Anda di halaman 1dari 13

PERTUMBUHAN , PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN DAN TUMBUHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Tujuan pertumuhan dan perkembangan tumuhan


- Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

2. Tujuan pertumbuhan dan perkembangan hewan


- Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah(Drosophila sp) dari telur sampai
imago ( dewasa)
- Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

C. ALAT DAN BAHAN :


a. Pertumbuhan dan perkembangan kacang merah
1. Biji kacang merah 6 buah
2. Botol jam ( selai ) 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah
b. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
1. Plastic transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2. Botol jam( selai)
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah ( Drosophila sp) kurang lebih 20 ekor

D. LANDASAN TEORI
a. Pertumbuhan
Pertumbuhan dalam biologi mengacu kepada perubahan fisik berupa pertambahan ukuran,
volume, tinggi, dan massa.
Ini terjadi karena selama dalam masa pertumbuhan, sel-sel dalam tubuh makhluk hidup
bertambah banyak, alhasil jaringan-jaringan dan organ-organ dalam tubuh makhluk hidup pun
ikut berubah semakin besar.
Nah, perubahan tubuh dalam pertumbuhan ini dapat diukur secara kuantitatif. Kita bisa
mengukur tinggi dan berat badan kita menggunakan meteran dan timbangan badan.
Pertumbuhan memiliki ciri yang sangat khas, yaitu bersifat irreversible alias tidak bisa balik lagi
seperti semula.
b. Perkembangan
Pengertian Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf
pusat dengan neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi
c. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman
Sama halnya dengan semua organisme, pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan diatur oleh kombinasi faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Hal ini
berkenaan dengan karakteristik tumbuhan yaitu:
1) memiliki kemampuan
merespon sejumlah sinyal dari lingkungan seperti fotoperiode, perubahan suhu,
dan kelembaban;
2) memproduksi zat kimia pengatur tumbuh tumbuhan
(hormon) sebagai mediator sinyal dari lingkungan;
3) memiliki kode gen enzim
yang mengkatalis reaksi kimia untuk pertumbuhan dan perkembangan.
a) Faktor Dalam (Internal)
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan mencakup faktor genetik, epigenetik dan zat pengatur tumbuh.
1. Faktor genetik
Setiap tumbuhan terdiri dari miliaran sel. Dalam setiap sel terdapat satu set
lengkap semua gen yang membentuk kode instruksi untuk suatu organisme.
Kode gen tersebut berperan dalam menentukan fungsi dan sifat dari tumbuhan.
Sebagai contoh, penemuan penting darai para ilmuwan tentang gen pada
tumbuhan adalah gen yang terlibat dalam pembungaan pada tanaman.

2. Epigenetik
Penelitian pada sel menunjukkan, tidak hanya gen yang mempengaruhi ciri-ciri
dan fungsi dari suatu organisme, tetapi juga “Epigenetik” atau faktor non-gen.
Faktor-faktor epigenetik adalah suatu fitur dalam sel yang dapat diwariskan
ketika sel membelah tetapi mereka tidak merubah gen itu sendiri. Namun faktor
epigenetik dapat memodifikasi perilaku gen. Faktor epigenetik memiliki peran
penting dalam perkembangan tumbuhan. Epigenetik merupakan dasar untuk
mengungkap seluk-beluk tentang bagaimana gen dan organisme bekerja. Faktor
epigenetik yang dapat mempengaruhi perilaku gen meliputi: 1) Struktur kromatin
“bagaimana posisi atau susunan DNA dalam kromatin”; 2) Metilasi DNA
“mengubah gen off – on”; 3) Small RNA –

3. Zat Pengatur Tumbuh (Hormon)


Telah Anda ketahui bahwa hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh
tumbuhan yang berperan dalam pola pertumbuhan dan pemeliharaan tumbuhan.
Zat pengatur pertumbuhan mengendalikan kegiatan dengan mengirimkan sinyal
kimia ke sel untuk melakukan sesuatu atau untuk tidak melakukan sesuatu,
termasuk mengaktifkan gen yang mengkode enzim tertentu atau justru
menghalangi transkripsi gen.
Pada kebanyakan kasus, hormon tumbuhan memiliki efek pada tumbuhan
tergantung pada lokasi dan konsentrasi relatif hormon terhadap hormon lain
dalam jaringan

Faktor Luar (Eksternal)


Pernahkah Anda berpikir, mengapa petani-petani melakukan pengolahan tanah,
merawat tanaman dengan pemupukan, pengairan, mencabuti tanaman gulma
dan penyemprotan hama/penyakit? Kegiatan tersebut dilakukan agar tanaman itu
dapat tumbuh dengan subur, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.
Perlu Anda ketahui bahwa suatu tanaman dalam proses pertumbuhannya sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan dan
sumbernya berasal dari lingkungan. Faktor eksternal yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain sebagai berikut.

1. Nutrisi
Ilmu nutrisi tanaman telah diterapkan sejak 160 tahun yang lalu berdasar
eksperimen klasik Liebig, Lauwes, dan Gilbert. Ada banyak unsur yang
diperlukan oleh tumbuhan. Seperti halnya makhluk hidup yang lain, tumbuhan
memerlukan nutrisi atau makanan untuk hidupnya. Tumbuhan hijau mengambil
nutrisi dari udara, air, dan dari dalam media tumbuhnya. Misalnya dari dalam
tanah, nutrisi diambil dalam bentuk ion.

2. Air
Air diperlukan tumbuhan dalam berbagai proses fisiologis. Tanpa air yang cukup
tumbuhan akan mengalami banyak gangguan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah
sebagai berikut.
• Pelarut zat-zat yang diperlukan oleh tumbuhan.
• Bahan dasar untuk reaksi biokimia.
• Sebagai medium berlangsungnya reaksi metabolisme.
• Menjaga tekanan turgor dinding sel dan agar tidak kekeringan.
• Berperan dalam proses transportasi unsur hara dari tanah ke daun.

3. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya
mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan
fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat
metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis,
intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa karbohidrat digunakan
untuk pembentukan organ-organ tumbuhan.

4. Suhu
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu. Suhu yang
kurang sesuai akan menyebabkan kerja enzim di dalam sel-sel kurang optimal
sehingga proses metabolisme (seperti fotosintesis) akan terganggu. Suhu
merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena
suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses
fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi.
Tumbuhan memiliki suhu optimum yang ideal untuk dapat tumbuh dan
berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang terbaik untuk pertumbuhan
suatu jenis tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, suatu tanaman juga
memiliki batas suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya.
5. Kelembapan
Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan
biji. Hal ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan
enzim dalam biji serta melarutkan makanan dalam jaringan. Tingkat pengaruh
kelembapan udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada tanaman yang
membutuhkan kelembaban udara dan kelembapan tanah yang tinggi, misalnya
lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada
dengan kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera
(lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek.

6. Ketersediaan oksigen
Oksigen diperlukan tumbuhan untuk bernapas. Tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, jika kebutuhan terhadap oksigen tercukupi.
Kekurangan oksigen dapat merangsang produksi hormon etilen
yang menyebabkan beberapa sel dalam korteks akan mengalami penuaaan dan
mati. Tumbuhan yang terlalu banyak disiram air akan kekurangan oksigen karena
tanah kehabisan ruang udara penyedia oksigen. Tanah yang padat dan liat
mengandung sedikit oksigen sehingga perlu dicampur dengan pencangkulan
secara hati-hati agar akar tumbuhan dapat bernapas. Tumbuhan yang hidup di
daerah yang kekurangan oksigen (misalnya di rawa-rawa), memiliki akar napas
yang banyak seperti pada tanaman bakau (Rhizophora sp).

7. Gravitasi
Bila cahaya akan mempengaruhi arah pertumbuhan tunas maka pengaruh bumi
akan mempengaruhipertumbuhan akar menuju pusat bumi. Arah gerak akar yang
menuju pusat bumi disebut gravitropisme. Pertumbuhan pada tumbuhan
memperlihatkan respons terhadap gravitasi. Pertumbuhan akar menunjukkan
respons gravitasi positif sedangkan pertumbuhan tunas menunjukkan respon
gravitasi negatif. Jika tumbuhan diletakkan pada posisi miring, tunas akan
tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh membengkok ke bawah.
Tumbuhan mampu mengindra gravitasi karena adanya pengendapan statolit
pada titik terendah sel tudung akar. Statolit adalah plastida khusus yang
mengandung butiran pati padat. Pengendapan statolit pada titik terendah sel
akan menyebabkan redistribusi auksin sel-sel yang berada di atasnya dan
menyebabkan pemanjangan akar sehingga akar akan membengkok ke bawah.

8. pH (derajat keasaman)
Hujan asam dapat menambah keasaman tanah. Jika keadaan tanah terlalu
asam, klorofil akan rusak sehingga mengganggu proses fotosintesis. Tanah bekas rawa-rawa
dan tanah potsolik yang berwarna merah kekuningan
cenderung bersifat asam. Tanah jenis ini harus dicampur dengan kapur sebelum
ditanami agar keasamannya berkurang. Pada beberapa jenis tumbuhan, seperti
bunga hortensia (Hydrangea sp), keasaman tanah berpengaruh terhadap warna
bunga.
9. Sentuhan
Pada tumbuhan yang merambat, misalnya anggur dan mentimun, pada
umumnya mempunyai organ pelilit berupa sulur. Sulur tersebut pada awalnya
tumbuh lurus, tetapi jika menyentuh sesuatu akan tumbuh melilit benda tersebut.
Sentuhan akan menghambat pertumbuhan sel-sel, sehingga terjadi perbedaan
laju pertumbuhan antara sel yang terkena sentuhan dengan sel-sel yang tidak
terkena sentuhan. Perbedaan laju pertumbuhan sel-sel tersebut menyebabkan
sulur melilit. Suatu percobaan menunjukkan bahwa tumbuhan yang batangnya
digosok dengan tongkat akan lebih pendek daripada tumbuhan yang dibiarkan.

