Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH JENIS MEDIA AIR DAN


INTENSITAS CAHAYATERHADAP
PERTUMBUHAN
TANAMAN KACANG MERAH

RIFDAH ANNISA RANGKUTI


9.1
MTs. MUHAMMADIYAH 1 DEPOK
2018/2019
HALAMAN PENGESAHAN

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

Drs. Saprudin, MM Dra. Anita Fistiana


Nip : 196909022005011003

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kacang merah ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Penyebarluasan tanaman kacang merah dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad ke-
16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian menyebar ke
negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia. Kacang merah mempunyai nama
ilmiah Phaseolus vulgaris L. Kacang merah berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ke
tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang
dinamakan perkecambahan.

Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses


katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi
hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya
cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun
menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan
lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses
itu pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya
mengalami penurunan.

Dalam proses perkacambahan terjadi beberapa perubahan biologis yakni pecahnya


berbagai komponen dari biji menjadi berbagai bentuk senyawa yang lebih sederhana,
yang telah siap cerna bagi embrio atau kecambah yang tumbuh lebih lanjut (Winarno,
1985). Proses berkecambah dipengaruhi oleh kondisi dan tempat. Faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh adalah air, gas, suhu, dan cahaya.

1
Cahaya dan air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Dengan bantuan cahaya,
tumbuhan dapat hidup dengan baik. Selain itu, cahaya juga sangat membantu dalam
proses pertumbuhan, perkecambahan, fotosintesis dan lain-lain. Namun kita tidak
mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan dan perkecambahan tanaman
kacang merah jika perendaman dilakukan dengan jenis air yang berbeda dan peletakan
tanaman di tempat yang terang dan gelap. Untuk itu, peneliti memilih topik yang berjudul
“Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju
Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah“.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan


penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan kecambah antara


kacang merah yang direndam di air murni dengan kacang merah yang direndam di air
cucian beras.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan tinggi tanaman


kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup dengan
tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya
kurang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan kecambah antara kacang merah yang


direndam di air PAM dengan kacang merah yang direndam di air kelapa muda?

2
b. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tinggi tanaman kacang merah yang
diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup dengan tanaman kacang
merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang kurang?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

a. Dapat menerapkan penanaman kacang merah yang lebih efektif dan efisien.

b. Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembudidayaan kacang
merah

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

A. Perkecambahan

Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi


tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga
terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut.

1. Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak

2. Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok

3. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi

4. Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan

5. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan
dalam bentuk dan fungsi

6. Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru

Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu masuknya air
kedalam biji. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses
metabolisme yang digunakan untuk membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon/endosperm. Hasil pembongkaran tersebur berupa sumber energi sebagai bahan
penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan
berkembang.

4
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh dua faktor,


yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

a) Genetik (hereditas)

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk
hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam
pertumbuhan dan perkembangan.

b) Enzim

Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi


kimia dalam tubuh makhluk hidup (biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh
makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan
jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi
lingkungan yang sama.

c) Hormon (fitohormon)

Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan
oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.
Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok
hormon yaitu

1) Hormon Auksin

Asal kata : Bahasa Latin

5
Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)

Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)

Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput

Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi


oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah
meristem apikal

Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip
dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari. Auksin
disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji. Fungsi hormon auksin yaitu,
merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh, merangsang pembentukkan akar,
merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi), merangsang differensiasi
jaringan pembuluh, merangsang absisi (pengguguran pada daun) dan berperan dalam
dominansi apikal.

2) Hormon Kalin

Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan


Jenisnya adalah:

· Fitokalin : memacu pertumbuhan daun

· Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang

· Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar

· Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah

Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.

6
2. Faktor Eksternal

a) Unsur Hara

Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai
berikut.

1) Unsur makro

2) Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan


Mg

3) Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan
Ni

4) Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2

5) Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O

6) Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2, H2O dan O2

7) Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan


protein.

Gejala kekurangan unsur hara disebut defisiensi.

b) Suhu

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila
berada pada suhu minimum dan maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan
perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah. Istilah vernalisasi diperkenalkan
oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920.

7
c) Kelembaban

Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan.

d) Cahaya

Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam
proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat,
tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih
tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya
ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat
cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya.

Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar


matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (Sterling B.
Hendrik). Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran,
tumbuhan dibedakan atas:

1) Tumbuhan hari pendek (short day plant)

Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam.

