Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di lingkungan sekitar terdapat berbagai macam mahluk hidup seperti
tanaman, hewan, dan manusia. Sering ditemukan mahluk hidup khususnya
tumbuhan yang terdapat hampir di semua tempat. Mulai dari tumbuhan kecil
sampai tumbuhan besar. Beberapa tumbuhan memiliki fungsi tertentu seperti
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat-obatan dan juga tumbuhan yang
digunakan sebagai bahan makanan.
Tumbuhan merupakan ciptaan Tuhan yang sering dijumpai disekitar
lingkungan. Tumbuhan yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu
tumbuhan yang memiliki manfaat penting dan lebih pentingnya lagi dapat
digunakan sebagai sumber makanan. Tetapi tidak semua tumbuhan yang
diperluhkan dapat tumbuh dengan mudah, tumbuhan memerlukan lingkungan
yang mendukung seperti suburnya tanah, pupuk yang digunakan dan
sebagainya.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan
dalam berat atau ukuran dari seluru atau sebagian dari organisme, sedangkan
perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam
penggunaan tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling
berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
meliputi faktor genetis dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau
faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang

1|Page
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah kesuburan
tanah.
Obat-obatan dapat kita temukan di berbagai tempat bukan hanya di rumah
sakit tetapi juga dapat ditemukan di sekitar kita. Berbagai macam jenis obat
yang berdosis tinggi maupun yang berdosis rendah seperti Paracetamol,
Amoxicilin, Bodrex dan sebagainya. Obat dapat menyembuhkan banyak
penyakit sesuai dengan fungsi obat tersebut tetapi selain dapat menyembuhkan
sesorang obat juga mungkin dapat mempegaruhi pertumbuhan dan
perkembangan suatu tumbuhan jika berserakan di sembarang tempat.
Pembungan obat di sembarang tempat dapat mempengaruhi kesuburan tanah.
Sebagian orang belum mengerti dampak dari membuang sampah
sembarangan termasuk membuang obat yang telah dipakai di sembarang
tempat. Banyak teori yang menjelaskan adanya pengaruh obat-obatan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Untuk itu, penulis mengadakan
penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut.
Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas penulis dapat menuliskan rumusan
masalah Bagaimana pengaruh konsentrasi amoxicilin terhadap pertumbuhan
kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penulis dapat menuliskan tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh konsentrasi amoxicillin terhadap pertumbuhan
kacang hijau.

2|Page
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian penulis menulisakan manfaat penelitian
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Berguna sebagai syarat dalam mengikuti ujian akhir semester satu
tahun ajaran 2016/2017.
2. Bagi Masyarakat
Peneliti mengharapkan agar masyarakat terutama kepada apotek dan
penjual obat-obatan agar tidak membuang obat-obatan agar tidak
membuang obat-obatan secara sembarangan yang telah habis masa
berlakunya.
E. Hipotesis
Berdasarkan manfaat penelitian penulis dapat menuliskan hipotesis
terdapat pengaruh konsentrasi amoxiciln terhadap pertumbuhan kacang hijau.

3|Page
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel
(tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel
dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa
disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat
diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
2. Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan
berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan
kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan
dengan angka.

B. Tipe Perkecambahan dan Jenis Pertumbuhan


1. Tipe perkecambahan
a. Perkecambahan Epigeal – Secara sederhana, proses
perkecambahan epigeal adalah sebuah proses perkecambahan
dimana pertumbuhan hipokotil dari biji tersebut memanjang yang
membuat kotiledon dan juga plumula dari biji tersebut terangkat ke
permukaan tanah. Sehingga posisi kotiledon atau keping biji
berada di atas tanah. Proses perkecambahan ini biasanya terjadi
pada tumbuhan-tumbuhan berjenis dikotil. Salah satu tumbuhan
yang memiliki proses perkecambahan epigeal adalah kacang hijau
dan jarak.
b. Perkecambahan Hipogeal – Selain proses perkecambahan epigeal,
ada juga proses perkecambahan hipogeal. Secara sederhana, proses
perkecambahan hipogeal adalah proses pertumbuhan memanjang
dari epikotil biji yang membuat plumula dari biji tersebut muncul
ke permukaan tanah. Sementara, kotiledon dari biji itu tetap berada

4|Page
di dalam tanah. Pada umumnya, proses perkecambaan hipogeal ini
terjadi pada tumbuhan yang berjenis monokotil. Salah satu contoh
tumbuhan yang mengalami proses perkecambahan hipogeal adalah
jagung dan kacang kapri.
2. Jenis pertumbuhan
a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan
bertambah tinggi atau panjang diawali dengan pembelahan sel di
daerah meristem apikal meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu
daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi.

b. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar.


Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan
meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem
lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem,
yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk
sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder
sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut
juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang
berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap
terhadap air).

C. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1. Faktor Internal

a. Gen

Gen merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa


ditawar karena setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang
berbeda satu sama lain. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi

5|Page
organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA menyandi
protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi
organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu
lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan
sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator
(pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional
lainnya. Tentu saja dalam DNA ini telah disandi sebagaimana rupa
yang menentukan bentuk dan pewarisan sifa dari induknya. Jadi
begini Sahabat Blogger kalau yang mengontrol seluruh
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ini.

b. Hormon

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau


antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk
tumbuhan memproduksi hormon. Dalam pertumbuhan ini peran
hormon ini sangatlah penting. berikut adalah daftar hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. berikut
adalah beberapa hormon yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman :

1). Auksin

Jenis Fungsi Tempat Diproduksi


Hormon
Auksin Mendorong perpanjangan Dihasilkan pada embrio
batang, pertumbuhan akar, dalam biji, meristem
differensiasi sel dan batang dan daun daun
percabangan, pertumbuahan muda.
buah, dominasi epikal,
fototropisme, geotropisme.

6|Page
Ada beberapa janis auksin, antara lain adalah auksin A dan auksin B.
Sebenarnya auksin A itu serupa dengan auksin B hanya berbeda pada kandungan
airnya. Auksin A memeliki kandungan air yang lebih banyak yaitu sekitar 1 mol
air leih banyak dari pada auksin B. Selain itu, ada zat yang disebut dengan
heteroauksin yang kemudian di ketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Semakin
jauh dari ujung tumbuhan konsentrasi auksin ini akan semakin menyusut.

2). Giberilin

Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi


Giberilin Mendorong pertumbuhan tinggi tanaman, Di produksi oleh meristem
mempengaruhi perpanjangan sel dan batang, meristem akar, daun muda
pembelahan sel.s erta pertumbuhan pada dan embrio.
akar daun dan bunga serta buah.

Giberilin di temukan oleh Eiichi Kurosawa pada tahun 1926. Giberilin


merupakan suatu zat yang diperoleh dari suatu jenis jamur yang hidup sebagai
parasit pada padi di Jepang, yaitu jamur Gibberella fujikkuroi. Tanaman padi yang
terserang oleh jamur tersebut mengalami pertumbuhan yang abnormal.

3. Asam traumalin

Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi


Asam Traumalin Mampu memperbaiki kerusakan atau
regenerasi sel pada luka yang terjadi pada
tubuh tumbuhan baik pada daun, batang
ataupun akar.

Pertama kali dipelajari oleh Haberland. Pada percobaan yang dia lakukan,
jaringan tanaman dilukai kemudian di cuci bersih, ternyata bekas bidang luka

7|Page
tidak membentuk jaringan baru. Pada jaringan luka tersebut yang dibiarkan akan
terbentuk jaringan baru di dekat luka tersebut .

4. Kalin

Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi


Kalin Hormon yang mempengaruhi
pembentukan organ pada tumbuhan

Hormon kalin dibedakan menjadi 4 macam :

a. Rizokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan akar, identik


dengan vitamin B.
b. Kaulokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan batang.
c. Filokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan daun.
d. Antokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan pada bunga.

5. Asam Absisat

Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi


Asam Absisat Menghambat pertumbuhan, menutup Disintesis pada daun, buah,
stomata selama kekurangan air, menunda batang dan biji.
pertumbuhan.

