Anda di halaman 1dari 12

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

LAPORAN PRAKTIKUM

MATAKULIAH AGRONOMI DASAR

Khairunnisa 2029021010 Agroteknologi


Dt. Luqthah El Rummanna 2029031015 Budidaya Perkebunan
Yudha Marantika 2029031014 Budidaya Perkebunan
Disusun Oleh:

Dosen Pengampu : Ir. Yunida Berliana M.P

Asisten Lapangan : 1. Chasnawi

2. Pradana Prasetya Tamba

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Daftar Isi

Daftar Isi............................................................................................................................i
1. Pendahuluan.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
C. Waktu dan Tempat..............................................................................................2
2. Bahan dan Alat.........................................................................................................2
3. Hasil dan Pembahasan.............................................................................................3
Daftar Pustaka.................................................................................................................8
Lampiran..........................................................................................................................9

i
1. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman hortikultara

yang sangat banyak manfaatnya. Menurut Pudjiatmoko (2008) bahwa dalam 100

g buah tomat mengandung protein (1 g), karbohidrat (4,2 g), lemak (0,3g),

kalsium (5 mg), fosfor (27 mg), zat besi (0,5 mg), vitamin A (karoten ) 1500 SI,

vitamin B (tiamin) 60 mg dan vitamin C 40 mg. Buah tomat adalah komoditas

multiguna yang dapat digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja,

penambah nafsu makan (kaya akan mineral), minuman, bahan pewarna makanan,

bahkan dapat dijadikan sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan.

Tomat merupakan salah satu sayuran yang umum dikonsumsi di dunia.

Hal ini dikarenakan tomat bisa dikonsumsi segar maupun dalam bentuk

olahan. Tiga produk olahan tomat yang utama adalah tomato preserves, dried

tomatoes dan tomatoes based food (Costa and Heuvelink, 2005).

Tomat merupakan tanaman sayuran yang sangat peka terhadap kekuarangan

air. Pada tanaman tomat muda membutuhkan pengairan sedikit. Kebutuhan air

mulai meningkat saat tanaman mulai berbunga dan bertambah banyak pada saat

tanaman mulai pembesaran buah hingga buah matang (Tini. 2009). Periode yang

peka terhadap defisit air pada tanaman tomat terutama priode pindah tanam, fase

vegetatif akhir, fase pembungaan, pembentukan buah dan pembesaran buah

(Soemarno. 2004).

Produktivitas tomat di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut data

BPS (2020) bahwa produktivitas tomat baru mencapai 1.084.993 ton ha-1 pada

tahun 2020, apabila dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti USA

1
telah mencapai 11,312,256 ton pada tahun 2020. Salah satu faktor rendahnya

produkti-vitas tomat disebabkan penggunaan varietas kurang sesuai. Pada

umumnya tanaman tomat tumbuh baik pada ketinggian 600-900 m di atas

permukaan laut. Oleh sebab itu dalam budidaya tomat perlu pemilihan varietas

tomat yang cocok untuk ditanam di dataran rendah (Purwati & Khairunisa 2007).

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara

membudidayakan tanaman tomat serta untuk memenuhi tugas matakuliah dasar

agronomi.

C. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di lahan praktikum Fakultas Pertanian dan

Peternakan Universitas Tjut Nyak Dhien. Pada tanggal 17 maret – 9 juli 2021.

2. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

Bahan:

1) benih tomat;

2) sekam padi;

3) kompos;

4) pupuk kandang;

5) pupuk N, P dan K tunggal;

2
6) pupuk organik cair;

Alat:

1) cangkul

2) arit

3) kayu penyangga

4) meteran

5) tali plastik

3. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Tanggal penyemaian, pemindahan tanaman ke petakan dan umur

berbunga.

Tanggal penyemaian 17 maret 2021

Pemindahan tanaman ke petakan 28 HSS

Umur berbunga 38 HST

Tabel 2. Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Tomat

Pengukuran Pengukuran Pengukuran


No Parameter pengamatan
pertama kedua ketiga
1 Tinggi tanaman 87 cm 103 cm 110 cm
2 Jumlah cabang 24 26 26

3
Tabel 3. Hasil Pengamatan Produksi Tanaman Tomat

Parameter
No Panen pertama Panen kedua Panen ketiga total
pengamatan

14
1 Jumlah buah 4 buah 5 buah 5 buah
buah

586,2
2 Berat buah 151,9 gr 219 gr 215,3 gr
gr

Berdasarkan tabel-tabel yang diatas dapat dijabarkan bahwa:

Pada tabel 1, kami memulai penyemaian pada tanggal 17 maret 2021,

kemudian mulai memindahkan tanaman ke petakan pada umur 28 HSS atau sekita

4 minggu setelah semai dimana itu termasuk umur yang pas untuk memindahkan

bibit ke petakan, dan yang terakhir tanaman berbunga pada umur 38 HST (38 + 28

HSS).

Pada tabel 2, terlihat pertumbuhan dan perkembangan tanaman meliputi

tinggi dan jumlah batang, dimana pengukuran dimulai 18 hari setelah tanaman

berbunga, dan diukur sebanyak 3 kali pengukuran.

Pada tabel 3, kami melakukan pengamatan terhadap hasil produksi tanaman

tomat, dengan melakukan 3 kali pemanenan. Pada pemanenan pertama,

menghasilkan 4 buah tomat dengan berat 151,9 gram, pemanenan kedua

menghasilkan 5 buah tomat dengan berat 219 gram, dan pada pemanenan terakhir

menghasilkan 5 buah tomat dengan berat 215,3 gram. Hasil akhir dari 3 kali

pemanenan menghasilkan 14 buah dengan berat 586,2 gram.

Untuk budidaya tanaman tomat, kami melakukan beberapa langkah sebaga

berikut:

4
1. Penyemaian Benih

Sebelum menyemai benih, rendam terlebih dahulu benih tomat yang akan

digunakan. Penyemaian dilakukan di bedengan semai, dengan media tanam pasir,

kompos dan sekam. Perbandingan untuk kompos dan sekamnya 1:1. sebelum

menyemai benih, media tanam disiram dengan air sampai merata. Setelah itu,

barulah benih tomat yang sudah di rendam dengan air tadi di tanam sedalam 1 cm,

dengan jarak 5 cm per benih.

Untuk pemupukan pertama dilakukan seminggu setelah benih ditanam,

menggunakan pupuk urea dengan berat kira-kira 5 gram di larutkan dengan sekitar

10 liter air. Kemudian pemupkan kedua dilakukan seminggu setelah pemupukan

pertama menggunakan pupuk kandang yang sudah dicairkan.

2. Persiapan Lahan/Petakan

Pembuatan petakan dilakukan setelah menyemai benih tomat. Tanah

digemburkan kemudian dibentuk persegi dengan ukuran 1x1 m. Untuk 1 petakan

akan dibuat 6 lubang tanam, dengan jarak tanam 35x50 cm. Setelah tanah

digemburkan dan diukur jarak tanamnya, kemudian campurkan pupuk kandang

kedalam lubang tanam yang sudah dibuat.

3. Pemindahan Tanaman ke Lahan

Sebelum memindahkan bibit, sebaiknya dipilih terlebih dahulu bibit yang

sehat dan tumbuh lurus. Kemudian cabut bibit dari media tanamnya (jika perlu

angkat sekalian dengan media tanamnya agar akarnya tidak banyak yang putus).

Setelah itu tanam bibit tomat ke petakan yang sudah dibuat jarak tanamnya, setiap

5
1 lubang tanam hanya 1 bibit saja. Agar bibit tidak mudah layu, lindungi bibit

menggunakan gedebog pisang

4. Pemupukan

Pemupukan dilakukan setelah tanaman dipindahkan ke petakan, pupuk yang

digunakan adalah pupuk Urea (N) dengan rekomendasi 200 kg/ha, pupuk KCl

dengan rekomendasi 100 kg/ha dan pupuk TSP dengan rekomendasi 200 kg/ha.

Ukuran masing masing pupuknya adalah sebagai berikut:

1m 2
 Urea = × 200.000 gram=20 gram
10.000 m2

Karena 1 petakan ada 6 bibit, maka 20 : 6 = 3,33 gram (digunakan untuk 2

kali pemupukan, jadi setiap pemupukan menggunakan 1,6 gram pupuk

urea).

1m 2
 KCl = × 100.000 gram=10 gram
10.000 m2

Karena 1 petakan ada 6 bibit, maka 10 : 6 = 1,66 gram (digunakan untuk 2

kali pemupukan, jadi setiap pemupukan menggunakan 0,8 gram pupuk

KCl).

1m 2
 TSP = × 200.000 gram=20 gram
10.000 m2

Karena 1 petakan ada 6 bibit, maka 20 : 6 = 3,33 gram (digunakan untuk 2

kali pemupukan, jadi setiap pemupukan menggunakan 1,6 gram pupuk

TSP).

Pemupukan setelahnya menggunakan pupuk organik cair (POC) dengan

dosis 1 ml per 1 liter air, di aplikasikan kurang lebih 1 minggu sekali.

6
5. Pemanenan

Pemanenan dilakukan sebanya 3 kali, tomat yang sudah layak dipanen

adalah tomat yang sudah berubah warna orange dengan semburat

kemerahan. panen pertama dilakukan pada tanggal 30 juni, panen kedua

dilakukan pada tanggal 5 juli, dan panen terakhir dilakukan pada tanggal 9

juli.

7
Daftar Pustaka

Kusumawardhani, A. and Widodo, W.D. 1. Pemanfaatan Pupuk Majemuk sebagai

Sumber Hara Budidaya Tomat secara Hidroponik. Jurnal

Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy). 31, 1 (1).

DOI:https://doi.org/10.24831/jai.v31i1.1525.

Erie Maulana Sy dan M. Idrus. (2010). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan.

Pengaruh Interval Waktu Pemberian Air terhadap Produktivitas

Tanaman Tomat Di Lahan kering Dataran Rendah pada Musim

Kemarau, 10(3), 207-212.

Ainun Marliah, Mardhiah Hayati dan Indra Muliansyah. (2012). Jurnal Agrista.

Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan

Hasil Beberapa Varietas Tomat (Lycopersicum esculentum L.)

16(3). 122-128.

National Agricultural Statistics Service U.S departement of Agriculture: 2020

STATE AGRICULTURE OVERVIEW.

https://www.nass.usda.gov/Quick_Stats/Ag_Overview/stateOvervi

ew.php?state=CALIFORNIA (Diakses, 8 Juli 2021)

Badan Pusat Statistic: Produksi Tanaman Sayuran 2020.

https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-

sayuran.html (Diakses, 8 juli 2021)

8
Lampiran

9
10

Anda mungkin juga menyukai