sebanyak 400 tanaman, tiap petak diambil 3
Penelitian ini merupakan penelitian sampel, jadi jumlah tanaman saampel ada
percobaan yang didesain berdasarkan 60.

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Pelaksanaan Penelitian potongan miring sekitar 45˚, sehingga

mudah ditanam.
Pengolahan tanah
Penanaman
Pengolahan tanah secara umum
Jarak tanam 30cm x 30cm, stek
melakukan penggemburan dan pembuatan
ditanam dengan posisi miring sekitar 30˚ ke
bedengan. Tanah yang hendak digemburkan
arah timur, dengan kedalaman kurang lebih
harus dibersihkan dari bebatuan,
15cm dari permukaan tanah atau 2 buku
rerumputan, semak atau pepohonan yang
dibenamkan dalam tanah dan 1 buku diatas
tumbuh dan bebas dari daerah ternaungi,
permukaan tanah.
karna tanaman rumput gajah mini suka pada
Pemupukan/Perlakuan
cahaya matahari secara langsung, sedangkan
Pemberian pupuk kandang Kambing
kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20
dilakukan dengan cara dicampurkan secara
cm.
merata pada petak percobaan dengan dosis
Pembuatan bedengan
sesuai dengan perlakuan yyang ditetapkan.
Pembuatan bedengan dibuat dikebun
Pemberian pupuk kandang kambing
percobaan. Membuat bedengan berukuran
dilakukan 1 minggu sebelum tanam.
1,8m x 1,2m dengan jarak tanah 30 x 30 cm
Pemeliharaan
dan jarak antara bedengan yaitu 30cm. Kegiatan pemeliharan meliputi
Penyiapan stek tanaman kegiatan penyiraman yang dilakukan setiap
Stek rumput diambil dari batang pagi dan sore kecuali pada saat hujan tidak
yang sehat, tidak terlalu muda dan tidak dilakukan. Kegiatan lain yang perlu
terlalu tua, minimal mengandung 2 ruas atau dilakukan adalah penyiangan, pendangiran
3 buku, stek dipotong dengan posisi yang dilakukan secara bersama-sama, yaitu

pembersihan tanaman dari gulma dan


* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
penggemburan tanah kembali dengan hati- Jumlah daun yang diamati dengan

hati agar tidak merusak sistem perakaran cara menghitung jumlah daun yang

tanaman dan pemupukan. membuka sempurna dan pertumbuhhannya

Panen normal dari tanamann sampel. Pengamatan

Pemanenan penting sekali dilakukan pada akhir percobaan yaitu 60

diperhatikan umur panen dan cara panennya. hari setelah tanam.

Umur pemanenan saat tanaman berumur 60 Luas daun (cm)

hari dengan cara memotong tanaman 15 cm Pengukuran luas daun pada saat

dari atas permukaan tanah, dengan maksud tanaman berumur 49 hari setelah tanam.

memicu pertumbuhan anakan baru. Untuk menentukan luas daun, diukur dengan

Parameter yang diamati cara mengukur luas daun pada daun tanaman
Tinggi Tanaman (cm)
sampel, diukur 3 daun kemudian dirata-
Pengukuran awal dimulai saat
ratakan hasilnya dikalikan dengan jumlah
tanaman berumur 7 hari setelah tanam.
daun tanaman sampel. Perhitungan luas
Pengukuran tinggi tanaman dimulai dari
daun dapat menggunakan rumus :
pangkal batang tanaman sampai titik
Luas Daun = P X L X Koefisien
tertinggi yang dapat dicapai daun tanaman
0,75x Jumlah Daun
dengan cara menguncupkan daun tanaman,
Dimana :
pengukuran dilakukan dengan menggunakan
P = Panjang Daun
meteran. Pengukuran dilakukan 7 hari
L = Lebar Daun
sekali. Akhir pertumbuhan (60 hari setelah
Koefisien = 0,75
tanam) satuan yang digunakan cm.
(sumber : Sitompul dan Guritno,
Jumlah daun ( helai )
1995)

