Anda di halaman 1dari 13

Tinjauan Desain

Gaya Desain Pra Modern

Disusun Oleh:

Muhammad Yusuf Halim Putra


1486140012

Jurusan Desain Komunikasi Visual


Fakultas Seni dan Desain
Universitas Negeri Makassar
2014

Abstrak

Desain merupakan hal yang sudah mendarah daging di kehidupan manusia sejak
dulu hingga sekarang. Desain pra modern merupakan awal dari bentuk
pemecahan masalah yang dihasilkan dari pengendapan berbagai bidang ilmu
dan teknologi. Peranan ilmu pengetahuan modern dalam desain bersumber pada
capaian kemajuan metode berfikir yang menempatkan manusia sebagai subjek
dan meletakkan rasionalitas sebagai tumpuan pemecahan setiap persoalan.
Desain pra modern pada hakekatnya merupakan awal dari bentuk pemecahan
masalah yang bersumber pada logika dan rasionalitas yang memperhatikan
semangat zaman yang tengah terjadi. Kelahiran desain modern tidak sematamata disebabkan penetrasi teknologi dan industri dalam dunia desain, akan
tetapi merupakan upaya penyatuan berbagai latar belakang ilmu pengetahuan
dan
teknologi
yang
selalu
berkesinambungan.
Kata kunci: Desain pra modern, Ilmu pengetahuan

Design is already ingrained in human life since long ago. Pre-modern


design is the beginning of a form of solving problems resulting from the
deposition of various fields of science and technology. The role of modern science
in the design rooted in the achievements of progress method of thinking that
puts the human being as the subject and put rationality as the foundation of
solving every problem. Pre-modern design is basically the beginning of a form of
problem solving which is based on logic and rationality that takes into account
the spirit of the times was happening. The birth of modern design is not solely
due to the penetration of technology and industry in the design world, but an
attempt by the union of various backgrounds in science and technology that is
always sustainable.
Key word : Pre-modern Design, Science

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Sejarah desain merupakan proses pembabakan waktu peristiwa-peristiwa
Desain

secara linear

Objek

dan

peritiwa desain

dilihat

sebagai

proses

pertumbuhan menuju perbaikan. Tinjauan Desain melihat peristiwa desain


sebagai bagian dalam tahap-tahap pertumbuhan desain yang tidak tidak berdiri
sendiri, tetapi merupakan satu rangkaian dengan pertumbuhan dalam konteks
sosial, politik, ekonomi, atau pun kebudayaan.
Gaya desain pula bisa memberi petunjuk mengenai suatu masa atau priode
tertentu atau suatu aliran pemikiran mashab tertentu. Selain itu memberi
petunjuk tentang sikap, sifat, dan konsep pribadi desainer. Namun untuk kali ini
gaya desain pada masa pra modern menjadi fokus utama pada makalah ini, yang
dimana pada masa pra modern terdapat tiga jenis gaya yang berkembang yaitu
Victorian (1820 1900) , Art & Craft (1880 1910) dan Art Nouveau (1890
1910) yang masing memiliki karakter serta keunikan tersendiri. Pada masa ini
pula

desain

mulai

berkembang

dan

desain

digunkan

sebagai

media

menyampaikan informasi secara massal.

B. Tujuan

Untuk mengetahui tentang Desain pra modern


Untuk mengetahui pembagian gaya desain pra modern
Untuk mengetahui ciri-ciri gaya desain pra modern
Untuk memahami dan mengetahui perbedaan dan persamaan gaya
desain pra modern

Pembahasan
A. DESAIN PRA MODERN (ABAD 19)
VICTORIA (1819-1901)
Gaya Victoria dalam DKV sebetulnya tidak dapat dikatakan sebagai suatu gaya
yang muncul dari suatu konsep atau inovasi desain yang mendasar. Gaya ini
terjadi begitu saja sebagai akibat perkembangan pesat dalam komunikasi visual
dan media cetak dalam puncak perkembangan industri dan perdagangan di
Inggris pada masa Revolusi Industri abad 18. Secara teknis gaya ini muncul
karena adanya teknologi baru, tetapi secara konsep visual, gaya ini masih
merupakan
saduran
dari
Abad
Pertengahan
(Medieval).
Karena adanya kemajuan transportasi dan teknologi cetak, secara merata di
Eropa dan Amerika muncul majalah-majalah dan poster-poster komersial yang
dirancang dengan menggunakan pola dan tata letak, serta teknik visualisasi
yang mengikuti tradisi buku dan seni grafis pada abad pertengahan. Di dalam
hasil karya DKV Victoria kita masih bisa melihat pengaruh seni Abad Pertengahan
ini berupa:

Seni cetak wood engraving atau etching.


Seni pictorial, yaitu seni yang berusaha mempresentasikan/ merekam
keadaan dan benda secara realistis dengan teknik engraving, etching dan
lithografi.
Seni ornamen dan border.
Seni kaligrafi dan tipografi.
Seni karikatur dan satire.

Perkembangan teknik dan media:

Terbitnya majalah-majalah berita yang banyak berisi karikatur politik. Seni


atau satire politik sudah lama berkembang di Eropa, namun dalam bentuk
majalah yang tercetak baru dimulai pada masa ini. Seni ini berkembang
karena suasana politik Inggris yang selalu bergejolak.
Seni karikatur, satire atau humor grafis juga berkembang pada media
komersial di majalah atau poster-poster.
Ditemukannya mesin Litho berwarna (Chromolithography) yang memberi
kemungkinan untuk memperbanyak citra full-colour yang realistis,
meskipun dengan kecepatan reproduksi yang masih terbatas.
Berkembangnya seni poster komersial yang banyak terlihat di tempattempat umum, menandai awal perkembangan iklan modern.
Diciptakannya berbagai jenis huruf dekoratif untuk keperluan display.
Kertas dibuat secara massal.

Hasil karya:

Poster (iklan komersial, pertunjukan, kampanye)


Kover buku

Karikatur dan satire


Label packaging
Papan reklame
Kartu ucapan (kartu Natal pertama dibuat oleh L. Prang)

Pada masa ini memang tercatat banyak penemuan teknologi cetak namun
anggapan bahwa merancang adalah menghias masih sangat dominan. Oleh
karena itu peranan desainer seperti sekarang belum ada, dan profesi tersebut
banyak didukung oleh tipografer, ilustrator, ahli pembuat border dan bengkelbengkel
cetak.
Karena
itu
belum
ada
desainer
terkenal.
Pada masa Victoria produksi serba mesin pada benda pakai dan media informasi
dimulai secara besar-besaran, tetapi visualisasinya belum mencerminkan suatu
jaman mesin atau teknologi. Kebutuhan akan profesi desainer yang memadukan
unsur seni, teknologi dan pasar belum terasa dan baru akan berkembang antara
abad 19-20.

ARTS & CRAFTS (1850-1900)


Cita rasa artistik dan estetik pada hasil produksi massal industrialisasi memiliki
wujud yang sangat repetitive, stereotype dan membosankan. Hal ini membuat
beberapa arsitek dan pencipta furnitur, seperti Pugin dan J. Ruskin mengkritik
kebiasaaan membuat ornamen yang berlebihan serta rendahnya selera para
produsen masa itu yang kurang inovatif. Pemikiran tersebut didukung oleh
arsitek dan pencipta furnitur lainnya, yaitu William Moris, Voysey, Ashbee,
Macmurdo, dkk. Mereka mendirikan kelompok kriya Arts & Crafts yang
mempelopori suatu standar moral ynag tinggi dan penerapan estetika pada
proses penciptaan benda-benda pakai. Mereka menentang estetika mesin yang
dangkal dan kembali mengeksplorasi keterampilan tangan sebagai sarana
menciptakan benda fungsional. Gerakan ini dianggap sebagai reformasi desain
yang pertama.
Gerakan ini kurang bergema dalam dunia DKV, tetapi secara umum gerakan ini
mengilhami para praktisi sebagai tonggak awal konsep desain yang baik.
Gerakan ini juga memberi contoh bahwa seorang praktisi harus mampu
menciptakan suatu komunikasi visual yang sekaligus menjadi suatu pernyataan
keindahan.
Perkembangan teknik dan media:
Dalam teknik cetak tidak ada perkembangan berarti, mengingat bahwa gerakan
ini kurang setuju pada perkembangan teknologi dan industri.
Hasil Karya:

Kover dan ilustrasi buku


Tipografi
Poster

Pemikiran dari gerakan ini menyebar dan dipraktikkan oleh pembuat furnitur dan
benda pakai di Eropa yang setuju bahwa suatu penciptaan benda fungsional

harus disertai rasa estetika dan etos kerja yang besar. Mereka beranggapan
bahwa kepekaan terhadap material dan komitmen terhadap craftsmanship
(kekriyaan) adalah tanggung jawab moral dari seorang desainer.
Reformasi desain kelompok ini telah berhasil meletakkan beberapa dasar awal
profesi desainer secara keseluruhan maupun DKV, yaitu:

Komitmen yang tinggi pada kualitas artistik karya pakai atau produk
terapan.
Penghargaan yang tinggi pada kualitas penyelesaian hasil akhir, yang
termsuk keterampilan tangan dan kepekaan pada teknik dan material.

Namun demikian kelompok ini belum dapat dikatakan sebagai kaum modernis,
karena referensi visualnya masih sangat terikat pada estetika Abad Pertengahan
dan kelompok ini bersikap menentang mekanisasi dan industrialisasi. Mereka
memang menentang selera pasaran dan desain produk strereotip Victoria hasil
mesin dengan produktivitas yang tinggi, tetapi mereka belum bisa menawarkan
alternatif dalam menghadapi kenyataan bahwa industrialisasi tak mungkin
dihindari. Oleh karena itu gerakan ini hanya bergema sebatas gerakan moral.

ART NOUVEAU (1890-1905)


Segera setelah munculnya Gerakan Arts & Crafts, muncul gerakan besar yang
lebih memiliki pengaruh dan lebih diterima oleh berbagai kalangan, yaitu
Gerakan Art Nouveau. Gerakan Art Nouveau berasal dari Perancis. Seperti halnya
pelopor Arts & crafts, pelopor Art Nouveau juga menentang penurunan mutu dan
penampilan hasil produksi masal mesin pabrik yang berselera rendah dan sama
sekali tidak memperhatikan aspek fungsi produk tersebut.
Desainer Art Nouveau mendukung perlunya kepekaan estetik pada penampilan
benda pakai, penggunaan material yang rasional dan penggarapan aspek
fungsionalnya. Mereka beranggapan bahwa suatu benda pakai bisa fungsional
sekaligus indah dan bisa mengekspresikan imajinasi perancangnya secara utuh.
Suatu benda pakai dapat menjadi pernyataan estetik.
Berbeda dengan para pengikut Arts & Crafts, para pengikut Art Nouveau lebih
realistis dalam menyambut modernisasi dan teknologi. Gerakan ini berhasil
menjadi gerakan yang menyambut industrialisasi dan mengambil manfaat jaman
mesin dan penemuan teknologi. Seniman dan desainer gerakan ini berusaha
mencari konsep estetik yang lain, bukan hanya mengulang konsep Abad
Pertengahan. Hal ini menjadi tonggak untuk mempersiapkan gerakan modern
(Abad 20) dengan mengeleminasi pengaruh sejarah masa lampau dari desain.
Pada masa ini, seperti halnya masa Arts & Crafts, seniman/ desainer
mengerjakan beberapa bidang sekaligus. Gerakan ini juga berhasil meluas dan
menyebar di Eropa dan Amerika. Di negara-negara lain gerakan ini muncul dan
dipengaruhi oleh tokoh dan desain setempat, yang kemudian berkembang
menjadi gaya desain baru, misalnya: Glasgow Style (Skotlandia), Jugendstill
(Jerman), Vienna Secession (Austria), dll.

Teknik & Media:

Teknik cetak masih melanjutkan teknik masa Victoria, terutama dengan


chromolithograph.

Poster komersial dan majalah hiburan tetap populer, melanjutkan gairah


media Victoria.
Poster dan majalah Art Nouveau biasanya hanya diterbitkan untuk
peristiwa dan kalangan khusus.

Tokoh:

Mackintosh (Skotlandia)
Alphonse Mucha (Cekoslovakia)
Peter Behrens (Jerman)
Henry Van De Velde (Belgia)
Aubrey Breadsley (Inggris)

B. KAJIAN BENTUK
1. Vectorian

Visualisasi realistis baik pada desain warna maupun hitam putih.


Penuturan visual yang didaktik dan naratif, yaitu berusaha menjelaskan
dengan selamgkap-lengkapnya dan sebanyak-banyaknya.
Banyak ilustrasi karikatur dan satire baik dalam majalah politik maupun
dalam iklan komersil pada poster-poster. Humor dan satire dianggap
punya nilai jual yang kuat bagi produk-produk tertentu.
Penggunaan tipografi dan border (hiasan tepi) secara penuh, tanpa
meninggalkan bidang kosong. Sepertinya ada anggapan bahwa setiap
bidang harus dikuasai dengan diisi berbagai unsur grafis.
Perpaduan berbagai jenis huruf secara langsung dan berdesakan. Kurang
adanya kepekaan tentang spasi dan ruang pada tipografi.
Seni ornamen diterapkan secara berlebihan.
Komposisi cenderung penuh, rata dan simetris (statis).
Visualisasi masih banyak dipengaruhi seni Abad Pertengahan.

2. Art And Crafts

Walaupun masih menerapkan banyak ornamen tetapi ornamen dan


elemen lain terlihat lebih menyatu secara harmonis karena khusus
diciptakan untuk rancangan tersebut (bukan ornamen generik ala
victoria).
Tipografinya khas dan bukan diambil begitu saja dari koleksi huruf di
percetakan, tetapi ditulis dan disusun khusus menyatu dengan harmonis
dalam seluruh rancangan.
Penggunaan gambar dan visualisasi tidak perlu realistis, dimana figur-figur
lebih merupakan stilasi atau ciptaan baru yang imajinatif.
Unsur garis dan bidang telah dipakai secara artistik menjadi elemen
desain dan bukan sekedar batas objek, tone atau tekstur objek.
Komposisi masih kaku dan cenderung simetris.
Dalam penempatan huruf dan visualisasi lainnya mengenal pertimbangan
prioritas.
Gambaran masa lampau ditampilkan kembali secara baru (untuk ukuran
masa itu).
Belum muncul sikap desain yang selaras dengan perkembangan teknologi
dan modernisasi. Visualisasi masih dipengaruhi Abad Pertengahan.

3. Art Nuoveau

Ornamen menjadi bagian penting dalam desain dan menyatu dengan


unsur-unsur visual lainnya.
Banyak menerapkan garis-garis tipis.
Sering disebut pula sebagai Feminim Arts karena kelembutan ornamennya
yang banyak menggambarkan figur wanita, bunga, tanaman, sulursuluran, tanaman, dll. Sumber inspirasi/ tema ornamen lainnya adalah
serangga, hewan, garis-garis geometris, dll.
Tipografi dirancang secara khusus dan sangat indiviual.
Komposisi bebas, dinamis dan tidak selalu simetris.
Ada kebebasan berekspresi dan lebih spontan.
Konsep gambar langsung dan lebih fokus, dibandingkan masa Victoria
yang terlalu penuh peristiwa ataupun masa Arts & Crafts yang penih
ornamen.

C. KAJIAN IDENTIFIKASI
1. Vectorian

Menggunakan 3 Jenis Font


Pada Headings font menggunakan 72-100
Pt
Warna font hanya menggunakan Hitam
dan Putih

2. Art And Craft


1 Jenis Font
Ornamen Floral yang menjadi bingkai
Font yang digunakan bersifat
individual
Warna hanya hitam dan putih

3. Art Nuoveau
Font Headings 72 pt
Desain lebih modern dengan gaya
feminim, yaitu

menampilkan wanita

sebagai model.
Warna yang lebih full colour.

D. RUMUSAN

1. Victorian
Gaya visualisasi lebih realistis baik dengan menggunakan warna maupun hitam
putih serta komposisi gambar cenderung simetris dan visualisasinya lebih
kepada abad pertengahan, pada poster victorian juga cenderung lebih banyak
menggunaan tulisan dan berusaha menjelaskan selengkap-lengkapnya dan
penggunaan jenis font tidak lebih dari 3 jenis.

2. Art and Crafts


Gaya pada Art and crafts adalah lebih feminim sebab lebih menampilkan model
wanita, walaupun menampilkan banyak ornamen tetapi nampak menyatu
dengan tema, komposisi cenderung simetris dan penggunaan font lebih
individual dan jarang ada pada koleksi percetakan.

3. Art Nouveau

Pada poster ini tidak terlalu jauh berbeda dengan Art and Crafts tetapi pada
poster ini lebih nempak modern baik dari segi warna dan visualisai walaupun
cenderung bergaya feminim tetapi pada komposisi poster ini lebih menggunakan
asimetris.

E. PENGAPLIKASIAN DESAIN

Vectorian

Art And Craft

Art Nouveau

F. KESIMPULAN

Desain telah berkembang didunia ini sejak zaman dahulu walaupun di zaman dulu desain
belum dikenal dengan nama desain. Desain di bagi atas 3 periode, yaitu desain pra modern,
desain modern dan desain post modern.
Desain Pra modern terdiri dari beberapa macam desain.antara lain Victorian style
design, art and craft style design. dan art nouveau style design. Ketiga gaya desain tersebut
memiliki corak dan ciri masing-masing. Meskipun memiliki beberapa berbedaan di tiap gaya
desainnya, tidak menutup kemungkinan dari ke tiga gaya desain tersebut memilik persamaan
yang identik. Entah itu dari bentuk desain, pengidentifikasiannya, sampai kepada persamaan
pada aplikasi desainnya.
Daftar Pustaka

http://rudytahu.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dkv-desain-pra-modernabad-19_20.html
http://rudytahu.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dkv-desain-pra-modernabad-19_3131.html
http://rudytahu.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dkv-desain-pra-modernabad-19_20.html

Anda mungkin juga menyukai