2. Bersifat setia dengan hati yang tulus ikhlas dengan misi yang ing8n di capai bersama.
Dengan sifat setia dengan hati yang tulus ikhlas yang mendarah daging seorang mampu
menjalankan tugasnya sesuai tujuan apa yang diinginkan bersama.
3. Pandai berbicara dan mampu berhubungan baik dengan orang lain. Dengan adanya sikap
seperti itu, seorang oemimpin mampu merndapatkan hati dari orang lain, maksudnya
mendapatkan kepercayaan oleh orang lain guna mencapai tujuan yang ing8n di capai
bersama.
4. Selalu tampak gembira meskipun hatinya gundah gulana. Artinya, dalam kepwmimpinan
seseorang pemimpin mampu menyembunyikan masalah-masalah yang belum terselesaikan
ketika bertemu halayak rame.
5. Mampu mau mendengarkan pendapat orang lain dan bermusyawaroh. Seorang pemimpin
dengan senang hati mendengarkan secara seksama keluh kesah, saran, kritikan, solusi,
ataupun masalah dari anggota mapun masyarakat. Dengan seperti itu, akan lebih banyak
solusi-solusi yang didapatkan dari masalah-maslah yang di bahas.
6. Selalu mengerjakan yang baik dan membuang yang buruk. Dengan maksud seorang
pemimpin dapat memahami mana yang lebih baik dan mana yang lebih buruk sesuai apa
yang diperbincangkan dan sesuai tujuan yang ingin dicaoai bersama.
Demikian pembahas mengenai pemimpin dan sifat-sifat pemimpin yang di bahas. Semoga
bermanfaat untuk anda.
Video Pilihan
TERPOPULER
NILAI TERTINGGI
FEATURE ARTICLE
TERBARU
HEADLINE
Action Vs Retorika
Pemimpin diukur dari tindakan dan hasil kerjanya, bukan hanya kepiawaiannya beretorika.
Pandai beretorika tanpa action yang nyata adalah Bulsit. Mampu bekerja tanpa bisa
beretorika bukanlah seorang memimpin, karena hanya akan menjadi sasaran tambahan
pekerjaan bagi anggota timnya.
10 Ciri Pemimpin Yang Baik
1. Jujur dan Dapat Dipercaya
Jujur dan dapat dipercaya adalah modal dasar seorang pemimpin. Tidak hanya anggota tim
yang harus memiliki sifat ini. Dengan dilandasi oleh sifat ini, maka anggota timnya pun
dengan sendirinya akan mengikuti pimpinannya.
2. Mampu Bertanggung Jawab
Tidak hanya menyalahkan anggota timnya apabila target yang telah ditentukan tidak berhasil
dicapai. Seorang pemimpin pun harus mampu dan mau bertanggung jawab. Karena seorang
pemimpin akan selalu diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dipimpinnya
dan keputusan yang diambilnya.
3. Mampu Menentukan Skala Prioritas
Seorang pemimpin hendaknya mampu menentukan skala prioritas. Dengan skala prioritas,
anggota timnya mampu bekerja secara optimal dan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat
waktu. Pimpinan yang baik mengetahui kapan waktunya lembur dan kapan waktunya pulang
pagi… 😀
4. Mampu Mendelegasikan Tugas
Pendelegasian tugas amat penting. Seorang pemimpin harus bisa mendelegasikan tugas
kepada orang yang tepat. Selain itu, pendelegasian juga merupakan salah satu cara untuk
mempercayai anggota timnya. Sehingga pemimpin mampu menempatkan anggota timnya
sesuatu dengan kapasitas masing-masing anggotanya. The right man on the right job. Dan
yang tidak kalah penting adalah dengan pendelegasian, pemimpin akan bisa lebih fokus
kepada tugas yang lebih penting.
5. Cepat Menangani dan Mengatasi Masalah
Responsif dalam mengatasi masalah amat penting agar masalah yang muncul bisa dengan
cepat tertangani dan mendapat solusi yang tepat. Sehingga permasalahan tidak berlarut-larut
dan tidak menimbulkan permasalahan baru lainnya.
6. Memiliki Sikap Positif
Setiap pemimpin harus memiliki sikap positif. Hal ini penting, karena dengan sikap positif
akan mampu melihat visinya kedepan dengan optimis, bukan sebagai sebuah beban yang
harus dipikul.
7. Kemampuan Berkomunikasi Efektif
Pemimpin perlu berkomunikasi secara efektif agar pesan yang akan disampaikan jelas, tidak
salah tangkap dan salah arah. Kemampuan ini mutlak dimiliki, karena mampu menyelaraskan
semua anggota timnya mencapai tujuan yang ditentukan.
8. Keberanian Sosial dan Percaya Diri
Seorang pemimpin yang baik memiliki keberanian sosial dan kepercayaan diri yang tinggi.
Sehingga seorang pemimpin mampu mengangkat harkat timnya. 3 cara untuk memboost
keberanian perlu dibaca lagi.
9. Mampu Mengembangkan Setiap Anggota Tim
Setiap pemimpin yang baik selalu mengembangkan setiap anggota timnya. Karena dengan
SDM yang kuat, tujuan yang hendak dicapai pun akan lebih mudah tercapai.
10. Mampu mengendalikan keadaan
PREVIOUS STORY
Wasiat Terlarang (Bagian Kedua)
NEXT STORY
Sholawat Asnawiyah
1.
Heri Santosa
16 February 2014 at 13:31
Mantab pak.. Cocok buat saya jadikan bahan untuk Materi Dasar Kepemimpinan saat Pradiksar
nanti. hehe ijin digunakan materinya ya pak.
o
masluhj
16 February 2014 at 15:14
Iya mas Heri Santosa. Silahkan dijadikan bahan untuk Materi Dasar Kepemimpinan. Jangan
lupa kasih link sumbernya ya!
2.
Andi
16 February 2014 at 13:41
Wah. Petinggi OSIS yang satu ini lho beda dengan yang lain.
Lanjutkan mas brow. Tak tunggu tulisanmu yang lain
o
masluhj
16 February 2014 at 15:17
Saya sama dengan yang lain kog Mas Andi. Sama seperti pengurus OSIS yang lain.
Siip, mohon dukungannya mas brow. Jangan cuma nunggu tulisanku saja, kalau perlu kirim
tulisanmu kepada diriku, nanti aku orbitkan disini.
Kirim aja ke masluhj@gmail.com
3.
anwar sanusi
9 September 2015 at 10:36
Keren mas… maksih bnayak informasinya.. pemimpin yang keren adlah yang pandai <a
href=”http://goo.gl/eqfDxz”>komunikasi</a> .. boleh ya artikelnya di bagi bagi…. hehe ..
o
masluhj
16 September 2015 at 22:31
Terima kasih pak, sudah mampir ke sini. Pandai tidak hanya dari sisi intelligence saja ya
pak, pandai mengorangkan orang juga suatu kepandaian yang tidak diajarkan di sekolah.
Salaman pak
4.
ilham
9 September 2015 at 10:45
ciri ciripemimpin yg baik
o
masluhj
16 September 2015 at 22:32
Iya pak Ilham, karena pada dasarnya kita ada pemimpin. Salaman pak, terima kasih sudah
mampir.
5.
arif muntaha
17 September 2015 at 16:37
Pak jika seorang pemimpin itu plinplan sedangkan anggotanya hanya menurut pada pemimpin ,
apakah itu benar?
o
masluhj
20 September 2015 at 09:21
Dalam organisasi atau teamwork, tidak hanya bersifat instruksi. Namun juga bottom-up,
dimana pendapat dari bawah juga didengar dan dipertimbangkan di level pimpinan.
Sehingga pada akhirnya organisasi yang dipimpin bisa berjalan seirama dengan
anggotanya. Dan disisi anggota, lebih jelas dan mudah karena semua sudah dirumuskan
bersama-sama. Jadi, anggota yang baik juga tidak hanya asal ikut pimpinan, tetapi juga
mengingatkan kepada pimpinan. Terima kasih pak Arif, sudah berkenan mampir. Salam
hangat dari kami.
6.
grosir herbal murah
21 January 2016 at 07:00
point2 ttg kepemimpinan diulas singkat dan jelas. klo bisa ada dalil pendukungmakasih infonya.
o
masluhj
22 January 2016 at 05:37
Iya Gan, terima kasih. Semoga jualannya laris manis tanjung kimpul
7.
Ribeir Ornai
25 May 2016 at 15:02
thanks to infomation
8.
Messi
23 July 2016 at 20:16
tq for the information
Trackbacks/Pingbacks
Leave a Reply
Name (Required)
Mail (will not be published) (Required)
Website
Kabar Terkini
Protected: Ketika “Out Off” Target
Sholawat Asnawiyah
Karena Pahlawan Kebersihan, Kota Kretek Boyong Adipura Kencana
Bangga Menjadi Banser, Dinar Selenggarakan Pernikahan Ala Banser Kaliwungu
Sakpole: Kini Bayar Pajak Kendaraan Bisa melalui Bank
Popular
1
10 Ciri Pemimpin Yang Baik
2
Tipe File pada Basis Data
3
7 Hal Agar Anda Dapat Dihargai Orang Lain
4
Perbedaan hosting, domain, subdomain, addon domain, park domain dan redirect
5
Arti Dari Sebuah Komitmen, Dan Cara Menjaganya
6
Hak Akses UserLevel (Role) Dalam WordPress
7
6Ngamen Pasar Ikut Melestarikan Budaya Lokal
8
Wasiat Terlarang (Bagian Pertama)
9
Catat, Jangan Pikirkan
10
Berfikir dan Berkata Positif serta Bertindak Positif
Adapun ciri-ciri dari kelompok sosial yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat
antara lain:
Dengan mempunyai kesadaran dalam bentuk sebagian dalam kelompok ini mempunyai
maksud dan tujuan tertentu sebagai berikut:
Kesadaran anggota kelompok yang dibangun melalui orientasi diperlukan agar setiap
anggota kelompok dalam kelompok sosial yang ada di masyarakat memiliki kesadaran secara
penuh sebagai bentuk pengakuan anggota dalam kelompoknya.
Melalui kesadaran anggota sebagai bagian dari kelompok, seseorang yang menjadi anggota
kelompok tersebut akan menjalankan tugas dan fungsinya dalam kelompok sosial sesuai dengan
porsinya masing-masing.
Kesadaran sebagai anggota atau bagian kelompok yang dimiliki oleh masing-masing anggota
kelompok akan meminimalisir terjadinya disintegrasi sosial tertutama dalam hal persatuan dan
kesatuan kelompok sosial.
Selain itu, tumbuhnya rasa kesadaran diri anggota sebagai bagian dari kelompok akan
membuat kelompok sosial tersebut menjadi semakin solid atau kompak dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai kelompok sosial di dalam masyarakat.
baca juga:
Hubungan timbal balik ini merupakan hubungan yang bersifat mutualisme atau hubungan
yang menimbulkan keuntungan satu sama lain. Hubungan yang saling menguntungkan yang
terjalin di antara anggota kelompok sosial dengan kelompok sosial merupakan salah satu
bentuk yang terdapat di dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai berikut:
Hubungan timbal balik yang tejadi di dalam kelompok sosial merupakan hubungan timbal
balik yang saling menguntungkan di antara anggotanya. Hal ini berarti bahwa ketika seseorang
akan bergabung menjadi anggota suatu kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat, seseorang
tersebut tentunya menimbang-nimbang apa keuntungan yang diperoleh dari suatu kelompok
sosial ketika seseorang tersebut bergabung menjadi anggota.
Seseorang tersebut juga akan menimbang-nimbang apa yang akan dia berikan kepada
kelompok sosial ketika seseorang tersebut bergabung dengan kelompok sosial yang ada. Dengan
kata lain, baik anggota kelompok sosial maupun kelompok sosial itu sendiri wajib memberikan
kontribusi secara dua arah guna kelangsungan atau eksistensi yang dimiliki oleh kelompok sosial
tersebut.
Persamaan nasib atau pemikiran yang dimiliki oleh anggota masyarakat atau kelompok sosial
juga diperlukan guna membangun kesatuan dan persatuan diantara anggota kelompok sosial yang
ada.
Ketika persamaan nasib atau pemikiran dimiliki oleh anggota suatu kelompok sosial, maka
kelompok sosial tersebut akan tumbuh dan berkembang demi memenuhi tuntutan anggota
kelompok sosial terhadap nasib dan pemikiran yang dimiliki oleh anggota.
Persamaan nasib atau pemikiran dapat digambarkan sebagai suatu perasaan yang dimiliki
oleh anggota kelompok untuk mendorong lahirnya perasaan simpati atau empati diantara
anggota kelompok sosial.
Kelompok sosial dapat diibaratkan sebagai kesatuan tubuh dan anggota kelompok sosial
adalah bagian-bagian dari tubuh tersebut.
Ketika salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka bagian tubuh yang lain juga akan
merasakan hal yang sama dan berusaha untuk mengobati rasa sakit tersebut agar hilang dan
tubuh tersebut kembali sehat seperti sedia kala.
baca juga:
Pola perilaku yang timbul sebagai bentuk kekhasan yang dimiliki oleh suatu kelompok sosial
dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif terhadap kehidupan sosial masyakat
yang terjalin dalam kehidupan sehari-hari.
Jika tidak pola perilaku yang muncul dari kelompok sosial tidak diarahkan atau tidak
dikontrol dengan baik, pola perilaku tersebut dapat menjadi pola perilaku yang merusak tatanan
keharmonisan kehidupan bermasyarakat yang telah terjalin selama beberapa waktu. (baca
juga: Permasalahan Hukum di Indonesia)
Namun jika pola perilaku yang muncul dalam kelompok sosial diarahkan dan dikontrol
dengan baik, pola perilaku tersebut dapat menjadi suatu kekhasan yang dimiliki oleh
masyarakat sebagai bentuk kemajemukan atau keragaman yang berkembang secara harmonis
terhadap kehidupan sosial masyarakat yang sudah terjalin dalam kurun waktu tertentu. Oleh
karena itu, masing-masing kelompok sosial wajib melakukan fungsi kontrol terhadap pola
perilaku yang munkin timbul dari setiap anggota kelompoknya untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
5. Memiliki Sistem
Ketika sekelompok anggota masyarakat yang memiliki persaman nasib dan rasa seperjuangan
berkumpul dan berencana membentuk suatu kelompok sosial di dalam masyarakat,
sekelompok anggota masyarakat tersebut tentunya membicarakan bagaimana kelompok
sosial itu dapat tumbuh dan berkembang. Oleh karena iu, di setiap kelompok sosial yang
tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan bermasyarakat membutuhkan sesuatu yang
bermana sistem.
Sistem sendiri adalah suatu proses pengaturan terhadap sesuatu terutama unsur-unsur untuk
membentuk suatu kesatuan sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan harapan
dari berjalannya sistem itu sendiri. Sistem yang dimiliki oleh setiap kelompok sosial
merupakan bagian dari proses interaksi sosial dimana sistem tersebut memiliki sifat saling
ketergantungan atau saling membutuhkan diantara sistem yang ada di dalam kelompok
sosial. Sistem yang dimiliki oleh setiap kelompok sosial yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat diperlukan untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan
kelangsungan atau eksistensi kelompok sosial tersebut. Sistem yang biasa dimiliki oleh
kelompok sosial untuk menjaga kelangsungan atau eksistensi yang dimilikinya antara lain:
Sistem keanggotaan
Sistem keuangan
Sistem peraturan atau norma
Masing-masing sistem yang ada di dalam setiap kelompok sosial saling bersinergi dan saling
membentuk hubungan yang bersifat saling menguatkan demi menjaga eksistensi dari
kelompok sosial. Jika suatu sistem tidak dimiliki oleh kelompok sosial, maka kelompok
sosial itu dapat saja tidak dapat bertahan lama karena tidak ada yang dijadikan landasan atau
alat untuk menggerakkan kelangsungan atau eksistensi kelompok sosial tersebut. Sistem
dalam kelompok sosial dibutuhkan oleh kelompok sosial untuk mengatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan suatu kelompok sosial.
6. Memiliki Struktur
Kelompok sosial yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat tentunya memiliki struktur
sekalipun kelompok sosial tersebut masih baru atau baru merupakan embrio kelompok sosial.
Struktur yang dimaksudkan di sini merupakan sistem kepengurusan baik itu kepengurusan
sementara atau yang bersifat permanen. Suatu struktur dalam kelompok sosial sangat
diperlukan untuk menghindari segala bentuk penyimpangan sosial terutama yang dapat
terjadi di dalam kelompok sosial tersebut yang dapat mengancam kelangsungan atau
eksistensi kelompok sosial tersebut.
Diantara kelompok sosial yang satu dengan lainnya bisa saja memiliki suatu kesamaan dalam
struktur untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan kelompok sosial tersebut.
Namun, jika dilihat berdasarkan kekhasan atau karakteristiknya, biasanya terdapat perbedaan
struktur di bagian-bagian tertentu terutama untuk menunjukkan kekhasan yang dimiliki oleh
suatu kelompok sosial tersebut, dalam peran sebagai berikut:
Peranan struktur di dalam suatu kelompok sosial diperlukan untuk menjadi pembeda
kewenangan atau kekuasaan yang ada di dalam kelompok sosial tersebut.
Melalui struktur yang terbentuk di dalam kelompok sosial, tugas dan fungsi anggota menjadi
jelas dan dapat mengurangi terjadinya tumpang tindih kewenangan diantara peran dan fungsi
anggota kelompok sosial. Struktur yang dimiliki oleh suatu kelompok sosial erat kaitannya dengan
struktur organisasi umum yang terdapat di dalam kehidupan bermasyarakat. (baca juga: Manfaat
Perdagangan Internasional)
Setiap anggota dapat menjadi salah satu bagian dari struktur kepengurusan kelompok sosial
jika anggota tersebut dianggap mampu untuk melakukan tugas dan fungsinya dalam
kepengurusan tersebut. Adanya struktur dalam kelompok sosial merupakan salah satu upaya
yang dilakukan oleh anggota kelompok sosial untuk membuat kelompok sosial menjadi lebih
terstruktur sehingga pembagian tugas dan peran diantara tiap anggota kelompok sosial
menjadi lebih jelas.
Aturan atau norma yang dibuat dan berlaku di dalam suatu kelompok sosial merupakan
aturan atau norma yang tentunya sudah dirundingkan, didiskusikan, dan disepakati oleh para
anggota suatu kelompok sosial. Perumusan aturan atau norma yang berlaku tentunya
dilakukan melaui suatu proses perundingan atau musyawarah yang diikuti oleh setiap anggota
dengan tujuan agar setiap anggota mengerti aturan atau norma apa saja yang berlaku di dalam
kelompok sosial tersebut, sebagai contoh dan sanksinya sebagai berikut:
Jika di dalam perjalananya ada anggota kelompok sosial yang kedapatan melanggar aturan
atau norma yang dimiliki oleh kelompok sosial, anggota dapat dikenai sanksi atau hukuman yang
sesuai dari tingkat pelanggaran yang terjadi.
Sanksi atau hukuman yang diberikan dalam kelompok sosial merupakan bentuk
penyelesaian masalah di dalam kelompok sosial itu sendiri. Biasanya, sanksi yang diberikan terdiri
dari beberapa tahapan seperti melalui peringatan lisan, peringatan tertulis, dan sampai yang
terberat yaitu dicabut keanggotaannya dari kelompok sosial tersebut.
Pelanggaran terhadap aturan atau norma yang ditetapkan dan diberlakukan di dalam
kelompok sosial juga dapat diatasi dengan memberikan sanksi tidak tertulis berupa sanksi
sosial seperti pengucilan dan lainnya. Jika pelanggaran yang terjadi di dalam kelompok sosial
sudah mengindikasikan suatu tindak pidana yang serius, kelompok sosial dapat meminta
bantuan dari lembaga hukum yang berwenang untuk membantu menyelesaikan pelanggaran
aturan dan norma yang dilakukan oleh anggota kelompok sosial tersebut.
8. Memiliki Tujuan
Sudah barang tentu suatu kelompok sosial di dalam masyarakat dibentuk karena adanya suatu
tujuan tertentu. Tujuan yang dimiliki oleh suatu kelompok sosial dalam masyarakat ini
diperlukan untuk menentukan langkah atau arah kemana kelompok sosial tersebut dibawa.
Dalam praktiknya, kelompok sosial biasanya memiliki beberapa tujuan yang terbagi atas
tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yang
dimiliki oleh kelompok sosial merupakan tujuan yang ingin segera dicapai dalam waktu
terdekat karena suatu kepentingan yang mendesak.
Tujuan jangka menengah yang dimiliki oleh kelompok sosial merupakan target selanjutnya
yang harus dipenuhi ketika tujuan jangka pendek sudah terpenuhi. Sedangkan tujuan jangka
panjang adalah tujuan yang dimiliki oleh kelompok sosial yang harus dipenuhi dalam kurun
waktu tertentu ketika tujuan jangka pendek dan menengah sudah tercapai, dan masih ada
beberapa tujuan lainnya sebagai berikut:
Tujuan yang dimiliki oleh setiap kelompok sosial yang tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat biasanya disesuaikan dengan kondisi penduduk Indonesia khususnya kehidupan
masyarakat dimana kelompok sosial tersebut berkembang sebagai bentuk kontribusi kelompok
sosial terhadap kebutuhan masyarakatnya.
Penyesuaian tujuan yang dimiliki oleh berbagai kelompok sosial yang ada di dalam
masyarakat dengan karakteristik atau kekhasan daerah diperlukan untuk menjaga kelangsungan
dan eksistenti kelompok sosial di dalam kehidupan bermasyakarat.
Selain itu, penyesuaian tujuan juga dilakukan semata-mata guna mendapatkan dukungan dari
masyarakat terhadap kelompok sosial yang berkembang di tengah-tengah kehidupan
bermasyarakat. Hal ini diperlukan agar terjadi hubungan timbal balik diantara kelompok
sosial dan masyarakat sehingga kelompok sosial dan masyarakat mendapatkan keuntungan
sehingga dapat memperkuat kesatuan dan persatuan di dalam masyarakat.
Categories:Ekonomi
3 years ago
Related Post
Home
Adchoices
Disclaimer
Hubungi Kami
Kebijakan Privasi
Ketentuan Layanan
Tentang Kami
MateriIPS.com