Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN TUMBUHAN
(PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU)

Disusun Oleh :
Gusti Agung Eka Darma Putra (XII IPA 2/07)

SMAN 8 DENPASAR
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur  kami ucapkan ke hadhirat tuhan YME yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas mata
pelajaran “Biologi” yang diampuh oleh Ibu A.A. Ayu Putriningsih S.Si. Jenis tugas yang
diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode
penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji
Kacang Hijau
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat
diimplementasikan  dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat  yang dapat dirasakan 
adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran  para siswa yang  sebagian besar
merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan
bahkan sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami
harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan  tugas kelompok ini.

Denpasar, 20 juli 2021


Mapel Biologi

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………ii
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang……………………………………………………………………………..1
b. Pembatasan Masalah……………………………………………………………………..1
c. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….......1
d. Tujuan Praktikum…………………………………………………………………………..2
BAB II : Landasan Teori dan Hipotesis……………………………………………………….3
BAB III : Metode Praktikum
a. Waktu Dan Tempat……………………………………………………………………….5
b. Alat Dan Bahan……………………………………………………………………………5
c. Langkah Kerja……………………………………………………………………………..6
BAB IV : Hasil Dan Pembahasan
a. Tabel Hasil Analisis………………………………………………………………………7
b. Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau Yang Tidak Terkena Sinar
Matahari……………………………………………………………………………………8
c. Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau Yang Terkena Sinar
Matahari……………………………………………………………………………………8
BAB V : Penutup
a. Kesimpulan…………………………………………………………………………………9
b. Saran………………………………………………………………………………………..9
c. Foto Peneliti………………………………………………………………………………..9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya.
Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang
disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak
dapat balik (irreversible). Seluruh tahapan pertumbuhan mencakup aktivitas biokimiawi.
Sintesis protein merupakan salah satu bagian pentingnya. Karena hal ini berarti pesan –
pesan dar DNA di ekspresikan dalam sintesis enzim oleh sel. Enzim – enzim mengontrol
aktivitas sel. Perubahan perubahan pada tingkat sel membawa perubahan pada
keseluruhan bentuk dan struktur, baik pada tingkat organ – organ tersendiri maupun
organisme secara keseluruhan. Dan proses ini dapat disebut sebagai morfogenesis. Selain
tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan
(pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan
secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu
faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih
bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji
mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang.
Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam Praktikum Perkecambahan Biji Kacang Hijau ini adalah :
Agar pembatasan masalah dapat dipahami dan memiliki ruang lingkup yang jelas, maka
pembatasan masalahnya berupa : “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Proses
Perkecambahan Biji Kacang Hijau”.

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
a. Apakah intensitas cahaya dapat memengaruhi proses perkecambahan biji kacang
hijau?
b. Adakah perbedaan yang signifikan dialami oleh kedua hasil perkecambahan yang
ditempatkan di 2 tempat yang berbeda, yaitu di tempat terang dan di tempat gelap?
c. Apa saja factor – factor yang mempengaruhi proses perkecambahan?

1
D. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya percobaan praktikum ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap proses perkecambahan biji kacang hijau.
b. Mengetahui perbedaan yang terlihat dari masing – masing kandidat perkecambahan
yang diletakkan di dua tempat yang berbeda (gelap dan terang).
c. Mengetahui factor factor yang mempengaruhi pertumbuhannya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori
Ada dua teori yang menjadi landasan dalam parktikum ini, yakni :

 Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan
tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai
sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang
dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan
baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
a. Faktor Internal
1. Gen. Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
2. Hormon Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
· Auksin : untuk membantu perpanjangan sel.
· Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel.
· sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel.
· etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang.
· Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka.
· Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan.
· Rizokalin : Untuk pembentukan akar.
· Aulokalin : Untuk pembentukan batang.
· Filokali : Untuk pembentukan daun.
· Antokali : Untuk pembentukan bunga.
b. Faktor Eksternal
1. Air
Fungsi air antara lain :

3
· Untuk Fotosintesis
· Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
· Membantu proses perkecambahan biji
· Menjaga (mempertahankan) kelembapan
· Untuk transpirasi
· Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
· Menghilangkan asam asbisat
2. Suhu / Temperatur Lingkungan. Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang
menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari
tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur
yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
3. Kelembaban Udara. Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
4. Cahaya. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
5. Nutrien. Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media
tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
6. Kelembapan. Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun,
karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih
sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga
sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

B. Hipotesis
Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan biji
kacang hijau yang tidak tumbuh di tempat yang terkena matahari.

