Anda di halaman 1dari 6

Tugas sejarah desain

ART DECO

Nama : Zaidan Fajrul Falakh


NIM : 1812164023
Kelas : B

PRODI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA
YOGYAKARTA

Art Deco

Lingkaran spiral Art Deco di Gedung Chrysler di New York, dibangun pada 1928–1930.

"Roemah Passir", sebuah villa Art Deco di Knokke-Heist (Belgia barat)


Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir
sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang,
misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan
lain-lain dari 1920 hingga 1939[1], yang memengaruhi seni dekoratif
seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni
visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan ini, dalam
pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada
awal abad ke-20,
termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau,
dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak
gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco
murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional,
dan ultra modern

Tuesday, 30 oktober 2018

Aliran seni Art Deco

Pengertian Art Deco 

Art Deco adalah gaya populer yang dimulai dari 1920 hingga akhir dekadenya di tahun 1939. Art Deco banyak
gunakan pada design arsitektur, idustri, interior, seni grafis dan film, serta fesyen. Art deco sendiri berasal dari
pameran pada tahun 1925 di yang berjudul “Paris exposition des Art Decoratifs et Industries” di kota Paris,
Perancis. Dalam pengertian lain, Art Deco merupakan gabungan dari beberapa gaya dan gerakan pada awal abad
ke-20, yang didalamnya terdapat Konstruktsionisme, Kubisme, Moderenisme, Bahaus, Art Nouveau, dan
Futurisme. Art Deco sangat terkenal apabila dilihat pada design alat transportasi seperti mobil, pesawat terbang,
dan kapal laut sehingga dianggap sebagai simbol modernitas. Meskipun banyak muatan politik  atau filsafat di
dalam Art Deco, namun secara murni Art Deco memiliki sifat dekoratif. Pada eranya, gaya ini dianggap anggun ,
fungsional, dan ultra modern.

SEJARH ART DECO

Setelah Eksposisi Dunia 1900, berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kelompok seniman dekorasi resmi
yaituh ,La Société des artistes décorateurs. Para pendirinya antara lain adalah Hector Guimard,Eugène Grasset,
Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-
prinsip Art Deco pada umumnya.  Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer yang dimulai dari 1920
hingga 1939,Nama Art Deco diberikan sebagai nama lambang kemajuan peradaban yang popular antara tahun
1920 sampai dengan 1930. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan desain tempat terkemuka dan evolusi
seni dekoratif Perancis secara internasional. Wajarlah bila mereka mengorganisir Exposition Internationaledes Arts
Décoratifs et Industriels Modernes (Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925,
 yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis. Gerakan awal ini disebut Style Moderne. Periode atau
Gaya Periode Modern antara dua perang dunia inilah "Art Deco" sebuah langgam eklektik muncul dengan
menyatukan kosa-kosa bentuk dari berbagai sumber. Dimulai dari Perancis kata Art Deco merupakan singkatan
dari Art Decoratif yang muncul dalam nama penyelenggaraan pameran "Exposition Internationale des Arts
Decoratifs et Industriels Modernes" 1 pada tahun 1925. Dalam pameran inilah ditampilkan langgam baru dalam
desain untuk seni terap dan arsitektur yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Art Deco adalah sebuah
kontradiksi yang terlahir diantara kegemilangan tahun 20-an dan depresi (tekanan) tahun 30-an. Ketika orang ingin
melupakan trauma perang dunia, menikmati hidup dan melihat ke masa depan, tampilah Art Deco yang mewakili
pola kehidupan keseharian dan gaya elegan, canggih dan modern. Langgam baru ini mewarnai dan terlahir
bersamaan munculnya gaya hidup baru yang mengekspresikan kemakmuran hidup. Fashion, grafis, desain produk
dan film menampilkan idiom-idiom yang sama pada saat yang bersamaan. Hiburan dan perjalanan menjadi berita-
berita baru sebagai perayaan lahirnya era komersialisme dan teknologi baru seiring dengan munculnya kecepatan
sebagai metafora pada era modern.  art deco sangatmempengaruhi seni dekoratif waktu itu yang berkembang
seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni
grafis,bangunan  dan film. Gerakan ini pada awal mulanya dalam pengertian tertentu, Popularitasnya memuncak
pada 1920-an. Art Deco muncul dari sebuah periode  ketika industrialisasi yang pesat telah mengubah macam
budaya. Salah satu atribut utama adalah pelukan dari  teknologi yang terbaru .Hal  Ini sangat berarti  membedakan
Art Deco dari motif organik yang banyaknya disukai oleh pendahulunya yaitu Art Nouveau.Art Deco banyak
mengunakan gradasi warna yang halus serta warna yang mengesankan efek kilauan
atau lengkungan logam dalam sebuah karya seninya .Art Deco juga banyak
menggunakan bahan- bahan mahal dan sedikit ornamen
hias yang bisa lebih menarik banyak
perhatian . Ornamen yang digunakan
dalam Art Deco lebih beraturan dan
banyak menggunakan garis-garis lurus
atau persegi. Selama masa jayanya,
Art Deco
menggambarkan kemewahan,
glamor, kegembiraan, dan iman
dalam kemajuan sosial dan
teknologi. Meskipun banyak gerakan
desain mempunyai akar dan maksud
politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif.

