Anda di halaman 1dari 21

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Kacang Hijau (Vigna radiata)

Disusun Oleh :
Tristina Khansa Dhia (35)
XII MIPA 5

SMAN 4 CIBINONG

Jl. BOJONG KONENG RT 01 RW 01 kode pos 16911,


Kelurahan/ Desa Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat ,16911
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dilakukan Praktikum Pengaruh Cahaya Terhadap Tanaman Kacang Hijau pada
tanggal 8 Agustus 2022 sampai 12 Agustus 2022

Disusun oleh,
Nama : Tristina Khansa Dhia
Kelas : XII MIPA 5
Kelompok : 4
Mengetahui :

Pratikan Diketahui

Tristina Khansa Dhia Sri Hastuti.M.Pd


NIP.196808141992032005

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................2
A. Latar Belakang.....................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah................................................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................................3
BAB II DASAR TEORI...........................................................................................................4
A. Faktor Internal.....................................................................................................................6
B. Faktor Eksternal...................................................................................................................7
BAB III Metode Penelitian..................................................................................................9
A. Judul Penelitian...................................................................................................................9
B. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................................9
C. Metode Penelitian...............................................................................................................9
D. Alat dan Bahan....................................................................................................................9
E. Langkah Kerja.....................................................................................................................10
BAB IV Hasil Pengamatan................................................................................................11
A. Tabel dan Grafik Pengamatan............................................................................................11
B. Pembahasan Hasil Praktikum.............................................................................................14
BAB V PENUTUP...............................................................................................................19
A. KESIMPULAN......................................................................................................................19
B. SARAN................................................................................................................................19
Daftar Pustaka.................................................................................................................20

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ciri makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Maka dari itu
terdapat pohon yang tadinya kecil kemudian menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena
adanya proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan
jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali
(irreversible). Lalu perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan
fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses
ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun
perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur
secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran.
Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi
perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat diamati
Penjelasan yang lebih rinci yaitu Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
dua prosesyang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya
terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu
perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara
kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional. Awal perkecambahan dimulai
dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan 
pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Ketika kita akan melakukan pratikum pertumbuhan kacang ,sebaiknya dilakukan
proses perendaman kacang hijau selama kurang lebih 2 jam. Berakhirnya masa
dormansi ditandai dengan masuknya air kedalam biji suatu tumbuhan, yang disebut
dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebab kan
biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan
metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-
bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya
dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

2
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai
tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun Lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga (kaulikulus). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya
merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah.
Maka dari itu, kami melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di
dua tempat berbeda yaitu di tempat gelap yang tertutup dan tempat terang.  Untuk
itu dibuatlah laporan pratikum ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses perkecambahan pada biji kacang hijau ?


2. Adakah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara satu dengan yang lain?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui mana yang tumbuh dengan baik pada dua tempat yang
berbeda (Tempat terang dan tempat gelap)
2. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan kacang hijau

3
BAB II
DASAR TEORI

Terdapat 2 Dasar Teori dalam Praktikum ini

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan
berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya secara harfiah. Pertumbuhan meliputi
bertambahnya ukuran, volume, berat, atau jumlah sel. Contohnya, seorang anak yang
menjadi tinggi. Pada tingkat sel, pertumbuhan terjadi karena pembelahan sel dan
penambahan ukuran sel.

Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah suatu kegiatan yang irreversible (tidak


dapat kembali ke bentuk semula). Akan tetapi, pada beberapa kasus, proses tersebut
dapat reversible (terbalikkan) karena pada pertumbuhan terjadi pengurangan ukuran dan
jumlah sel akibat kerusakkan sel atau dediferensiasi sel. Sebagai contoh, jika kalian akan
memperbanyak tumbuhan melalui cara vegetatif, bagian manakah yang akan kalian pakai?
Bunga, buah, ataukah batang? Pilihannya tentu akan jatuh pada batang. Walaupun semua
organ tersebut memiliki aktivitas pembelahan sel, semuanya disusun oleh jenis sel yang
berbeda.

Bunga dan buah merupakan organ reproduksi yang disusun oleh sel-sel reproduktif atau
embrionik, sedangkan cabang atau batang disusun oleh sel-sel tubuh atau somatik. Sel-sel
tubuh (somatik) memiliki potensi untuk tumbuh kembali membentuk jaringan yang sama,
sedangkan sel embrionik tidak. Dengan aktivitas perbanyakan sel tersebut, akan dihasilkan
kembali sel-sel meristematis yang akan menjadi batang, akar, daun, dan bagian reproduktif.

Adapun sel embrionik akan mati karena tidak ada sokongan sel lainnya. Selama proses
tumbuhnya akar, batang, ataupun daun pertumbuhan dapat dikuantifikasi dalam bentuk
panjang akar, jumlah daun, tinggi tumbuhan, atau bahkan berat total tumbuhan.
Berdasarkan gambaran tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pertumbuhan
merupakan perubahan kuantitatif dari ukuran sel, organ, atau keseluruhan organisme. Pada
Proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan jumlah sel dan protoplasma.

4
Sedangkan Perkembangan di definisikan sebagai perubahan kualitatif (bentuk dan sifat)
organisme atau bagiannya yang melibatkan perubahan struktur serta fungsi yang lebih
kompleks. Seperti yang telah kalian ketahui, organ kulit pada manusia tumbuh bersamaan
dengan bertambahnya ukuran tubuh. Akan tetapi, ketika mencapai kedewasaan, hanya
pada bagian tertentu dari tubuh kita mulai bermunculan rambut tambahan. Selain itu, organ-
organ tertentu mulai tumbuh membesar, seperti bagian dada pada perempuan dan jakun
pada laki-laki.

Mengapa semua itu hanya tumbuh pada masa tertentu saja, tidak bersamaan dengan
pertumbuhan organ lainnya? Pada tumbuhan, perkembangan erat kaitannya dangan
pembentukan organ-organ tumbuhan dan perubahan bentuk dari embrio atau biji hingga
menjadi tumbuhan utuh. Suatu hal yang patut kita pahami dalam perkembangan adalah
adanya diferensiasi sel.

Organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun, semuanya tersusun atas berbagai
jaringan. Susunan jaringan ini, mirip pada berbagai kelompok tumbuhan Perlu diketahui,
bahwa semua jaringan pada tumbuhan berasal dari satu jaringan, yaitu jaringan meristem.
Bagaimanakah sel jaringan meristem berubah menjadi sel-sel jaringan lain? Pada
perkembangan tumbuhan, terdapat mekanisme yang menyebabkan sel-sel muda
berkembang menjadi bermacam-macam sel atau jaringan dewasa, mekanisme ini disebut
diferensiasi. Dengan kata lain, diferensiasi adalah proses beratur yang menyebabkan sel
dengan struktur dan fungsi sama, menjadi berbeda. Hal tersebut terjadi selama hidup
tumbuhan dan selalu diikuti oleh perubahan fisiologis yang kompleks.

Diferensiasi menghasilkan sel, jaringan, dan organ terspesialisasi untuk fungsi yang
berbeda. Contoh mudah mengenai diferensiasi dapat kita temukan pada pembentukan
bunga. Amati dari mana bunga tersebut berasal. Apakah sama dengan awal mulanya
tumbuh tunas? Mengapa pada bagian tersebut yang tumbuh justru bunga? Pada proses
diferensiasi, dapat terjadi dua hal penting, yakni perubahan struktural yang akan mengarah
pada pembentukan organ, serta perubahan kimiawi yang dapat meningkatkan kemampuan
sel.

Luka pada tumbuhan dapat merusak pola struktural tumbuhan tersebut. Misalnya, karena
tumbuhan dimakan oleh herbivora, jaringan pengangkut di batang atau daun rusak. Contoh
lain, patahnya cabang-cabang tumbuhan oleh tiupan angin yang kuat. Jika terjadi luka, sel-
sel dekat daerah luka merespons terhadap kerusakan dengan melakukan dediferensiasi.

5
Artinya, sel-sel tersebut kembali menjadi bersifat meristematik, memprogram ulang gen-
gennya dan bersiap-siap untuk melakukan diferensiasi.Karena mekanisme dediferensiasi ini,
perkembangan dapat dikatakan bersifat reversibel (dapat terbalikkan).

2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

A. Faktor Internal
Gen Setiap jenis tumbuhan membawa sifat-sifat tumbuhan tertentu berdasarkan sifat
dari induk tumbuhan.
Hormon merupakan senyawa kimia yang diproduksi dalam konsentrasi yang kecil
oleh tubuh yang akan memengaruhi sel atau organ target. Berikut adalah beberapa hormon
pada tumbuhan yang membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan antara lain
hormon auksin, hormon giberelin, hormon sitokinin, asam absisat, gas etilen. Dibawah ini
merupakan penjelasan nya :
1. Hormon Auksin
Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari sekresi
pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar,
daun muda, bunga, buah, dan kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka
akan diangkut oleh jaringan berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk
tumbuh dan pemanjangan sel-sel jaringan batangnya.
2. Hormon Giberelin
Hormon giberelin terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan biji saat
berkecambah. Hormon giberelin berperan dalam dominansi apikal, pemanjangan sel,
perkembangan buah, perbungaan, dan mobilisasi cadangan makanan dari dalam biji.
Giberelin juga ikut berpengaruh terhadap pembentukan akar tumbuhan karena giberelin
umum terdapat di bagian meristematik pada akar.
3. Hormon Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tubuh tumbuhan. Sitokinin
dibentuk pada sistem perakaran. Fungsi hormon tersebut adalah:
 Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang

 Mempercepat pelebaran daun


 Membantu perkecambahan biji

4. Asam Abisat
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan. Hormon
ini dibentuk pada daundaun dewasa.

6
5. Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah
menjadi matang. Fungsi etilen adalah bekerja bersamaan dengan auksin dan bersama
giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada tumbuhan berumah
satu.

B. Faktor Eksternal
Air
Air berperan dalam:
1) Reaksi fotosintesis (reaksi gelap).
2) Mempengaruhi respirasi dan transpirasi.
3) Pelarut dan medium reaksi kimia tumbuhan.
4) Transportasi unsur hara dan hasil fotosintesis.
5) Menjaga turgiditas sel tumbuhan.
6) Perkecambahan biji (imbibisi).

Cahaya matahari
Cahaya Matahari mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, terutama
pembungaan. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari,
maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Tumbuhan peka terhadap cahaya karena pigmen fitokrom.
Berdasarkan lama penyinaran (fotoperiodisme), pembungaan tumbuhan terjadi jika:
 Berhari pendek. Penyinaran <12 jam (sub-tropis selatan) contoh: kentang, gandum,
bit, bayam, selada, lobak, kol, bunga sepatu
 Berhari sedang. Penyinaran 12 jam (tropis) contoh: kacang, tebu
 Berhari Panjang. Penyinaran >12 jam (sub-tropis selatan) contoh: kentang, gandum,
bit, bayam, selada, lobak, kol, bunga sepatu
 Berhari netral. Penyinaran tidak dipengaruhi contoh: padi, kapas, timun, tomat,
mawar, anyelir, bunga matahari
Suhu/temperatur
Suhu/ temperatur akan mempengaruhi:
1) Jumlah air dan transpirasi (penguapan).
2) Proses metabolisme (fotosintesis dan respirasi) dan kerja enzim.
3) Dormansi biji dan tumbuhan.

7
BAB III
Metode Penelitian

A. Judul Penelitian
Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang
Hijau. Membandingkan Tumbuhan kacang hijau di tempat yang intensitas cahayanya
berbeda yaitu di tempat gelap dan di tempat terang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Di Sekolah
Waktu : Senin 8 Agustus 2022- Jumat 12 Agustus 2022

C. Metode Penelitian
1) Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengumpulan
data melalui pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran.
2) Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi
Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati
langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi
melihat, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian.

D. Alat dan Bahan


1) Alat
- 4 gelas plastik bekas air mineral
- 4 Gumpal kapas dengan berat yang sama
- penggaris
- Pipet Tetes
- Spidol
2) Bahan
- 20 biji kacang merah
- air bersih

8
E. Langkah Kerja

1) Rendamlah biji kacang hijau dengan air bersih selama 1 jam


2) Sediakan 4 gelas bekas air mineral
3) Masukan segumpal kapas yang telah dibasahi dengan 10 ml air bersih ke dalam
setiap gelas
4) Beri label A untuk 2 gelas dan tempatkan di tempat terang
5) Beri label B unrtuk 2 gelas berikutnya dan tempatkan di tempat gelap
6) Siram biji kacang hijau setiap hari dengan volume air yang sama, 25 tetes pada
setiap gelas secara merata.
7) Amati dan catat pertumbuhan setiap hari, usahakan selalu pada waktu yang
sama
8) Tulis hasil pengamatan pengamatan pada tabel pengamatan.

9
BAB IV
Hasil Pengamatan
A. Tabel dan Grafik Pengamatan
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang.
Hari Tinggi Kecambah (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ke-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ke-2 1 0,5 1 1 1 0,5 0,5 1 0,5 0,5

Ke-3 1,2 1 1,2 1,5 1,5 1,2 1,2 1 1 1,5

Ke-4 3 2,5 2,8 2 3 1,3 1,2 1,5 1 2

Ke-5 6 5,5 6 6 9 2 1,5 2 1,5 6,5

Rata-rata Panjang pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang dari hari pertama
sampai hari kelima berturut-turut adalah sebagai berikut : 0 ; 0,75 ; 1,23 ; 2,3 ; 4,6
Pertumbuhan biji kacang hijau yang paling pesat adalah antara hari keempat dan
kelima. Pertumbuhan tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-angsur lebih
cepat sampai tercapai suatu maksimum.

Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap


Hari Tinggi Kecambah (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ke-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ke-2 1 0,5 1 0,5 1 1 1,5 0 2 1,5

Ke-3 1,5 2 1,5 1,5 1,5 2,5 2,5 0 2,5 2,2

Ke-4 1,5 3,5 4 5,5 2 4,5 2,8 0,4 5,5 2,4

Ke-5 3,5 5 7 10 3 5 3,5 0,4 7,5 5

Rata-rata Panjang pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap dari hari pertama
sampai hari kelima berturut-turut adalah sebagai berikut : 0 ; 1 ; 1,77 ; 3,21 ; 5.
Pertumbuhan biji kacang hijau yang paling pesat adalah pada hari keempat dan kelima.

10
Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan setiap biji kacang hijau tidaklah
sama walaupun sama-sama ditempatkan di kondisi gelap, kapas dan pemberian air
yang sama. Beberapa biji/ kecambah ada yang tidak tumbuh , salah satu faktor yang
mempengaruhinya yaitu faktor genetik dan faktor hormon yang ada pada biji tersebut.
Berikut grafik pertumbuhan biji Kacang Hijau di tempat terang dan di tempat gelap.
Grafik Pertumbuhan Biji Kacang Hijau di Tempat Terang

5
Grafik di Tempat Terang
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3 hari ke-4 hari ke-5

Grafik Pertumbuhan Biji Kacang Hijau di Tempat Gelap

Grafik di Tempat Gelap


5

4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3 hari ke-4 hari ke-5

Grafik Perbandingan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang dan Tempat Gelap.

11
Grafik Pertumbuhan di Tempat Terang dan Gelap
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3 hari ke-4 hari ke-5

Tempat Terang Tempat Gelap

Bila dibandingkan antara pertumbuhan kacang hijau yang berada di tempat terang
dan tempat gelap. Maka pertumbuhan tumbuhan kacang hijau di tempat gelap memiliki
pertumbuhan lebih pesat dibandingkan tumbuhan kacang hijau yang berada di tempat
terang. Mengapa demikian? Masalah ini akan dibahas dalam pembahasan dibawah ini.
 Faktor yang menyebabkan kecambah kacang hijau di tempat gelap lebih cepat
pertumbuhannya dibandingkan kecambah di tempat terang yaitu adanya
pengaruh dari hormon auksin. Salah satu fungsi yang paling penting dari hormon
auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang
berkembang.
 Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan.
Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini
mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih
cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari.
 Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi
pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang
dihasilkan pada tunas apikal batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral.
Bila tunas apikal batang dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan daun-
daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal. Inilah yang menjadi penyebab
kecambah yang berada di tempat gelap lebih cepat pertumbuhan tingginya,
dibandingkan dengan kecambah yang berada di tempat terang.

12
 Namun ada kekurangan yang dialami oleh tumbuhan yang berada di tempat
gelap. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun
dengan kondisi tekstur batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat
kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Keadaan ini terjadi
akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk
pemanjangan sel-sel tumbuhan.
 Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan
tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, tekstur batangnya sangat
kuat dan juga warnanya daun nya segar kehijauan.

B. Pembahasan Hasil Praktikum

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, berikut adalah tahap pertumbuhan


biji Kacang Hijau. A adalah biji kacang hijau yang tumbuh di tempat terang dan B adalah
biji kacang hijau yang tumbuh di tepat gelap.

- Hari ke-1

A B
Pada hari pertama Biji Kacang Hijau yang sudah di rendam selama kurang lebih
2 jam (Imbibisi) lalu di tempatkan di kapas yang sudah di beri air. Terlihat belum ada
pertumbuhan.

13
- Hari ke-2

A B
Pada hari ke-2 Biji Kacang Hijau mulai berkecambah. Terlihat embrio dalam biji mulai
tumbuh. Dan terlihat adanya radikula (calon akar).

- Hari ke-3

A B
Pada hari ke-3 , batang biji kacang hijau muncul di atas media kapas. Embrio dalam
biji mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan perkembangan menjadi
tumbuhan muda. Terlihat biji kacang hijau B tumbuh lebih panjang dan cepat ketimbang biji
kacang hijau A

14
- Hari ke- 4

A B
Pada hari ke-4 hipokotil (batang bawah) bertambah panjang , kulit biji kacang hijau
terkelupas, mulai muncul kotiledon (daun kecil pertama yang dihasilkan kecambah).

- Hari ke-5

15
Pada hari ke-5 pertumbuhan terlihat berkembang pesat. Batang tumbuh dengan
diameter yang lebih panjang. Daun nya sudah tumbuh dengan baik. Bisa di perhatikan
bahwa pertumbuhan fisik batang dan daun pada biji kacang hijau tersebut terlihat berbeda.
Pada tanaman A batang tumbuh dengan tekstur yang kokoh dan kuat, daun nya terlihat
segar berwarna hijau pekat.
Sedangkan pada tanaman B batang tumbuh dengan tekstur batangnya sangat lemah
dan cenderung warnanya pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang warna
nya kuning pucat, dalam istilah biologi keadaan ini dinamakan etiolasi.

Pertanyaan :
1. Apakah akibat bila kecambah di simpan d tempat gelap untuk waktu yang lama?
Jika kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang lama maka akan tumbuh
lebih panjang dari normalnya. Hal ini terjadi karena pengaruh fitohormon ,terutama
hormon auksin. Dan kecambah juga akan menunjukan ciri-ciri etiolasi. Dimana
etiolasi adalah ciri buruk bagi pertumbuhan tanaman. Dengan demikian lama
kelamaan tanaman akan mati.
2. Kondisi lingkungan bagaimanakah yang dapat memberi pengaruh baik kepada
perkecambahan?
Keadaan yang baik bagi pertumbuhan tanaman menyangkut intensitas cahaya gelap
ataupun terang yaitu lebih baik berada pada tempat yang terang karena proses
fotosintesis dapat berjalan dengan baik jika ada sinar matahari walaupun
pertumbuhannya cenderung lebih lambat dibandingkan dengan tempat yang gelap,
dan tumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang baik dan seimbang, antara akar,
batang, daun, dan buah. Batang tumbuh lebih kuat, daun lebih hijau dan segar, serta
tumbuhan lebih sehat.
3. Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan! Apakah pengaruh ini dapat
dikendalikan?
Cahaya menghambat pertumbuhan tanaman. Karena adanya hormon auksin yang
merupakan hormon pertumbuhan, hormon auksin yang terkena paparan sinar
matahari akan melakukan fototaksis negatif menjauhi cahaya dan berpindah ke
bagian yang sedikit terkena cahaya. Selain itu, ada auksin yang rusak. Karena itu
pertumbuhan tanaman yang terkena banyak sinar matahari tidak sepesat tanaman
yang tumbuh di tempat gelap. Cahaya merupakan sumber energi bagi metabolism
tumbuhan. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan. Cahaya dapat dikendalikan pada saat tumbuhan masih kecil
sehingga dapat dipindahkan.

16
4.  Apakah ada faktor lain yang ikut berpengaruh pada percobaan kalian ?
Ada, faktor lainnya antara lain adalah factor internal yaitu hormon dan gen
5. Dari kegiatan percobaan di atas, tentukan mana yang termasuk variabel bebas dan
variabel terikat!
Variabel yang terdapat pada pertumbuhan kacang  hijau, yaitu:
Variabel bebas adalah Cahaya matahari dan air.
Variabel terikat adalah Kacang Hijau.
Variabel Kontrol adalah media tumbuh kecambah, suhu, dan jumlah biji pada setiap
gelas.
6. Apakah ada variabel lain yang tidak diteliti tetapi mempunyai pengaruh terhadap
variabel tersebut?
Variabel yang tidak diteliti tetapi memiliki pengaruh yaitu hormon, nutrisi dan oksigen.
Dari tabel perkecambahan, perkecambahan yang lebih cepat tinggi adalah
perkecambahan di tempat yang gelap karena pengaruh hormon auksin.

17
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Didasari atas hasil pengamatan yang telah kami lakukan, ternyata ada pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Perbedaannya yakni tanaman yang diletakkan ditempat gelap dapat tumbuh dengan
cepat karena disebabkan oleh adanya aktivitas hormon auksin yang lebih besar
dibandingkan pada tempat yang terang. Aktivitas hormon auksin dipengaruhi oleh
intensitas cahaya matahari. Semakin sedikit cahaya matahari maka aktivitas hormon
auksin akan semakin besar, dan sebaliknya semakin banyak cahaya matahari maka
aktivitas hormon auksin akan semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena cahaya
matahari dapat merusak hormon auksin. Jadi semakin banyak aktivitas hormon auksin
maka pertumbuhan tanaman akan semakin cepat dan sebaliknya semakin sedikit
aktivitas hormon auksin maka pertumbuhan tanaman akan semakin lambat.
Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditempatkan di daerah
gelap lebih cepat dibandingkan di daerah terang. Walaupun tanaman kacang hijau di
tempat gelap tumbuh lebih tinggi, tetapi kondisi fisik tanaman menjadi kurang baik.

B. SARAN

Dalam melakukan praktikum hendaknya memeriksa biji atau bibit kacang hijau agar
mengurangi resiko gagal tumbuh pada beberapa biji kacang hijau. Praktikum juga
lebih baik dilakukan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu
seperti hama tanaman, hewan, dan lain sebagainya sehingga percobaan akan aman.
Biji kacang hijau sebaiknya diberi nomor agar tidak tertukar saat
mengukurnya. Dalam mengukur tinggi pertumbuhan biji kacang hijau dilakukan
secara teliti agar hasil pengamatan lebih akurat , dengan menggunakan alat yang
sama, waktu pengukuran yang sama dan dijadwalkan dengan baik. Hendaknya
memberi nomor pada biji kacang hijau agar tidak tertukar nomor saat mengukurnya.

Daftar Pustaka

18
Atika Mayasari, Rabu, 6 April 2022. Adjar.grid.id

Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

Firmansyah R, Mawardi A, Riandi U. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sembiring L, Sudjino. 2009. Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional

https://zonasiswa.com/faktor-mempengaruhi-pertumbuhan-perkembangan-tumbuhan.html
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/tumb_bio3_2.pdf
https://www.slideshare.net/nopitriutami/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-kacang-
merah
https://saysyai.wordpress.com/2015/01/24/pengaruh-jenis-media-tanam-terhadap-
pertumbuhan-dan-perkecambahan-kacang-hijau/

19

Anda mungkin juga menyukai