Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939,
yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri,
maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan
ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal
abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan
Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain
mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada
masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.
1. Stepping Type, tipe ini biasanya diterapkan pada bangunan2 bertingkat (skyscraper)
dengan mengimitasi bentuk ziggurat Persia kuno. Bangunan dibuat dalam tingkat2 dimana
semakin ke atas, ukurannya semakin sempit. Contohnya yang terkenal tentu gedung Empire
State Building yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia selama 4 dasawarsa,
bahkan kembali mengklaim gelar itu setelah WTC runtuh.
2. Classic Moderne, jika kalian pernah melihat kantor Daily Planet di film Superman Returns,
maka kalian mungkin mendapat gambaran seperti apa gaya ini. Gaya klasik ini diperindah
dengan hiasan2 berupa mural dan motif keemasan.
3. Streamline Moderne, gaya inilah yang sering kalian lihat jika kalian berkunjung ke pusat
kota Bandung ataupun Old Miami, Florida. Gaya inilah yang paling bersih ketimbang gaya
klasik yang kaya dekorasi, juga memiliki bentuk yang lebih aerodinamis. Berbeda dengan
gaya art deco streamline di Bandung, bangunan2 art deco di Miami, Florida lebih berwarna-
warni.
Chrysler Building di kota New York yang dirancang oleh William van Allen
(1928)
Gedung Radio Music City Hall oleh Donald Deskey juga di kota New York.
1900an, konsep ini sendiri berkembang di Indonesia ketika Indonesia mengalami masa
jajahan Kolonial Belanda. Villa Isola yang terdapat di kota Bandung adalah salah satu
bangunan dengan konsep art deco yang dibangun oleh Prof. Charles Prosper Wolff
Schoemaker.
The Plymouth
36 21st St., Anton Skislewicz
Skislewicz's second appearance on this list earns him a spot in the top three with a design
from 1940
Tokoh Art Deco dalam desain grafis yang terkenal, khususnya di Prancis diantaranya AM, Cassandre
dan Jean Calu
Art Deco sendiri tidaklah terwujud dengan sendirinya, melainkan dipengaruhi aliran kubisme dan
Fauvisme serta juga gaya primitive Afrika, Mesir dan Indian Aztec, Maya di Amerika Selatan. Jeff
Hoffman, Frank Lioyd, Adolf Loos yang merupakan pedisain Modernisme awal banyak diserap
kedalam Art Deco. Tersebar di dipenjuru Eropa, Perancis sebagai pusat Art Deco telah memiliki
sekolah seni dokaratif yaituh The Martine School yang berdiri sejak 1911. Gaya geometris Bauhaus
dari Jerman dibangunkan dengan bentuk-bentuk yang ekspresif banyak dimanfaatkan oleh para
desainer.
Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel,
pernis, inlaid wood (kayu hias) , kulit hiu, dan kulit zebra. Penggunaan yang tegas dari bentuk
bertingkat, sapuan kurva (tidak berliku-liku seperti Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif
pancaran matahari.
Istilah Art Deco berkembang sepanjang kemunculannya pada tahun 1925 tetapi tidak dipakai lebih
luas sampai tahun 1960. Gaya art deco diangap sebagai gaya yang berwawasan luas tentang
pandangan dekorasi modern yang dipengaruhi oleh berbagai macam sumber, contohnya: :
Kita dapat melihat maha karya Art Deco yang hingga kini masih berdiri kokoh di kota New
York, Amerika Serikat. Tepatnya di timur dari pulau Manhattan pada persimpangan
42nd Street dan Lexington Avenue yaituh Gedung Pencakar Langit Crysler (Gambar Kiri)
yang dibangun pada tahun 1928 hingga 1930 dengan tinggi 319 meter dan ditambahkan pada
puncaknya menjadi 365.8 M untuk Bank of America. Dirancang oleh William Van Allen.
Memiliki 1046 Lantai, hingga kini masih berfungsi sebagai perkantoran.
Ciri khas Art Deco yang berbentuk pola cevron atau zigzag dan motif pancaran matahari
yang. Yang dapat kita lihat memiliki kesamaan dengan kaya tradisional suku Maya di
Amerika Selatan. Pengunaan material Stainess Stell pada bagian luar gedung menegaskan
karakter Art Deco yang tegas dan kuat yang mereprestasikan kemajuan peradaban Amerika
Serikat dimasa perang.
KESIMPULAN
Bahwa Art Deco adalah sebuah maha karya yang dapat dikategorikan prestigius dan sama seperti aliran seni
rupa lainnya Art Deco memiliki masa kejayaan dimulai dari tahun 1920 hingga 1930 an. Yang dimulai dari
Perancis yang hancur karena perang dan membangun ulang negaranya dengan mengunakan konsep baru.
Konsep tersebut ingin menunjukan bahwa Perancis sebagai pelopor perubahan zaman yang dimulai dari seni
desain bangunan hingga tata busana. Art Deco sampai ke Amerika Serikat dan melahirkan budaya baru yaitu
budaya modern jazz dan meghasilkan broadway. Di Indonesia sendiri Art Deco pernah memiliki masa
keemasannya dan mayoritas bangunan terdapat di Kota Bandung yang nota bene pernah sengaja dihancurkan
untuk mengelabui para tentara Belanda yang ingin menguasai kota Bandung. Hal ini dapat kita lihat di area
Braga, Villa Isola Universitas Pendidikan Indonesia, dan banyak tempat lainnya. Dan di Ibu kota pun masih
dapat kita jumpai bangunan jadul yang bernuasa Art Deco seperti dikawasan Kota Tua DKI Jakarta. Art deco
sendiri memiliki ciri khusus seperti yang telah disebutkan didalam materi paper dan cenderung mengunakan
warna halus dan menonjolkan kilauan.