Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH ABU SEKAM PADI DAN BEBERAPA JENIS PUPUK KANDANG

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG ( Zea mays


saccharata Sturt . ) DI LAHAN GAMBUT

EFFECT OF RICE HUSK ASH AND SOME KIND OF COOP FERTILIZER ON THE
GROWTH AND PRODUCTION OF SWEET CORN ( Zea mays saccharata Sturt . ) IN
PEATLANDS

Normaida Nainggolan1, Jurnawaty Sjofjan2, Edison Anom3


(Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau)
Email: normaida@yahoo.co.id

ABSTRACK

This study aims to determine the interaction effect of rice husk ash and some types of
manure on the growth and production of sweet corn and get a dose of the best in peat.
Research has been carried out from June to September 2015 in the experimental field of the
Faculty of Agriculture, University of Riau, Village Rimbo Panjang, Pekanbaru. The study
was conducted using a factorial randomized block design consisting of two factors and three
replications. The first factor is the rice husk ash (A), which consists of 4 levels, namely A1:
1.5 kg/plot (2.5 ton/ha), A2: 3 kg/plot (5 ton/ha), A3: 4.5 kg/plot (7.5 ton/ha), A4: 6 kg/plot
(10 ton/ha) and the second factor is the manure (P) consisting of three types, namely P1:
manure chicken, P2: manure goat and P3: cow manure. Parameters measured were the
relative growth rate, leaf area, the ratio of crown roots, plant dry weight, while the male
flowers appear, the time appears the female flowers, harvest, heavy perplot cob, cob without
husk length, diameter and weight cob cob without husk. The results showed giving
7.5 ton/ha asp and chicken manure showed results highest production ie 9.93 kg/plot (16.55
ton/ha)

Keywords: sweet corn, rice husk ash, manure, peat

PENDAHULUAN
Jagung manis (Zea mays sacharata tingginya alih fungsi lahan, sehingga
Sturt.) merupakan tanaman pangan yang budidaya diarahkan pada lahan - lahan
sangat penting setelah padi sebagai bahan marjinal disamping itu kurangnya
pangan di Indonesia. Produksi jagung pengetahuan petani dalam budidaya yang
termasuk jagung manis di Riau pada tahun baik.
2012 adalah 31.433 ton/tahun dengan luas Peningkatan produksi jagung manis
panen 13.284 ha, dan terjadi penurunan dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan
luas panen pada tahun 2013 menjadi gambut. Provinsi Riau sebagian besar
12.688 ha dengan produksi 30.185 ton/ha lahannya merupakan lahan gambut yang
(Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, berpotensi dalam pengembangan budidaya
2013). tanaman pangan. Luas lahan gambut di
Rendahnya produksi disebabkan Provinsi Riau pada tahun 2011 mencapai
berkurangnya luas lahan budidaya, 3.867.413 ha atau 43,61% (BBSDLP,
keterbatasan luas lahan yang produktif dan 2011).
1.Mahasiswa jurusan agroteknologi
2.Dosen pembimbing jurusan agroteknologi
JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016
2

