Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM

DASAR-DASAR AGRONOMI
PERSEMAIAN TANAMAN DALAM BERBAGAI MEDIA
TANAM

Disusun Oleh :
Panji Kusuma
2012211021
Agroteknologi 2C

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN,PERIKANAN, DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan pertumbuhan tanaman dalam pertanian dipengaruhi oleh beberapa


faktor, salah satunya ialah media tanam. Setiap tanaman berbeda kebutuhannya, termasuk
jenis media tanam yang tepat untuk dapat tumbuh dan berkembang. Media tanam dapat
dikombinasikan untuk mendapatkan berbagai nutrisi yang tepat untuk tanaman dapat
tumbuh, berkembang, dan bereproduksi dengan baik. Media tanam yang digunakan
petani dalam menunjang pertumbuhan tanaman antara tanah lain, pasir, sekam padi,
pupuk, serbuk gergaji, batang pisang, dan cocopeat. Petani saat ini masih mencari jenis
media tanam dengan kombinasi yang baru dan berbeda, ini tidak sama antara tanaman
satu dan yang lainnya. Setiap tanaman berbeda keperluan nutrisi dan unsur haranya,
sehingga berbeda pula kebutuhan media tanam dan komposisinya.

Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media
tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.
Secara umum, dalam menentukan media tanam yang tepat media tanam harus dapat
menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan
ketersediaan unsur hara.

Ketersediaan hara dapat diberikan berupa pupuk organik dan atau diberi
campuran pupuk anorganik.Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik
umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman seperti
daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Beberapa jenis bahan organik yang dapat
dijadikan sebagai media tanam di antaranya adalah arang, cacahan pakis, kompos, moss,
sabut kelapa, pupuk kandang, dan humus.

Media tanam berbahan dasar organik mempunyai banyak keuntungan


dibandingkan media tanah, yaitu kualitasnya tidak bervariasi, bobot lebih ringan, tidak
mengandung inokulum penyakit, dan lebih bersih. Penggunaan bahan organik sebagai
media tanam jauh lebih unggul dibanding dengan bahan anorganik. Hal itu disebabkan
bahan organik mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan
organik juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga
sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.
Bahan organik sebagai media tumbuh akan mengalami proses pelapukan atau
dekomposisi yang dilakukan mikroorganisme membentuk kompos. Melalui proses
tersebut, akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air (H2O), dan mineral. Mineral yang
dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman sebagai zat
makanan. Selain itu, kelebihan dari penggunaan pupuk organik yang berasal dari pupuk
kandang pada media tanam mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan
sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui cara persemaian berbagai benih tanaman.


2. Mengetahui hasil persemaian tanaman pada berbagai media tanam.
3. Mengetahui pertumbuhan tanaman pada berbagai jenis media tanam.
II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Alat Dan Bahan

BAHAN
1. Benih tanaman kacang hijau 50 butir
2. Benih tanaman padi 50 butir
3. Tanah
4. Pasir
5. Pupuk kandang
6. Air
7. Kertas

ALAT
1. Bak persemaian 10 buah
2. Polibag 20 cm 10 buah
3. Cetok
4. Sprayer
5. Gembor
6. Oven

2.2 Cara Kerja

1. Mengisi setiap bak semai dan polibag untuk masing-masing benih dengan
ketentuan sebagai berikut :
- Tanah
- Pasir
- Tanah : pasir (1:1)
- Tanah : pupuk kandang (1:1)
- Tanah : pasir : pupuk kandang (2:1:1)
2. Menanam 10 benih masing-masing tanaman pada setiap bak persemaian.
3. Menjaga kelembaban media tersebut dengan cara melakukan penyiraman
dengan jumlah dan frekuensi sama sesuai dengan kondisi tanah. 10
4. Tanaman padi dan kacang hijau yang telah berumur 3 minggu (21 hari) masing-
masing perlakuan diambil 5 sampel dan dipindahkan pada polibag sesuai dengan
perlakuan asalnya.
5. Pelihara tanaman tersebut sampai berumur 4 minggu (total dari perkecambahan
7 minggu).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1.1 Rata-rata tinggi tanaman


Rata-rata tinggi tanaman (cm)
pengamatan Kacag Hijau Padi
T P TP TK TPK T P TP TK TPK
7 HSS 10,5 11,6 8,4 12,2 10,8 4,5 4 4,2 8 7
14 HSS 14,6 21,4 14,6 25,14 30,7 17,1 22,6 14,3 33,8 27,2
21 HSS 13,2 21,1 13,1 23,85 30,5 22,45 26 18,93 35,3 27,5
6
Tabel 1.2 Rata-rata jumlah daun
Rata-rata jumlah tanaman
pengamatan Kacag Hijau Padi
T P TP TK TPK T P TP TK TPK
7 HSS 2 2 1,6 1,4 1,6 1 2 1 1 1
14 HSS 2,7 2,7 3 3,4 3,8 1,5 2 1 1,5 1,8
21 HSS 3,4 4,3 3,5 5 6,6 2 2 1,5 2 2,6

Grafik rata-rata tinggi tanaman dan rata-rata jumlah daun

Rata-rata tinggi tanaman kacang hijau


35

30

25

20

15

10

0
7 HSS 14 HSS 21 HSS

Tanah Pasir Tanah Pasir


Tanah Kompos Tanah Pasir Kompos
Rata-rata jumlah tanaman kacang hijau
7

0
7 HSS 14 HSS 21 HSS

Tanah Pasir Tanah Pasir


Tanah Kompos Tanah Pasir Kompos

Rata-rata tinggi tanaman padi


40
35
30
25
20
15
10
5
0
7 HSS 14 HSS 21 HSS

Tanah Pasir Tanah Pasir


Tanah Kompos Tanah Pasir Kompos
Rata-rata jumlah tanaman padi
3

2.5

1.5

0.5

0
7 HSS 14 HSS 21 HSS

Tanah Pasir Tanah Pasir


Tanah Kompos Tanah Pasir Kompos

3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian persemaian tanaman pada berbagai
media tanam dengan menggunakan biji kacang hijau dan biji padi pada media tanam yang
berbeda-beda yaitu tanah, pasir, tanah+pasir, tanah+kompos dan tanah+pasir+kompos.
Pengamatan dilakukan selama 21 hari setelah semai kemudian dihitung tinggi dan jumlah
tiap benih yang tumbuh setiap 1 minggu sekali.
Pada tanaman kacang hijau memiliki hasil pada media tanam tanah pasir kompos
memiliki pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat dibandingkan dengan media tanam
yang lainnya. Hal ini dikarenakan tanaman kacang hijau cocok dengan jenis media tanam
tanah pasir kompos.
Pada tanaman padi memiliki hasil pada media tanam tanah kompos memiliki
pertumbuhan dan perekembangan lebih cepat dibamdingkan dengan media tanam
lainnya.
Hal ini dikarenakan tanaman padi cocok dengan jenis media tanam tanah kompos.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hayati (2012), Menyatakan bahwasanya
keberhasilan pertumbuhan yang baik ditunjang oleh baiknya media tanam. Karena media
tanam harus sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam.
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
menentukan media tanam untuk persemaian tanaman kita harus mengetahui jenis
tanaman tersebut cocok dengan media tanam apa, harus disesuaikan dengan kemampuan
pertumbuhan dan perkembagan benih dalam media tanam apa saja. Setiap jenis tanaman
memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda sehingga perlunya kesesuaian
media tanamnya.

4.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya lebih dapat memperhatikan ketinggian dan jumlah
tanaman dengan teliti sehingga mudah mendapatkan data yang akurat dari penilitian
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Djajadi, H. B. dan N. Hidayah. 2010. Pengaruh media tanam dan frekuensi pemberian
air terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta pertumbuhan jarak pagar.
Jurnal Littri. 16: 64-69.

Ernawati, E. 2008. Pengaruh media tanam kompos, serbuk gergaji dan arang sekam
terhadap pertumbuhan gelombang cinta. Skripsi thesis. Universitas
Muhammadiyah, Surakarta.

Fitriani, A. 2011. Pengaruh jenis bahan organik yang berbeda sebagai media tanam
terhadap pertumbuhan bibit jelutung. Agroscientiae 18(1): 7-11.

Hayati, E., Sabaruddin, dan Rahmawati, 2012. Pengaruh Jumlah Mata Tunas Dan
Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.). Jurnal Agrista. 16(3):1-12.
LAMPIRAN
Gambar persemaian minggu ke 1

Gambar persemaian minggu ke 3

Anda mungkin juga menyukai