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Analisa Data HASIL DAN PEMBAHASAN
Rataan Tinggi Tanaman (cm)
Untuk melihat pengaruh perlakuan
Hasil analisis ragam menunjukkan
terhadap peubah yang diamati maka data
bahwa pemberian pupuk kotoran kambing
diperoleh dianalisis secara statistik,
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi
menggunakan sidik ragam dan untuk
tanaman (cm) rumput gajah mini
melihat perbedaan antara perlakuan
(pennisetum purpureum cv Mot.). Rataan
dilanjutkann dengan Duncan New Multiple
tinggi tanaman rumput gajah mini pada
Range Test (DNMR) pada taraf nyata 5%
masing-masing perlakuan pupuk kotoran
(Steel Torrie,1993).
kambing dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. RataanTinggi Tanaman Rumput Gajah mini masing-masing perlakuan selama penelitian
(cm).
Perlakuan Rataan (cm)
P0 57,44
P1 58,51
P2 58,34
P3 59,35
P4 59,62

Keterangan: Perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman (cm) rumput gajah mini
(P>0,05).

dengan 30 ton/ha, kemudian diikuti pada P3


Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat
(perlakuan 3) Pupuk Kotoran Kambing 7,5
bahwa pertumbuhan tinggi tanaman pada
kg/petak setara dengan 22,5 ton/ha,
rumput gajah mini yang tertinggi yaitu pada
sedangkan tinggi tanaman yang terendah
P4 (perlakuan 4) dengan dosis pupuk
ditunjukkan pada P0 (perlakuan 0) Pupuk
Kotoran Kambing 10,0 kg/petak atau setara
Kotoran Kambing Dosis 0.

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Berdasarkan hasil analisis statistik Oleh karena itu komposisi yang baik untuk

menunjukkan, bahwa rata-rata panjang perlakuan tinggi tanaman adalah pada

tanaman rumpurt gajah mini menunjukkan (perlakuan 4) pupuk Kotoran Kambing

adanya pengaruh yang tidak berbeda nyata Dosis 10,0 kg/petak = 30 ton/ha. Menurut

pada perlakuan, diduga pengaruh kotoran Harsono (2002), bahwa pertumbuhan

kambing dengan tingkat konsentrasi berbeda tanaman dan produksi akan tinggi apabila di

mempunyai efektifitas yang sama pada dalam tanah terdapat unsur hara dengan

pertumbuhan rumput gajah mini. Dan hal ini jumlah yang seimbang dan laju

juga diduga kondisi tanah sudah mencukupi pertumbuhan akan menurun apabila unsur

sehingga penambahan pupuk kotoran hara yang diperlukan tidak tersedia. Begitu

kambing menunjukkan pengaruhnya secara pula menurut Djiwosaputro (1990) bahwa

tidak nyata bagi pertumbuhan maupun tanaman akan tumbuh dengan baik apabila

perkembangan tinggi tanaman rumput gajah unsur hara yang diberikan berada dalam

mini (pennisetum purpureum cv. Mott). jumlah yang seimbang dan sesuai dengan

Tinggi tanaman sangat dipengaruhi kebutuhan tanaman.

oleh proses metabolisme dalam tubuh Untuk melihat dinamika

tanaman itu sendiri. Dalam melangsungkan pertumbuhan tinggi tanaman rumput gajah

aktifitas metabolisme tersebut tanaman mini pada pengamatan setiap minggunya

membutuhkan nutrisi yang dapat diperoleh dari umur minggu ke-4 hingga minggu ke-8

dari pemupukan. Pertambahan tinggi setelah tanaman dengan perlakuan

tanaman merupakan indikator pertumnbuhan pemberian pupuk kotoran kambing disajikan

dan perkembangan tanaman yang dalam bentuk Gambar 1 :

menentukan produktifitas suatu tanaman.

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
100
P0= Tanpa Pupuk
80
P1= kotoran kambing
60 7,5ton/ha
P2= kotoran kambing 15
40
ton/ha
P3= kotoran kambing
20
22,5 ton/ha
P4= pupuk kotoran
0
kambing 30 ton/ha
Minggu IV Minggu V Minggu VIMinggu VIIMinggu VIII

Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman Rumput Gajah Mini (pennisetum purpureum cv. Mott) umur
4 minggu – 8 minggu hst.

Dari Gambar 1 diatas terlihat jelas p3, p4 cenderung mencukupi dan diduga

bahwa masing-masing perlakuan pemberian unsur hara pada perlakuan p4 tersedia dan

pupuk kotoran kambing pada tanaman mencukupi sehingga terjadi kenaikan tinggi

terjadi peningkatan tinggi tanaman pada tanaman yang cukup baik pada setiap

setiap minggunya. Pada umur tanaman 4-5 minggunya dan menghasilkan tinggi

minggu setelah tanam belum menunjukkan tanaman yang paling tinggi dibandingkan

pertumbuhan tanaman karena unsur hara dengan yang lainnya.

yang terkandung sama. Pada minggu ke 4-8 Rataan Jumlah Daun (helai)

setelah tanam terjadi peningkatan tinggi Hasil analisis ragam menunjukkan

tanaman yang cenderung tidak sama yang bahwa pemberian pupuk kotoran kambing

terlihat dari perlakuan P0 dan P1 yang berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah

cendrung rendah sedangkan pada perlakuan daun (helai) rumput gajah mini (pennisetum

P2, P3, P4 pertambahan tinggi tanaman purpureum) (Lampiran 6). Rataan jumlah

terlihat sama diduga karena pupuk kotoran daun rumput gajah mini pada masing-

kambing yang diberikan pada perlakuan p4, masing perlakuan pupuk kotoran kambing

dapat dilihat pada Tabel 2

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Tabel 2. Rataan Jumlah Daun Rumput Gajah mini masing-masing perlakuan selama penelitian
(helai)

Perlakuan Rataan (helai)


P0 22,92
P1 17,33
P2 21,58
P3 22,17
P4 23,08

Keterangan: Perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun rumput gajah mini
(P>0,05).
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat fisik tanah, tata ruang udara tanah,

bahwa pertumbuhan jumlah daun pada mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat

rumput gajah mini (pennisetum purpureum hara sehingga tidak mudah larut oleh air

cv Mott) yang tertinggi yaitu pada P4 hujan dan meningkatkan daya agregat tanah.

(perlakuan 4) pupuk Kotoran Kambing Selain itu, bahan organik juga dapat

Dosis 10,0 kg/petak atau setara dengan 30 meningkatkan sifat biologi tanah ( Marsono

ton/ha, sedangkan jumlah daun yang dan Sigit, 2001).

terendah ditunjukkan pada P1 (perlakuan 1) Tanaman yang mempunyai daun

Pupuk Kotoran Kambing 2,5 kg/petak atau yang lebih luas pada awal pertumbuhan akan

setara dengan 7,5 ton/ha. lebih cepat tumbuh karena kemampuan

Pemakaian pupuk kandang kambing menghasilkan fotosintat yang lebih tinggi

perlu dipertimbangkan dalam rangka dari tanaman dengan luas daun dan produksi

penelitian. Pupuk kandang kambing perlu fotosintat yang lebih besar memungkinkan

ditambahkan kedalam tanah, karena pupuk membentuk seluruh organ tanaman yang

kandang kambing yang telah mengalami lebih besar seperti daun dan akar yang

dekomposisi dapat memperkaya zat hara kemudian menghasilkan produksi bahan

tanah, juga berperan sebagai perbaikan sifat


* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
kering yang semakin besar pula (Sitompul komponen essensial ADP dan ATP yang

dan Bambang,1995). bersama-sama berperan penting dalam

Meskipun pemberian pupuk kotoran fotosintesis dan penyerapan ion inilah yang

kambing tidak berpengaruh secara statistik diduga mampu meningkatkan pertambahan

(P>0,5) namun jumlah daun yang dihasilkan jumlah daun. Semakin lama unsur tanaman

pada perlakuan P4 cenderung lebih banyak akan memberikan kesempatan pada tanaman

dibandingkan dengan perlakuan lainnya, hal untuk tumbuh lebih lama sehingga jumlah

ini menunjukkan bahwa pada perlakuan P4 daun yang terbentuk pun akan lebih banyak.

