Disusun Oleh:
Fikrah Hafizah
Jihanunnasihah Abdullah
Muthia Amalia
Rizky Aulia
Kelompok : IV
A. Dasar Teori
Salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati adalah
makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan adalah
makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya.
1
satu atau dua keping biji (kotiledon). Bagian sumbu embrio yang berada di atas
tempat munculnya kotiledon disebut epikotil, sedangkan bagian sumbu embrio
yang berada di bawah tempat munculnya kotiledon disebut hipokotil. Cadangan
makanan ada yang terdapat pada endosperm, yaitu jaringan yang mengelilingi
embrio, atau terdapat di dalam kotiledon. Biji dengan cadangan makanan pada
endosperm disebut biji berendosperm atau biji beralbumin, contohnya biji
jagung. Sementara itu, biji dengan cadangan makanan pada kotiledon disebut biji
tak berendosperm atau biji eksalbumin, contohnya biji bunga matahari. Biji
dilindungi oleh testa, yaitu suatu selubung biji kuat yang berasal dari dinding
bakal biji. Testa berfungsi sebagai kulit biji.
a. Perkecambahan
2
yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur
kecambah yang berbeda pula.
3
biji tidak memiliki klorofil sehingga kebutuhan nutrisinya terutama diperoleh dari
cadangan makanan pada endosperm. Selain dari endosperm, nutrisi untuk
perkembangan embrio dapat pula diperoleh dari kotiledon atau bagian lain pada
bakal biji, bergantung pada karakteristik biji tersebut.
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
4
aerasi.
1) Nutrisi
2) Cahaya
Tidak semua jenis nutrisi yang diserap oleh tanaman dapat digunakan
secara langsung oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Sebagai contoh, air dan
karbon dioksida harus diolah terlebih dahulu di dalam daun untuk membentuk zat
gula (glukosa) melalui proses fotosintesis. Fotosintesis hanya dapat terjadi jika
ada cahaya.
Hasil fotosintesis yang berupa glukosa itu akan digunakan oleh tanaman
sebagai sumber energi untuk pertumbuhan atau sebagai bahan untuk membangun
komponenkomponen sel. Jika tidak ada cahaya, fotosintesis tidak akan terjadi
sehingga tidak tersedia sumber energi bagi tumbuhan untuk melangsungkan
pertumbuhannya.
3) Suhu
5
hanya dapat bekerja secara optimal jika suhunya optimal. Jika suhu naik melebihi
suhu optimal, aktivitas enzim akan berkurang. Demikian juga jika suhu terlalu
rendah, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berjalan dengan baik. Jika reaksi-
reaksi kimia sel terganggu, pertumbuhan tanaman juga akan terganggu. Jika suhu
naik, transpirasi juga akan naik sehingga tanaman akan kehilangan lebih banyak
air. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Tanaman biasanya
memiliki persyaratan suhu tertentu untuk dapat hidup secara normal.
4) Kelembapan
5) Aerasi
6
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. (Wikipedia:2008)
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminose (Fabaceae)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
7
4. Pengaruh Aerasi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Kacang Hijau
8
Tanaman kekurangan air dapat mengakibatkan kematian, sebaliknya kelebihan
air dapat menyebabkan kerusakan pada perakaran tanaman, disebabkan kurangnya
udara pada tanah yang tergenang. Kekurangan air pada tanaman terjadi karena
ketersediaan air dalam media tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau
kombinasi kedua faktor tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup
tersedia, tanaman dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika
kecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses
transpirasi (Islami dan Utomo, 1995).