Asam Abscisat (ABA) adalah penghambat (inhibitor) pertumbuhan


merupakanlawan dari giberelin dan auksin. Hormon ini memaksa dormansi,
mencegah biji dariperkecambahan dan menyebabkan rontoknya daun, bunga dan
buah. Secara alamitingginya konsentrasi asam abscisat ini dipicu oleh adanya
stress oleh lingkunganmisalnya kekeringan. Hormon ini dibentuk pada daun-daun
dewasa.

8|Page
6.Gas Etilen

Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi


Gas Etilen Mendorng pemasakan buah dan Diproduksi oleh jaringan buah
menyebabkan penebalan pada batang. masak, diruas batang dan jaringan
tua.

Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen.
Etilendisintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih
cepat. Selainetilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu
etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di gunakan para
pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Oleh karena itu buah yang tua
sering diletakkan ditempat tertutup (diperam) agar cepat masak.

Etilen merupakan senyawa unik dan hanya dijumpai dalam bentuk gas.
senyawaini memaksa pematangan buah, menyebabkan daun tanggal dan
merangsang penuaan.Tanaman sering meningkatkan produksi etilen sebagai
respon terhadap stress dansebelum mati. Konsentrasi etilen fluktuasi terhadap
musim untuk mengatur kapanwaktu menumbuhkan daun dan kapan mematangkan
buah.Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkanbatang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan
batang kecambah.Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi
apikal dan inisiasiakar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal
dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada
beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an perkembangan
tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), suhu

9|Page
a. Makanan

Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis


berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan
tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur
minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini
dibedakan menjadi 2 :
- Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen,
sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm
jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng,
molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu
reaksi enzimatik dalam tumbuhan.

Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami


difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
b. Air
Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang
dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis,
mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu
perkecambahan pada biji.
c. Suhu
Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh.
Suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan
maksimal disebut dengan suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih
memungkinkan suatu tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum sedangkan
suhu tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu
maximum.

10 | P a g e
d. Kelembapan
Pengeruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah
dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.

e. Cahaya

Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi tanaman


karena dapat menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan
tumbuhan tertentu. Adapun tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek
(lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu gelapnya malam).
Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang(lamnya penyinaran
matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya). Mengapa hal itu dapat terjadi
karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya
ini dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman.

f. Klasifikasi Kacang Hijau


1. Pengertian kacang hijau

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae)
ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber
bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati
urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan
kacang tanah.

2. Manfaat kacang hijau


a. Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor.
Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
b. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat
untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah

11 | P a g e
lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang
hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari
kacang hijau tidak mudah berbau.
c. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan
27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang
mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh
tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
d. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk
pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya
sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
e. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi
mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh
karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan
untuk mengkonsumsinya.

g. Klasifikasi Amoxicilin
1. Pengertian Amoxicilin
Amoxicillin adalah jenis obat keras memerlukan resep dokter.
Obat ini juga bisa digabungkan dengan obat lain ada banyak jenis dan
merek obat-obatan yang mengandung amoxicillin. Ingat untuk
membaca kandungan di dalamnya pada bungkus obat yang anda beli.

2. Manfaat Amoxicilin
Mengatasi infeksi akibat bakteri terutama pada:

- Sistem pernapasan
- THT (Telinga, hidung dan tenggorokan)
- Sistem pencernaan
- Sistem saluran kemih
- Sistem reproduksi wanita

12 | P a g e
- Meninges
- Kulit dan jaringan lunak

3. Dosis Amoxicilin
Dokter yang akan menentukan dosis dan lama konsumsi
amoxicillin berdasarkan infeksi yang terjadi, tingkat keparahannya,
dan respons tubuh. Umumnya dosis amoxicillin per hari berkisar
antara 500-1500 mg untuk 7-14 hari. Khusus untuk infeksi gonore, 3
gram amoxicillin hanya perlu diminum sekali. Bagi anak-anak, dosis
juga akan berdasarkan berat badan.

4. Efek Samping dan Bahaya Amoxiciln

Walau jarang, amoxicillin berpotensi menyebabkan efek


samping yang tidak diinginkan. Jelaskan pada dokter jika Anda
mengalami efek samping yang berkepanjangan dan beritahu obat yang
Anda konsumsi.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Mual dan muntah
- Mengalami diare
- Sakit kepala
- Ruam

13 | P a g e
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Jenis peelitian yang digunakan melalui pengamatan terhadap tumbuhan
kacang hijau dengan waktu yang telah di prediksi.

B. Variabel Penelitian
Variabel dan penelitian ini terdiri dari :
1. Variabelbebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau yang dilakukan dengan mencampurkan obat
amoxicillin dengan perbandingan tanah 5 biji, 10 biji, 15 biji pada
tanaman biji kacang hijau yang sedang diteliti selama dua pecan sejak
tanaman ditanam.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adaah pertumbuhan kacang hijau
yang menjadi pusat pengamatan dan pengukuran adalah tinggi
tanaman, jumlah daun, dan warna daun.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau ang
tidak mengalami perlakuan dan tetap tumbuh secara alami.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 September sampai
dengan 25 September 2016
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di jalan Ahmad Yani Wasuponda,
Luwu timur, Sulawesi selatan di rumah Veronika.

14 | P a g e
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- 4 media tanam/ cup
- Ulekan
- Sendok
- Alat penyiram bunga
- Alat tulis
- Penggaris
- Gunting
- Kamera

2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Tanah
- Amoxicilin
- Kacang hijau
- Air

15 | P a g e
E. Prosedur Penelitian
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dlam penelitian
2. Memilih biji kacang hijau yang berkualitas baik
3. Menghaluskan obat Amoxicilin
4. Mengelompokkan tanah dan masing-masing dicampur dengan
perbandingan amoxicillin 5, 10, 15 yang sudah dihaluskan sesuai
pembagian jumlah obat per pot
5. Memasukkan masing-masing campuran tanah kedalam satu wadah
atau pot
6. Menanami tiga biji kacang hijau pada masing-masing wadah atau pot
7. Menyiram air secukupnya pada masing-masing wadah yang berisi
yang berisi biji kacang hijau
8. Meletakkan tanaman ke tempat yang aman dan bisa terkana cahaya
matahari.
9. Mengukur dan menyiram tanaman setiap dua hari sekali.

16 | P a g e
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Hasil pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Dalam bentuk tabel

POT A POT B POT C POT D


Hari/Tanggal (Netral)
A B C A B C A B C A B C
Minggu, 11
September 1,5 1,3 1,0 0,8 1,1 0,8 1,0 0,9 1,1 0,5 0,8 0,4
2016
Selasa , 13
September 2,0 1,5 1,5 1,0 1,2 1,0 1,3 1,0 1,4 0,9 1,0 0,9
2016
Kamis , 15
September 9,0 8,3 7,8 9,0 7,7 5,3 11,5 9,5 9,0 7,7 7,6 7,0
2016
Sabtu , 17
September 10 9,0 8,5 10 9,0 9,1 11,8 10 11 11,5 11,5 11,5
2016
Senin , 19
September 14 10 11 12,5 13 13 12 10,5 12 12 12 12,4
2016
Rabu , 21
September 17 14,5 13,5 14,8 15 14,7 15,7 13,8 16 13 14 14,7
2016
Jumat , 23
September 22 18 19 17 16 15,8 16 16,5 14,8 14 15 15
2016

17 | P a g e
Minggu, 25
September 25 20,5 20,5 17,2 16,5 16,4 18 17 15 14,5 16,3 15,2
2016

b. Dalam bentuk grafik

60
50
40
30
20
A
10
B
0
C
D

B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat di jelaskan
pada percobaan yang penulis lakukan dengan perbandingan konsentrasi
Amoxilin adalah 1:2:3. Bibit kacang hijau yang di tanam pada pot dengan
konsentrasi diatas. Pada percobaaan ini, pada pot A memiliki pertumbuhan
yang sangat subur karena tidak diberi perlakuan dan juga karena kualitas
kacang hijau yang penulis pilih adalah kualitas yang baik. Bibit-bibit
kangkung tersebut tumbuh dengan ketinggian tertinggi yaitu 25 cm. Pada
pot B ,C, dan D memiliki pertumbuhan yang kurang subur karena terdapat
Amoxilin didalamnya sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembang kacang hijau.

