Anda di halaman 1dari 46

Pertumbuhan dan Perkembangan

1 pada Makhluk hidup


IDA AYU PUTU SUASTINI
Oleh

KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan
pengaruh faktor internal dan
faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan
perkembangan makhluk
hidup

4.1 Menyusun laporan


hasil percobaan tentang
pengaruh faktor eksternal
terhadap proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman

1
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki perbedaan meskipun keduanya berjalan
seiring.

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Proses pertambahan jumlah, bentuk, Proses diferensiasi sel-sel tubuh untuk
ukuran serta fungsi sel akibat adanya membentuk struktur dan fungsi tertentu,
pembelahan sel (mitosis). merupakan proses menuju kedewasaan
(kematangan pada sel).

Bersifat Kuantitatif : dapat diukur dengan Bersifat kualitatif : tidak dapat diukur
alat ukur tertentu (fisik) dengan suatu alat.
Auksanometer alat untuk mengukur
pertumbuhan pada tumbuhan
Reversibel : dapat kembali ke keadaan
Irreversibel : tidak dapat kembali ke semula
keadaan semula.
Tubuh orang dewasa tidak dapat kembali
menjadi bayi

Ditandai dengan : Ditandai dengan :


 Manusia & hewan: bertambah tinggi & berat badan Manusia & hewan : berfungsinya alat-alat
 Tumbuhan : bertambah tinggi dan besar batang reproduksi
 Tumbuhan : keluarnya bunga serta buah.

Tabel 1. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan

2
l. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

KATA KUNCI MATERI

 Pertumbuhan  Pertumbuhan dan


 Perkrmbangan Perkembangan
 Faktor interna/eksternal  Faktor-faktor yang
 Pembelahan sel mempengaruhi
 Metagenesis  Metagenesis pada Lumut
dan Paku

3
Sebelum menginjak ke materi,

alangkah baiknya kalian cermati

dahulu wacana berikut ini dan

galilah informasi yang terkait

Gambar 1.0 Tanaman dapat tumbuh subur dengan perawatan yang baik
Sumber: PT Mentari Pustaka

BAHAN DISKUSI
Perhatikan gambar di atas! Kelompok petani tanaman hias sedang merawat
tanamannya yang akan dijualnya. Mereka membudidayakan tanaman hias berupa bibit yang
masih kecil untuk kemudian dijual setelah berbunga. Tanaman-tanaman tersebut setiap hari
dirawat. Selain disirami setiap hari, tanaman tanaman itu juga diberi pupuk dan diberi
naungan peneduh. Tanaman-tanaman hias dapat tumbuh dengan subur dan segera berbunga
indah sehingga cepat terjual. Mengapa tanaman hias kelompok petani tanaman hias tersebut
dapat tumbuh subur dan cepat berbunga? Adakah hubungannya dengan perlakuan terhadap
tanaman itu?

4
Untuk mengetahui apa itu

pertumbuhan dan perkembangan

pada tumbuhan maka pelajarilah

materi berikut ini!!

A. Pertumbuhan dan Perkembangan

1.
..Pertumbuhan
..
.........
Pertumbuhanadalah penambahan biomassa
yang bersifat tidak dapat balik (irreversible).
Penambahan bomassa ditandai dengan penambahan
berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain.
Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari
perubahan ukurannya. Oleh karena itu,
pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran
panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara
lain sebagai berikut.
a) Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
b) Terjadi peningkatan jumlah sel.
c) Terdapat penambahan kuantitatif individu
d) Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang
maupun berat.
e) Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal
f) Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk
hidup sudah tidak tumbuh lagi.

Pertumbuhan dapat terjadi karena tubuh


makhluk hidup tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut
dapat membelah diri menjadi jumlah kelipatannya.
Bertambahnya jumlah sel menyebabkan
penambahan ukuran tubuh makhluk hidup.
Pada usia dewasa, pembelahan dan
pembentukan sel-sel baru hanya berfungsi untuk
memperbaharui sel-sel yang rusak. Pada usia tua, kemampuan membelah diri sel generatif
semakin menurun, sehingga sel-sel yang tua dan rusak sudah tidak bisa cukup tergantikan
oleh sel-sel yang baru dan akhirnya sel-sel baru tidak terbentuk lagi.

5
2.
..Perkembangan
..
..........
Selama pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan.
Perkembanganmerupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan
struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah
lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciriciri perkembangan antara lain sebagai berikut:
a) Terjadi peningkatan kualitatif individu.
b) Adanya proses kedewasaan.
c) Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
d) Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan
terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.

Peristiwa perkembangan selalu penyertai pertumbuhan. Ketika terjadi proses


pertumbuhan, terbentuk organ dengan fungsi-fungsi khusus. Organ tubuh yang terbentuk
berfungsi sesuai dengan tujuan dibentuknya organ tubuh tersebut. Perubahan bentuk fisik
dan sifat individu sering dipengaruhi oleh berfungsinya organ

B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji.
Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh
hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga
dan buah atau biji sebagai alat perkembangbiakannya.

Tahap
.....Pertumbuhan
..
.........

2.1. Perkecambahan

 Dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena


pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Radikula
tumbuh kebawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh keatas menjadi batang.
 Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua macam tipe
perkecambahan yaitu hipogeal dan epigeal. Perkecambahan Hipogeal kotiledon tetap
berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan
pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas Contoh: perkecambahan kacang
kapri, kacang ercis, jagung dan rumput-rumputan Perkecambahan Epigeal kotiledon
terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang
memanjang ke atas. Kotiledon tersebut dapat melakukan fotosisntesis selama daun
belum terbentuk Contoh: perkecambahan kacang hijau, bunga matahari, kedelai,
kacang tanah perkecambahan kacang hijau

6
2.2. Pertumbuhan Primer

 Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan


perkembangan lebih lanjut.
 Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung batang dan ujung akar akan
tumbuh memanjang karena adanya aktivitas sel-sel meristematis. Proses ini disebut
pertumbuhan primer.
 Sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang khusus. Pertumbuhan yang menyebabkan batang dan akar tumbuhan
bertambah tinggi atau panjang.

Diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal meristem apikal terbagi atas 3
daerah yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi

7
Titik tumbuh (meristematik) pada tumbuhan terletak pada ujung akar, ujung batang
dan jaringan kambium. Berdasarkan aktivitasnya dibedakan menjadi 3 daerah pertumbuhan,
yaitu :
a) Daerah pembelahan sel, perbanyakan sel atau pembentukan sel baru
b) Daerah perpanjangan sel, perubahan ukuran sel menjadi memanjang
c) Daerah diferensiasi, pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi dalam suatu sel,
jaringan, atau organ

Gambar 1. Daerah pertumbuhan

Berdasarkan titik tumbuh tumbuhan, terdapat dua teori titik tumbuh pada tumbuhan,
yaitu Teori Histogen dan Teori Tunika Korpus.

8
1. Teori Histogen , teori ini dikemukakan oleh Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein
(1822 - 1880). Pada tahun 1868 Hanstein menyatakan bahwa ada semacam stratifikasi
(stratifikasi adalah pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata
sosial“) pada ujung batang tumbuhan angiospermae.
Titik tumbuh terbagi menjadi 3 lapisan :
a) Dermatogen, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis.
b) Periblem, yakni lapisan dalam yang membentuk korteks.
c) Pleuron, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.

Gambar 2. Lapisan histogen

2. Teori Tunika Korpus , teori ini dikemukakan oleh Schmidt

Titik tumbuh dibedakan menjadi 2 bagian :


a) tunika, membelah antiklinal akan berdiferensiasi menjadi epidermis
b) korpus, membelah ke segala arah dan membentuk semua jaringan selain epidermis

Gambar 3. Lapisan tunika korpus

Model Tunika-Korpus dari Meristem apikal atau pucuk tanaman bagian atas yang
mengalami pertumbuhan ke atas. Lapisan epidermis [L1] dan subepidermis [L2] disebut
tunika. [L3] disebut korpus. Sel-sel di L1 dan L2 membelah secara melengkung untuk
menjaga lapisan-lapisan ini tetap terpisah satu sama lain. Sedangkan sel-sel L3 membelah
dengan arah yang lebih random lagi.

9
Sedangkan, pertumbuhan silinder pusat (korpus) bertitik berat pada pertambahan massa
tumbuhan. Pertumbuhan pada jaringan ini cenderung tidak reguler, yang mengakibatkan
pertambahan massa tumbuhan tidak konstan. Kadang cepat, kadang pelan. Kerjasama yang
baik antara pertambahan luas permukaan oleh tunika dan pertambahan volume tumbuhan
oleh korpus menghasilkan keserasian pertumbuhan pada tanaman.

2.3. Pertumbuhan Sekunder

 Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar.


 Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder
(meristem lateral)
 Ada dua macam meristem lateral yaitu kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan
floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem sekunder,
dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah
membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekat
kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap
terhadap air)

10
Tabel 2. Perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder

Pertumbuhan primer Pertumbuhan sekunder

Titik tumbuh : ujung batang dan ujung Titik tumbuh : jaringan kambium pada
akar bagian kortex (ditunjukkan dengan no. 2
pada gambar penampang batang di bawah)

Sifat pertumbuhan vertikal : dengan Sifat pertumbuhan horizontal :


memperlihatkan perpanjangan pada dengan memperlihatkan pertambahan
bagian ujung tunas dan ujung akar. ukuran diameter pada daerah batang.

Jaringan kambium mempunyai sifat


membelah kedua arah,
ke arah dalam membentuk xylem
ke arah luar membentuk floem.

dijumpai pada tanaman secara umum. dijumpai pada tanaman Gymnospermae


dan Dikotil.
Monokotil tidak mengalami pertumbuhan
sekunder karena tidak memiliki kambium

BAHAN DISKUSI

1. PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT!

2. Mengapa pertumbuhan memanjang


berlangsung pada ujung akar dan ujung
batang
11
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
TUMBUHAN

1.
..Faktor

......internal
.......

a. Genetik (hereditas)
 Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen
bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan
b. Enzim
 Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia
dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh
makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan
jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi
lingkungan yang sama
c. Hormon (fitohormon)
 Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh
satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang
dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis.

Terdapat 2 kelompok hormon yaitu


a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin
dan asam traumalin)

1) AUKSIN
Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda) Objek penelitian : Rumput
(Avena sativa) Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur
fototropisme pada tumbuhan rumput
Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi
oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada
daerah meristem apikal
 Struktur auksin
Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid),
yang mirip dengan asam amino triptophan.
Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari
Auksin disintesis di meristem apikal,
daun-daun muda dan biji
 Fungsi hormon Auksin
 Merangsang pemanjangan sel pada daerah
titik tumbuh
 Merangsang pembentukkan akar
 Merangsang pembentukkan buah tanpa biji
(partenokarpi)
 Merangsang differensiasi jaringan pembuluh
 Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)
 Berperan dalam dominansi apikal

12
2) Hormon Giberelin
Penemu : Ewiti. Kurosawa Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang
terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur
Gibberella fujikuroi Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella
fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)
 Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan
raksasa
 Fungsi Giberelin
 Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
 Merangsang perkecambahan biji
 Memecah dormansi biji
 Merangsang pembungaan dan pembuahan