4
BAB III
METODE PRAKTIKUM

Adapun medote praktikum dilakukan melalui eksperimen, antara lain

A. Waktu Dan Tempat


Penelitian dilaksanakan dirumah, dan berlangsung dari jumat, 16 juli hingga sabtu, 24
juli 2021.

B. Alat Dan Bahan


Adapun beberapa alat yang diperlukan dalam praktikum ini, sebagai berikut.

 Alat :
- 2 buah aqua gelas kosong.
- Kapas
- Mistar
 Bahan :
- 10 biji kacang hijau/lebih
- Air
 Foto Bahan :

5
C. Langkah Kerja

1. Letakkan kapas pada masing masing wadah bekas aqua gelas yang kosong.
2. Basahi tiap kapas dengan air yang cukup di setiap wadahnya.
3. Letakkan 5 biji kacang hijau diatas kapas.
4. Beri label pada masing-masing aqua gelas dengan berinisialkan (A) sebagai eksperimen
yang dilakukan di tempat Gelap, dan (B) sebagai eksperimen yang dilakukan di tempat
Terang.
5. Amati dan ukur perkembangan dan pertumbuhan kacang selama minimal delapan (8)
hari.
6. Buat sebuah tabel pengamatan, dan catat setiap ukurannya menggunakan mistar.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Adapun pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut,

Hari Pertumbuhan kacang hijau Rata-rata


Ke-
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,25 0,25 0,40 0,20 0,25 0,27
3 1,50 1,00 1,70 1,00 1,00 1,24
4 3,30 3,00 2,50 3,00 2,90 2,94
5 5,00 5,00 6,30 4,50 4,50 5,06
6 10,00 9,70 11,00 10,00 8,90 9,92
7 13,20 12,00 14,00 12,00 11,00 12,44
8 16,00 17,00 21,30 16,00 15,90 20,24
Perkecambahan kacang hijau di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Hari Pertumbuhan kacang hijau


Rata- rata
Ke-
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
3 1,00 0,20 - - 1,00 0,74
4 1,25 - - - 1,50 1,36
5 2,25 - - - 2,90 2,56
6 4,00 - - - 4,00 4,00
7 5,25 - - - 8,00 6,63
8 6,00 - - - 10,00 8,00
Perkecambahan kacang hijau di tempat yang terkena sinar matahari.

7
B. Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau Yang Tidak Terkena Sinar Matahari (A)
Gelap.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di tempat
dengan intensitas cahaya rendah adalah 20,24 cm. Pada tempat yang gelap, kacang
hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang
terdapat pada biji kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu
menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang merata.
Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling cepat
diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap cenderung
bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya
yang cukup untuk fotosintesis.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan
rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat,
akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).

C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau Yang Terkena Sinar Matahari (B)
Terang.
Pada keadaan ini, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat besar,
akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon
auksin terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang batang
kecambah 8,00cm. Statistik ini paling rendah dari semua data yang ada, yang berarti
pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang adalah yang paling lambat. Tiga
objek tidak tumbuh, hal ini mungkin disebabkan oleh biji yang rusak atau mungkin juga
hormon auksin yang tidak bekerja sama sekali akibat kelebihan cahaya
Apabila tanaman ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari, maka
kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditempatkan pada tempat yang
tidak terkena sinar matahari. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.

Perbedaan akhir kecambah A (gelap) dengan kecambah B (terang).

8
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari eksperimen yang telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa,

Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah
gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya
hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau.
Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman
kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat,
subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.

B. Saran
· Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.

· Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.

· Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang


akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

C. Foto Peneliti

Anda mungkin juga menyukai