Anda di halaman 1dari 7

NAMA : IRFAN SATRIO FATAHILLAH

KELAS : XII MIPA 7


NO. ABSEN : 20

PENUGASAN
Mengumpulkan gambar ( reproduksi ) karya seni rupa dua dimensi dari berbagai sumber.
Kemudian, membuat analisis sederhana berkaitan dengan nama perupa (jika ada), jenis karya,
medium, (alat ,teknik, dan bahan), serta unsur fisik nonfisik. Kumpulkan juga informasi tentang
perkembangan medium (bahan , alat, dan teknik) yang digunakan dalam membuat karya seni
rupa dua dimensi.
ANALISIS
“BUNGA SAKURA”

1. Nama perupa : Devian


2. Jenis karya : Dua dimensi.
3. Medium :
 Alat dan Bahan : Pensil di atas kertas.
Secara teknis menggambar dengan media pensil di atas kertas merupakan teknik
yang paing sederhana dan praktis. Media yang dibutuhkan adalah kertas gambar
dan pensil dengan variasi intensitas kehitaman. Jenis kertas yang ideal untuk
adalah yang tidak licin, tidak mengilat, dan tidak terlalu tipis. Disamping itu,
sebaiknya menggunakan kertas yang agak kasar dan bertekstur sehingga kualitas
goresan pensil bisa lebih optimal. Alat lain yang dibutuhkan antara
lain :  penghapus dan rautan pensil sebagai alat pendukung.  
 Teknik yang digunakan : teknik arsir. Teknik arsir merupakan teknik dengan cara
menyilang atau mensejajarkan garis untuk menentukan gelap terang objek gambar
sehingga tampak seperti 3 dimensi. 

4. Unsur nonfisik : 
Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya
disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Lukisan ini juga menjadi simbol saat perang
dunia kedua, lukisan bunga sakura juga sebagai penanda badan pesawat tentara Jepang
yang akan melakukan misi bunuh diri. Di Jepang bunga sakura sangatlah penting.
5. Unsur fisik :
Titik : Pada gambar diatas unsur titik ada pada bagian tengah bunga
Garis : Nyata, dari goresan pensil menimbulkan kesan gelap terang
Bentuk : Bentuk non geometris (bentuk bunga)
Warna : Hitam putih
Tekstur : Semu tidak sesuai kenyataan
Ruang : Bersifat semu (sifat ruang pada benda 2 dimensi)
Objek : Bunga sakura

INFORMASI TENTANG PERKEMBANGAN MEDIUM


Bahan Karya Seni Rupa Dua Dimensi
1. Seni Lukis
Bahan yang umum digunakan dalam berkarya seni lukis adalah kanvas. Selain kanvas medium
lain juga dapat digunakan untuk berkarya lukisan. Ada lukisan yang menggunakan medium
papan kayu (board), kertas, kaca dan sebagainya. Beberapa jenis bahan yang digunakan untuk
membuat karya dua dimensi antara lain sebagai berikut.
1. Kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem, merupakan kain kanvas terbuat dari
yang kain tipis sampai kain tebal dan kuat. Bahan ini dipergunakan untuk membuat layar
dan terutama dasar lukisan.
2. Jenis kertas yang digunakan untuk melukis sangat beragam tergantung dengan alat yang
akan digunakan. Kertas untuk melukis menggunakan cat air biasanya agak tebal dengan
kertas yang bertekstur. Kertas gambar biasa apabila digunakan untuk melukis dengan
watercolor akan bereaksi ketika ada interaksi antara air dan sapuan kuas sebaiknya
menggunakan kertas yang kusus untuk cat air.
3. Salah satunya bahan yang mulai populer digunakan untuk melukis adalah kayu atau wood
painting. Melukis di atas kayu pembuatanya tidak semudah membubuhkan lukisan di atas
kanvas. Melukis di atas kayu memiliki kerumitan dan keunikan tersendiri. 
4. Bahan kaca juga digunakan sebagai bahan pembuat lukisan. Misalnya lukisan kaca yang
berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Ketika melukis di atas bahan kaca dibutuhkan
keteilitan dalam menggoreskan kuas serta ketelitian dalam mencampur/mengoplos warna
agar menghasilkan karya yang memuaskan.
Seni Batik
Salah satu bahan yang paling pokok dalam membatik adalah kain, sebagai media tempat motif
akan dilukiskan. Untuk membatik biasanya kain yang biasa digunakan adalah jenis kain katun
seperti kain Voilissma, Primis, Primissima, mori biru, Philip, berkolyn, santung, blacu, dan ada
juga yang mempergunakan kain sutera alam. Media kain yang harus diperhatikan adalah
usahakan agar kain tersebut tidak mengandung kanji atau kotoran lainnya, karena hal ini akan
mengganggu proses penyerapan malam ataupun warna.

Malam merupakan bahan bahan utama yang menjadi ciri khas dalam proses membatik. Dalam
proses membatik, malam mempunyai fungsi untuk merintangi warna masuk ke dalam serat kain
dimana motif telah dipolakan dan agar motif tetap tampak. Sebelum menggunakan malam,
pilihlah malam yang sesuai dengan kebutuhan, karena malam memiliki jenis, sifat, dan fungsi
beragam.

Alat Karya Seni Rupa Dua Dimensi


1. Alat Lukis
1. Pensil Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun
hanya sketsa saja. Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman
karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari
kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil
berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering
digunakan untuk menggambar proyeksi. 
2. Pensil Arang (Contee) Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk
menggambar potret. Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat
gambar potret. 
3. Pastel dan Crayon Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita
seringkali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil
Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak.
Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat
yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung
warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras. 
4. Pena Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung
yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya. 
5. Tinta Bak Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak
luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan
berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan). Cara menggambar
dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas. 
6. Cat Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu : a. Cat air
(barbasis air) Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster
colour yang bersifat plakat atau lebih cerah. b. Cat Minyak (barbasis minyak) Jenis cat ini
biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan
warnanya tahan lama. 
7. Kuas Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas. Ukuran
bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat
air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat
minyak, bulunya lebih kasar. Dengan menggunakan kuas, perupa menggoreskan cat pada
permukaan kanvas untuk menciptakan bentuk-bentuk yang unik.
8. Spidol Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan bisa
bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan penekanan pada saat
menggoreskannya. 
9. Palet Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat
dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu. 
10. Komputer Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini
memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam

Alat Sablon

1. Screen Sablon, merupakan media yang dipakai untuk mengantarkan tinta sablon ke obyek
sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian dipasang kain khusus.
2. Rakel, ada beberapa jenis rakel, tapi kali ini kita membahas rackel untuk kain Rakel
dibedakan oleh bentuk dan kegunaan cetakan.
3. Alat Semprot, Untuk alat bantu pembuatan film.
4. Hair Dryer, Untuk proses pengeringan.
5. Lampu Neon  atau bisa dengan cahaya matahari. 
6. Meja Sablon + Papan + Lem Kayu.

Seni Ilustrasi
Pada dasarnya alat yang digunakan dalam seni ilustrasi sama dengan alat yang digunakan pada
seni lukis. Alat dan bahan untuk menggambar ilustrasi dengan teknik kering seperti pensil, arang,
kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Sedangkan pada teknik basah media
yang diperlukan berupa cat air, tinta bak, cat poster, cat akrilik dan cat minyak yang
menggunakan air atau minyak sebagai pengencer.

Alat Batik

1. Canting merupakan alat utama yang dipergunakan untuk membatik. Penggunaan canting
adalah untuk menorehkan (melukiskan) cairan malam agar terbentuk motif batik.
2. Dalam proses membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk Nonyoki yaitu mengisi
bidang motif luas dengan malam secara penuh. Kuas dapat juga untuk menggores secara
ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat mempergunakan kuas cat minyak, kuas cat air,
atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang sangat luas.
3. Kompor minyak tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar cair. Pilihlah kompor
yang ukurannya kecil saja, tidak perlu yang besar. 
4. Wadah untuk mencairkan malam menggunakan wajan, terbuat dari bahan logam. Pilihlah
wajan yang memiliki tangkai lengkap kanan dan kiri agar memudahkan kita
mengangkatnya dari dan ke atas kompor. Wajan yang dipakai tidak perlu berukuran besar,
wajan dengan diameter kurang lebih 15 cm sudah cukup memadai untuk tempat pencairan
malam.
5. Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri pembatik memegangi kain
tersebut. Untuk itu membutuhkan media untuk membentangkan kain tersebut, yang disebut
gawangan. Disebut demikian karena bentuknya seperti gawang sepakbola, terbuat dari
kayu, agar ringan dan mudah diangkat dan dipindahkan. Peralatan tersebut di atas sudah
cukup memadai untuk kegiatan membatik Anda. Memang di masa lalu ada beberapa
peralatan pendukung lainnya seperti saringan, kursi kecil (dingklik) dan lipas/tepas. Tepas
diperlukan untuk membantuk menyalakan api arang kayu di anglo/keren. Sekarang ini
dengan adanya kompor, maka tepas tidak diperlukan dalam kegiatan membatik.
6. Nampan plastik diperlukan untuk tempat cairan campuran pewarna dan mencelup kain
dalam proses pewarnaan. Pilihlah ukuran nampan yang sesuai dengan ukuran kain yang
dibatik agar kain benar-benar tercelup semuanya.
7. Panci aluminium diperlukan untuk memanaskan air di atas kompor atau tungku dan untuk
melorot kain setelah diwarnai agar malam bisa bersih. Pilihlah ukuran panci sesuai dengan
ukuran kain yang dibatik.
8. Sarung tangan diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat mencampur bahan pewarna
dan mencelupkan kain ke dalam cairan pewarna. Selama penyiapan warna dan pewarnaan
kain, pergunakanlah selalu sarung tangan karena bahan pewarna batik terbuat dari bahan
kimia yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan pernafasan, kecuali pewarna alami
(natural).
9. Sendok makan dibutuhkan untuk menakar zat pewarna dan mangkuk plastik untuk
mencampur zat pewarna tersebut sebelum dimasukkan ke dalam air. Selain itu juga
diperlukan gelas untuk menakar air.

Pengunaan alat, bahan dan teknik dalam proses pembuatan karya seni lukis dapat menyebabkan
efek visualisasi yang berbeda-beda pula. Adakalanya kita dengan mudah mengetahui medium
yang digunakan dalam berkarya seni lukis, tetapi ada kalanya kita sulit untuk membedakan
penggunaan alat, bahan dan teknik pada sebuah karya seni lukis terutama jika hanya melihat
gambar reproduksinya saja.

Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


1. Teknik Melukis
1. Teknik Aquarel (sapuan basah) Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran
air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas
maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Hasilnya berupa gambar
yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores . 
2. Teknik Pointilis Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan
titik-titik hingga membentuk objek. 
3. Teknik Arsir Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-
garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi. 
4. Teknik Dussel (gosok) Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil,
crayon, dan konte. 
5. Teknik Siluet (blok) Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna
sehingga menimbulkan kesan siluet. 
6. Teknik plakat Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster
dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. 
7. Teknik Semprot Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn
menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk setiap
poin lukis nya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame.
8. Teknik Tempera Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah
sehingga hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya. 
9. Teknik Kolase. Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian
kecil-kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga
membentuk lukisan
2.Teknik Ilustrasi

1. Teknik Kering. Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu, tidak perlu
menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang dua
dimensi berupa kertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen
garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan.
2. Teknik Basah. Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain seperti, cat air, cat
minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer.
Ilustrasi dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa
kertas atau kanvas kemudian diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah
ditentukan.

3. Batik

1. Teknik Canting Tulis. Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan
alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari tembaga ringan dan berbentuk
seperti teko kecil dengan corong di ujungnya. Canting berfungsi untuk menorehkan
cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna,
bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut
teknik membatik tradisional.
2. Teknik Celup Ikat. Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara
mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah
diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna.
Namun kini celup ikat tidak hanya dapat dilakukan dengan cara dicelup, tapi dapat juga
dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray, dan lain-lain. Celup ikat menggunakan
tali, benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau perintang warna. Celup ikat
dikenal dibeberapa daerah di Indonesia  dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan
Yogyakarta, Sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang).
3. Teknik Printing. Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik
menggunakan canting cap. Canting cap merupakan ke pingan logam atau pelat berisi
gambar yang agak menonjol. Per mukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam
cairan malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain. Canting cap
akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut klise. Canting cap membuat proses
pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik
yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. 
4. Teknik Colet Batik Tulis Warna. Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif
yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet biasa disebut juga
dengan teknik lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat
atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau kuas.  Hasil
karya dari batik colet sangat di pengaruhi oleh cita rasa, kreatifitas dan ketelatenan
(skill) maupun kombinasi warna dari pelukis batik ini. Ketika semakin kecil, rumit dan
detil gambar(warna) yang di hasilkan oleh pelukis batik, dengan sendirinya akan
semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini(jangan heran kalau anda
melihat harga sebuah karya batik dengan harga yang begitu mencengangkan). 

Anda mungkin juga menyukai