Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

PERCOBAAN III
ETIOLASI

OLEH :
NAMA : AKNES MONIKA NAA
STAMBUK : F1D1 20 094
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : HERMIN ADA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman merupakan proses

yang penting dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies.

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme.

Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif atau terukur. Perkembangan adalah

proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara

kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan bersifat irreversibel.

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan

diawali pada stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin

betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem

yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Pertumbuhan dan

perkembangan berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup,

bergantung pada kondisi meristem, hasil fotosintesa, hormon dan substansi

pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung.

Cahaya adalah faktor lingkungan yang diperlukan untuk

mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya dapat

membantu proses fotosintesis yang dapat mengendalikan wujud tumbuhan

artinya perkembangan struktur atau morfogenesisnya (awal dari

pembentukan wujudnya). Pengendalian morfogenesis oleh cahaya disebut

fotomorfogenesis. Beberapa efek fotomorfogenik cahaya dapat dengan

mudah dikenali dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh di

tempat terang dengan kecambah di dari tempat gelap. Biji yang besar yang
mengandung banyak cadangan makanan mampu menghilangkan

kebutuhan akan fotosintesis selama beberapa hari. Kecambah yang tumbuh

dalam gelap akan teretiolasi, yang artinya suatu kondisi dimana terjadi

pertumbuhan abnormal pada suatu tanaman karena kekurangan cahaya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan percobaan

mengetani Etiolasi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membandingkan perkecambahan tanaman ditempat yang

gelap dan ditempat terang.

2. Bagaimana memberikan pengetahuan secara langsung efek dari cahaya

terhadap tumbuhan dalam melanjutkan proses pertumbuhannya.

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk membandingkan perkecambahan tanaman ditempat yang gelap

dan ditempat terang.

2. Untuk memberikan pengetahuan secara langsung efek dari cahaya

terhadap tumbuhan dalam melanjutkan proses pertumbuhannya.


D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang ingin didapat pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Dapat membandingkan perkecambahan tanaman ditempat yang gelap

dan ditempat terang.

2. Dapat memberikan pengetahuan secara langsung efek dari cahaya

terhadap tumbuhan dalam melanjutkan proses pertumbuhannya.


II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan

Pertumbuhan tanaman adalah peristiwa bertambahnya ukuran

tanaman, yang dapat diukur dari bertambah besar dan tingginya organ

tumbuhan, sedangkan perkembangan tanaman dapat dilihat dengan adanya

perubahan pada bentuk organ batang, akar dan daun, munculnya bunga

serta terbentuknya buah. Pertambahan ukuran tubuh tumbuhan secara

keseluruhan merupakan hasil dari pertambahan jumlah dan ukuran sel

(Hapsari et al., 2018).

B. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terdiri

dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor

yang terdapat pada benih atau tanaman itu sendiri. Faktor eksternal

merupakan faktor yang terdapat di luar benih atau tanaman, salah satu

yang mempengaruhi pertumbuhan dari segi faktor eksternal yaitu media

tanam, Media tanam yang baik adalah media yang mampu menyediakan

air dan unsur hara dalam jumlah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini

dapat ditemukan pada tanah dengan tata udara yang baik, mempunyai

agregat mantap, kemampuan menahan airyang baik dan ruang untuk

perakaran yang cukup (Darmawan et al., 2015).


C. Pengaruh Cahaya Matahari

Cahaya merupakan usur terpenting dalam kehidupan. Tumbuhan

membutuhkan cahaya untuk berfotosntesis. Fotosintesis merupakan proses

yang terjadi dalam tumbuhan untuk menghasilkan makanan yang dapat

membantu dalam petumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kekurangan

cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun

kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan

cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi

dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan

daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini

terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan

fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan

yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih

lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik lebih lebar,

lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh

(Prihartini & Ilmi, 2018).

D. Pengaruh Etiolasi

Respon tanaman pada lingkungan ternaungi ditentukan oleh

toleransi tanaman terhadap pengurangan intensitas cahaya. Salah satu

pengaruh naungan terhadap morfologi tanaman adalah batang tanaman

menjadi lebih tinggi karena batang tanaman mengalami etiolasi. Keadaan

morfologi tersebut mengakibatkan tanaman mudah rebah sehingga dapat


menurunkan hasil biji. Pengaruh lain naungan terhadap morfologi tanaman

adalah peningkatan luas daun yang bertujuan agar penyerapan cahaya

lebih efi sien sehingga proses fotosintesis dapat berjalan secara normal

(Susanto & Sundari, 2016).

E. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas

pertanian yang memiliki prospek sangat baik dikembangkan di Indonesia.

Kacang hijau menjadi komoditas tanaman legum terpenting ke tiga setelah

kedelai dan kacang tanah. Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan,

terutama karena perannya dalam kegiatan fisiologis seperti fotosintesis,

respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan penutupan

stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari

mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui proses

fotosintesis. Penyerapan cahaya oleh pigmen-pigmeen akan

mempengaruhi pembagian fotosintat ke bagian-bagian lain dari tanaman

melalui proses fotomorfogenensis. Fotomorfogenesis yaitu pertumbuhan

dan perkembangan tanaman yang langsung di kontrol oleh cahaya dan

tidak tergantung fotosintesis. Penaungan mengakibatkan perubahan

terhadap cahaya matahari yang diterima tanaman, baik intensitas maupun

kualitasnya. Pengaruh cahaya terhadap tanaman sangat kompleks, yaitu

mempengaruhi proses fotokimia dan juga bentuk dan ukuran tanaman.

Namun pemberian naungan hanya dapat menurunkan suhu udara relative


rendah yaitu menurunkan suhu maksimum dan sedikit menaikan suhu

minimum (Saifulloh, N., 2017).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dimulai pada tanggal 29 April sampai tanggal 6 Mei 2022

pukul 07.30-Selesai WITA. Bertempat di Green House, Jurusan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No. Nama bahan Kegunaan
1 2 3
1. Biji kacang hijau Sebagai objek pengamatan
(Vigna radiata L.)
2. Air Sebagai bahan untuk menyiram dan media
perendaman
3. Kertas label Untuk melabelkan hasil pengamatan
4. Pollybag Sebagai tempat menyimpan tanah
5. Tanah Sebagai media tumbuh

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No. Nama alat Kegunaan
1 2 3
1. Pacul Untuk menggali tanah
2. Mistar Untuk mengukur tinggi tanaman
3. Alat Tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
4. Kamera Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan

5. Kardus Sebagai tempat untuk perlakuan tanaman


tempat gelap
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Merendam biji kacang hijau (Vigna radiata L.) selama 10 menit.

2. Menyiapkan 6 lembar pollybag lalu mengisi pollybag dengan tanah sampai

3/4 bagian dari luas pollybag.

3. Menyiapkan kardus sebagai tempat gelap.

4. Menanam biji kacang hijau (Vigna radiata L.) yang telah direndam ke dalam

setiap pollybag masing-masing pollybag berisi 3 biji kacang hijau.

5. Menempatkan pollybag yang telah berisi kacang hijau dengan perlakuan

berbeda, yakni menempatkan 3 pollybag di tempat terang dan 3 pollybag di

dalam kardus sebagai tempat gelap.

6. Mengamati tanaman setiap hari selama 1 minggu dengan mengukur tinggi

tanaman dan menghitung jumlah daun.

7. Membuat data pengamatan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3, 4, 5 dan 6.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman pada Tempat Terang


Pollybag Hari ke- (cm)
Tanaman Rata-rata
Ke- 1 2 3 4 5 6 7
1 T1 0 0,7 1,4 3,5 8 8,7 9,4 4,53
T2 0 0,8 1,6 3,1 6,5 7,5 8,6 4,01
T3 0 1,2 2,1 3,9 5,7 6,7 7,2 3,83
2 T1 0,3 2,3 4,1 4,9 5,5 6,3 7,2 4,37
T2 0 1,9 3,3 4,7 5,3 5,8 6,5 3,93
T3 0 1,3 2,5 4,9 6,3 7,1 8,5 4,37
3 T1 0,2 2,8 4 6,7 7,5 8,8 9,4 5,63
T2 0 3,7 5,1 6,9 8,1 8,9 9,8 6,07
T3 0,5 3,9 5,2 6,3 7,2 7,8 8,3 5,6

Tabel 4. Hasil Pengamatan Jumlah Daun pada Tempat Terang


Pollybag Hari ke-
Tanaman Rata-rata
Ke- 1 2 3 4 5 6 7
1 T1 0 0 0 2 2 2 2 1,14
T2 0 0 1 2 2 2 2 1,29
T3 0 0 1 2 2 2 2 1,29
2 T1 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T2 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T3 0 0 2 2 2 2 2 1,43
3 T1 0 0 1 2 2 2 2 1,29
T2 0 0 1 2 2 2 2 1,29
T3 0 0 2 2 2 2 2 1,14

Tabel 5. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman pada Tempat Gelap


Pollybag Hari ke- (cm)
Tanaman Rata-rata
Ke- 1 2 3 4 5 6 7
1 T1 0,8 3,7 7,4 12,5 16 19,9 23,5 11,97
T2 0 2,3 6,6 10,2 13,7 16,3 19,6 9,81
T3 0 3,5 7,8 13,3 17,5 20,1 23,7 12,27
2 T1 0 3,1 7,3 11,4 14,2 17,8 20,5 10,61
T2 0,5 3,2 7,5 11,9 15,8 18,8 22,1 11,40
T3 0 2,5 6,2 11,5 14,9 18,9 21 10,71
Tabel 5. Lanjutan
Pollybag Hari ke- (cm)
Tanaman Rata-rata
Ke- 1 2 3 4 5 6 7
1 T1 0,6 3,4 7,1 12,3 15,9 18,8 22,6 11,53
T2 0 2,9 7,6 12,5 15,7 18,5 22 11,31
T3 0 1,9 5,2 10,6 13,7 17,4 20,9 9,96

Tabel 6. Hasil Pengamatan Jumlah Daun pada Tempat Gelap


Pollybag Hari ke-
Tanaman Rata-rata
Ke- 1 2 3 4 5 6 7
1 T1 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T2 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T3 0 0 2 2 2 2 2 1,43
2 T1 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T2 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T3 0 0 2 2 2 2 2 1,43
3 T1 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T2 0 0 2 2 2 2 2 1,43
T3 0 0 0 2 2 2 2 1,14

B. Pembahasan

Peristiwa etiolasi merupakan salah satu bentuk adaptasi pada

kehidupan normal, yaitu biji di dalam tanah ketika mulai berkecambah

memiliki ruas yang panjang untuk mencari cahaya matahari kemudian

akan normal saat mulai terkena cahaya matahari. Gejalanya menunjukkan

batang yang sangat panjang tanpa jaringan serabut penyokong yang cukup,

daunnya keputih-putihan tanpa klorofil yang cukup. Hal ini dapat dilihat

dari tabel hasil pengamatan, pada tempat gelap semua batang tumbuhan

lebih panjang, berwarna kuning pucat,lemah dan tumbuhnya

membengkok. Etiolasi terjadi pada tanaman yang sedikit terkena sinar

matahari atau tidak menerima cahaya matahari sama sekali. Tumbuhan

yang berada di daerah gelap akan terhambat klorofilnya sehingga


menyebabkan warna daun dan batang menjadi pucat. Penyebab utama dari

adanya peristiwa ini adalah karena adanya faktor fisiologis dari tumbuhan

tersebut. Auksin adalah hormon yang menyebabkan terjadinya peristiwa

ini. Hormon auksin menyebabkan pemanjangan sel-sel tumbuhan, pada

bagian tumbuhan yang tidak terkena cahaya matahari maka kadar auksin

menjadi tinggi, akibatnya pemanjangan sel-selnya menjadi lebih panjang

daripada sel yang normal, sehingga pertumbuhan sel-sel pada ruas batang

akan menjadi lebih panjang.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertumbuhan kacang hijau

(Vigna radiate L.) dengan perlakuan yang dilakukan kacang hijau (Vigna

radita L.) ditanam di 6 polybag dengan 3 polybag disimpan ditempat yang

gelap dan 3 lagi disimpan ditempat yang terang pengamatan dilakukan

selama 7 hari dengan mengukur tinggi tanaman dan jumlah daun. Seperti

dapat dilihat pada data pengamatan tumbuhan kacang hijau yang ditanam

di tempat terang tinggi tumbuhan mengalami pertambahan tinggi setiap

harinya hingga sampai pada hari ke tujuh mencapai 3,83 cm sampai

dengan 6,07cm. Jumlah daun pada tumbuhan hingga hari ke tujuh masih

terdapat 2 daun. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap memiliki

pertumbuhan yang lebih cepat dibandingan dengan pertumbuhan tanaman

kacang hijau (Vigna radiate L.) yang tumbuh ditempat yang terang dengan

tinggi rata-rata mulai dari 9,81cm-11,97cm hal ini menandakan tumbuhan

tunggu dengan lebih cepat. Jumlah daun yang dihasilkan rata-rata 2 daun

sampai dengan hari ketujuh. Pertumbuhan tanaman kacang hijau ditempat


yang gelap lebih cepat dibandingkan dengan ditempat yang terang hal ini

dikarenakan hormone pertumbuhan pada tumbuhan bekerja lebih cepat

sehingga tumbuhan akan tumbuh lebih cepat dan tumbuh mencari cahaya.

Hal ini sama dengan pernyataan Syaifulloh (2017) Cahaya sangat besar

artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan

fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan,

pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan

tanaman.
V.PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan kecamabah yang disimpan ditempat yang gelap mengalamai

pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah

ditempat yang terang.

2. Tumbuhan tumbuh memerlukan cahaya untuk setiap proses tumbuh dari

tumbuhan tersebut mulai dari melakukan fotosintesis, respirasi,

pembukaan stomata hingga pertumbuhan kecambah.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk laboratorium agar dapat menyediakan alat-alat praktikum.

2. Untuk asiste pembimbing agar tetap sabar dan membimbing praktikan

dengan baik.

3. Untuk praktikan agar terus belajar dan mau diajak kerja sama selama

praktikum berlansung.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Yusuf, M., & Syahruddin, I. (2015). Pengaruh berbagai media tanam
terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao (Theobroma cacao L.).
AgroPlantae, 4(1), 13–18.

Hapsari, A. T., Darmanti, S., & Hastuti, E. D. (2018). Pertumbuhan Batang, Akar
dan Daun Gulma Katumpangan (Pilea microphylla (L.) Liebm.). Buletin
Anatomi dan Fisiologi, 3(1), 79.

Prihartini, M., & Ilmi, M. (2018). Karakterisasi dan Klasifikasi Numerik Khamir
dari Madu Hutan Sulawesi Tengah [Characterization and Numerical
Classification of Yeasts Isolated from Wild Honey in Central Sulawesi].
Jurnal Mikologi Indonesia, 2(2), 112–128.

Saifulloh, N., I. (2017). Pengaruh Intesitas Cahaya dan Jenis Tanah Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Repository
Universitas PGRI Yogyakarta, 1–10.

Susanto, G., & Sundari, T. (2016). Perubahan Karakter Agronomi Aksesi Plasma
Nutfah Kedelai di Lingkungan Ternaungi. Jurnal Agronomi Indonesia
(Indonesian Journal of Agronomy), 39(1), 1–6.
LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai