Anda di halaman 1dari 11

Laporan 2 Praktikum Sistem Pertanian Peternakan Terpadu

BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN

Oleh

NAMA : LA ODE AJUDARSIN


NIM : L1A119009
KELAS :B
AST. PEMBIMBING : DEWI MUSTIQA UMSTITIAN

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem pertanian peternakan terpadu merupakan salah satu dari teknologi

yang saat ini banyak dikembangkan dalam rangka keberlanjutan sistem produksi

dan peningkatan pendapatan petani maupun peternak. Sistem pertanian terpadu

merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, dan

kegiatan lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan

dapat berperan sebagai salah satu solusi untuk peningkatan produktivitas lahan,

dan konservasi lingkungan (Utami dan Rangkuti 2021).

Pertanian organik merupakan suatu alternatif pertanian berkelanjutan karena

berperan melestarikan lingkungan dan memberikan keuntungan. Sistem pertanian

organik adalah sistem manajemen produksi yang holistik untuk meningkatkan dan

mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus

biologi, dan aktivitas biologi tanah. Cara budidaya tanaman organik adalah

pengelolaan tanaman menggunakan bahan organik sebagai sumber hara tanpa

menggunakan pupuk an-organik, dengan memelihara atau meningkatkan bahan

organik ke dalam tanah dapat mengurangi efek negatif dari kekeringan disamping

meningkatkan produktivitas tanaman (Lasmini dkk, 2020).

Tanaman sayuran merupakan jenis tanaman yang penting untuk memenuhi

kebutuhan akan pangan. Budidaya tanaman sayuran perlu pengelolaan dan

perhatian yang lebih dari tanaman lain, agar hasil bertanam sayuran maksimal.

Perlu diperhatikan dasar usaha bertanam, diantaranya pengolahan tanah,

pemupukan, pengelolaan air, penyemaian benih, penanaman, pemeliharaan

tanaman, dan pemanenan.


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu untuk dilakukan praktikum

Budidaya Tanaman Sayur.

1.2. Tujuan

Tujuana dilaksanakannya praktikum Budidaya Sayuran yaitu, untuk

menambah kemampuan mahasiswa dalam hal budidaya tanaman terutama

tanaman sayuran.

1.3. Manfaat

Manfaat dilaksanakannya praktikum Budidaya Sayuran yaitu, dapat

menambah kemampuan mahasiswa dalam hal budidaya tanaman terutama

tanaman sayuran.
II. METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Budidaya Sayuran dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Mei 2022,

pukul 16.00 sampai selesai, bertempat di Labolatorium Pabrikasi dan Pakan

Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo.

2.2. Alat dan Bahan

2.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum Budidaya Tanaman Sayuran dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan


No Alat Kegunaan
.
1. Sekop Membersihkan area bedengan dan untuk menggali
bedengan
2. Pacul Menggali bedengan
3. Tali rafia Memberikan tanda pada bedengan yang sudah
ditanami
4. Kamera/Hp Digunakan sebagai alat dokumentasi

II.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum Budidaya Tanaman Sayuran dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan


No Bahan Kegunaan
.
1. Bibit sayur Sebagai objek pengamatan
kangkung
2. Pupuk Memperbaiki struktur tanah
3. Air Membantu penyerapan unsur hara
2.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Budidaya Tanaman Sayuran

adalah:

1. Membersihkan area lahan yang akan ditanami

2. Tanah dicangkul dan membuat bedengan

3. Menggemburkan tanah yang telah dicangkul

4. Tanah pada bedengan dicampur dengan pupuk bokasih

5. Mengaduk tanah dengan pupuk bokasih hingga merata

6. Setelah pupuk dan tanah tercampur rata dilanjutkan dengan melakukan

penanaman bibit sayur kangkung dan bayam

7. Penyiraman dilakuakan sejak awal masa tanam sampai tumbuh dewasa

8. Pengukuran dilakukan pada saat umur sayur telah mencapai 1 minggu sampai

3 minggu.

9. Melakukan dokumentasi

10. Membuat laporan


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dalam praktikum Budidaya Tanaman Sayuran dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan


No. Waktu Pengukuran Tinggi Sayur (cm) Jumlah Daun
1 Minggu Pertama - -
Tanaman 1 9 9
Tanaman 2 8,5 9
Tanaman 3 10 8
Tanaman 4 9 6
Tanaman 5 6,5 8
Rata rata 9,3 8
2 Minggu Kedua - -
Tanaman 1 12 9
Tanaman 2 13 9
Tanaman 3 14 9
Tanaman 4 10 6
Tanaman 5 10 8
Rata rata 11,8 8,2
3 Minggu Ketiga - -
Tanaman 1 27 12
Tanaman 2 26 18
Tanaman 3 27 20
Tanaman 4 23 25
Tanaman 5 23 17
Rata rata 25,2 18,4

3.2. Pembahasan

Tanaman Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang terdapat

disekitar, mudah diperoleh dan dikembangkan serta merupakan sumber vitamin

dan mineral. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rosdiana, (2019) yang menyatakan

bahwa Sayuran merupakan sumber gizi protein nabati, vitamin dan mineral yang

diperlukan oleh tubuh manusia. Kekurangan vitamin dapat menimbulkan penyakit


rabun mata, beri-beri, kulit dan malnutrisi yang mengganggu kesehatan tubuh.

Bagian yang dikonsumsi dari tanaman sayuran didapat dari bagian yang dapat

dimakan seperti; sayuran umbi (bawang merah), buah (tomat, terung, cabai), dan

daun (selada, kangkung).

Berdasarkan hasil praktikum Budidaya Tanaman Sayuran yang telah

dilakukan didapatkan bahwa hal pertama yang dilakukan dalam proses

penanaman sayuran yaitu membersihkan area lahan yang akan ditanami, tanah

dicangkul dan membuat bedengan, menggemburkan tanah yang telah dicangkul,

tanah pada bedengan dicampur dengan pupuk bokasih, kemudian mengaduk tanah

dengan pupuk bokasih hingga merata, setelah pupuk dan tanah tercampur rata

dilanjutkan dengan melakukan penanaman bibit sayur kangkung dan bayam.

Penyiraman dilakuakan sejak awal masa tanam sampai tumbuh dewasa dan yang

terakhir yaitu pengukuran dilakukan pada saat umur sayur telah mencapai 1

minggu sampai 3 minggu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ishak, (2019) yang

menyatakan bahwa Pengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam

pertanian dan tetap diperlukan dalam pertanian modern. Pengolahan tanah

didefinisikan sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan

untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan

pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam,

menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan

memberantas gulma.

Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum Budidaya Tanaman

Sayuran yaitu pada proses pengukuran tinggi sayur dapat diketahui bahwa rata

rata tinggi sayuran tiap minggu itu berbeda yaitu minggu pertama 9,3 cm pada
minggi ke dua 11,8 cm dan minggu ke tiga 25,2 cm. ayur yang di ukur semakin

panjang, hal ini dikarenakan adanya pemberian pupuk bokasih yang dapat

berpengaruh dalam meningkatkan tinggi tanaman. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Yulianingsih (2018) yang menyatakan bahwa pupuk bokasih berperan

penting dalam memperkaya unsur hara tanah sehingga aktivitas mikroorganisme

tanah meningkat, memperbaiki struktur tanah sehingga tidak mudah rusak karena

erosi percikan. Salah satu jenis pupuk bokasih yang dapat diberikan dalam

meningkatkan kesuburan tanah.

Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum Budidaya Tanaman

Sayuran yaitu jumlah daun mengalami pertambahan dari minggu pertama hingga

minggu ke tiga,pada minggu pertama rata-rata pertambahan 8 helai daun, minggu

ke dua 8,2 helai daun, dan minggu ke tiga 18,4 helai daun hal ini di sebabkan

karena adanya unsur hara pada tanah yang membantu dalam proses perkembangan

daun. Menurut Mayani, (2015) yang menyatakan bahwa proses pembentukan

daun tidak terlepas dari peranan unsur hara seperti nitrogen dan fosfor yang

terdapat pada tanah dan tersedia bagi tanaman. Kedua unsur ini berperan dalam

pembentukan sel-sel baru dan komponen utama penyusun senyawa organik dalam

tanaman seperti asam amino, asam nukleat, klorofil, ADP dan ATP. Apabila

tanaman mengalami kekurangan untuk kedua unsur hara tersebut maka

metabolisme tanaman akan terganggu sehingga proses pembentukan daun menjadi

terlambat.
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, dapat di simpulkan bahwa pemberian pupuk

bokasih berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sayuran seperti kangkung,

yang ditandai dengan pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun.

4.2. Saran

Adapun saran pada pratikum ini yaitu diharapkan agar semua praktikan

mengikuti asistensi praktikum dan serius dalam mengikutinya, sehingga dapat

memahami apa dijelaskan oleh asisten.


DAFTAR PUSTAKA

Ishak R. 2019. Teknik budidaya tanaman sayuran berdasarkan kearifan lokal


masyarakat suku damal di kabupaten puncak. Jurnal Fapertanak. 4 (1).

Lasmin SA, A Monde, Tarsono, Idham dan B Nasir. 2020. Bimbingan teknik
budidaya sayuran organik untuk menghasilkan sayuran sehat dan bebas
residu bahan kimia. Jurnal Masyarakat Mandiri. 4 (4).

Mayani N, T Kurniawan dan Marlina. 2015. Pertumbuhan tanaman kangkung


darat (ipomea reptans poir) akibat perbedaan dosis kompos jerami
dekomposisi mol keong mas. Lentera. 15 (13).

Rosdiana, H Gustia dan Junaidi. 2019. budidaya tanaman sayuran pada lahan
pekarangan dengan teknik vertikultur dan hidroponik. Prosiding Seminar
Nasional UMJ. 2 (1).

Yulianingsih R. 2018. Pengaruh bokashi sekam padi terhadap pertumbuhan dan


hasil tanaman kangkung Pengabdian Masyarakat LPPM Darat (Ipomoea
Reptans Poir). Piper. 27 (14).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai