LAPORAN PRAKTIKUM
Daftar Isi............................................................................................................................i
1. Pendahuluan.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
C. Waktu dan Tempat..............................................................................................2
2. Bahan dan Alat.........................................................................................................2
3. Hasil dan Pembahasan.............................................................................................3
Daftar Pustaka.................................................................................................................8
Lampiran..........................................................................................................................9
i
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
yang sangat banyak manfaatnya. Menurut Pudjiatmoko (2008) bahwa dalam 100
g buah tomat mengandung protein (1 g), karbohidrat (4,2 g), lemak (0,3g),
kalsium (5 mg), fosfor (27 mg), zat besi (0,5 mg), vitamin A (karoten ) 1500 SI,
multiguna yang dapat digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja,
penambah nafsu makan (kaya akan mineral), minuman, bahan pewarna makanan,
Hal ini dikarenakan tomat bisa dikonsumsi segar maupun dalam bentuk
olahan. Tiga produk olahan tomat yang utama adalah tomato preserves, dried
air. Pada tanaman tomat muda membutuhkan pengairan sedikit. Kebutuhan air
mulai meningkat saat tanaman mulai berbunga dan bertambah banyak pada saat
tanaman mulai pembesaran buah hingga buah matang (Tini. 2009). Periode yang
peka terhadap defisit air pada tanaman tomat terutama priode pindah tanam, fase
(Soemarno. 2004).
BPS (2020) bahwa produktivitas tomat baru mencapai 1.084.993 ton ha-1 pada
1
telah mencapai 11,312,256 ton pada tahun 2020. Salah satu faktor rendahnya
permukaan laut. Oleh sebab itu dalam budidaya tomat perlu pemilihan varietas
tomat yang cocok untuk ditanam di dataran rendah (Purwati & Khairunisa 2007).
B. Tujuan Penulisan
agronomi.
Peternakan Universitas Tjut Nyak Dhien. Pada tanggal 17 maret – 9 juli 2021.
Bahan:
1) benih tomat;
2) sekam padi;
3) kompos;
4) pupuk kandang;
2
6) pupuk organik cair;
Alat:
1) cangkul
2) arit
3) kayu penyangga
4) meteran
5) tali plastik
berbunga.
3
Tabel 3. Hasil Pengamatan Produksi Tanaman Tomat
Parameter
No Panen pertama Panen kedua Panen ketiga total
pengamatan
14
1 Jumlah buah 4 buah 5 buah 5 buah
buah
586,2
2 Berat buah 151,9 gr 219 gr 215,3 gr
gr
kemudian mulai memindahkan tanaman ke petakan pada umur 28 HSS atau sekita
4 minggu setelah semai dimana itu termasuk umur yang pas untuk memindahkan
bibit ke petakan, dan yang terakhir tanaman berbunga pada umur 38 HST (38 + 28
HSS).
tinggi dan jumlah batang, dimana pengukuran dimulai 18 hari setelah tanaman
menghasilkan 5 buah tomat dengan berat 219 gram, dan pada pemanenan terakhir
menghasilkan 5 buah tomat dengan berat 215,3 gram. Hasil akhir dari 3 kali
berikut:
4
1. Penyemaian Benih
Sebelum menyemai benih, rendam terlebih dahulu benih tomat yang akan
kompos dan sekam. Perbandingan untuk kompos dan sekamnya 1:1. sebelum
menyemai benih, media tanam disiram dengan air sampai merata. Setelah itu,
barulah benih tomat yang sudah di rendam dengan air tadi di tanam sedalam 1 cm,
menggunakan pupuk urea dengan berat kira-kira 5 gram di larutkan dengan sekitar
2. Persiapan Lahan/Petakan
akan dibuat 6 lubang tanam, dengan jarak tanam 35x50 cm. Setelah tanah
sehat dan tumbuh lurus. Kemudian cabut bibit dari media tanamnya (jika perlu
angkat sekalian dengan media tanamnya agar akarnya tidak banyak yang putus).
Setelah itu tanam bibit tomat ke petakan yang sudah dibuat jarak tanamnya, setiap
5
1 lubang tanam hanya 1 bibit saja. Agar bibit tidak mudah layu, lindungi bibit
4. Pemupukan
digunakan adalah pupuk Urea (N) dengan rekomendasi 200 kg/ha, pupuk KCl
dengan rekomendasi 100 kg/ha dan pupuk TSP dengan rekomendasi 200 kg/ha.
1m 2
Urea = × 200.000 gram=20 gram
10.000 m2
urea).
1m 2
KCl = × 100.000 gram=10 gram
10.000 m2
KCl).
1m 2
TSP = × 200.000 gram=20 gram
10.000 m2
TSP).
6
5. Pemanenan
dilakukan pada tanggal 5 juli, dan panen terakhir dilakukan pada tanggal 9
juli.
7
Daftar Pustaka
DOI:https://doi.org/10.24831/jai.v31i1.1525.
Ainun Marliah, Mardhiah Hayati dan Indra Muliansyah. (2012). Jurnal Agrista.
16(3). 122-128.
https://www.nass.usda.gov/Quick_Stats/Ag_Overview/stateOvervi
https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-
8
Lampiran
9
10