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau yang disiram air denga takaran yang berbeda.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
9
Bahan :
1. Biji kacang hijau
2. Tanah
3. Air
B. Prosedur Kerja
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1) Data Kuantitatif
a. Pot A (penyiraman air secara berlebihan)
1 Pertama 0 0 0 0 0 0
2 Kedua 0 0 0 0 0 0
10
3 Ketiga 0,2 0,1 0 0 0 0,06
1 Pertama 0 0 0 0 0 0
11
7 Ketujuh 17,7 12,5 15,1 3,9 8,5 11,54
c. Grafik
Hari Ke -
Pot B
Hari Ke -
12
2) Data Kualitatif
a. Pot A (penyiraman air secara berlebihan)
Pot A
No. Hari Ke-
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅
belum ada belum ada belum ada belum ada belum ada
1 Kesatu
perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan
terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari
2 Kedua
perikarp perikarp perikarp perikarp perikarp
akar mulai akar mulai akar mulai
menembus menembus menembus
terkelupas terkelupas dari
3 Ketiga tanah dan tanah dan tanah dan
perikarp perikarp
sebagai plumula sebagai plumula sebagai plumula
mulai nampak mulai nampak mulai nampak
hipokotil hipokotil mulai
warna kotiledon warna kotiledon warna kotiledon menjulang keatas nampak namun
hijau muda, hijau muda, hijau muda, berwarna hijau
daun belum
4 Keempat daun tumbuh daun tumbuh daun tumbuh keunguan, daun
berwarna hijau muncul dan
namun belum namun belum namun belum
segar, kotiledonnya berwarna hijau
memiliki batang memiliki batang memiliki batang hijau mengerut pucat
hipokotil hipokotil mulai hipokotilnya hipokotilnya
hipokotil mulai
berwarna hijau muncul, daun hijau keunguan hijau keunguan
muncul, daun
keunguan, daun menjulang dan ramping, dan keras,
5 Kelima menjulang
mulai mekar keatas berwarna daunnya mekar daunnya mulai
keatas berwarna
berwarna hijau hijau kerut berwarna hijau tumbuh namun
hijau agak kerut
kerut kekuningan muda agak layu
epikotil epikotil epikotil
menjulang keatas menjulang keatas menjulang keatas hipokotilnya
berwarna hijau, hipokotilnya berwarna hijau, berwarna hijau, hijau keunguan,
daunnya hijau hijau keunguan, daunnya hijau daunnya hijau
6 Keenam telah mekar,
daun telah
daunnya telah mekar, telah mekar,
hipokotil hipokotil hipokotil tumbuh namun
berwarna hijau
berwarna hijau berwarna hijau berwarna hijau belum mekar
keunguan keunguan keunguan
7 Ketujuh hipokotil hipokotil hipokotil hipokotil hipokotilnya
berwarna hijau berwarna hijau berwarna hijau berwarna hijau hijau keunguan,
dan kokoh, keunguan, segar dan dan kokoh, kotiledonnya
kotiledonnya kotiledonnya ramping, kotiledon keriput, daun
keriput, epikotil
keriput, kotiledonnya keriput, epikotil hijau muda
berwarna hijau,
daunnya mekar daunnya mekar keriput, ramping, daun belum mekar
13
warna hijau tua hijau tua daunnya hijau hijau tua
muda
Pot B
No. Hari Ke-
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅
belum ada belum ada belum ada belum ada belum ada
1 Kesatu
perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan
daun mulai Daun mulai terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari
2 Kedua
muncul muncul perikarp perikarp perikarp
Hipokotil Hipokotil Hipokotil Hipokotil mulai Hipokotil mulai
berwarna hijau berwarna hijau berwarna hijau menembus menembus
3 Ketiga keunguan, keunguan, keunguan, permukaan permukaan
daunnya hijau daunnya hijau daunnya hijau tanah, belum tanah, belum
segar segar segar berdaun berdaun
Hipokotil Hipokotil Hipokotil
Hipokotil Hipokotil
berwarna hijau berwarna hijau berwarna hijau
berwarna hijau berwarna hijau
4 Keempat keunguan, pucat, daunnya pucat, daunnya
keunguan, keunguan,
daunnya hijau mulai tumbuh mulai tumbuh
daunnya hijau daunnya hijau
telah mekar hijau pucat hijau pucat
Hipokotil Hipokotil Hipokotil Hipokotil
berwarna hijau berwarna hijau berwarna hijau Hipokotil
berwarna hijau
keunguan, keunguan, keunguan, berwarna hijau
agak keunguan,
5 Kelima kotiledon mulai kotiledon mulai kotiledon mulai pucat, daunnya
keriput, daunnya keriput, daunnya keriput, daunnya daunnya mulai
mulai tumbuh
mekar berwarna mekar berwarna mekar berwarna tumbuh
berwarna hijau
hijau segar hijau segar hijau segar berwarna hijau
Hipokotil hijau Hipokotil hijau Hipokotil hijau Hipokotil Hipokotil
keunguan, keunguan, keunguan, tumbuh tumbuh
kotiledon kotiledon kotiledon berwarna hijau berwarna hijau
6 Keenam keriput, keriput, keriput, pucat, daunnya pucat, daunnya
daunnya mekar daunnya mekar daunnya mekar mulai tumbuh mulai tumbuh
warna hijau warna hijau warna hijau namun belum namun belum
segar segar segar mekar mekar
7 Ketujuh hipokotil hipokotil hipokotil Hipokotil hijau Hipokotil hijau
berwarna hijau berwarna hijau berwarna hijau keunguan, lebih keunguan,
keunguan, keunguan, kecoklatan, kotiledonnya kotiledonnya
kotiledonnya kotiledonnya kotiledonnya masih segar mulai keriput,
keriput, keriput dan keriput hijau hijau keunguan, epikotilnya
epikotilnya tinggal satu, kekuningan, epikotilnya berwarna hijau,
14
hijau muda, epikotilnya epikotilnya belum tumbuh daunnya mekar
daunnya mekar hijau pucat, hijau ramping, seutuhnya, tapi masih kecil
warna hijau daunnya mekar daunnya mekar daunnya berwarna hijau
B. Pembahasan
Jika tanaman disiram dengan air secukupnya, maka kecambah kacang hijau
akan tumbuh dengan optimal. Peristiwa itu terjadi karena udara pada tanah yang
tersedia secara proposional. Akar yang berperan dalam respirasi tanaman bekerja
secara optimal, sehingga penyerapan nutrisi dari dalam tanah juga berjalan dengan
lancar. Sedangkan, apabila tanaman disiram air secara berlebihan, maka
pertumbuhan tanaman kacang hijau akan terhambat. Peristiwa itu terjadi karena
kurangnya udara pada tanah yang tergenang, sehingga mengakibatkan kerusakan
pada akar. Akar yang berperan dalam respirasi tanaman bekerja secara tidak
optimal, sehingga penyerapan nutrisi dari dalam tanah juga terganggu. Meskipun
demikian, kondisi fisik tanaman kacang hijau yang disiram dengan air yang
berlebihan hampir sama dengan kondisi fisik tanaman kacang hijau yang disiram
air secukupnya.
Hal ini sesuai dengan teori pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau, dimana aerasi yang terkandung dalam tanah baik,
dapat bermanfaat dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, karena suplai energy
yang penting untuk aktivitas sel tumbuhan berjalan dengan optimal. Begitupun
15
sebaliknya, aerasi yang terkandung dalam tanah yang buruk, dalam hal ini tanah
yang kelebihan air, dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan akar pada
kacang hijau dengan demikian, suplai energy yang penting untuk aktivitas sel
tumbuhan terganggu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Pemilihan tanah yang baik harus diperhatikan.
16
2. Penanaman biji kacang hijau sebaiknya tidak terlalu dalam karena
hipokotil akan lama muncul ke permukaan tanah.
3. Lakukan penyiraman secara teratur.
4. Lakukan pengamatan terhadap tumbuhan kacang hijau dengan teliti dan
cermat.
DAFTAR PUSTAKA
Faris. 2013. Laporan Pengamatan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Kacang Hijau. https://farischarming.wordpress.com/.
Diakses pada 30 Agustus 2015.
Mahfiroh, Ida. 2013. Penelitian Pengaruh Sistem Aerasi pada Pertumbuhan dan
Perkembangan Kecambah. http://iddamahfiroh.blogspot.com/. Diakses
pada 30 Agustus 2015.
17
LAMPIRAN
A. Foto Dokumentasi
18