Pemanfaatan lahan gambut untuk ember, timbangan, meteran, oven, kertas


lahan pertanian memiliki beberapa kendala padi, gembor, tali rafia, gunting, alat tugal,
yaitu rendahnya pH tanah (3,0-4,5), kertas label dan alat tulis.
kejenuhan basa (KB) rendah, kapasitas Penelitian dilaksanakan secara
tukar kation (KTK) tinggi, sehingga eksperimen dengan menggunakan
menyebabkan ketersediaan unsur hara di Rancangan Acak Kelompok faktorial
dalam tanah terutama hara makro dan 4 x 3, yang terdiri dari 2 faktor, dengan
mikro rendah. Pengembangan budidaya demikian diperoleh 12 kombinasi
pada lahan gambut diperlukan pemberian perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali
amelioran seperti kapur, abu, pupuk sehingga didapat 36 plot percobaan.
organik, pupuk anorganik dan bahan Faktor pertama adalah abu sekam
pembenah tanah lainnya. padi (A) yang terdiri dari 4 taraf yaitu:
Abu sekam padi merupakan hasil A1 : 1,5 kg/plot (2,5 ton/ha)
pembakaran sekam padi yang berpotensi A2 : 3 kg/plot (5 ton/ha)
sebagai pembenah tanah gambut. A3 : 4,5 kg/plot (7,5 ton/ha)
Pemberian Abu sekam padi sebaiknya A4 : 6 kg/plot (10 ton/ha)
diimbangi dengan bahan organik seperti Faktor kedua adalah jenis pupuk
pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang kandang (P) yang terdiri dari 3 jenis:
diperlukan untuk memperbaiki struktur P1 : Pupuk kandang ayam
tanah dan meningkatkan jumlah organisme P2 : Pupuk kandang kambing
tanah yang berguna dalam proses P3 : Pupuk kandang sapi
penguraian bahan organik menjadi bahan Lahan dibersihkan dari gulma dan
yang tersedia bagi tanaman. Selain itu, sisa-sisa tanaman dengan menggunakan
pupuk kandang juga bermanfaat menjaga parang dan cangkul. Kemudian dilakukan
kelembaban tanah. pembuatan bedengan dengan ukuran
Penelitian ini bertujuan untuk 3 m x 2 m, jarak antar plot 50 cm dan jarak
mengetahui interaksi pengaruh abu sekam antar ulangan 30 cm.
padi dan beberapa jenis pupuk kandang Pemberian perlakuan abu sekam
terhadap pertumbuhan dan produksi padi dilakukan 2 minggu sebelum benih
tanaman jagung manis dan mendapatkan ditanam dengan cara ditabur, lalu
dosis yang terbaik di lahan gambut. dicampur rata dengan tanah. Setelah 2 hari
kemudian dilanjutkan dengan pemberian
BAHAN DAN METODE pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha (6
Penelitian telah dilaksanakan di kg/plot), dengan cara larikan, selanjutnya
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dicampurkan dengan tanah hingga rata,
Universitas Riau, Desa Rimbo Panjang lalu diinkubasi selama 2 minggu. Benih
Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar ditanam dengan cara tugal sebanyak dua
pada lahan gambut dengan dengan pH benih per lubang dengan jarak tanam
tanah 4,2 selama 4 bulan dimulai dari juni 75 cm x 25 cm dan kedalamannya 3 cm.
sampai September 2015. Pemeliharaan meliputi pemupukan dasar
Bahan yang digunakan dalam yang diberikan adalah N, P dan K
penelitian ini adalah benih jagung manis sebanyak ½ dosis anjuran yaitu Urea 150
varietas Bonanza, abu sekam padi, pupuk kg/ha (90 g/plot),TSP 100 kg/ha (60g/plot)
kandang ayam, pupuk kandang sapi, pupuk dan KCl 50 kg/ha (30 g/plot), penyiraman,
kandang kambing, Urea, TSP dan KCl. penyulaman, penyiangan, pembumbunan,
Pestisida yang digunakan adalah Furadan Pengendalian hama dan penyakit.
3G 20 kg/ha, Curacron (2 cc/liter) dan
Dithane M-45 (2 g/liter). Alat-alat yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan adalah cangkul, parang, garu, 4.1. Laju PertumbuhanRelatif (g/hari)

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


3

Hasil data pengamatan setelah pertumbuhan relatif, sedangkan faktor


dianalisis ragam menunjukkan bahwa tunggal abu sekam padi berpengaruh nyata
interaksi pemberian abu sekam padi dan (Lampiran 7). Rata-rata laju pertumbuhan
beberapa jenis pupuk kandang serta faktor relatif dari hasil uji jarak berganda
tunggal beberapa jenis pupuk kandang Duncan¶V SDGD WDUDI GLVDMLNDQ SDGD
tidak berpengaruh nyata terhadap laju Tabel 1.

Tabel 1. Rerata Laju Pertumbuhan Relatif (g/hari)Umur 42 HST pada Jagung Manis
dengan Pemberian Abu Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam Padi Jenis Pupuk Kandang Rerata
(ton/ha) Ayam Kambing Sapi
b d
(2,5) 2,46 2,10 3,35cd 2,64b
(5) 3,42cd 3,61cd 3,99bcd 3,67b
abc abc ab
(7,5) 4,99 5,06 6,04 5,36a
(10) 6,57a 6,56a 6,24a 6,45a
a a a
Rerata 4,36 4,33 4,90
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang samadiikuti oleh huruf kecil yang sama tidak
berbeda nyatamenurut uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%

Tabel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman secara keseluruhan


pemberian ASP berbeda tidak nyata dibandingkan pupuk kandang kambing dan
terhadap laju pertumbuhan tanaman jagung sapi. Menurut Lingga dan Marsono (2001),
manis pada masing-masing pupuk peranan utama N mempercepat
kandang, kecuali pada dosis 10 ton/ha ASP pertumbuhan vegetative tanaman seperti
berbeda nyata dengan dosis 2,5 ton/ha dan tinggi tanaman, besar batang dan
5 ton/ha pada semua jenis perlakuan pupuk pembentukan daun. Winarso (2005),
kandang. Hal ini disebabkan pemberian menyatakan bahwa P sangat berpengaruh
ASP dan pupuk kandang mampu dalam proses pertumbuhan dan
meningkatnya pH tanah dari 4,29 menjadi pembentukan hasil, dimana phosphor
4,96 pada 10 ton/ha ASP dengan pupuk berfungsi dalam menstranfer energi dan
kandang ayam (Lampiran 6), fotosintesis
meningkatnya pH tanah akan diikuti 0HQXUXW 0DV¶XG (1992), unsur
dengan ketersediaan hara Ca, Mg dan K hara kalium berfungsi mengaktifkan
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai enzim, proses metabolisme
metabolisme tanaman. tanaman, mempertahankan turgor,
Menurut Soepardi (1983), mengatur pergerakan stomata, membentuk
pemberian amelioran dapat menurunkan ATP, meningkatkan penyerapan nitrogen
kemasaman tanah gambut dan menyedikan dan sintesis protein serta sintesis pati. .
unsur Ca, Mg dan K, dengan tujuan untuk
menetralkan senyawa racun pada tanah, 4.2.Luas Daun (cm2)
sehingga mengurangi kemasaman tanah Hasil data pengamatan setelah
dan dapat meningkatkan ketersediaan dianalisis ragam menunjukkan bahwa
unsur hara dalam tanah, Ca dan Mg yang interaksi pemberian abu sekam padi
terdapat di ASP juga unsur hara yang dengan beberapa jenis pupuk kandang
dapat mendukung laju pertumbuhan terhadap luas daun tidak berpengaruh
tanaman. nyata demikian juga faktor tunggalnya
Pemberian pupuk kandang ayam (Lampiran 7). Rata-rata luas daun dari
dapat menyediakan unsur hara N, P dan K hasil uji jarak berganda Duncan¶V pada
pada tanah, sehingga merangsang taraf 5% disajikan pada Tabel 2.

