Anda di halaman 1dari 4

APRESIASI DAN KRITIK SENI

Lukisan karya Vincent Van Gogh berjudul The Potato Eaters. Lukisan ini
berukuran 82 x 114 cm.
1. DESKRIPSI
Lukisan yang dibuat oleh Vincent Van Gogh berjudul The Potato Eaters. Karya ini dilukis
diatas kanvas berukuran 82 x 144cm dengan cat minyak. Lukisan ini dibuat pada April sampai
dengan Mei 1885 di Kota Nuenen, Belanda. The Potato Eaters dilukis dengan gaya realis. Dari
segi teknik pembuatannya, lukisan ini menggunakan teknik plakat.

Subjek utama lukisan ini yaitu dua orang yang menghadap depan dan tersorot cahaya
lampu. Pertama adalah seorang wanita paruh baya yang menatap sosok laki-laki di
sampingnya sembari mengambil kentang dihadapannya. Dan yang kedua sosok pria tua sedang
menggangkat cangkir. Pria tua itu menatap wanita yang sedang menuangkan minuman seolah-
olah minta cangkirnya di isi.

Adapun subjek pendukung yaitu lentera, dua orang dengan posisi menyamping serta
wanita yang berposisi membelakang. Pertama berupa lentera yang berada di tengah. Kedua,
sosok pria paruh baya berada di samping kiri sedang mengambil kentang. Lalu, yang ketiga
seorang wanita paruh baya sedang menuangkan minuman ke cangkir. Dan yang terakhir sosok
wanita bertubuh lebih kecil dari pada yang lain.
Lukisan ini memiliki background berupa ruang makan yang sederhana. Pada ruangan itu
terdapat jendela dan pintu yang berupa gorden. Dan juga pilar-pilar dari kayu. Didalam
ruangan itu terdapat beberapa benda yaitu hiasan dinding, jam dinding, rak dapur serta
peralatan dapur. Ruangan tersebut tampak usang.

The Potato Eaters dilukis dengan dominan warna gelap. Warna dominasi berupa abu-abu
kehijauan hingga kehitaman. Lalu, sedikit warna putih kuning kecoklatan yang menghidupkan
suasana.

2. ANALISIS FORMAL
Unsur Rupa
Garis divisualkan secara maya dan relative berupa garis lengkung. Terbentuk karena
adanya perbedaan warna hijau keputihan dan hitam. Garis yang tercipta membentuk subjek-
subjek pada lukisan. Warna yang digunakan hijau monokrom perbedaan warna yang tercipta
dari warna putih kehijauan pada subjek memunculkan kesan volume. Tekstur yang digunakan
adalah maya dengan sapuan kuas yang tak beraturan sehingga menimbulkan kesan dinding
background yang kasar. Gelap terang diupayakan dari efek sedikit warna putih pada beberapa
bagian muka dan pakaian sehingga muncul kesan volume. Bentuk secara actual dan dominan
terlihat pada form persegi yang ada pada background hingga menghasilkan ruang.
Prinsip-prinsip Desain
Keserasian karya diupayakan dengan penggunaan warna hijau kehitaman yang
mendominasi bidang kanvas baik pada subjek dan background. Pusat perhatian terlihat jelas
pada subjek wanita yang mengenakan topi. Subjek tersebut semakin menonjol dengan adanya
sorot cahaya warna hijau keputihan. Irama dimunculkan dari garis-garis lekukan pakaian pada
subjek lukisan tersebut, sehingga memunculkan kesan dinamis. Lukisan tersebut memiliki
keseimbangan asimetris yang tercipta karena subjek bagian kiri tampak lebih penuh
sedangkan subjek bagian kanan lebih renggang, namun tetap telihat seimbang. Selain itu,
sorot mata kedua subjek utama saling berlawanan sehingga menghasilkan keseimbangan.
Kesatuan karya tercipta dari perpaduan warna background dengan warna subjek yang
memperhatikan prinsip keseimbangan, keselarasan, pusat perhatian dan irama kesan secara
totalitas dari kesatuan tersebut memperlihatkan suasana kekeluargaan yang harmonis.

3. INTERPRETASI

Lukisan yang berjudul The Potato Eaters bergaya realisme. Karya tersebut menceritakan
tentang sekelompok orang yang sedang menyantap kentang untuk makan malam bersama di
sebuah rumah. Hal ini ditegaskan dalam penggunaan warna yang cenderung memakai warna
gelap untuk melukiskan setiap objek benda dan penggunaan warna terang pada cahaya lampu.
Hal itu menandakan suasana di luar tempat tersebut dalam keadaan gelap dalam artian
keadaan malam. Hal yang menggambarkan bahwa latar tempat pada lukisan tersebut terjadi di
dalam rumah adalah adanya dinding-dinding pembatas di sisi kiri, belakang, dan kanan. Di
dinding sebelah kiri terdapat pintu dan dinding sebelah kanan terdapat jendela yang
menunjukkan bahwa bangunan yang dibatasi oleh dinding tersebut adalah sebuah rumah.

Pelukis menggambarkan keindahan dengan cara memvariasikan pencahayaan. Terlihat


gelap kemudian perlahan semakin terang. Dan juga dipengaruhi oleh kepandaian pelukis
dalam menentukan daerah mana saja yang gelap dan terang.

Makna yang ingin disampaikan oleh pelukis dalam lukisan ini adalah kebersamaan
kelompok atau keluarga. Ditunjukkan dengan lima orang yang berada di sekitar meja makan.
Terlihat mereka saling membantu mengisikan gelas, saling melayani, berbincang-bincang,
dan makan dengan tenang tanpa ada perselisihan. Suasana pada malam hari menambah
ketentraman. Warna gelap yang menggambarkan suasana malam, indentik dengan kesunyian,
kenikmatan, kehangatan dan ketentraman.

4. EVALUASI

Karya lukisan tersebut sudah bagus karena menggambarkan keharmonisan dan


kesederhanaan para petani yang sedang memakan kentang. Kriteria yg paling sesuai untuk
menilai karya lukisan tersebut yaitu menggunakan pendekatan Terry Barret yaitu Realisme.
Setiap subjek yang terdapat di lukisan tersebut sudah menggambarkan ekspresi yang sesuai
dengan kenyataan pahit kehidupan pedesaan. Lukisan tersebut mampu menyampaikan pesan
dan yang ingin diungkapkan yaitu kebersamaan kelompok atau keluarga kepada pengamat
atau publik. Lukisan tersebut memiliki ciri unik dari sang seniman dengan warna-warna
hangat dan kedalaman perspektif yang mampu menampilkan suasana yang terjadi pada
lukisan tersebut yaitu suasana kesederhanaan dan kehangatan sekelompok petani yang sedang
makan kentang bersama di meja makan. Lukisan tersebut memiliki kelebihan yaitu lukisan
tersebut mampu menjadi bahan penelitian dalam bidang seni Lukis, lukisan tersebut mampu
menggambarkan suasana yang nyata kedalam sebuah lukisan, lukisan tersebut juga memiliki
ekspresi estetik yang tinggi, serta lukisan tersebut memiliki perpaduan antara media, teknik,
pengorganisasian struktur rupa serta isi yang baik. Namun karya lukisan tersebut juga
memiliki kekurangan yaitu karya tersebut menuai banyak kritik karena warnanya sangat gelap
dan proporsi pada subjeknya terdapat kesalahan. Pencahayaan pada lukisan tersebut juga tidak
cocok dengan karakteristik Kota Paris yang dijuluki dengan kota cahaya.
Lukisan berjudul The Potato Eaters jika di bandingkan dan dikaitkan dengan Lukisan karya
Jozef Israels berjudul Peasant Family at the Table memiliki kemiripan konsep dan tema yaitu
keharmonisan dan kebersamaan.

Lukisan karya Jozef Israels berjudul Peasant Family at the Table. Lukisan
ini dibuat pada tahun 1882.

Namun dari segi pewarnaan karya Vincent memiliki kesan dingin yang menggunakan
warna abu-abu kehijauan. Sedangkan karya Jozef memiliki kesan hangat dengan
menggunakan warna jingga kecokelatan. Gaya yang digunakan pada kedua Lukisan tersebut
yaitu gaya realisme dan sedikit sentuhan ekspresionisme. Teknik yang digunakan pada kedua
lukisan yaitu teknik Plakat. Namun sapuan yang digunakan pada lukisan Vincent yaitu sapuan
kuas tak beraturan yang sedikit kasar sehingga menimbulkan tekstur maya. Sedangkan pada
lukisan Jozef sapuan yang digunaka yaitu sapuan kuas yang lebih halus. Karya Jozef Israels
dipengaruhi oleh karya seniman Rembrandt yang sering melukis orang yahudi miskin di
Ghetto, Belanda. Sedangkan karya Vincent menggunakan acuan goresan kuas dari pelukis
besar Belanda yaitu Rembrandt dan Frans Hals. Tujuan karya lukisan tersebut yaitu Vincent
ingin mengenang keluarga De Groot bahkan setelah dia meninggalkan kota Nuenen, Belanda.
Vincent berharap lukisan itu akan menjadi tiketnya keluar dari ketidakjelasan Kota Nuenen
dan masuk ke dunia seni Paris.

Anda mungkin juga menyukai