adalah perlakuan yang diduga cenderung Rataan Luas Daun (cm)

dapat menyediakan unsur hara yang Hasil analisis ragam menunjukkan

seimbang. Hal ini berkaitan dengan peranan bahwa pemberian pupuk kotoran kambing

N sebagai komponen klorofil. berpengaruh tidak nyata terhadap luas daun

Bertambahnya unsur N dalam tanah (cm) rumput gajah mini (pennisetum

berasosiasi dengan pembentukan klorofil di purpureum cv. Mott). Rataan luas daun

daun sehingga meningkatkan proses rumput gajah mini pada masing-masing

fotosintesis yang memacu pertumbuhan perlakuan pupuk kotoran kambing dapat

jumlah daun tanaman. Peranan P sebagai dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rataan Luas Daun Rumput Gajah mini masing-masing perlakuan selama penelitian
(cm)

Perlakuan Rataan
P0 79,29
P1 75,44
P2 93,21
P3 83,74
P4 87,64

Keterangan : Perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap luas daun (cm) rumput gajah mini
(pennisitum purpureum cv. Mott) (P>0,05).
* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa Hal ini sesuai dengan pendapat Kasno

pada P2 (perlakuan 2) pupuk kotoran 2009 Bahwa tanaman yang kekurangan

kambing 5,0kg/petak atau setara dengan 15 unsur N akan mengalami pertumbuhan

ton/ha, memiliki pertumbuhan luas daun lambat, kerdil, daun hijau menjadi

yang paling tinggi dibandingkan dengan kekuningan, daunnya sempit, daun-daun tua

perlakuan yang lainnya maupun kontrol. menjadi cepat menguning dan mati. Unsur

Dan pada P1 (perlakuan 1) pupuk kotoran hara sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk

kambing Dosis 2,5 kg/petak, memiliki luas pertumbuhan dan perkembangan tanaman

daun yang paling rendah diantara perlakuan antara lain yaitu pertumbuhan daun dan

yang lainnya. batang. Sesuai dengan pendapat Gardner

Tanaman yang unsur haranya tidak dkk. 1991 bahwa jumlah dan ukuran daun

tercukupi ditandai dengan adanya warna dipengaruhi faktor Genotip dan lingkungan,

kekuningan pada bagian daun saat tumbuh. antara lain unsur hara atau bahan organik.

Begitu pula dengan perlakuan P1(perlakuan

1) pemberian pupuk kotoran kambing dosis


KESIMPULAN DAN SARAN
2,5 kg/petak = 7,5 ton/ha. Produksi daun

yang dihasilkan kurang subur ini ditandai Kesimpulan

dengan adanya gejala yang ditimbulkan


Berdasarkan hasil penelitian dan
berupa daunnya sempit, warna kekuningan
pembahasan dapat diambil kesimpulan,
dan kemerahan pada daun. Gejala ini
yaaitu sebagai berikut :
disebabkan karena didalam tanah kandungan
1. Pemberian pupuk kotoran kambing
unsur hara tidak tercukupi untuk tanaman.
berpengaruh tidak nyata terhdap

semua parameter yang diamati yaitu


* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
tinggi tanaman (cm), luas daun (cm), purpureum) di Kecamatan Puspo
Kabupaten Pasuruan.
jumlah daun (helai), produksi

(ton/ha) rumput gajah mini. Adrianton. 2010. Pertumbuhan dan Nilai


Gizi Tanaman Rumput Gajah pada
2. Perlakuan PO (kontrol) adalah
Berbagai Interval Pemotongan.
perlakuan baik karena semua
Alfandi, 2004. Pengaruh pemupukan
parameter tidak berpengaruh nyata.
beberapa paket N, P dan K terhadap
Saran pertumbuhan dan produksi segar
Rumput Gajah (pennisetum
Disarankan untuk melanjutkan purpureum cv. Taiwan)

penelitian pengaruh kotoran kambing pada pemotongan pertama pada Tanah


Podzolik Merah Kuning (PMK).
pemotongan selanjutnya.
Fakultas Peternakan . universitas
Andalas, Padang.