3) Hormon Sitokinin
Penemu : Van Overbeek Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa
muda Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis)
yang disebut kinetin Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
 Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan
tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun
 Fungsi Sitokinin
 Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
 Menghambat dominansi apikal oleh auksin
 Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
 Merangsang pemanjangan titik tumbuh
 Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
 Merangsang pembentukan akar cabang
 Menghambat pertumbuhan akar adventive
 Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah

13
4) Hormon Asam Absisat (ABA)
Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott Objek penelitian : buah kapas Hasil
penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan Jenis : Kinetin,
Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

 Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah


 Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA)
 Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan
air
 Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
 Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan
menghentikannya
 Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
 Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

5) Hormon gas etilen


Penemu : R. gene (1934) Objek penelitian : buah yang masak Hasil penelitian : Gas
etilen mempercepat pemasakan buah Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas
 Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2
 Fungsi hormon gas etilen
 Mempercepat pematangan buah
 Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan

14
 Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal
 Merangsang proses absisi Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses
pembungaan Interaksi antara etilen dengan giberelin
 Mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan
monoceus

6) Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin


Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga
mampu mengadakan penutupan bagian yang luka Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin
(vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis
vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin berperan sebagai kofaktor

7) Hormon Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem.
Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
Jenisnya adalah:
a. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun
b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang
c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar
d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah

15
2. Faktor
......eksternal

........
1) Unsur hara, Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca,
dan Mg Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan
Ni Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2 Unsur hidrogen diambil
tumbuhan dalam bentuk H2O Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan
O2 Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan
protein Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi
2) Suhu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu, Suhu yang baik untuk
pertumbuhan adalah sushu optimum Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat
bila berada pada suhu minimum dan maksimum Vernalisasi adalah peningkatan
perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah Istilah vernalisasi diperkenalkan
oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920

3) Kelembaban, Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan


dan perkembangan tumbuhan Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan

4) Cahaya, Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam
proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung
cepat, tetapi abnormal etiolasi Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan
mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman
yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang
sedikit mendapat cahaya Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan
yang sedikit mendapat cahaya
5) Air, Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur
tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam
tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari

6) pH, pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.


Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan
K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni
tumbuhan.

16
Tugas
1. Buatlah suatu rancangan percobaan untuk mengetahui
pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan
tanaman!
2. Lakukan percobaan tentang pengaruh faktor eksternal
terhadap pertumbuhan tanaman sesuai dengan rancangan
percobaan yang sudah kalaian buat!
3. Kumpulkan laporan rancangan percobaan dan laporan
percoabaanmu setelah dua minggu sejak tugas ini
diberikan (ini adalah tugas proyek)
4. Tugas dikumpulkan melalui aplikasi pembelajaran ini!

17
E. Metagenesis Pada Tumbuhan
Metagenesis adalah pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit.
Peristiwa ini terjadi pada tumbuhan lumut dan paku-pakuan. Tumbuhan tersebut
mengalami dua fase yang berbeda dalam siklus hidupnya, yaitu sporofit dan gametofit.
Dalam fase sporofit, spora dihasilkan. Sedangkan dalam fase gametofit, gametlah yang
dihasilkan. Spora menghasilkan 2n atau kromosom diploid dan gamet menghasilkan n atau
kromosom haploid. Pada tumbuhan paku, fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan
fase gametofit. Karena pada fase sporofit ini, tumbuhan paku terlihat bertumbuh.
Berkebalikan dengan lumut, fase gametofit lebih dominan daripada fase sporofitnya. Pada
fase gametofit, tumbuhan lumut tumbuh, mengalami fertilisasi dan kemudian menghasilkan
gamet.
Pada lumut dan tumbuhan paku. lumut dan tumbuhan paku dalam siklus hidupnya
mengalami dua tahap perkembangan, yaitu tahap menghasilkan spora (generasi sporofit,
aseksual) dan tahap menghasilkan gamet (generasi gametrofit, seksual). Pergiliran dari
generasi sporofit ke gametofit atau sebaliknya disebut metagenesis.

Gambar 1.6 Skema dan bagan metagenesia poda tumbuhan paku


Sumber: wikipedia.com

18
Protalium akan berkembang menjadi anteridium dan arkegonium. Anteridium
menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum. Pembuahan hanya
berlangsung jika ada air. Peleburan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan
tumbuh menjadi tumbuhan paku yang diploid. Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan
spora. Spora akan tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu seterusnya hingga berulang
siklus pergiliran keturunan.

Sumber: wikipedia.com
Gambar 1.7 Skema dan Bagan Metagenesis pada Lumut

Spora yang telah masak, jatuh di tempat yang lemab akan menjadi protonema.
Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Lumut dewasa akan menghasilkan
anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai
penghasil ovum (sel telur) atau sel kelamin betina. Hasil pembuahan (fertilisasi)
antara ovum dan spermatozoid disebut zigot. Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium.
Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gamatofit.

19
Untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan kalian memahami
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan maka kerjakanlah soal
pada wacana berikut ini!

Bahan
.....diskusi

......

Seorang nenek membeli setengah kilo kacang hijau untuk dimasak


keesokan harinya. Sang nenek menyimpan kacang tersebut dikotak kayu yang
di dasarnya terdapat tumpukan kain dan di tutup dengan kain hitam. Malam
hari terjadi hujan lebat, atap rumah sang nenek tersebut bocor dan airpun
menetes disana sini. Tanpa sengaja kotak kayu tersebut terkena air hujan
akibat bocornya atap rumah sang nenek hingga kacang hijau tersebut
tergenang. Keesokan harinya sang nenek berencana akan memasak kacang
hijau tersebut, akan tetapi niatnya batal ketika kesibukan lain melanda sang
nenek. Hingga dua hari berikutnya sang nenek akhirnya menyempatkan diri
untuk memasak kacang hijau yang ada di dalam kotak kayu tersebut. Saat
membuka kotak, alangkah terkejutnya sang nenek melihat penampakan yang
terjadi pada kacang hijaunya. Kacang tersebut tumbuh menjadi kecambah.

Berdasarkan wacana tersebut, mengapa kacang hijau tersebut tumbuh


menjadi kecambah? Faktor apa sajakah yang mempengaruhi? Diskusikan
dengan temanmu!

20
Pertumbuhan dan Perkembangan

2 pada Hewan
Oleh
IDA AYU PUTU SUASTINI

Hewan juga mengalami pertumbuhan dan


perkembangan. Pertumbuhan pada hewan
adalah hasil proses pembelahan mitosis sel-
sel tubuh. Hal ini menyebabkan sel
membesar sehingga tubuh hewan menjadi
besar dan panjang. Sedangkan,
perkembangan adalah diferensiasi sel yang
mengalami pembelahan menuju individu
dewasa.

21
KATA KUNCI MATERI

 Pertumbuhan  Pertumbuhan dan


 Perkrmbangan Perkembangan pada hewan
 Faktor interna/eksternal  Faktor-faktor yang
 Fase embrionik mempengaruhi
 Fase pasca embrionik  Metamorfosis serangga
 Metamorfosis dan ampibia
 Metagenesis  Metagenesis ubur-ubur

22
Untuk mengetahui apa itu

pertumbuhan dan perkembangan

pada hewan maka pelajarilah materi

berikut ini!!

A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh,


berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah
meristem. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot
dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan hewan terdiri dari dua tahap, yaitu fase embrionik dan
fase pasca embrionik.

1. Fase Embrionik
Tahap embrionik dimulai dari proses fertilisasi (penyatuan sel telur dan sperma), kemudian
terbentuk zigot yang mengalami proses pembelahan. Tahap embrio dikelompokkan menjadi
beberapa fase, yaitu fase pembelahan (cleavage) yang membentuk morula, fase blastula,
fase gastrula, fase diferensiasi, serta organogenesis.

 Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan zigot terjadi secara
mitosis, yaitu dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan
seterusnya. Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan.
Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut morula.

23
 Fase Blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk
pada fase morula. Pada fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai
dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi
cairan dan disebut blastosol / blastocoel (Gambar 2). Embrio yang memiliki blastosol
disebut blastula. Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi.

 Fase Gastrula,
Embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel
pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat. Akibatnya, sel-sel pada kutub
vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi). Invaginasi akan membentuk
dua formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Bagian
tengah gastrula disebut dengan arkenteron. Bagian luar yang terbuka pada gas menuju
arkenteron disebut dengan blastofor. Pada fase ini akan terjadi lanjutan diferensiasi
sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm. Pada akhir dan gastrula telah
terbentuk bagian endoderm, mesoderm, ektoderm

24
Berdasarkan lapisan embriniknya, makhluk hidup khususnya hewan dikelompokkan
menjadi dua antara lain : diploblastik dan triploblastik
 Diploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan tubuhnya berasal dari 2 lapis
sel Hewan diploblastik hanya memiliki ektoderm dan endoderm saja.
Contoh : Coelenterata (hewan lunak) seperti ubur-ubur
 Triploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan tubuhnya berasal dari 3 lapis
sel ; Contoh : mulai dari Platyhelmintes sampai Mamalia
Pada perkembangan selanjutnya, hewan triploblastik akan memiliki rongga
tubuh (selom).

Hewan triploblastik dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan ada tidaknya selom


(berasal dari kata coelom = ruangan yang berongga) dan bagaimana selom tersebut
dibentuk selama embriogenesis.

Kelompok hewan tersebut yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata


(euselomata).
a) Aselomata, tidak memiliki selom karena lapisan mesodermnya memenuhi seluruh
tempat diantara endoderm dan ektoderm. Contoh : Platyhelminthes (cacing pipih)
b) Pseudoselomata, memiliki selom semu, karena mesoderm tidak berhubungan
dengan bagian endoderm dan ektoderm maka selom yang terbentuk tidak jelas,
contohnya Nemathelminthes (cacing gilig), cacing tanah.
c) Selomata, memiliki selom sesungguhnya, misalnya manusia karena mesodermnya
aktif membelah dan belahan ini memisahkan satu bagian mesoderm yang tetap
berhubungan dengan bagian dari ektoderm dan endoderm, selom yang sebenarnya
dimiliki oleh hewan Annelida (cacing beruas-ruas), Moluska, Arthropoda,
Echinodermata sampai Mamalia

25
 Diferensiasi dan Specialisasi
Perkembangan gastrula, terspesialisasinya bentuk, struktur, dan fungsi menjadi jaringan
yang spesifik. Proses ini dikendalikan oleh faktor gen yang dibawa pada saat terjadi
pembentukan kutub fungsional dan kutub vegetatif. Pada akhirnya masing-masing
bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi
jaringan sebagai berikut:

1. Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi epidermis, rambut, kelenjar


minyak, kelenjar keringat, email gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor.
2. Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi tulang, jaringan ikat, otot, sistem
peredaran darah, sistem ekskresi misalnya duktus deferens, dan sistem reproduksi
3. Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi jaringan epitel pencernaan, sistem
pernapasan, pankreas dan hati serta kelenjar gondok.

 Morfogenesis
Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan menjadi organ
Induksi embrionik
Pengaruh sel tetangga dalam pertumbuhan embrio, satu bagian menyebabkan
diferensiasi bagian lain yang berdekatan

 Organogenesis

Merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga
lapisan saat proses gastrulasi.Pada akhirnya masing-masing bagian endoderm,
mesoderm, dan ektoderm akan mengalami organogenesisi menjadi organ-organ

Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.
2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran
darah, dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.

Pada hewan vertebrata, ada dua jenis tempat perkembangan embrio, yaitu di luar
tubuh induk dan di dalam tubuh induk. Embrio tumbuh di luar tubuh induknya, misalnya
pada ikan, reptil, amfibi, dan burung. Sedangkan, embrio tumbuh di dalam tubuh induknya,
yaitu dalam rahim (uterus). Embrio di dalam uterus lamanya tergantung jenis hewan. Pada
serangga dan amfibi, dalam perkembangannya menjadi hewan dewasa mengalami
perubahan bentuk yang berbeda dengan tahap sebelumnya. Hal ini disebut metamorfosis.
Perkembangan ini terjadi mulai dari telur atau larva dan akan mencapai kematangan
seksual pada saat dewasa.

2. Fase Pasca Embrionik


Pada tahap pasca embrio, terjadi pertumbuhan dan perkembangan menjadi individu
dewasa. Individu dewasa, artinya siap menghasilkan keturunan atau bereproduksi Beberapa
hewan invertebrata mengalami regenerasi, metamorfosis atau metagenesisi selama

26
pertumbuhan dan perkembangannya Sedangkan hewan vertebrata mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dari hewan muda (anak) menjadi hewan dewasa.

C. Metamorfosis dan Metagenesis


Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis serangga seperti kupu-
kupu dan capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang
disebu ulat memiliki mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu memiliki mulut tipe
penghisap. Larva capung hidup di air, sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat
terbang. Namun demikian beberapa jenis serangga memiliki bentuk yang hampir sama saat
baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya adalah
belalang, kecoa, dan jangkrik.

1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan
ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari
suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis
merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
hewan khususnya serangga dan amfibi menuju
dewasa. Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki truktur
dan fungsi tubuh yang berbeda pada setiap
stadium. Metamorfosis dikendalikan oleh hormon
tiroksin dan triodotironin yang dihasilkan oleh kelenjar
Thyroid, di bawah pengaruh TSH (Thyroid Stimulating
hormon)-yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.

Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

a. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau
kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam
metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.

telur  larva pupa (kepompong)  dewasa  (imago)


Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan tanda-tanda sayap juga
belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami
perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang langsung membuat pupa, tetapi ada
juga yang lebih dulu membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah atau pasir yang halus,
sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya. Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut
kepompong atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan, walaupun proses
metabolisme tetap berlangsung. Setelah melewati tahap pupa, serangga akan menjadi
dewasa (imago).

27
Metamorfosis pada amphibi merupakan proses perkembangan dari stadium larva
atau berudu menuju ke stadium katak muda (percil) dan katak dewasa. Perkembangan ini
mengubah secara keseluruhan atau total bentuk, fisiologis maupun biokimia individu.
Perubahan ini berhubungan dengan perubahan untuk mempersiapkan organisme akuatik
untuk kehidupan darat.
Siklus hidup katak pada umumnya dimulai
dari telur, larva berudu (kecebong) lalu menjadi
katak muda dan katak dewasa. Larva adalah
bentuk antara dalam proses perkembangan
individu sebelum mencapai bentuk tetapnya pada
hewan dewasa yang mampu berkembang biak. Jadi,
larva adalah bentuk setelah selesai fase embrio
(dan atau fetus) dan sudah tidak bergantung pada
yolk untuk makanannya serta bisa menemukan
dan mencari makanan sendiri. Berudu adalah larva
yang hidup di air berasal dari hasil penetasan telur
katak dan berbentuk oval dengan ekor panjang dan
tidak memiliki anggota badan. Berudu akan
berenang bebas di dalam
air. Berudu memiliki insang, ekor, dan
mulut seperti lingkaran kecil. Berudu akan tumbuh
sampai ia bermetamorfosis. Metamorfosis dimulai
dari perkembangan kaki belakang, kemudian kaki
depan. Paru-paru berkembang, dan kecebong
mulai berenang di permukaan air untuk bernapas.

b. Metamorfosis Tidak Sempurna


(Hemimetabola)

Serangga yang mengalami metamorfosis


tidak sempurna, bentuk serangga yang baru
menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan
bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan yang
mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap.
Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga
menyerupai bentuk dewasa. Secara umum nimfa
dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama.
Contohnya pada jangkrik, belalang dan kecoa.
Urutan daur hidup serangga yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai
berikut.
telur  nimfa  dewasa (imago)

28
2.Metagenesis

Beberapa jenis hewan dan tumbuhan ada


yang mengalami proses metagenesis. Metagenesis
adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase
seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan yang
mengalami metagenesis akan mengalami dua fase
kehidupan, yaitu fase kehidupan yang
bereproduksi secara seksual dan fase kehidupan
yang bereproduksi secara aseksual. Metagenesis
pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada
tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada
tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan
berlangsung di dalam antheridium dan gamet
betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan
membuahi gamet betina, maka akan terbentuk
zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang
menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase
vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang
jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi
individu baru yang menghasilkan gamet. Karena
menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut
fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian
seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara
fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut
yang sering kamu jumpai merupakan fase
gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang kamu
lihat sehari-hari merupakan fase sporofit.
Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan
gametofit itulah yang disebut metagenesis.

Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak. Proses ini ditentukan oleh
sel-sel batang dalam tubuh hewan yang belum mengalami diferensiasi. Pada organisme
yang berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai proses reproduksi
atau berkembang biak

B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


dan perkembangan pada hewan
Sama halnya dnegan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan,
pertumbuhan dan perkembangan pada hewan juga dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu factor
luar dan factor dalam.

29
a. Faktor Luar

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh factor luar. Faktor luar yang
memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan adalah sebagai berikut:
1. Makanan
Semua mahluk hidup membutuhkan makanan sebagai sember tenaga dan zat
pembangun tubuh.
2. Cahaya/sinar matahari
Hewan memerlukan sinar matahari dalam pengubahan provitamin D menjadi
vitamin D. vitamin D membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan
3. Aktivitas Fisik
Kegiatan fisik misalnya saja olahraga dan latihan akan dapat memperbesar ukuran
otot dan tulang
4. Suhu
Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan

b. Faktor Dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon


yang terlibat dalam pertumbuhan hewan. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan
oleh tubuh, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis
mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagi hewan
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada hewan beserta fungsinya:
1) Tiroksin, berfungsi mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormone ini
merangsang dimulainya proses metamorphosis
2) Somatomedin, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan tulang.
3) Eksidon, dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan invertebrata.

30
Untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan kalian memahami
pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan maka kerjakanlah soal pada
wacana berikut ini!

1. Jelaskan tahapan petumbuhan dan perkembangan pada hewan!


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan pada hewan!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

3. Jelaskan tahapan metamorfosis pada kupu-kupu dan katak dan buatlah bagan-
bagannya!
...........................................................................................................................................
..................................................................................................................

4. Jelaskan tahapan metagenesis pada ubur-bur dan buatlah bagannya!


...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.....

31
Pertumbuhan dan Perkembangan

3 pada Manusia
IDA AYU PUTU SUASTINI
Oleh

Tahukah sobat semua makhluk hidup mengalami proses


berkesinambuangan yang disebut pertumbuhan dan perkembangan
tidak terkecuali bagi kita maunusia. Sebagai manusia kita mengalami
pertumbuhan dan perkembangan baik saat sebelum lahir dan saat
setelah kelahiran. Secara harfiah, perkembangan diartikan sebagai
proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan
manusia terjadi secara bertahap, yaitu balita, anak-anak, remaja,
dewasa, dan manula.

32
KATA KUNCI MATERI

 Pertumbuhan  Pertumbuhan dan


 Perkrmbangan Perkembangan pada
 Faktor interna/eksternal manusia
 Pra dan pasca kelahiran  Faktor-faktor yang
 Mestruasi mempengaruhi
 Mestruasi pada wamita

33
Sebelum menginjak ke materi,

alangkah baiknya kalian cermati

dahulu wacana berikut ini dan

galilah informasi yang terkait

34
Perhatikan
..........gambar

.....di
.atas!
. .
....
Penimbangan badan bayi dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhannya. Berat
dan ukuran badan bayi tersebut bertambah seiring berjalannya waktu. Demikian pula pada
dirimu. Pakaian semasa kamu SD mungkin sudah tidak muat lagi karena ukuran badanmu
sekarang sudah lebih besar dan lebih tinggi. Dalam hal ini kamu dikatakan mengalami
pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan tersebut tersebut terjadi perubahan-perubahan pada
tubuhmu. Selain mengalami pertumbuhan, manusia juga mengalami perkembangan. Faktor-
faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Apa
sajakah tahapan perkembangan manusia?

Untuk mengetahui apa itu

pertumbuhan dan perkembangan pada

manusia maka pelajarilah materi

berikut ini!!

35
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Manusia
Manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tahukah kamu perubahan
apa yang terjadi dalam dirimu dari sejak bayi hingga sekarang? Tentu saja terjadi perubahan
berat dan tinggi badan (tumbuh). Misalnya ketika baru lahir beratmu sekitar 3 kg, pada umur
6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan sekarang mungkin beratmu sekitar 35 kg. Selain
tumbuh, kamu juga mengalami perubahan menuju kedewasaan (berkembang). Perkembangan
berhubungan dengan tingkah laku (sikap) atau kejiwaan. Misalnya terjadi
perkembangan/perubahan sikap dan kebiasaan dari balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia.
Setiap tahap perkembangan memiliki ciri yang berbeda. Walaupun pertumbuhan dan
perkembangan berbeda, tetapi kedua proses ini berlangsung bersamaan atau tidak dapat
dipisahkan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia juga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor luar dan faktor dalam.
a. Faktor luar
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi
oleh faktor luar. Faktor luar yang memperngaruhi
pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah
sebagai berikut:
1) Makanan, Semua mahluk hidup membutuhkan
makanan sebagai sember tenaga dan zat
pembangun tubuh.
2) Cahaya/sinar matahari, Hewan memerlukan
sinar matahari dalam pengubahan provitamin D
menjadi vitamin D. Vitamin D membantu
penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan
3) Aktivitas Fisik, Kegiatan fisik misalnya saja
olahraga dan latihan akan dapat memperbesar
ukuran otot dan tulang
4) Suhu, Suhu yang sesuai diperlukan dalam tumbuh kembang manusia

b. Faktor dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-


faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat
dalam pertumbuhan hewan atau manusia. Hormon
merupakan substansi yang dihasilkan oleh tubuh
tepatnya dihasilkan oleh kelenjar buntu yang
disebut dengan kelenjar endokrin. hormon
diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit yang
berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan
kecepatan tumbuh manusia
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada
hewan beserta fungsinya:

36
1. Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok,/tiroid. Hormon ini
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam
tubuh.
2. Hormon pertumbuhan (Growth hormon-GH), hormon ini dihasilkan oleh hipofisis
bagian depan.
3. Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
4. Hormon estrogen/progesteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.

B. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia


Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran
dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan pertumbuhan prakelahiran dan
pascakelahiran pada manusia.

a. Pertumbuhan Prakelahiran

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya


fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah
membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran pada
manusia.
1. Fertilisasi (Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan
sel sperma yang menghasilkan zigot, secara genetik bisa
laki-laki atau perempuan. Dari satu sel tumbuh menjadi
dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan
membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ
luar, sakus amnio, dan chorion
2. Hari ke-6 s.d 9
Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau
menempel pada rahim ibunya.
3. Minggu ke-2
Di sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh embrio terbentuk
menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berkembang menjadi lapisan luar
kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan berkembang menjadi
pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan dalam (endoderm) akan
berkembang menjadi organ-organ dalam dan kelenjar kelenjar.
4. Minggu ke-3
Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya memiliki 1 ruang. Organ ini masih
mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai seluruhnya dapat berfungsi
sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi tiga segmen,
yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan anggota badan,
seperti lengan dan kaki mulai terbentuk

37
5. Minggu ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta adalah
organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui
plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke
embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki,
paha, dan alat organ dalam mulai tumbuh, seperti:
lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati,
kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk
beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar
tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan
organ reproduksi mulai terbentuk.
6. Minggu ke-5
Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi. 40
hari gelombang otak bisa dideteksi. Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara
mulut dengan lidah), lengkap dengan ujung gigi. Wajah sudah menyerupai bentuk
wajah manusia. Pada minggu ini, embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini
penting untuk perkembangan kesehatan otot.
7. Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan kepala
terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari embrio sudah
jelas. Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa sistem organ,
seperti jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki sudah jelas.
8. Minggu ke-8
Embrio telah menjadi fetus karena telah selesai proses
organogenesis (perkembangan dan pembentukan organ).
Alat genital fetus sensitif terhadap sentuhan. Penutup
mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
9. Minggu ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan
wajahnya dan posisi menghisap ibu jari, membuat
gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak tangan
dan telapak kaki fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera
penciuman mulai berkembang. Gerakan fetus biasanya
konstan, dapat melangkah, menendang, jungkir
balik, meregangkan badan, dan menggerakkan
lengan.
10 Minggu ke-11 s.d 13
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih.
Organ reproduksi luar tampak. Minggu ke 11, penis
dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga
terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar.
Tulang mulai mengalami proses osifikasi, menjadi
keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus
masih memiliki tulang yang lunak. Indera pengecap
berkembang.
11. Minggu ke-14
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila
mendengar. Fetus bisa merasakan emosi ibu saat
senang dan sedih. Ibu bisa merasakan tendangan
fetus yang kuat.

38
12. Minggu ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi mielin, dan seluruh tubuh fetus
sensitif terhadap sentuhan.
13 Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap infeksi, sistem
imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada masalah dalam
pernapasan
14. Minggu ke-24
Pada umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
15. Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi
telah berfungsi sepenuhnya dan sistem imun siap
untuk menghadapi dunia luar.

39
b.Pertumbuhan Pascakelahiran

Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa balita
dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
1. Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi setelah kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses perubahan
dari embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI
(Air Susu Ibu) untuk pertumbuhannya.
Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama
kali adalah pernapasan karena setelah lahir persediaan
oksigen dari ibu terputus. Saat bayi lahir, perubahan
mendadak antara udara yang hangat di dalam rahim
dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi
menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan
pernapasan pun dimulai.
Pada saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri
telah ada pada gusi. Namun, gigi susu biasanya tumbuh
pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah
tumbuh lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur 12 dan 16
bulan, kemudian gigi taring menyusul. Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala,
belajar memfokuskan mata, serta mengkoordinasikan mata dengan mengikuti benda
bergerak. Usia 2 bulan mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan
untuk memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar
bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah mulai dapat
membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang
asing. Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar,
duduk, kemudian merangkak, belajar berdiri sambil
berpegangan. Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di
akhir tahun pertama. Selain itu, mulai belajar meniru
bermacam-macam bunyi yang memiliki arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui hubungan
dirinya dengan keluarga, dan ingin mengetahui
semuanya. Perhatian mudah teralihkan. Antara umur 1 -
3 tahun, bayi belajar memusatkan perhatian dan minat
pada benda-benda, belajar untuk tidak tergantung pada
orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar
lebih cepat, dapat berjalan, mulai berceloteh hingga
bercakap-cakap, menyelidiki rumah dan sekitarnya,
serta belajar makan sendiri. Antara umur 3 - 6 tahun,
sifat keingintahuan sangat menonjol. Banyak bertanya,
kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur
sehingga mulai mampu memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang
pesat, penuh imajinasi, misalnya teman main pura-pura, ayah khayalan, dan meniru orang
tua.

2. Masa Remaja dan Masa Pubertas

40
Menjelang usia 6 - 11 tahun, mula-mula pertumbuhan badan terjadi secara
cepat, kemudian melambat. Anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai berkembang
akal pengendalian diri. Membentuk kelompok dan kumpulan tersendiri. Mulai berminat
pada perilaku yang baik, dan teratur. Kecerdasan dan pengertian berkembang, menyadari
pentingnya belajar, mulai mengembangkan cara-cara baru
dalam membaca dan belajar.Pada masa remaja terjadi perubahan dalam pertumbuhan
fisik yang meliputi pertumbuhan dan kematangan kepribadian. Masa ini merupakan tahap
manusia menuju kedewasaan
sering disebut dengan masa pubertas.
Dalam masa pubertas ini,
pertumbuhan badan terjadi sangat
cepat, masa ini adalah masa
pematangan, baik pada laki-laki
maupun perempuan. Saat masa
pubertas inilah laki-laki dan
perempuan telah mampu
menghasilkan sperma dan ovum (sel
telur) yang ditandai dengan ciri-ciri
seks sekunder. Masa pubertas pada
perempuan biasanya terjadi pada
usia 9 - 13 tahun. Perempuan akan
bertambah tinggi dan badan yang
gemuk menjadi ramping dengan
cepat.
Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara
membesar, panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak, kadang
timbul jerawat. Selain itu, kematangan organ reproduksi ditandai dengan mendapatkan haid
(menstruasi) yang pertama. Hal ini menandai adanya
pelepasan pertama ovum dari indung telur. Pertambahan
tinggi badan melambat.
Masa pubertas pada laki-laki terjadi antara
umur 10 - 14 tahun. Pada masa ini kematangan organ
reproduksi ditandai dengan terbentuknya sperma dan
terjadi pengeluaran sperma pada saat tidur (mimpi
basah).
Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki,
misalnya tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, ketiak,
tumbuh kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi
besar, otot-otot membesar, dan dada menjadi bidang.
Setelah usia 14 tahun, pertambahan tinggi akan
berkurang atau melambat. Pada masa pubertas
kecerdasan berkembang cepat, kecepatan dan ketepatan
keterampilan motorik menonjol, dan perkembangan
mental terbentuk.