TOKOH ART DECO

Tokoh Art Deco dalam desain grafis yang terkenal, khususnya di Prancis diantaranya AM, Cassandre dan Jean Calu

CIRI KHAS DAN KARAKTERISTIK ART DECO

Art Deco sendiri tidaklah terwujud dengan sendirinya, melainkan dipengaruhi aliran kubisme dan Fauvisme serta
juga gaya primitive Afrika, Mesir dan Indian Aztec, Maya di Amerika Selatan. Jeff Hoffman, Frank Lioyd, Adolf Loos
yang merupakan pedisain Modernisme awal banyak diserap kedalam Art Deco. Tersebar di dipenjuru Eropa,
Perancis sebagai pusat Art Deco telah memiliki sekolah seni dokaratif yaituh The Martine School yang berdiri sejak
1911. Gaya geometris Bauhaus dari Jerman dibangunkan dengan bentuk-bentuk yang ekspresif banyak
dimanfaatkan oleh para desainer.
Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel, pernis, inlaid
wood(kayu hias) , kulit hiu, dan kulit zebra. Penggunaan yang tegas dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (tidak
berliku-liku seperti Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif pancaran
matahari.

Istilah Art Deco berkembang sepanjang kemunculannya pada tahun 1925


tetapi tidak dipakai lebih luas sampai tahun 1960. Gaya art deco diangap
sebagai gaya yang berwawasan luas tentang pandangan dekorasi modern
yang dipengaruhi oleh berbagai macam sumber, contohnya: :

•      
Awal pekerjaan arsitek Wiener Werkstätte; disain industri fungsional, dengan
akar pada akhir abad ke sembilan belas.

•      Awal pekerjaan dan pikiran dari Weimar Bauhaus menyangkut tahap penunjukkan dirinya di dalamnya.

•      Pahatan dan keramik gaya Yunani jaman kuno perancangan semakin sedikit mendekati periode kuno

•      Bentuk fractionated, kristal dari dekoratif kubis dan futuristi

•      Fauve, warna palet

•      Bentuk yang menjengkelkan dari gaya radikal Neoklasik memacu terbentuknya gaya art deco: Boullée,
Schinkel

•      Art deco sering dihubungkan dengan musik Jazz

•      Motif binatang dan bentuk daun-daunan tropis,ziggurats,  kristal,  sunbursts,  motif air mancur yang
disesuaikan mode

•      Gaya art deco juga mempengaruhi penampilan wanita, yaitu gaya atletik luwes " modern" wanita,  rambut
yang dipotong pendek menandakan gadis modern tahun l920-an

•      Tahun teknologi mesin dimana ditemukan radio dan pemancar.

ART DECO PADA SENI BANGUNAN

Kita dapat melihat maha karya Art Deco yang hingga kini masih berdiri kokoh di kota New York, Amerika Serikat.
Tepatnya di timur dari pulau Manhattan pada persimpangan 42nd Street dan Lexington Avenue yaituh  Gedung
Pencakar Langit Crysler (Gambar Kiri) yang dibangun pada tahun 1928 hingga 1930 dengan tinggi 319 meter dan
ditambahkan pada puncaknya menjadi 365.8 M untuk Bank of America. Dirancang oleh William Van Allen. Memiliki
1046 Lantai, hingga kini masih berfungsi sebagai perkantoran.

Ciri khas Art Deco yang berbentuk pola cevron atau zigzag dan motif pancaran matahari yang. Yang dapat kita lihat
memiliki kesamaan dengan kaya tradisional suku Maya di Amerika Selatan. Pengunaan material Stainess Stell pada
bagian luar gedung menegaskan karakter Art Deco yang tegas dan kuat yang mereprestasikan kemajuan
peradaban Amerika Serikat dimasa perang.
Amerika Serikat dimasa perang dunia mencitrakan dirinya
sebagai negara yang memiliki kemajuan peradabannya melaui
Ibu Kotanya New York (sebelum dipindahkan ke Washington
D.C) melalui desain bangunannya yang merepresentasikan AS
yang tangguh, anggun dan megah.Selain gedung Crysler, dan
gedung Empire State, masih ada tempat dimana menjadi
daerah Bersejarah Art Deco yang berlokasi di ujung selatan
pantai Miami, Florida (gambar kanan) yang juga berkembang
dimasa perang dunia 1920-an hingga 1930-an.

ART DECO DI INDONESIA

Di Indonesia tentunya banyak bangunan bergaya Art Deco yang masih harus dicari dan diteliti.Berawal dari rasa
ingin tahu lebih mendalam mengenai Art Deco, kami mencoba menginjakan kaki di kawasan Kota Tua Jakarta yang
dimulai dari Stasiun Jakarta Kota atau yang lebih dikenal dengan istilah Stasiun Beos.Kata
“Beos” sendiri diperkirakan berasal dari nama Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij ( Maskapai Angkutan
Kereta Api Batavia Timur). Versi lain, Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan
Sekitarnya. Stasiun ini diresmikan pada tahun 1928 oleh Gubernur Jendral JHR. A.C.D. de Graeff. Dirancang sebagai
sebuah arsitektur bergaya Art Deco, oleh seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung, FJL Ghijsels pada tahun
1928 dengan sebutan Stasiun Batavia Selatan (Batavia Zuid). Stasiun ini dianggap sebagai salah satu monumen
terpenting dalam wacana arsitektur bergaya Indis (Indische Bouwen) – gaya yang memadukan unsur arsitektur
modern Barat dengan nilai nilai lokal.
Museum Bank Mandiri

Dilanjutkan ke Gedung Museum Bank Mandiri (ex-


Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM)) dirancang oleh 3
orang arsitek belanda yaitu J.J.J de Bruyn, A.P. Smits dan C. van
de Linde. Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J
Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gedung ex-NHM ini tampak kokoh dan megah dengan arsitektur Niew
Zakelijk atau Art Deco Klasik.

Museum Keramik dan Seni Rupa

Dan destinasi terakhir kami yaitu Museum Keramik dan Seni Rupa yang terletak di Jalan Pos Kota No 2,
Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum
Sejarah Jakarta. Disana kami menemukan perabot makan dan tanga bergaya Art Deco Klasik.
Beberapa bangunan di Indonesia yang bernuasa Art Deco

Villa Isola Upi Bandung 

    Bioskop Megaria, DKI Jakarta

Banyak warisan gedung-gedung bergaya Art Deco peninggalan bersejarah peralihan dari era kolonial hingga
kemerdekaan di berbagai kota di Indonesia yang menjadi saksi bisu transisi sejarah dan kehidupan social. Indonesia
sudah tidak asing dengan Art Deco.

KESIMPULAN

Bahwa Art Deco adalah sebuah maha karya yang dapat


dikategorikan prestigius dan sama seperti aliran seni rupa lainnya
Art Deco memiliki masa kejayaan dimulai dari tahun 1920 hingga
1930 –an. Yang dimulai dari Perancis yang hancur karena perang
dan membangun ulang negaranya dengan mengunakan konsep
baru. Konsep tersebut ingin menunjukan bahwa Perancis sebagai
pelopor perubahan zaman yang dimulai dari seni desain
bangunan hingga tata busana. Art Deco sampai ke Amerika
Serikat dan melahirkan budaya baru yaitu budaya modern jazz dan meghasilkan broadway. Di Indonesia sendiri Art
Deco pernah memiliki masa keemasannya dan mayoritas bangunan terdapat di Kota Bandung yang nota bene
pernah sengaja dihancurkan untuk mengelabui para tentara Belanda
yang ingin menguasai kota Bandung. Hal ini dapat kita lihat di area
Braga, Villa Isola Universitas Pendidikan Indonesia, dan banyak tempat
lainnya. Dan di Ibu kota pun masih dapat kita jumpai
bangunan jadul yang bernuasa Art Deco seperti dikawasan Kota Tua DKI
Jakarta. Art deco sendiri memiliki ciri khusus seperti yang telah
disebutkan didalam materi paper dan cenderung mengunakan warna
halus dan menonjolkan kilauan. Dan Art Deco sendiri masih diterapkan
pada desain bangunan rumah minimalis dan juga dalam pembuatan
beberapa mobilsport

SARAN

Art Deco dapat dikatakan warisan sejarah yang berharga hingga saat ini, dan di republik ini banyak terdapat
peninggalan seni art deco dalam bentuk bangunan yang memiliki nilai historis. Baiknya kita menjaga sisa
peninggalan sejarah yang menjadi monumen perjalanan sejarah negera ini agar tidak lenyap dimakan zaman

Anda mungkin juga menyukai