Anda di halaman 1dari 37

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2018-
2019

SEJARAH
DAN TEORI
ARSITEKTUR I
art
deCo

FADHILA AZ ZAHRA 175060501111018 | JEREMIA CRISTANTO WIBISONO


175060501111033
LINGGA PRASETYA DWIPUTRA 185060500111019 | HANIFA TRINANDA NATASHA
185060500111043
AYUDIAH ANNISA HARYANI 185060501111027 | AULA SEKAR ARUM PERTIWI
185060507111001

KELAS C – KELOMPOK 3
DAFTAR I

Art Deco SI 1
Latar Belakang Kelahiran Art Deco 3
Pengaruh Art Deco 8
Tokoh-Tokoh Art Deco 11
Pameran Seni 1925 14
Furnitur Art Deco 18
Bangunan Art Deco 24
Perbedaan Art Deco Dengan Art 30
Nouveau
32
Kesimpulan
Daftar Pustaka
ART DECO

Dari tahun ke tahun karya desain selalu berkembang, seiring


perkembangan budaya, teknologi, sosial, dan ekonomi. Salah satu
perkembangan pesat dikarenakan adanya revolusi industri. Revolusi
industri menyebabkan perkembangan kota-kota di eropa sangat pesat
dan hal itu mempengaruhi desain-desain pada masanya. Gaya Art Deco
sendiri yang berarti seni hias, bermula setelah Perang Dunia 1 dan
berakhir sebelum Perang Dunia 2.
Art Deco dipengaruhi banyak macam aliran modern seperti
futurism, cubism, dan fauvism. Art Deco menggabungkan semua unsur
tersebut menjadi penemuan baru, menjadikan karya-karyanya tidak
hanya sekedar indah, namun juga fungsional. Art Deco menjadi sebuah
ekspresi seni yang menyambut masa di mana dunia seolah bergerak dan
berkembang dengan sangat cepat karena adanya perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi-teknologi baru. Sehingga, Art Deco
memiliki berbagai ciri khas, yaitu indah, mewah, anggun, serta yang
utama adalah sangat modern dibandingkan dengan gaya-gaya sebelumnya.

|1
Pada masa perjalanan era tersebut,
Art Deco telah menjadi keuntungan besar
dalam perkembangan kota-kota, terutama
dalam desainnya. Art Deco menekankan
desainnya pada hasil penerapannya dan
menjadikan karya desain unik yang
sebelumnya hanya dapat dinikmati oleh
golongan orang-orang kelas atas, kini
dapat dinikmati oleh semua golongan
masyarakat.

|2
LATAR BELAKANG
KELAHIRAN ART DECO

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya arsitektur adalah salah satu bentuk karya
seni yang diperlukan untuk melengkapi kebutuhan masyarakat. Arsitektur tentunya
membutuhkan seni dekoratif. Seni dekoratif ini nantinya akan menambah perhatian
masyarakat untuk melihat dan menikmati keindahan dari seni arsitekur tersebut.
Karya seni dekoratif ini juga memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung dalam
memaknai sebuah karya arsitektur. Perkembangan arsitektur sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi yang ada. Era Art Deco sendiri dikenal dengan era perubahan
dan perkembangan seni arsitektur dan seni dekoratif.

Sumber: https://en.wikipedia.org/

Seni dekoratif seperti ini biasanya terdapat pada dinding-dinding bangunan


yang memiliki unsur keindahan lebih dibandingkan dengan benda hias lainnya. Benda
hias diantaranya berupa patung dan lukisan. Seni dekoratif memiliki nilai yang
lebih, biasanya dikarnakan karya seni dekoratif memiliki makna khusus yang
terkandung dalam karya tersebut. Seni dekoratif diterapkan pada bagian-bagian
bangunan yang nantinya akan menambah kesan dari bagian tersebut. Seni dekoratif
juga harus mempertimbangkan fungsi dari bangunan tersebut. Kesan yang ditimbulkan
melalui seni dekotatif akan memberikan suasana dan pengalaman ruang yang baik
bagi orang yang mengunjungi tempat tersebut. Seni tersebut dapat mengisahkan
sesuatu layaknya cerita. Berbagai macam jenis dari seni dekoratif ada yang melalui
proses pemahatan, seperti patung. Ada juga yang berupa lukisan. Begitu juga dengan
material yang digunakan pada seni dekoratif ini terdiri dari berbagai material,
tidak selalu menggunakan satu material saja.

|3
Era Art Deco merupakan era perubahan dibidang seni
dekoratif yang merupakan bagian dari arsitektur. Art Deco
sendiri tumbuh dan berkembang dibeberapa bagian di Eropa
dan juga Amerika. perubahan yang terjadi pada era Art
Deco, yaitu perubahan dibagian seni yang lebih berkembang
atau bisa dikatakan modern. Era ini lebih megutamakan
bentuk-bentuk streamline. Bentuk streamline adalah bentuk
atau mode yang bersumber dari bentuk-bentuk geometri yang
nantinya akan dikembangkan menjadi bentuk-bentuk yang
lebih menarik dengan bahan dan material yang tentunya
lebih berkualitas. Pengembangan bentuk-bentuk geometri
Sumber: https://en.wikipedia.org/
nantinya akan menjadi bentukan baru yang bila mana
dipadukan dengan material yang baik dan berkualitas akan
menghasilkan sebuah seni yang berkualitas juga.

Nama Art Deco sendiri berasal dari kata


l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs
Industriels et Modernes yang berlangsung di
Paris, Perancis. Pada saat itulah nama atau
istilah dari Art Deco mulai dikenal dan
digunakan banyak orang untuk menamai karya seni
yang pada saat itu sedang populer dengan bentuk-
bentuk yang lebih modern. Sebelumnya, gaya Art
Sumber: https://en.wikipedia.org/
Deco sendiri sudah ada dan digunakan di daerah
Amerika dan Eropa dengan nama Namun
Modernistik ataukonferensi yang diadakan di Paris,
pada saat
1925 Style.
barulah istilah Art Deco mulai muncul dan digunakan. Pada saat Art Deco masuk,
masyarakat sangat antusias akan karya seni tersebut dikarenakan Art Deco muncul
dengan bentuk yang sangat erat di masyarakat, yaitu bentuk geometri yang dikreasikan
menjadi bentuk-bentuk yang menarik. Bentuk geometri yang awalnya terkesan biasa
menimbulkan perhatian dari masyarakat ketika Art Deco muncul. Walaupun sebenarnya
gaya ini sudah muncul dengan sebutan modernistik, tetapi tidak mengurangi
antusiasme masyarakat tentang gaya yang berkesan modern ini.

Sebelum dinamakan Art Deco, gaya ini disebut “modernistik” yang ada sejak
Perang Dunia I. Beberapa hal yang menginspirasi perkembangan gaya arsitektur Art
Deco, seperti aspek fashion, lukisan, otomotif, etnik kuno, dan desain grafis.

|4
f a s h i o n

Fashion kerap disangkutpautkan Adapun tokoh lain yang berperan


dengan busana dan cara berpakaian. Di dalam perkembangan Art Deco di bidang
balik busana yang berkelas pasti ada Fashion. Beliau melatarbelakangi
desainer yang bekerja untuk merancang perkembangan Art Deco melalui acara
busana tersebut. Pada umumnya, sasaran Ballet Russes di mana acara ini
yang utama adalah wanita yang selalu menampilkan balet dengan sistem
ingin terlihat lebih baik melalui cara keliling (tur) mengelilingi Eropa.
berpakaiannya. Desainer yang terkenal Modernistik yang ditampilkan pada acara
pada saat itu aalah Paul Poiret, seorang ini adalah penggabungan bidang-bidang
desainer yang menggunakan ciri khas yang menghasilkan koreografi, desain
avant-garde. Avant-garde sendiri ialah pakaian, dan desain grafis. Desain baju
sesuatu yang bersifat baru (kreasi yang ditampilkan sesuai dengan
baru), sering juga disebut bersifat kebutuhan dari penari balet tersebut.
inovatif. Paul Poiret ini sendiri Ada juga fashion Haute Couture,
mencoba untuk mendesain sesuatu hal yang merupakan sebuah acara fashion
yang baru pada dunia fashion, seperti yang menampilkan desain gaun para
inovasi celana panjang, bra, dan desainer pada saat itu. Menampilkan
bandana. unsur minimalis pada Art Deco dengan
Pada era dengan wanita-wanita gaya yang sederhana dan garis-garis
yang lebih memilih untuk menggunakan yang tegas.
gaun, saat munculnya celana panjang
untuk kaum wanita, karya ini menjadi
pusat perhatian di kalangan para wanita
saat itu. Selain munculnya celana
panjang, Paul Poiret juga memunculkan
ide untuk menciptakan bra. Paul Poiret
ingin memberikan gaya yang santai dari
gaya-gaya yang ada sebelumnya yang
terkesan formal atau kaku. Penemuan
celana panjang ini memberikan kesan
yang lebih nyaman dan santai untuk
digunakan oleh para wanita. Dengan itu,
Paul Poiret adalah salah satu tokoh dari
perkembangan Art Deco. https://en.wikipedia.org/

|5
l u k i s a n
Lukisan yang terkenal pada masa ini ialah
lukisan dari seorang seniman yang bernama Tamara
de Lempicka. Dengan gaya bohemian yang berciri
khas jelas dan tegas, lukisan yang diciptakan
menggunakan warna yang tebal dan terkesan
menonjol. Sehingga karya dari beliau dapat
dikatakan merupakan salah satu yang
melatarbelakangi perkembangan Art Deco. Sumber:
https://en.wikipedia.org/

o t o m o t i f
Otomotif bergaya Art Deco ditandai dengan
munculnya mobil, kapal laut, dan pesawat terbang
dikarnakan otomotif-otomotif tersebut memiliki bentuk
geometri yang mengalami proses modernisasi. Seperti
halnya otomotif yang lainnya, yaitu Orient Express
yang merupakan transportasi darat yang dinamakan
Sumber:
kereta api. Kereta api ini memiliki bentuk jendela
https://en.wikipedia.org/
dengan material kaca dengan desain yang cukup
minimalis dan megutamakan unsur futurisme, di mana
unsur ini merupakan salah satu ciri khas yang kental
dari Art Deco. Kaca tersebut didesain oleh Rene
Lalique. Beliau juga mendesain kaca yang menghiasi
ruang makan di sebuah kapal mewah yang bernama
Normandie. Hal ini menjadikan beliau sebagai tokoh
Sumber:
https://en.wikipedia.org/ dari Art Deco dengan karya futurismenya.

e t n i k k u n o
Etnik kuno juga merupakan latar belakang dari
Art Deco, di antaranya adalah etnik Mesir. Didukung
dengan penemuan dari seorang arkeolog bernama Howard
Carter yang mencoba menggali kuburan Firaun,
menyebabkan para desainer mulai mendesain dengan
menggunakan bentuk geometri seperti piramida, garis
Sumber: lurus, serta motif-motif yang sederhana. Karya dari
https://en.wikipedia.org/
bangsa Aztec yang menggunakan unsur geometri dan
garis lurus diakui sebagai salah satu pelopor
kemunculan gaya Art Deco.

|6
p e n t a s s e n i r a s h i t a m

Ada juga sebuah acara yang bernamakan Bal Negre


yang merupakan salah satu pelopor. Yang menunjukkan
adanya peluburan budaya antara ras kulit hitam dan
ras kulit putih. Pada era ini ras kulit hitam tidak
mendapat hak yang sama dengan ras kulit putih.
Terdapat perbedaan yang sangat terlihat namun, muncul
sebuah pertunjukan yang diadakan oleh ras kulit hitam
yang bernama Bal Negre pertunjukkan ini menjadi sebuah
Sumber:
kebebasan dan kesamaan hak yang dimiliki ras kulit
https://en.wikipedia.org/
hitam. Mereka memperlihatkan rasa kekagumannya lewat
acara yang bernama Bal Negre. Kebebasan tersebut
membuat ras kulit hitam menghadirkan sebuah jenis
musik baru yang dinamakan musik jazz. Musik ini
sendiri ditandai sebagai bentuk kebebasan terhadap
ras kulit hitam. Awalnya musik hanya dapat dinikmati
oleh ras kulit hitam namun seiring berjalannya waktu
ras kulit hitam juga mendapatkan kebebasan dan
Sumber:
menciptakan sebuah karya. Hal ini juga disebut sebagai
https://en.wikipedia.org/
kemunculan Art Deco

d e s a i n g r a f i s

Salah satu produk bermerek yang terkenal


hingga saat ini yaitu Chanel, yang
dipercaya mempelopori gaya Art Deco dalam
bidang desain grafis. Terlihat dari logo
yang cukup minimalis namun tetap berkesan
sangat mewah oleh Gabrielle Bonheur Sumber:
“Coco” Chanel. Logo dari merek Chanel https://en.wikipedia.org/

memiliki bentukan geometris yang


dikembangkan dan keseimbangan desain logo
yang simetris. Bentuk logo ini
terinspirasi dari motif yang ada pada
jendela chapel. Sumber:
https://en.wikipedia.org/

|7
PENGARUH
ART DECO

g a y a h i d u p b a r u

Memasuki jaman modern, membuat


banyak hal yang dipertimbangkan
diawal abad ke 20. Penyetaraan
anatara pria dan wanita memberi efek
yang sangat besar. Setelah perang
dunia, jumlah pria sangat banyak
mengalami reduksi yang dramatis.
Setidaknya ada satu pria yang
meninggal dari 20 pria yang ada.
Secara langsung ini membuat peluang
wanita untuk memerdekan dirinya
semakin besar. Banyak wanita pada
jaman ini berambut pendek,
menggunakan celana, dan banyak barang
pasar yang target penjualnnya adalah
wanita. Bahkan wanita yang
menggunakan flapper atau sering
disebut flapper girls secara terang
Bee Jackson
Saat berada di kejuaraan Charleston di masa Jazz terangan merokok, minum alcohol, dan
Age, 1920
Dalam buku Art Deco karya Judith Miller & Nicholas pergi ke tempat tempat yang
M. Dawes 2005
didominasi oleh para pria. Sebesar
Banyak masyarakat pinggiran yang itu efek pengaruh
terkena Art DecoArtdanDeco.
melahirkan
Banyak
“Female
bermunculan Bar- Bar yang menawarkan cocktail Liberation”.
dan sejenisnya, terutama di Amerika
dan Eropa. Art Deco sendiri dikembangkan banyak oleh para pemuda pemuda heroic
dalam berperang, menghasilkan banyak pemuda pemuda tradisional dari pinggiran,
berperilaku layaknya masyarakat modern. Banyak juga masyarakat yang menjadi OKB.
Berkurangnya penduduk yang ada, membuat orang orang pinggiran menerima subsidi
dari pemerintah lebih besar menyebabkan terlahirnya budaya baru bagi orang-orang
pinggiran menjadi orang kaya baru.

|8
p e r u b a h a n g a y a d i s e l u r u h d u n i a

Globalisasi menjadi suatu fenomena yang tak


terbantahkan, bahkan saat tahun 1930 pun globalisasi
memegang peranan kuat dalam perkembangan Art Deco.
Pengaruh gaya Art Deco tidak bisa dihindari di
berbagai negara. Seperti halnya Jerman, Amerika,
India, Belanda, Asia Tenggara, bahkan Afrika. Jepang
yang notabene adalah negara sekutu, mendapat pengaruh
Art Deco juga di negaranya. Pangeran Ashasi merupakan Noritake
Japanese Porcelain Ashtray, 1930
orng terkaya di Jepang yang datang ke Perancis Dalam buku Art Deco karya Judith
Miller & Nicholas M. Dawes 2005
membawa sebuah artefak modern dan ditugaskan oleh
Henri Pin untuk membuat residence elite di tengah
Kota Tokyo pada akhir tahun 1920 dengan perabot
artistes decorateurs dan perlengkapan Lalique. Kini
kawasan itu dibukan menjadi museum dengan nama Teien
Art Museum.

Arsitek – arsitek bergaya Art Deco yang paling


terkenal berasal dari Amerika. Chrysler Building bisa
dikatakan sebagai symbol dari Art Deco merupakan
bangunan yang tercipta dari tangan arsitek William
Van Alen asal Amerika. Selain itu, banyak bangunan
bangunan yang berada di California dan Florida
menggunakan gaya yang sangat kental Art Deco pada
akhir tahun 1930. Bangunan bangunan itu banyak
meliputi hotel, pasar modern, dan rumah yang sampai
hari ini masih eksis.

William Van Alen


Chrysler Building, 1931
Dalam buku Art Deco karya Judith
Miller & Nicholas M. Dawes 2005

|9
b e r a w a l n y a m o d e r n i s m e

Dalam Exposition 1925 di Paris, Le Cobusier menegaskan bahwa “the end of era
of an antique lovers and the beginning of a modern age”. Hal ini menegaskan telah
dimulainya era modernism. Banyak artis – artis yang telah berkarya sejak abad 19 dan
memiliki ciri khas pada setiap karyanya seperti Sue Et Mare. Dalam karyanya yang
seringkali membawa unsur Art Nouveau, tidak bisa bertahan atau tidak mampu lolos
“seleksi alam” menuju era Art Deco. Karena walaupun membuat karya baru, tetap saja
ada tanda pada karyanya yang mengadopsi era lama.

Le Cobusier benar pada perkataannya,


bahwa kita akan menuju era yang lebih modern
dengan ditandai gaya – gaya yang lebih
sederhana namun tetap elegan. Pavillion de
l’Esprit Nouveau ( Pavillion of The New
Spirit ) merupakan bukti sekaligus
kontribusi dari Le Cobusier sebagai garda
depan menuju era modernism. Furniture yang
ada di dalam pavilion ini pun merupakan
Le Corbusier karyanya sendiri dan juga Bauhaus desain.
Cassina Reiussue of chaise-lounge LC-4, 1928
Dalam buku Art Deco karya Judith Miller & Nicholas Adanya gerakan dari Le Cobusier ini
M. Dawes 2005
membenarkan bahwa sekarang ini kita memang
hidup di era modernism dan modernism sendiri
berada dibawah payung Art Deco Style.
Dimulai dari munculnya Art Deco klasik hingga desain modern, keinginan Le
Corbusier adalah terciptanya tampilan bergaya modern yang sesuai dengan era baru.
Kebangkitan ini akhirnya tecapai di tahun 1960-an dengan berkontribusi pada gaya
yang populer dan modern.

| 10
TOKOH–TOKOH
ART DECO

RENÉ LALIQUE
( 1 8 6 0 – 1 9 4 5)

Walaupun beliau terkenal dan dihormati di antara para


penggemar karya-karya bermaterial kaca, Lalique baru
mendagangkan karyanya saat berumur 50 tahun. Karir pertamanya
sebagai ahli permata memuncak pada 1900 Paris Exposition.
Kemudian pada 1912, karirnya sebagai pembuat karya kaca
dimulai pada pameran kaca tahun 1912. Lalique membuka karya
kaca modern di mana semua karya kaca Art Deco dan semua karya-
karya kacanya terbuat. Pameran Lalique yang tergelar pada
René Lalique
beberapa toko serba ada di Amerika pada akhir 1930-an menarik
perhatian
(Sumber : https://upload.wikimedia.org) dunia. Karya Lalique yang terdapat pada Pameran
1925 bernama Conical Montmorency Vase, dicetak dengan empat
baris buah ceri yang mengelilingi sisinya dan terbagi oleh
bingkai berwarna biru serta memiliki kesan membeku
sebagaimana banyak ditemukan di karya-karya Lalique.

PAUL FOLLOT
( 1 8 7 7 – 1 9 4 1)

Paul Follot merupakan salah satu tokoh


utama pergerakan Art Deco. Paul Follot
memberikan pengaruh besar lewat
kependudukannya sebagai orang Perancis.
Follot memulai karirnya di Paris sebelum
tahun 1900 dan kemudian dikenal sebagai
progresif desainer oleh La Maison
Moderne. Paul Follot menjadi bagian dari
Societé des Artistes Décorateurs sejak
Paul Follot
1901 dan kemudian bergabung dengan Pomone (Sumber :
https://upload.wikimedia.org)
pada tahun 1923.

Conical Montmorency Vase


René Lalique
Dalam buku Art Deco karya
Judith Miller 2005

| 11
Pada Pameran 1925, The Pomone Stand
merupakan hasil rancangannya. Paul
Follot dikenal sebagai desainer
furnitur bergaya Art Deco, namun juga
aktif sebagai desainer interior sebagai
karirnya. Selain itu, ia juga bekerja
pada banyak bidang seperti logam,
perhiasan, keramik, tekstil, dan
Amboina-wood Cabinet
karpet. Seperti nenek moyangnya pada Paul Follot
abad 18, Paul Follot menggunakan kayu Dalam buku Art Deco karya Judith Miller
2005
eksotis, material yang mahal, dan
kabinet yang kompleks.

JAQUES–EMILE RUHLMANN
( 1 8 7 9 – 1 9 3 3)

Melalui karya mebelnya yang hampir selalu


menggunakan material-material yang
mahal, Jaques-Emile Ruhlmann dikenal
sebagai master Art Deco. Setelah bekerja
di sana sejak 1901, Ruhlmann mengambil
alih perusahaan dekorasi milik
keluarganya saat ayahnya, François
Jaques-Emile Ruhlmann
Ruhlmann, meninggal dunia pada tahun
(Sumber :
1907. Gaya desain Ruhlmann berubah https://upload.wikimedia.org)

tergantung pada periode produktifnya.

Furniturnya memiliki karakter seperti


garis-garis elegan dan melengkapi
gaya Louis XVI, Ruhlmann menggunakan
bahan-bahan eksotis dan keterampilan
yang sangat tinggi, seperti karya
ebenistes pada abad 18. Pada 1919 ia
Elegant, concave-front commode
Jacques-Emile Ruhlmann
bekerja sama dengan Pierre Laurent
Musée du Louvre dan akhirnya perusahaan Ruhlmann et
Dalam buku Art Deco karya Judith Miller
2005 Laurent terbentuk. Tahun 1920-an
merupakan masa kejayaan Ruhlmann,
terlihat dari karya spektakulernya
pada pameran 1925.

| 12
FERDINAND PREISS
( 1 8 8 2 – 1 9 4 3)

Seniman Jerman Johann Phillipp Ferdinand


Preiss terkenal sebagai pembuat patung
bergaya Art Deco. Sebelumnya, ia
mempelajari patung di Paris setelah
tahun 1900. Kemudian setelah
menyelesaikan studinya, ia bekerja untuk
Stile Profesor Otto Poertzel di studio
Ferdinand Preiss
Ferdinand Preiss Dalam buku Art Deco Berlinnya. Pada 1906, bersama Walter
(Sumber : karya Judith Miller
https://upload.wikimedia.org) 2005 Kassler ia kemudian mendirikan Preiss &
Kassler yaitu
dan mengaplikasikannya pada subjek favoritnya di Berlin.
olahraga, Pada 1930, dan
anak-anak, ia
mengembangkan
penari. Gaya Art Deco milik Preiss terdiri dari ukiran karyanya
gading dan perunggu yang
sangat indah.

DONALD DESKEY
( 1 8 9 4 – 1 9 8 9)

Dengan kombinasi gaya Art Deco dari


Perancis yang didapatnya dari pameran
1925, Donald Deskey berhasil membuat gaya
modern Amerika yang unik walaupun
pengalaman tentang Eropa dan arsitektural
yang didapatkan dari temannya, Paul
Frankl, tidak begitu banyak. Desain-desain
awal Deskey banyak yang dibuat untuk
bangunan privat ataupun kantor korporasi
Donald Deskey
lewat merek dagang Deskey Vollmer miliknya (Sumber :
bersama dengan Phillip Vollmer yang https://upload.wikimedia.org)

terbentuk pada tahun 1927. Karyanya yang


paling terkenal adalah desain interior
Radio City Music Hall yang selesai
dibangun dan menjadi bangunan landmark
tengah kota Manhattan pada 1932. Pada
tahun 1930 – 1934, Deskey banyak
Radio City Music Hall sofa
memproduksi ribuan desain furnitur yang Donald Deskey
ekonomis untuk produksi masal yang Dalam buku Art Deco karya Judith
Miller 2005
bermaterial aluminium dan baja.

| 13
PAMERAN SENI 1925
PARIS

Pada saat itu, ada sebuah proyek Pameran ini diadakan di dua
yang akan diadakan dengan tujuan untuk area yang ditandai dengan Sungai
memamerkan produk dari masing-masing Seine. Dua area tersebut yaitu Pont
negara yang berpartisipasi. Awalny, de la Concorde dan Jembatan Alma dan
Pameran Internasiona Seni Dekoratif mengarah di sepanjang Avenue Nicolas
Modern dan Industri atau disebut juga I, Jembatan Alexandrell, dan gang
Exposition Internationale des Arts yang membagi dua bagian yang memotong
decoratifs et Industriels Modernes ini Esplanade des Invalida dari utara ke
diadakan pada tahun 1916. Namun pameran selatan. Untuk menghubungkan dua area
ini ditunda dengan alas an adanya perang pamerang yang dipisahkan oleh sungai
oleh otoritas public saat itu. Pada itu, jembatan Alexandrell diubah
pameran ini, karya yang dipajang dibagi menjadi dua deretan toko sehingga
berdasarkan beberapa kategori, yaitu masyarakat dapat mengunjungi pameran
arsitektur, furniture, dan perhiasan. Ada dengan nyaman.
sub-khusus yang dibentuk, yakni seni Pameran ini ditujukan kepada
teater, jalanan, dan taman. Pameran ini negara Perancis maupun negara asing
diadakan dengan maksud membangun industri lainnya yang menampilkan model,
yang mumpuni. Dengan adanya pameran ini, gambar, serta foto-foto karya yang
dunia seni berkembang luas dan akan dibangun ataupun sedang dalam
menginspirasi desain-desain tahun 1925. proses pembangunan. Karya yang
Pameran ini menunjukkan dipamerkan pada pameran ini
kecenderungannya sebagai seni kontemporer mencerminkan ciri khas dari masing-
dan dapat memenuhi kebutuha masyarakat masing negara penciptanya, seperti
luas, baik lokal maupun universal. Ini penggunaan material local negara
menunjukkan bahwa snei telah banyak masing-masing. Dari pameran inilah
berkembang dan lebih inovatif dibanding gaya Art Deco dikembangkan dan
era seni sebelumnya. masing-masing negara menunjukkan
Dengan adanya pameran seni 1925 keunggulannya dalam bidang seni dan
ini, tidak hanya berkembang pada bidang industry. Adapun negara-negara yang
seni namun juga mempengaruhi perkembangan mengikuti pameran ini, yakni China,
industri Perancis, tepatnya pada abad ke- Latvia, Austria, Belgi, Denmark,
19 yang mampu mengembangkan infrastruktur Spanyol, Britania Raya, Italia,
negara dan kemajuannya pada metalurgi. Yunani, Jepang, Belanda, Polandia,
Beberapa arsitek seperti Henri Labrouste, Swedia, Czeschoslovakia, dan Rusia.
Victor Baltard, Paul Sedille hingga Emle
Andre, menerapkan seni dekoratif ini pada
bangunan, seperti museum, stasiun, maupun
perpustakaan.
| 14
AUSTRIA
Pada negara Austria, orang yang memegang posisi sebagai direktur artistik adalah
Josef Hoffrimann. Salah satu karya seni dekoratif dari Austria yang khas adalah pola
tidak teratur yang berada pada sambungan kayu jendela dengan warna-warna kusam
ataupun warna kontras seperti hitam dan putih. Ada pula pahatan patung yang
bermaterial logam repousse, menggunakan bentuk-bentuk keanggunan kota Wina dan
figur-figur keramat.

BELGIA

Negara Belgia terkenal dengan arsitek-arsitek kontemporer dari Brussels, antara lain
Antwerpen, Ghent, Bruges, Liege. Karet dan pompa sebagai bahan pembanguan Kota
Kappelenveld diterapkan oleh Hoeben dan Huib Hoste. Muncul pula ide-ide baru dalam
perencanaan model taman kota.

DENMARK
Kay Fishker, arsitek dari pavilion Denmark, memberi usulan pemajangan furnitur dan
karya seni dekoratif juga dalam pameran. Kay Fishker berusaha menciptakan kesan
suram, namun menunjukkan keagungan pada karya-karyanya seperti pada mural dai
pavilion utama. Adapun museum MOgens Lorentzn yang terinspirasi dari peta tua
Denmark, memberikan kesan elegan seperti cahaya rumah kaca dengan ornament halus
yang tampak mengkilap dan ringan.

SPANYOL

Negara Spanyol berusaha menciptakan bangunan yang elegan berdinding putih dengan
faience berkaca biru. Ada pula pahatan patung karya Victorio Macho serta Mateo
Hernandez sebagai pemahat patung hewan liar, menciptakan karya megah terinspirasi
dari etnik Mesir.

BRITANIA RAYA
Easton dan Robertson merupakan arsitek yang menyusun perencanaan pavilion di Britania
Raya. Mereka juga menciptakan lukisan yang ekonomis sebagai daya Tarik utama seni
dekoratif mereka. Karyanya pun didominasi dengan suasana meriah yang menggambarkan
imajinasinya. Pada pameran itu, Britania Raya juga menampilkan banyak foto dan
gambar.

| 15
YUNANI

Easton dan Robertson merupakan arsitek yang menyusun perencanaan pavilion di Britania
Raya. Mereka juga menciptakan lukisan yang ekonomis sebagai daya Tarik utama seni
dekoratif mereka. Karyanya pun didominasi dengan suasana meriah yang menggambarkan
imajinasinya. Pada pameran itu, Britania Raya juga menampilkan banyak foto dan
gambar.

ITALIA
Italia masih tetap menggunakan konsep Romawi pada bangunannya. Italia berusaha
menciptakan keseimbangan dengan warna-warna yang menyenangkan dan eksekusi kompeten
dalam setiap detail karyanya. Negara ini menonjolkan gaya Art Deco pada jendela-
jendela kaca, marmer hias, ubin faience berwarna-warni, panel marmer putih, serta
lukisan dekoratif. Ada juga patung perunggu raksasa dengan mata kosong kara Adolfo
Wildt.

JEPANG
Jepang, sebagi negara rawan gempa, mendesain bangunannya sederhana dengan sedikit
furnitur dan tanpa basement. Tokichi Shimada bertanggung jawab dalam
pengimplementasian material. Material kasar disandingkan dengan material halus,
contohnya dinding jerami yang bersebelahan dengan bahan yang dipernis.

BELANDA
Belanda banyak memerkan foto dan gambar blok rumah, vila, toko, dan bank yang dibangun
di era sebelumnya, Belanda dapat menghasilkan suasana estetik namun rasionalis,
contohnya penerapan bata merah. Adapula pavilion yang menciptakan lorong berkesan
misterius namun mewah. Patung-patung John Raedecjer yang terbuat dari kayu dan beton
yang dicat melengkapi pameran tersebut.

POLANDIA

Polandia menerapkan konsep sederhana, ramping, namun mengkilap. Sudut-sudut tajam


pada fasad dan puncak pada karyanya menerapkan bentuk geometris. Ada penonjolan warna
putih dari latar belakang hitam. Kubah kaca yang meneruskan cahaya menciptakan kesan
menyenangkan. Permadani dengan gambar menawan ikut melengkapi pameran. Patung marmer
berdiri kokoh di tengah atrium.

| 16
SWEDIA

Kesederhanaan dan kejelasan pada arsitektur Swedia didukung oleh budaya Swedia itu
sendiri. Mengadaptasi dari gaya saga Napoleon dengan bentuk yang lebih sederhana dan
fungsional. Kubah aula yang didukung oleh delapan tiang besi dengan lantai parket
dibingkai batu kapur dan dinding plester dengan tiga monokrom warna merah muda.
Pintu-pintu utama dengan dekoratif karya Carl Milles dan dua relief rendah oleh Nile
Sjogren. Lalu Horae menampilkan jubah.

CZECHOSLOVAKIA

Czechoslovakia memiliki proporsi yang indah dalam arsitekturnya. Panel kaca merah
yang muncul dipermukaan halus dari batuan. Lukisan dekoratif dan permadani dipamerkan
beerta patung katya Jean Stursa.

RUSIA
Melnikov, selaku perwakilan Rusia memiliki tujua membuat bangunan dengan biaya
rendah. Bangunannya menyajikan analogi mencolok karya Le Corbusier dan Andre Lurcat,
Walter Gropius, De Dessau, Frank, dan De Vienna, serta membuat bangunan sederhana
dari kaca dan kayu.

| 17
FURNITUR
ART DECO

Pada saat itu, mengekspresikan perkembangan kehidupan manusia dalam bentuk


dekorasi merupakan konsep yang sangat populer. Segala ornamen serta dekorasi pada
setiap tempat tinggal milik seseorang menunjukkan derajat sosial dari orang
tersebut. Penemuan-penemuan serta perkembangan industri pada masa itu sangat
berpengaruh pada desain atau karya seni yang diciptakan. Mengikuti gaya desain atau
seni yang sudah turun-temurun dari masa lalu bukan lagi tren yang relevan. Inovasi
yang mulai bermunculan seperti ditemukannya mesin uap dan listrik sangat mengubah
kehidupan orang-orang. Orang-orang, terutama pada kelas menengah yang tidak dapat
menikmati karya seni atau gaya desain yang rumit seperti orang-orang kelas atas,
mulai meminati gaya desain yang baru. Gaya desain yang lebih maskulin dan lebih
tegas tanpa hiasan-hiasan kecil atau pernak-pernik yang berlebihan.

Gaya desain yang baru ini sejalan dengan sumber inspirasi dari desain
tersebut, yaitu logika dan kecepatan pergerakan. Kehidupan orang-orang pada saat
itu seolah segalanya tentang pergerakan yang cepat, hingga efeknya juga memengaruhi
penciptaan karya seni dan gaya desain yang ada. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
bermunculannya material-material yang baru, seperti logam dan kaca, juga
memengaruhi bentukan-bentukan yang tercipta. Bentukan-bentukan yang muncul
menggunakan bentukan geometri yang lebih teratur serta penuh perhitungan. Tidak
ada lagi ornamentasi berlebihan yang tidak diperlukan. Gaya desain yang ada sudah
lebih sederhana dengan keseimbangan bentuk, proporsi yang harmonis, serta kontras
dari terang dan gelapnya.

Selain pengaruh dari segala perkembangan zaman yang terjadi, ada pula hal
lain yang ikut serta memengaruhi gaya desain pada masa itu. Saat itu, muncul sebuah
gagasan yaitu terkait dengan kesehatan, salah satu gagasan yang berpengaruh paling
dalam pada kehidupan sehari-hari serta rutinitas masyarakat. Gagasan kesehatan
sendiri tentunya dipengaruhi oleh faktor kualitas kebersihan. Kepedulian akan
kebersihan berpengaruh sangat besar pada interior suatu rumah atau bangunan.
Pengaruh tersebut tentunya menimbulkan banyak perubahan, mulai dari perubahan
material hingga desain perabotnya.

| 18
g l a s s
k a c a

Pada gaya Art Deco sendiri, kemunculan salah satu material baru yaitu kaca
menjadi sangat populer pada masa itu. Dengan alasan yang sama pula, yaitu menjaga
kualitas kehigienisan dari ruangan, desain interior dari gaya Art Deco diusahakan
untuk memaksimalkan pencahayaan alami, sehingga jendela kaca dibuat sangat lebar,
bahkan hampir menyentuh permukaan lantai. Adapun jendela dengan jenis kaca stained
glass juga memiliki peran yang hampir sama dengan kaca biasa, yaitu menebarkan cahaya
alami serta menyaring cahaya buatan dari lampu

Grey Smoked Glass


Decanter, c. 1930. Art Deco Stained Glass Window
Musée des Arts décoratifs, Prague. (Sumber :
Dalam buku Art Deco karya Victoria https://id.pinterest.com/pin/158470480613991247/?lp=true)
Charles & Klaus H. Carl 2013

Selain penggunaan material


kaca, perabot Art Deco juga
menonjolkan varian dari material
kaca, yaitu cermin. Seperti pada
lemari, cermin berukuran full-
length dipasang pada daun pintu
lemari tersebut.

Copper and Reflective Art Deco Oak Wardrobe


Glass (Sumber : https://www.the-
Frank Hagenauer, Mirror, saleroom.com/)
c. 1925.
Bröhan-Museum, Berlin.
Dalam buku Art Deco karya
Victoria Charles & Klaus
H. Carl 2013

| 19
m e t a l
l o g a m

Kemunculan material-
material baru seperti logam pada
awalnya termasuk material yang
jarang digunakan selain untuk
podium di dalam gereja dan
furnitur berlapis emas pada
apartemen-apartemen. Namun
dengan berkembangnya gaya Art
Deco, logam dapat digunakan
hampir pada semua jenis furnitur.
Folding Screen Bahkan sekat pembatas ruangan
Edgar Brandt, Oasis, folding screen, c. 1924. Iron and copper.
Private collection, Paris.
juga dapat menggunakan material
Dalam buku Art Deco karya Victoria Charles & Klaus H. Carl 2013 logam. Selain dari segi
kehigienisannya, yang menarik
dari logam adalah kesan yang
dapat ditimbulkan dari logam
sendiri cukup beragam. Dengan
berbagai proses pengerjaannya
dalam membuat perabot seperti
e x o t i c w o o d ditempa, dipoles, ataupun
k a y u e k s o t i s disepuh, logam dapat
Material perabotan pada umumnya menyelaraskan kekuatan serta
menggunakan beragam jenis kayu dari keringanannya maupun memadukan
pepohonan lokal. Namun tidak hanya itu, kesan mewah dalam
para pengrajin juga menggunakan kayu kesederhanaannya.
eksotis yang dinilai langka dan bernilai
jual lebih tinggi, walaupun kurang cocok
untuk penggunaan dalam skala yang besar.
Kayu eksotis juga sangat padat, sehingga
memiliki daya tahan dua kali lipat dari
kayu lokal. Kekuatan dari jenis kayu
tersebut memungkinkan desain perabot
menjadi lebih tipis, menciptakan kesan
dekoratif yang baru. Terlebih lagi, ‘Dubly’ Games Table
Émile-Jacques Ruhlmann, ‘Dubly’ games table, 1933.
warna dari kayu eksotis juga sangat unik Dalam buku Art Deco karya Victoria Charles & Klaus H.
sehingga tidak hanya dijadikan material Carl 2013

utama perabot, namun juga menjadi bahan


pelapis yang diminati oleh banyak orang.
| 20
Sebagai bahan pelapis, lapisan kayu
tipis yang diperoleh dengan menggunakan
gergaji selanjutnya akan diiris atau dipotong-
potong. Proses ini memungkinkan penggunaan
kayu dari batang pohon dengan diameter yang
kecil. Terlebih lagi, proses ini juga
memungkinkan untuk menggunakan kembali kayu-
kayu yang cenderung memiliki kecacatan seperti
kayu maple yang selanjutnya dipernis sehingga
permukaan kayu tetap rata. Pola dari serat
kayu dibiarkan terekspos, memperlihatkan pola
dekoratif yang memberikan kesan mewah. ‘Cabanel’ chiffonier
Émile-Jacques Ruhlmann, c. 1921-1922.
Private collection.
Dalam buku Art Deco karya Victoria Charles
& Klaus H. Carl 2013

r o t a n

Material ini juga berperan cukup penting dalam


pembuatan perabotan modern. Rotan biasa digunakan
untuk membuat perabot dari kebun atau green house,
namun saat ini juga digunakan untuk membuat perabot
pada kedai kopi atau restoran-restoran. Bahkan rotan
juga digunakan sebagai material dari perabot-perabot
mewah pada galeri-galeri atau ruang keluarga pada
rumah-rumah di kawasan pedesaan.

Longue Armchair
(Sumber : https://modernism.com/)

| 21
t a p e s t r y
k a i n p e r m a d a n i

Dahulu, pada bagian interior suatu bangunan biasa dipajang kain permadani
untuk menghias dinding ruangan tersebut. Pemasangan kain permadani pada dinding
tentu menambah nilai estetika pada bagian interior suatu bangunan. Namun, hal
tersebut berbanding terbalik dengan kebersihan ruangan tersebut. Kain permadani yang
terpajang di dinding membuat ruangan lebih rentan berdebu. Oleh karena alasan
tersebut, pada saat munculnya gaya Art Deco, kain permadani dihilangkan dari bagian
desain interiornya.

l e a t h e r
k u l i t

Penghilangan kain permadani sebagai


bagian dari interior suatu bangunan tidak
membuat para produsen kain permadani menjadi
benar-benar kehilangan pekerjaannya secara
langsung. Karena dihilangkannya kain
permadani dengan alasan kehigienisan yang
tidak begitu terjamin, para produsen
tersebut justru beralih memproduksi bahan
kulit sebagai bahan pelapis dari tempat
Art Deco Swivel Leather Armchairs
Paul Dupré-Lafon, c. 1930 duduk.
(Sumber : http://artdecostyle.ca/art-deco-style-blog/art-
deco-furniture)

p e r h i a s a n p a d a p e r a b o t

Selain dari berbagai jenis kayu yang


berkualitas, para pengrajin juga menghias
perabotan yang dihasilkannya menggunakan
material lain yaitu gading, mutiara,
tembaga, dan cangkang penyu. Adapun
penggunaan produk sintetis, salah satunya
yaitu pearloid, penemuan berbasis selulosa
Coffee and Tea Service
Otto Prutscher, c. 1920. dengan menggunakan esensi mutiara.
Victoria and Albert Museum, London.
Dalam buku Art Deco karya Victoria Charles
& Klaus H. Carl 2013

| 22
p e r m a n e n t d e c o r a t i o n s
d e k o r a s i p e r m a n e n

Pada dekorasi-dekorasi yang diinstalasi secara permanen biasa dibuat dengan


menggunakan material berupa marmer, plesteran, maupun material terpoles lainnya.
Material lain seperti keramik dan mosaik biasa digunakan untuk instalasi-instalasi
pada dapur dan kamar mandi. Untuk finishing dari lantai menggunakan jenis lantai
gabus yang disatukan dengan suatu bahan pengikat atau kayu mosaik yang disusun dengan
pola geometris tanpa bahan pengikat untuk mengunci pola tersebut.

b e n t w o o d s e a t s

Dalam pembuatan perabot berupa kursi


ini, material kayu digergaji sepanjang
serat kayunya. Jenis kayu yang biasa
digunakan yaitu kayu beech, kenari, atau
kayu ash. Setelah diuapkan dan dibentuk
sesuai keinginan, material yang digunakan
akan mengering, kemudian menjadi kuat dan
bentuknya akan tetap bertahan. Desain dari
kursi ini sendiri dapat terbilang tipis,
ringan, namun sangat kokoh. Bentukannya
juga cukup sederhana, namun tetap menarik
sehingga diminati oleh banyak orang.
Bentwood Armchair
(Sumber :
https://www.vinterior.co/)

| 23
BANGUNAN
ART DECO

HOTEL D‘UN COLLECTIONNEUR

Hotel yang terletak di kota Paris ini


merupakan proyek yang paling banyak
mendapatkan apresiasi di pameran 1925.
Dengan disusun oleh desainer furnitur
Jacques-Emile Ruhlmann, hotel ini berisi
ruangan-ruangan yang elegan. Pierre Patout
sendiri mendesain pavilion dengan ruangan

Hôtel d’un Collectionneur


oval yang luas, the Grand Salon, sebagai
Pierre Patout titik fokus. Gaya Art Deco yang terdapat
The 1925 Paris Exposition, Paris.
Dalam buku Art Deco karya Victoria Charles pada bangunan ini terlihat dari patung,
& Klaus H. Carl 2013
dekorasi interior, furnitur, serta benda-
benda seninya. Tingkatan-tingkatan pada
bentuk fasadnya juga menguatkan gaya Art
Deco pada bangunan ini.

CHRYSLER BUILDING

Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 1930


di kota New York. Dengan ketinggian yang mencapai 319
meter, Chrysler Building yang dirancang oleh William
van Allen ini sempat menjadi gedung tertinggi di
dunia selama 11 bulan sebelum pembangunan Empire
State Building selesai pada tahun 1931. Bangunan ini
merupakan contoh dari bangunan bergaya Art Deco yang
paling terkenal. Ornamen menara bangunan ini secara
khusus terinspirasi dari roda mobil Chrysler dalam
perayaan Age of Speed. Gaya Art Deco yang dapat kita
temui pada bangunan ini salah satunya adalah adanya
struktur bertingkat seperti tangga yang terdapat pada Chrysler Building
(Sumber :
puncak bangunan ini. https://i1.wp.com/thetowerinfo.com)

| 24
EASTERN COLUMBIA BUILDING

Dirancang oleh arsitek Claude Beelman dan


selesai dibangun pada tahun 1930 di Los Angeles.
Eastern Columbia Building dianggap sebagai contoh
terbesar arsitektur Art Deco di Los Angeles.
Bangunan ini menjadi landmark Art Deco yang
terkenal di dunia dan terkenal sebagai “tolak
ukur bangunan Art Deco di Los Angeles”. Dengan
kata “EASTERN” yang berwarna neon putih di
setiap jam di 4 sisinya serta warna bangunan yang
terlihat seperti turquoise yang meleleh membuat
bangunan ini dengan mudah terlihat dari banyak Eastern Columbia Building
Claude Beelman. 1930
penjuru kota. Los Angeles
Dalam buku Art Deco karya Victoria
Charles & Klaus H. Carl 2013

HOTEL NACIONAL DE CUB


A
Hotel Nacional de Cuba
yang selesai dibangun pada tahun
1930 ini dirancang oleh arsitek
McKim, Mead, dan White dengan
perpaduan gaya Sevillian,
Roman, Moorish dan Art Deco.
Hotel mewah bersejarah yang
terletak di Malecon, Havana,
Kuba ini berdiri di Bukit
Taganana beberapa meter dari
Hotel Nacional de Cuba
laut memperlihatkan pemandangan
(Sumber : http://www.telegraph.co.uk) pelabuhan Havana, tembok laut,
serta perkotaan.

| 25
EMPIRE STATE BUILDING

Empire State Building yang terletak di kota New


York ini dirancang oleh Shreve, Lamb & Harmon. Selama
40 tahun, Empire State Building yang selesai dibangun
pada tahun 1931 ini sempat menjadi gedung tertinggi
di dunia dengan ketinggiannya yang mencapai 443,2
meter sebelum tergantikan oleh World Trade Center
yang selesai dibangun pada tahun 1972. Empire State
Building didesain bergaya Art Deco dan dijuluki oleh
American Society of Civil Engineers sebagai salah
satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Modern. Gedung ini Empire State Building
(Sumber:
menjadi arsitektur terfavorit di Amerika menurut AIA https://upload.wikimedia.org)

pada tahun 2007 dan menjadi bangunan yang hemat


energi dan ramah lingkungan hingga mendapat
sertifikat LEED pada tahun 2011.

UNION TERMINAL Bangunan ini terletak di


Cincinnati, Ohio. Union Terminal yang
merupakan rancangan Paul Philippe
Cret, Alfred T. Fellheimer, Steward
Wagner, dan Roland Wank ini dibangun
mulai tahun 1929 dan pembangunannya
selesai pada tahun 1933. Union
Terminal merupakan ikon Cincinnati dan
menjadi salah satu contoh gaya Art
Deco yang paling terkenal. Union
Terminal memiliki detail yang rumit
serta setengah kubah bangunan ini
Union Terminal
(Sumber : https://www.cincymuseum.org)
menjadi yang terbesar di belahan bumi
bagian barat.

| 26
PLYMOUTH HOTEL

Plymouth Hotel selesai dibangun pada tahun 1940


dan didesain oleh arsitek serta pilot Anton
Skislewicz. Bangunan ini terletak di pantai selatan
Miami, berhadapan dengan museum Bass. Menara bangunan
yang berbentuk seperti roket ini berfungsi sebagai
lubang lift dan terinspirasi dari karya Skislewicz
sebelumnya pada arsitektur penerbangan dan akademi
angkatan laut.

Plymouth Hotel
Anton Skislewicz. 1940
Miami
Dalam buku Art Deco karya
Victoria Charles & Klaus H.
Carl 2013

PABRIK ROKOK CARRERAS

Bangunan yang terletak di Camden ini


resmi dibuka pada tahun 1928 dengan
pembukaan yang mewah seperti trotoar-
trotoar yang tertutup pasir serta
pertunjukkan dari aktor yang mengenakan
pakaian gaya Mesir kuno. Selain
pembukaannya yang mewah, bangunan ini juga
memiliki fitur yang mewah seperti 12 kolom
polikrom yang sangat besar pada fasad Pabrik Rokok Carreras
bangunan ini, dihiasi dengan kaca Venesia, (Sumber : https://www.atlasobscura.com)

dan patung perunggu berbentuk segi delapan )


setengah kaki Dewi Bastet yang mengapit
pintu masuk. Dirancang oleh Marcus Evelyn
Collins, Owen Hyman Collins, dan Arthur
George Porri.

| 27
THE BREAKWATER HOTEL

The Breakwater Hotel dirancang oleh


arsitek Yugoslavia Anton Skislewicz
pada tahun 1936. Terletak di 940 Ocean
Drive, Pantai Miami, Florida, Amerika
Serikat. Bangunan ini menampilkan
desain bergaya Art Deco. Pada malam
hari, bangunan ini bagaikan kartu pos
Miami berwarna-warni yang hidup
kembali. Dengan lampu neonnya yang
The Breakwater Hotel paling megah di seluruh penjuru pantai
(Sumber : http://wikimapia.org)
Miami, bangunan ini juga menampilkan
)
kolam renang akuarium, kafe trotoar
bergaya Eropa, serta bar atapnya yang
menawan. The Breakwater Hotel saat ini
dimiliki oleh Esplendor Hotel , sebuah
grup hotel yang berbasis Amerika Latin.

UNITED STATES POST OFFICE

Bangunan yang dirancang oleh


Howard Lovewell Cheney pada tahun
1937 ini terletak di 1300
Washington Avenue, Pantai Miami,
Florida, Amerika Serikat.
Merupakan bangunan utama gedung
kantor pos Amerika Serikat yang
terdiri dari aula besar berbentuk
lingkaran yang membungkus
dekorasi-dekorasi asli. United States Post Office
(Sumber : https://www.flickr.com)
Sementara itu, kotak suratnya
)
dicetak dan diukir bergaya
dekoratif tahun 1930.

| 28
ODEON in LEICESTER SQUARE

Dibangun Pada tahun 1930 dan selesai


pada tahun 1937, bioskop ini terkenal atas gaya
Art Deco-nya yang terinspirasi dari bentukan
maritim. Bangunan ini telah dimodernisasi
secara terus menerus untuk mengimbangi
perkembangan teknologi sinema; misalnya
menjadi Bioskop Dolby pertama di Inggris.
Odeon in Leicester Square Bioskop telah menjadi tempat favorit bagi
(Sumber : https://www.tripadvisor.co.uk) banyak pemutaran perdana film. Bioskop ini
terletak di pusat sisi timur Leicester Square
di London, mendominasi alun-alun dengan fasad
granit hitam besar yang dipoles dan menara
setinggi 120 kaki (37 m) yang menampilkan
namanya. Neon biru menguraikan bagian luar
bangunan di malam hari.

RIO CINEMA

Rio Cinema terletak pada


107 Kingsland High Street di
Dalston, London. Gedung bioskop
ini dibuka pada tahun 1909. The
Rio Cinema adalah bioskop Art Deco
independen terdaftar Tingkat II
di London timur dengan sejarah
yang telah berlangsung lebih dari
100 tahun. Rio dinobatkan sebagai
Rio Cinema
(Sumber : https://keatons.com) salah satu bioskop terbaik di
London oleh Daily Telegraph dan
bar bioskop terbaik oleh Evening
Standard.

| 29
PERBEDAAN
ART DECO DENGAN ART NOVEAU

Pada hakikatnya Art Deco sendiri mengutamakan “simplified production”,


berbeda dengan Art Nouveau yang terlihat massive.

CIRI ART DECO


Art Deco sendiri tidak menunjukkan
gaya itu melainkan dengan geometri dan
garis yang sederhana, lebih tepatnya
streamlined. Streamlined sendiri
memiliki makna gaya yang berasal dari
garis-garis sederhana serta geometri
yang dibentuk dan dikembangkan menjadi
bentuk yang menawan dengan bahan
berkualitas.
Clarice Cliff Berlandaskan aliran futurism,
Fantasque Teapot, 1930
Dalam buku Art Deco karya Judith Miller & Nicholas M. Dawes cubism, dan fauvism, terciptalah Art
2005
Deco. Futurism sendiri adalah aliran
cara berlebihan seperti anjing yang digambarkan memiliki keindahan
yang mencirikan kaki lebihgerak
darise-
empat.
Aliran ini dianggap sebagai awal terbentuknya aliran kubisme karena memiliki gerakan,
warna, garis, serta pewarnaan yang statis. Sementara itu, Kubisme sendiri memiliki
artian dalam aliran seni sebagai aliran yang memiliki gaya abstraksi dalam
menggambarkan keindahan alam dalam bentuk geometri seperti segitiga, persegi, serta
lingkaran. Lalu, Fauvisme adalah aliran yang menggambarkan warna – warna yang liar,
kata Fauvisme sendiri berasal dari bahasa perancis des fauves yang artinya binatang
liar.
Garis – garis yang terbentuk di gedung pencakar langit ( skycrapper )
memperlihatkan bagaimana streamlined dan elegan kesan “modern” pada abad ke 20,
dan juga hasil dari integral transportasi – transportasi dunia semasa perang dunia
seperti kapal dan pesawat yang bentuknya lebih ramping dan mengutamakan grid,
menjadikan dunia terutama bangsa perancis “memutar stir” desainnya ke masa yang
lebih modern yaitu “Art Deco”.
Art Deco sendiri tidak seperti Art Nouveau yang massive, ramai, dan kompleks.
Kesederhanaan dan kemurnian tercipta didalamnya. Desain Art Deco jika melengkung
maka dengan bertahap ia akan melengkung. Jika lurus maka akan lurus, selurus
penggaris. Dari motif yang sederhana, secara bertahap akan membentuk sesuatu yang
amat kompleks, dan tahapan itu bisa dinikmati seperti halnya air yang mengalir.

| 30
ASAL DAN PENGARUH

Sementara Art Nouveau mengambil dari gaya klasik Yunani Roma, Art Deco
lebih berkiblat pada gaya musik dari Africa, kehidupan bangsa Amerika, kilapnya
logam dari Mesir, dan juga kemajuan dari abad mesin. Josephine Baker berhasil
memadukan budaya Afrika dan Amerika dalam penampilan American Jaz Age yang mampu
menghidupkan kembali kepekaan oriental desain dalam karya seni kemewahan seperti
mobil, hotel, kereta api, dan kapal.

Karena identik dengan desain yang


geometri, tema Art Deco tidak jauh jauh dari
trapezoid, zigzag, geometri, dan juga puzzle.
Art Deco sendiri pertama kali terlihat bukan
karena arsitekturnya melainkan perhiasan -
perhiasan yang membentuk geometri dan
merambat ke dunia arsitektur. Peradaban Art
Deco sendiri tidaklah lama, tahun 1930-an Art
Deco mengalami kemunduran. Alasan terbesarnya
adalah orang – orang mulai menganggap
dekorasi tak berguna lagi. Namun, di tahun
1960 Art Deco dihidupkan kembali dalam bentuk
perhiasan, aksesoris, dan lainnya.
Material yang digunakan dalam Art Deco Unsigned Andiron, 1925, sculpture yang ada
pada Exposition 1925
terkenal mahal. Banyak bahan yang digunakan Menggunakan bahan perunggu dan aluminium,
menggambarkan air mancur
bersumber dari gading, perunggu, dengan dasar Dalam buku Art Deco karya Judith Miller &
marmer, dan ebony dari Makassar. Tidaklah Nicholas M. Dawes 2005

mudah untuk mencari bahan ini. Namun seiring


berjalannya waktu banyak ide dan cara yang
mencari alternatif bahan yang lebih murah dan
muncul untuk
kemudian disebarluaskan, seperti platik, kaca, dan bakelit. Dengan begitu, Art
Deco bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat dan menyebar luas ke seluruh
dunia. Artis-artis pada masa ini selalu menggunakan intuisi dalam setiap pembuatan
karya barunya.

| 31
KESIMPULAN
Nama Art Deco berasal dari l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs
Industriels et Modernes yang berlangsung di Paris, Perancis. Art Deco memiliki ciri
khas yang lebih modern dan menggunakan bentuk-bentuk geometris yang dikembangkan.
Gaya ini sendiri sudah ada sejak Perang Dunia I dengan sebutan gaya Modernistik.
Art Deco merupakan era perkembangan seni dekoratif. Ada beberapa hal yang
melatarbelakangi perkembangan Art Deco, di antaranya adalah fashion, lukisan,
otomotif, desain grafis, dan etnik kuno.
Art Deco adalah seni hias yang lahir pada masa setelah Perang Dunia 1 dan
berakhir sebelum Perang Dunia II yang diterapkan pada berbagai bidang seperti
interior, eksterior, pakaian, patung, dan lain-lain. Art Deco memiliki ciri-ciri,
di antaranya adalah indah, mewah, anggun, serta modern. Istilah Art Deco
diperkenalkan di pameran di Paris pada tahun 1966 dan mulai terkenal sehingga
mendapatkan tempat dalam dunia seni melalui buku yang berjudul “Art Deco” karangan
Bevis Hillier. Art Deco lebih menekankan desainnya pada hasil penerapannya dan
menjadikan karya desain sebagai milik semua kalangan masyarakat.
Gaya Art Deco dipopulerkan pada saat digelarnya pameran seni di Perancis pada
tahun 1925 yang terkenal dengan sebutan Exposition Internationale des Arts
decoratifs et Industriels Modernes. Pameran ini memamerkan karya-karya seperti
model, gambar, serta foto-foto dari berbagai negara dengan lokalitasnya masing-
masing. Adapun negara-negara yang mengikuti pameran ini, yaitu China, Latvia,
Prancis, Austria, Belgia, Denmark, Spanyol, Britania Raya, Italia, Yunani, Jepang,
Belanda, Polandia, Swedia, Czechoslovakia, dan Rusia.
Pada masa populernya gaya Art Deco, banyak perubahan yang terjadi dipengaruhi
oleh perkembangan teknologi pada masa itu. Material-material baru bermunculan,
seperti logam dan kaca. Kemunculan material baru ini berpengaruh besar pada desain
dari perabotan yang ada. Desain dari perabotan bergaya Art Deco pada umumnya
berbentuk pipih dengan bentukan geometri yang teratur serta penuh perhitungan.
Didukung dengan kemunculan gagasan terkait dengan kehigienisan ruang, ruangan serta
perabotan yang sebelumnya memiliki hiasan-hiasan yang berlebihan dan mudah berdebu,
akhirnya disederhanakan sehingga ruangan tidak lagi mudah berdebu.
Bangunan bergaya Art Deco memiliki ciri khas, salah satunya adalah penggunaan
struktur beton pada bangunan. Pada masa Art Deco, penggunaan struktur beton kembali
pesat walaupun sudah digunakan sejak zaman Romawi. Kolom-kolom yang menjulang tinggi
juga diaplikasikan sebagai ornamen pada bangunan pencakar langit bergaya Art Deco.
Banyak dekorasi gaya Art Deco yang mengambil inspirasi dari arsitektur bangunan tua
di Mesir, Inca, dan Aztec. Biasanya bentukan dekorasi dari gaya ini adalah segitiga,
lingkaran, dan pola zigzag.

| 32
DAFTAR PUSTAKA

Charles, Victoria & Carl, Klaus H. 2013. Art Deco. New York: Parkston.
Trachtenberg, Marvin and Hyman, Isabelle. 1986. Architecture from Prehistory
to PostModernity. London: Academy Editions.
Miller, Judith. 2005. Art Deco. London: Dorling Kindersley Limited.
Bayer, Patricia. 1999. Art Deco Architecture Design, Decoration and Detail
from the Twenties and Thirties. London: Thames & Hudson.
Doordan, Dennis P. 2001. Twentieth-Century Architecture. Amerika: Arc Not
Books
Weber, Eva. 1989. Art Deco. Amerika: World Publications Group
PEMBAGIAN
MATERI

Art Deco Lingga Prasetya Dwiputra


185060500111019
Latar Belakang Kelahiran Art Deco Jeremia Cristanto Wibisono
175060501111033
Pengaruh Art Deco Aula Sekar Arum Pertiwi
185060507111001
Tokoh-Tokoh Art Deco Ayudiah Annisa Haryani
185060501111027
Pameran Seni 1925 Hanifa Trinanda Natasha
185060500111043
Furnitur Art Deco Fadhila Az Zahra 175060501111018
Bangunan Art Deco Ayudiah Annisa Haryani
185060501111027
Perbedaan Art Deco Dengan Art Nouveau Aula Sekar Arum Pertiwi

185060507111001

Anda mungkin juga menyukai