Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA MATERI PENGETAHUAN KARYA SENI RUPA 2D

NAMA : MARAQONITA ZUHRIYYAH RAMADHANI


KELAS : XI IPA 1
No ABSEN : 20

 PERTANYAAN
1. Jelaskan Pengertian Seni dan Pengertian Seni Rupa !
2. Uraikan Unsur-Unsur Seni Rupa 2 D dan Prinsip-Prinsip Seni Rupa 2 D !
3. Jelaskan Perbedaan Seni Rupa Murni dan Seni RupaTerapan (masing-masing sertakan 1 contoh
saja) !
4. Apakah yang dimaksud dengan “Perbedaan kontras” pada suatu karya?
5. Jelaskan pengertian Visualisasi !
6. Apakah lukisan Sulam bisa dimasukkan / digolongkan dalam seni rupa murni ? Jelaskan !
7. Jelaskan perbedaan mozaik, kolase dan montase !
8. Uraikan cara menganalisis Jenis, Tema, Fungsi dan Nilai Estetis pada karya seni rupa 2 D (karya
Lukisan salah satu pelukis Indonesia sertakan gambar lukisannya), kemudian tulislah deskripsi
dan analisis pada lembar observasi yang telah disediakan !
FORMAT ANALISIS KARYA SENI RUPA 2 D
NO KOMPONEN DESKRIPSI ANALISIS
PENGAMATAN
1. Jenis
2. Tema
3. Fungsi
4. Nilai estetis
 JAWABAN

1. Seni merupakan suatu karya yang memiliki nilai estetika atau keindahan dibuat oleh manusia
untuk menggambarkan satu ekspresi atau kreativitas.
Seni rupa merupakan cabang seni yang diungkapkan dan diciptakan melalui media rupa (visua)
yang tentunya dapat dilihat oleh mata dan dapat pula dirasakan melalui rabaan.

2. Unsur-Unsur Seni Rupa Dua Dimensi (2D)


a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan
mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.
Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan
lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis
mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal,
melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat
yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-
kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna
mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun
juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan
tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya.

c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari
hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk
memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih,
sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri
dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut,
dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu,
atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2
dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara
lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form).
Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk
menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk
plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari
benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar
kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus,
kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan
melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur
nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata
dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan
dan rabaan dapat berbeda kesannya.

f. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu
Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua
pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni
butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen
diantaranya:
 Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari
campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru.
 Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer,
misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau.
 Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder.
 Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain.
 Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran
warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

g. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal,
antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang
atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat
terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna
hitam dan putih.
h. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya
ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat
mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi
bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar,
menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.

Prinsip-Prinsip Seni Rupa Dua Dimensi (2D)


a. Prinsip Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan paduan unsur-unsur rupa yang antara unsur yang satu dengan yang
lain saling menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan, dengan kata lain tidak terpisah
pisah atau berdiri sendiri.
b. Prinsip Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan prinsip pengaturan unsur rupa dengan memperhatikan bobot
visual yang tidak berat sebelah atau timpang.
c. Prinsip Keserasian (Harmony)
Keserasian merupakan perpaduan unsur rupa yang selaras atau hubungan yang tidak
bertentangan antara bagian satu dengan bagian yang lainnya.
d. Prinsip Irama (Rhytm)
Pengulangan unsur-unsur rupa dalam sebuah tatanan akan menimbulkan kesan gerak bagi
orang yang melihatnya. Kesan gerak inilah yang disebut irama.
e. Prinsip Kesebandingan (Proportion)
Kesebandingan atau proporsi adalah perbandingan ukuran unsur-unsurnya, baik
perbandingan antar bagian maupun antara bagian terhadap keseluruhan.
f. Prinsip Dominasi (Centre of Interest)
Dalam sebuah tatanan karya seni rupa selalu diupayakan terdapat satu bagian yang lebih
menonjol dibangdingkan bagian-bagian yang lain dengan maksud agar tema utama sebuah
karya menjadi terlihat jelas. Hal inilah yang disebut dominasi atau fokus perhatian.
g. Prinsip Gradasi
Prinsip gradasi berkaitan dengan susunan warna berdasarkan pada tingkat tertentu.
h. Prinsip Komposisi
Prinsip komposisi berkaitan dengan pengaturan unsur-unsur seni rupa dua dimensi
sehingga menjadi serasi dan tampak menarik.
Prinsip (symbol) dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada objek dan
unsur-unsur rupanya. Penataan unsur-unsur rupa seperti warna (color), garis (line), bidang
(shape), bentuk (form), gelap terang (value), tekstur (texture) dan ruang (space) dapat
menyimbolkan sesuatu. Selain pada unsur-unsur rupanya, simbol dalam karya seni rupa dua
dimensi dapat kamu jumpai pada visualisasi bentuk objek dan tema yang terdapat pada karya
seni rupa tersebut.

3. Perbedaan Seni Rupa Murni dan Seni Rupa Terapan


 Seni Rupa Murni (Fine Art)
Seni rupa yang diciptakan tanpa mempertimbangkan segi fungsi atau kegunaannya. Seni
rupa murni atau free art membebaskan penciptanya mengekspresikan isi hati atau ide dengan
tidak memikirkan segi praktisnya. Contohnya seni lukis, seni patung, seni grafis, dll.
 Seni Rupa Terapan (Applied Art)
Seni rupa yang tercipta untuk digunakan atau diaplikasikan untuk kebutuhan tertentu.
Contohnya bangunan rumah yang indah, dekorasi yang indah, bangunan candi yang megah,
dll.

4. Yang dimaksud dengan “perbedaan kontras” dalam suatu karya adalah


Kontras ialah perbedaan yang mencolok pada suatu pola atau unsur terhadap pola di
sekitarnya yang memuncukan sebuah tanda. Kontras dapat dimunculkan dengan menggunakan
berbagai pola dari media warna, bentuk, tekstur, ukuran, dan ketajaman. Kontras dapat digunakan
untuk memberikan ketegasan terhadap sebuah karya dalam membentuk sebuah tanda yang
dipakai sebagai tampilan utama karya tersebut.

5. Visualisasi merupakan suatu rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi, untuk
penampilan suatu informasi.

6. Lukisan Sulam bisa dimasukkan / digolongkan dalam seni rupa murni atau fine art, karena
lukisan adalah salah satu contoh dari seni rupa murni. Lukisan sulam merupakan seni rupa yang
diciptakan tanpa mempertimbangkan segi fungsi atau kegunaannya dan membebaskan
penciptanya mengekspresikan isi hati atau ide dengan tidak memikirkan segi praktisnya.

7. Perbedaan Mozaik, Kolase, dan Montase


 Mozaik
Mozaik adalah karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang dibuat dengan cara
mengkombinasikan susunan dari berbagai macam bahan remah kecil, bersifat padat, kering,
dan keras (bahan belum berbentuk / sudah berbentuk) menjadi karya utuh bersifat Figuratif,
Still Life, dan cenderung dekoratif, dengan tujuan menghasilkan suatu karya yang bernilai
seni. Remah benda kecil yang digunakan sebagai bahan baku karya ini umumnya berupa
limbah seperti kulit telur, serpihan kaca, kayu dan keramik atau berupa biji-bijian.
 Kolase
Kolase adalah jenis lukisan yang tekniknya menempelkan bahan tertentu keatas
permukaan media lukis.Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang dibuat dengan cara
menkombinasikan susunan dari berbagai macam bahan mentah bersifat padat dan kering
(masih berupa bahan dasar / belum berbentuk) menjadi karya utuh bersifat non dekoratif,
dengan tujuan menghasilkan suatu karya yang bernilai seni. Disini yang menjadi ciri khas
dari karya seni kolase adalah bahan yang digunakannya serta jenis karyanya yaitu bersifat
non dekoratif. Kolase ini dibuat menggunakan bahan-bahan yang masih mentah yang sifatnya
padat / kering tetapi tidak keras, sehingga mudah dalam menempelkannya, seperti kain flanel,
kain perca, dedaunan, ranting pohon, dan lain-lain, yang penting bahan-bahan tersebut tidak
berupa bahan yang telah membentuk karya. Dan yang perlu diperhatikan adalah bahwa hasil
akhir karya seni kolase adalah bersifat non dekoratif, jadi bisa berupa Figuratif, Still Life, dan
lain-lain.