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


4

Tabel 2. Rerata Luas Daun (cm2) Jagung Manis 42 HST dengan Pemberian Abu
Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang
Abu Sekam Jenis Pupuk Kandang
Rerata
Padi (ton/ha) Ayam Kambing Sapi
(2,5) 1074,50ab 798,00ab 1079,80ab 984,11a
ab ab ab
(5) 1056,40 1063,30 1085,70 1069,11a
(7,5) 1059,40ab 1132,50a 704,40b 965,45a
ab ab ab
(10) 1095,70 986,90 1014,40 1032,31a
Rerata 1071,50a 988,99a 971,07a
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%

Tabel 2 menunjukkan pemberian meningkat pula. Lukikariati dkk. (1996)


ASP berbeda tidak nyata terhadap luas menyatakan bahwa daun yang lebih besar
daun pada masing-masing pupuk kandang, dapat meningkatkan laju fotosintesis
kecuali pada pemberian dosis 7,5 ton/ha tanaman, sehingga akumulasi fotosintat
ASP dengan pupuk kandang sapi. Hal ini yang dihasilkan menjadi banyak. Selain itu
disebabkan hal ini disebabkan ASP dan unsur hara juga berpengaruh terhadap
pupuk kandang diduga mampu menaikkan peningkatan luas daun jagung manis
pH tanah dari 4,2 menjadi 4,80 (Lampiran terutama nitrogen yang berperan dalam
6), sehingga tersedianya unsur hara yang pembelahan sel pada tanaman.
dapat diserap oleh akar meskipun tidak
maksimal. Meningkatnya pH tanah diikuti 4.3. Rasio Tajuk Akar
dengan meningkatnya ketersediaan unsur Hasil data pengamatan setelah
hara tanaman sehingga kondisi lingkungan dianalisis ragam menunjukkan bahwa
perakaran menjadi lebih baik. Lakitan interaksi abu sekam padi dengan beberapa
(2000) menyatakan unsur hara yang paling jenis pupuk kandang terhadap rasio tajuk
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan akar berpengaruh tidak nyata serta faktor
perkembangan daun adalah nitrogen tunggal pupuk kandangnya, sedangkan
Luas daun mempengaruhi laju faktor tunggal abu sekam padi
fotosintesi, semakin tinggi luas daun maka berpengaruh nyata (Lampiran 7). Rata -
fotosintesis akan meningkat, shinggga rata rasio tajuk akar dari hasil uji jarak
berpotensi meningkatkan berat kering berganda Duncan¶V pada taraf 5%
tanaman dan hasil produksi yang dicapai disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rerata Rasio Tajuk Akar Jagung Manis 42 HST denganPemberian Abu
Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam Jenis Pupuk Kandang
Rerata
Padi (ton/ha)
Ayam Kambing Sapi
(2,5) 12,07bc 12,57bc 6,22c 10,29b
(5) 9,62bc 13,09bc 10,88bc 11,19 b
(7,5) 11,26abc 9,28bc 11,00bc 10,51b
(10) 23,52a 15,97ab 11,30bc 16,93a
Rerata 14,11a 12,73ab 9,85b

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


5

Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji jarak berganda DuncanµV pada taraf 5%

Tabel 3 menunjukkan bahwa fotosintesis yang terakumulasi pada


pemberian ASP terhadap rasio tajuk akar organ-organ tanaman. Menurut Efendi
berbeda tidak nyata pada masing-masing (1980) dalam Arman (2010), rasio tajuk
pupuk kandang, kecuali pada pemberian akar yang ideal adalah 5,7 sampai dengan
10 ton/ha ASP dengan pupuk kandang 7,3. Hidayat dkk, (2007), menyatakan
ayam berbeda nyata terhadap dosis bahwa dengan pemberian bahan organik
2,5 ton/ha dan 5 ton/ha ASP pada masing- kedalam tanah dapat meningkatkan nilai
masing pupuk kandang. Hal ini disebabkan rasio tajuk akar pada tanaman.
ASP mampu meningkatkan pH tanah dari
4,29 menjadi 4,96 (Lampiran 6), Hal ini 4.4. Berat Kering Tanaman (g)
disebabkan ASP mampu meningkatkan pH Hasil data pengamatan setelah
tanah sebesar 0,67 dari 4,29 menjadi 4,96 dianalisis ragam menunjukkan bahwa
(Lampiran 6), meskipun masih tergolong interaksi abu sekam padi dengan beberapa
masam, unsur hara dapat tersedia dalam jenis pupuk kandang terhadap berat kering
tanah ditambah lagi dengan pemberian tanaman berpengaruh tidak nyata serta
pupuk kandang yang dapat membantu faktor tunggal pupuk kandangnya,
ketersediaan hara dalam tanah, akibat sedangkan faktor tunggal abu sekam padi
meningkatnya jumlah dan aktifitas berpengaruh nyata (Lampiran 7). Rata-rata
organisme dalam tanah, sehingga bahan berat kering tanaman dari hasil uji jarak
organik dapat terurai. berganda Duncan¶V pada taraf 5%
Nilai rasio tajuk akar akan disajikan pada Tabel 4.
menunjukkan seberapa besar hasil

