(10)
Rifaatul Hasanah
(28)
ALIRAN NEO-KLASIK
Klasikisme adalah aliran pemikiran yang muncul di Eropa yang ditandai
dengan gaya arsitektur klasik Eropa sekitar tahun 3000 SM ( jaman Yunani ) sampai
abad ke 17 dan 18 ( Jaman Barok dan Rokoko ) dan aliran ini memberi pengaruh
kuat kepada kebudayaan saat itu secara keseluruhan.Aliran klasikisme mengacu
pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik.
Pengulangan gaya arsitektur yang dimulai pada abad ke 18 di Eropa membuktikan
bahwa arsitektur klasik masih diminati dan dianggap sebagai karya bermutu
tinggi.Pengulangan gaya arsitektur klasik secara utuh atau dominan disebut dengan
Neo-klasikisme. Dengan kata lain, Neoklasik adalah gaya arsitektur klasik yang
dimunculkan kembali sesudah jaman klasik meskipun dengan konstruksi, material
dan kadang fungsi yang berbeda, hal ini disebabkan karena kebutuhan orang akan
bangunan dan teknologi yang semakin maju.
Neo Klasikisme
Sikap rasional dan ilmiah menjadi inspirasi bagi berkembangnya aliran Neo
Klasikisme dalam seni rupa. Penggalian arkeologi kota Pompeii dan Herculaneum
pada abad ke-18 mendorong munculnya minat terhadap nilai-nilai klasik masa lalu.
Para seniman mendapat informasi baru tentang desain dan ornamentasi Klasik.
Minat terhadap negara Romawi kuno memunculkan kembali pemikiran tentang
sistem pemerintahan republik, yang dipandang sesuai dengan pemikiran politik pada
waktu itu, yaitu masa Revolusi Perancis.
Aliran Senirupa Neo Klasikisme sendiri muncul pertama kali di Prancis yaitu
Awal Revolusi Perancis pada sekitar tahun 1789, itulah yang menjadi titik akhir
kekuasaan feodalisme di Perancis yang telah berpengaruh pada perkembangan
kebudayaan di dunia. Revolusi Perancis tidak hanya merupakan perubahan tata
politik, tata sosial, tetapi juga berpengaruh pada bidang kesenian. Salah satunya
yaitu pengaruh raja atas perkembangan seni telah berakhir. Hal lain yang juga
menguatkan ialah pengaruh gereja terhadap proses penciptaan seni telah melemah.
Hubungan gereja dengan seniman tidak lagi terjalin kuat. Di samping itu, muncul
akademi;
Neoklasikisme juga menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin
kehidupan bangsawan
Neoklasikisme tidak menonjolkan peranan unsur pribadi dalam berkarya
senirupa.
Cenderung dilebih-lebihkan.
HASIL KARYA
David adalah seorang tokoh seniman lulusan Akademi Seni Lukis dan Seni
Patung Kerajaan yang pada masa sebelumnya tekun mengikuti kaidah-kaidah
akademis pada lukisannya, tiba-tiba melukis hal baru yang berjudul SUMPAH
HORATII yang dengan segera menjadi populer . Diambil dari novel HORATIUS
karangan Cornaille yang menceritakan adanya dua kelompok keluarga yang
berhubungan sangat erat karena tali perkawinan, namun
karena
keharusan
lukisan
ini
dengan
lukisan-lukisan
David
sebelumnya David sekedar mengikuti tradisi yang ada dengan melukis hal-hal yang
sensual, indah yang menjadi kegemaran para raja dan para bangsawan, maka kali
ini ia keluar dari tradisi tersebut dan menggarap sebuah tema yang berat, tidak
lazim dan mempunyai tujuan tertentu. Jika pada karya sebelumnya dapat dilihat
garis-garis yang lembut, komposisi yang manis serta obyek yang menarik, maka
pada Sumpah Horatii ini begitu berbeda, dimana obyeknya begitu dramatis, berat
dan tidak menggairahkan, tokoh-tokohnya tidak lembut dan cantik, sementara
pencahayaannya begitu tetrikal dan
emosi dan pikiran saja, tetapi harus juga dengan hati nurani dan perasaan. Pribadipribadi inilah yang kemudian muncul dan melahirkan mazhab Romantikisme.
ALIRAN ROMANTIK
Romantisisme atau Romantisme adalah gerakan seni rupa yang muncul pada
akhir abad ke-18. Dalam Romantisme unsur emosi lebih diutamakan dari pada
pikiran, tetapi seniman Romantis tidak hanya bekerja dalam satu gaya saja. Tidak
seperti Neo-Klasikisme, yang dapat disebut sebagai gaya, Romantisisme lebih
merupakan falsafah atau pandangan. Aliran ini mendorong orang untuk menghayati
perasaan melalui penghayatan indera serta lebih mempercayai intuisi dari pada
pikiran. Romantisisme muncul dalam beberapa gaya, tetapi seni lukis di Perancis
khususnya menunjukkan ciri khas Neo-Baroq, yang merupakan pengaruh Rubens.
Pendirian akademi pada masa Neoklasikisme bertujuan untuk meneruskan
dan mempertahankan tradisi klasik dan sekaligus sebagai pusat kegiatan seni
istana. Gaya seni akademi ini selanjutnya diteruskan oleh seni Romantisisme,
sehingga sangat wajar jika kedua gaya seni ini (Neoklasisisme dan Romantisisme)
dinamakan seni akademisme. Hal ini menjadi ciri perkembangan seni Perancis di
abad ke-18 dan ke-19.
Romantisisme berasal dari kata Perancis, roman (cerita), dan memang dalam
gaya Romantisisme juga mencerminkan adanya pengaruh sastra roman Perancis.
justru
menonjolkan
perasaan
pribadi
(emosional).
Jika dikaji secara mendalam, karya seni Romantisisme memiliki ciri-ciri khasnya
sebagai berikut:
Unsur
warna
dan
gelap
terang
ditonjolkan
untuk mencapai
kesan
Theodore Gericault, The Raft of the Medusa, Oil on Canvas, 491 cm 716 cm
(193.3 in 282.3 in)
Dalam lukisan ini objek rakit dan figur-figur membentuk komposisi diagonal untuk
menekankan kesan gerak. Unsur gelap-terang dibuat sangat kontras untuk
menggugah perasaan. Untuk mencapai efek realisme yang begitu kuat, Gericault
melakukan studi terhadap mayat-mayat di kamar mati. Dalam menggambarkan
manusia telanjang, Gericault mendapat pengaruh dari Michelangelo.
b. Eugene Delacroix (1798-1863)
Eugene Delacroix mendapat pengaruh dari Gericault serta inspirasi dari Rubens.
Berlawanan dengan Ingres, Delacroix mengutamakan warna dan goresan yang kuas
sebagai ciri khas lukisannya yang penuh emosi. Beberapa karya Delacroix
menjunjung nilai-nilai sesuai dengan isu-isu politik pada zamannya. Adegan seperti
dalam The Masacre at Chios (1821-1824) mendorong simpati bangsa Yunani dalam
perang kemerdekaan melawan Turki. Karya Delacroix Liberty Leading the People
(1830) mendukung semangat Revolusi Perancis pada tahun 1830.
Eugene Delacroix, Liberty Leading the People, Oil on Canvas, 260 cm 325 cm
(102.4 in 128.0 in)
Banyak karya Delacroix yang lain mendapat inspirasi dari karya sastra. Karya
Delacroix Death of Sardanapalus (1827) didasarkan pada puisi karya Lord Byron.
Puisi ini mengisahkan seorang raja Asiria yang memutuskan untuk bunuh diri dan
menyuruh agar semua harta bendanya dimusnahkan, dari pada jatuh ke tangan
musuh yang akan menyerbunya. Dari tempat tidur kematiannya Sardanapalus
menyaksikan sendiri gundiknya dan kuda-kudanya dibunuh saat berjuang membela
diri. Pelukis Romantis menyukai tema-tema yang mengandung sensualitas dan
kejahatan. Ungkapan kekerasan yang mencolok ditekankan dengan pencahayaan
yang dramatis, warna emotif, goresan kuas yang ekspresif, dan gerakan figur-figur
yang membentuk komposisi diagonal.
harapan itu musnah, karena melihat kekejaman tentara Napoleon. Setelah Perancis
berhasil
dikalahkan,
Goya
mulai
membuat
serangkaian
etsa
berdasarkan
Francisco Goya, The Third of May 1808, Oil on Canvas, 268 cm 347 cm (106 in
137 in)
Karya Goya The Third of May, 1808 (1814) merupakan peringatan tentang peristiwa
hukuman mati terhadap orang-orang Spanyol, yang melakukan perlawanan
terhadap tentara Perancis di Madrid. Goya melukiskan orang-orang itu dengan
penuh kekuatan emosi, dengan mengolah unsur gelap-terang. Ia menggambarkan
figur tentara Perancis seperti robot, mengarahkan senapannya pada tawanan yang
tampak tidak bisa berkutik lagi. Di sini tidak terdapat kesan heroik pada orang-orang
Spanyol itu, tetapi kengerian sebagai korban ketidakadilan.
Ia
biasanya
melukis dalam ukuran kecil, sebagai studi yang dilakukan secara langsung di
lapangan,
yang
kemudian
dipindahkan
dalam
ukuran
besar
di
studio.
Karya Constabel The Hay Wain (1821) menimbulkan rasa puitis yang mencerminkan
kecintaannya terhadap pemandangan alam Inggris. Lukisan itu menampakan
kesegaran alam, dengan cahaya matahari dan awan bergerak di atas sebuah desa.
Di sini tampak adanya perpaduan antara gaya naturalisme dan Romantikisme.
Constable memperkenalkan teknik melukis dengan goresan kuas pendek-pendek
dan warna yang terpisah-pisah, bukan bidang dengan sapuan warna campuran yang
merata. Ia mengoleskan warna putih secara tebal, untuk mengesankan kilauan
cahaya. Cara melukis ini dianggap sebagai antisipasi bagi munculnya Impresionisme
di Perancis.
John Constable, The Hay Wain, Oil on Canvas, 130cm 185cm (51.2 in 72.8 in)
Joseph Mallord William Turner, Fishermen at Sea 1796, Oil on Canvas, 914 mm x
1,222 mm (35.98 in x 48.11 in)
Hudson
River
School.
Lukisan
Cole
berupa
panorama
yang
perjalanan ke hutan-hutan untuk merekam alam secara langsung melalui sketsasketsa, dan kemudian menyelesaikannya dalam bentuk lukisan di studio.
Dalam karyanya, The Oxbow (1836), Cole memperlihatkan gambaran visual tentang
suatu tempat di tepi Sungai Conecticut. Dalam lukisan ini, awan tampak datang dari
arah kiri komposisi dan memberikan kesan kesegaran.
Thomas Cole, The Oxbow 1836, Oil on Canvas, 130.8 cm 193 cm (51 12
in 76 in)
ALIRAN REALISME
Realisme merupakan aliran/gaya yang memandang dunia ini tampa ilusi, apa
adanya tampa menambah dan mengurangi objek. Proklamasi realisme dilakukan
oleh dilakukan oleh pelopor sekaligus tokohnya yaitu Gustave Courber (1819-1877),
pada tahun 1855. Dengan slogannnya yang terkenal Tunjukkan malaikat padaku
dan aku akan melukisnya .Yang mengandung arti bahwa baginya lukisan itu ialah
seni yang konkret, menggambarkan segala sesuatu yang ada dan nyata.
Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang
benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari
kenyataan tersebut. Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek
dalam suatu Karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa
tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu
kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa
menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali
perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat.
Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai
perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru
penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak
zaman Gothic.
Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karyakarya Rembrandt Barbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada
alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris,
kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang
kemudian membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realisme. yang
dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah
kelompok di Perancis yang dikenal dengan nama Teknik Trompe loeil, adalah teknik
seni rupa yang secara ekstrim memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan
konsep realisme.
Untuk beberapa tahun pada akhir 1870, Munich telah menjadi basis bagi
sekelompok artis muda Norwegia yang memberikan kontribusi penting sebagai
Realis termasuk didalamnya adalah Hans Heyerdahl (1857-1913), Kitty L Kielland
(1843-1924), Harriet Backer (1845-1932), Erik Werenskiold (1855-1938), Christian
Skredsvig (1854-1924), Theodor Kittelsen (1857-1914) dan Gerhard Munthe (18491929). Selama tahun 1880, artis-artis ini pindah ke Paris, yang menjadi pusat baru
bagi para artis Norwegia. Disana mereka bergabung dengan dua figur penting
lainnya, Christian Krohg (1852-1925) dan Fritz Thaulow (1847-1906), keduanya
pernah belajar dengan Gude di Karlsruhe pada tahun 1870. Pelukis penting
beraliran Realis lainnya adalah Eilif Peterssen (1852-1928), yang tidak belajar di
Paris tapi di Italia.
Beberapa artis ini kemudian memilih untuk kembali ke Norwegia, dan pada
tahun 1882 mereka menyelenggarakan Hstutstillingen (Pameran Musim Gugur),
koleksi seni kontemporer Norwegia yang didanai publik mulai dari tahun 1884 dan
saat ini menjadi Pameran Seni Nasional. Pada saat yang bersamaan, mereka
mendirikan sistem baru dimana para artis tersebut menjual sendiri karya mereka,
memutuskan apa yang harus disertakan dalam pameran dan bahkan menyeleksi
komisi untuk seni umum. Diantara para kelompok artis yang kembali, ada beberapa
pribadi yang secara keras menolak nilai-nilai pendahulu mereka. Walaupun mereka
memiliki pandangan yang sama terhadap tradisi, para artis muda ini sangat berbeda
dalam hal tingkah laku dan temperamen. Konflik juga terjadi diantara kedua
kelompok. Satu
kelompok, dipimpin
gambar yang lebih baik daripada menjadi pelukis, memberikan kontribusi signifikan
terhadap nasionalisme dengan menggambarkan edisi standar Cerita Rakyat
Norwegia. Pengikut Werenskiold lainnya adalah Christian Skredsvig, yang menolak
untuk menekankan implikasi kesusasteraan dan simbolisme subyek lukisannya, dan
Eilif Peterssen, yang ambisinya terhadap lukisan bersejarah secara tidak langsung
mengikuti contoh pendahulunya. Kitty L Kielland, salah satu pelukis pemandangan
alam yang konsisten dalam periodenya, lebih banyak bekerja en plain air di Jren di
pantai Barat Norwegia. Gerhard Munthe, yang juga merupakan seorang nasionalis
memiliki hubungan dekat dengan petualang dan ilmuwan Fridjof Nansen, dan
bersama-sama membentuk Lysakerkretsen (Masyarakat Lysaker) untuk memajukan
nilai-nilai nasionalisme Norwegia.
Masyarakat ini bertemu dengan lawan tangguh yaitu Christian Krohg,
pemimpin Bohemian Oslo yang percaya bahwa menulis sama pentingnya dengan
melukis dan mengatakan bahwa semua seni nasional buruk dan semua seni yang
baik adalah nasional. Ia beranggapan bahwa fokus artistik harus dikonstrasikan
pada kehidupan yang dijalani dan dialami oleh individu. Di lain pihak, Fritz Thaulow
menginginkan seni hanya berfokus pada seni, mengatakan bahwa lebih banyak artis
harus
mengkonsentrasikan
energi
mereka
pada
proses
melukis
yang
radikal
Impresionisme,
Munch
mengikuti
Fauvisme,
Art
tren
noveau
baru
dan
dari
Eropa,
Jugend,
termasuk
kesemuanya
aliran
dengan
interpretasinya sendiri tentang bentuk, garis dan warna. Ia banyak bepergian keliling
Eropa,
yang
kemudian
memberikan
inspirasi
gaya
internasional
tentang
pemandangan alam yang sederhana dan garis abstrak, teknik pewarnaan yang
sederhana dan perbedaan mencolok dalam pencahayaan. Penerus Munch termasuk
Arne
Kavli
(1878-1970)
dan
Thorvald
Erichsen
(1868-1939),
ser
yang
menyatukan
kecenderungan
tahun
1890
dengan
Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.
Tokoh-Tokoh Realisme
1. Karl Pavlovich Bryullov ( Rusia : 12 Desember 1799 11 Juni 1852), adalah
pelukis Rusia. Ia dianggap sebagai tokoh kunci dalam transisi dari Rusia
Neoclassicism untuk romantisme .
2. Jean-Baptiste-Simeon Chardin (2 November 1699 6 Desember 1779) adalah
seorang pelukis Perancis abad ke-18. Ia dianggap master masih hidup dan juga
terkenal karena genre lukisan yang menggambarkan pelayan dapur, anak, dan
kegiatan domestik. Hati-hati komposisi seimbang, difusi cahaya lembut, dan butiran
impasto mencirikan karyanya.
3. Jean-Baptiste-Camille Corot (17 Juli 1796 22 Februari 1875) adalah seorang
pelukis Perancis pada zaman Renaisans di etsa . Corot adalah pelukis terkemuka
dari sekolah Barbizon Perancis pada pertengahan abad kesembilan belas. Ia
merupakan tokoh penting dalam lukisan pemandangan.
4. Jean Dsir Gustave Courbet (10 Juni 1819-31 Desember 1877) adalah seorang
pelukis Perancis yang memimpin Realis gerakan di lukisan abad ke-19 Perancis.
Gerakan Realis menjembatani gerakan Romantis (ditandai dengan lukisan Thodore
Gricault dan Eugne Delacroix ), dengan Sekolah Barbizon dan impresionis .
Courbet menempati tempat penting dalam lukisan abad ke-19 Perancis sebagai
pembaru dan sebagai seorang seniman bersedia untuk membuat komentar sosial
yang berani dalam karyanya.
5. Honor Daumier (26 Februari 1808 10 Februari 1879) adalah seorang pelukis
Perancis, ahli karikatur, dan pematung , yang bekerja menawarkan banyak komentar
tentang kehidupan sosial dan politik di Perancis pada abad ke-19.
6. Thomas Cowperthwait Eakins (25 Juli 1844 25 Juni 1916) adalah seorang
pelukis realis Amerika, fotografer, pemahat, dan seni rupa pendidik. Ia secara luas
diakui sebagai salah satu seniman yang paling penting dalam sejarah seni Amerika.
7. Ignacy Aleksander Gierymski (lahir 30 Januari 1850 di Warsawa , meninggal
antara 6 dan 8 Maret 1901 di Roma ) adalah seorang pelukis Polandia dari akhir
abad 19. Dia adalah adik dari Maksymilian Gierymski , sama-sama terkenal pelukis
cat air Polandia.
8. Michael William Harnett (10 Agustus 1848 29 Oktober 1892) adalah seorang
pelukis Irlandia-Amerika yang mempraktikkan trompe loeil (harfiah, bodoh mata)
gaya lukisan realistis. hidupnya masih obyek biasa, diatur pada birai atau tergantung
dari paku, yang dicat sedemikian rupa sehingga lukisan bisa salah untuk objek
sendiri.
9. Iga Le Nain pelukis Perancis bersaudara pada abad ke-17 : Antoine Le Nain
(c.1599-1648), Louis Le Nain (c.1593-1648), dan Mathieu Le Nain (1607-1677).
Mereka menghasilkan karya bergaya, potret dan potret miniatur.
10. douard Manet (23 Januari 1832 30 April 1883) adalah seorang pelukis
Perancis. Salah satu seniman abad ke-19 pertama pendekatan mata pelajaran
kehidupan modern, ia adalah seorang tokoh penting dalam transisi dari Realisme ke
Impresionisme .
11. Jean-Franois Millet (4 Oktober 1814 20 Januari 1875) adalah seorang pelukis
Perancis dan salah satu pendiri sekolah Barbizon di pedesaan Perancis. Millet
terkenal karena adegan dari petani petani, ia dapat dikategorikan sebagai bagian
dari gerakan naturalisme dan realisme.
HASIL KARYA
Lukisan Kakak dan Adik karya Basuki Abdullah (1978). Kini disimpan di Galeri
Nasional Indonesia, Jakarta.
Tokoh dari Aliran Realis ialah Trubus, S. Sudjojono, Agus Jaya Suminta, Dullah,
Tarmizi, dan Suromo.
ALIRAN SUREALISME
Pengertian Surealisme
Surealisme adalah suatu aliran seni yang menunjukkan kebebasan kreativitas
sampai melampaui batas logika. Surealisme juga dapat didefinisikan sebagai
gerakan budaya yang mempunyai unsur kejutan sebagai ungkapan gerakan filosofis.
Surealisme merupakan suatu karya seni yang menggambarkan suatu ketidak
laziman, oleh karena itu surealisme dikatakan sebagai seni yang melampaui pikiran
atau logika. Karya seni surealisme ini hanya dapat ditafsirkan oleh seorang seniman
yang menciptakannya dan sangat sulit bagi seseorang untuk menafsirkan karya seni
surealisme tersebut, karena pada hakikatnya surealisme bersifat tidak beraturan
atau alurnya melompat-lompat.
Adapun definisi lain yang menyatakan bahwa surealisme adalah sebuah
sebuah lukisan realisme atau naturalisme yang berupa daya khayal dan sesuatu
yang tidak mungkin atau merupakan sebuah mimpi. Asal kata surealisme pertama
kali muncul pada catatan tentang balet parade, pada tahun 1917 yang ditulis oleh
Guillaume Apolliuaire dalam karyanya Super Realisme atau surealisme.
Ciri - ciri :
Tokoh Tokoh
Salvador Dali
Berikut ini adalah beberapa karya dari Salvador Dali :
Sleep (1937)
Crucifixion 1954
Golconde 1953
Max Ernst
Berikut ini adalah beberapa karya dari Max Ernst :
Juan Miro
salah satu hasil karya Juan Miro yang terkenal
kedua, seniman kedua ini tanpa melihat hasil gambaran sebelumnya lalu
menggambarkan bagian atas tubuh, kemudian seniman yang ketiga dan keempat
melakukan hal yang serupa dengan seniman kedua, namun seniman ketiga ini
menggambarkan bagian kedua kaki, dan seniman keempat menggambarkan bagian
bawah
tubuh.
Setelah
semuanya
selesai,
lalu
para
seniman
tersebut
dimotivasi
secara
murni
oleh
keadaan
emosionalnya
selama
pembuatannya.
Seniman lainnya yang menggunakan teknik automatisme adalah pelukis
Spanyol bernama Joan Miro. Dalam Birth of the World (1925, Museum of Modern
Art, New York City), ia menuangkan zat warna secara acak ke atas kanvas dan
membiarkan lukisannya melaju melintasi permukaannya mengikuti grativasi,
menciptakan serentetan hasil yang tak bisa ia prediksikan ke depannya. Sejalan
dengan Masson, langkah dalam karya lukisan seniman lainnya malah dibuat lebih
secara sengaja dan diperhitungkan. Sang seniman mungkin telah merenungkan
warna yang akan dituangkan ke atas kanvas untuk beberapa lama, lalu terinspirasi
oleh bentuk-bentuk dan makna-makna yang mereka anjurkan, menambahkan
beberapa lekukan, bentuk-bentuk abstrak yang memunculkan wujud-wujud hidup.
Judul Birth of the World menyiratkan bahwa dunia diciptakan dari tiada, tetapi juga
merepresentasikan lahirnya kesadaran melalui penciptaan lukisan.
Beberapa surealis, diantaranya Ernst, Yves Tanguy dari Perancis, dan
Roberto Matta dari Chili, menggunakan kombinasi teknik-teknik tersebut untuk
menyiratkan keadaan alam mimpi atau untuk menghasilkan perbendaharaan abstrak
dari bentuk-bentuk. Sesudahnya, mereka mengalami kesulitan untuk menyimpannya
ke dalam sebuah kategori. Dalam karya Matta The Unknowing (1951, Museum of
Modern Art, Vienna, Austria) contohnya, sang seniman telah membuat ruang dan
objek-objek tiga dimensi yang kelihatan solid. Objek-objek tersebut, bagaimanapun
juga, sangat ambigu sehingga penyimak dapat melihatnya dengan berbagai cara
dan menyimpulkan interpretasi mereka masing-masing terhadap lukisan tersebut.