Agustini N. 2010. Petunjuk Praktis


DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Pengelolaan Limbah
Adijaya, I., N.,Yasa, I.M.R. 2007. Pertanian Untuk Pakan Ternak
Pemanfaatan Bio Urine dalam Sapi. Balai Pengkajian2 Teknologi
ProduksinHijauan Pakan Ternak Pertanian NTB. Kementerian
(Rumput Raja). Mataram Pertanian.

Adimihardja et al (2000) Pengaruh Bahan Anonim, 2007. Petunjuk pemupukan.


Organik terhadap pencucian Hara AgroMedia. Jakarta.
Tanah Ultisol Rangkasbitung Jawa Anonimus. 1983. Scombrids of the World an
Barat. Annoted and Illustrated Catalogue
0f Tunas, Mackerels, Bonitos, and
Adiati, U., E. Handiwirawan, A. Gunawan
Related Species Known to Date.
dan D. Anggraeni. 1995. Pengaruh
FAO Species Catalogue.
pemberian pupuk kandang terhadap
Amalia, L., L,. Aboenawan, L,. E. Budiarti,
produksi rumput gajah (pennisetum
N. Ramli, M. Ridla dan A. L,.

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Darobin. 2000. Diktat pengetahuan Dwidjoseptro, D., 1980 dalam Fatkhusuna,
Bahan Makanan Ternak. E, 2008. Efektitas Jenis Pupuk
Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daun Terhadap Pertumbuhan
Pakan Fakultas peternakan Institut Tanaman Sirih Merah (piper
Pertanian Bogor. Bogor. ornatum), Skripsi Jurusan
CABI. 2014. Invasive species Compendium. Pendidikan Biologi Fakultas
Datasheets of elephant grass Keguruan dan Ilmu Kependidikan,
(Pennisetum purpureum). Universitas Muhamadiyah,
Wallingford (UK): CAB Surakarta.
International. Faidzin, A. (2019). EVALUASI
KANDUNGAN PROTEIN KASAR
Chemisquy MA, Giussani LM, Scataglini
DAN AMONIA PADA SILASE
MA, Kellogg EA, Morrone O.
RUMPUT GAJAH MINI
2010. Phylogenetic studies favour
(Pennisetum purpureum cv. Mott)
the unification of pennisitum,
DENGAN SUPLEMENTASI
Cenchrus and Odontelytrum
MOLASE (Doctoral dissertation,
(Poaceae): A combined nuclear,
University of Muhammadiyah
plasid and morphological analysis,
Malang).
and nomenclatural combinations in
Fanindi . A,. S. Yuhaini dan A. Wahyu.
cenchrus. Ann Bot. 106:107-130.
2005. Pertumbuhan dan
Dariah A. 2004. Erosi dan Degradasi Lahan
Produktivitas Tanaman Sorgum (
Kering di Indonesia. Balittanah
Sorgum bicolor L) Moench dan
Litbang Deptan. Bogor.
Sorgum sudanence (piper stafp)
Darwis, V., & Rachman, B. (2019). Potensi yang mendapatkan Kombinasi
pengembangan pupuk organik Pemupukan N,P,K dan Ca.
insitu mendukung percepatan Prosiding Seminar Nasional
penerapan pertanian organik. Peternakan Veteriner, 12 -13
September di Bogor, Buku 2 : 872 -
Djiwosaputro, D. 1990. Pengantar Fisiologi
885.
Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Gardner, F. P., R. B. Peace dan R, L., Lingga, P. Marsono, 2013 Petunjuk
Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi
Budidaya. UI. Press. Jakarta. Penerbit Swadaya Jakarta. Hal : 89

Harsono 2002 Himpunan Peraturan Hukum Marsono., Sigit, P, 2001. Pupuk Akar dan
Tanah, Edisi Revisi Cetakan ke -15. Jenis Aplikasi. Penebar Swadaya.
Djambatan, Jakarta. Jakarta.