 Montase
Montase adalah adalah karya seni rupa dua dimensi yang dibuat dengan cara
menkombinasikan susunan dari berbagai macam bahan berupa karya yang sudah jadi
kemudian disusun ulang menjadi sebuah karya baru yang bernilai seni. Karya seni montase
ini biasanya lebih bersifat bebas, menyesuaikan dengan bahan yang kita miliki, bisa bersifat
Figuratif, Still Life, Dekoratif, dan lain sebagainya. Karya montase saat ini memang jarang
sekali kita jumpai karena pesatnya perkembangan digital teknologi seperti software
photoshop, akan tetapi karya montase ini masih memiliki tempat di hati para penggemarnya
karena keunikannya yaitu dibuat secara manual.

8. Analis lukisan salah satu pelukis Indonesia

Judul karya : Ironi dalam Sarang

Nama Seniman : Mulyo Gunarso

Bahan : Cat akrilik, kanvas

Ukuran : 140 cm x 180 cm

Thn. Pembuatan : 2008

FORMAT ANALISIS KARYA SENI RUPA 2 D


NO KOMPONEN DESKRIPSI ANALISIS
PENGAMATAN
1. Jenis Seni rupa murni aliran surealisme Gunarso menghadirkan kontradiksi
antara mimpi dan realita menjadi
nyata dalam lukisannya yang
berjudul “Ironi dalam Sarang” .
2. Tema Sosial (disimbolkan dengan semut) Lukisan “Ironi dalam Sarang”
karya Gunarso dengan bentuk
realis tersebut nampak sangat
terencana, tertata, dan terlihat rapi.
Permainan garis yang terlihat
dominan dengan kesan kuat serta
tegak berbanding terbalik dengan
adanya bulu-bulu yang terdapat di
sekitar sarang burung. Pemberian
kesan gelap terang membuat
lukisan yang dihasilkan nampak
hidup. Warna pada background dan
tumpahan coca cola tampak
mengabur, ditambah dengan
kehadiran semut-semut hitam yang
sedikit terlihat menggangu. Namun,
secara keseluruhan, lukisan ini
nyaris sempurna dan cukup untuk
menggambarkan kegelisahan sosial
yang dirasakan pelukis.
3. Fungsi Ungkapan perasaan dan ekspresi Karya-karya Gunarso tidak pernah
pribadi dari Gunarso dan sebagai lepas dari hubungannya terhadap
sarana komunikasi dengan pihak kegelisahan sosial. Dengan bulu-
luar bulu sebagai symbol subjektif yang
menyiratkan sebuah kelembutan,
kehalusan, ketenangan, kedamaian.
Dalam lukisan tersebut, Gunarso
mengibaratkan manusia seperti
semut yang selalu tidak puas
dengan apa yang didapat. Makanan
dan minuman tradisonal dan
modern yang ada di dalam sarang
burung tersebut menggambarkan
percampuran budaya luar dan
dalam negeri. Namun
kenyataannya, banyak orang yang
lebih berminat dengan produk luar
negeri yang digambarkan Gunarso
dengan sekumpulan semut hitam
yang mengerubungi tumpahan coca
cola.
4. Nilai estetis Abstraksi dari lukisan “Ironi Gunarso telah menciptakan sebuah
dalam Sarang” lukisan yang cukup rumit namun
terlihat rapi dan tertata. Komposisi
dari lukisannya terlihat
proporsional. Pilihan warna dari
lukisan tersebut menggambarkan
perasaan pelukis yang seperti
gelisah akan suatu hal dan menjadi
karakter tersendiri bagi karyanya.

Anda mungkin juga menyukai