41
3. Masa Dewasa
Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara
psikologis, manusia sudah matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung jawabnya.
Memikirkan pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa depan, juga rencana untuk
berkeluarga.

4. Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua adalah
proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia lanjut usia
sering disebut manula. Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang.
Jika cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang,
penyembuhan luka berkurang kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun,
berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut memutih.
Pada wanita (umur 48-50) mengalami
menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ
reproduksi menghasilkan ovum. Pada laki-laki
kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal penciuman,
pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada masa usia
lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini
tergantung pada manusia, bagaimana memelihara dan
menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini, tanggung
jawab manusia biasanya sudah berkurang

C. Mestruasi pada Wanita

Haid merupakan hal yang alamiah bagi wanita yang sehat. Dimana pada setiap
bulannya seorang wanita akan mengalami perdarahan yang disebut menstruasi. Proses
menstruasi adalah peluruhan dinding Rahim (endometrium) yang disertai dengan terjadinya
perdarahan. Proses menstruasi umumnya tidak terjadi pada ibu hamil. Menstruasi biasanya
akan terjadi setelah terjadinya perubahan pada fisik di masa
pubertas yang ditandai dengan payudara mulai membesar,
rambut tumbuh diseputar alat kemaluan, di aksila dan vagina
mengeluarkan cairan keputih-putihan.
Siklus haid yang normal berkisar antara 28-29 hari.
Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya berlangsung
dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal.Menstruasi
bervariasi bagi setiap wanita dan hampir 90% wanita
memiliki siklus haid 25-35 hari dan sekitar 10-15 % yang
memilki siklus haid 28 hari. Namun, beberapa wanita
memilki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi
indikasi adanya masalah kesuburan. Menstruasi ini
merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ
reproduksi perempuan. Normalnya menstruasi berlangsung

42
selama 3 - 7 hari.
Setelah pubertas, ovarium memiliki korteks tebal yang mengelilingi suatu medula yang
mengandung banyak pembuluh darah. Pada saat lahir korteks mengandung sejumlah folikel
primer ovarium. Setelah pubertas, setiap bulan beberapa folikel berkembang membentuk
folikel vesikularovarium (folikel graaf) yang biasanya menjadi matur dan rupture, kemudian
mengeluarkan ovum. Proses ini disebut ovulasi. Ovum melewati tuba uterin sepanjang ujung
fimbriae dan dapat difertilasi oleh sperma pria. Fertilasi terjadi biasanya pada segitiga lateral
tuba uterine.
Ada beberapa hormon yang mempengaruhi terjadinya mentruasi yaitu:
1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
3. LH (Luteinizing Hormone)
4. Estrogen dan progesteron
Bagaimana hormon ini dapat mempengaruhi sehingga dapat terjadinya menstruasi?
Seorang wanita memiliki dua ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000
hingga 400.000 folikel/sel telur yang belum
matang. Normalnya, hanya satu atau
beberapa sel telur yang tumbuh setiap
periode menstruasi dan sekitar hari ke 14
sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel
telur tersebut telah matang maka ovum
tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan
kemudian berjalan menuju tuba fallopi
untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan
ini di sebut dengan "Ovulasi".
Hormon GnRH dikeluarkan dari
Hipotalamus yang kemudian memicu
hipofisis anterior untuk mengeluarkan
hormon FSH, hormon FSH ini akan terus
memicu pematangan folikel diovarium
sehingga terjadi sintesis Estrogen dalam
jumlah yang besar. Proses ini akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium/penebalan.
Estrogen yang tinggi akan memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH,
hormon ini akan mengakibatkan Ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis
Progesteron. Hormon progesteron sendiri menyebabkan perubahan sekretorik pada
endometrium sehingga terjadilah fase sekresi/fase luteal. Fase sekresi ini tetap berlangsung
14 hari, meskipun dalam siklus haid yang bervariasi.

Fase terjadinya Menstruasi


1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina
dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat
juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3
sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi


Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh
secara perlahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi

43
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami
penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai
dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat
basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi
untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi


Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini
sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai
bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan
siap untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami
kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.

Sumber: pelajarkomunitas.blogspot.com
Gambar 3.11 Diagram fase menstruasi

44
Untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan kalian memahami
pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia maka kerjakanlah soal !

1. Jelaskan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada manusia!


……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………...................
2. Jelaskan tahapan pertumbuhan pascakelahiran pada manusia!
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan
Manusia
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Jelaskan fase-fase mestruasi pada wanita!
................................................................................................................................
...............................................................................................................................

45
Daftar Pustaka

Campbell. A. Neil, Recee, J.B, Mitchell. L.G. 2003. Biologi Jilid 3. Edisi kedelapan. Jakarta:
Erlanga.
Ernawati,Ristie. 2012. 100% Suka Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Mata Elang Media.
Hanum, E. Latifah.DKK. 2009. Biologi 2 untuk kelas XI SMA dan MA. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya
Rochmah, S. Nur. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Santi, A.U.P. 2013. Pedoman Materi Kilat Biologi SMA/MA Kelas 10,11,12. Jakarta: Dunia
Cerdas
Internet

46

Anda mungkin juga menyukai