Hasibuan, 2004. Pupuk dan Pemupukan. Mayadewi, (2007). Pengaruh Pupuk


Fakultas pertanian USU. Medan. Kandang dan jarak tanam terhadap
pertumbuhhan Gulma dan hasil
Ismunadji, M., S. Partohardjono dan
jagung jurnal Agritrop.
Satsijati. 1976. Peranan Kalium
dalam Peningkatan Produksi Manauw, E. 2005. Pertumbuhan dan
Tanaman Pangan. Dalam: Kalium Produksi Rumput Gajah
dan Tanaman Pangan Problem dan (pennisetum Purpureum) pada
Prospek. Lembaga Pusat Penelitian sistem tiga Strata (STS) di Distrik
Pertanian. Bogor. Hlm 1-16. Oransbari Kabupaten Manokwari.
Muku, O, M. 2002. Pengaruh Jarak Tanam
Jumin, H.B. 1994. Dasar-dasar Afronomi.
Antar Barisan dan Macam Pupuk
PT Kaja Grapindo Persada. Jakarta.
Organik Terhadap Pertumbuhan
Kasno , A. 2009. Peranan Bahan Organik dan Hasil Tanaman Bawang Merah
Terhadap Kesuburan Tanah.[Serial (Allium ascalonicum L.) di Lahan
online]. www. Pustaka litbang Kering. Tesis. Universitas
deptan.go.id. Diakses 15 juli 2019 Udayana. Denpasar.

Lingga, P.1991. Kotoran Ternak Penyubur Nurhidayati, 1., Pujiwati, A. Solichah,


Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya. Djuhari dan A. Basit. 2008.
Pertanian Organik. Universitas
Lingga, P, 2003. Petunjuk Penggunaan
Negeri Malang. Malang. 185 hlm.
Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prananti, F. R., Sunaryo, Y., & Darnawi, D.
(2019). PENGARUH DOSIS
PUPUK BOKASI KOTORAN
* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
KAMBING DAN KOTORAN Rukmana, I. H. R. (2005). Budi Daya
SAPI TERHADAP HASIL RUMPUT UNGGUL, Hijauan
PRODUKSI TANAMAN TOMAT Makanan Ternak. Kanisius.
(Solanum lycopersicum L.) Saking, N., & Qomariyah, N. (2018, June).
VARIETAS NEW MUTIARA Identifikasi Hijauan Makanan Ternak
F1. JURNAL ILMIAH (HMT) Lokal Mendukung
AGROUST, 2(2), 136-144. Produktivitas Sapi Potong di Sulawesi
Selatan. Prosiding Seminar Nasional
Purnomo J. 2004. Kajian penggunaan Bahan
Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Organik pada padi sawah. Jurnal
Agrosains 6:11-14.
Santoso, D. 2003. Teknologi Pengolahan
Purwanto, E., Sunaryo, Y., & Widata, S.
Lahan Kering. Balittanah Litbang
(2019). PENGARUH
Deptan. Bogor.
KOMBINASI PUPUK AB MIX
DAN PUPUK ORGANIK CAIR Saputra, L., 2010, Intisari Ilmu Penyakit
(POC) KOTORAN KAMBING Dalam, Binapura Aksara Publisher,
TERHADAP PERTUMBUHAN Jakarta.
DAN HASIL SAWI (Brassica
Sarief. 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka
juncea L.) HIDROPONIK. Jurnal
Buana. Bandung.
Ilmiah Agroust, 2(1), 11-24.
Rahmat, M. B., Putro, J. E., Widodo, H. A., Sirait J, Tarigan A, Simanihuruk K. 2015a.
& Rakhmad, C. (2018, December). Karakteristik morfologi rumput
Potensi Sumber Energi Terbarukan gajah kerdil (pennisitum purpureum
dan Pupuk Organik dari Limbah cv. Mott.) pada jarak tanam
Kotoran Ternak di Desa Sundul berbeda di dua agroekosistem di
Magetan. In Seminar MASTER sumtra utara. Prosiding Seminar
PPNS (Vol. 3, No. 1, pp. 175-182). Nasional Teknologi Peternakan dan
Reksohadiprodjo, S. 1994. Produksi Veeriner. Jakarta, 8-9 Oktober
Tanaman Hijauan Makanan Ternak 2015. Jakarta (Indonesia):
Tropik. B.P.F.E. University Gadjah Puslitbangnak. Hlm.643-649.
Mada. Yogyakarta.

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
Sirait J, Simanihuruk K, Hutasoit R. 2015b. Suwardjono, H, 2003. Bertanam 30 jenis
Palatabilitas dan kecernaan rumput sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
gajah kerdil (pennisetum
Sutedjo, M. M 2008 Pupuk dan Cara
purpureum cv. Mott) pada kambing
Pemupukan : Rineka Cipta.
Boerka sedang tumbuh. Sei Putih
(Indonesia): Loka Penelitian Syarif E, S. 1986 Ilmu Tanah Pertanian.
Kambing Potong. Pustaka Buana. Bandung.

Sirait, J., Tarigan, A., & Simanihuruk, K. Syarifuddin, N. A. 2006. Nilai Gizi Rumput
(2017). Rumput Gajah Mini Gajah Sebelum dan Setelah
(Pennisetum purpureum cv. Mott) Enzilase pada Berbagai Umur
sebagai hijauan pakan untuk Pemotongan. Produksi Ternak.
ruminansia. Wartazoa, 27(4), 167- Fakultas Pertanian. Universitas
176. Lampung. Lampung.

Sitompul dan Bambang G 1995. Analisis Urribarri L, FerrerA, Colina A. 2005. Leaf
Pertumbuhan Tanaman Universitas protein from ammonia-treated
Gajah Mada Yogyakarta. dwarf elephant grass (pennisetum
purpureum Schum cv. Mott). Appl
Soepardi, G.1983. Sifat dan ciri tanah.
Biochem Biotechnol. 121-124:457-
Fakultas Pertanian Institut
467.
Pertanian Bogor. Bogor.
USDA, 2012. Plans profile for pennisetum
Steel, R. G.M & Torrie, J. H. (1993). Prinsip
purpureum Schumach-elephant
dan Prosedur Statistik suatu
grass. National Resources
pendekatan biometrik. Principles
Conservation Services. United State
and Procedures of statistics,
Departement of Agricultural
terjemahan Ir, Bambang Sumantri)
[Internet]. [cited 17 November
Cetakan ke-3, PT. Gramedia,
2017]. Available
Jakarta.
from:http://plants.usds.gov
Subroto dan S. Awang. 2005. Kesuburan Wildan, A. 2015. Rumput Odot (Pennisetum
dan pemanfaatan Tanah. purpureum cv. Mott). [serial
Bayumedia Publishing. Malang. online].www.
* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com
kampungternak.com/rumput odot
(pennisetum purpureum cv. Mott).
Diakses pada tanggal 20 F.ebruari
2019.

YOLANDA, W., PURBAJANTI, E. D., &


Sumarsono, S.
(2018). PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI SELADA MERAH
(Lettuce lolorosa) AKIBAT
KOMBINASI PUPUK KOTORAN
KAMBING DAN FeSO PADA
TANAH ANDOSOL (Doctoral
dissertation, FACULTY OF
ANIMAL AND AGRICULTURAL
SCIENCES).

* Korespondensi
(corresponding author)
belaputrajnp@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai