Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

OLEH

NAMA ANGGOTA : APRILIANI SA {2201040060}

VERENSIANA S. LEIN {2201040047}

IVOULANI R. KAITA RINA {2201040071}

JESSICA C. E. NAFU {2201040077}

KELAS / SEMESTER : A / 4

PROGRAM STUDI PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat
dan rahmat-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Makalah berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam penyelesaian makalah ini, namun kami menyadari masih banyak kelemahan
baik dari segi isi maupun tata bahasanya.

Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi sempurnanya makalah ini. Kiranya isi makalah ini bermanfaat dalam memperkaya
ilmu pendidikan. Terima kasih.

Penulis Kelompok 7

Maret 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….………………..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….……………….3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….………….4

Latar Belakang………………………………………………………………………….……………...4

Rumusan Masalah………………………………………………………………………………....…...4

Tujuan……………………………………………………………………………………………...…..5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….…..…6

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan………………………..…..6

2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman……………………….……………7

2.3 Jenis-jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan……………………………..…11

2.4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan……..……13

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….......15

Kesimpulan……………………………………………………………………………………..…….15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….16

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu proses yang


berlangsung secara bersinambungan. Dalam proses pertumbuhan dihasilkan sel-sel, jaringan-
jaringan, dan organ-organ, yang memberi struktur dan bentuk organisme dewasa.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah
sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah
peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran
tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. yang semuanya saling berkaitan erat satu sama lain.
Beberapa faktor ada yang dapat dikontrol oleh manusia dan ada pula yang sedikit bahkan ada
yang tidak dapat dikontrol sama sekali. Sebagai contoh yaitu faktor cahaya, temperatur dan
udara, hanya sedikit saja yang dapat dikontrol oleh manusia. Sedangkan faktor unsur hara
dapat ditingkatkan kesediannya dalam tanah dengan jalan memperbaiki kondisi tunah
sedemikian rupa atau dengan pemupukan.

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Maka dari itu terdapat
pohon yang tadinya kecil kemudian menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu
organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan,
perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme.
Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau
pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati,
yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat
dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme
sehingga tidak dapat diamati.\

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Jelaskan pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ?

1.2.2 Jelaskan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ?

1.2.3 Apa saja jenis-jenis pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ?

1.2.4 Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?

4
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan

1.3.2 Untuk mengetahui tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

1.3.4 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


pada tumbuhan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

1) Pengertian Pertumbuhan pada Tumbuhan

Pertumbuhan tumbuhan adalah peristiwa bertambahnya ukuran tanaman, yang dapat


diukur dari bertambah besar dan tingginya organ tumbuhan. Pertumbuhan diartikan
sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara reversible,
atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Titik awalnya adalah sel tunggal, yaitu zigot
yang tumbuh dan berkembang menjadi organisme multisel. Selama pertumbuhan tidak
saja terjadi perubahan bentuk, tetapi juga perubahan aktivitas fisiologi, susunan biokimia
serta struktur dalamnya yang disebut diferensiasi. Pertumbuhan serta diferensiasi sel
menjadi jaringan, organ, dan organisme disebut perkembangan atau morfogenesis, karena
melalui. perkembangan tumbuhan berubah bentuk dari zigot menjadi pohon.

Pertumbuhan ini terjadi dikarenakan pembelahan sel dan penambahan ukuran sel.
Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah suatu kegiatan yang tidak dapat kembali
kebentuk semula. Pertumbuhan dimulai sejak perkembangan biji. Pertumbuhan pada
tumbuhan terjadi di daerah titik tumbuh, yaitu bagian yang mengandung jaringan
meristem. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Tanaman yang bertambah ukurannya di tempat gelap, belum dikatakan tumbuh walaupun
volumenya bertambah. Dalam keadaan normal, pertumbuhan bukan hanya pertambahan
volume tetapi juga diikuti oleh pertumbuhan bobot kering.

2) Pengertian Perkembangan Tumbuhan.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar


dengan pertumbuhan. Perkembangan ini merupakan proses yang tidak bisa diukur yaitu
bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka. Proses perkembangan suatu
tanaman dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Beberapa faktor ada yang dapat
dikontrol oleh manusia dan ada pula yang sedikit bahkan ada yang tidak dapat dikontrol
sama sekali. Sebagai contoh yaitu faktor cahaya, temperatur dan udara, hanya sedikit saja
yang dapat dikontrol oleh manusia. Sedangkan faktor unsur hara dapat ditingkatkan
kesediannya dalam tanah dengan memperbaiki kondisi tanah sedemikian rupa atau
dengan pemupukan.

Sebagaimana salah satu faktor yang menentukan produksi tanaman, masa simpan
(umur) benih sangat penting. Kualitas benih. semakin menurun jika semakin tua umur
benih tersebut. Benih yang masa simpannya terlalu lama akan mengalami kemunduran
vigor dan viabilitas. Medan magnet juga mempengaruhi terhadap proses perkembangan

6
pada tumbuhan. Medan magnet ini dapat menambah laju perkecambahan, pertumbuhan
vegetatif, dan generatif tanaman. Medan magnet juga dapat menyebabkan aktivitas enzim
amilase. Contohnya pada kacang merah dan kacang buncis hitam."

Perkembangan juga mempunyai ciri-ciri yaitu:


 Terjadi peningkatan kualitatif individu.
 Adanya proses pematangan organ-organ reproduksi.
 Tidak dapat diukur berat, panjang dan jumlahnya.
 Terus terjadi sampai tanaman tersebut mati.
 Terdapat alat reproduksi.
 Reproduksi secara miosis.

2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah


kemudian berkembang menjadi tumbuhan. kecil yang sempurna. Setelah tumbuh dan
mempunyai ukuran tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga, buah dan biji
sebagai alat perkembangbiakan.

1) Pertumbuhan Biji
Di dalam biji terdapat berbagai komposisi kimia yang berperan sebagai embrio
yang dapat aktif tumbuh menjadi individu baru apabila berada pada kondisi
lingkungan yang sesuai. Proses pengaktifan komponen-komponen kimiawi dalam biji
yang berperan sebagai embrio dan selanjutnya tumbuh sebagai individu baru dalam
bentuk seedling disebut sebagai proses perkecambahan.
Beberapa proses tahapan untuk biji bisa tumbuh yaitu:
 Biji melakukan penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi
lunak.
 Pada saat air masuk kedalam biji, enzim-enzim mulai aktif dan menghasilkan
berbagai reaksi kimia.
 Kerja enzim antara lain adalah mengaktifkan metabolisme di dalam biji
dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan
pada saat perkecambahan berlangsung.

Ada tiga macam tipe biji berkaitan dengan sifat daya simpan biji, yaitu:

 Biji ortodoks
Biji ini biasanya dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama bila
dikeringkan dengan kadar air 5-10%, atau apabila disimpan dalam suhu
yang rendah. Biasanya biji ortodoks berukuran kecil dan kering.
 Biji rekalsitran.
Biji ini tidak dapat disimpan lama, karena akan menyebabkan
hilangnya daya kecambah dan menimbulkan kematian biji, sehingga biji

7
semacam ini harus segera disemaikan. Biasanya biji rekalsitran berukuran
besar dan berdaging.
 Biji intermediate
Biji semacam ini memiliki karakter antara biji ortodoks dan biji
rekalsitran.

2) Perkecambahan.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen
benih yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tanaman
baru.

Keterangan Gambar: Proses Perkecambahan pada Tumbuhan.

Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini
tumbuh menembus permukaan tanah. Tipe hypogeal adalah yang ditandai dengan
epikotil yang tumbuh secara memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan
tanah menembus kulit biji. Dan kotiledonnya tetap berada di dalam. tanah. Contohnya
seperti kacang arcis dan jagung."
Proses perkecambahan merupakan tahap awal dari proses terbentuknya individu
baru pada tumbuhan berbiji. Untuk tetap menjamin kelangsungan jenisnya, kelompok
tumbuhan yang berbiji menghasilkan biji yang merupakan propagul untuk tumbuh
menjadi individu baru.
Tipe perkecambahan ada dua jenis dan yang membedakan. adalah letak posisi
keping benih pada permukaan tanah. Tipe pertama adalah epigeal dan tipe kedua
hypogeal. Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh
memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat keatas, Kotiledon dapat
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh tumbuhan yang
perkecambahannya melalui ini adalah kacang hijau dan kacang tanah.

8
Keterangan Gambar: Perbedaan Tipe Perkecambahan Epigeal dan Hypogeal.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan. perkecambahan ialah faktor


kedalaman tanam. Semakin dalam kedalaman tanam maka benih yang ditanam akan
semakin sulit tumbuh. Sebaliknya apabila benih ditanam pada kedalaman tanam yang
dangkal, benih akan mudah tumbuh. Hal ini disebabkan oleh kadar oksigen yang
terdapat di dalam tanah.
Kadar oksigen akan semakin menurun dengan semakin dalam lapisan tanah pada
saat proses perkecambahan berlangsung proses respirasi akan meningkat disertai pula
dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida, air dan
energi. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya
proses perkecambahan benih. Tipe perkecambahan dan tipe pertumbuhan anakan
berhubungan erat. dengan strategi adaptasi tumbuhan terhadap kondisi habitat
alaminya."
Semakin dangkal kedalaman tanam maka akan mempercepat saat munculnya
kecambah di atas permukaan tanah, saat jatuhnya Cotyledon, saat munculnya daun
pertama dan meningkatkan tinggi tanaman, panjang hipokotil, persentase
perkecambahan, persentase tanaman hidup dan panjang akar tunggang.10

Proses perkecambahan pada biji ada dua macam yaitu:

 Proses fisika : Proses ini terjadi ketika biji menyerap air, akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering.
 Proses kimia : Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan
hormon giberelin. Hormon ini akan mendorong aleuron untuk mensintesis
dan mengeluarkan enzim. Enzim ini sendiri bekerja dengan cara
menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat pada endosperm. Enzim
amilase menghidrolisis pati dalam endosperm menjadi glukosa. Glukosa
ini diperlukan untuk pertumbuhan embrio menjadi bibit makanan

Proses perkecambahan biji dipengaruhi oleh faktor internal biji (ukuran


biji, tingkat kemasakan biji, dormansi, dan ada tidaknya. penghambat

9
perkecambahan) dan faktor ekternal di lingkungan tumbuh (air, temperatur,
oksigen, kadar hara dan cahaya)."

Ada dua faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih, yaitu:


 Kondisi benih yang meliputi kemasakan biji/benih, kerusakan. mekanik dan
fisik, serta kadar air biji.
 Faktor luar benih, yang meliputi suhu, cahaya, oksigen, kelembaban nisbi serta
komposisi udara di sekitar biji. Kehadiran jamur patogen yang
mengkontaminasi biji/benih pun dapat menurunkan viabilitas biji serta
menurunkan daya kecambah benih tersebut.

Secara morfologis, biji yang berkecambah akan ditandai dengan munculnya


akar dan atau daun. Kedua organ tersebut selanjutnya akan tumbuh secara
sempurna dan segera melakukan perannya masing-masing. Akar akan menyerap
zat hara dari dalam tanah, sedangkan daun akan melakukan proses fotosintesis,

Tahapan yang terjadi pada proses perkecambahan secara garis besar meliputi:

1. Penyerapan air oleh biji yang menyebabkan melunaknya kulit biji. Calon akar mulai
keluar dan tumbuh ke arah bumi (geotropisme).
2. Mulai terjadi aktifitas sel dan enzim-enzim yang terdapat dalam biji, serta ditandai
dengan meningkatnya proses respirasi biji. Pada tahap ini. secara morfologis dapat
diamati dengan mulai tumbuhnya hypocond dan cotyledon atau daun lembaga.
3. Penguraian komponen kimia kompleks (karbohidrat, protein dan lemak menjadi unsur
yang lebih sederhana untuk ditranslokasikan ke titik- titik tumbuh. Penyusutan keping
lembaga mulai tampak seiring dengan mulai terbentuknya paracotyledon yang
menyerupai daun tersusun berhadapan.
4. Terjadinya proses asimilasi untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan sel-sel baru.
Pembentukan calon daun muda mulai terlihat pada fase ini.
5. Pertumbuhan kecambah berlanjut melalui proses pembelahan, pembesaran dan
pembagian sel. Terbentuknya daun yang tetap merupakan ciri morfologis yang bisa
diamati pada tahap ini.

2.3 Jenis-jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Jenis-jenis pertumbuhan

1) Pertumbuhan Primer

10
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang bergantung pada letak
meristem. Meristem berada pada ujung akar dan pada pucuk tunas, menghasilkan sel
bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang.

Keterangan gambar: Proses Pertumbuhan Primer pada Tumbuhan

2) Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang akan menyebabkan
membesarnya ukuran dan diameter tumbuhan karena aktifitas kambium.

Keterangan gambar : proses pertumbuhan sekunder pada tumbuhan

Jenis-jenis perkembangan dalam tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori:

1) Perkembangan fisiologis:

11
Perkembangan morfologis: Perubahan bentuk dan ukuran tubuh, seperti penumbukan,
pertumbuhan tinggi, dan pertumbuhan jumlah daun.
Perkembangan fisiologis: Perubahan dalam proses tubuh, seperti pertumbuhan berat
badan, pertumbuhan berat jenis, dan pertumbuhan jumlah kesehatan.
2) Perkembangan biologis:
Perkembangan anatomis: Perubahan dalam bentuk dan struktur organ dan sistem
tubuh, seperti pertumbuhan organ dalam jumlah dan ukuran.
Perkembangan fisiologis: Perubahan dalam proses tubuh, seperti pertumbuhan fungsi
organ dan sistem tubuh, seperti sistem pencernaan, sistem perpijatan, dan sistem
perpindahan.
3) Perkembangan genetik:
Perkembangan genetik: Perubahan dalam genetika, seperti perubahan dalam jumlah
dan kombinasi gen, serta perubahan dalam ekspresi gen.
4) Perkembangan evolusi:
Perkembangan evolusi: Perubahan dalam jenis dan bentuk tumbuhan, seperti
perubahan dalam bentuk, ukuran, dan warna tumbuhan, serta perubahan dalam jenis
dan bentuk daun, buah, dan bunga.
5) Perkembangan adaptasi:
Perkembangan adaptasi: Perubahan dalam tumbuhan yang memungkinkan mereka
untuk hidup dan bertahan hidup di lingkungan yang berbeda, seperti perubahan dalam
warna tumbuhan, bentuk daun, dan bentuk bunga.

12
2.4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Keterangan gambar: faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman


yaitu:
1. Faktor luar/Eksternal (lingkungan)
Faktor ekstemal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut
seperti lingkungan. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan meliputi
cahaya, ketersediaan nutrisi, air, kelembapan, suhu.
 Nutrisi,
 Alr,
 Suhu/Iklim.
Perubahan iklim terjadi karena proses pemanasan global dengan
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang mengakibatkan akumulasi
panas yang tertahan di atmosfer. Yang menyebabkan kurangnya kadar air
yang dibutuhkan oleh tumbuhan mengakibatkan. tanaman menjadi kerdil.
produktivitas tanaman menurun serta dapat menjadi penyebab kematian pada
tanaman. Penurunan penyerapan hara dan air oleh akar, menyebabkan suplai
air yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman tidak terpenuhi, sehingga
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Dapat terjadi perubahan anatomi
dan fisiologi pada akar, perubahan ketebalan epidermis, korteks dan stele serta
diameter xilem, dan floem, perubahan ketebalan epidermis, korteks dan stele
serta diameter xilem, dan floem batang.
 Kelembapan udara
Kelembapan udara yang terlalu rendah dan tinggi akan menghambat
pertumbuhan dan pembungaan tanaman. Kelembapan udara dapat