18 | P a g e
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa, perlakuan yang
paling baik adalah pada tanaman bibit-bibit kangkung yang media tanamnya tidak
mengandung obat amoxilin atau yang disebut sebagai variable kontrol yaitu
tanaman yang tidak mendapat perlakuan apapun. Hasil pertumbuhan tanaman
kacang hijau pada percobaan , sedangkan pada tanaman yang di campurkan
amoxilin yang disebut sebagai variabel bebas yang memiliki pertumbuhan yang
jauh dari variabel kontrol karena terdapat campuran amoxilin didalamnya
sehingga membuat pertumbuhan kacang hijau menjadi lambat.

19 | P a g e
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat di simpulkan sebagai
berikut :
1. Tanah yang mengandung obat amoxilin memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman yaitu pertumbuhan akan melambat atau bahkan
tanaman akan mati.
2. Limbah obat amoxilin yang dicampurkan dengan tanah saat proses
penanaman tanaman kacang hijau hanya dpat digunakan dalam
konsentrasi yang rendah. Apabila melebihi dari konsentrasi tersebut
maka tanaman akn mengalami pertumbuhan yang lambat atau bahkan
mati.
3. Selain factor konsentrasi obat Amoxilin , kualitas bibit dari kacang
hijau juga memengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau, yaitu
tentunya denagn kualitas bibit yang baik.

B. Saran
Adapun saran yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jika ada obat yang tidak lagi dikonsumsi atau sudah kadaluarsa
diharapkan tidak membuang ditanah agar tanah yang akan digunakan
untuk menanam memiliki kualitas yang baik dan tidak menghambat
pertumbuhan tanaman.
2. Kepada peneliti berikutnya kiranya dapat melanjutkan penelitian ini
dengan memfokuskan kepada kandungan dari jenis limbah obat lain.
3. Penelitian ini bisa diubah atau dimanipulasi dengan menggunakan
tanaman lain.

20 | P a g e
LAMPIRAN

- Foto-fotopenelitian

Hari pertama
Hari Terakhir

POT A POT B POT C POT D

21 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Dosen biologi. Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal. (online).


http://dosenbiologi.com/tumbuhan/perbedaan-perkecambahan-epigeal-dan-
hipogeal. ( diakses pada 18 September 2016).

Nyzer, Farid. 2011. Faktor-faktor yang Memengaruhi. (online)


http://faridnyzer.blogspot.co.id/2011/07/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html. (diakses pada 18 September 2016).

22 | P a g e
BIODATA PENULIS

DELLA merupakan putri pasangan dari Joni Rangan dan Darma dilahirkan pada
tanggal 30 Agustus di Toraja. Saat ini penulis bertempat tinggal di Wasuponda
jalan cendrawasi 47 wasuponda, luwu timur, Sulawesi selatan. Bersekolah di Tk
Kalvari Wasuponda lalu melanjutkan sekolah dasar di SDN 250 Wasuponda tahun
2004, lalu penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP
YPS SINGKOLE tahun 2005 lalu melanjutkan sekolah menengah atas di SMA
YPS SOROAKO. Saat ini penulis merupakan seorang pelajar di SMA YPS
Sorowako, Yayasan Pendidikan Sorowako.

23 | P a g e
BIODATA PENULIS

Veronika Runtung merupakan putri pasangan dari Yohanis Palawan dan


Elisabeth togon dilahirkan pada tanggal 18 Februari 1999 di Wasuponda . Saat ini
penulis bertempat tinggal di Wasuponda jalan Ahmad Yani 52 wasuponda, luwu
timur, Sulawesi Selatan. Bersekolah di Tk Kalvari Wasuponda 2004 di lanjutkan
SDN 250 Wasuponda 2005, lalu penulis melanjutkan pendidikan di SMP 01
Wasuponda lalu SMA YPS SOROAKO 2014. Saat inipenulis merupakan seorang
pelajar di SMA YPS Sorowako, Yayasan Pendidikan Sorowako.

24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai