Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2019

Nama : ALBERTUS MEKO


NIM : C1011141066
Program Studi : AGROTEKNOLOGI
Judul : Pengaruh Bokasi Brangkasan Jagung Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Kacang Panjang Pada Tanah Aluvial

Pembimbing : 1. Ir. Dwi Zulfita, M.Sc


2. Ir. Elly Mustamir, M.Sc

Penguji : 1. Dr. Ir. H. Radian, MS


2. Ir. Hj. Rahmidiyani, MS
PENGARUH BOKASI BRANGKASAN JAGUNG
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
KACANG PANJANG PADA
TANAH ALUVIAL

Albertus Meko 1), Dwi Zulfita 2) dan Elly Mustamir 3)

Mahasiswa Fakultas Pertanian 2)Staf Pengajar Universitas Tanjungpura 3)Staf


1)

Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura


e-mail : albertusmeko@.student.untan.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mencari dosis bokasi brangkasan jagung terbaik
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang pada tanah aluvial.
dillaksanakan dari tanggal 25 Januari 2019 – 21 Maret 2019. yang berlokasi di
Jl.Purnama Agung VII, Komplek Pondok Agung Permata, Kelurahan Parit
tokaya, Pontianak Selatan. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) terdiri dari 5 perlakuan, 5 ulangan dan setiap ulangan terdapat 4 sampel
tanaman. Perlakuan sebagai berikut p1 = 5 ton bokasi brangkasan jagung/ha setara
dengan 100 gr/polybag, p2 = 10 ton bokasi brangkasan jagung/ha setara dengan 200
g/polybag, p3 = 15 ton bokasi brangkasan jagung/ha setara dengan 300 g/polybag, P4 =
20 ton bokasi brangkasan jagung/ha setara dengan 400 g/polybag, P5 = 25ton bokasi
brangkasan jagung/ha setara dengan 500 g/polybag. Variabel yang diamati pada
penelitian ini adalah Volume Akar (cm3), Kadar Klorofil Daun (spad unit), Berat
Kering Tanaman (g), Jumlah Buah Pertanaman (buah) dan Berat Buah Pertanaman
(g). akan tetapi pada variabel berat buah per tanaman berbeda tidak nyata dengan
dosis 100 g/polybag setara dengan 5 ton/ha. Oleh karena itu maka pada
penelitian ini ditemukan dosis bokasi brangkasan jagung yang efisien adalah 100
g/polybag setara dengan 5 ton/ha.

Kata Kunci: Bokasi Brangkasan Jagung, Kacang panjang ,Tanah Aluvial


THE EFFECT OF CORN WASTE COMPOST ON THE GROWTH AND
YIELD OF VIGNA SINENSIS ON ALLUVIAL
Albertus Meko1), Dwi Zulfita2)dan Elly Mustamir2)

Student of Agriculture Faculty 2)Lecturer Lecturer The Faculty of Agriculture of


1)

Tanjungpura University

e-mail : albertusmeko@.student.untan.ac.id

ABSTRACT

This study aims to find the best compost dose of corn waste on the growth and
yield of vigna sinensis plants on alluvial soil. The research was carried out from 25
January 2019 - 21 March 2019. The research was conducted on Jl. Purnama Agung
VII, Komplek Pondok Agung Permata, Parit Tokaya Village, South Pontianak. The
method used was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5
treatments, 5 replications and each replication there were 4 plant samples. The
following treatment p1 = 5 tons compost of corn waste / ha or equivalent to 100 gr /
polybag, p2 = 10 tons compost of corn waste / ha is equivalent to 200 g / polybag, p3
= 15 tons compost of corn waste / ha equivalent to 300 g / polybag , P4 = 20 tons
compost of corn waste / ha is equivalent to 400 g / polybag, P5 = 25 tons tons
compost of corn waste / ha is equivalent to 500 g / polybag. The variables observed in
this study were Root Volume (cm3), Chlorophyll Leaf Level (spad unit), Plant Dry
Weight (g), Fruit / Plant (fruit) and Fruit Weight / Plant (g). The results showed that
the best compost of corn waste for growth and yield of lvigna sinensis was 400 g /
polybag, equivalent to 20 tons / ha but the variable fruit weight of pods per plant was
not significant at a dose of 100 g / polybag or equivalent to 5 tons / Ha. Therefore, in
this study, the effective dose of corn waste compost was found to be100 g / polybag,
equivalent to 5 tons / ha.

