Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas seizin-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Makalah dengan judul "Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan" ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Guru Biologi. Melalui makalah ini kami
menyajikan pembelajaran terutama Biologi dengan sajian yang menarik, kreatif dan bermakna. Semoga
makalah ini dapat memberikan maanfat yang maksimal untuk pembaca dan tim penyusun.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Kami juga memohon maaf apa bila ada kesalahan baik dalam penulisan
maupun materi dalam makalah ini.

Gunung, 30 Juli 2023

Fani rahayu
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Maka dari itu terdapat pohon yang
tadinya kecil kemudian menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan
bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk
mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua
proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun
perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara
kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan
hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu
organisme sehingga tidak dapat diamati.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ?
2. Uraikan Tahap Awal Pertumbuhan !
3. Apa saja Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ? s
4. Sebut dan jelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuhan ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


2. Menguraikan Tahap Awal Pertumbuhan
3. Menjelaskan Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
4. Menyebutkan dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan Perkembangan
tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik). dan terjadi
karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan
biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat
diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian
berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia
tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat
perkembangbiakannya,

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang
mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas
jaringan meristem yang terletak di ujung batang akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila
dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

B. Tahap awal Pertumbuhan

a. Pertumbuhan Biji

1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi
lunak.

2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.

3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan
makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.

b. Perkecambahan

Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon
batang). Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:

 Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)


Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan
fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.

 Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal) Epikotil memanjang sehingga plumula keluar
menembus kulit biji Dan muncul Di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal
dalam tanah. Contoh: Perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum). C. Jenis Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan
a. Pertumbuhan Primer

Daerah Pertumbuhan pada Akar Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas
jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak
tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat
pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang. Pada titik tumbuh, pertumbuhan
terjadi secara bertahap. Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah diferensiasi.

a) Daerah pembelahan.

Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus-menerus dihasilkan
melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis.

b) Daerah pemanjangan.

Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan
akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami
pemanjangan.

c) Daerah diferensiasi.

Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami
perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem,
dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

b. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem
sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan
kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan
pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada
kambium, diameter batang dan akar bertambah besar.

Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Bila
kamu perhatikandiameter batang palem, bambu, tebu, dan kelapa hampir selalu sama dari kecil hingga
dewasa. Berbeda dengan tumbuhan dikotil seperti mangga, jati, jambu, asam, cemara, dan pinus.

Bila kamu menjumpainya, coba perhatikan dengan seksama! Aktivitas pertumbuhan kambium tidak
selalu sama antara musim penghujan dengan musim kemarau. Di musim penghujan, air dan zat hara
terlarut tersedia dengan melimpah sehingga pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya di musim kemarau,
ketersediaan air berkurang sehingga aktivitas pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang
berbeda ini tampak sebagai cincin-cincin konsentris pada batang yang disebut lingkaran tahun.
Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian
tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya
sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut.

Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya
bunga. Beberapa jenis tumbuhan memiliki umur yang berbedabeda untuk berkembang menjadi dewasa.
Masa dewasa ditandai dengan kemampuan berkembang biak secara generatif. Jadi ketika suatu
tumbuhan telah membentuk bunga berarti tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi secara
generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu yang dapat tumbuh dan berkembang jika
menemukan kondisi lingkungan yang sesuai.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Pertumbuhan


pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: a. Faktor Luar

Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu,
baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur,
air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.

1. Nutrisi

Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang

diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro.

2. Cahaya

Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi
pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya
dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat
dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat
terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak
normal.

Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi. Pot kiri adalah perkecambahan
normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang mengalami ctiolasi

Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan
pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap
fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan
pembentukan bunga.

Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Tumbuhan berhari pendek (shortday plant): Berbunga dan berbuah bila periode
Penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.

2. Tumbuhan berhari panjang (longday plant): berbunga dan berbuah bila


periodePenyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada. dan
kentang.
3. Tumbuhan netral (dayneutral plant): Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode
penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.

3. Suhu

Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi.Enzim akan rusak,
dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.

4. Kelembaban atau kadar air

Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih
banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-
sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.

b.Faktor dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam
pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam
jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis

Mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan. Berikut ini adalah macam-
macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:

1) Auksin

Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan
mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini
dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi
apikal akan hilang.

Sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena
cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya
auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak
terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.

2) Giberelin

Giberelin: Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), Juga pertumbuhan pucuk
dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin

Adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi)

3) Sitokinin
Hormon tumbuhan ini mempengaruhi , pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi
sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman.
Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.

4) Asam

Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman,Beberapa jenis buah-buahan,
daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam Absisat adalah mempercepat penuaan daun,
merangsang pengguguran daun, dan Memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan
biji)

5) Gas Etilen

Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat
pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya
keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.

6) Kalin

Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh.

Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:

Kaulokalin: merangsang pembentukan batang > Rhyzokalin: merangsang pembentukan akar. Sekarang
telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)

▸ Filokalin: merangsang pembentukan daun Antokalin: merangsang pembentukan bunga

7) Asam Traumalin

Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki
bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon
luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan
membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka
pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

BAB III

ALAT DAN BAHAN DAN LANGKAH KERJA PENGAMATAN

A. Alat dan bahan


1. Biji kacang
2. Air
3. Tanah
4. Wadah/gelas
5. Alat ukur
B. Langkah kerja penelitian
1. Isilah wadah gelas air mineral dengan tanah yang gembur.
2. Tanamkan biji kacang hijau ke masing masing wadah yang telah berisi Tanah.
3. Kemudian simpanlah tanaman tersebut disuatu tempat yang sama tapi
Dengan jarak yang berbeda
4. Siramlah dengan air tanaman biji kacang hijau tersebut
5. Pertimbangkan bahwa diantara tanaman tersebut ada beberapa yang
Terkena sinar matahari
6. Amati pertumbuhannya dari hari kehari hingga beberapa hari kedepan Sesuai watu yang
telah ditentukan.
7. Hari terakhir pengamatan, ukurlah panjang daun, tinggi batang, panjang akar, serta
berapa jumlah daun yang muncul, lalu masukkan hasil pengamatan tersebut kedalam
table pengamatan.

BAB IV

Tabel hasil pengamatan

Pengamatan pertumbuhan tinggi kecambah

Tempa Hari ke1 Hari ke2 Hari ke 3 Hari ke 4 Hari ke 5 Hari ke 6 Hari ke 7
t
Terang
Gelap

Dari hasil pengamatan terlihat bahwa:

Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan mulai berkecambah.

Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.

Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.

Hari keempat kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.

Kesimpulan

Dalam pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh juga
membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi (hal ini telah
dibuktikan pada percobaan detergen, dimana tanaman akan lebih subur bila diberi detergen yang selain
Mengandung air, juga mengandung zat makronutrien) Bila ada ketidakseimbangan dalam salah satu
faktor tersebut, tanaman tidak akan mencapai pertumbuhan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Greulach, Victor A 1962 Plants And Introduction to Modern Botany New

York: John Willey

M. Des. 2009. Buku Ajar Morfolog Tumbuhan Padang UNP

Smith, G.M. 1995. Cytogamic Botany I & II New York: Mc Graw Hills Book Company

Stem, Kingsley R. 2000. Introductory Plant Biology: California NC Graw- Hills Companies

Sumardi, issiret. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Yogyakarta:

UGM

Anda mungkin juga menyukai