10. Organisme parasit dan herbivora


Organisme parasit pada tumbuhan dapat berupa virus, bakteri, dan jamur.
Organisme parasit tersebut mengambil sari makanan dari tumbuhan inang
sehingga tumbuhan inang yang ditumpangi akan terganggu pertumbuhan dan
perkembangannya, bahkan dapat mengalami kematian. Herbivora adalah hewan
pemakan tumbuh-tumbuhan, misalnya ulat, belalang, dan kumbang. Jika daundaun muda
pada tumbuhan dimakan oleh ulat, akan mengganggu proses
pertumbuhannya. Namun, beberapa tumbuhan memiliki alat pertahanan diri
secara fisik seperti duri-duri dan pertahanan secara kimiawi, misalnya
menghasilkan zat kanavanin yang merupakan racun bagi herbivora.

d. Pertumbuhan dan perkembangan hewan


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan
manusia meliputi gen dan hormon:
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan dan manusia yang
memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat
sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun peranan
gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan
pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor
lainnya. Misalnya ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila
diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.

b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam
jenisnya.
Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
1. Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini
merangsang dimulainya proses metamorfosis.
2. Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
3. Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase
larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.

2. Faktor Luar (Eksternal)


Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai
berikut.
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu
harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari
makanan.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya
suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum,
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan
manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu
lingkungan tertentu.
c. Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksireaksi kimia
di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat
berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kelembapan adalah
banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab
banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan.
Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan
juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
d. Aktivitas Tubuh
Pertumbuhan hewan dan manusia juga dipengaruhi oleh aktivitas tubuh.
Contohnya, otot yang dilatih dapat tumbuh menjadi besar dan kuat. Sedangkan
otot yang tidak pernah dilatih lebih kecil dan kurang kuat. Olahraga secara teratur
juga dapat meningkatkan pertumbuhan badan, karena kegiatan atau aktivitas
tubuh lainnya dapat melancarkan peredaran darah dan metabolisme dalam
tubuh. Dengan demikian, aktivitas tubuh akan mempengaruhi kesehatan dan
mempengaruhi pada pertumbuhan.
e. Oksigen
Oksigen merupakan gas sangat penting bagi kehidupan. Makhluk hidup
bernapas untuk mendapatkan oksigen. Oksigen diperlukan dalam proses
oksidasi biologi untuk menghasilkan energi. Energi digunakan untuk menjalankan
semua aktivitas tubuh termasuk pertumbuhan. Kandungan Oksigen yang terlalu
larut dalam air juga mempengaruhi kehidupan hewan-hewan air. Oksigen yang
diperlukan sebagai bahan utama penghasil energi berdifusi melalui insang
bersama aliran air. Kandungan Oksigen yang terlalu rendah dapat menyebabkan
nafsu makan berkurang sehingga pertumbuhannya akan terhambat.
e. Prosedur percobaan
a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman


2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihanya
3. Gulunglah kertas saring tersebutt dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam ( liat gambar 1,8)
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai, tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah ( kira-kira 1/10 nya)
5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama
2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji
6. Amatilah perkecambahan dan pertumuhan biji-biji tumbuhan dari persediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah , amatilah bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh . dan gambarlah hasilnya pada lembar kerja ( table 1.10) di bagian
akhir model ini

b. Pertumbuhan dan perkembangan hewan


1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan kurang lebih 2 sendok makan penuh medium.
Jadi untuk ercobaam ini diperlukan kurang lebih 6 sendok makan medium.
Dengan demikian anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat,
cara membuat meium lalat buah ikutilah prosedur berikut:
a. Sediakan alat penumbuk/ blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih
b. Haluskan pisang ambn yang sudah ranum dan tape keela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunkan penumbuk atau blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus , masukan ke dalam botol selai ,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d. Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat ke dalam
botol kultur ( botol selai)
2. Menangkap lalat
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang berukuran jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan ditempat sampah.
Mereka bisa berkerumun pada buah-buah yang membusuk di tong samapah,
mungkin karena itulah disebut lalat buah.
Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut:

a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastic besar


b. Pergilah ketempat dimana terdapat tong sampah
c. kembangkanlah kantong plastk besar dengan mulut plastic terbuka lebar
dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut plastic ke
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncang tong sampah
d. Biasanya lalat buah akan berterbangan dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastic yang anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap
tutuplah mulut kantong plastic dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.
3. Mengukultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut :
a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastic tadi dengan hati-hati
ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastic tersebut
dengan ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas.
Setelah tampak terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius
masukkan ked lam botol kultur lebih kurang 3 ekor lalat buah. Hati-hati
jagan sampai terendam/ terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas
kertas saring. Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan
siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastic dan ikatlah
dengan karet gelang.
c. Tusuk-tusuklah tutup plastic dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur, misalnya setiap
jam 08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva,
pupa, berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa ( imago). Tuagkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja ( table 1.11)

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Hari ke Gambar pertumbuhan Panjang (mm) keterangan
kacan merah Akar batang
1. Akar kacang merah belum tumbuh
3. Air mulai berkurang,ditambah air lagi 2 sendok lalu diamati kembali
5. Akar kacang merah belum tumbuh
7Air mulai berkurang, ditambah air lagi 2 sendok, lalu diamati kembali
9 akar kacang merah mulai terlihat,tetapi belum berkecambah
11Air mulai berkurang dan ditambah lagi sendok,akar mulai terlihat
12 air mulai berkurang dan kacang merah belum berkecambah.

Tabel 1.11
Hari ke Waktu pengamatan Kejadian/perubahan
Hari ke 1 tanggal 3 pukul 10.00 saya mendapatkan lalat buah melalui perangkap pisang
Hari ke 2 tanggal 4 pukul 10.00 lalat dipindahkan ke tempat yang telah ditentukan
Hari ke 3 tanggal 5 pukul 12.00 lalat masih terbang dan bergerak
Hari ke 5 tanggal 7 pukul 12.00 lalat masih terbang dan bergerak
Hari ke 7 tanggal 9 pukul 10.00 lalat mulai diam diatas makanan yang disediakan
Hari ke 9 tanggal 11 pukul 10.00 lalat buah mengeluarkan larva atau telur,tetapi induk
lalat buah mati
Hari ke 10 tanggal 13 pukul 10.00 larva lalat buah mulai bergerak
F. PERTANYAAN- PERTANYAAN
a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
1. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiapkecambah tersebut, dan gambarlah hasilnya
pada lembar kerja ( tabel 1.10) di bagian akhir modul ini.
b. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
1. Pada hari ke berapa lalat bah meletakkan telur-telurnya ?
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?

G. PEMBAHASAN
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
1. Akar kacang merah mulai tumbuh pada hari ke -9
2. Pada percobaan ini akar kacang merah yang terlihat sangat kecil jadi belum dapat
ditentukan arah tumbuhnya
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
1. Lalat buah mulai mengeluarkan telurnya pada hari ke 11
2. Pupa dan lalat dewasa belum dapat terlihat, karena pada proses penangkapan lalat buah
membutuhkan waktu yang lama, sehingga pengamatan saya baru sampai telur /larva lalat
buah.

H. KEASIMPULAN
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah faktor genetik (gen) dan hormon. Hormon yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman disebut fitohormon, antara lain
auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan etilen.
• Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, antara
lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan aerasi.
• Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan serta manusia adalah gen dan hormon. Hormon yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, antara lain tiroksin,
somatomedin, ekdison, dan juvenil. Hormon yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, antara lain tiroksin,
somatotropin, testosteron, estrogen, dan progesterone.

I. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1987. Pedoman Penggunaan Hormon Tumbuh Akar Pada Pembibitan
Beberapa Tanaman Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan Direktorat
Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan.
2005. Hormon. http://wikipedia.org/wiki/hormon.
2009. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan. http://www.idonbiu.com/2009/09/faktor-yang-mempengaruhipertumbuhan.html. 1
Mei 2011.
2011. Makalah Biologi Pertumbuhan dan Perkembangan.
http://biologi.ebimbel.net/14/664-Makalah-Biologi-Pertumbuhan-DanPerkembangan.html. 29
April 2011.
J. KESULITAN YANG DIALAMI SARAN DAN MASUKAN

- lalat buah sulit ditemui ditempat sampah

-lalat buah yang didapatkan tidak sesuai dengan jumlah yang diinginkan
- lalat buah mudah mati di dalam tempat kultur.
-kacang merah sulit untuk tumbuh
-dalam percobaan tumbuhan mungkin dapat diganti dengan kacang hijau.

K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Video :
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan :
https://youtube.com/shorts/A0zIzi2CvG8?feature=share
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan :
https://youtube.com/shorts/L7DeEq8AZNs?feature=share

Anda mungkin juga menyukai