Disusun Oleh:
NIKEN GESTARIA
RAFIQATUL SALSABILLA
TP. 2023/2024
BAB I PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut
dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan
faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau
faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari
lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis
tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang untuk
pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi yang
belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Untuk itu, penulis mengadakan penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan
kebenaran teori tersebut. dan untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran “BIOLOGI” Dengan
berlandaskan hal tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan tanaman
kangkung.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.5 Hipotesis
Tanaman kangkung yang memperoleh cahaya matahari akan memiliki proses pertumbuhan
dan perkembangan yang baik terutama dalam proses fotosintesis.
1.6 Variabel
Tanaman Kangkung Selama fase pertumbuhannya, dapat berbunga, berbuah, dan berbiji,
terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga seperti terompet, dan daun mahkota bunga berwarna
putih atau merahlembayung. Batang tanaman kangkung berbentuk bulat panjang, berbuku – buku,
banyak mengandung air dan berlubang – lubang. Batanng tanaman ini tumbuh merambat atau
menjalar dan percabangannya banyak.
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang – cabang akarnya
menjalar ke semua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 – 100 cm, dan melebar
secara mendatar pada radius 100 – 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air Tangkai
daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat
tumbuh menjadi percabangan baru Bentuk daun umumnya seperti jantung hati, ujung daun runcing
ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian
bawah berwarna hijau muda. Buah kangkung berbentuk bulat telur yang di dalamnya berisi tiga butir
biji. Bentuk biji kangkung bersegi – segi atau agak bulat, berwarna coklat atau kehitam – hitaman,
dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat, biji kangkung berfungsi sebagai alat
perbanyakan tanaman secara generative
1. Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunnanya.
Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintesis protein.
Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara
langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis
yang dikendalikan.
2. Faktor Interseluler/Fisiologi
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah regulator
pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuhan
disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
a. Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman
monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang serta jaringan yang masih bersifat
meristematis. Fungsi Auksin :
(8) Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas ujung tanaman.
Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan tumbuh.
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan terkumpul disisi
bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas dengan bagian bawah sehingga batang
tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian tanaman yang
terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan terhambat. Sehingga tempat gelap
akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari
tempat gelap. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
b. Giberelin.
c. Etilen.
e. Asam absisat.
f. Kalin.
g. Asam traumalin.
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
• Air
Air termasuk senyawa utama merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan
tumbuhan. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
• Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih maka
auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas
kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi.
• Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari
dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan
tanaman.
• Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion.
Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis
berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang maka akan
terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati) Nutrien dibedekan atas :
• Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada suhu
optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya
tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
• Oksigen
Tempat penelitian di salah satu rumah anggota kelompok. Waktu penelitian kami lakukan
selama tiga minggu: 16 Oktober – 6 November 2023
Bahan:
1. 2 Bibit kangkung
2. 2 Wadah
3. Nutrisi
4. Air
Alat:
1. Rol
2. Cutter
2. Letakkan kangkung yang telah dipotong kedalam wadah yang telah disediakan.
3. Tuangkan air secukupnya ke dalam wadah sebagai nutrisi yang dibutuhkan kangkung.
4. Letakkan wadah di tempat yang terkena cahaya matahari dan wadah satu lagi di tempat
yang tidak terkena cahaya matahari.
5. Setelah itu maka akan dilakukan pengamatan secara berkala dengan waktu yang telah
ditentukan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Hasil Pengamatan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Yang Dikenai Cahaya
Matahari dan Yang Tidak Dikenai Cahaya Matahari.
Ke-4 0,310 5
Ke-8 0,320 8
Ke-12 0,335 10
Ke-16 0,450 13
Ke-21 0,500 15
Ke -4 0,310 5
Ke-8 0,310 10
Ke-12 0,310 15
Ke-16 0,310 20
Ke-21 0,310 24
4.2 Pembahasan
2. Pada tanaman Kangkung Yang tidak dikenai cahaya matahari, awalnya tanaman
tumbuh dengan baik. Ditandai dengan pertumbuhan tinggi tanaman dari .... cm
menjadi 24 cm, namun diameter Batang tidak berubah dan yang awalnya daun
berwarna hijau tetapi lama kelamaan warna daun menjadi menguning. Hal ini
dikarenakan di tanaman terdapat hormon yang bernama auksin, hormon ini yang
membantu tanaman agar dapat tumbuh tinggi. Salah satu fungsi cahaya matahari
dalam pertumbuhan adalah untung menghambat kerja hormon auksin. Karena ini
tidak mendapat cahaya matahari maka pada tumbuhan ini hormon auksinnya
bertumbuh banyak sehingga perkembangan tanaman terhambat.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, serta hasil dan pembahasan yang telah di
jabarkan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan dalam beberapa hal berikut :
Lampiran