Tabel 4. Rerata Berat Kering Tanaman (g) Jagung Manis 42 HST dengan Pemberian
Abu Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam
Jenis Pupuk Kandang
Padi (ton/ha) Rerata
Ayam Kambing Sapi
de e
(2,5) 76,06 54,77 78,19cde 69,67b
(5) 73,28de 76,53de 82,20bcde 77,33b
abcd abcd
(7,5) 94,38 103,90 98,82abcd 99,03a
(10) 107,60abc 116,52a 109,34ab 111,15a
a a
Rerata 87,83 87,93 92,13a
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji jarak berganda Dunca¶s pada taraf 5%

Tabel 4 menunjukkan bahwa dibandingkan dengan dosis 2,5 ton/ha ASP


pemberian ASP berbeda tidak nyata (Lampiran 6). Menurut Prawisanra dkk,
terhadap laju pertumbuhan tanaman jagung (1995), berat kering tanaman
manis pada masing-masing pupuk mencerminkan status nutrisi tanaman dan
kandang, kecuali pada dosis 10 ton/ha ASP merupakan indikator yang menentukan
berbeda nyata dengan dosis 2,5 ton/ha dan baik atau tidaknya suatu pertumbuhan
5 ton/ha pada semua jenis perlakuan pupuk tanaman dan sangat erat kaitanya dengan
kandang. Hal ini disebabkan peningkatan ketersediaan unsur hara.
dosis ASP 10 ton/ha akan meningkatkan Tisdale dan Nelson (1984),
pH tanah gambut menjadi lebih baik mengemukakan bahwa ketersediaan unsur

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


6

hara yang baik dapat meningkatkan berat interaksi abu sekam padi dengan beberapa
kering yang dihasilkan oleh tanaman jenis pupuk kandang terhadap waktu
karena unsur hara mineral terutama N muncul bunga jantan berpengaruh tidak
berperan dalam proses pembentukan berat nyata serta faktor tunggal abu sekam padi,
kering tanaman. sedangkan faktor tunggal pupuk kandang
berpengaruh nyata (Lampiran 7). Rata-rata
waktu muncul bunga jantan hasil uji jarak
4.5. Waktu Muncul Bunga Jantan berganda Duncan¶V pada taraf 5%
(HST) disajikan pada Tabel 5.
Hasil data pengamatan setelah
dianalisis ragam menunjukkan bahwa

Tabel 5. Rerata Waktu Muncul Bunga JantanTanaman Jagung Manis (HST) dengan
Pemberian Abu Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang
Abu Sekam Jenis Pupuk Kandang
Rerata
Padi (ton/ha) Ayam Kambing Sapi
(2,5) 47,33ab 50,00a 48,00ab 48,44a
(5) 49,00a 49,00a 48,00ab 48,66a
(7,5) 47,33ab 48,00ab 50,00a 48,44a
(10) 46,00b 49,00a 49,00a 48,00a
Rerata 47,41b 49,00a 48,75a
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji jarak berganda DuncanµV pada taraf 5%

Table 5 menunjukkan pemberian Waktu muncul bunga jantan yang


ASP berbeda tidak nyata terhadap waktu paling lama terlihat pada perlakuan 2,5
muncul bunga jantan pada masing-masing ton/ha ASP dengan pupuk kandang
pupuk kandang, keculi 10 ton/ha ASP kambing yaitu 50 HST, akan tetapi tidak
dengan pupuk kandang ayam. Hal ini berbeda nyata dengan semua dosis
disebabkan unsur hara P tersedia dalam perlakuan ASP dengan pupuk kandang
tanah yang berfungsi meransang ayam dan sapi. Hal ini disebabkan
pembunggaan. Kandungan Si pada ASP kandungan P dalam ASP dengan pupuk
mampu menyediakan phosphor dalam kandang ayam yang diberikan cukup
tanah, sedangkan pupuk kandang yang tersedia untuk pembentukan bunga lebih
diberikan mempengaruhi jumlah dan awal.
aktifvitas biota tanah untuk merombak Unsur P merupakan unsur penting
bahan organik sehingga unsur hara bagi tanaman, yang berfungsi sebagai zat
tersedia terutama P. Menurut Saches pembangun yang terkait dalam bentuk
(1976), pemberian silikat meningkatkan senyawa organik yang terdapat dalam
ketersediaan phosphor tanah dan tubuh tanaman seperti inti sel, sitoplasma,
menurunkan serapan besi dan mangan membran sel dan bagian tanaman yng
yang bersifat racun dalam tanah. Menurut berhubungan dengan perkembangan
Marsono dan Sigit (2004), bahwa unsur P generatif, seperti bunga, tangkai sari,
yang tersedia dapat berperan dalam kepala putik, butir tepung sari dan bakal
mempercepat proses pembungaan dan biji (Suranto dalam Yani, 2009).
pembuhan serta pemasakan biji dan buah. 4.6. Waktu Muncul Bunga Betina (HST)

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


7

Hasil data pengamatan setelah sedangkan faktor tunggal pupuk kandang


dianalisis ragam menunjukkan bahwa berpengaruh nyata (Lampiran 7). Rata -
interaksi abu sekam padi dengan beberapa rata waktu muncul bunga betina dari hasil
jenis pupuk kandang terhadap waktu uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%
muncul bunga betina berpengaruh tidak disajikan pada Tabel 6.
nyata serta faktor tunggal abu sekam padi,

Tabel 6. Rerata Waktu Muncul Bunga Betina Tanaman Jagung Manis (HST) dengan
Pemberian Abu Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam
Padi (ton/ha) Jenis Pupuk Kandang
Rerata
Ayam Kambing Sapi
d a
(2,5) 50,00 54,66 53,00abc 52,55a
(5) 52,33abcd 53,00abc 54,00ab 53,11a
bcd ab abc
(7,5) 51,33 54,00 53,33 52,88a
(10) 51,00cd 53,00abc 53,33abc 52,44a
b a a
Rerata 51,16 53,66 53,41
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%

Tabel 6 menunjukkan pemberian buah, biji atau gabah. Waktu muncul


ASP bahwa pemberian 2,5 ton/ha ASP dan bunga paling lama terlihat pada perlakuan
pupuk kandang kandang ayam ASP 7,5 ton/ha dengan pupuk kandang
memperlihatkan waktu muncul bunga kambing dan 5 ton/ha ASP dengan pupuk
betina tercepat yaitu 50,00 HST berbeda kandang sapi yaitu 45 HST. Hal ini
nyata dengan deskripsi waktu muncul disebabkan pupuk kandang ayam
bunga betina jagung manis yaitu 55 HST. merupakan bahan organik yang
Hal ini berkaitan dengan waktu muncul mempunyai kandungan unsur hara yang
bunga jantan pada perlakuan yang sama lebih tinggi dibandingan pupuk kandang
juga lebih cepat sehingga waktu muncul lainnya seperti unsur N, P dan K.
bunga betina akan terbentuk lebih awal.
Menurut Subekti dkk, (2008), 4.7. Umur Panen (HST)
bunga betina terbentuk 2 ± 3 hari setelah Hasil data pengamatan setelah
bunga jantan. Waktu muncul bunga betina dianalisis ragam menunjukkan bahwa
di pengaruhi oleh unsur hara terutama interaksi abu sekam padi dengan beberapa
phosphor yang meransang proses jenis pupuk kandang tidak berpengaruh
pembugaan. Hal ini didukung oleh Sutejo nyata terhadap umur panen jagung manis
(2002), menyatakan bahwa fungsi serta faktor tunggal abu sekam padi,
phosphor dapat mempercepat pertumbuhan sedangkan faktor tunggal pupuk kandang
akar, dapat mempercepat serta berpengaruh nyata (Lampiran 7). Rata -
memperkuat pertumbuhan tanaman muda rata umur panen dari hasil uji jarak
menjadi dewasa pada umumnya dan berganda Duncan¶V pada taraf 5%
mempercepat pembungaan dan pemasakan disajikan pada Tabel 7.

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


8

Tabel 7. Rerata Umur Panen Jagung Manis (HST) dengan Pemberian Abu Sekam
Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam
Jenis Pupuk Kandang
Padi (ton/ha) Rerata
Ayam Kambing Sapi
b a
(2,5) 67,00 69,66 68,66ab 68,44a
(5) 68,00ab 69,00a 69,66a 68,88a
ab a a
(7,5) 67,66 69,66 69,00 68,77a
b ab ab
(10) 67,00 68,66 68,66 68,11a
Rerata 67,41b 69,25a 69,00a
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%.

Table 7 menunjukkan bahwa pertumbuhan akar, pertumbuhan buah,dan


pemberian dosis 2,5 ton/ha dan 10 ton/ha pemasakan biji. Selain P unsur N dan K
ASP dan pupuk kandang ayam juga mempengaruhi umur panen, hal ini
memperlihatkan waktu panen lebih cepat didukung Lingga (1998), bahwa
dibandingan perlakuan lainnya 67,00 HST pertumbuhan buah memerlukan unsur hara
dan lebih cepat juga dibandingkan dengan nitrogen, phosphor dan kalium.
umur panen pada deskripsi tanaman
jagung manis yaitu 82 - 84 HST. Hal ini 4.8. Berat Tongkol Per Plot (kg)
disebabkan unsur hara yang dibutuhkan Hasil data pengamatan setelah
tersedia cukup terutama P, cepat atau dianalisis ragam menunjukkan bahwa
lamanya umur panen berkaitan dengan interaksi abu sekam padi dengan beberapa
waktu muncul bunga jantan dan betina, jenis pupuk kandang tidak berpengaruh
semakin cepat waktu muncul bunga nyata terhadap berat tongkol perplot serta
semakin cepat pula waktu panen tanaman. faktor tunggal jenis pupuk kandang,
Menurut Dwijoseputro (1985), sedangkan faktor tunggal abu sekam padi
pemasakan buah ada hubungannya dengan berpengaruh nyata (Lampiran 7). Hasil uji
pertumbuhan dan cepatnya muncul bunga jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%
pertama yang mendukung cepatnya umur disajikan pada Tabel 8.
panen. Menurut Kuswandi (1993), bahwa
fungsi unsur P adalah sebagai peransang

Tabel 8. Rerata Berat Tongkol Perplot (kg) Jagung Manis dengan Pemberian Abu
Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam Jenis Pupuk Kandang
Rerata
Padi (ton/ha) Ayam Kambing Sapi
(2,5) 7,80abc 7,36abc 5,83c 7,00b
(5) 7,93abc 8,50abc 7,93abc 8,14ab
a ab bc
(7,5) 9,93 9,50 6,9 8,77a
(10) 9,16ab 8,30abc 9,76ab 9,04a
a a a
Rerata 8,72 8,41 7,60
Keterangan : Angka-angka pada baris atau jalur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%.

Tabel 8 menunjukkan bahwa manis berbeda tidak nyata terhadap berat


pemberian ASP pada tanaman jagung tongkol per plot pada masing-masing

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


9

pupuk kandang, kecuali pada 2,5 ton/ha seperti halnya jagung. Bahan organik
dan 7,5 ton/ha ASP dengan pupuk kandang merupakan bahan penting didalam
kambing. Hal ini disebabkan pH tanah menciptakan kesuburan tanah, baik
pada perlakuan ASP dengan pupuk fisik,kimia dan biologi tanah.
kandang sapi lebih tendah dibandingkan
pupuk kandang ayam dan kambing 4.9. Panjang Tongkol Tanpa Kelobot
(Lampiran 6), sehingga unsur hara lebih (cm)
sekar tersedia dibandingkan perlakuan Hasil data pengamatan setelah
lainnya teritama unsur hara P dianalisis ragam menunjukkan bahwa
ASP dapat menyediakan unsur P interaksi abu sekam padi dengan beberapa
dalam tanah yang berfungsi dalam jenis pupuk kandang berpengaruh tidak
pembentukan biji. Menurut Rosmarkan nyata terhadap panjang tongkol, demikian
dan Yuwono (2002), bahwa P diperlukan juga faktor tunggalnya(Lampiran 7).
untuk pembentukan bunga dan organ Rata-rata panjang tongkol tanpa kelobot
produktif dan P kaitanya erat dengan hasil uji jarak berganda DuncanµV pada
pembentukan pati terutama biji - bijian taraf 5% disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Rerata Panjang Tongkol Tanpa Kelobot (cm) Jagung Manis dengan
Pemberian Abu Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam Jenis Pupuk Kandang)
Rerata
Padi (ton/ha) Ayam Kambing Sapi
(2,5) 18,98a 19,75a 19,34a 19,35a
a
(5) 19,98 19,11a 19,96a 19,68a
(7,5) 19,93a 20,14a 19,95a 20,00a
a
(10) 20,07 19,43a 20,22a 19,91a
Rerata 19.74a 19.61a 19,87a
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%

Tabel 9 menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang tongkol dalam


pemberian ASP pada tanaman jagung kategori bagus.
manis berbeda tidak nyata terhadap Lakitat (2000), menyatakan bahwa
panjang tongkol pada masing-masing semakin baik medium tumbuh dengan
pupuk kandang. Hal ini diduga jumlah semakin banyaknya kandungan bahan
unsur hara yang diserap tanaman untuk organik yang ditambahkan akan
panjang tongkol sama karena pemberian memberikan efek fisiologis seperti
ASP pada dosis 2,5 ton/ha sampai penyerapan hara oleh perakaran tanaman,
10 ton/ha dan masing - masing pupuk dimana unsur tersebut akan berangsur ±
kandang unsur hara yang tersedia telah angsur menjadi bebas dan tersedia bagi
digunakan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman.
sehingga untuk mendorong pertumbuhan Perlakuan 10 ton/ha ASP dengan
generatif diperoleh dari hasil fotosintat pupuk kandang ayam dan sapi
yang sama jumlah hara yang diterima menunjukkan panjang tongkol paling baik
tanaman pada masing-masing perlakuan, dibandingkan dosis 2,5 ton/ha sampai7,5
hal ini yang menyebabkan pengaruh tidak ton/ha. Hal ini diduga unsur hara yang
nyata pada panjang tongkol jagung manis. diserap tanaman lebih banyak
Dibandingkan dengan deskripsi panjang dibandingkan dosis lainya dan pupuk
tongkol tidak jauh berbeda dengan hasil kandang ayam dan sapi kandunga unsur
yang didapatkan, oleh karena itu hara P lebih besar dibandingkan pupuk

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


10

kandang kambing, selain itu ketersediaan P


dipengaruhi oleh ASP yang dapat 4.10. Diameter Tongkol (cm)
menbebaskannya dari jerapan asam - asam Hasil data pengamatan setelah
organik. Nyakpa dkk (1988), menyatakan dianalisis ragam menunjukkan bahwa
bahwa penambahan amelioran kedalam interaksi abu sekam padi dengan beberapa
tanah dapat mempengaruhi sifat fisik dan jenis pupuk kandang tidak berpengaruh
kimia tanah serta kegitan jasad renik tanah, nyata terhadap diameter tongkol, demikian
dari sifat kimia pengapuran dapat juga faktor tunggalnya (Lampiran 7).
menetralkan kemasaman dan Rata-rata diameter tongkol hasil uji jarak
meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi berganda Duncan¶V pada taraf 5%
tanaman. disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Rerata Diameter Tongkol (cm) Jagung Manis dengan Pemberian Abu
Sekam Padi dan Beberapa Jenis Pupuk Kandang.
Abu Sekam Jenis Pupuk Kandang
Rerata
Padi (ton/ha) Ayam Kambing Sapi
(2,5) 4,48abc 4,45bc 4,41b 4,45a
ab bc c
(5) 4,58 4,44 4,28 4,43a
(7,5) 4,46abc 4,36bc 4,71 a 4,51a
abc ab abc
(10) 4,53 4,56 4,51 4,53a
Rerata 4,51a 4,45a 4,48a
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda Duncan¶Vpada taraf 5%

Tabel 10 menunjukkan bahwa pemberian penimbunan, yang akan memperbaiki


ASP pada tanaman jagung manis berbeda kualitas tongkol. Mimbar dalam Yani
tidak nyata terhadap berat tongkol per plot (2009), menyatakan bahwa pemberian N
pada masing-masing pupuk kandang, dapat menigkatkan panjang tongkol dan
kecuali pada 2,5 ton/ha dan 7,5 ton/ha ASP diameter tongkol jagung.
dengan pupuk kandang kambing. Hal ini
disebabkan pH tanah pada perlakuan ASP 4.11. Berat Pertongkol Tanpa Kelobot
dengan pupuk kandang sapi lebih tendah pada Tanaman Sampel (g)
dibandingkan pupuk kandang ayam dan Hasil data pengamatan setelah
kambing (Lampiran 6), sehingga unsur dianalisis ragam menunjukkan bahwa
hara lebih sekar tersedia dibandingkan interaksi abu sekam padi dengan beberapa
perlakuan lainnya teritama unsur hara P jenis pupuk kandang tidak berpengaruh
Menurut Winarso (2005) phosphor nyata terhadap berat per tongkol tanpa
sangat berpengaruh dalam proses kelobot tanaman sampel, demikian juga
pertumbuhan dalam pembentukan hasil, faktor tunggal (Lampiran 7). Rata-rata
dimana phosphor berfungsi dalam transfer berat tongkol tanpa kelobot tanaman
energi dan proses fotosintesis. Menurut sampel dari hasil uji jarak berganda
Samadi dan Cahyono (1996), bahwa K Duncan¶V pada taraf 5% disajikan pada
berfungsi membantu proses fotosintesis Tabel 11.
untuk pembentukan senyawa organik baru
yang diangkut ke organ tempat

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


11

Tabel 11. Rerata Berat Per Tongkol (g) Tanpa Kelobot pada Tanaman Sampel
Jagung Manis dengan Pemberian Abu Sekam Padi dan Beberapa Jenis
Pupuk Kandang
Abu Sekam Jenis Pupuk Kandang
Rerata
Padi (ton/ha) Ayam Kambing Sapi
(2,5) 227.14a 217,58a 204,24a 216.32a
(5) 229,54a 195,49a 220,34a 215,12a
(7,5) 223,83a 228,21a 241,30a 231,11a
(10) 263.68a 233.33a 240,92a 245.98a
Rerata 236.05a 218.65a 226,70a
Keterangan : Angka-angka pada baris atau lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama
tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda Duncan¶V pada taraf 5%

