Anda di halaman 1dari 2

Karya Lukis Vincent Van Gogh

Identitas Karya

Judul karya                  : The Potato Eaters ( Penyantap Kentang )

Nama Seniman            : Vincent Van Gogh

Tipe                         : Minyak di atas kanvas

Ukuran                         : 82 x 114 cm

Tahun Pembuatan       : 1885

A. Deskripsi

Dalam hal ini lukisan karya Vincent Van Gogh yang berjudul The Potato Eaters (Penyantap
Kentang) memiliki ukuran 82 x 114 cm. Lukisan ini terbagi atas tiga latar, yaitu latar depan, latar
tengah, latar belakang. Latar depan ditunjukkan dengan seorang wanita yang mangenakan topi
dan berambut pendek yang membelakangi mata kita. Latar tengah ditunjukkan dengan seorang
pria yang sedang duduk di atas kursi kayu, menghadap ke kanan, mengenakan topi dan berambut
pendek, memegang alat makan dan sedang menancapkannya ke atas piring. Dan di depannya
terdapat sebuah meja kayu yang di atasnya terdapat sepiring besar kentang yang sudah terpotong-
potong dan empat gelas minuman. Diatas meja tersebut dapat kita lihat sebuah lampu berbahan
bakar minyak tergantung pada langit-langit. Kemudian di sebelah kanan meja tersebut ada
seorang wanita yang mengenakan topi berwarna putih, duduk di atas kursi kayu, menghadap ke
sebelah kiri,memegang sebuah teko dan sedang menuang minuman ke sebuah gelas. Dan di
belakang kedua orang tersebut terlukis dinding rumah dengan dua buah jendela. Pada sisi sebelah
kiri terlukis dinding, dimana pada dinding tersebut tergantung sebuah pigura berisi gambar. Di
sebelah kanan pigura tersebut terdapat sebuah pintu. Dan di sebelah kiri pigura tergantung jam
dinding kuno. Di sebelah atas dinding terlukis langit-langit dengan beberapa kayu melintang.
Dengan demikian di dalam lukisan ini terdapat lima figur manusia, tiga diantaranya wanita dan
dua lainnya berjenis kelamin lakilaki. Ke lima orang tersebut berada di sekeliling meja. Lukisan
ini di dominasi dengan warna kuning kehitaman, kuning agak cerah, cokelat tua dan warna hitam
pudar. Bentuk-bentuk yangtampak diantaranya dinding dengan jendela-jendela dan pintu, pilar,
dan langit-langit. Secara keseluruhan lukisan ini terdapat bidang-bidang warna dengan berbagai
bentuk. Hal itu ditunjukkan dengan jendela-jendela dan pitu yang terdapat pada sisi dinding.
Sedangkan garis terdapat beberapa garis, seperti: garis lurus, pendek, panjang, dan garis
lengkung. Garis-garis tersebut sebagian ada yang tumpang tindih atau saling berpotongan antara
garis yang satu dengan yang lain.

B. Analisis Formal

Keberadaan garis dalam lukisan ini, pada dasarnya berfungsi sebagai identitaas bentuk,
sehingga bentuknya dapat di kenali. Garis sebagai identitas bentuk, seperti halnya bentuk-bentuk
yang tampak pada: manusia, meja, piring, gelas, dinding, pintu, jam dinding, langit-langit dan
jendela-jendela. Garis-garis yang ada terlihat lurus dengan ukuran ada yang panjang maupun
yang pendek, dan ada juga garis-garis lengkung. Sebagian garis-garis tersebut terdapat garis
bebas atau garis yang saling tumpang tindih. Garis tersebut mendeskripsikan batas-batas atau
kontras dari nada gelap terang, warna atau tekstur yang terjadi sepanjang batas-batas bentuk
tersebut.

Bangun pada lukisan ini terjadi karena dibatasi oleh sebuah garis, juga dibatasi oleh
warna yang berbeda atau oleh gelap terang. Hal itu ditunjukkan seperti pada figur oarang-orang
yang berada di sekeliling meja, baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan unsurunsur seni
di atas, menunjukkan prinsip pengorganisasian dalam lukisan. Unsur-unsur itu seperti: orang-
orang yang berada di sekeliling baik laki-laki maupun perempuan, kursi, meja, piring, gelas,
lampu pijar, langit-langit, dinding, jendela-jendela, pintu, dan jam dinding ditata secara
berdampingan dan menimbulkan prinsip keserasian. Artinya, wanita yang membelakangi
pengelihatan kita, pria yang duduk menghadap ke sebelah kanan, wanita yang duduk menghadap
ke sebelah kiri, dan dua orang pria dan wanita yang duduk menghadap pengelihatan kita
menunjukkan hokum realitas, yaitu suatu keadaan yang tidak jauh dari kenyataan di mana mata
melihat.

Lukisan yang berjudul pemakan kentang ini menceritakan tentang sekelompok orang
yang sedang menyantap makan malam, dalam lukisan ini adalah kentang, bersama di dalam
sebuah rumah. Hal ini ditegaskan dalam penggunaan warna dalam lukisan yang cenderung
memakai warna gelap untuk melukiskan setiap objek benda dan penggunaan warna terang pada
lampu yang menggambarkan mereka di terangi oleh nyala lampu pijar yang tergantung. Hal
tersebut menandakan bahwa suasana di luar tempat tersebut dalam keadaan gelap atau dalam
artian keadaan malam. Dan hal yang menggambarkan bahwa hal tersebut terjadi di dalam rumah
adalah dengan adanya dinding-dinding pembatas di sisi kiri, belakang, dan kanan. Di dinding
sebelah kiri terdapat pintu dan di dinding sebelah kanan terdapat jendelajendela yang
menunjukkan bahwa bangun yang dibatasi oleh dinding-dinding tersebut adalah sebuah rumah.
Cara penggambaran pelukis untuk mencapai bentuk keindahan dengan cara memvariasikan
pencahayaan. Ada yang terlihat gelap kemudian perlahan-lahan semakin terang. Atau pun ada
yang terlihat gelap secara utuh. Dan juga dipengaruhi oleh kepandaian pelukis dalam menentukan
daerah mana saja yang seharusnya gelap dan daerah mana saja yang seharusnya terang.

Ungkapan yang ingin disampaikan oleh pelukis dalam lukisan ini adalah kebersamaan
dalam kelompok atau keluarga. Seperti ke lima orang yang berada di sekitar meja makan. Terlihat
mereka saling membantu mengisikan gelas sesama mereka, saling melayani, berbincang-bincang
dan mereka makan dengan tenang tanpa ada perselisihan. Suasana pada malam hari semakin
menambah ketentraman.

Anda mungkin juga menyukai