Anda di halaman 1dari 26

MENGIDENTIFIKASI

LUKISAN DINAMIKA KARYA


SUKMA TOSHAR

KELOMPOK 3
XII IPS 1

E L A R E S T I P.
E L G A N R A C H M AT F.
FA C H R U L S A K T I A .
FA R I D R O C H M A N
F I T R I N U R H A N I FA H
I N D A H M E L AT I P S .
JAMIL M. AZZAM
UNSUR-UNSUR SENI RUPA

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau
gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang.
2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal,
vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam
garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur,
garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang
melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
- Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
- Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan
hewan.
5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk
nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk
khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut
warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
-Warna pokok atau primer
-Warna sekunder
-Warna tersier
7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa.
8. Gelap terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap
bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam.
Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.
PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA

 Kesatuan
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya
seni rupa.
 Keselarasan
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang
berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
 Penekanan
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.
 Irama
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan
terus-menerus.
 Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna
secara berangsur-angsur.
 Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan
bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara
keseluruhan.
 Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur,
dan serasi.
 Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu
susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya
tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
TEORI WARNA

 Lingkaran Warna ( Teori Brewster)


Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di
alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu:
warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali
dikemukakan pada tahun 1831.
 Gradasi warna
 Gradasi warna monochromatic
Warna monokromatik adalah warna merah,
kuning, dan biru dicampur dengan putih atau hitam.
 Gradasi warna polychromatic
Warna polychromatic yaitu
warna yang dicampur dengan putih dan
hitam adalah warna sekunder
(ungu,orange,hijau) karena warna
sekunder adalah warna yang sudah
bercampur antar 2 warna primer
(warnanya sudah poli). Contoh prinsip
pencampuran warna sekunder dengan
putih atau hitam sehingga menjadi
warna polikromatis adalah seperti ini;
 Paduan Warna Analogus
Warna analogus
yaitu tingkatan warna dari
gelap ke terang dalam
urutan beberapa warna,
misalnya urutan dari biru,
biru kehijauan, hijau,
hijau kekuningan, dan
kuning.
 Paduan Warna
Komplementer
Warna komplementer
adalah dua warna yang
memiliki sudut 180° (saling
berseberangan) pada lingkaran
warna. Misalnya warna jingga
dengan warna biru.
 Warna Hangat
Warna hangat
adalah warna yang bisa
menimbulkan suasana menjadi
semangat, riang serta
mendatangkan keceriaan.
 Warna Dingin
Warna dingin adalah
kelompok warna yang
mensimbolisasikan kesejukan,
ketenangan, kelembutan dan
sebagianya dalam roda warna.
JENIS-JENIS KARYA SENI RUPA

Menurut jenisnya, karya seni rupa dibagi menjadi :


1. Karya seni dua dimensi, adalah karya seni yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar. Seperti
lukisan, poster, sketsa, karikatur, grafis, dll.
2. Karya seni rupa tiga dimensi, adalah karya seni
yang dapat dilihat dari segala arah dan mempunyai
ukuran panjang, lebar, tinggi. Contohnya relief dan
patung
SIMBOL-SIMBOL DALAM KARYA SENI RUPA

Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti.


Simbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada
objek dan unsur-unsur rupanya.
NILAI ESTETIK DALAM KARYA SENI RUPA

Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu


cabang dari filsafat dan Estetika adalah ilmu yang
mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.
Jadi nilai estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu
keindahan yang kita rasakan maka kita pun akan menilai
seberapa indah objek tersebut.
ALIRAN DALAM SENI RUPA

 Naturalisme
Aliran naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek
lukisan secara alami.
 Realisme
Aliran realisme adalah aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya
sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha agar lukisan seperti
nyatanya tanpa ada tambahan lain.
 Abstraksionisme
Aliran abstraksionisme adalah aliran seni lukis yang menggunakan bentuk
dan warna dalam cara nonrepresentasional.
 Surealisme
Aliran surealisme adalah aliran yang erat hubungannya dengan dunia fantasi, seakan-akan
kita melukis dalam dunia mimpi.
 Impresionisme
Aliran impresionisme adalah aliran seni lukis yang berusaha memperlihatkan kesan yang
ditangkap objek.
MEDIUM BERKARYA SENI RUPA

 Kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem,


merupakan kain kanvas terbuat dari yang kain tipis
sampai kain tebal dan kuat.
 Kertas gambar
 Kayu atau wood painting. Melukis di atas kayu
pembuatanya tidak semudah membubuhkan lukisan
di atas kanvas. Melukis di atas kayu memiliki
kerumitan dan keunikan tersendiri.
 Bahan kaca juga digunakan sebagai bahan pembuat
lukisan. Misalnya lukisan kaca yang berasal dari
daerah Cirebon, Jawa Barat.
SEPUTAR PELUKIS

Sukma Toshar adalah seorang mahasiswa di Fakultas FPBS


dengan jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan, UPI Bandung
pada tahun 2013. Beliau lahir dan tinggal di Bandung, 16 Juli 1988.
Selain melukis, Sukma Toshar juga kerap menciptakan lagu
seperti lagunya yang diberi judul “Senja di Bandung Utara”. Ada
tiga lukisan yang telah dibuat oleh Sukma yaitu yang pertama ia beri
nama”bit” cason. Dalam lukisan yang dipublikasikan pada tanggal 06
Maret 2015 ini, Sukma hanya menggunakan pensil gambar untuk
membuat objek sekaligus mewarnainya. Selain itu, didalam lukisan
ini juga terdapat puisi karangannya yaitu “ tutup mata lalu menarilah
dalam bunyi itu. Dan beryanyi bersamanya. Cinta adalah bayangan
dirimu. Bebas belenggu. Hangat dan bijak. Haru terasa.” Lukisan ini
beraliran realisme karena menampilkan karya lukis apa adanya
sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha agar
lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain.
Lukisan kedua ia beri nama Selfpotrait “Lukisan yang
diciptakan diatas kertas gloria (110x83 cm) dengan tinta bak cina
menggambarkan objek yang paling dekat dengan kita yaitu
merefleksikan diri kita sendiri.” begitu tuturnya pada blog miliknya
yang dipublikasikan pada 11 Maret 2015. lukisan ini beraliran
abstraksionisme.
Dan lukisan yang ketiga adalah lukisan dinamika. Ketertarikan
terhadap bentuk objek tulang rusuk melatar belakangi pelukis dalam
proses penciptaan karya seni lukis ini. Tulang rusak berfungsi untuk
melindungi organ-organ vital dan menopang tubuh manusia.
Struktur, fungsi, serta peranannya memiliki keharmonian dalam
melindungi organ-organ tubuh manusia, selain itu variasi bentuk
yang dimiliki tulang rusuk memunculkan dinamika tertentu terhadap
bidang, garis, dan warna. Lukisan ini beraliran abstraksionisme
dengan menggunakan cat akrilik diatas kanvas.
Lukisan Bit Cason dan Selfpotrait karya Sukma Toshar
MENGIDENTIFIKASI LUKISAN
DINAMIKA
IDENTIFIKASI KARYA

1. Nama lukisan Lukisan dinamika

2. Karya Sukma Toshar

3. Bahan dan alat Kanvas, cat akrilik, palet, kuas,


dll.
4 Ukuran lukisan 98 x 135 cm

5. Objek Tulang rusuk

6. Fungsi Seni rupa 2 dimensi


1. Teknik : Lukisan ini menggunakan teknik plakat, yaitu teknik
melukis dengan menggunakan cat air, cat akrilik atau cak minyak
dengan sapuan warna yang tebal dan kental sehingga lukisan yang
dihasilkan akan tampak pekat atau menutupi seluruh medianya
2. Medium : Lukisan ini menggunakan medua berupa kanvas. Kanvas
bisa terbuat dari kain yang tipis maupun kain yang tebal dan kuat
3. Unsur-unsur yang menonjol pada lukisan ini diantaranya adalah :
 Garis yang tegas, spontan dan beraturan
 Warna monochrome yang menonjol (hitam, abu, putih) dan ada juga
warna ungu yang dihasilkan dari perpaduan warna biru dan merah,
warna golden yellow yang diperoleh dari perpaduan kuning dan
orange
4. Objek : Objek yang tampak pada lukisan dinamika ini berupa
tulang rusuk manusia yang senantiasa melindungi organ-organ tubuh
manusia
5. Ragam : Lukisan ini termasuk kedalam seni rupa murni 2 dimensi
karena hanya digunakan untuk hiasan saja dan hanya memiliki
panjang dan lebar tanpa volume
6. Aliran : Lukisan ini beraliran abstraksionisme, yaitu aliran yang
berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasi figuratif
suatu objek
7. Prinsip : Lukisan ini menggunakan prinsip irama, yaitu
pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-
menerus. Dan juga prinsip keseimbangan, yaitu kesan yang didapat
dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat
daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

Anda mungkin juga menyukai