Anda di halaman 1dari 22

GIRL BEFORE A MIRROR

Judul

: Girl Before A Mirror

Seniman

: Pablo Picasso

Waktu Pembuatan

: 1932

Media

: Cat Minyak

Ukuran

: 162.3 x 130.2 cm

Lokasi sekarang

: The Museum of Modern Arts, New York, NY, USA.

Lukisan Girl Before a Mirror merupakan salah satu karya dari Pablo Picasso. Pada lukisan
ini terdapat lukisan seorang gadis dan lukisan seorang gadis lain yang berada di depannya;
perempuan itu dilukis di dalam sebuah cermin. Wajah gadis yang berdiri di depan cermin dilukis
dengan dua bagian yang berbeda. Bagian wajah sebelah kanan dilukis dengan satu warna tetapi
bagian wajah sebelah kiri dilukis dengan beberapa warna yang lebih terang. Mata gadis itu bulat
dan berongga, namun kedua lingkaran mata bentuknya berbeda. Sebelah bagian kepala gadis itu
dilukis dengan rambut yang pendek, garis-garis rambut yang jelas dengan warna hitam dan
pirang namun bagian kepala lainnya berwarna hijau, panjang dan lurus. Bagian badan gadis itu
dilukis dengan garis hitam yang berulang dan sebuah lingkaran warna hijau di bagian perutnya.

Lukisan wajah gadis yang berada dalam cermin dibuat dengan garis dan lengkungan yang
berulang juga. Bagian wajah dilukis dengan menggunakan warna-warna yang terang yaitu warna
ungu, biru, hijau, jingga dan hitam. Bagian badan gadis itu dilukis dengan garis-garis berwarna
hijau yang berulang. Bagian badan dilengkapi dengan warna terang lainnya seperti biru, oranye
dan ungu. Garis lengkung memperjelas bentuk bagian badan yang dibagi dua, dua bagian
ditutupi oleh pakaian yang dilukis dengan garis yang berulang. Bagian badan yang lain dilukis
dengan warna yang lebih terang, namun tidak berupa garis yang sama. Bagian badan yang
ditutupi dengan pakaian ini menggunakan dua warna yang berbeda yaitu hijau muda dan merah.
Pada bagian belakang objek utama terdapat lukisan yang berbentuk persegi yang bagian
tengahnya diisi dengan titik atau lingkaran. Bentuk geometris ini menutupi dinding ruangan
tempat objek utama berada. Pelukis menggunakan warna kontras dan bervariasi seperti jingga,
hijau, kuning, putih dan hitam.
A. Gagasan
1. Latar Belakang
a. Pencipta

Pablo Ruiz Picasso (lahir 25 Oktober 1881 meninggal 8 April 1973 pada umur 91
tahun) adalah seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai
pelukis revolusioner pada abad ke-20. Jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik,
kostum penari balet sampai tata panggung. Lahir di Malaga, Spanyol 25 Oktober 1881dengan
nama lengkap Pablo (atau El Pablito) Diego Jos Santiago Francisco de Paula Juan Nepomuceno
Crispn Crispiniano de los Remedios Cipriano de la Santsima Trinidad Ruiz Blasco y Picasso
Lpez. Ayahnya bernama Josse Ruiz Blasco, seorang profesor seni dan ibunya bernama Maria
Picasso Lopez.
Picasso adalah seorang pelukis Spanyol dan pematung. Dia adalah salah satu artist seni
yang paling diakui di abad ke-20 .Dia terkenal sebagai pendiri gerakan Kubisme dan untuk
berbagai gaya yang terkandung dalam karyanya. Di antara lukisan yang paling terkenal Pablo
Picasso adalah proto-Kubisme Les Demoiselles d'Avignon (1907) dan Guernica (1937), perannya
pemboman Guernica Jerman selama Perang Saudara Spanyol.
Di awal tahun Picasso menunjukkan bakat seni luar biasa, melukis realsistis adalah gaya
di masa kecil dan remajanya, selama dekade pertama abad 20 gayanya berubah saat ia
2

bereksperimen dengan teori yang berbeda, teknik, dan ide-idenya. Kreativitas Picasso terwujud
dalam beberapa media antara lain: lukisan minyak, patung dan arsitektur. Prestasi revolusioner
artistik membawanya terkenal secara universal dan membawanya pada kekayaan sepanjang
hidupnya, membuatnya sosok paling terkenal dalam seni abad kedua puluh.
Picasso betul-betul seorang seniman yang teramat produktif. Selama kehidupannya selaku
seniman yang luar biasa panjang itu --sekitar masa waktu tiga perempat abad-- dia sudah
mencipta lebih dari 20.000 hasil seni yang terpisah-pisah satu sama lain, rata-rata lebih dari 5
karya dalam seminggu yang berlangsung selama 75 tahun! Sebagian terbesar dari waktu itu,
karyanya selalu berdiri paling depan dalam hal harga tinggi, karena itu Picasso menjadi orang
yang amat kaya raya. Dia meninggal dunia di kota Mougins, Perancis, tahun 1973.
b. Proses Penciptaan
Lukisan Girl Before a Mirror merupakan salah satu karya dari Pablo Picasso. Pada karya
Girl Before A Mirror, Picasso menampilkan perempuan yang pernah menjalin asmara
dengannya, berdiri di depan cermin. Gaya surealisme dalam lukisan sang maestro itu-- terdapat
pada pantulan perempuan dalam cermin. Alih-alih menampilkan pantulan yang sama, Picasso
justru membuat tampilan berbeda. Picasso mengangkat citra kematian. Ia juga menampilkan
wallpaper di belakang perempuan itu, dengan ciri motif yang sama dari pakaian Harlequin-karakter komik yang diidentifikasikan oleh Picasso sebagai dirinya.
Pada lukisan ini terdapat lukisan seorang gadis dan lukisan seorang gadis lain yang berada
di depannya; perempuan itu dilukis di dalam sebuah cermin. Wajah gadis yang berdiri di depan
cermin dilukis dengan dua bagian yang berbeda. Bagian wajah sebelah kanan dilukis dengan satu
warna tetapi bagian wajah sebelah kiri dilukis dengan beberapa warna yang lebih terang. Mata
gadis itu bulat dan berongga, namun kedua lingkaran mata bentuknya berbeda. Sebelah bagian
kepala gadis itu dilukis dengan rambut yang pendek, garis-garis rambut yang jelas dengan warna
hitam dan pirang namun bagian kepala lainnya berwarna hijau, panjang dan lurus. Bagian badan
gadis itu dilukis dengan garis hitam yang berulang dan sebuah lingkaran warna hijau di bagian
perutnya.
Pelukis menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek
dalam konteks yang lebih besar dalam lukisan ini. Kadang permukaan bersilangan dalam sudut
acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas. Latar dan obyek menembus satu sama
lain untuk membentuk ruang bias dangkal. Hal ini menjadi salah satu karakteristik khusus dari
kubisme.
Melalui karya seni ini, pelukis berusaha menjelaskan emosi yang terdapat ada pada
pikiran seorang wanita tentang ketidaknyamanan ketika ia melihat dirinya di dalam cermin.
Pelukis ingin menjelaskan bagaimana seorang wanita melihat dirinya secara kontras; sangat
3

berbeda dari kenyataannya. Ia melihat bahwa dirinya sangat aneh walaupun kenyataannya tubuh
dan wajahnya kelihatan menarik. Kekontrasan lukisan ini menggambarkan suasana emosi yang
ada di pikiran gadis yang sedang bercermin tersebut. Kekontrasan juga dikomunikasikan lewat
pemakaian warna yang jelas dan tidak ada warna yang disamarkan.
2. Tema
Tema yang terdapat pada karya seni ini menarik, mewakili kehidupan sosial kaum wanita
terutama wanita yang memiliki kekacauan psikologi yang tidak pernah puas akan kecantikan
yang sudah dimilikinya. Pelukis menggunakan semua elemen dan prinsip seni sehingga hasil
karyanya ini dapat dimengerti oleh penikmat seni walaupun harus menggunakan kemampuan
daya imajinasi dan analisis yang mendalam. Penggunaan media seni yang inovatif membuat
keahlian pelukis terlihat jelas sehingga penikmat seni mengagumi bahwa karya seni ini dilukis
oleh pelukis yang terkenal.
3. Interpretasi
Dilihat dari gambar, kita dapat menafsirkan banyak simbol yang berbeda dalam bagian
yang berbeda dari lukisan itu. Wajah wanita untuk satu; dicat dengan profil sisi dan gambar
frontal penuh. Satu sisi menunjukkan waktu hari di mana ia tampak lebih seperti seorang wanita,
dolled dengan dia membuat dilakukan. Sisi lain dengan tekstur kasar arang menggambarkan dia
di malam hari. Ketika ia melepas topeng make up, dan lebih rentan sebagai wanita muda. Salah
satu cara untuk menafsirkan lukisan adalah ketika wanita melihat dirinya di cermin; ia melihat
dirinya sebagai seorang wanita tua. Dari warna hijau di dahinya, gelap fitur wajahnya ke garis
yang menunjukkan bahwa tubuh mudanya telah terdistorsi, dan gravitasi telah terjadi yang sah.
Cara lain untuk melihat lukisan itu adalah bahwa dia sadar diri, dan dia melihat semua
kekurangan di dirinya bahwa dunia tidak melihat.
Menurut saya karya seni ini sangat menarik sehingga pelukis dapat membawa orang
berpikir dengan memainkan imajinasinya serta dapat mengerti maksud yang ingin pelukis
sampaikan kepada penikmat seni. Pelukis menghadirkan karya seninya secara kreatif dengan
mengkombinasikan garis, warna, dan titik yang sangat jelas namun terlihat membedakan antara
gambar sebenarnya dengan gambar bayangannya. Penikmat seni secara sekilas melihat dua
wanita yang berbeda sebab pelukis menampilkan perbandingan antara gambar sebenarnya dengan
bayangan yang dilihat oleh wanita yang sedang bercermin secara kontras tetapi pada akhirnya
penikmat seni dapat melihat bahwa bayangan dengan orang yang bercermin adalah wanita yang
sama namun wanita tersebut melihat dirinya dari sudut pandang yang berbeda.
B. Teknik/Bahan
Lukisan ini dibuat dengan media cat minyak, ukurannya 162.3 x 130.2 cm. Lukisan wajah
gadis yang berada dalam cermin dibuat dengan garis dan lengkungan yang berulang juga. Bagian
4

wajah dilukis dengan menggunakan warna-warna yang terang yaitu warna ungu, biru, hijau,
jingga dan hitam. Bagian badan gadis itu dilukis dengan garis-garis berwarna hijau yang
berulang. Bagian badan dilengkapi dengan warna terang lainnya seperti biru, oranye dan ungu.
Garis lengkung memperjelas bentuk bagian badan yang dibagi dua, dua bagian ditutupi oleh
pakaian yang dilukis dengan garis yang berulang. Bagian badan yang lain dilukis dengan warna
yang lebih terang, namun tidak berupa garis yang sama. Bagian badan yang ditutupi dengan
pakaian ini menggunakan dua warna yang berbeda yaitu hijau muda dan merah.
Pada bagian belakang objek utama terdapat lukisan yang berbentuk persegi yang bagian
tengahnya diisi dengan titik atau lingkaran. Bentuk geometris ini menutupi dinding ruangan
tempat objek utama berada. Pelukis menggunakan warna kontras dan bervariasi seperti jingga,
hijau, kuning, putih dan hitam.
C. Wujud
1. Kesatuan
Bentuk lukisan ini termasuk kesatuan statis, hal ini karena beberapa bagian pada lukisan
tersebut dilukis dengan pola-pola atau garis-garis yang berulang seperti pada bagian wajah dan
badan pada lukisan yang kurang variasi. Garis-garis banyak digunakan oleh pelukis pada dinding
dengan pola yang berulang dan pada bagian badan gadis yang sedang mengamati dirinya. Garisgaris yang memenuhi badan garis yang sedang bercermin secara paralel dengan warna hitam.
Pola garis yang berulang juga dilukis pada bayangan gadis yang terdapat pada cermin dengan
warna hijau.
2. Irama
Pada lukisan ini terdapat suatu pengulangan secara terus menerus dan teratur dari unsurunsur tertentu. Hal ini karena unsur-unsur tertentu tersebut berupa garis-garis yang berulang.
Seniman ingin menekankan prinsipnya dalam melukis lewat penekanan garis dan kurva serta
bentuk yang berulang pada lukisannya
3. Keselarasan atau keharmonisan
Penyesuaian unsur-unsur pada lukisan ini dilukis secara terpadu. Pelukis memadukan dan
menekankan semua elemen garis, titik, kurva dan warna namun semua unsur ini tidak membuat
lukisan semakin kabur, tetapi membuat bentuk lukisannya amat jelas dan serasi walaupun bisa
dikatakan bahwa lukisan ini terlihat ekstrim.

4. Keseimbangan

Pelukis menampilkan hasil lukisannya dengan warna yang berbeda dengan skala dan
komposisi yang seimbang. Hal ini bisa dilihat dari perpaduan warna-warna yang digunakan pada
lukisan tersebut seperti merah, biru, kuning, hijau, biru,hitam, ungu, dan lain-lain.
5. Kontras
Kekontrasan lukisan ini menggambarkan suasana emosi yang ada di pikiran gadis yang
sedang bercermin tersebut. Kekontrasan juga dikomunikasikan lewat pemakaian warna yang jelas
dan tidak ada warna yang disamarkan. Lukisan ini juga menekankan kekontrasan warna dan
elemen yang memperkaya sebuah karya seni. Warnanya kontras dan bervariasi seperti jingga,
hijau, kuning, putih, hitam, ungu, dan merah.
6. Proporsi
Pelukis menempatkan unsur-unsur seperti garis-garis yang berulang agar dapat terlihat
menarik. Lukisan Girl Before A Mirror ini juga diekspresikan dengan cara menarik, unik, dan
berbeda.
7. Klimaks
Dalam komposisinya, pelukis menekankan ritme yang berulang untuk elemen garis,
kurva, lingkaran, titik warna dan bentuk geometris yang sederhana. Komposisi yang membangun
karya seni ini dilukis secara terpadu walaupun unsur-unsur penyusunnya tidak disamarkan.
Pelukis memadukan dan menekankan semua elemen garis, titik, kurva dan warna namun semua
unsur ini tidak membuat lukisan semakin kabur. Dengan memperhatikan salah satu bagian,
penikmat seni akan dapat melihat suatu penekanan tertentu yang ingin disampaikan oleh pelukis
seperti yang terdapat pada bagian perut. Dengan melihat lingkaran dan pengulangan elemen,
penikmat seni akan mengetahui bahwa gadis ini memiliki perut yang besar. Namun semua bagian
ini tidak terpisah walaupun memiliki penekanan arti tertentu pada bagian tertentu.
D. Gaya
Karya seni ini dilukis dengan membawa aliran kubisme. Hal ini terlihat dari perulangan
pola atau bentuk geometris yang terdapat pada setiap bagian lukisan. Aliran kubisme merupakan
aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek kedalam bentuk-bentuk
geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Kadang permukaan bersilangan dalam sudut acak,
sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas. Latar dan obyek menembus satu sama lain
untuk membentuk ruang bias dangkal. Hal ini menjadi salah satu karakteristik khusus dari
kubisme.

E. Kreatifitas
6

Pelukis menghadirkan karya seninya secara kreatif dengan mengkombinasikan garis,


warna, dan titik yang sangat jelas namun terlihat membedakan antara gambar sebenarnya dengan
gambar bayangannya. Penggunaan media seni yang inovatif membuat keahlian pelukis terlihat
jelas sehingga lukisannya terekspresikan dengan cara yang menarik, unik, dan berbeda.
F. Selera
Karya ini dianggap hal erotis oleh kritikus dalam periode yang berbeda sehingga penilaian
kerja mereka menunjukkan berbagai reaksi dikalangan masyarakat.
Jika penikmat seni mengamati karya seni ini, terdapat hubungan yang cukup dekat antara
pelukis dan penikmat seni karena penikmat seni dapat menangkap maksud yang ingin pelukis
sampaikan sebab dilukis secara proportional dengan menekankan prinsip kesimbangan serta
berusaha menyampaikan keanehan yang dilihat oleh wanita yang sedang bercermin tersebut.
Dengan melihat lukisan ini, penikmat seni akan melihat langsung karakteristik yang
dimiliki oleh karya seni ini. Seniman ingin menekankan prinsipnya dalam melukis lewat
penekanan garis dan kurva serta bentuk yang berulang pada lukisannya.
Karya seni ini mengandung nilai sosial yang terdapat pada kehidupan wanita yang selalu
merasa tidak puas akan penampilan dirinya. Karya seni ini memiliki tema kecantikan yang
terlihat dari luar namun memiliki pribadi yang tidak nyaman (kacau). Lukisan ini memiliki tema
lama namun diekspresikan dengan cara yang menarik, unik, dan berbeda. Although Girl Before
a Mirror was groundbreaking (more on that later), his use of a mirror was old stuff in art history.
Susan Benford.
Pesan sosial yang ingin dikomunikasikan oleh pelukis kepada penikmat seni adalah
bahwa seorang wanita cenderung melihat pada kekurangan yang ada pada dirinya sehingga ia
tidak pernah merasa puas akan kecantikan yang sudah dimilikinya secara lahir. Hal ini
menyebabkan batinnya tidak pernah tenang. Karya seni ini memiliki gaya artistik yang inovatif.
Hal ini terlihat dari penggabungan dari beberapa garis, titik dan warna yang secara berulang
namun terkadang membingungkan tetapi pada akhirnya penikmat seni mampu melihat maksud
yang ingin pelukis komunikasikan.

SUN FLOWER

Judul

: Sun Flower

Seniman

: Vincent William Van Gogh

Waktu Pembuatan

: 1889

Media

: Cat Minyak

Ukuran

: 120 x 110 cm
Karya Van Gogh dengan judul sun flower menjadi sebuah ketertarikan untuk melihat

kehidupan seorang Van Gogh dari balik karya sun flower dengan sejarah van gogh yang begitu
tragis di akhir hidupnya.
Van Gogh lahir di belanda, anak dari seorang pendeta protestan di Groot Zundert ia
merupakan sulung dari 6 bersaudara. Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 29 Juli 1890)
adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Vincent memiliki karakter orang yang muram,
gelisah, dan temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Kariernya sebagai pelukis pada
usia 27 tahun dianggap gagal.
Semasa hidupnya, hanya satu lukisannya yang terjual sehingga dia terpaksa hidup miskin
bergantung pada sokongan adiknya yang selalu setia menyemangatinya, Theo van Gogh. Van
Gogh dalam kehidupannya sering berpindah pindah dengan adiknya Theo van Gogh. Akirnya
Van Gogh menetap di Arles sementara adiknya di Paris, di Arles Van Gogh melukis dengan
temannya Paul Gauguin. Namun, setelah mereka bertengkar dan Gauguin pergi, Van Gogh
mengalami depresi berat.
Van Gogh sempat masuk rumah sakit jiwa R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausolekarna depresi
berat yang dia alami membuat seorang Van Gogh memotong telingganya sendiri dan dikatakan
penduduk sekitar Arles dia gila. Di rumah sakit jiwa dia terus melukis, akhirnya ia keluar dan
8

tinggal di sebuah pondokan. Depresinya yang belum hilang total membuatnya menembak dirinya
sendiri pada 27 Juli 1890.
Deskripsi karya.
Lukisan Sun flower dibuat tahun 1889, menggunakan teknik cat minyak, dengan format
horizontal berukuran 120 X 110 cm. Secara denotative karya Van Gogh yang berjudul sun flower
menghadirkan objek potret dirinya yang memakai pakaian rapi menggunakan jas, kemeja dan
dasi. Sementara tanggan kirinya memengang seikat bunga matahari.
Karya sun flower Van Gogh dengan objek utama potret dirinya yang sedang berdiri di
kebun bunga matahari dan dipaling ujung berdiri sebuah pondok yang berdekatan dengan hutan
belantara dan beberapa pohon yang menjulang tinggi serta gumpalan gumpalan awan dilangit.
Analisis formal.
Bila diamati dari lukisan Sun flower karya seorang Van Gogh didominasi penggunaan
garis putus putus pada setiap objek. Kehadiran garis putus putus di karya Sun flower memberi
makna tersendiri dari kehidupan ini. Hidup memang tak semulus dibayangkan oleh manusia ada
kalanya senang dan ada pula waktunya merasakan kesedihan, itu lah yang dicoba Van Gogh
tunjukan dalam karya Sun flowernya. Bagai mana Van Gogh menjalani hidupnya yang tidak
tenang dalam berkarya karna sering berpindah pindah dan tekanan dari lingkungan.
Dari keseluruhan karya dominan mengunakan warna warna cerah seperti coklat muda,
violet, kuning, hijau dan sedikit warna merah. Dibagian hutan dari karya Van Gogh kelihatan
gelap dan pada lagit yang kelihatan mendung namun pelototan garis pada awan terlihat terang.
Pencahayan pada objek baik terhadap potret diri Van Gogh, bunga bunga matahari
terlihat begitu jelas jatuh cahaya memberi suasana kelihatan cerah di sekitar perkebunan bunga
matahari. Sementara pada hutan dan langit Van Gogh membentuk hutan dengan memberi kesan
gelap yang begitu terlihat hutan yang rimba dan gelap, sedangkan terhadap langit seakan akan
hari mau hujan dan angin kencang, terasa dari goresan goresan Van Gogh membentuk awan.
Latar belakang yang membentuk hutan belantara memberi ruang tersendiri dari kehidupan
Van Gogh, bila menoleh kebelakang dari penggalaman berkarya seni dan latar belakang
kehidupan Van Gogh memang menggalami tekanan dari bayak orang atas karya karyanya.
Ada teori seni yang hedonistic yang apa bila diartikan secara apa adanya adalah
penciptaan seni yang hanya dengan satu tujuan, yaitu memberi kenikmatan kepada masyarakat
pendengar atau pengamatnya. Tentu bisa saja hasil seni itu juga memberikan informasi, pernyatan
atau ekpresi, tetapi yang tidak boleh dilupakan bahwa hasil seni itu mesti menyenangkan dan
memberi kenikmatan.
9

Bila dikaitkan dengan teori diatas karya yang dihadirkan Van Gogh bisa dikatakan tidak
memberi kenikmatan dan tidak menyenangkan, dilihat dari latar belakang kehidupan Van Gogh
dengan begitu banyaknya orang yang menentang gaya lukisan Van Gogh karna kehadiran karya
karyanya dengan gaya terlalu dini sementara orang lagi asik asiknya menikmati gaya - gaya
lukisan yang indah dan digarap begitu halus.
Karya Van Gogh diambil dari perspektif mata normal manusia yang mengecil kedepan
memperlihatkan betapa besarnya dunia ini. Serta bunga bunga matahari hampir semuanya
menghadap kearah Van Gogh yang sedang berdiri memengang seikat bunga yang membentuk
sebuah ruang dimana seorang selebritis, artis bahkan seniman terkenal yang lagi dikelilingi para
penggemarnya. Disini Van Gogh mendambakan kehidupan yang damai, indah dan tentram tidak
ada lagi tekanan dalam berkarya mau pun tekanan disekeliling hidupnya.
Ditinjau lebih teliti terhadap karya Van Gogh, ia meletakkan sebuak gubuk kecil yang tak
begitu jelas dan sebagian dari gubuk ditutupi oleh daun pepohonan. Namun dibalik itu tersimpan
sebuah keinginan yang begitu tinggi dari seorang Van Gogh. Dalam hidupnya tinggal di gubuk
yang terpencil jauh dari kehidupan kalayak ramai bila dilihat berdasarkan sejarahnya dia pernah
masuk rumah sakit jiwa, tapi dalam karyanya malahan sebaliknya seorang Van Gogh yang
berpakaian rapi dikeliligi bunga bunga dan seolah olah memiliki harta yang berlimpah,
seakan akan kehidupan realitas Van Gogh tidak pernah ada dalam karya Sun flowernya.
Posisi berdiri Van Gogh tepat ditegah kanvasnya berlatarkan bunga matahari terlihat
seolah dia diidolakan dalam karyanya, jika bunga matahari dijadikan sebuah simbol manusia
yang ramai dan hutan serta pohon tinggi di belakanya sebagai gedung gedung tinggi seakan Van
Gogh lagi menghadiri sebuah acara megah baik itu pameran dan sebagainya yang disambut
begitu mewah oleh penggemarnya.
Dari sekian banyak bunga matahari semuanya hampir tertuju kearah Van Gogh yang
menjadi pusat perhatian. Dimana semuanya membentuk komponen yang saling mendukung satu
sama lain, terdapat sebuah keseimbangan antara objek utama dengan objek pendukung dari
pewarnaan dan peletakan objek dalam karyanya yang membentuk irama dimana terdapat banyak
pengulangan terhadap objek pendukung maupun objek utama. Disini terlihat bunga matahari
begitu indah dengan pengulangan gerakkan yang tertuju kaerah Van Gogh menambah kesan yang
begitu ramai terasa terhadap karyanya.
Gaya dan tema lukisan memiliki keingin seorang Van Gogh yang begitu besar terhadap
karya karyanya untuk dihargai dan keluar dari tekanan lingkungan yang dikucilkan selama
hidupnya dari lingkungan sekitar ia tinggal. Dari karya ini bisa dirasakan begitu ceria suasan
yang hadir dalam karya dimana pemakaian warna cerah dan pencahayaan pada bunga matahari
begitu terasa cerah.
10

Makna bunga matahari bisa dijadikan sebuah tanda oleh Van Gogh yang mewakili dirinya
bila kita melihat dari perjalanan hidup Van Gogh yang tak begitu bahagia. Sebagai sebuah tanda
yang kehadirannya sangat mendukung dari lukisan ini, tanda memungkinkan timbulnya
interprestasi. Tanda mengacu kesebuah objek seorang Van Gogh yang berdiri memengang seikat
bunga matahari yang ingin memberi manfaat kepada orang lain sebagai mana layaknya matahari
memberi kehidupan didunia ini.
Dalam realitas bunga matahari seakan mengikuti arah pergerakan matahari dalam artian
pada pagi hari menghadap kearah timur, sedangkan pada sore hari menghadap kearah barat
seakan mengikuti arah pergerakan matahari, sedangkan sifat dari matahari yang bersinar terang
menyinari alam semesta dengan pancaran sinar begitu terang dan memberi warna dalam hidup,
namun di lukisan ini Van Gogh menjadikan potret dirinya sebagai matahari yang lagi bersinar
terang.s
A. Gagasan
1. Latar Belakang
a. Pencipta

Van Gogh lahir di belanda, anak dari seorang pendeta protestan di Groot Zundert ia
merupakan sulung dari 6 bersaudara. Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 29 Juli 1890)
adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Vincent memiliki karakter orang yang muram,
gelisah, dan temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Kariernya sebagai pelukis pada
usia 27 tahun dianggap gagal.
Semasa hidupnya, hanya satu lukisannya yang terjual sehingga dia terpaksa hidup miskin
bergantung pada sokongan adiknya yang selalu setia menyemangatinya, Theo van Gogh. Van
Gogh dalam kehidupannya sering berpindah pindah dengan adiknya Theo van Gogh. Akirnya
Van Gogh menetap di Arles sementara adiknya di Paris, di Arles Van Gogh melukis dengan
temannya Paul Gauguin. Namun, setelah mereka bertengkar dan Gauguin pergi, Van Gogh
mengalami depresi berat.
Van Gogh sempat masuk rumah sakit jiwa R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausolekarna depresi
berat yang dia alami membuat seorang Van Gogh memotong telingganya sendiri dan dikatakan
penduduk sekitar Arles dia gila. Di rumah sakit jiwa dia terus melukis, akhirnya ia keluar dan
11

tinggal di sebuah pondokan. Depresinya yang belum hilang total membuatnya menembak dirinya
sendiri pada 27 Juli 1890.
b. Proses Penciptaan
Karya Van Gogh diambil dari perspektif mata normal manusia yang mengecil kedepan
memperlihatkan betapa besarnya dunia ini.
2. Tema
Tema lukisan Sun Flowers yaitu keingin seorang Van Gogh yang begitu besar terhadap
karya karyanya untuk dihargai dan keluar dari tekanan lingkungan yang dikucilkan selama
hidupnya dari lingkungan sekitar ia tinggal. Dari karya ini bisa dirasakan begitu ceria suasan
yang hadir dalam karya dimana pemakaian warna cerah dan pencahayaan pada bunga matahari
begitu terasa cerah.
3. Interpretasi
Bila diamati dari lukisan Sun flower karya seorang Van Gogh didominasi penggunaan
garis putus putus pada setiap objek. Kehadiran garis putus putus di karya Sun flower memberi
makna tersendiri dari kehidupan ini. Hidup memang tak semulus dibayangkan oleh manusia ada
kalanya senang dan ada pula waktunya merasakan kesedihan, itu lah yang dicoba Van Gogh
tunjukan dalam karya Sun flowernya. Bagai mana Van Gogh menjalani hidupnya yang tidak
tenang dalam berkarya karna sering berpindah pindah dan tekanan dari lingkungan.
B. Teknik/Bahan
Lukisan Sun flower dibuat tahun 1889, menggunakan teknik cat minyak, dengan format
horizontal berukuran 120 X 110 cm. Secara denotative karya Van Gogh yang berjudul sun flower
menghadirkan objek potret dirinya yang memakai pakaian rapi menggunakan jas, kemeja dan
dasi. Sementara tanggan kirinya memengang seikat bunga matahari.
Karya sun flower Van Gogh dengan objek utama potret dirinya yang sedang berdiri di
kebun bunga matahari dan dipaling ujung berdiri sebuah pondok yang berdekatan dengan hutan
belantara dan beberapa pohon yang menjulang tinggi serta gumpalan gumpalan awan dilangit.

C. Wujud
1. Kesatuan
Wujuda kesatuan yang dilukiskan pada lukisan ini yaitu kesatuan gaya dan watak yang
merupakan perwujudan idea tau ekspresi seseorang yang menunjukkan cirri khas kepribadian
seseorang. Hal ini bisa dilihat dari potret lukisan bahwa ia meletakkan sebuak gubuk kecil yang
tak begitu jelas dan sebagian dari gubuk ditutupi oleh daun pepohonan dilukisannya. Namun
12

dibalik itu tersimpan sebuah keinginan yang begitu tinggi dari seorang Van Gogh. Dalam
hidupnya tinggal di gubuk yang terpencil jauh dari kehidupan kalayak ramai bila dilihat
berdasarkan sejarahnya dia pernah masuk rumah sakit jiwa, tapi dalam karyanya malahan
sebaliknya seorang Van Gogh yang berpakaian rapi dikeliligi bunga bunga dan seolah olah
memiliki harta yang berlimpah, seakan akan kehidupan realitas Van Gogh tidak pernah ada
dalam karya Sun flowernya.
2. Irama
Adanya pengulangan bentuk/gerakan bunga matahari pada lukisan ini secara berulangulang yang tertuju kearah Van Gogh yang menambah kesan ramai terhadap karyanya.
3. Keselarasan/Keharmonisan
Penyesuaian unsur-unsur tertentu pada lukisan ini serasi. Hal ini bisa dilihat dari
kesamaan bentuk ataupun warna yang digunakan .
4. Keseimbangan
Dari sekian banyak bunga matahari semuanya hampir tertuju kearah Van Gogh yang
menjadi pusat perhatian. Dimana semuanya membentuk komponen yang saling mendukung satu
sama lain, terdapat sebuah keseimbangan antara objek utama dengan objek pendukung dari
pewarnaan dan peletakan objek dalam karyanya yang membentuk irama dimana terdapat banyak
pengulangan terhadap objek pendukung maupun objek utama.
5. Kontras
Dari keseluruhan karya dominan mengunakan warna warna cerah seperti coklat muda,
violet, kuning, hijau dan sedikit warna merah. Dibagian hutan dari karya Van Gogh kelihatan
gelap dan pada lagit yang kelihatan mendung namun pelototan garis pada awan terlihat terang.
Pencahayan pada objek baik terhadap potret diri Van Gogh, bunga bunga matahari
terlihat begitu jelas jatuh cahaya memberi suasana kelihatan cerah di sekitar perkebunan bunga
matahari. Sementara pada hutan dan langit Van Gogh membentuk hutan dengan memberi kesan
gelap yang begitu terlihat hutan yang rimba dan gelap, sedangkan terhadap langit seakan akan
hari mau hujan dan angin kencang, terasa dari goresan goresan Van Gogh membentuk awan.
6. Proporsi
Dalam lukisan ini pelukis berusaha menerapkan unsur-unsur supaya selaras dan seimbang
sesuai apa yang dinginkannya. Bisa dilihat dari gambar matahari yang dilukis, dalam realitas
bunga matahari seakan mengikuti arah pergerakan matahari dalam artian pada pagi hari
menghadap kearah timur, sedangkan pada sore hari menghadap kearah barat seakan mengikuti
arah pergerakan matahari, sedangkan sifat dari matahari yang bersinar terang menyinari alam
13

semesta dengan pancaran sinar begitu terang dan memberi warna dalam hidup, namun di lukisan
ini Van Gogh menjadikan potret dirinya sebagai matahari yang lagi bersinar terang.
D. Gaya
Aliran yang digunakan dalam lukisan ini yaitu aliran impressionisme, ciri lukisan
bertemakan alam yang dibuat secara langsung dan cepat, berdasarkan kesan pencahayaan, garis,
dan warna.
E. Kreatifitas
Pada lukisan ini pelukis sangat kreatif dalam melukiskannya. Hal ini terbukti dari usaha si
pelukis untuk menunjukkan makna yang terkandung dari lukisan tersebut seperti makna bunga
matahari bisa dijadikan sebuah tanda oleh Van Gogh yang mewakili dirinya bila kita melihat dari
perjalanan hidup Van Gogh yang tak begitu bahagia. Sebagai sebuah tanda yang kehadirannya
sangat mendukung dari lukisan ini, tanda memungkinkan timbulnya interprestasi. Tanda mengacu
kesebuah objek seorang Van Gogh yang berdiri memengang seikat bunga matahari yang ingin
memberi manfaat kepada orang lain sebagai mana layaknya matahari memberi kehidupan didunia
ini.
F. Selera
Tanggapan masyarakat terhadap lukisannya sangat positif bahkan ia telah merebut hati
para pecinta lukisan dan membuat dunia baru dalam dunia seni lukis untuk para pecinta
lukisannya.

14

THE LAST SUPER

Judul

: The Last Super

Seniman

: Leonardo da Vinci

Waktu Pembuatan

: 1495-1498

Ukuran

: 450 x 870 cm atau sekitar 15 kaki 29 kaki


Lukisan ini di beri nama The Last Supper. Namun orang Indonesia menyabutnya sebegai

lukisan Perjamuan Kudus. Paadhal arti dari The Last Supper itu sendiri adalah Perjamuan
Terakhir.
Lukisan yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci ini dibuat pada tahun 1495 sampai 1498.
Ukurannya 450 x 870 cm atau sekitar 15 kaki 29 kaki.
Leonardo da Vinci melukis The Last Supper pada dinding kering dengan alas di plester
basah, sehingga tidak benar-benar lukisan dinding. Karena fresko tidak dapat dimodifikasi
sebagai karya seniman, Leonardo malah memilih untuk menutup dinding batu dengan lapisan
pitch, Gesso dan damar wangi, kemudian cat ke lapisan pemeteraian dengan tempera. Karena
metode yang digunakan, potongan waktu tidak bertahan lama. Dan dalam beberapa tahun
penyelesaian itu sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran.
Dua salinan awal lukisan The Last Power ini diketahui ada, mungkin karya asisten
Leonardo. Salinan hampir ukuran asli, dan telah bertahan dengan kekayaan detail keaslian yang
masih utuh.
Pada awal 1517 lukisan mulai rusak terkelupas. Oleh Giorgio Vasari pada tahun 1556
(kurang dari enam puluh tahun setelah lukisan itu selesai) pada biografi Leonardo Da Vinci
menggambarkan lukisan sebagaimana telah hancur dan sangat rusak sehingga angka-angka yang
ada pada lukisan itu tak bisa dikenali. Pada tahun 1652 gambar pintu dipotong melalui lukisan,
ini masih dapat dilihat sebagai struktur berbentuk lengkung tak beraturan didekat pusat lukisan.
15

Diyakini, melalui salinan awal, bahwa kaki Yesus berada dalam posisi yang melambangkan
penyaliban yang akan datang. Lukisan yang berada dibalik tirai pada tahun 1768 tergantung di
atas lukisan untuk tujuan perlindungan, agar uap air yang terkandung dalam tembok tidak
merusak lukisan, dan setiap kali tirai ditarik, maka cat yang ada pada lukisan ikut menempel pada
lukisan.
Renovasi pertama dicoba pada tahun 1726 oleh Michelangelo Bellotti, yang mengisi
bagian yang hilang dengan cat minyak kemudian dipernis. Perbaikan ini tidak berlangsung
dengan baik dan renovasi lain dicoba pada tahun 1770 oleh Giuseppe Mazza. Mazza melepas
pekerjaan Bellotti kemudian dicat ulang sebagian besar lukisan itu, kecuali tiga wajah ketika dia
terhenti karena kemarahan publik. Pada tahun 1796 tentara Perancis Refectory digunakan sebagai
gudang senjata mereka melemparkan batu ke arah lukisan dan naik tangga untuk menggaruk
keluar Rasul. Ruang makan kemudian kemudian digunakan sebagai penjara tersembunyi. Barezzi
Stefano pada tahun 1821, seorang ahli dalam menghilangkan seluruh lukisan dinding dari
dinding-dinding mereka utuh, dipanggil untuk menghapus lukisan ke lokasi yang lebih aman,
Lukisan ini rusak parah sebelum menyadari bagian tengah karya Leonardo bukanlah lukisan.
Barezzi kemudian mencoba untuk menempelkan kembali bagian-bagian yang rusak dengan lem.
Dari 1901-1908, Luigi pertama Cavenaghi menyelesaikan studi hati-hati dari struktur lukisan,
kemudian mulai membersihkannya. Pada tahun 1924 Oreste Silvestri melakukan pembersihan
lebih lanjut, dan stabil beberapa bagian dengan semacam semen.
Lukisan yang mempunya banyak misteri ini telah menjadi salah satu pokok pikiran dalam
mebuat buku buku yang telah ternama. Seperti buku karangan Dan Brown seorang penulis
Amerika yang menulis buku Da Vinci Code. Yaitu salah satu buku terlaris di dunia.
Pada akhir tahun 1970-an Lukisan ini semakin memburuk dan tak bisa dikenali. Dari
1978-1999 Pinin Brambilla Barcilon dipandu proyek pemulihan besar yang berusaha untuk
menstabilkan lukisan ini secara permanen, serta mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh
kotoran, polusi, dan yang sesat 18 dan abad ke-19 upaya pemulihan. Sejak itu telah terbukti tidak
praktis untuk memindahkan lukisan ke lingkungan yang lebih terkontrol, ruang makan itu
bukannya dikonversi menjadi tertutup, iklim lingkungan yang terkendali, yang berarti bricking
atas jendela. Kemudian, dilakukan studi yang rinci untuk menentukan bentuk asli lukisan itu,
dengan menggunakan tes ilmiah (terutama inframerah reflectoscopy dan mikroskopis intisampel), dan gambar asli dipertahankan di Royal Library di Windsor Castle. Karna beberapa
daerah dianggap tidak memungkinkan. Lukisan ini kembali dicat dengan warna-warna cat air di
ditundukkan dimaksudkan untuk menunjukkan mereka tidak asli bekerja, sementara tidak terlalu
mengganggu.
Restorasi ini mengambil 21 tahun dan pada 28 Mei 1999, lukisan itu dimasukkan kembali
pada tirai, meskipun berniat pengunjung diharuskan untuk melihat lukisan selama 15 menit.
16

Ketika sudah dibuka, cukup kontroversi itu terangsang oleh perubahan dramatis dalam warna,
nada, dan bahkan beberapa bentuk wajah. James Beck, profesor sejarah seni di Columbia
University dan pendiri ArtWatch Internasional, telah kritikus yang sangat kuat.
Lukisan ini mempunya nilai lebih disamping nilai estetik nya yang begitu kaya akan
keindahan. Namun juga menyimpan sejarah yang sangat berharga bagi umat Kristiani seluruh
Dunia.
A. Gagasan
1. Latar Belakang
a. Pencipta

Leonardo da Vinci (15 April 1452 2 Mei 1519) adalah arsitek, musisi, penulis,
pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan
sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan
Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi
teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank
dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna.Selain itu, ia juga turut
memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner.
Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia anak dari Ser Piero
Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti
Leonardo putra Ser Piero asal kota Vinci.
Pada tahun 1476 tertuduh dengan kasus homoseksual dengan seorang model laki-laki
berusia belasan tahun yang bernama Jacopo Saltarelli. Sehingga beberapa tahun itu Leonardo
selalu berada di bawah pengawasan yang berwenang.
Pada usia belia, beliau sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai
melukis di Firenze.Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah
menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain
menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada
tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati(Duke) di sana.Hasil
karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama
17

kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja,
melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke
dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di
Milan dan untuk Paus Leo X di Roma
Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangeo dalam merancang katedral Santo
Petrus.Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari
burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku
catatanya sebanyak 7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh
manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun
dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedahbedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.
Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497
yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu.
Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah
spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa
citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain
menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.
Leonardo da Vinci wafat di Clos Luc, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan
dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.
Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau pernah memegang peranan sebagai
orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights
Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa
Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani
menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah
mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum
selibat. Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang
sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci
melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'.
Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan
sundal diperistri oleh Yesus.
Kegeniusan Leonardo terlihat dari banyaknya bidang yang ia kuasai. Ia adalah pelukis,
pematung, penemu, peneliti, ahli permesinan, ahli anatomi, matematika, ahli tumbuh-tumbuhan
dan binatang, optik, aerodinamik, bahkan pemusik handal. Ia belajar tanpa ada batasnya. Tentu
saja ini tidak berat karena ia tidak bekerja keras, ia hanya bersenang-senang. Untuk melukis
manusia, ia secara khusus mempelajari anatomi tubuh manusia.
18

b. Proses Penciptaan
Pada awal 1517 lukisan mulai rusak terkelupas. Oleh Giorgio Vasari pada tahun 1556
(kurang dari enam puluh tahun setelah lukisan itu selesai) pada biografi Leonardo Da Vinci
menggambarkan lukisan sebagaimana telah hancur dan sangat rusak sehingga angka-angka yang
ada pada lukisan itu tak bisa dikenali.
Dua salinan awal lukisan The Last Super ini diketahui ada, mungkin karya asisten
Leonardo. Salinan hampir ukuran asli, dan telah bertahan dengan kekayaan detail keaslian yang
masih utuh.
Pada awal 1517 lukisan mulai rusak terkelupas. Oleh Giorgio Vasari pada tahun 1556
(kurang dari enam puluh tahun setelah lukisan itu selesai) pada biografi Leonardo Da Vinci
menggambarkan lukisan sebagaimana telah hancur dan sangat rusak sehingga angka-angka yang
ada pada lukisan itu tak bisa dikenali. Pada tahun 1652 gambar pintu dipotong melalui lukisan,
ini masih dapat dilihat sebagai struktur berbentuk lengkung tak beraturan didekat pusat lukisan.
Diyakini, melalui salinan awal, bahwa kaki Yesus berada dalam posisi yang melambangkan
penyaliban yang akan datang. Lukisan yang berada dibalik tirai pada tahun 1768 tergantung di
atas lukisan untuk tujuan perlindungan, agar uap air yang terkandung dalam tembok tidak
merusak lukisan, dan setiap kali tirai ditarik, maka cat yang ada pada lukisan ikut menempel pada
lukisan.
Renovasi pertama dicoba pada tahun 1726 oleh Michelangelo Bellotti, yang mengisi
bagian yang hilang dengan cat minyak kemudian dipernis. Perbaikan ini tidak berlangsung
dengan baik dan renovasi lain dicoba pada tahun 1770 oleh Giuseppe Mazza. Mazza melepas
pekerjaan Bellotti kemudian dicat ulang sebagian besar lukisan itu, kecuali tiga wajah ketika dia
terhenti karena kemarahan publik. Pada tahun 1796 tentara Perancis Refectory digunakan sebagai
gudang senjata mereka melemparkan batu ke arah lukisan dan naik tangga untuk menggaruk
keluar Rasul. Ruang makan kemudian kemudian digunakan sebagai penjara tersembunyi. Barezzi
Stefano pada tahun 1821, seorang ahli dalam menghilangkan seluruh lukisan dinding dari
dinding-dinding mereka utuh, dipanggil untuk menghapus lukisan ke lokasi yang lebih aman,
Lukisan ini rusak parah sebelum menyadari bagian tengah karya Leonardo bukanlah lukisan.
Barezzi kemudian mencoba untuk menempelkan kembali bagian-bagian yang rusak dengan lem.
Dari 1901-1908, Luigi pertama Cavenaghi menyelesaikan studi hati-hati dari struktur lukisan,
kemudian mulai membersihkannya. Pada tahun 1924 Oreste Silvestri melakukan pembersihan
lebih lanjut, dan stabil beberapa bagian dengan semacam semen.
2. Tema
Lukisan ini mempunyai tema sebagai tanda pengkhianatan dari salah satu murid Yesus
yang ingin menyerahkann-Nya. Dan juga reaksi serta tindakan yang dilakukan oleh semua murid19

muridnya. Keindahan yang dimuliki lukisan ini juga terlihat dari kebersamaan mreka meskipun
mempunyai latar belakang yang berbeda. Dan Yesus sebagai guru dan panutan mereka. Dan
diatas meja yang tersedia Roti dan Anggur yang menjadi simbol daging dan darah Yesus untuk
murid-muridnya nikmati sebelum Dia mati dikayu Salib.
3. Interpretasi
Menurut saya lukisan ini menarik, karena

pada lukisan ini terdapat

sejarah cerita

perjamuan terkahir sebelum penyaliban Yesus. Lukisan ini mempunya nilai lebih disamping nilai
estetik nya yang begitu kaya akan keindahan. Namun juga menyimpan sejarah yang sangat
berharga bagi umat Kristiani seluruh Dunia.
B. Teknik/Bahan
Lukisan yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci ini dibuat pada tahun 1495 sampai 1498.
Ukurannya 450 x 870 cm atau sekitar 15 kaki 29 kaki.
Leonardo da Vinci melukis The Last Supper pada dinding kering dengan alas di plester
basah, sehingga tidak benar-benar lukisan dinding. Karena fresko tidak dapat dimodifikasi
sebagai karya seniman, Leonardo malah memilih untuk menutup dinding batu dengan lapisan
pitch, Gesso dan damar wangi, kemudian cat ke lapisan pemeteraian dengan tempera. Karena
metode yang digunakan, potongan waktu tidak bertahan lama. Dan dalam beberapa tahun
penyelesaian itu sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran.
C. Wujud
1. Kesatuan
Lukisan ini memiliki kesatuan ide yang sangat cemerlang. Tidak dipungkiri bahwa,
pekukis berusaha menyampaikan makna tertentu dari setiap goresan dilukisannya. Didalam
lukisan tersebut terdapat beberapa simbol yang membuat orang-orang menafsirkannya dengan
cara berbeda-beda.

2. Irama
Sebelum adanya renovasi lukisan ini tampak terlihat tak beraturan. Seperti halnya pada
gambar pintu yang dipotong melalui lukisan ini yang masih terlihat berbentuk lengkung tak
beraturan di dekat pusat lukisan.
3. Keselarasan/Keharmonisan

20

Keindahan yang dimiliki lukisan ini juga terlihat dari kebersamaan gambar yang ada pada
lukisan, meskipun sebenarnya mereka (gambar tersebut) mempunyai latar belakang yang
berbeda. Dan Yesus sebagai guru dan panutan mereka.
4. Keseimbangan
Ukuran keserasian lukisan ini memeliki perbandingan yang bagus dan sudah teratur serta
seimbang dari segala sisi walaupun telah mengalami renovasi berkali-kali demi mempertahankan
lukisan tersebut.
5. Kontras
Pada saat restorasi, lukisan ini dimasukkan kembali pada tirai, meskipun pengunjung
hanya

diharuskan melihat lukisan tersebut selama 15 menit. Ketika telah dibuka, cukup

kontroversi karena lukisan itu telah terangsang oleh perubahan dramatis dalam warna, nada, dan
bahkan beberapa bentuk wajah.
6. Proporsi
Pelukisa berusaha menempatkan unsur-unsur tertentu supaya selaras, seimbang dan
menarik. Hal ini karena pada awalnya sebelum renovasi, Leonardo da vinci melukiskan lukisan
ini pada dinding kering dengan alas diplester basah, sehingga tidak benar-benar terlihat lukisan
dinding. Karena fresko tidak dapat dimodifikasi sebagai karya seniman, Leonardo malah memilih
untuk menutup dinding batu dengan lapisan pitch, Gesso dan damar wangi, kemudian cat ke
lapisan pemeteraian dengan tempera.
7. Kilmaks
Klimaks pada lukisan tersebut yang terdapatnya unsur dari gambar tertentu yang
bermakna simbol-simbol tertentu.
D. Gaya
Gaya dari lukisan ini menganut aliran seni realisme. Hal ini karena pelukis berusaha
menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari tanpa
menambahkan interpretasi tertentu. Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di
perancis karena sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang ada dipertengahan abad 19.
E. Kreatifitas
Kreatifitas dari lukisan ini yaitu pelukis menampilkan berbagai desain yang menakjubkan.
Hingga sekarang, bahkan Einstein dan Isaac Newton pun dianggap tidak sanggup menyamai
kegeniusan Leonardo da Vinci.
F. Selera dan Agama
21

Lukisan ini mempunya nilai lebih disamping nilai estetik nya yang begitu kaya akan
keindahan. Namun juga menyimpan sejarah yang sangat berharga bagi umat Kristiani seluruh
Dunia. The Last Supper, dikatakan mengandung misteri terbesar dalam sejarah umat Kristen yang
dijaga ketat, bahkan dengan nyawa para pelindungnya selama beribu-ribu tahun.

22

Anda mungkin juga menyukai