Table 11 menunjukkan pemberian tanah yang akan membantu akar dalam


ASP terhadap berat tongkol tanpa kelobot menyerap unsur hara, sehingga unsur hara
per tanaman sampel berbeda tidak nyata tersedia bagi tanaman. Menurut Nyakpa
pada masing - masing pupuk kandang, dkk, (1988), unsur P dapat meningkatkan
namun cenderung meningkat. Dosis 2,5 tingginya produksi tanaman, perbaikan
ton/ha sampai 10 ton/ha ASP pada masing hasil dan mempercepat masa pematangan
- masing pupuk kandang terhadap berat biji dan buah.
tongkol tanpa kelobot per tanaman sampel Menurut Nyakpa, dkk, (1988),
terjadi peningkatan, hal ini terkait dengan unsur P dapat meningkatkan tingginya
diameter tongkol, semakin besar diameter produksi tanaman,perbaikan. hasil dan
tongkol maka berat tongkol akan mempercepat masa pematangan biji dan
meningkat, namun hal ini tidak buah. Harjadi (1979), menyatakan semakin
berpengaruh dosis 7,5 ton/ha dengan banyak biji yang terbentuk maka berat
pupuk kandang sapi, namun hasil yang tongkol akan meningkat pula, hal ini
diperoleh berbeda tidak nyata dengan berkaitan dengan fotosisntesi tanaman
perlakuan lainnya. Meningkatnya berat yang dapat menghasilkan fotosintat
tongkol dipengaruhi oleh pengisian biji sebagai penyusun karbohidrat, lemak,
pada tongkol yang dipengaruhi unsur hara protein, mineral dan vitamin akan
phosphor. ditraslokasikan kebagian peyimpanan buah
ASP yang diberikan dapat yang dipengaruhi ketersedian N, P dan K
meningkatkan pH tanah gambut dalam tanah.
(Lampiran 6) diikuti perbaikan struktur

V. KESIMPULAN DAN SARAN pengamatan yaitu laju pertumbuhan


5.1. Kesimpulan relatif 6,57 g/hari, rasio tajuk akar
Berdasarkan hasil penelitian dan 23,53, waktu muncul bunga jantan 46
pembahasan yang telah diuraikan pada HST, umur panen 67 HST, berat
bagian sebelumnya maka dapat pertongkol tanpa kelobot pada tanaman
disimpulkan sebagai berikut: sampel 263,68 g.
1. Interaksi ASP dan berbagai jenis pupuk 3. Pemberian 7,5 ton/ha ASP dengan
kandang tidak berpengaruh nyata pada pupuk kandang ayam menunjukkan
semua parameter pengamatan. hasil produksi tertinggi yaitu 9,93
2. Pemberian 10 ton/ha ASP dan pupuk kg/plot (16,55 ton/ha) dan terjadi
kandang ayam menunjukkan pengaruh peningkatan hasil sebesar 70% dari
yang terbaik pada beberapa parameter perlakuan 2,5 ton/ha ASP dengan

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016


12

pupuk kandang sapi yaitu 5,83 kg/plot Berdasarkan penelitian yang telah
(9,71 ton/ha) dan 34% pada perlakuan dilakukan budidaya tanaman jagung manis
2,5 ton/ha ASP dengan pupuk kandang di lahan gambut disarankan pemberian abu
kambing yaitu 7,36 kg/plot (12,26 sekam padi sebesar 7,5 ton/ha dan pupuk
ton/ha). kandang ayam sebesar 10 ton/ha.
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA Nyakpa, M. Y., AM Lubis, M. A. Pulung,


A. G. Amrah, A. Munawar, G. B.
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2013. Hong dan N. Hakim. 1988.
Riau dalam Angka. BPS. Kesuburan Tanah. Universitas
Pekanbaru. Lampung. Bandar Lampung
[BBSDLP] Balai Besar Penelitian dan Sanches P.A. 1976. Properties and
Pengembangan Sumberdaya Lahan Management of Soils in the
Pertanian, Badan Penelitian dan Tropics. Jonh Wiley and Sons. New
Pengembangan Pertanian, York.
Kementerian Pertanian. 2011. Peta Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
Lahan Gambut Indonesia Skala Proyek Peningkatan Pengembangan
1:250.000. Jakarta: Kementerian Perguruan Tinggi IPB. Bogor. 65 hal
Pertanian. Tisdale, S and W.L. Nelson, 1984. Soil
Effendi. 1986. Bercocok tanam jagung. Fertility and Fertilizaers.
Penerbit.Yasaguna. Jakarta Macmillan Publishing Company,
Firlana. 2011. Kompos Sampah Kota New York.
dan Pupuk Kandang Sapi Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah
terhadap Sifat Kimia Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas
Incepticol pada Produksi Tanah. Penerbit Gava Media.
Tanaman Jagung Manis (Zea mays Yogyakarta.
saccharata). WordPress. Com Zaldi, A. 2010. Aplikasi Trichokompos
Weblog.18:33. Jerami Padi dan Fosfat terhadap
Kuswandi. 1993. Pengapuran Tanah Pertumbuhan dan Produksi
Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Jagung Manis (Zea mays
Lakitan, B. 2000. Fisiologi Tumbuhan saccharata Sturt). (tidak
dan Perkembangan Tanaman. Raja dipublikasi).
Grafindo Persada. Jakarta.
Lingga. 1998. Petunjuk Penggunaan
Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
165 hal.
Lukikarti, S.,P. Indriyani, A. Susilo, dan
M.J Anwaruddinsyah. 1996.
Pengaruh Naungan Konsentarasi
Indo Butirat terhadap
Pertumbuhan Batang Bawah
Manggis. Balai Penelitian Tanaman
Buah Solok. Solok dalam Jurnal
Hortikultura. Vol 6 (3): 220-226
Marsono dan Sigit. 2004. Pupuk Akar
Jenis dan Aplikasi. Penebar
Swadaya. Jakarta.

JOM FAPERTA, VOL 3 .No 1. Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai