Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MEDIA DAN INTERVAL PEMUPUKAN TERHADAP

PERTUMBUHAN VIGOR CENGKEH


(Syzygum aromaticum L.)
Fandi Ahmad1, Fathurrahman dan Bahrudin2
Fandia063@gmail.com
¹Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu-Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako
²Dosen Pengajar Program Studi Magister Ilmu-Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
This study aims to determine the effect of treatment of media planting and fertilizing Interval
on the growth vigor of clove plant (Syzygum aromaticum L.) and get an alternative land planting
medium. This study was conducted from April 2015 through June 2015 is housed in a new village
districts Baolan. This research was conducted using the method of completely randomized design
(RAL) factorial with 2 factors, namely: Factor I: Various Media consisting of M0 = ground = 5; M1
= soil + sand = 3: 2; M2 = soil + manure = 3: 2; M3 = soil + ground + sawdust = 3: 2. The
second factor: The intensity of fertilization consists of 3 levels P1 = 5 days; P2 = 10 days; P3 = 15
days. The results showed that the Media planting soil, sand and sawdust turned out to give a good
effect for plant growth cloves, so the planting medium can be used as a growing medium for plant
growth vigor of clove. Fertilization Interval 5 days gives a good influence on the growth of the
clove plant seed. (Syzygum aromaticum L.)
Keywords: Cloves, Media planting, fertilization intensity.

Cengkeh (Syzygum aromaticumL.) interval cahaya, tanah dan kertesedian mineral


memegang peranan penting dalam (Sutarmi, 1987).
pembangunan perkebunan khususnya dan Penggunaan berbagai jenis media tanam
pembangunan nasional pada umumnya. seperti pupuk kandang dapat menambah unsur
Komoditi ini berkontribusi nyata dalam hara dalam tanah sebagai penyediaan humus
penyediaan kebutuhan bahan baku terutama yang dapat memperbaiki struktur tanah dan
bagi industri rokok kretek, kebutuhan industri mendorong kehidupan jasad renik tanah
makanan, obat-obatan, peningkatan (Nyakpa & Hasinah 1985).
pendapatan petani dan peningkatan devisa Pemanfaatan kokopit dan serbuk kayu
negara (Direktorat Jendral Perkebunan, sebagai media tanam mempunyai beberapa
2012). keuntungan, antara lain mempunyai
Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan menahan air tinggi, kualitas
tanaman merupakan proses yang penting media cukup baik, mudah didapat, harganya
dalam kehidupan dan berlangsung secara murah, dan ramah terhadap lingkungan.
terus menerus sepanjang daur hidup. Sumarni dan Rosliani (2001) menyatakan
Pertumbuhan merupakan suatu proses yang bahwa media serbuk kayu mudah didapat dan
kompleks yang melibatkan banyak faktor mempunyai sifat fisik dan kimia yang baik
yaitu faktor dalam maupun faktor luar. Faktor sebagai media tumbuh.
dalam merupakan asimilasi pembentukan Pasir sering digunakan sebagai media
protoplasma baru dan peningkatan dalam tanam alternatif untuk menggantikan fungsi
ukuran. Faktor luar yang mempengaruhi tanah. keunggulan media tanam pasir adalah
pertumbuhan tanaman yaitu kadar air dan kemudahan dalam penggunaan dan dapat
udara dalam tanah, kelembaban udara, meningkatkan sistem aerasi serta drainase
media tanam. Sutopo, (1993) mengatakan

36
37 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 4 Nomor 4, Oktober 2016 hlm 36-47 ISSN: 2302-2027

pasir dapat di jadikan media tanam adalah Dilaksanakan pada Bulan April sampai Bulan
tidak mengandung bahan beracun, pH-nya Juni 2015. Penelitian ini menggunakan
6.0-7.5 dan berukuran 0.05-0.8 mm. Pasir rancangan acak kelompok (RAK) dengan
memiliki kapasitas kelembaban yang sangat pola faktorial. dua faktor yang diuji yaitu
rendah dan kandungan hara rendah jenis media tanam, tanah (M0), tanah+pasir
(Rubatzky, 1995). Pasir cukup baik digunakan (M1), tanah+ pupuk kandang (M2) dan
sebagai media tanam karena dapat tanah+serbuk gergaji (M3). Sedangkan faktor
menciptakan kondisi porous dan aerasi yang kedua adalah interval pemupukan, 5 hari (P1),
baik (Ashari 1995). 10 hari (P2), 15 hari (P3). Data hasil
Kebutuhan tanaman akan unsur hara pengamatan dianalisis dengan sidik ragam
dapat diperoleh dari media tanam. Namun, (Uji F), apabila hasil analisis ragam
biasanya unsur hara terdapat di dalam media menunjukkan berpengaruh nyata maka
tanam tidaklah lengkap dan tidak dapat dilakukan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur
memenuhi kebutuhan tanaman. Oleh karena (BNJ) Pada taraf 5%.
itu, diperlukan tambahan unsur hara berupa Peubah yang diamati dalam penelitian
pupuk. Pemberian pupuk secara rutin dan ini adalah:
berkala serta dengan dosis yang tepat sangat 1) Analisis unsur hara makro sebelum dan
menunjang petumbuhan tanaman. Sebaliknya, sesudah penelitian
pemberian pupuk yang berlebihan atau dosis 2) Tinggi tanaman (TT), diukur dari
yang tidak tepat akan menyebabkan pangkal batang sampai pucuk tanaman,
pertumbuhan tanaman terganggu, bahkan dilakukan 4, 6, 8 dan 10 MST.
dapat menyebabkan kematian (Sugih, 2005). 3) Diameter batang (DB), diukur pada saat
Pemberian pupuk organik cair harus tanaman mencapai 10minggu setelah
memperhatikan konsentrasi atau dosis yang tanam, menggunakan jangkar sorong.
diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan 4) Panjang Daun (PD), diukur mulai
beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pangkal (tampa tangkai daun) sampai
pemberian pupuk organik cair melalui daun ujung daun. Dilakukan pada 4, 6 , 8 dan
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman 10 MST.
yang lebih baik dari pada pemberian melalui 5) Luas Daun (LD)2, dihitung keseluruhan
tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang pada akhir penelitian minggu (10)
diberikan maka kandungan unsur hara yang menggunakan kertas milimeter dan
diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, peralatan menggambar untuk mengukur
begitu pula dengan semakin seringnya luas daun. Jumlah daun ditaksir
frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan berdasarkan jumlah kotak yang terdapat
pada tanaman, maka kandungan unsur hara pada pola daun (jani master)
juga semakin tinggi. Namun pemberian 6) Panjang akar (PA), diukur pada akhir
dengan dosis yang berlebihan justru akan penelitian minggu (10).
mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan 7) Volume Akar, dihitung pada akhir
pada tanaman. Oleh karena itu pemilihan penelitian (10) minggu dengan cara
dosis yang tepat merupakan hal yang penting menggunakan gelas ukur.
diperhatikan. (Abdul Rahmi dan Jumiati, 8) Bobot Basah Akar, ditimbang segar
2007). keseluruhan setelah dibersihkan pada
akhir penelitian minggu (10)
METODE menggunakan timbanagan analitik.
Penelitian dilaksanakan di Kelurahan 9) Bobot kering akar, akar dioven pada suhu
Baru, Kecamatan Baolan, Kabupaten 600 C selama 20 jam. Pada akhir
ToliToli, Provinsi Sulawesi Tengah. penelitian minggu (10).
Fandi Ahmad, dkk. Pengaruh Media dan Interval Pemupukan terhadap Pertumbuhan Vigor Cengkeh ««««« 38

10) Bobot Basah Total Tanaman, sampel HASIL DAN PEMBAHASAN


ditimbang segar keseluruhan pada akhir
penelitian minggu (10) menggunakan Hasil
timbangan analitik. Tinggi Tanaman
11) Bobot Kering Total Tanaman, tanaman Hasil analisis statistik menunjukkan
sampel ditimbang kering keseluruhan bahwa Jenis media tidak berpengaruh
setelah dioven pada suhu 600 C selama terhadap tinggi tanaman cengkeh pada umur 4
24 jam. sampai 8 minggu setelah tanam, sedangkan
interval pemupukan berpengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman pada umur 4 sampai
8 minggu setelah tanam (Tabel 1).
Tabel 1. Rata-Rata tinggi tanaman (cm) pada berbagai media tanam dan interval pemupukan umur 4
sampai 8 minggu setelah tanam
Jenis Media Tanam
Interval Rata- BNJ
MST Tanah+pupuk Tanah+serbuk
Pemupukan Tanah Tanah+Pasir rata 0,05
Kandang Kergaji
4 5 hari sekali 4,50 4,67 5,33 4,67 4,79 b
10 hari sekali 3,93 4,13 4,10 4,00 4,04 a 0,62
15 hari sekali 3,83 4,47 4,77 4,50 4,39 ab
Rata-rata 4,09 4,42 4,73 4,39 - -
6 5 hari sekali 9,50 9,00 8,33 9,26 9,02 b
10 hari sekali 6,67 8,00 7,00 7,30 7,24 a 1,03
15 hari sekali 6,50 7,00 7,27 9,00 7,44 a
Rata-Rata 7,56 8,00 7,53 8,52 -
8 5 hari sekali 10,33 9,73 9,33 10,50 9,97 b
10 hari sekali 8,17 9,33 9,00 8,67 8,79 a 0,80
15 hari sekali 8,50 8,50 8,67 10,00 8,92 a
Rata-rata 9,00 9,19 9,00 9,72 -
Ket : Rata-rata angka pada kolom dan baris sama yang diikuti baris sama tidak berbeda pada tahap
XML %1- . 0,05

Perlakuan jenis media tanam tidak Panjang Daun


berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada Hasil analisis statistik menunjukkan
umur 8 minggu setelah tanam, tanaman bahwa Jenis media berpengaruh sangat nyata
tertinggi diperoleh pada jenis media tanah terhadap panjang daun tanaman cengkeh pada
campuran serbuk gergaji (9,72 cm), dan umur 4 sampai 6 minggu setelah tanam,
terandah (9,00 cm) jenis media tanah. sedangkan interval pemupukan berpengaruh
Sedangkan interval pemupukan 5 hari sekali sangat nyata terhadap panjang daun pada
berbeda nyata dengan interval pemupukan 10 umur 4 sampai 8 minggu setelah tanam (Tabel
hari sekali dan 15 hari sekali, rata-rata nilai 2).
tertinggi (9,97 cm) akibat interval pemupukan
5 hari sekali, sedangkan nilai terendah (8,79
cm) 10 hari sekali.
39 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 4 Nomor 4, Oktober 2016 hlm 36-47 ISSN: 2302-2027

Tabel 2. Rata-Rata panjang daun (cm) pada berbagai media tanam dan interval pemupukan umur 4
sampai 8 minggu setelah tanam
Jenis Media Tanam Rata- BNJ
Interval
MST Tanah+Pupuk Tanah+Serbuk
Pemupukan Tanah Tanah+Pasir rata 0,05
Kandang Gergaji
4 5 hari sekali 2,10 3,03 2,72 2,57 2,61 b
10 hari sekali 1,85 2,33 2,10 2,02 2,07 a 0,58
15 hari sekali 1,83 1,80 2,73 2,70 2,27 ab
Rata-rata 1,93 a 2,39 ab 2,52 b 2,43 ab - 0,56
6 5 hari sekali 2,24 3,50 3,37 2,90 3,00 b
10 hari sekali 2,28 2,92 2,35 2,54 2,52 a 1,41
15 hari sekali 2,19 2,60 2,66 2,93 2,59 ab
Rata-Rata 2,24 b 3,01 a 2,79 b 2,79 b - 0,52
8 5 hari sekali 4,58 4,53 4,43 4,78 4,58 b
10 hari sekali 3,35 3,98 3,64 4,43 3,89 ab 0,64
15 hari sekali 4,01 3,73 3,39 4,10 3,81 a
Rata-rata 4,04 4,08 3,82 4,44 -
Ket: Rata-rata angka pada kolom dan baris sama yang diikuti baris sama tidak berbeda pada tahap
XML %1- . 0,05

Perlakuan jenis media tanam tidak pemupukan 10 hari sekali. Rata-rata panjang
berpengaruh terhadap panjang daun tanaman daun terpanjang (4,58 cm) akibat interval
cengkeh pada umur 6 minggu setelah tanam, pemupukan 5 hari sekali dan nilai terendah
panjang daun terpanjang diperoleh pada jenis (3,81 cm) 15 hari sekali.
media tanah campuran pasir (3,01 cm), dan
nilai terendah ( 2,24 cm) jenis media tanam Bobot Basah Akar
tanah. Hasil analisis statistik menunjukkan
interval pemupukan 5 hari sekali bahwa Jenis media tidak berpengaruh nyata
berbeda nyata dengan perlakuan 15 hari terhadap bobot basah akar tanaman cengkeh
sekali, sedankan antara interval pemupukan pada umur 10 minggu setelah tanam,
10 hari sekali berpengaruh tidak nyata dengan sedangkan interval pemupukan berpengaruh
interval pemupukan 5 hari sekali, begitu pula sangat nyata terhadap bobot basah akar pada
dengan interval pemupukan 15 hari sekali umur 10 minggu setelah tanam (Tabel 3).
berpengaruh tidak nyata dengan interval
Tabel 3. Rata-Rata bobot basah akar (g) pada berbagai media tanam dan interval pemupukan umur
10 minggu setelah tanam
Jenis Media Tanam
Interval
Tanah+Pupuk Tanah+Serbu Rata-rata BNJ 0,05
Pemupukan Tanah Tanah+Pasir
Kandang Gergaji
5 hari sekali 0,210 0,207 0,193 0,220 0,208 b
10 hari sekali 0,173 0,220 0,177 0,197 0,192 b 0,037
15 hari sekali 0,170 0,157 0,107 0,163 0,149 a
Rata-rata 0,184 0,195 0,159 0,193 - -
Ket: Rata-rata angka pada kolom dan baris sama yang diikuti baris sama tidak berbeda pada tahap
XML %1- . 0,05
Fandi Ahmad, dkk. Pengaruh Media dan Interval Pemupukan terhadap Pertumbuhan Vigor Cengkeh ««««« 40

Perlakuan jenis media tanam tidak akar terberat (0,208 g) diperoleh akibat
memberikan pengaruh yang nyata terhadap Interval pemupukan 5 hari sekali dan terendah
bobot basah akar pada umur 10 minggu (0,149 g) interval pemupukan 15 hari sekali.
setelah tanam, bobot basah akar terberat
diperoleh pada jenis media tanah campuran Bobot kering akar
pasir (0,195 cm) dan terendah ( 0,159 cm) Hasil analisis statistik menunjukkan
jenis media tanam tanah campuran pupuk bahwa Jenis media berpengaruh sangat nyata
kandang. terhadap bobot kering akar tanaman cengkeh
Interval pemupukan 5 hari sekali pada umur 10 minggu setelah tanam, begitu
berpengaruh nyata terhadap interval pula dengan interval pemupukan berpengaruh
pemupukan 15 hari sekali, sedangkan antara sangat nyata terhadap bobot basah akar pada
interval pemupukan 5 hari sekali dan 10 hari umur 10 minggu setelah tanam (Tabel 4).
sekali tidak berpengaruh nyata. Bobot basah
Tabel 4. Rata-Rata bobot kering akar (g) pada berbagai media tanam dan interval pemupukan umur
10 minggu setelah tanam
Jenis Media Tanam
Interval
Tanah+Pupuk Tanah+Serbuk Rata-rata BNJ 0,05
Pemupukan Tanah Tanah+Pasir
Kandang Gergaji
5 hari sekali 0,063 0,020 0,053 0,067 0,051 b
10 hari sekali 0,040 0,010 0,033 0,040 0,031 a 0,014
15 hari sekali 0,057 0,010 0,017 0,027 0,028 a
Rata-rata 0,053 c 0,013 a 0,033 b 0,045 bc - 0,018
Ket: Rata-rata angka pada kolom dan baris sama yang diikuti baris sama tidak berbeda pada tahap
XML %1- . 0,05
Perlakuan jenis media tanah akibat interval 5 hari sekali, sedangkan nilai
berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan terendah (0,028 g) diperoleh akibat Interval
jenis media tanah campuran pasir sedangkan 15 hari sekali.
pada perlakuan jenis media tanah campuran
serbuk gergaji berbeda tidak nyata terhadap Bobot Basah Total Tanaman
perlakuan jenis media tanah campuran pupuk Hasil analisis statistik menunjukkan
kandang. Bobot kering akar terberat (0,053 g) bahwa Jenis media berpengaruh sangat nyata
diperoleh pada jenis media tanah dan terendah terhadap bobot basah total tanaman tanaman
(0,013 g), jenis media tanah campuran pasir. cengkeh pada umur 10 miggu setelah tanam,
Interval pemupukan 5 hari sekali sedangkan interval pemupukan tidak
berpengaruh nyata terhadap interval berpengaruh nyata terhadap bobot basah
pemupukan 10 hari sekali dan 15 hari sekali. tanaman pada umur 10 minggu setelah tanam
Bobot basah akar terberat (0,051 g) diperoleh (Tabel 5).
Tabel 5. Rata-Rata bobot basah total tanaman (g) pada berbagai media tanam dan interval
pemupukan umur 10 minggu setelah tanam
Jenis Media Tanam
Interval
Tanah+Pupuk Tanah+Serbuk Rata-rata BNJ 0,05
Pemupukan Tanah Tanah+Pasir
Kandang Gergaji
5 hari sekali 1,91 1,39 0,91 2,04 1,563
10 hari sekali 1,48 1,15 0,72 1,51 1,215 -
15 hari sekali 1,25 0,80 0,75 1,81 1,153
Rata-rata 1,547 bc 1,113 ab 0,793 a 1,787 c - 0,601
Ket: Rata-rata angka pada kolom dan baris sama yang diikuti baris sama tidak berbeda pada tahap
XML %1- . 0,05
41 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 4 Nomor 4, Oktober 2016 hlm 36-47 ISSN: 2302-2027

Tabel 5 menunjukkan bahwa Perlakuan terberat (1,563 g) diperoleh akibat Interval


jenis media tanam tanah campuran serbuk pemupukan 5 hari sekali, sedangkan nilai
gergaji berpengaruh sangat nyata jenis media terendah (1,153 g) diperoleh akibat Interval
tanah campuran pupuk kandang, sedangkan pemupukan 10 hari sekali.
pada perlakuan jenis media tanah berpengaruh
tidak nyata terhadap perlakuan jenis media Bobot Kering Total Tanaman
tanah campuran pasir. Bobot basah total Hasil analisis statistik menunjukkan
tanaman terberat (1,787 g) diperoleh pada bahwa Jenis media berpengaruh sangat nyata
media tanah campuran serbuk gergaji, terhadap bobot basah total tanaman tanaman
sedangkan nilai terendah (0,793 g) diperoleh cengkeh pada umur 10 miggu setelah tanam,
pada media tanah campuran pupuk kandang. sedangkan interval pemupukan tidak
Interval pemupukan tidak memberikan berpengaruh nyata terhadap bobot basah
pengaruh yang nyata terhadap bobot basah tanaman pada umur 10 minggu setelah tanam
total tanaman, bobot basah total tanaman (Tabel 6)
Tabel 6. Rata-Rata bobot kering total tanaman (g) pada berbagai media tanam dan interval
pemupukan umur 10 minggu setelah tanam
Jenis Media Tanam
Interval Pemupukan Tanah+pupk Tanah+Serbuk Rata-rata BNJ 0,05
Tanah Tanah+pasir
Kandang Gergaji
5 hari sekali 0,56 0,25 0,17 0,52 0,375
10 hari sekali 0,18 0,24 0,08 0,53 0,257 -
15 hari sekali 0,47 0,27 0,18 0,60 0,365
Rata-rata 0,403 bc 0,253 ab 0,123 a 0,550 c - 0,212
Ket: Rata-rata angka pada kolom dan baris sama yang diikuti baris sama tidak berbeda pada tahap
XML %1- . 0,05
Tabel 6 menunjukkan bahwa Perlakuan Pembahasan
jenis media tanam tanah campuran serbuk Pengaruh Jenis Media Tanam
gergaji berpengaruh sangat nyata terhadap Penggunaan jenis media tanah
perlakuan jenis media tanah campuran pupuk campuran pasir berpengaruh nyata terhadap
kandang, sedangkan antara perlakuan jenis panjang daun tanaman cengkeh. Hal ini
media tanah, tanah campuran pasir dan tanah diakibatkan karna penggunaan media tanam
campuran pupuk kandang tidak berpengruh tanah campuran pasir cukup baik digunakan
nyata. bobot kering total tanaman terberat sebagai media tanam, karena dapat
(0,550 g) diperoleh pada media tanah menciptakan kondisi porous dan aerasi yang
campuran serbuk gergaji dan terendah ( 0,123 baik. Menurut Prihandana (2006) campuran
g) diperoleh pada media tanah campuran media tanam antara tanah campuran pasir
pupuk kandang. dapat menyediakan media yang optimal bagi
Perlakuan Interval pemupukan tidak pertumbuhan tanaman cengkeh. Campuran
memberikan pengaruh yang nyata terhadap material tersebut dapat menyediakan pori-pori
bobot kering total tanaman. Bobot kering total makro dan mikro yang seimbang aerasi dan
tanaman terberat (0,375 g) diperoleh akibat drainase menjadi lebih baik dan juga
Interval pemupukan 5 hari sekali, sedangkan ketersediaan nutrisi yang seimbang untuk
nilai terendah (0,257 g) diperoleh akibat pertumbuhan tanaman cengkeh. Hal ini sesuai
Interval pemupukan 10 hari sekali. dengan pendapat Ashari (1995) Media tanam
bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah
jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga
Fandi Ahmad, dkk. Pengaruh Media dan Interval Pemupukan terhadap Pertumbuhan Vigor Cengkeh ««««« 42

udara) dan drainase yang baik, namun pemberian air. Selain itu serbuk gergaji juga
memiliki luas permukaan kumulatif yang perlu pemantauan, karena ketika serbuk
relatif kecil, sehingga kemampuan gergaji dalam keadaan sangat kering, sifat
menyimpan air sangat rendah atau tanahnya granulanya akan muncul sehingga dapat
lebih cepat kering oleh proses penguapan. mengurangi kemampuan dalam menyokong
Kohesi dan konsistensi pasir sangat kecil akar tanaman. Dalam pemanfaatan serbuk
sehingga mudah terkikis oleh air atau angin. gergaji sebagai media tanam, mempunyai
Fungsi pasir ini untuk mempermudah beberapa keuntungan, antara lain mempunyai
mengalirnya kelebihan air dalam media kemampuan menahan air tinggi, kualitas
tanam dan mengurangi mengerasnya media media cukup baik, sehingga pertumbuhan
tanam. tanaman akan semakin baik Selain itu
Penggunaan jenis media tanah penggunaan media tanam tanah serbuk gergaji
berpengaruh nyata terhadap berat kering akar memberikan hasil terbaik terhadap
tanaman cengkeh. Tanah merupakan proses pertumbuhan tanaman cengkeh. Sumarni dan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman Rosliani (2001) menyatakan media serbuk
karna tanah memiliki sifat fisik yang penting gergaji mudah didapat dan mempunyai sifat
karena dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan kimia yang baik sebagai media
tanaman. Potensi tanah sebagai media tanam tumbuh. Berat segar tanaman merupakan
ditentukan oleh faktor seperti tekstur dan akibat dari penimbunan hasil bersih asimilasi
struktur tanah. Struktur tanah akan sepanjang musim pertumbuhan, karena
mempengaruhi sirkulasi udara didalam tanah, asimilasi merupakan hasil penyerapan energi
laju infiltrasi, gerakan air, penetrasi akar, matahari dan akibat radiasi matahari,
pencucian hara dan perkembangan akar. kemudian di distribusikan secara merata ke
Tanah yang berstruktur baik akan membantu seluruh permukaan bumi. Berat segar
berfungsinya faktor-faktor pertumbuhan tanaman hampir seluruhnya disebabkan
tanaman secara optimal, sedangkan tanah pengambilan air oleh tanaman. Sekitar 80-95
yang berstruktur jelek akan menyebabkan % berat segar sel dan jaringan tumbuhan
terhambatnya pertumbuhan tanaman. Menurut terdiri dari air, sisanya 10-15 % terdiri atas zat
Kartasapoetra (1988), struktur tanah berperan organik dan an organik baik yang terlarut
secara langsung maupun tidak langsung maupun dalam bentuk koloid (Harjadi, 1993).
terhadap pertumbuhan tanaman. Secara Penggunaan jenis media tanah
langsung berhubungan dengan perkembangan campuran serbuk gergaji berpengaruh nyata
akar. Media yang remah menyebabkan akar terhadap bobot kering total tanam cengkeh.
terus melakukan kegiatan secara positif, baik Hal ini disebabkan semakin baik
dalam hal penyerapan unsur hara maupun pertumbuhan tanaman maka berat brangkasan
perpanjangan akar sehingga berpengaruh juga semakin meningkat termasuk berat
terhadap pertumbuhan tunas. Pengaruh secara kering tanaman. Guritno (1995) mengatakan
tidak langsung berhubungan dengan berat kering mencerminkan status nutrisi,
penyerapan dan penyimpanan air, temperatur karena bahan kering tanaman tergantung dari
serta tata udara tanah. fotosistesa dan respirasi. Pengeringan bahan
Penggunaan jenis media tanah tanaman bertujuan untuk menghilangkan
campuran serbuk gergaji berpengaruh nyata semua kandungan air bahan, dilakukan pada
terhadap bobot basah total tanaman cengkeh. suhu yang relatif tinggi. Idealnya bahan
Hal ini menujukkan bahwa serbuk gergaji dikeringkan pada suhu 80 0C selama waktu
memiliki porositas yang cukup tinggi namun sampai suatu berat kering yang konstan
bisa diatur kepadatannya hingga mencapai dicapai. Prinsip dalam pengeringan bahan
tingkat porositas dengan mengatur rasio adalah menghentikan semua aktifitas
43 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 4 Nomor 4, Oktober 2016 hlm 36-47 ISSN: 2302-2027

metabolisme pada bahan basah tanaman panjang daun. salah satu unsur hara mikro
bahan kering pada tanaman mencerminkan yang terkandung pada pupuk organik cair
status nutrisi. Proses fotosintesis dan respirasi yaitu Fe, yang sangat penting bagi
yang terjadi pada tanaman akan berpengaruh pembentukan Zat hijau daun, zat karbohidrat,
terhadap akumulasi bahan kering. lemak, protein, dan enzim. Jadi unsur hara
Media tanam memiliki fungsi yang mikro dapat membantu pertumbuhan panjang
cukup bagi tanaman, yaitu sebagai tempat daun tanaman cengkeh. Winarso (2008)
tumbuh dan berkembangnya tanaman dan menjelaskan bahwa daun merupakan pigmen
penyedia air dan unsur hara bagi tanaman. hijau dalam klorofil yang menyerap energi
Penggunan berbagai jenis media tanam dapat matahari yang sangat penting dalam awal
kita gunakan, tetapi pada prinsipnya kita aktifitas fotosintesis, sehingga dapat
menggunakan media tanam yang mampu mengubah karbon dioksida dan air menjadi
menyediakan nutrisi, air, dan oksigen bagi karbohidrat dan oksigen. Pupuk organik cair
tanaman. Penggunaan media yang tepat akan yang diberikan mampu memacu metabolisme
memberikan pertumbuhan yang optimal bagi pada tanaman. Nitrogen yang terkandung
tanaman. dalam pupuk organik cair berperan sebagai
penyusun protein sedangkan fosfor dan
Pengaruh Interval Pemupukan kalsium berperan dalam memacu pembelahan
Interval pemupukan berpengaruh jaringan meristem dan merangsang
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pertumbuhan akar dan perkembangan daun
cengkeh. Hal ini menunjukkan bahwa yang akibatnya tingkat absorbsi unsur hara
pengaruh pupuk organik sangat berperan dan air oleh tanaman sampai batas
penting terhadap pertumbuhan tanaman optimumnya yang akan digunakan untuk
cengkeh, tanaman pada saat pertumbuhan pembelahan, perpanjangan dan diferensiasi
vegetatif sangat banyak membutuhkan unsur sel. Kalium mengatur kegiatan membuka dan
hara. Sejalan dengan pendapat, Ambarwati, menutupnya stomata, pengaturan stomata
Erlina, Fitri dan Widya, (2007) pemberian yang optimal akan mengendalikan transpirasi
pupuk organik berperan efektif terhadap tanaman dan meningkatkan reduksi
pertumbuhan tanaman, selain itu pupuk karbondioksida yang akan diubah menjadi
organik juga dapat mendorong dan karbohidrat. Hal ini dikemukakan oleh
meningkatkan pembentukan klorofil daun dan Purwowidodo (1992) unsur hara nitrogen,
pembentukan bintil akar pada tanaman fosfor dan kalium serta unsur mikro yang
leguminosae sehingga meningkatkan terkandung dalam pupuk organik cair akan
kemampuan fotosintesis tanaman dan meningkatkan aktivitas fotosintesis tumbuhan
penyerapan nitrogen dari udara, dapat sehingga meningkatkan karbohidrat yang
meningkatkan vigor tanaman sehingga dihasilkan sebagai cadangan makanan. Pupuk
tanaman menjadi kokoh dan kuat, Organik mempunyai banyak manfaat,
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap Pemakaian pupuk organik secara kontinu dan
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan berkesinambungan akan memberikan
patogen penyebab penyakit. keuntungan dan manfaat dalam pemakaian
Interval pemupukan berpengaruh nyata jangka panjang.
terhadap pertumbuha panjang daun tanaman Interval pemupukan berpengaruh nyata
cengkeh. Hal ini dapat dibuktikan dengan terhadap bobot basah akar tanaman cengkeh.
kandungan unsur hara makro dan unsur hara Bobot basah terberat diperoleh akibat Interval
mikro yang terdapat pada pupuk organik cair pemupukan 5 hari sekali. Hal ini disebabkan
yang dapat membantu pertumbuhan daun karena kandungan unsur hara yang lengkap
sehingga dapat menyebabkan bertambahnya dan hormon akan memacu pembetukan organ
Fandi Ahmad, dkk. Pengaruh Media dan Interval Pemupukan terhadap Pertumbuhan Vigor Cengkeh ««««« 44

tanaman yang baik. Kandungan tersebut akan merupakan petunjuk yang menentukan baik
merangsang proses pembelahan sel sehingga tidaknya pertumbuhan suatu tanaman. Fitter
proses pertumbuhan berjalan dengan baik. dan Hay (1981) menyatakan bahwa 90 %
Unsur hara makro dan mikro dalam pupuk berat kering tanaman adalah hasil fotosintesis.
organik cair mampu memacu proses Proses fotosintesis yang terhambat akan
fotosintesis. Bila fotosintesis berjalan lancar menyebabkan rendahnya berat kering
maka biomassa yang dihasilkan maksimal. tanaman. Berat kering merupakan akumulasi
Pemberian pupuk organik yang cukup hasil fotosintat yang berupa protein,
sehingga akar tidak perlu jauh mencari hara karbohidrat dan lipida (lemak). Semakin besar
sehingga berat segar tanaman ini dipengaruhi biomassa suatu tanaman, maka kandungan
oleh kadar air dan kandungan unsur hara yang hara dalam tanah yang terserap oleh tanaman
ada dalam selæsel jaringan tanaman, sehingga juga besar. Berat kering akar merupakan
ketersediaan air dan hara mineral sangat akumulasi fotosintat yang berada diakar,
menentukan tinggi rendahnya berat basah demikian pula berat kering merupakan hasil
akar tanaman. Menurut Guritno, (1995) Berat pengeringan dimana seluruh air yang terdapat
segar brangkasan adalah berat bagian hidup dalam jaringan tanaman telah menguap
tanaman. Berat tersebut merupakan ukuran melalui pengovenan, sehingga yang diperoleh
yang paling sering digunakan untuk adalah bahan-bahan kering terdiri dari zat-zat
menggambarkan dan mempelajari organik yang mencerminkan status hara.
pertumbuhan tanaman. Berat segar meliputi Sedangkan berat kering akar merupakan
semua bagian tanaman yang secara kasar resultan dari tiga proses yaitu penumpukan
berasal dari hasil fotosintesis, serapan unsur asimilat melalui fotosintesa, penurunan
hara dan air. asimilat akibat respirasi dan akumulasi ke
Kurniawan (2007) menyatakan berat bagian cadangan makanan. Sejalan denagan
basah merupakan cerminan dari komposisi pendapat Gardner (1991) berat kering
hara jaringan tanaman dengan mengikut tumbuhan adalah keseimbangan antara
sertakan airnya. Dengan pemberian bahan pengambilan CO2 (fotosintesis) dan
organik dapat mempertinggi daya penahanan pengeluaran CO2 (respirasi). Apabila respirasi
air tanah dan mengurangi kelebihan air akibat lebih besar dibanding fotosintesis tumbuhan
evaporasi disamping memperbaiki struktur, itu akan berkurang berat keringnya. Begitu
aerase, dan drainase. Harjadi (1991) pula semakin besar konsentrasi pupuk
menambahkan ketersediaan unsur hara bagi tersebut yang diberikan, berat kering tanaman
tanaman merupakan salah satu faktor penting dan berat kering akar semakin meningkat.
untuk menunjang pertumbuhan dan Pupuk organik cair mengandung unsur
perkembangan tanaman karena unsur hara ini hara kalium dan kalsium yang akan
mempunyai peranan penting sebagai sumber meningkatkan pertumbuhan dan
energi dan penyusun struktural tanaman perkembangan akar lateral sehingga
sehingga tingkat kecukupan hara berperan mempengaruhi kemampuan tanaman dalam
dalam mempengaruhi berat brangkasan dari menyerap air. Hal ini menyebabkan tanaman
suatu tanaman. Tanpa tambahan suplai unsur cengkeh dengan perlakuan berbeda akan
hara dapat menyebabkan pertumbuhan menyerap air dengan jumlah yang berbeda-
tanaman terganggu sehingga berat brangkasan beda yang selanjutnya air akan menguap pada
menjadi lebih rendah. saat proses pengeringan. Peningkatan dosis
Interval pemupukan berpengaruh nyata pupuk organik dapat meningkatkan
terhadap bobot kering akar tanaman cengkeh. pertumbuhan tanaman cengkeh. Hal ini
Bobot kering terberat diperoleh akibat disebabkan oleh pengaruh positif pupuk
Interval pemupukan 5 har sekali. Berat kering organik terhadap peningkatan sifat fisik,
45 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 4 Nomor 4, Oktober 2016 hlm 36-47 ISSN: 2302-2027

kimia dan biologi tanah sehingga memberikan cengkeh, hal ini kemungkinan disebabkan
lingkungan tumbuh yang baik bagi tanaman karna ketersediaan unsur hara pada media
cengkeh, sehingga semakin tinggi dosis tanam belim tersedia secara maksimal
pupuk yang diberikan maka kandungan unsur sedangkan ketersediaan unsur hara akan
hara yang diterimah oleh tanaman akan mempengaruhi luas daun dan kandungan
semakin tinggi, begitu pula dengan semakin klorofil daun. adanya perbedaan laju
seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang pertumbuhan dan aktivitas jaringan
diberikan pada tanaman maka kandungan meristematis yang tidak sama, akan
unsur hara juga semakin tinggi. Pemberian menyebabkan perbedaan laju pembentukan
unsur hara selain diberikan lewat tanah yang tidak sama pada organ yang terbentuk.
umumnya diberikan lewat daun. Pupuk Gardner et al 1991 menyatakan pertumbuhan
organik cair adalah bahan-bahan atau unsur- daun dan ruas batang merupakan akibat dari
unsur yang diberikan melalui daun dengan pembelahan dan pemanjangan sel pada
cara penyemprotan atau penyiraman kepada jaringan meristem, yang dipengaruhi oleh
daun tanaman agar langsung dapat diserap hara mineral dan ketersediaan air. Begitu pula
guna mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan dengan jenis media dan interval pemupukan
dan perkembangan (Sutedjo,1999). tidak berprngaruh terhadap panjang akar dan
volume akar, hal ini disebabkan karna media
Pengaruh Interaksi Media Tanam Dan yang digunakan tidak berperngaruh terhadap
Interval Pemupukan perkembangan akar sehingga perakaran
Interaksi antara jenis media dan Interfal tanaman cengkeh relatif kurang berkembang.
pemupukan tidak berpengaruh terhadap Musnamar (2003) menyatakan pembentukan
pertumbuhan tanaman cengkeh. Baik itu akar dipengaruhi oleh persedian hara pada
parameter diameter batang, luas daun, media tanam yang membutuhkan komponen
panjang akar dan volume akar. Hal ini makro nutrisi dalam konsentrasi yang
kemungkinan disebabkan akibat memadai juga dipengaruhi oleh purositas
ketidakcocokan struktur media dengan media yang semakin baik dranase dan
interval penyiramannya tidak baik. Selain itu aerasenya akan semakin baik perkembangan
dapat disebabkan juga oleh kondisi linkungan akar sehingga pembentukan sel-sel tumbuh
(kelembaban dan penyinaran sinar matahari) lebih baik.
yang tidak sesuai. Hal ini sejalan dengan Tanaman cengkeh dapat tumbuh dan
pendapat Veronica (2004) mengemukakan berproduksi optimal memerlukan persyaratan
kekurangan unsur hara mengakibatkan lingkungan tumbuh yang spesifik. Faktor
pertumbuhan terhambat dan terjadi penyakit lingkungan yang berpengaruh terhadap
fisiologis seperti klorosis dan kerdil yang tanaman cengkeh antara lain iklim, tinggi
menyebabkan tidak berkembangnya tanaman tempat dan jenis tanah. Banyak faktor yang
karena terhambatnya fotosintesis. bisa memperhambat pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan diameter batang di pengaruhi cengkeh seperti cahaya, suhu udara,
oleh akumulasi asimilat. Hal ini diungkapkan kelembaban, air atau lebih banyak
oleh Kastono (2005) pertumbuhan organ dipengaruhi oleh kondisi lingkungan bukan
vegetatif akan mempengaruhi hasil tanaman. hanya berasal dari kandungan unsur haranya,
Semakin besar pertumbuhan organ vegetatif dimana vigor tanaman cengkeh ini yang masa
yang berfungsi sebagai penghasil asimilat pertumbuhannya banyak memerlukan air.
(source) akan meningkatkan pertumbuhan Sedangkan pada saat penelitian berlangsung
organ pemakai (sink) yang akhirnya akan terjadi musim kemarau sehingga tidak sesuai
memberikan hasil yang semakin besar pula. dengan kondisi yang diharapkan. Air adalah
Jenis media dan interval pemupukan tidak faktor yang lebih penting dalam produksi
berpengaru terhadap luas daun tanaman tanaman dibandingakan dengan faktor
Fandi Ahmad, dkk. Pengaruh Media dan Interval Pemupukan terhadap Pertumbuhan Vigor Cengkeh ««««« 46

lingkungan lainnya. Tanaman memperoleh UCAPAN TERIMA KASIH


persediaan air dari akar, itu sebabnya
pemeliharaan kelembaban tanah merupakan Dengan Penuh keiklasan hati penulis
faktor yang penting dalam pertanian. Selain mengucapkan terimakasih kepada semua
itu suhu udara juga penting bagi pihak yang telah begitu banyak memberi
pertumbuhan tanaman kisaran suhu untuk masukan dan bimbingan kepada penulis,
pertumbuhan tanaman yang normal adalah sejak awal sampai penyusunan artikel ini
antara 15°-40°C. Dibawah atau diatas kisaran untuk layak dipublikasikan.
tersebut suhu akan mengganggu proses fisik
maupun kimia dalam tubuh tanaman yang DAFTAR RUJUKAN
tidak lain adalah reaksi fisiologi. Craufurd
(1999) menambahkan laju pertumbuhan Ambarwati, Erlina; Nur Fitri Rizqiani; dan
meningkat dengan jelas saat tahap awal Nasih Widya Yuwono (2007; Pengaruh
pertumbuhan tanaman terpapar oleh suhu. Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk
Energi panas meningkatkan aktifitas seluruh Organik Cair Terhadap Pertumbuhan
sistem pertumbuhan dan dalam kondisi Dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris
tersebut efisiensi penggunaan panas menjadi L.) Dataran Rendah, Jurnal Ilmu Tanah
tinggi Energi panas demikian dibutuhkan dan Lingkungan Vol. 7 No.1,
dalam jumlah tertentu untuk setiap jenis Ashari, S, 1995, Hortikultura Aspek
tanaman. Dalam kondisi ekstrim baik suhu Budidaya, Jakarta: UI Press.
tinggi maupun rendah mengganggu aktifitas Craufurd, P.Q., T.R. Wheeler, R.H.Ellis, R.J.
molekul organik dalam sel sehingga reaksi Summerfield. 1999. Effect of
kimia berjalan lambat ataupun cepat dan yang Temperature and Water Deficit on
terakhir ini dapat merusak enzim dan Water Use Efficiency and Spesific Leaf
biokatalisator lainnya. Area in Peanut. Crop Sci. 39:136-142
Direktorat Jendral Bina Produsi Perkebunan.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
2012. Statistik Perkebunan Indonesia
2000-2002 Cengkeh. Departemen
Kesimpulan
Pertanian. Jakarta : 45-48.
1. Media tanam tanah, pasir dan serbuk
Fitter, A. H. dan R. K. M. Hay. 1981.
gergaji ternyata memberikan pengaruh
Fisiologi Lingkungan Tanaman (Pnjmh:
yang baik bagi pertumbuhan tanaman,
Andani, S. dan E. D. Purbayanti).
sehingga bahan media ini dapat digunakan
Gadjah Mada University Press.
sebagai media tumbuh untuk pertumbuhan
Yogyakarta
vigor tanaman cengkeh; dan
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell.
2. Interval pemupukan 5 hari sekali
memberikan pengaruh yang baik terhadap 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
pertumbuhan vigor tanaman cengkeh. Penerjemah Herawati Susilo.
Universitas Indonesia Press.Jakarta.
Rekomendasi Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman.
1. Untuk mendapatkan pertumbuhan vigor UGM Press. Yogyakarta.
cengkeh yang baik maka dilakukan Harjadi, S. S. (1993). Dasar-dasar
interval pemupukan 5 hari sekali. Hortikultura. Jurusan Budidaya
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Pertanian,Fakultas Pertanian.
mengenai penggunaan jenis media dan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 500
interval pemupukan terhadap pertumbuhan hal.
vigor cengkeh (Zyzygum aromaticum L.)
47 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 4 Nomor 4, Oktober 2016 hlm 36-47 ISSN: 2302-2027

Kartasapotra. 1988. Pupuk dan Cara Sugih, O. 2005. 88 Variasi Adenium Agar
Pemupukan. Edisi ke-5. Rineka Cipta, Rajin Berbunga. Penebar Swadaya.
Jakarta Jakarta. (Skripsi) Fakultas pertanian
Kurniawan, R. 2007. Pengaruh berbagai Universitas Andalas Padang. 46 hal.
Media Tanam terhadap pertumbuhan Sumarni, N. dan R. Rosliani. 2001. Media
Bibit Andalas (Morus macroura Miq). Tumbuh Dan Waktu Aplikasi Larutan
Musnamar, 2003. Pupuk Organik (Cair dan Hara Untuk Penanaman Cabai Secara
Padat, Pembuatan, Aplikasi). Penebar Hidroponik. Jurnal Horti. 11(4):
Swadaya. Jakarta. 237æ243
Nyakpa, M.Y. & Hasinah HAR. 1985. Pupuk Sutedjo. 1999. Pengantar Ilmu Tanah.
dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Unsyiah, Darussalam Banda Aceh. Sutopo, L. 1993. Teknologi Benih. CV.
Purwowidodo. 1992. Genesa Tanah, Proses Rajawali. Jakarta. 245 hal.
Genesa dan Morfologi. Rajawali Press, Winarso. 2008. Kesuburan Tanah Dasar
Jakarta. Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava
Prihandana, R dan Hendroko, R. (2006), Media. Yogyakarta.
Petunjuk Budidaya Jarak Pagar, Agro Veronika. 2004. Pertumbuhan Bibit Cengkeh
Media Pustaka, Jakarta (Eugenia aromatica Baill.) pada
Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1995. beberaapa Perbandingan Campuran
Sayuran Dunia I. Penerbit ITB. Taanah dengan Porasi Tithonia
Bandung. 344 hal. (Tithonia diversifolia) dalam Polibaq.
Sutarmi, S. (1987). Botani Umum 2. (Skripsi) Fakultas Pertanian Universitas
Bandung: Angkasa. Andalas Padang. 48 hal.

Anda mungkin juga menyukai