Anda di halaman 1dari 6

ART NOUVEAU DAN ART DECO

Tugas Sejarah Desain 3

Nama: Veronica Robeka Gultom


NIM: 2012342023
Prodi: Desain Interior
Fakultas Seni Rupa

ISI YOGYAKARTA
2020
Art Nouveau

Art Nouveau, dari  bahasa Perancis yang artinya seni baru (new art). Nama ‘Art Nouveau’
berasal dari nama sebuah toko di Paris, Maison de l’Art Nouveau, yang dimiliki oleh Siegfried
Bing, yang memamerkan benda-benda yang memiliki ciri desain aliran art nouveau. Art
Nouveau merupakan suatu gaya dan filosofi yang mengalami peralihan menuju modernisme
pada seni, arsitektur, dan seni rupa terapan – khususnya seni dekoratif –, lahir dan berpusat di
Eropa dan mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1880–1914.  Art Nouveau merupakan
modern style pertama di dunia karena gaya inilah yang pertama kalinya dipromosikan oleh
media massa dan gaya seni pertama yang mempunyai ambisi untuk merubah bentuk dari sebuah
kota.Pada awalnya gaya ini diciptakan sebagai seni yang dapat dinikmati oleh seluruh golongan,
namun pada kenyataannya lebih banyak diterapkan dalam seni dan barang-barang untuk
konsumsi orang-orang kaya. Gaya ini muncul di Eropa dan Amerika mulai tahun 1819 hingga
menjelang perang dunia pertama pada tahun 1914. Namun pendapat lain mengatakan Art
Nouveau berakhir pada tahun 1920 oleh klasisisme pasca perang

Gaya ini dimulai sebagai gerakan revolusioner menentang penekanan sejarah pada karya-karya
seni pertengahan abad ke-19. Gaya ini pun merupakan reaksi terhadap industrialisasi yang
dianggap menghilangkan sifat manusiawi dalam seni. Oleh karena itu ukiran dan ulir flora yang
dibuat juga cenderung tampil ‘berlebihan’ untuk menekankan keteampilan yang sifatnya sangat
emosional. Gerakan ini memiliki komitmen untuk menghapuskan hirarki tradisional dalam seni,
di mana pada masa itu banyak yang berpandangan bahwa seni lukis dan seni pahat lebih superior
jika dibandingkan dengan seni kerajinan dekoratif. Salah satu seniman yang berperan dalam
munculnya gaya ini adalah William Morris yang merupakan seorang desainer tekstil. Teori dan
ide-idenya tentang seni dan desain membantu memulai gerakan ini. Di benua Eropa, Art
Nouveau juga dipengaruhi oleh eksperimen Paul Gauguin dan Henri de Toulouse-Lautrec.

Gaya Art Nouveau terinspirasi oleh berbagai struktur dan bentuk alami, seperti flora dan fauna.
Tidak hanya itu, gaya ini pun menggambarkan kecantikan wanita. Kurva-kurvanya yang meliuk,
serta ukiran dan ulir flora yang berlebihan atau ekspresif menjadi ciri khas dari art nouveau
untuk menekankan emosi yang ada. Dibidang grafis dan seni rupa, pola-pola desainnya
mengadopsi bentuk wanita (muda) dan bunga penuh dengan garis-garis lengkung (undulating).
Juga binatang binatang seperti capung dan kupu-kupu yang kebetulan sayapnya punya pola
gambar yang sesuai dengan semangat gaya Art Nouveau. Berikut ini adalah contoh dari
penggunaan gaya Art Nouveau pada kaca patri.

Dapat terlihat jelas pada ketiga contoh di atas penggunaan motif flora dan fauna seperti bunga
teratai dan burung merak. Warna-warna yang digunakan pun cenderung cerah dan beragam.

Art Deco

Art Deco, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan aliran pada awal
abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan
Futurisme. Gaya desain dan arsitektur ini pun dipercaya mengambil ide-ide desain kuno seperti
Mesir, Siria, dan Persia. Art Deco mulai lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum
Perang Dunia II, masa puncak popularitasnya ada di tahun 1920 hingga 1939. Walaupuan Art
Deco sangat digemari oleh masyarakat saat itu, sayangnya gaya ini lenyap saat dunia mengalami
keruntuhan akibat Perang Dunia II yang berkecamuk

Nama Art Deco pertama kali muncul pada pameran bernama Paris exposition des Art Decoratifs
et industries pada tahun 1925 di Perancis. Pada saat itu kata Art Deco termasuk terminologi yang
baru, gaya ini lebih dikenal dengan nama modernistik atau 1925 Style. Kata Art Deco mulai
eksis sejak diperkenalkan di sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di
Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25” pada tahun
1966. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional l’Expositioan
Internationale des Arts Décoratifs Industriels et Modernes. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai
untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Art Deco semakin mendapat
tempat dalam dunia seni setelah dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di
Amerika pada tahun 1969 [3].

Tak seperti gaya-gaya desain lain yang berakar pada filsafat atau politik tertentu, arsitektur Art
Deco benar-benar murni bersifat dekoratif yang sangat kental. Pada masanya, gaya ini dianggap
suatu bentuk eklektik dari keanggunan, fungsional, ultra modern, dan kemewahan. Gaya Art
Deco mencerminkan maskulinitas dengan garis-garisnya yang tegas. Hal ini dipengaruhi oleh
Revolusi Industri di Inggris pada penghujung abad ke-19. Akibat penemuan mesin pabrik,
akhirnya tercipta suatu hal yang sangat sulit diciptakan oleh manusia waktu itu, yaitu garis lurus.

Gaya Art Deco memiliki ciri khas penggunaan garis dan sapuan kurva yang berani, serta bentuk
yang bertingkat-tingkat. Tema yang banyak dipakai pada gaya ini adalah bentuk bentuk bersifat
trapezoid, zig zag, dan bentuk puzzle. Sehubungan dengan karakter pada gaya Art Deco yang
berani dan tegas, gaya ini kemudian digambarkan mengggunaan bahan-bahan dengan karakter
serupa, yaitu aluminum, stainless steel, lacquer, inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit
zebra, serta menggunakan warna seperti gradasi yang halus serta warna yang mengesankan efek
kilauan atau lengkungan logam. Gaya ini pun banyak menggunakan bahan-bahan mahal dan
sedikit ornamen hias yang beraturan dan tegas. Berikut ini adalah contoh penggunaan gaya Art
Deco pada kaca patri

Dapat terlihat pada ketiga contoh di atas bahwa gaya ini banyak menggunakan garis garis lurus
yang tegas membentuk garis geometris, serta banyak memakai warna cerah seperti kuning.
Persamaan dan Perbedaan

Berikut ini adalah ringkasan karakteristik dari gaya Art Nouveau dan gaya Art Deco

Art Nouveau Art Deco

Garis-garis sensual dan cahaya halus Adanya ziggurat/punden berundak

Tokoh feminim dan rambut keriting Atap bangunan yang datar

Kurva Tumbuhan dan daun willow Menonjolkan unsur abstrak

Gelombang memutar Garis-garis lurus yang tegas

Rincian geometris dan warna-warni Penggunaan warna yang variatif

Perbedaan paling mencolok dari kedua gaya ini adalah penggunaan garisnya. Art Nouveau
banyak menggunakan garis yang meliuk-liuk menggambarkan kegemulaiian, sedangkan Art
Deco memiliki garis garis yang lurus serta tegas menggambarkan maskulinitas. Dengan
perbedaan garis yang digunakan, objek yang digambarkan pun turut berbeda. Art Nouveau
menggambarkan objek objek alam seperti flora dan fauna dengan garis garisnya yang meliuk.
Art Deco dengan garis tegasnya menggambarkan objek objek geometri seperti bentuk trapezoid
dan zig zag. Warna pada Art Nouveau pun lebih beragam dan berwarna-warna, sedangkan Art
Deco lebih banyak menggunakan warna emas dan kuning. Kedua gaya ini pun memiliki masa
eksis yang berbeda, Art Nouveau banyak dipakai hampir selama satu abad, yaitu dari tahun 1819
hingga 1914, Art Deco hanya eksis selama 19 tahun sebelum mengalami keruntuhan akibat
Perang Dunia kedua.

Persamaan yang dapat terlihat adalah kedua gaya ini masih banyak digunakan pada arsitektur
gedung gedung hingga saat ini. Lalu kedua gaya ini sama sama redup diakibatkan adanya perang
dunia.
Daftar Pustaka

https://creative5uite.wordpress.com/art-nouveau/

https://creative5uite.wordpress.com/art-deco/

https://www.bramblefurniture.com/journal/apa-itu-desain-art-deco/

https://www.dictio.id/t/ciri-ciri-aliran-art-nouveau-dalam-seni-rupa/26018/2

https://kopikeliling.com/visual/art/sejarah-aliran-seni-art-nouveau-dan-seniman-besar-di-
baliknya.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Art_Deco

Anda mungkin juga menyukai