Keywords: Alluvial, Corn waste compost, vigna sinensis.


PENDAHULUAN bongkah, kandungan liat yang tinggi
dan kandungan bahan organik rendah.
Tanaman kacang panjang Menurut ( Sarief 1986 ) tanah aluvial
(Vigna sinensis L.) adalah tanaman mempunyai struktur pejal atau tanpa
perdu semusim yang telah lama struktur, permeabilitas lambat,
dibudidayakan petani di Indonesia. konsentensi keras dan peka terhadap
Prospek budidaya kacang panjang erosi, kandungan bahan organik dan
termasuk cukup baik. Komoditas unsur hara seperti N,P dan K relatif
kacang panjang merupakan sayuran rendah serta reaksi tanah masam.
yang mempunyai arti penting bagi Salah satu usaha untuk
masyarakat sebagai sayur maupun memperbaiki sifat fisik tanah aluvial
dijadikan lalapan. Kacang panjang yaitu dengan penambahan bahan
memiliki kandungan gizi seperti organik. Bahan organik yang akan
protein sebesar 1,82 g, karbohidrat 7, digunakan dalam penelitian ini adalah
13 g, serat 3,4 g, gula 1,4 g, sodium 6 bokasi brangkasan jagung. Brangkasan
mg, dan kalium 209 mg (Anto, 2013). jagung berfungsi memperbaiki
Produksi kacang panjang di struktur tanah, aerasi udara baik serta
Kalimantan Barat pada 3 tahun O2 tersedia, menghidupkan kembali
terakhir mengalami penurunan Pada mikrooraganisme dan meningkatkan
tahun 2013 produksi sebesar 9,538 ton hara didalam tanah sehingga
kemudian pada tahun 2014 memudahkan dalam penetrasi akar.
produksinya menurun menjadi 8,788 Brangkasan jagung dapat di
ton, dan pada tahun 2015 kembali jadikan bokasi yang berfungsi sebagai
turun dengan produksi sebesar 7,268 penambah kandungan organik didalam
ton. (BPS, Kalbar 2016). tanah dan sebagai pengganti pupuk
Salah satu upaya untuk kandang.menurut petani jagung yang
meningkatkan produksi tanaman berada Kecamatan Rasau Jaya,
kacang panjang di Kalimantan Barat Kabupaten Kubu Raya, Provinsi
dapat dilakukan dengan cara Kalimantan Barat, dengan luas 343 ha.
intensifikasi melalui varietas unggul, Pada salah satu kelompok tani jagung
pemupukan serta upaya dalam di sekunder C patok 33 yang
memperbaiki sifat fisik media tanam menjadikan jagung sebagai tanaman
yang digunakan seperti tanah aluvial. budidaya yang diusahakan masyarakat
Menurut Badan Pusat Statistik setempat, mereka hanya mengambil
Kalimantan Barat (2016), luas tanah buah jagung saja sedangkan
aluvial di Kalimantan Barat adalah 3,3 brangkasannya untuk pakan sisanya
juta ha atau 22,17 % dari luasan tanah dibuang begitu saja. Satu orang petani
dikalimantan barat. jagung dapat menghasilkan limbah
Pemanfaatan tanah aluvial brangkasan jagung 4000-4200 kg/ha.
sebagai media tumbuh tanaman kacang Penggunaan bokasi brangkasan jagung
panjang dihadapkan beberapa kendala mempunyai peranan yang penting
diantaranya sifat fisik tanah yang dalam memperbaiki struktur tanah
kurang baik, pada kondisi basah tanah sehingga tanah menjadi remah,
menjadi teguh sedangkan disaat kering gembur,unsur tersedia sehingga dapat
tanah akan mengeras dan berbongkah-
menunjang pertumbuhan dan hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
kacang panjang pada tanah aluvial. A. Hasil
Hasil analisis keragaman
menunjukkan bahwa pemberian bokasi
METODE PENELITIAN brangkasan jagung pada berbagai dosis
berpengaruh nyata terhadap semua
Penelitian ini di laksanakan variabel yang diamati (volume akar,
pada tanggal 25 Januari 2019 – 21 klorofil daun, berat kering tanaman,
Maret 2019. Berlokasi di Jl.Purnama jumlah buah per tanaman dan berat
Agung VII, Komplek Pondok Agung buah per tanaman). Selanjutnya untuk
Permata, Kelurahan Parit tokaya, mengetahui perbedaan antara
Pontianak Selatan. Bahan dan alat perlakuan yang berpengaruh nyata
yang digunakan yaitu benih kacang terhadap volume akar, jumlah klorofil
panjang, pupuk bokasi brangkasan daun, berat kering tanaman, jumlah
jagung, polybag, kapur, tanah aluvial, buah per tanaman dan berat buah per
pestisida, cangkul, parang, ember, tanaman dilakukan uji Beda Nyata
gunting, Thermohygrometer, kolorofil Jujur (BNJ) yang hasilnya dapat dilihat
meter, gelas ukur, hand sprayer dan pada Tabel 1.
arit. Hasil uji BNJ pada Tabel 1
Metode yang digunakan adalah menunjukkan bahwa volume akar
Rancangan Acak Lengkap (RAL). tanaman kacang panjang ungu dengan
terdiri dari 5 perlakuan, 5 ulangan pemberian bokasi brangkasan jagung
dan setiap ulangan terdapat 4 sampel dosis 400 g/polybag berbeda nyata
tanaman. Perlakuan sebagai berikut p1 dibandingkan dengan volume akar
= 5 ton bokasi brangkasan jagung/ha tanaman kacang panjang ungu dengan
setara dengan 100 gr/polybag, p2 = 10 pemberian bokasi brangkasan jagung
ton bokasi brangkasan jagung/ha setara dosis 200 g/polybag tetapi berbeda
dengan 200 g/polybag, p3 = 15 ton tidak nyata jika dibandingkan dengan
bokasi brangkasan jagung/ha setara volume akar tanaman kacang panjang
dengan 300 g/polybag,P4 = 20 ton ungu dengan pemberian bokasi
bokasi brangkasan jagung/ha setara brangkasan jagung dosis 100, 300 dan
dengan 400 g/polybag, P5 = 25 ton 500 g/polybag. Selanjutnya kadar
bokasi brangkasan jagung/ha setara klorofil daun tanaman kacang panjang
dengan 500 g/polybag. Variabel yang ungu dengan pemberian bokasi
diamati pada penelitian ini adalah brangkasan jagung dosis 400
Volume Akar (cm3), Kadar Klorofil g/polybag berbeda nyata dibandingkan
Daun (spad unit), Berat Kering dengan kadar klorofil daun tanaman
Tanaman (g), Jumlah Buah kacang panjang ungu dengan
Pertanaman (buah) dan Berat Buah pemberian bokasi brangkasan jagung
Pertanaman (g). Hasil pengamatan 100 g/polybag tetapi berbeda tidak
dilakukan uji F. apabila uji F nyata jika dibandingkan dengan kadar
menunjukkan pengaruh nyata maka klorofil daun tanaman kacang panjang
dibuktikaan dengan uji BNJ taraf 5%. ungu dengan pemberian bokasi
brangkasan jagung dosis 200, 300 dan
500 g/polybag.
Tabel 1. Uji Beda Nyata Jujur Pengaruh Bokasi Brangkasan Jagung terhadap Semua
Variabel yang Diamati
Rerata
Bokasi Volume Kadar Berat Jumlah Berat
Brangkasan Akar Klorofil Kering Buah Buah
Jagung (cm3) Daun Tanaman /tanaman / tanaman
(g/polybag) (spad (g) (buah) (g)
unit)
100 6,58 ab 51,72 b 13,10 b 15,02 b 252,52 ab
200 4,34 b 57,20 ab 16,38 b 15,50 b 239,49 b
300 6,54 ab 63,12 ab 17,82 ab 17,22 ab 274,82 ab
400 8,32 a 65,52 a 22,32 a 19,74 a 331,42 a
500 4,70 ab 60,28 ab 17,22 b 16,40 ab 274,04 ab
BNJ 5% 3,76 13,20 5,08 4,07 87,42
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada satu kolom berbeda tidak
nyata pada uji BNJ taraf 5%

Tabel 1 juga menunjukkan g/polybag. Sedangkan berat


bahwa berat kering tanaman kacang buah/tanaman kacang panjang ungu
panjang ungu dengan pemberian dengan pemberian bokasi brangkasan
bokasi brangkasan jagung dosis 400 jagung dosis 400 g/polybag berbeda
g/polybag berbeda nyata dibandingkan nyata dibandingkan dengan berat
dengan berat kering tanaman kacang buah/tanaman kacang panjang ungu
panjang ungu dengan pemberian dengan pemberian bokasi brangkasan
bokasi brangkasan jagung dosis 100, jagung dosis 300 g/polybag dan
200 dan 500 g/polybag tetapi berbeda berbeda tidak nyata jika dibandingkan
tidak nyata jika dibandingkan dengan dengan berat buah/tanaman kacang
berat kering tanaman kacang panjang panjang ungu dengan pemberian
ungu dengan pemberian bokasi bokasi brangkasan jagung dosis 100,
brangkasan jagung dosis 300 200 dan 500 g/polybag (Tabel 1).
g/polybag. B. Pembahasan
Jumlah buah/tanaman kacang Hasil penelitian menunjukkan
panjang ungu dengan pemberian bahwa pemberian bokasi brangkasan
bokasi brangkasan jagung dosis 400 jagung berpengaruh nyata terhadap
g/polybag berbeda nyata dibandingkan semua variabel yang diamati pada
dengan jumlah buah/tanaman kacang penelitian ini (volume akar, kadar
panjang ungu dengan pemberian klorofil daun, berat kering tanaman,
bokasi brangkasan jagung dosis 100 jumlah buah pertanaman dan berat
dan 300 g/polybag dan berbeda tidak buah pertanaman).
nyata jika dibandingkan dengan Hasil penelitian menunjukkan
jumlah buah/tanaman kacang panjang bahwa pemberian bokasi brangkasan
ungu dengan pemberian bokasi jagung dosis 400 g/polybag
brangkasan jagung dosis 200 dan 500 menunjukkan pertumbuhan dan hasil
kacang panjang ungu yang terbaik diserap oleh tanaman semakin
pada tanah aluvial. Hal ini disebabkan meningkat pula.
pemberian bokasi brangkasan jagung Ketersediaan hara juga
dapat memperbaiki sifat fisik tanah dipengaruhi oleh pH tanah. pH tanah
sehingga tanah menjadi lebih gembur, selama penelitian berkisar antara yaitu
aerasi dan drainase menjadi lebih baik, 5,93-6,10 Menurut Susila (2006)
juga daya ikat tanah terhadap air bahwa pH yang diperlukan oleh
meningkat. Kondisi ini menyebabkan tanaman kacang panjang agar dapat
perakaran tanaman kacang panjang tumbuh dan berkembang dengan baik
ungu dapat berkembang dengan lebih berkisar antara 5,5 – 6,5. Ini berarti pH
baik sehingga mampu untuk menyerap tanah selama penelitian cocok untuk
air dan unsur hara dalam tanah dan pertumbuhan tanaman kacang panjang
mengakibatkan pertumbuhan tanaman ungu sehingga unsur hara menjadi
kacang panjang ungu menjadi tersedia.
optimal.. Daun merupakan organ utama
Ini dibuktikan dengan volume tanaman karena proses fotosintesis
akar yang dihasilkan tanaman kacang tanaman berlangsung pada tanaman.
panjang dengan pemberian berbagai Kemampuan tanaman untuk
dosis bokasi brangkasan jagung melakukan fotosintesis salah satunya
menunjukkan hasil yang berbeda. ditentukan oleh kadar klorofil daun
Tabel 3 menunjukkan bahwa volume karena semakin hijau daun semakin
akar tanaman kacang panjang ungu banyak pula kandungan klorofil yang
yang tertinggi dihasilkan oleh tanaman ada di daun.
kacang panjang ungu dengan Tabel 2 menunjukkan bahwa
pemberian bokasi brangkasan jagung pemberian berbagai dosis bokasi
dosis 400 g/polybag. brangkasan jagung menghasilkan
Bahan organic dapat kadar klorofil daun yang berbeda dan
meningkatkan produktivitas lahan pada Tabel 3 terlihat bahwa kadar
karena mampu memperbaiki sifat fisik klorofil daun yang tertinggi dihasilkan
tanah (Basa, 1992). Bahan organik oleh tanaman kacang panjang ungu
dapat memperbaiki struktur tanah dengan pemberian bokasi brangkasan
sehingga menjadi lebih baik dan akar jagung dosis 400 g/polybag artinya
mudah menembus tanah. Bahan dengan dosis tersebut sudah dapat
organik juga meningkatkan daya jerap menyediakan unsur hara utama
air serta mempebaiki aerasi dan terutama N, P dan K serta unsur hara
drainase tanah. Menurut Hardjowigen lainnya sehingga dapat proses
(1997). bahwa bahan organik dapat fotosintesis dapat berlangsung optimal.
memperbaiki struktur tanah dan Semakin tinggi kadar klorofil daun
menambah kemampuan tanah maka tanaman dapat meningkatkan
menahan unsur-unsur hara. Dengan proses fotosintesis yang ditunjukkan
perbaikan struktur tanah dan semakin dengan berat kering tanaman selama
meningkatnya kemampuan tanah faktor lain yang mendukung proses
mengadsobsi unsur hara, maka fotosintesis juga baik seperti luas daun
ketersediaan unsur hara yang akan dan kondisi lingkungan.
Laju fotosintesis sangat Tanaman kacang panjang ungu
dipengaruhi oleh kadar klorofilnya dan yang diberi bokasi brangkasan jagung
unsur hara yang mempengaruhinya dengan berbagai dosis menghasilkan
adalah unsur nitrogen (N), Nitrogen berat kering tanaman yang berbeda. Ini
merupakan salah satu penyusun utama berarti pada laju fotosisntesis yang
klorofil (Taiz dan Zeiger,1998). Kadar sama menghasilkan berat kering
klorofil merupakan nilai yang tanaman yang berbeda pula. Tabel 3
menggambarkan kandungan N pada menunjukkan bahwa berat kering
tanaman. tanaman yang tertinggi dihasilkan oleh
Selain itu proses fotosintesis tanaman kacang panjang ungu dengan
juga dipengaruhi oleh faktor pemberian bokasi brangkasan jagung
lingkungan seperti suhu udara dan dosis 400 g/polybag. Berat kering
kelembaban udara. Rata-rata suhu tanaman merupakan indikator
harian selama penelitian berkisar berlangsungnya pertumbuhan tanaman
antara 21,33 (OC) – 29,20 (OC). yang merupakan hasil fotosintesis
Sedangkan rata-rata kelembaban udara tanaman.
harian selama penelitian berkisar Proses fotosintesis yang terjadi
antara 62,75 (%) – 90,75 (%).Menurut pada bagian daun akan menghasilkan
Somaatmadja (1993) bahwa suhu fotosintat yang selanjutnya
udara untuk pertumbuhan dan ditranslokasikan ke bagian tanaman
perkembangan tanaman kacang lainnya yakni batang, akar dan daun.
panjang berkisar antara 20 – 30 °C, Pada tanaman kacang panjang ungu,
sedangkan kelembaban udara harian fotosintat yang ditranslokasikan ke
berkisar antara 50% - 90%. Ini artinya organ hasil akan menambah jumlah
kondisi lingkungan selama penelitian buah per tanaman dan berat buah per
mendukung untuk pertumbuhan dan tanaman. Jumlah buah per tanaman
perkembangan tanaman kacang dengan pemberian berbagai dosis
panjang. bokasi brangkasan jagung berbeda
Menurut Setyati sehingga ini juga berakibat pada berat
(1988),pertumbuhan tanaman buah per tanaman juga berbeda.
ditunjukkan dengan bertambahnya Jumlah buah per tanaman dan berat
ukuran dan berat kering tanaman yang buah per tanaman yang tertinggi
mencerminkan bertambahnya dihasilkan oleh tanaman kacang
protoplasma yang mungkin terjadi panjang ungu dengan pemberian
karena bertambahnya ukuran dan bokasi brangkasan jagung dosis 400
jumlah sel dalam tubuh tanaman. g/polybag. Menurut Hakim dkk.(1986)
Bertambahnya ukuran sel dan berat bahwa semakin banyak asimilat yang
kering tanaman disebabkan oleh tersedia di jaringan tanaman, maka
pembelahan sel di daerah meristematik tanaman yang akan dihasilkan semakin
pucuk dan ujung akar. Menurut besar dan berat.
Agustina, L.(1990), bahwa berat Hasil penelitian menunjukkan
kering tanaman sebagian besar bahwa rerata jumlah buah pertanaman
ditentukan oleh karbohidrat karena berkisar antara 15,02 buah – 19,74
sebagian besar dinding sel tersusun buah, sedangkan rerata berat buah per
dari karbohidrat. tanaman berkisar antara 252,52 g –
331,42 g. Berdasarkan deskripsi Saul, M. A. Diha, G. B. Hong,
tanaman kacang panjang ungu varietas H. H. Bailey. 1986. Dasar-
Fagiola IPB bahawa rerata jumlah Dasar Ilmu Tanah. Universitas
buah per tanaman berkisar antara Lampung. Lampung.
15 buah – 25 buah dan berat buah per
tanaman berkisar antara 225 g – 434 g, Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu
oleh karena itu jumlah buah per Kesuburan Tanah. Akademi
tanaman dan berat buah per tanaman Pressindo. Jakarta.
hasil penelitian masuk pada kriteria
deskripsi. Somaatmadja, S. 1993. Prosea Sumber
Daya Nabati Asia Tenggara 1
KESIMPULAN Kacang kacangan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian bokasi brangkasan Sarief, E. S. 1986. Kesuburan dan
jagung yang terbaik untuk Pemupukan Tanah. Pustaka Buana.
pertumbuhan dan hasil kacang panjang Bandung.
ungu adalah 400 g/polybag
Setyati, S. 1988. Pengantar Agronomi.
setara dengan 20 ton/ha akan tetapi
Jakarta: PT. Gramedia.
pada variabel berat buah per tanaman
berbeda tidak nyata dengan dosis 100 Susila, A. D. 2006. Fertigasi pada
g/polybag setara dengan 5 ton/ha. Budidaya Tanaman Sayuran di
Oleh karena itu maka pada penelitian dalam Greenhouse. Bagian
ini ditemukan dosis bokasi brangkasan Produksi Tanaman,
jagung yang efisien adalah 100 Departemen Agronomi dan
g/polybag setara dengan 5 ton/ha. Hortikultutra. Fakultas
Pertanian. IPB. Bogor.
DAFTAR PUSTAKA Taiz, L dan Zeiger, E., 1998. plant
physiology. Sinauer Assocites,
Agustina, L., 1990. Dasar Nutrisi
Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta. inc publishers sunderland,
massachussetts
Anto, 2013. Teknologi Budidaya
Kacang Panjang. Penyuluhan
Pertanian BPTP. Kalimantan
Tengah

Badan Pusat Statistik. 2016.


PertanianTanamanSayuran
dan Buah –buahan Kalimantan
Barat. Pontianak.

Hakim. N., M. Y Nyakpa, A. M.


Lubis, S. G. Nugroho, M. R.

Anda mungkin juga menyukai