Anda di halaman 1dari 15

Aliran seni Art Deco

Pengertian Art Deco


Art Deco adalah gaya populer yang dimulai dari 1920 hingga akhir dekadenya di tahun 1939.
Art Deco banyak gunakan pada design arsitektur, idustri, interior, seni grafis dan film, serta
fesyen. Art deco sendiri berasal dari pameran pada tahun 1925 di yang berjudul “Paris
exposition des Art Decoratifs et Industries” di kota Paris, Perancis. Dalam pengertian lain,
Art Deco merupakan gabungan dari beberapa gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, yang
didalamnya terdapat Konstruktsionisme, Kubisme, Moderenisme, Bahaus, Art Nouveau, dan
Futurisme. Art Deco sangat terkenal apabila dilihat pada design alat transportasi seperti
mobil, pesawat terbang, dan kapal laut sehingga dianggap sebagai simbol modernitas.
Meskipun banyak muatan politik atau filsafat di dalam Art Deco, namun secara murni Art
Deco memiliki sifat dekoratif. Pada eranya, gaya ini dianggap anggun , fungsional, dan ultra
modern.

SEJARH ART DECO


Setelah Eksposisi Dunia 1900, berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kelompok
seniman dekorasi resmi yaituh ,La Société des artistes décorateurs. Para pendirinya antara
lain adalah Hector Guimard,Eugène Grasset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene
dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada
umumnya. Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer yang dimulai dari 1920 hingga 1939,
Nama Art Deco diberikan sebagai nama lambang kemajuan peradaban yang popular antara
tahun 1920 sampai dengan 1930. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan desain
tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional. Wajarlah bila
mereka mengorganisir Exposition Internationaledes Arts Décoratifs et Industriels Modernes
(Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925,
yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis. Gerakan awal
ini disebut Style Moderne. Periode atau Gaya Periode Modern antara dua perang dunia inilah
"Art Deco" sebuah langgam eklektik muncul dengan menyatukan kosa-kosa bentuk dari
berbagai sumber. Dimulai dari Perancis kata Art Deco merupakan singkatan dari Art
Decoratif yang muncul dalam nama penyelenggaraan pameran "Exposition Internationale
des Arts Decoratifs et Industriels Modernes" 1 pada tahun 1925. Dalam pameran inilah
ditampilkan langgam baru dalam desain untuk seni terap dan arsitektur yang kemudian
menyebar ke seluruh dunia. Art Deco adalah sebuah kontradiksi yang terlahir diantara
kegemilangan tahun 20-an dan depresi (tekanan) tahun 30-an. Ketika orang ingin melupakan
trauma perang dunia, menikmati hidup dan melihat ke masa depan, tampilah Art Deco yang
mewakili pola kehidupan keseharian dan gaya elegan, canggih dan modern. Langgam baru ini
mewarnai dan terlahir bersamaan munculnya gaya hidup baru yang mengekspresikan
kemakmuran hidup. Fashion, grafis, desain produk dan film menampilkan idiom-idiom yang
sama pada saat yang bersamaan. Hiburan dan perjalanan menjadi berita-berita baru sebagai
perayaan lahirnya era komersialisme dan teknologi baru seiring dengan munculnya kecepatan
sebagai metafora pada era modern. art deco sangat mempengaruhi seni dekoratif waktu itu
yang berkembang seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual
seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis,bangunan dan film. Gerakan ini pada awal
mulanya dalam pengertian tertentu, Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Art Deco
muncul dari sebuah periode ketika industrialisasi yang pesat telah mengubah macam
budaya. Salah satu atribut utama adalah pelukan dari teknologi yang terbaru .Hal Ini sangat
berarti membedakan Art Deco dari motif organik yang banyaknya disukai oleh
pendahulunya yaitu Art Nouveau. Art Deco banyak mengunakan gradasi warna yang halus
serta warna yang mengesankan efek kilauan atau lengkungan logam dalam sebuah karya
seninya .Art Deco juga banyak menggunakan bahan-bahan mahal dan sedikit ornamen hias
yang bisa lebih menarik banyak perhatian . Ornamen yang digunakan dalam Art Deco lebih
beraturan dan banyak menggunakan garis-garis lurus atau persegi. Selama masa jayanya, Art
Deco menggambarkan kemewahan, glamor, kegembiraan, dan iman dalam kemajuan sosial
dan teknologi. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar dan maksud politik atau
filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif.

TOKOH ART DECO

Tokoh Art Deco dalam desain grafis yang terkenal, khususnya di Prancis diantaranya AM,
Cassandre dan Jean Calu

CIRI KHAS DAN KARAKTERISTIK ART DECO

Art Deco sendiri tidaklah terwujud dengan sendirinya, melainkan dipengaruhi aliran kubisme
dan Fauvisme serta juga gaya primitive Afrika, Mesir dan Indian Aztec, Maya di Amerika
Selatan. Jeff Hoffman, Frank Lioyd, Adolf Loos yang merupakan pedisain Modernisme awal
banyak diserap kedalam Art Deco. Tersebar di dipenjuru Eropa, Perancis sebagai pusat Art
Deco telah memiliki sekolah seni dokaratif yaituh The Martine School yang berdiri sejak
1911. Gaya geometris Bauhaus dari Jerman dibangunkan dengan bentuk-bentuk yang
ekspresif banyak dimanfaatkan oleh para desainer.
Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless
steel, pernis, inlaid wood (kayu hias) , kulit hiu, dan kulit zebra. Penggunaan yang tegas dari
bentuk bertingkat, sapuan kurva (tidak berliku-liku seperti Art Nouveau), pola-pola chevron ,
dan motif pancaran matahari.
Istilah Art Deco berkembang sepanjang kemunculannya pada tahun 1925 tetapi tidak dipakai
lebih luas sampai tahun 1960. Gaya art deco diangap sebagai gaya yang berwawasan luas
tentang pandangan dekorasi modern yang dipengaruhi oleh berbagai macam sumber,
contohnya: :

• Awal pekerjaan arsitek Wiener Werkstätte; disain industri fungsional,


dengan akar pada akhir abad ke sembilan belas.
• Awal pekerjaan dan pikiran dari Weimar Bauhaus menyangkut tahap penunjukkan dirinya di
dalamnya.
• Pahatan dan keramik gaya Yunani jaman kuno perancangan semakin sedikit mendekati
periode kuno
• Bentuk fractionated, kristal dari dekoratif kubis dan futuristi
• Fauve, warna palet
• Bentuk yang menjengkelkan dari gaya radikal Neoklasik memacu terbentuknya gaya art deco:
Boullée, Schinkel
• Art deco sering dihubungkan dengan musik Jazz
• Motif binatang dan bentuk daun-daunan tropis, ziggurats, kristal, sunbursts, motif air
mancur yang disesuaikan mode
• Gaya art deco juga mempengaruhi penampilan wanita, yaitu gaya atletik luwes " modern"
wanita, rambut yang dipotong pendek menandakan gadis modern tahun l920-an
• Tahun teknologi mesin dimana ditemukan radio dan pemancar.

ART DECO PADA SENI BANGUNAN


Kita dapat melihat maha karya Art Deco yang hingga kini masih berdiri kokoh di kota New
York, Amerika Serikat. Tepatnya di timur dari pulau Manhattan pada persimpangan 42nd
Street dan Lexington Avenue yaituh Gedung Pencakar Langit Crysler (Gambar Kiri) yang
dibangun pada tahun 1928 hingga 1930 dengan tinggi 319 meter dan ditambahkan pada
puncaknya menjadi 365.8 M untuk Bank of America. Dirancang oleh William Van Allen.
Memiliki 1046 Lantai, hingga kini masih berfungsi sebagai perkantoran.

Ciri khas Art Deco yang berbentuk pola cevron atau zigzag dan motif pancaran matahari
yang. Yang dapat kita lihat memiliki kesamaan dengan kaya tradisional suku Maya di
Amerika Selatan. Pengunaan material Stainess Stell pada bagian luar gedung menegaskan
karakter Art Deco yang tegas dan kuat yang mereprestasikan kemajuan peradaban Amerika
Serikat dimasa perang.

Amerika Serikat dimasa perang dunia mencitrakan dirinya


sebagai negara yang memiliki kemajuan peradabannya melaui Ibu Kotanya New York
(sebelum dipindahkan ke Washington D.C) melalui desain bangunannya yang
merepresentasikan AS yang tangguh, anggun dan megah.Selain gedung Crysler, dan gedung
Empire State, masih ada tempat dimana menjadi daerah Bersejarah Art Deco yang berlokasi
di ujung selatan pantai Miami, Florida (gambar kanan) yang juga berkembang dimasa perang
dunia 1920-an hingga 1930-an.

ART DECO DALAM TEKNOLOGI OTOMOTIF


Streamlined
Dalam tahun 1930an, Art Deco
dikenal sebagai sosok teknologi dan kecepatan di Amerika Serikat. Hal tersebut terlihat pada
pengunaan bahan-bahan yang modern dan glossy, permukaan yang halus dan garis mendatar
yang aerodinamis. Versi Art Deco yang lebih halus dikenal sebagai Streamlined Modern yang
menggantikan detail pola geometris pada masa awal Art Deco.
Donald Beskey yang merupakan perancang asal Amerika Serikat menciptakan interior
yang dilengkapi dan dipadupadankan dengan pengunaan material baru seperti Barkelit (suatu
jenis plasstik), chrimeplated metal, batu bara dan linoleum. Perncang yang berasal dari
Negara Paman Sam, Raymond Leiwy, membawa Art Deco kedalam perumahan masyarakat
dengan desain garis yang ramping untuk coldspot refigenerator.
Di 1940-an gaya Art Deco cukup berpengaruh dan cukup diperhitungkan seperti
banyak gaya desain klasik lainnya. Art deco mencerminkan suatu momen dalam budaya
kultur modern-the-age-of jaz yang divisualisasikan pada garis mobil yang ramping (mobil
streamline).

ART DECO PADA DUNIA FESYEN

Pengaruh Art Deco Terhadap dunia fesyen di Amerika dan Eropa sangatlah kuat di era
1920’an namun istilah “Art deco” sendiri tidak dikenal.
Beberapa brand ternama mengusung konsep “Art Deco” pada motif pakaian, perhiasan,
sepatu, bandana, warna cat kuku, sepatu, dan lain sebaginya. Dari era “Art Deco” sendiri
hinga kini dianggap sebagai gaya vintage namun dunia fesye mode dewasa ini mengangkan
kembali trend mode zaman dahulu khususnya “Art Deco”.

ART DECO DI INDONESIA

Di Indonesia tentunya banyak bangunan bergaya Art Deco


yang masih harus dicari dan diteliti.Berawal dari rasa ingin tahu lebih mendalam mengenai
Art Deco, kami mencoba menginjakan kaki di kawasan Kota Tua Jakarta yang dimulai dari
Stasiun Jakarta Kota atau yang lebih dikenal dengan istilah Stasiun Beos.Kata “Beos” sendiri
diperkirakan berasal dari nama Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij ( Maskapai
Angkutan Kereta Api Batavia Timur). Versi lain, Beos berasal dari kata Batavia En
Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya. Stasiun ini diresmikan pada tahun 1928 oleh
Gubernur Jendral JHR. A.C.D. de Graeff. Dirancang sebagai sebuah arsitektur bergaya Art
Deco, oleh seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung, FJL Ghijsels pada tahun 1928
dengan sebutan Stasiun Batavia Selatan (Batavia Zuid). Stasiun ini dianggap sebagai salah
satu monumen terpenting dalam wacana arsitektur bergaya Indis (Indische Bouwen) – gaya
yang memadukan unsur arsitektur modern Barat dengan nilai nilai lokal.

Museum Bank Mandiri

Dilanjutkan ke Gedung Museum Bank Mandiri (ex-Nederlandsche Handel-Maatschappij


(NHM)) dirancang oleh 3 orang arsitek belanda yaitu J.J.J de Bruyn, A.P. Smits dan C. van de
Linde. Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka
secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gedung ex-NHM ini tampak
kokoh dan megah dengan arsitektur Niew Zakelijk atau Art Deco Klasik.

Museum Keramik dan Seni Rupa

Dan destinasi terakhir kami yaitu Museum Keramik dan Seni


Rupa yang terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI
Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta.
Disana kami menemukan perabot makan dan tanga bergaya Art Deco Klasik.

Beberapa bangunan di Indonesia yang bernuasa Art Deco

Villa
Kawasan Isola Upi Bandung
Braga, Bandung

Bioskop Megaria, DKI Jakarta


Banyak warisan gedung-gedung bergaya Art Deco peninggalan bersejarah peralihan dari era
kolonial hingga kemerdekaan di berbagai kota di Indonesia yang menjadi saksi bisu transisi
sejarah dan kehidupan social. Indonesia sudah tidak asing dengan Art Deco.

KESIMPULAN
Bahwa Art Deco adalah sebuah maha karya yang dapat dikategorikan prestigius dan sama
seperti aliran seni rupa lainnya Art Deco memiliki masa kejayaan dimulai dari tahun 1920
hingga 1930 –an. Yang dimulai dari Perancis yang hancur karena perang dan membangun
ulang negaranya dengan mengunakan konsep baru. Konsep tersebut ingin menunjukan bahwa
Perancis sebagai pelopor perubahan zaman yang dimulai dari seni desain bangunan hingga
tata busana. Art Deco sampai ke Amerika Serikat dan melahirkan budaya baru yaitu budaya
modern jazz dan meghasilkan broadway. Di Indonesia sendiri Art Deco pernah memiliki
masa keemasannya dan mayoritas bangunan terdapat di Kota Bandung yang nota bene pernah
sengaja dihancurkan untuk mengelabui para tentara Belanda yang ingin menguasai kota
Bandung. Hal ini dapat kita lihat di area Braga, Villa Isola Universitas Pendidikan Indonesia,
dan banyak tempat lainnya. Dan di Ibu kota pun masih dapat kita jumpai bangunan jadul
yang bernuasa Art Deco seperti dikawasan Kota Tua DKI Jakarta. Art deco sendiri memiliki
ciri khusus seperti yang telah disebutkan didalam materi paper dan cenderung mengunakan
warna halus dan menonjolkan kilauan. Dan Art Deco sendiri masih diterapkan pada desain
bangunan rumah minimalis dan juga dalam pembuatan beberapa mobil sport

SARAN
Art Deco dapat dikatakan warisan sejarah yang berharga hingga saat ini, dan di republik ini
banyak terdapat peninggalan seni art deco dalam bentuk bangunan yang memiliki nilai
historis. Baiknya kita menjaga sisa peninggalan sejarah yang menjadi monumen perjalanan
sejarah negera ini agar tidak lenyap dimakan zaman.

Gedung Chrysler, New York

Didesain oleh arsitek William van Alen dan selesai dibangun pada tahun 1930, dulunya
gedung ini adalah gedung tertinggi di dunia.

Chrysler building merupakan sebuah pencakar langit 77 lantai tertinggi di dunia antara tahun
1930-1931, sampai diresmikannya Emperial State yang mempunyai 100 lantai. Namun
sampai saat ini masih merupakan gedung tertinggi dengan material bata.
Gedung yang beraliran Art Deco Karya William Van Alen ini terasa menonjol dibandingkan
dengan pencakar langit yang telah ada di New York pada saat itu.

Gedung Chrysler tidak sekedar beraliran Art Deco, namun bangunan ini merupakan pencakar
langit bercorak baru. Bentuknya yang menggairahkan seolah merangkum energi dan
keflamboyannan kawasan Manhattan pada akhir tahun 1920-an. Seluruh keinginan untuk
mencapai ketinggian dan segenap gairah teatrikal tampak ditampilkan pada bagian puncak
bangunan yang megah tersebut.

Romantisme Gedung Chrysler tampaknya merupakan gambaran yang paling pas tentang
bentuk perkembangan pencakar langit yang diinginkan New York daripada pencakar langit
bercorak historis maupun gaya International Style. Dengan
segenap keanehannya, kualitas rancangan Gedung Chrysler
sebagai suatu karya arsitektur berasal dari kemampuannya
untuk menjadi romantis dan irasional maupun tidak terlihat
bodoh sehingga dapat menjadi bahan tertawaan.

Tidak mengherankan apabila Chrysler Building merupakan


simbol Kota New York selama setengan abad. Suatu
bangunan yang dapat lebih mempengaruhi emosi daripada
mempengaruhi pemikiran intelektual. Pada awal berdirinya
bangunan ini, banyak arsitek yang tidak menyukainya.
Kenneth Franzheim menjuluki Alen sebagai “badut dari
profesi arsitek”. Akan tetapi pada kenyataannnya bangunan
inilah yang lebih sukses dibandingkan pencakar langit lain
yang ada.

Data Teknis

 Nama = Chrysler Building

 Arsitek = William Van Alen

 Owner = Walter P.Chrysler

 Fungsi = Gedung perkantoran

 Lokasi = perpotongan 42nd street dan Lexington Avenue, Midtown, Manhattan, New
York City, U.S.A

 Jumlah lantai = 77 lantai

 Tinggi Gedung = 1.046 kaki/319 meter

 Luas lantai = 111.201 m2

 Tahun berdiri = 1928-1930

 Gaya = Art Deco

 Biaya = $ 20 juta

 Material = beton, batu bata (muka bangunan), baja

 Jmlh jendela = 3.882 buah

 Baja struktur = 20.961 ton

 Paku keling = 391.881 buah


 Batu bata = 3.826.000 buah

Konsep Pemilihan Lokasi

Lokasi yang telah disediakan oleh owner memang dirasa tepat, karena memang berada pada
zone diperbolehkannya bangunan tinggi. Letaknya yang berada di persimpangan jalan 42nd
street dan Lexington Avenue membuat bangunan dapat lebih terekspose dan dapat dinikmati
secara langsung dari dua arah yang berbeda.

Konsep Bentuk Tampilan Bangunan dan Gaya


Arsitektur Yang Dipakai

Chrysler Building merupakan contoh bangunan


beraliran Art Deco. Hal ini sangat terlihat dari detail
ornamen kepala bangunan yang terinspirasi dari
abstraksi kap mobil Chrysler keluaran 1929. Yaitu
hiasan-hiasan dengan lengkungan tajam dan garis zig-
zag dan jendela segitiga yang dikerjakan 3000 pekerja.
Pada keempat sudut lantai 61 terdapat hiasan kepala
burung garuda. Pada lantai 31 terdapat ornamen yang
merupakan tiruan radiator mobil Chrysler.
Gaya Art Deco juga tampak pada lobby yang dihiasi marmer afrika.
Bentuk penampilan bangunan Chrysler sebenarnya merupakan bentuk final dari beberapa
rancangan yang salah satunya beratap bulat. Tidak ada satupun yang sebaik versi final yang
kemudian dibangun. Semula Van Alen berpendapat bahwa pencakar langit ini seharusnya
mempunyai bentuk atap bulat, sehingga memberikan sentuhan Byzantium atau Moor.
Tentunya hal ini merupakan penyeleasaian yang buruk untuk dasar bangunan yang indah,
bergaya modern, dan bernuansa ceria.
Bagian puncak atap sendiri juga bukan rancangan asli. Bentuk
ini muncul sebagai akibat persaingan yang tajam pada masa itu.
Ketika Gedung Chrysler sedang dibangun, seorang mantan
pekerja Van Alen H.Craig Severance dengan koleganya Yosou
Matsui, mendirikan bangunan setinggi 66 lantai di 40nd Wall Street.
Atap bangunan ini membentuk piramida yang kaya akan
ornamen (namun tidak sama dengan atap Gedung New York
Central). Tinggi gedung Chrysler adalah 925 kaki, sedang
bangunan di 40nd Wall Street yang merupakan kantor pusat Bank
of Manhattan Company direncanakan memiliki ketinggian 927 kaki. Hal ini tentunya
menjadikan karya Severance bangunan tertinggi di dunia pada saat itu.

Van Alen yang sangat ingin meraih gelar tersebut kemudian menambahkan puncak atap yang
dirakit secara diam-diam dalam cerobong lift Gedung Chrysler, dan memasangnya sesaat
sebelum bangunan secara keseluruhan selesai selama 90 menit. Tambahan ini menjadikan
Gedung Bank of Manhattan Company tertinggal jauh pada urutan kedua.
Kejadian ini mewakili “kegialaan” akan pencapaian ketinggian bangunan yang merasuki para
arsitek dan developer pada tahun menjelang pergantian dekade.

Konsep Sistem Struktur

Struktur yang dipakai pada Chysler building adalah struktur rigid frame dengan konstruksi
beton bertulang dengan baja dan bata. Pemilihan struktur tepat karena memang sesuai
perhitungan struktur yang mampu menahan segala beban bangunan tinggi.
Hingga menjadikan Chrysler building mendapat gelar bangunan struktur tertinggi di dunia
sebelum Menara Eifell selesai dibangun.

Grand Hotel Preanger Berciri Bangunan Kuno Art Deco


Senin, 03 Desember 2012 11:00 JELAJAH - NUSANTARA

Salah satu hotel di Kota Bandung yang masih mempertahankan ciri khas bangunan kuno
berdesain art deco adalah hotel Grand Hotel Preanger. Sebuah hotel yang terletak di jalan
Asia-Afrika yang bergaya art deco geometric.
Grand Hotel Preanger pada awalnya merupakan sebuah toko hingga kemudian mengalami
beberapa kali renovasi dan berubah fungsi menjadi hotel. Grand Hotel Preanger terletak di
Jalan Asia Afrika No. 81, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. Hotel berada
padalokasiyang strategisdengan batas utara: Jalan Naripan, batas Timur: Jalan Tamblong,
batas Selatan: Jalan Asia Afrika, batas barat: Dinas Pekerjaan Umum. Kini kawasan tersebut
telah menjadi kawasan perkantoran dan pusat perdagangan.

Grand Hotel Preanger didirikan pada tahun 1897 oleh W. H.C Van Deertekom dengan gaya
arsitektur Baroq. Pada tahun 1930an Hotel Preanger mengalami perluasan dan perombakan
oleh arsitek ternama Prof. Ir. C. P. Wolff Schoemaker dengan gaya arsitektur modern
fungsional stream line dengan art deco Geometrik. Pada bagian muka hotel tampak hiasan
yang mirip gaya Indian di Amerika Selatan. Pada tahun 1980-an bangunan ini kembali
mengalami perluasan, terutama pada bagian timur sisi timur. Gaya arsitektur yang
ditampilkan saat ini banyak mendapat pujian sebagai karya baru yang serasi dengan
bangunan lama.

Rancangannya yang baru sangat memperhatikan gaya dan desain bangunan lama yang
menjadi acuan utama. Hotel ini di desain ulang oleh C.P. Wolff Schoemaker pada tahun 1929
dibantu oleh seorang muridnya sebagai juru gambar yang tak lain adalah Ir. Soekarno, yang
kemudian menjadi presiden pertama Indonesia. Hotel Preanger menghadap ke arah Selatan ke
Jalan Asia Afrika, dengan luas bangunan ± 1638 m², dan berdiri diatas tanah seluas ± 2572
m².

Sekitar lima meter sebelah barat hotel (dimuka gedung PU) terdapat patok sebagai tanda 0
(nol) Km Kota Bandung, yang dibuat oleh oleh Gubernur Jendral Daendels pada tahun 1894,
pada waktu pembuatan Jalan Pos. Hotel ini dijadikan sebagai objek wisata budaya karena
berada berdekatan dangan bangunan-bangunan kuno di sekitar kawasan alun-alun. Hotel ini
relatif banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat.

Meskipun telah beberapa kali direnovasi, Grand Hotel Preanger tetap menampakkan eksterior
klasiknya yang bersejarah. Masih dipertahankannya bentuk bangunan kuno tersebut,
membuat Grand Hotel Preanger memiliki nilai lebih. Banyaknya bermunculan hotel-hotel
baru di Bandung tak membuat Grand Hotel Preanger tergeser dari persaingan.

Anda mungkin juga menyukai