Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERTUMBUHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL PADA BIJI KACANG HIJAU DAN JAGUNG

DI

OLEH:

Nama-nama kelompok 1 :

1.Amanda Upara

2. Arsha Kaunar

3. Tirani abd Ramli

4. Intan abd Rahman

5. Mega Rukmana Drakel

6. Hidayat Sangadji

Kelas : XII MIPA 5


Guru Mapel: Ibu Wismiyati Usman spd
Tugas : Biologi

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan keluasan waktu
dan kesehatan kepada kelompok kami untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi” yang
dibimbing oleh Ibu Wismiyati Usman S.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah Praktek dan
menyusun Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.

Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa
yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu
putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup
yang integrative. Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan
penyempurnaan tugas mandiri ini.

2
DAFTAR ISI

JUDUL
UTAMA..................................................................................................................................................
............1

KATA
PENGANTAR...........................................................................................................................................
........2

DAFTAR
ISI...........................................................................................................................................................
........3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang................................................................................................................................................
....4

1.2
Tujuan................................................................................................................................................
......................4

1.3 Rumusan
Masalah..............................................................................................................................................
...4-5

1.4
Hipotesis............................................................................................................................................
......................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan


Perkembangan.........................................................................................6

2.2
Perkecambahan......................................................................................................................................
................6-7

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan...................................7

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu


Penelitian....................................................................................................................8

3
3.2 Alat dan
Bahan.................................................................................................................................................
.8

3.3 Prosedur
Kerja...................................................................................................................................................
8-9

BAB IV HASIL DAN PERUBAHAN

4.1
Hasil.......................................................................................................................................................
...................10-12

4.2
Perubahan..........................................................................................................................................
...................10-12

BAB V PENUTUP

5.1
Kesimpulan............................................................................................................................................
..................13

5.2
Saran..................................................................................................................................................
......................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat
dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada
keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada
tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder (Slamet, 2009).

Secara umum telah diterima bahwa tumbuh merupakan ciri yang dimiliki oleh semua makhluk hidup,
dan merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan banyak faktor, baik faktor dalam maupun

4
faktor luar (lingkungan). Ke dalam proses pertumbuhan itu termasuk asimilasi, pembentukan
protoplasma baru, peningkatan dalam ukuran dan berat tumbuhan baik keseluruhan tumbuhan
maupun sebagian dari organ atau jaringan (Tjitrosomo, 1983).

Meskipun demikian, pertumbuhan suatu tumbuhan dari sel telur yang dihuahi sampai menjadi
organisme matang, tidak saja ditandai oleh peningkatan dalam ukuran tetapi lebih dari itu, karena jika
hanya melibatkan perubahan ukuran maka tubuh tumbuhan akan merupakan massa yang tidak
berbentuk. Pertumbuhan juga mencangkup diferensiasi menurut pola yang turun temurun dan
peningkatan dalam ukuran biasanya disertai pula dengan peningkatannya kekompleksan struktur
(Tjitrosomo, 1983).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain:

1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagung dan kacang hijau.

2. Meneliti dan mengamati pertumbuhan jagung dan kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang
mendapat cahaya matahari dan tempat yang tidak mendapat cahaya matahari.

3. Mengetahui perbedaan antara jagung dan kacang hijau yang terkena cahaya matahari serta yang
tidak terkena cahaya matahari.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, antara lain:

1. Apakah cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan jagung dan kacang hijau?

2. Bagaimana pertumbuhan jagung dan kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang terkena cahaya
matahari dan yang tidak terkena cahaya matahari?

3. Apa saja perbedaan antara jagung dan kacang hijau yang terkena cahaya matahari dan yang tidak
terkena cahaya matahari?

1.4 Hipotesis

1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap proses
pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) karena cahaya matahari akan mempengaruhi
kerja hormon auksin yang ada pada tumbuhan.

2. Cahaya merupakan salah satu faktor eksternal yang bermanfaat untuk tumbuhan khususnya dalam
fotosintesis. Akan tetapi jika berkaitan dengan kepentingan pertumbuhan tumbuhan, cahaya dapat
bersifat sebagai penghambat (inhibitor). Hal ini disebabkan karena cahaya dapat merusak hormon
auksin yang berperan untuk pemanjangan akar dan batang. Maka dari itu jika perkembangan kacang
hijau terjadi di tempat terang (terkena sinar matahari) tumbuhan kacang hijau akan memiliki batang dan
akar yang lebih pendek tetapi lebih kuat.

5
Sedangkan jika perkecambahan terjadi di tempat gelap (tidak terkena sinar matahari), maka akan
terjadi etiolasi, yakni pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat akibat pengaruh hormon auksin yang
optimum. Ciri-ciri etiolasi pada tanaman diantaranya batang tanaman terlihat lebih panjang dari normal,
kandungan air pada batang tinggi mengakibatkan batang tidak kokoh, diameter batang kecil, tanaman
terlihat lemah dan pucat, memiliki daun yang kecil tipis, dan berwarna pucat, dan memiliki akar yang
kurang lebat. Jadi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau yang terkena sinar
matahari dan tidak terkena sinar matahari adalah yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami
etiolasi sedangkan yang terkena sinar matahari akan terhambat pertumbuhannya dan tidak mengalami
etiolasi.

3. Target yang ingin dicapai selama satu minggu ini ialah siswa mampu menyimpulkan bahwa cahaya
dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung. Pertumbuhan tanaman jagung pada tempat
gelap akan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tanaman pada tempat terang. Daun pada tanaman
jagung ditempat gelap tidak berwarna hijau karena tidak mengandung klorofil disebabkan karena
kurangnya cahaya. Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal atau faktor dalam terdiri dari hormon dan gen. Sedangkan faktor
eksternal atau faktor luar terdiri dari cahaya, suhu, kelembaban, dan air.

Dapat disimpulkan dari percobaan yang telah dilakukan, yaitu tumbuhan jagung yang berada di
tempat terang berukuran lebih pendek namun berwarna lebih segar dan diameter batangnya lebih
besar dari pada tanaman yang diletakkan di tempat gelap. Tanaman jagung yang diletakkan di tempat
gelap memanjang lebih cepat karena pengaruh hormon auksin. Hormon ini bekerja dalam
perkembangan meristem ujung, sehingga tumbuhan akan tumbuh memanjang. Hormon ini akan aktif
pada kondisi gelap atau tidak terkena cahaya matahari, karena jika hormon ini terkena cahaya matahari,
maka akan rusak.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap
makhluk hidup. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (volume, massa, dan tinggi) pada
makhluk hidup. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sl dan
pembesaran sel. Pertumbuhan bersifat irreversibel atau tidak dapat balik pada kondisi sebelumnya.
Pertumbuhan juga merupakan proses kuantatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Pengukuran pertumbuhan pada tumbuhan dilakukan dengan memakai auksanometer, yang berfungsi
untuk mengukur kecepatam bertambahnya panjang batang tanaman. Pertumbuhan terbagi atas empat
fase, yakni fase log, fase eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase stasioner, dan fase kematian.

Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat


pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Perkembangan merupakan proses kualitatif sehingga
tidak dapat diukur. Dalam proses perkembangan, terjadi diferensial sel (perubahan struktur dan fungsi
sel), histogenesis (pembentukan jaringan), organogenesis (pembentukan organ), dan gametogenesis
(pembentukan sel-sel kelamin).

2.2 Perkecambahan

Perkecambahan adalah salah satu tahap yang termasuk dalam rangkaian proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan. Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat dalam
sebutir biji. Embrio tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan kecil yang lambat laun akan tumbuh
makin besar menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap.

Perkecambahan biji dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor-faktor yang berasal dari biji itu sendiri, misalnya hormon, kematangan embrio, dan dipatahkannya
dormansi. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, antara lain suplai air yang
cukup, suku, oksigen, dan cahaya.

Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan
yang terjadi perpanjangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil, sedangkan
perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang terjadi perpanjangan ruas batang teratas
(epikotil).

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan mengalami
pola-pola pertumbuhan, yakni pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer
adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal, sedangkan pertumbuhan sekunder

7
terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral)
sehingga mengakibatkan diameter akar dan batang betambah besar.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Faktor Internal, meliputi:

a). Faktor intraseluler


b). b)Faktor interseluler (auksin, gliberelin, stokinin, gas etilen, asam abisat, asam traumalin, dan
kalin)

2. Faktor Eksternal, meliputi:

a). Cahaya

b). Air

c). Kelembapan
d). Nutrien
e). Suhu
f). Oksigen
g). Nilai pH (tingkat keasaman)
h). Kesuburan tanah

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada:

Hari/tanggal :5-9 Agustus 2022

Waktu : Setiap hari (sesuai tanggal di atas)

Tempat : Rumah

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara lain:

~ 10 biji jagung

~ 10 biji kacang hijau

~ Kapas

~ Air

~ 2 buah wadah kecil

~ Penggaris

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari penelitian ini, antara lain :

~ Rendamlah biji jagung dan biji kacang hijau selama 20 menit.

9
~ Sediakanlah 2 buah wadah kecil (misalnya aqua gelas). Kemudian, isi ke-2 wadah tersebut dengan
kapas yang telah dibasahi.

~ Masukkan masing-masing 10 biji jagung ke dalam dua buah wadah yang telah diberi kapas. Sedangkan,
untuk dua wadah lainnya isi masing-masing 10 biji kacang hijau di atas kapas.

~ Letakkan wadah jagung dan kacang hijau di dalam ruangan

~ Siramlah biji jagung dan kacang hijau tersebut dengan air agar kapas tetap lembab, tetapi jangan
terlalu berlebihan agar biji-biji tersebut tidak membusuk.

~ Lakukan penelitian tersebut selama 5 hari.

~ Amati dan catatlah perubahan pada biji jagung dan kacang hijau setiap hari.

10
BAB IV

HASIL DAN PERUBAHAN

4.1 Hasil

4.2 Perubahan

Hari
Kacang Hijau Jagung

11
1.
Tanggal 5
Agustus 2022

Hari pertama Belum terlihat Hari pertama Belum terlihat


perubahan pada bijinya perubahan pada bijinya

2.
Tanggal 6
Agustus 2022

Hari kedua tumbuh tunas Hari kedua Akarnya belum


Tumbuh batang sepanjang muncul.
0.3 cm.
Terlihat suatu perubahan
bagian bijinya

3.

Tanggal 7
Agustus 2022

Hari ketiga Tunas Hari ketiga Akar mulai


memanjang.

12
Tumbuh batang sepanjang muncul sepanjang 0,3 cm.
2.4 cm.
Mulai tumbuh tunas.
Panjang akarnya 1 cm

4.
Tanggal 8
Agustus 2022

Hari keempat Tumbuh daun Hari keempat Akar semakin


sepanjang 1,2 cm bertambah panjang dan
banyak.
Batangnya sepanjang 5.4
cm. Daunnya sepanjang 2.4 cm.

Batangnya sepanjang 3 cm.

Hari kelima Akar semakin


bertambah panjang dan
banyak. Daun yang semula tertutup
5.
kini perlahan terbuka dan
Tanggal 9 Daunnya sepanjang 2.4 cm. panjang daunya 4.3 cm.
Agustus 2022
Batangnya sepanjang 14,6 Batang sepanjang 6 cm.
cm.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

~ Cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Tanaman yang diletakkan pada tempat
yang tidak terkena cahaya matahari, pertumbuhannya akan lebih cepat tinggi daripada tanaman yang
diletakkan pada tempat yang terkena cahaya matahari. Hal ini dikarenakan pada tempat yang tidak
terkena cahaya, konsentrasi auksin (hormon pertumbuhan) akan tinggi, sehingga tumbuhan lebih cepat
tinggi. Sedangkan pada tempat yang terkena cahaya, cahaya tersebut akan menguraikan auksin sehingga
tanaman tersebut akan lambat pertumbuhannya.

~ Tanaman yang diletakkan pada tempat yang mendapat cahaya matahari, akan berwarna hijau cerah,
sedangkan tanaman yang tidak mendapat cahaya akan berwarna putih pucat atau kuning pucat. Hal ini
dikarenakan, pada tanaman yang terkena cahaya matahari banyak mengandung klorofil (zat hijau daun)
dari proses fotosintesis. Sedangkan tanaman yang tidak terkena cahaya matahari tidak mengandung
klorofil sehinggan berwarna putih atau kuning pucat.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan agar:

~ Sebelum melakukan penanaman, hendaknya melakukan perendaman terlebih dahulu selama 20 Menit
agar tanaman yang akan diteliti lebih cepat dan mudah untuk tumbuh. Karena apabila biji tersebut tidak
direndam, maka biji-biji itu masih dalam keadaan tidur (dormansi).

~ Setelah perendaman selesai, pilihlah biji yang mengapung atau melayang di air yang menandakan
bahwa biji tersebut berkualitas dan cocok.

~ Siramlah air pada biji-biji tersebut setiap hari agar kapasnya tidak kering, tetapi jangan terlalu banyak
air karena nanti biji-biji tersebut akan membusuk.

14

Anda mungkin juga menyukai