Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan

Tanaman Seledri (Apium graveolens)

Kelompok 2 : Dhiti Wahyuni


Hanifah Adila
M. Rizal Fiqry
Selvia Yuliana

Kelas XII MIPA 2


SMA Negeri 1 Sungailiat
Tahun Ajaran 2018/2019
Pengesahan

Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan

Tanaman Seledri (Apium graveolens)

Sungailiat, 5 Agustus 2019

Guru bidang studi

Ibu Ritha
Daftar Isi

Pengesahan ......................................................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................................
Kata Pengantar ................................................................................................................

Bab 1 Latar Belakang..................................................................................................


Rumusan Masalah .............................................................................................
Tujuan Penelitian ..............................................................................................
Hipotesis ...........................................................................................................

Bab 2 Kajian Teori ......................................................................................................

Bab 3 Metodelogi Penelitian .......................................................................................


Sampel (Objek yang Digunakan) ...................................................................
Lokasi Penelitian ..............................................................................................
Waktu Penelitian ..............................................................................................
Variabel-Variabel Penelitian ............................................................................
Alat dan Bahan .................................................................................................
Cara Kerja ........................................................................................................
Rancangan Tabel Penelitian.............................................................................

Bab 4 Pengolahan Data ..............................................................................................


Tabel Hasil Pengamatan .................................................................................
Pengolahan Data .............................................................................................

Bab 5 Penutup ............................................................................................................


Kesimpulan .....................................................................................................
Saran ...............................................................................................................

Daftar pustaka .................................................................................................................


Lampiran ........................................................................................................................
Kata Pengantar

Ucapan rasa syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas curahan rahmat
serta anugerah-Nya, kami mampu merampungkan laporan praktikum dengan judul “Pengaruh
Intensitas Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium graveolens) ”.

Adapun penyusunan laporan praktikum ini adalah dengan maksud supaya dapat memberikan
informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh itensitas cahaya matahari sebagai faktor
eksternal terhadap pertumbuhan tanaman seledri.

Lewat praktikum ini, beragam tantangan telah penulis rasakan, oleh sebab itu, selesainya
laporan praktikum ini tentu saja bukan hanya sekedar kerja keras dari penulis semata-mata.
Tetapi karena bantuan dan dukungan yang diberikan oleh segenap pihak yang terlibat.

Berkaitan dengan perihal ini, penulis disertai keikhlasan hati menghanturkan ucapan terima
kasih sebanyak-banyaknya untuk Ibu Pengajar Mata Pelajaran biologi kelas XII MIPA 2 Ibu
Ritha S.Pd. yang telah membantu kami di dalam proses penyelesaian praktikum ini.

Penulis sekaligus pula menghaturkan terima kasih bagi segenap orang yang tak bisa kami
sebutkan satu-persatu, yang sudah mendukung untuk merampungkan laporan praktikum
biologi ini.

Kami sungguh berharap agar laporan ini bisa berguna bagi pembaca yakni dengan
mengetahui bahwa cahaya matahari memengaruhi laju pertumbuhan tanaman seledri.
Sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Terkait membuat laporan praktikum ini, penulis benar benar menyadari ditemukan banyak
keterbatasan yang ada pada laporan ini. Oleh sebab itu, penulis meminta saran beserta kritik
yang bersifat membangun dari segenap pihak agar laporan praktikum ini menjadi lebih baik
lagi di kedepannya dan dapat berguna bagi khalayak umum, mengingat tidak ada hal yang
sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Bab 1

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan penelitian
Membuktikan Bahwa cahaya matahari memengaruhi laju pertumbuhan tanaman
seledri (Apium graveolens)

D. Hipotesis
 Cahaya matahari memengaruhi laju pertumbuhan tanaman seledri
 Cahaya matahari tidak memengaruhi laju pertumbuhan tanaman seledri

Bab 2
Kajian Teori

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantaranya volume,massa, dan tinggi)


pada makhluk hidup. Contoh pertambahan tinggi batang dan jumlah daun. Pertumbuhan ini
bersifat irreversible (tidak dapat balik).

Pertumbuhan tumbuhan terjadi karna adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel.
Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis, contoh
pada ujung batang. Pada pembelahan tersebut, dari satu sel akan dihasilkan dua sel anakan
dengan sifat genetik yang sama dengan sel induknya.

Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka.pengukuran pertumbuhan pada tumbuhan dapat dilakukan dengan menggunakan
auksanometer.

Pengukuran pertumbuhan akan menghasilkan suatu grafik sigmoid.berdasarkan grafik


tersebut, pertumbuhan dibagi menjadi empat fase yaitu:

a. Fase lag (pertumbuhan lambat, sel-sel yang membelah hanya sedikit)


b. Fase eksponensial (pertumbuhan mencapai maksimum, sel-sel aktif membelah dan
mengalami elongasi)
c. Fase stasioner (pertumbuhan terhenti atau nol ,ukuran tumbuhan sudah tidak
mengalami pertumbuhan)
d. Fase kematian (tumbuhan mengalami penuaan)

Contoh perkembangan pada tumbuhan yaitu munculnya bunga sepatu sebagai alat
perkembangbiakan)
Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan perkecambahan biji.
Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air pada biji semakin tinggi. Masuk nya air
ke dalam biji disebut imbibisi. Air yang masuk akan memacu embrio dalam biji untuk
melepaskan hormon giberelin. Hormon ini mendorong pelepasan enzim yang berfungsi
menghidrolisi makanan cadangan sehingga terbentuk energi. Energi ini digunakan untuk
proses awal pertumbuhan dan perkembangan embrio dalam biji.struktur yang pertama
muncul dan menyobek selaput biji yaitu radikula.

Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah ada 2 tipe perkecambahan yaitu:

1. Perkecambahan epigeal
Ciri uatama perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas
permukaan tanah. Hal ini dikarnakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas
batang di bawah kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daunterdorong ke permukan
tanah. Perkecambahan tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman dicotyledoneae,
contoh pada kacang hijau dan kacang kedelai.
2. Perkecambahan hipogeal
Ciri utama pertumbuhan ini yaitu ditandai dengan kotiledon di dalam tanah. Pada
perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami pemanjangan adalah ruas batang di
atas kotiledon atau disebut epikotil sehingga bakal daun atau plumula menembus
tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi pada biji
tumbuhan monocotyledoneae, contohnya pada jagung dan padi, sera beberpa
tumbuhan dicotyle contoh kacang kapri.

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang , dan daun. Selanjutnya tumbuhan
mengalami pola pola pertumbuhan sebagai berikut :

a. Pertumbuhan primer
Adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meritemapikal. Pada peristiwa ini
terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yang mengakibatkan akar dan batang
tumbuh memanjang, meristem apikal terdapat pada ujung batang dan ujung akar.
Meritem apikal dibagi menjadi 3 daerah yaitu daerah pembelahan, pemanjangan, dan
diferensiasi.

b. Pertumbuhan sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium


(meristematik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem
sekunder. Sementara pembelahan ke arah dalam, akan membentuk xylem sekunder.
Pohon-pohon yang ada di sekitar kita diameternya menjadi lebar.
pertumbuhan sekunder ini penyebabnya. Pembelahan pada jaringan kambium ini
akan menyebabkan terjadinya pelebaran batang, pembentukan lingkaran tahun, serta
jari-jari empulur.

Pembelahan kambium menjadi xylem dan floem sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Hal
ini menyebabkan kecepatan pembelahan yang terjadi di musim hujan berbeda dengan
pembelahan di musim kering. Perbedaan inilah yang mengakibatkan munculnya
lingkaran konsentris/lingkaran tahun di batang pohon.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan


eksternal

 Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan yang berasal dari dalamm tumbuhan itu sendiri. Faktor internal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan meliputi faktor intraseluler
dan interseluler.
A. Auksin
Auksin diproduksi di bagian koleoptil (titik tumbuh), ujung batang, ujung akar, serta
jaringan lain yang bersifat meristematis.

Ada beberapa jenis fungsi dari hormon auksin ini pada tumbuhan. Adapun fungsi
yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :

1. Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu proses tumbuhanya batang juga
pada bagian akar.
2. Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu proses pembelahan sel pada
tumbuhan
3. Sebagai hormon yang berfungsi untuk memetahkan domnasi apical atau pucuk. Hal
ini merupakan sebuah kondisi dimana pucuk tanaman atau bisa juga akar tanaman
tidak bisa lagi berkembang sebagai mana seharusnya.
4. Sebagai hormon yang berfungsi untuk mempercepat proses perkecambahan. Domnasi
benih akan dipatahkan oleh hormon auksin ini serta mempercepat proses
perangsangan perekecambahan benih pada tanaman. Meningkatkan kualitas panen
juga bisa dimanfaatkan dengan cara perendaman benih denagn hormon auksin ini.
5. Sebagai hormon yang berfungsi untuk merangsang kambium dalam pembenutkan
jaringan xilem dan floem.
6. Sebagai hormon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya kerontokan buah.

Disisi lain, aktivitas auksin akan terhambat jika terkena cahaya matahari. Jika salah
satu sisi batang terkena cahaya matahari persebaran auksin menjadi tidak merata.
Akibatnya , bagian yang tidak terkena cahaya matahari dapat tumbuh lebih panjang.
Hal ini dikarnakan kandungan auksin pada sisi yang terkena matahari lebih rendah
dari pada yang tidak terkena cahaya matahari.

B. Giberelin

Giberelin diproduksi di semua bagian tumbuhan. Giberelin mempunyai fungsi sebagai


berikut :
1. Memacu aktivitas kambium
2. Memperbesar ukuran buah
3. Merangsang pertumbuhan tunas
4. Mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi
5. Merangsang pertumbuhan daun dan batang
6. Menghasilkan buah tanpa biji
7. Mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya
8. Merangsang pembentukan enzim amilase yang berperan mengubah makanan
cadangan berupa amilum menjadi glukosa. Selanjutnya, glukosa dioksidasi
sehingga menghasilkan energi yang akan digunakan untuk perkecambahan
biji.
C. Sitokinin
Sitokinin adalah hormon pertumbuhan yang dapat berinteraksi dengan auksin untuk
memacu pembelahan sel (sitokinesis). Sitokinin di produksi pada jaringan yang aktif
memvelah, misalnya akar. Fungsi sitokinin bagi tumbuhan sebagai berikut.
1. Menghambat proses penuaan
2. Membantu perkecambahan biji
3. Merangsang pembelahan sel (sitokinesis)
4. Merangsang pertumbuhan daun dan pucuk
5. Menghambat efek dominansi apikal oleh auksin
6. Merangsang pertumbuhan memanjang pada akar.

Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa hormon merupakan faktor interseluler yang
dilepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan.

 Faktor Eksternal
A. Cahaya
Cahaya juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Meskipun demikian,
intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh berlebihan ataupun
kurang.
B. Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga
penyerapan air dan unsur hara meningkat. Keadaan ini memacu pertumbuhan
tanaman.
C. Nutriea
Tumbuhan memerlukan nutriea sebagai sumber energi dan sintesis berbagai
komponen sel. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat
dan jika berkelanjutan akan menyebabkan kematian.
D. Suhu
Suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan menghambat proses tumbuh dan
berkembang tanaman.
Bab 3
Metodelogi Penelitian

A. Sampel ( Objek yang Digunakan)


Tanaman seledri (Apium graveolens)

B. Lokasi Penelitian

C. Waktu Penelitian

D. Variabel-Variabel Penelitian

 Variabel tetap : tanah


 Variabel bebas : intensitas cahaya matahari
 Variabel terikat : pertumbuhan tanaman seledri ( panjang batang, jumlah daun,
lebar daun
 Variabel kontrol : tanah, air, pot, tanaman seledri (kondisi awal yang sama)

Alat dan Bahan


 Alat
2 buah polybag
Kertas
Penggaris
Pena
 Bahan
2 buah tanaman seledri
Media tanam (tanah)
Air

E. Cara Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan


2) Pelabelan : memberi label A dan B pada masing-masing wadah.
3) Memasukkan media tanam ke dalam wadah
4) Menanam tanaman seledri
5) Meletakkan wadah A pada tempat yang tinggi intensitas cahaya matahari dan
meletakkan wadah B pada tempat yang rendah (minim) cahaya matahari.
6) Mengukur laju pertumbuhan tanaman seledri (panjang tanaman, jumlah daun, dan
lebar daun)
F. Rancangan Tabel Penelitian

Kondisi Cahaya Tinggi Tanaman Seledri pada Hari ke-


1 2 3 4 5
Terkena cahaya matahari

Tidak terkena cahaya


matahari

Kondisi Cahaya Jumlah Daun Tanaman Seledri pada Hari ke-


1 2 3 4 5
Terkena cahaya matahari

Tidak terkena cahaya


matahari

Kondisi Cahaya Lebar Daun Tanaman Seledri pada Hari ke-


1 2 3 4 5
Terkena cahaya matahari

Tidak terkena cahaya


matahari
Bab 4
Pengolahan Data
A. Tabel Hasil Pengamatan

Kondisi Cahaya Tinggi Tanaman Seledri pada Hari ke-


1 2 3 4 5

Terkena cahaya matahari 9,3 cm 10,2 cm 10,3 cm 10,4 cm 10,5 cm

Tidak terkena cahaya 11 cm 13 cm 13,1 cm 13,2 cm 13,3 cm


matahari
Pembahasan :

Pada objek terbuka (terkena cahaya matahari) mengalami kenaikan, yaitu pada hari ke-1
dan ke-2 sebanyak 0,9 cm, hari ke-2 dan ke-3 tidak mengalami perubahan dan pada hari
ke-3, ke-4, dan ke-5 mengalami perubahan secara berurutan yaitu 0,2 dan 0,1 cm.
Sebaliknya pada ruang tertutup mengalami kenaikan yaitu 2 cm dan pada hari ke-2 dan
ke-3 sama dan hari ke-4 dan ke-5 mengalami kenaikan 0,1 cm
Kondisi Cahaya Jumlah Daun Tanaman Seledri pada Hari ke-
1 2 3 4 5
Terkena cahaya matahari 11 15

Tidak terkena cahaya 14 18 21 22


matahari

Pembahasan :
Pada tanaman terbuka (terkena cahaya matahari) hari ke-1 dan ke-2 mengalami
penambahan 4 cm, tetapi pada hari ke-2 sampai hari ke-5 tidak mengalami penambahan.
Sebaliknya, pada tanaman tertutup (tidak terkena cahaya matahari) hari ke-1 dan ke-2
mengalami penambahan sebanyak 4 cm, hari ke-3 dan ke-4 tidak mengalami
pertambahan, dan hari ke-4 dan ke-5 mengalami penambahan sebanyak 1 cm.

Kondisi Cahaya Lebar DaunTanaman Seledri pada Hari ke-


1 2 3 4 5
Terkena cahaya matahari 1,8 cm 1,9 cm 2 cm 2,1 cm 2,2 cm

Tidak terkena cahaya 1,9 cm 2 cm 2,1 cm 2,2 cm 2,3 cm


matahari

Pembahasan :
Pada lebar daun objek terbuka mengalami kenaikan yaitu 0,1 cm. Pada hari ke-2 dan ke-
3 tidak mengalami kenaikan, dan hari ke-4 dan ke-5 tidak mengalami kenaikan.
Sebaliknya, pada objek tertutup mengalami kenaikan 0,1 cm.

Bab 5

Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka
Lampiran

(Proses pengukuran tanaman seledri di ruangan terbuka)

(Proses pengukuran tanaman seledri di ruangan tertutup)


(kondisi awal tanaman seledri)

(Tanaman seledri di ruangan terbuka)

Anda mungkin juga menyukai