13
mempengaruhi pertumbuhan. tumbuhan karena dapat mempengaruhi proses
fotosintesis. Laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya kelembapan
udara sekitar tumbuhan.
 Cahaya Matahari
Intensitas cahaya matahari yang tinggi berpengaruh terhadap aktifitas auksin
pada meristem apikal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman.
Bukan hanya itu cahaya merupakan sumber energi utama dalam melakukan
fotosintesis. Hasil fotosintesis akan ditranslokasikan keseluruh jaringan
tanaman melalui pembuluh floem, selanjutnya energi tersebut akan
mengaktifkan pertumbuhan tunas, sehingga jumlah cabang meningkat.

2. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari tubuh tumbuhan itu sendiri
seperti faktor genetic dan hormone.

Hormon dapat berupa auksin, giberellin, dan sitokinin. Meskipun sebenarnya


hormon tersebut sudah disintesis dalam tubuh tanaman dalam jumlah kecil
sehingga untuk mengoptimalkan kerja dari hormon perlu ada suplai atau
penambahan hormon sintesi dari luar.

Hormon auksin berperan untuk merangsang pembentukan bunga dan buah,


merangsang pemanjangan titik tumbuh mempengaruhi pembongkotan batang,
merangsang pembentukan akar lateral, dan merangsang terjadinya proses
diferensiasi.

Penambahan hormon tersebut mampu merangsang pembelahan sel kambium,


merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya. Sedangkan sitokinin
berfungsi merangsang pembelahan sel, memunda. pengguguran daun, bunga, dan
buah, mempengaruhi pertambahan tunas dan akar, meningkatkan daya resistensi
terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi, menghambat menguningnya daun dengan jalan membuat
kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun atau (senescens).

Beberapa faktor luar dan dalam yang menentukan, sebagian ada yang dapat
dikendalikan oleh manusia antara lain pemupukan dan penambahan fitohormon
dari luar. Diantara faktor luar yaitu pemenuhan nutrisi atau pemupukan selama ini
yang telah dilakukan oleh para petani baik itu pemupukan organik maupun
anorganik.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan adalah proses yang kompleks dan terdiri dari beberapa tahapan yang saling terkait.
Pertumbuhan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji, yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor internal dan eksternal, seperti nutrisi, air, suhu, cahaya, dan hormon. Proses
perkecambahan biji melibatkan aktivitas sel dan enzim yang menghasilkan pertumbuhan
embrio. Faktor eksternal seperti iklim juga mempengaruhi proses ini, dengan perubahan suhu
dan kelembapan udara yang dapat menghambat atau mempercepat pertumbuhan tanaman.
Sementara itu, perkembangan tumbuhan adalah proses menuju dewasa, yang tidak bisa
diukur secara kuantitatif dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik. Hormon-
hormon seperti auksin, giberellin, dan sitokinin memainkan peran penting dalam mengatur
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, terdapat dua jenis pertumbuhan utama
pada tumbuhan, yaitu pertumbuhan primer yang bergantung pada meristem dan pertumbuhan
sekunder yang terjadi karena aktivitas kambium. Dengan memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, kita dapat lebih baik mengelola
tanaman dan memaksimalkan hasil pertanian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Felania, C. (2017). (Pendidikan Biologi FKIP Universitas Ahmad Dahlan). PENGARUH KETERSEDIAAN
AIR TERHADAP, B - 131-B - 137.

Kusumaningrum, R. (2017). Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.


PERANAN XILEM DAN FLOEM DALAM , B - 123-B - 125.

Maghfiroh, J. (2017). Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Ahmad Dahlan. PENGARUH INTENSITAS
CAHAYA TERHADAP, B - 51-B - 56.

16

Anda mungkin juga menyukai