Swara Patra 57
pa menggunakan bahan tambahan (Pedoman 2. Material yang mudah didapat. Sebagian
Beton, 1971). Berdasarkan beratnya, beton besar dari material-material pembentuk-
diklasi kasikan menjadi tiga jenis, yaitu : nya, biasanya tersedia di lokasi dengan
harga murah atau pada tempat yang tidak
1. Beton normal (normal weight concrete),
terlalu jauh dari lokasi konstruksi.
yaitu beton dengan berat sekitar 2400 kg/
m 3. 3. Kekuatan tinggi.
2. Beton ringan (light-weight concrete), ya- 4. Daya tahan yang tinggi terhadap api dan
itu beton dengan berat kurang dari 1800 cuaca.
kg/m 3. Pada bangunan tepi pantai dan bangunan
3. Beton berat (heavy-weight concrete), yai- yang bersinggungan dengan tanah biasanya
tu beton dengan berat lebih dari 3200 kg/ digunakan beton dengan mutu tinggi. Hal ini
m 3. dimaksudkan agar penetrasi air laut ke dalam
beton menjadi semakin sulit karena tingkat
Susunan beton secara umum terdiri dari :7 –
kepadatan beton yang tinggi. Sehingga kekua-
15% PC, 16 -21% air, 25 – 30% pasir , dan
tan beton yang berada di lingkungan laut ti-
31 – 50% kerikil. Kekuatan beton terletak
dak mengalami perubahan.
pada perbandingan jumlah semen dan air,
rasio perbandingan air terhadap semen (W/C
ratio) yang semakin kecil akan menambah ke-
kuatan (compressive strength) beton, selama D. Kerusakan Beton
campuran cukup plastis dan beton dapat dipa-
Diantara masalah yang sering dijumpai ada-
datkan secara sempurna dengan agregat yang
lah masalah keretakan yang terjadi pada ba-
baik. Sifat dan karakter mekanik beton secara
han tersebut. Keretakan pada beton bertulang
umum adalah sebagai berikut :
dapat timbul pada saat pra-konstruksi dan pas-
1. Beton sangat baik menahan gaya tekan ca konstruksi.
(high compressive strength), tetapi tidak
Sebenarnya setiap beton bertulang yang diap-
begitu pada gaya tarik (low tensile streng-
likasikan pada struktur bangunan pasti akan
th) bahkan kekuatan gaya tarik beton ha-
terjadi retakan, yang harus dipertimbangkan
nya kurang lebih 10% dari kekuatan gaya
adalah apakah retakan tersebut dapat ditolerir
tekannya.
karena tidak berbahaya atau retakan tersebut
2. Beton tidak mampu menahan gaya te- membahayakan struktur bangunan secara ke-
gangan (tension) yang tinggi, karena elas- seluruhan. Keretakan pada beton bertulang ini
tisitasnya rendah. disebabkan oleh beberapa hal, karena penga-
3. Konduktivitas termal beton relatif rendah. ruh dari sifat beton itu sendiri maupun faktor
Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan lingkungan luar yang mempengaruhi beton
utama dalam pembuatan struktur, hal ini di- secara langsung.
karenakan beton memiliki faktor-faktor yang Dilihat dari jenis retakannya, ada dua jenis
menjadi keunggulannya, antara lain : keretakan pada beton bertulang yaitu retakan
1. Kemudahan pengolahannya yaitu dalam yang terjadi saat pembuatan beton dan retak-
keadaan plastis, beton dapat diendapkan an yang terjadi setelah beton selesai dibuat.
dan diisi dalam cetakan.
Swara Patra 59
6. Cara penulangan maan air hujan masuk meresap kedalam pori-
pori beton yang kemudian mencapai tulangan
Hal yang paling umum terjadi adalah kete-
pada beton.
balan dari tulangan sampai permukaan beton
terlampau besar. Hal ini sebenanrnya kurang Apabila saat air hujan telah mengenai baja tu-
tepat karena fungsi dari baja tulangan tersebut langan, maka akan terjadi reaksi antara baja
adalah untuk menahan gaya lintang (pada ba- tulangan dengan tulangan yang menyebakan
lok dan plat), deformasi akibat lendutan, serta baja tulangan menjadi berkarat atau korosif.
gaya geser. Akibat korosifnya baja tulangan dan ditambah
faktor luas seperti pembebanan mengakibat-
Jika tebal selimut beton terlampau besar
kan beton akan mengalami retak-retak.
makan retakan biasa terjadi mulai dari per-
mukaan struktur beton sampai pada bagian
2. Pembebanan
tulangan yang ada didalamnya. Seharusnya
tulangan dibuat agak keluar, dan selimut atau Setelah struktur beton bertulang sudah jadi
kulit yang membungkus tulangan dibuat seti- dan bangunan secara keseluruhan telah siap
pis mungkin (1,5 s/d 2 cm). Karena gaya ta- untuk digunakan, maka struktur beton bertu-
rik dan gaya tekan paling besar terjadi pada lang tersebut akan menerima beban-beban.
ujung permukaan beton tersebut. Beban-beban yang bekerja pada struktur be-
ton bertulang secara umum terdiri atas bebe-
an sendiri dan beban luar (beban akibat angin,
manusia, beban gempa, dsb).
Apabila struktur beton bertulang tersebut me-
nerima beban sesuai dengan kapasitas atau
kuat dukung beban yang direncanakan, seha-
rusnya struktur beton tersebut akan baik-baik
saja. Tetapi kadangkala beton akan menerima
beban diluar kemampuannya, dan biasanya
pembebanan yang melebihi kapasitas yang
Gambar 2. Contoh Penulangan Pada Struktur Beton
Bertulang (Reinforced Concrete) telah direncanakan itulah yang menyebabkan
keretakan pada struktur beton.
Faktor- faktor penyebab keretakan beton
Pada saat terjadi keretakan, besi tulangan
yang terjadi setelah pembuatan beton ber-
(pada daerah tarik) tersebut mulai mengambil
tulang, antara lain adalah :
alih secara penuh beban tarik yang terjadi. Ar-
1. Pengaruh lingkungan tinya beton (daerah tarik) sudah tidak memikul
beban tarik. Beban tarik dialihkan ke besi tu-
Karena beton bertulang pada bangunan meng- langan. Secara struktural kondisi ini memang
alami kontak langsung dengan cuca luar, pe- dirancang seperti itu dan kekuatan struktur
ngaruh cuaca ini sedikit banyakanya memberi masih dapat dipertanggung jawabkan. Beton
andil dalam keretakan pada beton, sehingga yang retak saat beban mulai bertambah sama
konstruksi bangunan yang berumur cukup sekali tidak berarti ada kegagalan struktur.
lama banyak mengalami retakan. Salah satu
pengaruh lingkungan yang menyebabkan be- Lokasi retakan yang terjadi saat beban mu-
ton retak adalah akibat dari air hujan. Akibat lai membesar adalah pada daerah tumpuan /
sekian lama beton pada bangunan tua mene- ujung balok sisi atas dan tengah bentang di
rima air hujan secara langsung, lama – kela- sisi bawah. Keretakan seperti retak rambut ti-
Swara Patra 61
2. Epoxy Resin struktur. Komposit beton polimer merupakan
Resin yang digunakan pada umumnya berasal perkembangan yang relatif baru dan telah di-
dari epoxide, polyester, acrylic atau polythe- gunakan dalam aplikasi struktural sejak tahun
ne. Penerapan resin untuk pekerjaan perbaik- 1950. Mereka memiliki kekuatan yang sangat
an memerlukan pemahaman menyeluruh ten- tinggi dan lebih tahan lama dan tahan terha-
tang sifat kimia dan sik dan kinerjanya dalam dap kebanyakan bahan kimia dan asam.
struktur, terutama dengan berlalunya waktu Terdapat 3 (tiga) jenis komposit beton poli-
dan di lingkungan yang tidak bersahabat. mer, yaitu polymer impregnated concretes
Aplikasi resin epoksi teknik sipil contohnya (PIC), polymer concretes (PC), dan polymer
seperti memperbaiki retakan, perbaikan struk- cement concretes atau polymer modi ed con-
tur beton yang tererosi, perbaikan jembatan, cretes (PCC or PMC). Semua tiga jenis kom-
saluran air, kolom dan balok yang berkarat posit beton polimer berguna untuk melaku-
secara kimia. kan perbaikan dan pekerjaan restorasi pada
struktur yang rusak. Penggunaan komposit ini
Umumnya bahan resin digunakan dalam pe-
untuk aplikasi post-distress dan post-failure
kerjaan perbaikan dan restorasi dimana sifat
terus meningkat karena daya tahan superior,
seperti, kekuatan tinggi (karenanya bagian ti-
ikatan yang sangat baik dengan struktur be-
pis), adhesi yang sangat baik (dengan demiki-
ton induk, abrasi superior dan sifat tahan aus,
an tambalan kecil), waktu curing lebih cepat
tingkat resistensi yang tinggi terhadap bahan
(sehingga menghemat waktu), dan ketahanan
kimia seperti klorida dan asam, dan penye-
kimia yang tinggi diperlukan. Salah satu re-
rapan airnya sangat rendah. Perbaikan retak
sin yang paling banyak diadopsi adalah dari
dapat dengan mudah dilakukan dengan cara
epoksida.
menyuntikkan beton polimer yang rusak aki-
Mortar resin dapat diperoleh dengan menam- bat korosi tulangan yang bisa terkelupas dan
bahkan pengisi seperti pasir kasar atau pasir diganti dengan beton polimer.
kapur yang dikalsinasi. Reaksi kimia dimulai
segera setelah resin dan pengeras digabung-
kan. Kebanyakan kombinasi memiliki pot-life 4. Sealants
antara 30 dan 60 menit. Mereka mengem- Banyak jenis sealant yang tersedia di pasaran
bangkan kekuatan dan sifat perekat yang sa- untuk menyegel retakan pada struktur beton.
ngat baik dan tahan terhadap banyak bahan Penggunaan sealant harus memastikan inte-
kimia selain memiliki ketahanan terhadap air gritas struktural dan kemampuan servis. Mere-
yang baik. ka juga harus berfungsi sebagai perlindungan
terhadap pelepasan cairan berbahaya, gas,
Resin epoksi yang pada masa curing diberikan
dan zat lain yang tidak diinginkan yang akan
pengeras memberikan hasil akhir yang ber-
mengganggu kualitas beton. Dalam kasus per-
macam-macam. Setelah masa curing, mereka
baikan permukaan yang retak, retakan perta-
membentuk sistem ireversibel (thermosetting).
ma kali membesar di sepanjang permukaan
3. Polymer Concrete Composites yang terbuka dan ditutup dengan sealant.
Sebagian besar kekurangan yang ditemukan
Daya tahan beton juga dapat ditingkatkan
pada beton struktural biasa diatasi dengan
terutama di permukaan dengan penerapan
menggunakan komposit beton polimer baik
berbagai bahan yang membuatnya tahan air,
dalam bentuk lapisan permukaan di atas struk-
mengeras dan tahan terhadap serangan kimia.
tur atau dengan memasukkannya ke dalam
Beberapa sealant yang digunakan untuk per-
Swara Patra 63
perbaiki kerusakan yang terjadi akibat kele-
bihan beban pada struktur, kebakaran, tum-
bukan dengan kapal, atau korosi khususnya
pada zona percikan.
Pada kasus ini dimana area yang luas mem-
butuhkan restorasi, metode perbaikan dan
pemilihan material sangatlah penting jika
penyusutan atau retakan menyebabkan jalur
kebocoran pada beton induk dan permukaan
material perbaikan.
Pada saat material perbaikan mempunyai ke-
tebalan yang besar, retak akibat suhu bisa ter-
jadi akibat dari kenaikan suhu meskipun air
di lingkungan sekeliling mampu menurunkan
suhu.
Selain itu, perbaikan pada perkuatan sering
diperlukan karena adanya distorsi dan korosi
Gambar 3. Formwork for Placement by Pumping yang cukup besar pada perkuatan.
Prosedur dari perbaikan beton skala besar
pada struktur di bawah air antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Persiapkam area yang rusak.
2. Bersihkan area perkutan secara menyelu-
ruh.
3. Tentukan tipe bekisting yang sesuai ber-
dasarkan metode penempatan material
perbaikan.
4. Kurangi kontaminasi beton akibat air laut
dengan pembilasan bekisting dengan be-
ton segar sebelum menuangkan material
perbaikan.
5. Pemompaan digunakan sebagian besar
waktu untuk menempatkan material per-
baikan dan harus dimulai dari bagian ba-
wah bekisting untuk mendorong air kelu-
ar dari bekisting dari bawah.
Gambar 4. Bird’s-Mouth Type Formwork for Surface
Spalling Repair
3. Penggantian agregat pada beton (prepla-
2. Perbaikan beton skala besar pada struktur
ced aggregate concrete)
di bawah air (large scale repair of under-
Setelah bekisting dipasang pada area yang
water structural concrete).
akan diperbaiki, agregar dengan gradasi yang
Metode ini cocok digunakan pada saat mem-
Swara Patra 65
tebal keseragaman. Ketebalan maksimum
shotcrete adalah 50 mm, meskipun lapisan
Prosedur pemasangan steel sleeve adalah se-
kedua dapat dipasang apabila lapisan yang le-
bagai berikut :
bih tebal dibutuhkan.
1. Persiapkan pilar atau kolom yang rusak
6. Metode steel sleeve untuk perbaikan
dari beton yang sudah lemah ikatannya
beton pada struktur bawah air.
dan biota laut.
Pada metode ini steel sleeve digunakan pada 2. Pasang klam sementara sebagai pendu-
sekeliling pilar atau kolom setelah itu ruang kung atau cinicin penutup di sekeliling
antara sleeve dan pilar atau kolom diisi de- pilar atau kolom di bawah area yang ru-
ngan mortar beton. Sleeve dapat didesain un- sak.
tuk menciptakan ruang apabila dibutuhkan
3. Kedua bagian semi lingkaran dari steel
perkuatan untuk mencegah korosi.
sleeve.
Sleeve perlu dibuat melebihi bagian atas dan 4. Pompa grout atau semen pada bagian ba-
bawah pilar atau kolom beton yang menga- wah sleeve.
lami kerusakan dan mampu menahan gaya
5. Lepaskan pendukung sementaran dan ap-
dari kolom apabila tulangan tidak mampu
likasikan proteksi terhadap korosi pada
menahannya karena mengalami korosi. Con-
sleeve.
toh dari sleeve dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
F. Penutup
Pada bangunan tepi pantai, beton akan ber-
singgungan dengan air garam yang mengan-
dung NaCl yang dapat meresap ke dalam
beton sehingga dapat merusak dan bahkan
menghancurkan beton. Oleh sebab itu perlu
dilakukan tindakan perbaikan dan rehabilitasi
beton. Material yang digunakan dalam kegi-
atan perbaikan antara lain adalah semen gro-
ut, epoxy resin, polymer, sealants, steel ber
reinforced concrete (SFRC), dan bahan-bahan
lainnya.
Metode perbaikan beton pada struktur ba-
ngunan pada umumnya dikelompokkan men-
jadi 3 (tiga), yaitu :
1. Penyuntikan (injection) pada retakan, lu-
bang, atau honey-comb area.
2. Perawatan permukaan (surface treatment)
3. Pelepasan dan penggantian material atau
area yang mengalami kerusakan
Hidayat, Rizqi Rizaldi. 2011. Rancang Bangun Alat Pemisah Garam Dan Air Tawar Dengan
Menggunakan Energi Matahari. Departemen Ilmu Dan Teknologi Kelautan Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor
https://theconstructor.org/
http://tukangbata.blogspot.co.id/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-sementasi.html
Hunggurami, Elia. 2014. Pengaruh Masa Perawatan (Curing) Menggunakan Air Laut Terhadap
Kuat Tekan Dan Absorpsi Beton. FST Undana
Departemen Pekerjaan Umum. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung.
Swara Patra 67