2) Tumbuhan hari panjang (long day plant)

Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah.


Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920. Tumbuhan
yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari.

8
e) Air

Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam
tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.

f) pH

pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.


Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan
K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni
tumbuhan.

C. Kacang Merah

Kingdom : Plant Kingdom

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiosspermae

Kelas : Dicotyledonae

Sub kelas : Calyciflorae

Ordo : Rosales (Leguminales)

Famili : Leguminosae (Papilionaceae)

Sub famili : Papilionoideae

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus vulgaris L.

9
Tanaman kacang merah ini biasanya tumbuh melilit pada batang bambu. Daun
majemuk, beranak daun tiga, daun berbentuk jorong. Perbungaan tandan di ketiak dengan
panjang hingga 15 cm, dengan banyak buku dan bunga. Sayap bunga berwarna putih
kekuningan atau ungu sedangkan lunasnya berwarna putih atau kadang-kadang berwarna
lain.

Polong lonjong, pipih, berkulit keras bila tua, pada umumnya melengkung
kadang-kadang dengan bentuk mengait pada bagian atasnya, berisi 4-5 biji. Bentuk,
ukuran dan warna biji beragam, ada yang berbentuk mengginjal, membelah ketupat atau
membundar. Warna seragam atau loreng, putih, hijau, kuning, coklat, merah, hitam atau
ungu. sering terdapat garis melintang yang keluar dari hilum.

Pembudidayaan tanaman kacang merah di Indonesia telah meluas ke berbagai


daerah. Pada umumnya, kacang merah ditanam pada musim kemarau, karena pada musim
penghujan tanaman akan londot. Hal ini di karenakan terlalu banyak air yang diserap.
Pada musim kemarau pun penyiraman tanaman juga harus diperhatikan, misalnya
penyiraman 2 hari sekali.

Pada umumnya kacang merah sering dikonsumsi oleh masyrakat pedesaan, karena
pada musim kemarau para petani lebih memilih menamam kacang merah daripada
tanamamn yang lain karena lebih efisien.

Selain itu penanamannya juga tidak terlalu sulit. Asal kita sabar dan terampil
dalam merawatnya kita akan dapat hasil yang memuaskan.Kacang merah memiliki
kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh
manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering merupakan
sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium,
fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko
kerusakan pada pembuluh darah.

10
Kacang merah dapat ditanam pada berbagai jenis tanah dengan syarat struktur
tanahnya gembur. Struktur tanah yang gembur dapat mempermudah akar tanaman
menjalar mencari sumber hara yang terkandung dalam tanah. Tanah yang paling sesuai
untuk penanaman kacang merah ini yaitu tanah gembur, subur, baik salirannya dan pH
5,5 – 6,8. Kacang merah ada yang berupa tanaman semak yang tegak dan ada yang
merambat di para-para. Kacang merah dapat mencapai tinggi sekitar 3,5 - 4,5 meter,
tumbuhnya memerlukan penyangga.Pengembangbiakannya dapat dilakukan dengan
bijinya dan juga diperlukan tanah yang baik. Kacang merah akan dapat tumbuh baik di
daerah basah atau dingin pada ketinggian 1400-2000 meter dari permukaan laut dan
dipanen 6 bulan setelah penanaman.

Kacang merah dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu kacang merah yang
tumbuhnya kerdil dan kacang merah yang tumbuh memanjang. Warna bijinya merah dan
bertotol-totol merah tua. Buahnya berwarna kuning, jika masih muda berwarna hijau dan
kadang-kadang berwarna merah. Jika sudah tua berubah menguning, mengering, dan siap
panen.MBuahnya yang berbentuk polong memanjang, hanya sedikit lebih panjang bila
dibandingkan dengan buncis. Dalam satu polong ada 2-3 biji kacang merah. Bentuk
kacang merah yang masih utuh sama dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun
bentuk polongnya. Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk
tipe berhari pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12,3 jam untuk inisiasi
bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah
900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim
penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat
tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan
berdrainase baik dengan pH 6,0-6,8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan
pH serendah-rendahnya 4,4.

11
Buahnya yang berbentuk polong memanjang, hanya sedikit lebih panjang bila
dibandingkan dengan buncis. Dalam satu polong ada 2-3 biji kacang merah. Bentuk
kacang merah yang masih utuh sama dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun
bentuk polongnya. Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk
tipe berhari pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12,3 jam untuk inisiasi
bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah
900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim
penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat
tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan
berdrainase baik dengan pH 6,0-6,8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan
pH serendah-rendahnya 4,4.

Kacang merah berasal dari daerah neotropical dengan sedikitnya dua pusat
domestikasi: Amerika Tengah (Mexico, Guatemala) untuk yang berbiji kecil dan
Amerika Selatan (sebagian besar Negara Peru) untuk yang berbiji besar. Di waktu post-
Columbian, kacang merah tersebar di seluruh Amerika. Orang-orang Spanyol membawa
benih ke seberang Pasifik menuju Filipina dan dari sana ke Asia, terutama Jawa dan
Myanmar, dan ke Mauritius.

D. Air Kelapa Muda

Bagi kita yang tinggal di daerah tropis, air kelapa muda bukanlah hal yang asing.
Kita mungkin pernah menikmatinya di warung pinggir jalan, di resto mewah yang
bertebaran di mall-mall, atau bahkan di kebun peninggalan kakek kita.

Ternyata, air kelapa bukanlah sekedar air yang manis dan menyegarkan. Di
dalamnya terkandung zat gizi, vitamin, dan mineral. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
komposisinya mirip dengan cairan infus.

12
Air kelapa muda, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung
tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang
menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun.

Sebagai sumber tenaga, air kelapa mengandung glukosa. Sebagai sumber zat
pembangun, pada air kelapa terdapat protein. Paling tidak, air kelapa mengandung 12
macam protein. Beberapa diantaranya adalah alanin, arginin, asam aspartat, asam
glutamat, histidin, fenilalanin, tirosin.

Selain itu, air kelapa juga kaya dengan mineral seperti natrium, kalium, kalsium,
magnesium, besi, dan tembaga. Tidak ketinggalan vitamin. Ada vitamin C dan 7 macam
vitamin B yaitu nikotinik, asam pantotenat, biotin, riboflavin (B2), asam folat, tiamin
(B1), dan piridoksin (B6).

2.2 Hipotesis

(-) Cahaya matahari tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan kacang


merah.

(+) Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan pada kacang


merah.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak minggu keempat bulan Juli 2010 sampai
minggu keempat bulan Agustus 2010. Sedangkan pengambilan data dilaksanakan pada
tanggal 27 Juli-3 Agustus 2010 bertempat di SMAN Model Terpadu Madani Jl.
Soekarno-Hatta Palu.

3.2 Metode Penelitian

Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang merah:

1. Menyiapkan segelas air kelapa muda dan segelas air PAM di dalam sebuah baskom
yang berbeda.

2. Memilih kacang merah yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.

3. Merendam 50 biji kacang merah selama 20 menit di dalam kedua baskom tersebut
dengan menggunakan stopwatch.

4. Memilih kacang merah yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam
air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk ditanam.

Langkah kerja II untuk proses penanaman biji kacang merah:

1. Menyiapkan 6 buah polybag yang telah berisi tanah.

2. Memberi tanda pada masing-masing polybag untuk dimasukkan kacang merah

14
yang direndam dengan air kelapa muda dan air PAM. Sehingga polybag I, II, III
merupakan

perendaman dengan air PAM dan polybag IV, V, VI merupakan perendaman dengan air
kelapa muda.

3. Memasukkan masing-masing 3 buah kacang merah pilihan pada keenam polybag


yang berbeda.

4. Kemudian memberi tanda-tanda yang berupa angka dan huruf pada setiap kacang
merah tersebut, angka untuk kacang merah yang direndam dengan air kelapa muda dan
huruf untuk kacang merah yang direndam dengan air PAM.

5. Menunggu beberapa hari hingga kecambahnya muncul.

Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang merah di dua tempat berbeda:

1. Menempatkan polybag I, IV, VI di tempat yang gelap (intensitas cahaya yang


kurang) dan polybag II, III, V di tempat yang terang (intensitas cahaya yang cukup).

2. Melakukan pengamatan selama ± 5 hari untuk melihat laju pertumbuhan tanaman


dan mencatat hasilnya.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dan catatan
lapangan. Untuk itu, peneliti melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan bahan.
Alat yang digunakan antara lain: baskom, stopwatch, kertas label dan sedotan sebagai
penanda, polybag, kamera, alat tulis dan mistar. Bahan yang digunakan yaitu: kacang
merah, air kelapa muda, air PAM dan tanah subur.

15
BAB IV

HASIL PERCOBAAN

4.1 Tabel Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Pertumbuhan Kecambah Rendaman Air PAM

Tanggal Hari POT POT POT POT POT POT POT POT
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
27-07- - - - - - - - -
2018 I
28-07- - - - - - - - -
2018 II
29-07-
2018 III X X √ √ X X √ X

Tabel 4.2 Pertumbuhan Kecambah Rendaman Air Kelapa Muda

Tanggal Hari POT POT POT POT POT POT POT POT
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
27-07- - - - - - - - -
2018 I
28-07- - - - - - - - -
2018 II
29-07-
2018 III X √ √ X X √ √ X

16
Keterangan : - = kecambah belum tumbuh

X = kecambah tidak tumbuh

√ = kecambah tumbuh

Tabel 4.3 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merah

di Tempat yang Terang

Tanggal Hari POT POT POT POT POT POT POT POT
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
30-07-
2018 IV 0,3 X X X X X X X
01-08-
2018 V 1 X X X X X X X
02-08-
2018 VI 3 X X X X X X X
03-08-
2018 VII 6 X X X X X X X
04-08-
2018 VIII 6,5 X X X X X X X

17
Tabel 4.4 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merah

di Tempat yang Gelap

Tanggal Hari POT POT POT POT POT POT POT POT
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
30-07-
2018 IV X 0,4 X 0,1 1 0,2 0,8 X
01-08-
2018 V X 4 X 0,3 6 0,7 5 X
02-08-
2018 VI X 9,5 X 0,5 15 2 11 X
03-08-
2018 VII X 16,5 X 0,7 29 3,9 20,5 X
04-08-
2018 VIII X 32,5 X 2,2 40,5 11 29 X

Keterangan : angka menunjukkan tinggi tanaman kacang merah dalam cm

X = kecambah tidak mengalami pertumbuhan

4.2 Pembahasan

A. Perbandingan Laju Pertumbuhan Kecambah

Untuk kepentingan pembahasan hasil-hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan


data tentang:

18
a. Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air
PAM.

b. Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air


kelapa muda.

Data pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama dan kedua,
kecambah belum tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh dan
ada juga yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang
merah yang sebelumnya direndam dengan air PAM berlangsung selama 3 hari. Selain itu
dapat dilihat juga kecambah yang tumbuh hanya ada 3, yaitu hanya terdapat 1 kecambah
kacang merah pada masing-masing pot. Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa
pada hari pertama dan kedua, kecambah sama sekali belum tumbuh, sedangkan pada hari
ketiga ada kecambah yang tumbuh dan ada juga yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa
lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan
menggunakan air kelapa muda berlangsung selama 3 hari. Kecambah yang tumbuh
ternyata ada 4.

Dari percobaan yang dilakukan, ternyata ada perbedaan yang muncul pada
perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air kelapa muda dan air
PAM. Dari 8 buah kacang merah yang direndam dengan air PAM, hanya ada 3 buah
kacang merah yang berkecambah. Sedangkan pada perendaman dengan menggunakan air
kelapa muda, ada 4 buah kacang merah yang berkecambah dari 8 buah kacang merah
yang ditanam di dalam polybag. Lama dormansinya pun sama, yaitu selama 3 hari. Jadi
perbandingan pertumbuhan antara kecambah yang direndam pada air PAM dan air kelapa
muda adalah 3:4.

19
Hal ini dikarenakan air kelapa muda memang memiliki nilai kandungan gizi yang
sangat tinggi. Air kelapa muda ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Air kelapa muda yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar
tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini air
kelapa banyak digunakan di laboraturium sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur
jaringan.

B. Perbandingan Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merah

Untuk kepentingan pembahasan hasil-hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan


tentang:

a. Pertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang terang atau tempat
yang memiliki intensitas cahaya yang cukup.

b. Pertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang gelap atau tempat yang
memiliki intensitas cahaya.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa kecambah yang mengalami
pertumbuhan hanya 1. Pertumbuhannya pun sangat lambat, hanya mengalami kepesatan
pada hari keempat, yaitu tumbuh sekitar 3 cm dari hari sebelumnya. Namun, daunnya
berwarna hijau dan batangnya pun kokoh. Hal ini dikarenakan tanaman kacang merah
tumbuh dengn sempurna namun prosesnya lambat karena menyerap cahaya matahari
yang sangat cukup. Cahaya matahari tersebut digunakan untuk berfotosintesis sehingga
daunnya pun berwarna hijau karena mengandung banyak klorofil. Dalam keadaan banyak
cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.
Sedangkan kecambah yang lain tidak mengalami pertumbuhan, malah membusuk.
Bijinya berwarna putih seperti banyak ditumbuhi jamur.ng kurang.

20
Data yang tertera pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar kecambah
kacang merah tumbuh dengan pesat di tempat yang gelap. Hanya ada 4 dari 8 kecambah
yang tidak mengalami pertumbuhan. Ada 2 kecambah pada masing-masing pot yang
ditanami kacang merah yang sebelumnya dilakukan perendaman pada air kelapa muda.
Tingginya pun mencapai 40,5 cm dan melebihi tinggi tanaman kacang merah yang
sebelumnya direndam dengan air PAM. Akan tetapi tanaman menjadi pucat karena
kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Dalam keadaan tidak ada cahaya,
hormon auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih
panjang. Laju pertumbuhan rata-rata pada hari terakhir adalah 23,04 cm.

Dari percobaan yang dilakukan, ternyata ada perbedaan yang muncul pada
pertumbuhan kacang merah yang diletakkan pada tempat yang terang dan tempat yang
gelap. Dari 8 buah kacang merah yang diletakkan di tempat terang, hanya ada 1 buah
kacang merah yang mengalami pertumbuhan. Sedangkan pada tempat yang gelap, ada 5
buah kacang merah yang mengalami pertumbuhan dari 8 buah kacang merah yang
ditanam di dalam polybag. Pertumbuhan tanaman kacang merah di tempat yang gelap
pun lebih pesat jika dibandingkan dengan tanaman kacang merah di tempat yang terang.

Berdasarkan dua hasil penelitian di atas, maka perbandingan laju pertumbuhan


tinggi antara tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas
cahaya kurang (tampat gelap) dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat
yang memiliki intensitas cahaya cukup (tmpat terang) adalah 23,04:6,5.

Hal ini dikarenakan kecambah yang disinari matahari pertumbuhannya akan


terhambat karena adanya kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari
sedangkan kecambah yang tidak disinari matahari pertumbuhannya akan sangat cepat
dikarenakan oleh kerja hormon auksin yang tidak dipengaruhi oleh matahari.

21
Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung kecambah tersebut cenderung
mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk kecambah
yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat. Selain itu
tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan
untuk tanaman kecambah yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan kecambah yang diletakkan di tempat gelap,
tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan. Hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari (Anonim, 2008).

22
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa biji kacang merah yang direndam pada PAM lebih sedikit
berkembang menjadi kecambah dibandingkan dengan perendaman pada air kelapa muda
dengan perbandingan 3:4 karena air kelapa mengandung berbagai macam mineral yang
baik untuk pertumbuhan tanaman, khususnya mengandung kalium yang sangat tinggi
sebagai penyubur tanaman.

Selain itu, pertumbuhan kecambah kacang merah di tempat yang gelap lebih cepat
dari pada di tempat terang dengan perbandingan 23,04:6,5. Hal ini disebabkan oleh
cahaya matahari menonaktifkan kerja hormon auksin yang berperan dalam proses
pemanjangan sel. Namun kecambah yang tumbuh di tempat gelap, daunnya berwarna
kuning pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Tanaman
tidak melakukan fotosintesis di tempat yang gelap, namun mengalami etiolasi, yaitu
tumbuhan yang menjadi tumbuh dengan cepat tetapi menjadi kurus dan tidak mengalami
perkembangan daun, karena kekurangan cahaya matahari. Sebaliknya dalam keadaan
banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.
Di tempat terang, tanaman tumbuh secara normal karena melakukan proses fotosintesis.

23
5.2 Saran

Dengan terselesainya laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Jenis Media Air
Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang
Merah“ ini, penulis berharap agar penyusunan laporan penelitian ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan para petani pada khususnya.

Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat
meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang merah sehingga dapat
memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya gizi yang
terkandung di dalam kacang merah ini, penulis berharap generasi muda dapat
memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi
intelektulanya.

24
LAMPIRAN

25

Anda mungkin juga menyukai