Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung ISSN:2599-1337 (online)

Darat (Ipomoea reptans) ISSN:2089-3205 (cetak)

Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

Hartati1, Nikman Azmin2, Cisatry Emi 3, Bakhtiar4, Muh.Nasir5, Fahruddin6, Andang7


1,2,4,5,6, Dosen
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima
7ProgramStudi Pendidikan Matematika STKIP Bima
3Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

(E-mail: biologinikman@gmail.com)

Abstrak

Upaya untuk meningkatkan produksi tanaman Ipomoea trus dilakukan, salah satu media yang dapat
digunakan dalam meningkatkan produktivitas tanaman Ipomoea yaitu media arang sekam. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam arang sekam dan pupuk padat kotoran
sapi terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Rancangan nlitian adalah Rancangan Acak Lengkap
dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0 sebagai kontrol, P1: tanah, arang sekam, kotoran sapi (1: 2: 2),
P2: tanah, arang sekam, Kotoran sapi (1: 3: 3) dan P3: tanggul tanah, arang sekam, kotoran padat muka
sapi (1: 3: 4). Variabel yang diamati meliputi, pertumbuhan (Tinggi Tanaman, Jumlah Daun) dan produksi.
Analisis data yang digunakan dengan analysis of variance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Ipomoea yang terletak pada perlakuan P3
dengan perbandingan komposisi campuran tanah dengan arang sekam, kotoran sapi (1: 3: 4) dengan rata-
rata berat basah persebaran per polybag 30.22 gram. Pertumbuhan tertinggi terletak pada perlakuan P1
dengan komposisi campuran tanah, arang sekam dan kotoran sapi (1: 3: 4) dengan rata-rata sebesar
28,82cm, sedangkan komposisi terbaik sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pada nilai 100 % adalah
perlakuan P3

Kata Kunci: Arang Sekam, Pertumbuhan, Kangkung darat

PENDAHULUAN
Kegiatan pertanian yang meliputi dilakukan terutama pada tanaman yang
budidaya bercocok tanam merupakan tergolong holtikultural, salah satu tanaman
kebudayaan manusia yang paling tua. Sejalan holtikultural yang memiliki nilai ekonomis
dengan peningkatan peradaban manusia, adalah Ipomoea reptans, tanaman ini
tehnik budidaya tanaman juga berkembang dikembangkan hampir diseluruh kawasan
menjadi berbagai sistem mulai dari sistem nusantara (Naomi dkk, 2017).
yang sederhana sampai dengan sistem yang Upaya untuk meningkatkan produksi
canggih. Berbagai teknologi budidaya tanaman Ipomoea reptans masih terus-
dikembangkan untuk mencapai produktivitas menerus bertumpu pada perbaikan kesuburan
yang diinginkan (Irawan dan Kafiar, 2015). tanah dan penggunaan media tanam yang
Pengembangan produktivitas tanaman terus efektif dan efesien untuk meningkatkan

1 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 10 Nomor 1 April 2021


Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung ISSN:2599-1337 (online)
Darat (Ipomoea reptans) ISSN:2089-3205 (cetak)

pertumbuhan tanaman. Kangkung darat kemampuan mengubah berbagai faktor dalam


menghendaki tanah yang subur, gembur tanah, sehingga menjadi faktor-faktor yang
banyak mengandung bahan organik dan tidak menjamin kesuburan tanah sehingga
dipengaruhi keasaman tanah, tidak memenuhi sayarat untuk meningkatkan proses
menghendaki tanah yang tergenang, karena pertumbuhan tanaman kangkung (Onggo,
akar akan mudah membusuk, membutuhkan 2017)
tanah yang selalu tergenang air, yang paling
METODE
penting dalam mendukung pertumbuhan
Rancangan Penelitian
tanaman adalah media tanam. Media tanam
Dalam penelitian ini menggunakan
merupakan tempat tinggal atau rumah bagi
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4
tanaman, tempat tinggal yang baik adalah
perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0 adalah
tempat yang dapat mendukung pertumbuhan
kontrol, P1: tanah campur dengan arang
tanaman yang dibudidayakan. Media tanam
sekam, pupuk padat kotoran sapi (1:1:2), P2:
yang digunakan tidak harus menggunakan
tanah campuran arang sekam, pupuk padat
tanah, melainkan banyak media lain, yang
kotoran sapi (1:1:3), dan P3: tanah timbunan,
dapat digunakan sebagai media tanam, salah
arang sekam, pupuk padat kotoran sapi (1:1:1)
satunya adalah media arang sekam (Trya dkk,
2016). Menurut Azmin & Hartati mengatakan
bahwa arang sekam adalah salah media tanam
yang sangat cocok untuk meningkatkan
kualitas tanah dan menyuburkan tanaman.
Penambahan bahan organik yaitu arang
Gambar 1. Rancangan Penelitian
sekam yang dimana memiliki kemampuan
Keterangan:
menahan air yang tinggi dan porositas yang P0 : Tanah (kontrol)
P1 :Tanah, arang sekam, pupuk padat kotoran
baik. Sifat ini menguntungkan jika digunakan sapi (1:2:2)
sebagai media tanam karena mendukung P2 :Tanah, arang sekam, pupuk padat kotoran
sapi (1:3:3)
perbaikan struktur tanah karena aerasi dan P3 :Tanah, arang sekam, pupuk padat kotoran
drainase menjadi lebih baik (Hartati, dkk, sapi (1:3:4)
2019) serta memiliki pH anatara 8-9 yang
dapat digunakan untuk meningkatkan pH Alat dan Bahan
tanah asam dan pupuk padat kotoran sapi. Alat dan bahan yang diperlukan dalam
Pupuk organic dari kotoran sapi mempunyai penelitian ini yaitu polybag ukuran 15x20 cm,

2 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 10 Nomor 1 April 2021


Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung ISSN:2599-1337 (online)
Darat (Ipomoea reptans) ISSN:2089-3205 (cetak)

penggaris 60 cm, timbangan digital dengan Prosedur Penelitian


nilai desimal 0,01 gram, kertas label, ayakan 1. Proses Persiapan Media Tanam
ukuran 5 mesh, kamera digital, gelas plastik, Prosedur penelitian yaitu mempersiapkan
plastik bening, waring, bambu, tanah semua alat dan bahan penelitian, menjemur
timbunan, media organik, benih kangkung semua media (arang sekam dan pupuk padat
darat dan air. kotoran sapi) selama 1 minggu,
Parameter Pengamatan menghancurkan tanah timbunan dan
Pengamatan indikator pertumbuhan yang menghitung semua media pada ember
diamati meliputi: dengan volume ±4L sesuai dengan
a. Pertumbuhan tanaman kangkung darat yang perlakuan. Memasukan media kedalam
diamati terdiri dari dua parameter yaitu polybag dan memberikan kertas label.
tinggi tanaman dan jumlah daun. Meletakkan polybag pada lahan dengan
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap jarak antar polybag 30 cm lalu menanam
pagi setelah penyiraman mulai hari pertama tiga butir biji kangkung darat pada tiap
hingga tanaman berumur ±30 hari. Tinggi polybag
tanaman diukur mulai dari pangkal batang di
atas permukaaan tanah hingga ujung daun
tertinggi dengan satuan pengukuran dalam
centimeter. Jumlah daun diamati setiap hari
setelah penyiraman. Perhitungan jumlah
daun dilakukan dengan cara menghitung
jumlah daun yang telah terbuka penuh Gambar 2. Alur Prosedur Penelitian
b. Kelangsungan Hidup. Kelangsungan hidup 2. Persiapan Tanah. Pengolahan tanah untuk
pada tanaman kangkung dihitung dari tanaman tomat dilakukan dengan
jumlah tanaman yang hidup mulai dari awal pembersihan lahan dari tanaman liar dan
sampai panen. Tingkat kelangsungan hidup pembajakan tanah. Pembajakan tanah
dihitung menggunakan rumus dilakukan dengan menghancurkan
bongkahan-bongkahan tanah sehingga
menjadi lebih halus dan lebih gembur,
Keterangan
SR : Kelangsungan hidup % proses pengolahan tanah untuk lahan tomat
Nt : Jumlahtanaman pada akhir penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan
NO : Jumlahtanaman Awal Penelitian
cangkul

3 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 10 Nomor 1 April 2021


Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung ISSN:2599-1337 (online)
Darat (Ipomoea reptans) ISSN:2089-3205 (cetak)

3. Persemaian. Tanah persemaian terdiri dari tinggi tanaman pada hari terakhir yaitu 30,22
tanah yang halus benih tanaman ditanam cm dan rata-rata keseluruhan selisih
kedalam Media Tanam peningkatan tinggi tanaman per hari yaitu
4. Penanaman akan dilakukan dengan sebesar 0,99 cm, menyusul perlakuan P2
memasukan jumlah bibit kangkung darat dengan komposisi media tanam tanah, arang
dalam satu polybag yang sudah dicampur sekam dan pupuk padat kotoran sapi yaitu 1:3:3
oleh tanah dengan arang sekam pada yaitu dengan rata-rata tinggi tanaman pada hari
tanaman kangkung darat masing-masing 3 terakhir yaitu 28,82 cm dengan rata-rata
pohon keseluruhan selisih peningkatan tinggi tanaman
5. Pengamatan parameter pertumbuhan dimulai per hari yaitu sebesar 0,97 cm, kemudian
dari umur (0, 7,14 ,28 dan 37) HST disusul perlakuan P3 dengan komposisi media

Analisis Data tanam tanah timbunan, arang sekam dan pupuk

Data hasil penelitian dianalisis dengan padat kotoran sapi yaitu 1:3:4 dengan rata-rata

menggunakan analisis ragam dan di uji lanjut tinggi tanaman pada hari terakhir yaitu 22,07

dengan uji BNT pada taraf 5% cm dan rata-rata keseluruhan selisih tinggi
tanaman per hari yaitu sebesar 0,11 cm,

HASIL DAN PEMBAHASAN kemudian yang terakhir dengan nilai terendah


Pertumbuhan merupakan suatu proses yaitu perlakuan kontrol dengan rata-rata tinggi
perubahan ukuran organ-organ tanaman akibat tanaman pada hari terakhir yaitu hanya 16,3 cm
adanya penambahan ukuran sel yang dengan rata-rata selisih peningkatan tinggi
mencerminkan proses pertumbuhan (Azmin tanaman per hari yaitu sebesar 0,7 cm (Gambar
dkk, 2015). Keberhasilan pertumbuhan 1 dan 2).
tanaman dapat ditinjau dari berbagai aspek,
salah satunya adalah pertumbuhan tanaman
yang dapat diamati melalui indicator
pertumbuhan tanama yaitu:
Pertummbuhan Tinggi
Tinggi tanaman tertinggi ditunjukan pada
perlakuan P3 dengan campuran komposisi
media tanam tanah, arang sekam dan pupuk
padat kotoran sapi yaitu dengan nilai rata-rata

4 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 10 Nomor 1 April 2021


Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung ISSN:2599-1337 (online)
Darat (Ipomoea reptans) ISSN:2089-3205 (cetak)

0.99 0.97
Rerata Selisih Peningkatan
1
0.11
0.9
Tinggi Tanman (Cm) 0.8 0.7
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2 P0 P3 P2 P1
0.1
0
Gambar 3. Rata-rata Selisih Peningkatan Tinggi Tanaman Kangkung Darat

Tinggi P0 tinggi P1 Tinggi P2 Tinggi P3


30

25

20

15

10

0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Lama Proses Pengamatan (HST)

Gambar 4. Grafik Rata-Rata Peningkatan Tinggi Tanaman Kangkung Darat

Hasil penelitian juga menunjukkan pada berbeda nyata begitu pula perlakuan P2 dan
taraf uji 5% perlakuan P3 dengan komposisi P3.
tanah timbunan, arang sekam dan pupuk padat Tingginya pertumbuhan tanaman
kotoran sapi (1:3:4) dan perlakuan P2 dengan kangkung pada perlakuan P3 diduga karena
komposisi tanah timbunan, arang sekam dan pada perlakuan P3 memiliki kandungan
pupuk padat kotoran sapi (1:3:3) serta nitrogen yang paling tinggi antara keempat
perlakuan P1 dengan komposisi tanah sampel yaitu sebesar 0,20%, menyusul
timbunan, arang sekam dan pupuk padat perlakuan P2 dengan kandungan nitrogen
kotoran sapi (1:2:2) berbeda nyata dengan sebesar 0,15% dimana fungsi dari nitrogen
kontrol. Perlakuan P1 dan perlakuan P2 tidak tersebut ialah merangsang pertumbuhan

5 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 10 Nomor 1 April 2021


Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung ISSN:2599-1337 (online)
Darat (Ipomoea reptans) ISSN:2089-3205 (cetak)

tanaman secara keseluruhan, merupakan perlakuan P2 dengan komposisi media tanam


bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri tanah timbunan, arang sekam dan pupuk padat
berfungsi untuk sintesa asam amino dan kotoran sapi 1:1:3 dengan dengan total rerata
protein dalam tanaman, serta meningkatkan sebesar 28,625 g, menyusul perlakuan P1
kandungan metabolisme sekunder (Azmin dan dengan komposisi media tanam tanah
Rahmawati, 2019). Selain itu Nitrogen juga timbunan, arang sekam dan pupuk padat
merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman kotoran sapi 1:1:2 dengan dengan total rerata
seperti warna hijau pada daun, tinggi tanaman, sebesar 26 g, kemudian disusul perlakuan P3
peningkatan jumlah daun daun dan tanaman dengan komposisi media tanam tanah
yang kekurangan unsur N memiliki gejala timbunan, arang sekam dan pupuk padat
pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kotoran sapi 1:1:1 dengan total rerata sebesar
kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, 18,9 g dan yang terakhir yang paling terkecil
daun-daun tua cepat menguning dan mati yaitu pada P0 (kontrol) dengan total rerata
(Azmin, 2015). hanya sebesar 5,65 g. Hasil analisis ragam
Produksi menunjukkan pada taraf uji 5% semua
Pada Tabel 1 menunjukan bahwa total perlakuan baik kontrol, perlakuan P1,
rata-rata produksi tanaman kangkung darat per perlakuan P2 dan perlakuan P3 memberikan
polybag yang terbesar yaitu terletak pada pengaruh.

Tabel 1. Rata-rata Produksi Tanaman Kangkung Darat Per Polybag


No Perlakuan Rata-rata Total
P0 Kontrol (Tanah Saja) 5.65 22.6
P1 Tanah Timbunan, Arang Sekam, Pupuk Padat Kotoran Sapi (1:1:2) 26 104
P2 Tanah Timbunan, Arang Sekam, Pupuk Padat Kotoran Sapi (1:!:3) 28.625 114.5
P3 Tanah Timbunan, Arang Sekam, Pupuk Padat Kotoran Sapi (1:1:1) 18.9 75.6
Tingginya produksi tanaman kangsung cukup tinggi sebesar 8,96% dimana unsur
pada perlakuan P2 diduga disebabkan karena kalsium ini memiliki salah satu fungsi yaitu
pada produksi (berat per polybag) dipengaruhi memperkeras batang tanaman sehingga dapat
oleh pertumbuhan tanaman yaitu tinggi menambah massa dari tanaman dan sekaligus
tanaman maupun jumlah daun dan semua ini merangsang pembentukan biji dan kalsium
tidak lepas dari kandungan unsur hara yang yang terdapat dalam batang dan daun dapat
terdapat dalam media tanam, terutama menetralisirkan senyawa atau suasana
kandungan unsur hara Kalsium dan pada keasaman tanah (Azmin dkk, 2020)
perlakuan P2 memiliki kandungan kalsium

6 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 10 Nomor 1 April 2021


Pengaruh Penambahan Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung ISSN:2599-1337 (online)
Darat (Ipomoea reptans) ISSN:2089-3205 (cetak)

KESIMPULAN Dosis Pupuk Fospor Dan Kalium Untuk


Berdasarkan hasil penelitian bahwa Mendukung Keberhasilan Transplantasi
Di Lereng Gunung Lawu. EL-VIVO, 3(1).
perlakuan berpengaruh nyata terhadap
Irawan, A dan Y. Kafiar. 2015. Pemanfaatan
pertumbuhan dan produksi tanaman Ipomoea Cocopeat dan Arang Sekam Padi Sebagai
Media Tanam Bibit Cempaka Wasian
pada perlakuan P3 dengan perbandingan
(Elmerrilia Ovalis). Jurnal PROS
komposisi campuran tanah dengan arang SEMNAS MASY BIODIV
INDON Volume 1, Nomor 4, Juli 2015
sekam, kotoran sapi (1:3:4) dengan rata-rata
ISSN: 2407- 8050. Halaman: 805- 808
berat basah persebaran per polybag 30.22
Hartati, H., Azmin, N., Andang, A., &
gram. Pertumbuhan tertinggi pada perlakuan
Hidayatullah, M. E. (2019). Pengaruh
P1 dengan komposisi campuran tanah, arang Kompos Limbah Kulit Kopi (Coffea)
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang
sekam dan kotoran sapi (1:3:4) dengan rata-
Panjang (Vigna sinensis L.). Florea:
rata 28,82cm, sedangkan komposisi terbaik Jurnal Biologi dan
Pembelajarannya, 6(2),71-78.
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
Naomi Endah Pratiwi., Bistok Hasiholan
pada nilai 100 % adalah perlakuan P3 Simanjuntak, dan Dina Banjarnahor.
2017. Pengaruh Campuran Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi
DAFTAR PUSTAKA
(Fragaria vesca L.) Sebagai Tanaman
Azmin, N. N., & Hartati, H. (2020). Pengaruh
Hias Taman Vertikal. Jurnal AGRIC Vol.
Pemberian Pupupk Hayati Daun Kersen
29, No. 1, Hal: 11 – 20.
Terhadap Pertmbuhan Tanaman Tomat
Onggo, T.M. A., Kusumiyati AA. Nurfitriana .
(Solanum lyicopersicum L). ORYZA
2017. Pengaruh penambahan arang sekam
Jurnal Pendidikan Biologi, 9(1), 8-14.
dan ukuran polybag terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman tomat
Azmin, N. N., Hartati, H., Nasir, M., Bakhtiar,
kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang.
B., & Nehru, N. (2020). Penggunaan
Jurnal Kultivasi Vol. 16(1)
Media Tanam Hidroponik Terhadap
Rahmawati, N., Nasir, M., & Ariyansyah, A.
Produktivitas Pertumbuhan Tanaman
(2019). Pengaruh Pemberian Kompos
Terong (Solanum melongena). ORYZA
Enceng Gondok (Eichornia crassipes
Jurnal Pendidikan Biologi, 9(2), 14-20.
Solm) Terhadap laju Pertumbuhan
Azmin, N., Rahmawati, A., & Hidayatullah,
Tanaman Cabai (Capsicum frutescens
M. E. (2019). Uji kandungan fitokimia
L.). ORYZA (Jurnal Pendidikan
dan etnobotani tumbuhan obat tradisional
Biologi), 8(1), 21-25.
berbasis pengetahuan lokal di kecamatan
Trya Juniyati., Asmah Adam., Patang .2016.
Lambitu kabupaten Bima. Florea: J Biol
Pengaruh Komposisi Media Tanam
Pembelajarannya, 6, 101-113.
Organik Arang Sekam Dan Pupuk Padat
Azmin, N., & Rahmawati, A. (2019). Skrining
Kotoran Sapi Dengan Tanah Timbunan
Dan Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat
Terhadap Pertumbuhan Dan
Tradisional Masyarakat Kabupaten
Kelangsungan Hidup Tanaman Kangkung
Bima. Jurnal Bioteknologi & Biosains
Darat (Ipomea reptans Poir). Jurnal
Indonesia (JBBI), 6(2), 259-268.
Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2,
Azmin, N. (2015). Pertumbuhan Carica
Hal: 9-15.
(Carica pubescens) Dengan Perlakuan

7 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 10 Nomor 1 April 2021

Anda mungkin juga menyukai