2018
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9728
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN UNTUK MEREDUKSI
PAPARAN BISING DI PT. SISIRAU
TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana
Oleh
Rachma Putri Renotanti
NIM : 130403028
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
Penulisan Tugas Sarjana ini adalah bertujuan untuk memenuhi salah satu
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Sarjana ini juga merupakan
sarana bagi penulis untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan nyata yang
ada di perusahaan. Tugas Sarjana ini berjudul “Analisis Tingkat Kebisingan untuk
sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk melengkapi Tugas Sarjana ini. Akhir kata,
penulis berharap agar Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Penulis
dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan hati yang tulus
1. Ibu Dr. Ir. Melita Tryana Sembiring, MT. selaku Ketua Departemen Teknik
3. Kepada bapak Prof. Dr. Ir. A, Rahim Matondang, MSIE, bapak Prof. Dr. Ir
Harmein Nasution MSIE, dan bapak Ir. Mangara M Tambunan, M.Sc Selaku
Utara.
Utara.
5. Ibu Ir. Dini Wahyuni, MT, selaku Dosen Pembimbing telah banyak
Sarjana ini.
melakukan penelitian.
7. Kedua orang tua Penulis, Abdul Suhairi Pasaribu dan Mufrida Tanjung yang
senantiasa memberikan doa dan nasehat, adik penulis Sulis Hafizah Pasaribu,
8. Rekan sepabrik Fahmi, Fachry, dan ivan yang berjuang bersama dan
10. Semua teman angkatan 2013 (REPTIGS) serta abang kakak senior dan junior
kepada penulis.
Sianipar, Putri Handayni Pane, Wenny Flora Juliani, Trinawati, dan Ummu
12. Seluruh staf dan karyawan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,
laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan
Penulis
PT. Sisirau adalah salah satu badan usaha swasta yang bergerak dalam
bidang produksi minyak kelapa sawit (CPO). Permasalahan yang ditemukan pada
perusahaan ini ialah adanya kebisingan yang timbul dari mesin defericafer pada
berjumlah 2 orang.
berbicara lebih keras dalam berkomunikasi dan sering meninggalkan area kerja
sekitar 5-10 menit, dengan frekuensi sekitar 4 kali dalam 1 hari kerja, sehingga
waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk melakukan kegiatan produksi jadi
dilakukan mulai pukul 08.00 sampai 01.00 dini hari. Hasil tingkat kebisingan
Ekuivalen di stasiun pengolahan biji pada siang dan malam hari selama 5 hari 95
jam kerja/hari.
menghasilkan area kerja pada stasiun pengolahan biji dalam kondisi aman.
Kata kunci : Kebisingan, Equivalen (Leq), Noise Mapping dan Daily Noise Dose
(DND).
BAB HALAMAN
I PENDAHULUAN............................................................. I-1
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
-7063-2004.................................................................. III-16
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TABEL HALAMAN
TABEL HALAMAN
TABEL HALAMAN
GAMBAR HALAMAN
GAMBAR HALAMAN
5.5. Peta Tingkat Kebisingan pada Stasiun Pnengolahan Biji ..... V-14
5.7. Grafik Hasil Perhitungan Daily Noise Dose (DND) ............. V-18
Barrier................................................................................... VI-12
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
menimbulkan masalah seperti antara lain berupa polusi. Salah satu bentuk dari
dalam suatu perusahaan. Kebisingan yang terus menerus ini akan mengurangi
kepekaan pendengaran para karyawan, bahkan dalam jangka waktu panjang akan
tidak nyaman untuk bekerja, suhu udara disekitar mesin lebih tinggi dan
lelah[3].
yang menyebabkan tingkat kebisingannya sangat tinggi karena tata letak ruang
pada area compressor terlalu dekat dengan area produksi sehinga arus
sangat rentan terhadap resiko penurunan daya dengar atau hearing loss
terutama dari bunyi yang dihasilkan pada saat mesin beroperasi. Oleh sebab itu
PT. Sisirau adalah salah satu badan usaha swasta yang bergerak dalam
bidang produksi minyak kelapa sawit (CPO). Permasalahan yang ditemukan pada
perusahaan ini ialah adanya kebisingan yang timbul dari mesin defericafer pada
Kebisingan S.K
(db)
bakar boiler
Dari Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa tingkat kebisingan di atas nilai
lebih keras dalam berkomunikasi dan sering meninggalkan area kerja sekitar 5-
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis masalah kebisingan dan upaya
dalam penelitian ini adalah tingginya tingkat kebisingan di stasiun pengolahan biji
kebisingan yang terjadi di stasiun pengolahan biji. Adapun tujuan khusus dari
pengolahan biji.
Sisirau.
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan
lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah
Bab III Landasan Teori berisi teori tentang bunyi, kebisingan, gangguan
manusia, pengukuran bunyi, daily noise dose, metode pengukuran, penentuan titik
pengumpulan data, populasi, sumber data, metode pengolahan data, dan blok
diagram penelitian.
kebisingan equivalen (Leq), tingkat kebisingan equivalen (Leq) pada setiap titik
Bab VII Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan yang diperoleh
berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dan saran yang
PT. Sisirau adalah salah satu badan usaha swasta yang bergerak dalam
bidang usaha pengolahan minyak kelapa sawit (CPO). Pada awal perencanaan PT.
berdasarkan surat kesepakatan bersama antara PT. Sisirau dengan PT. Desa Jaya
pada tanggal 6 juni 1997 yang di perkuat adanya surat keputusan kantor
Sumber bahan baku kelapa sawit berasal dari kebun sendiri dengan luas 3.169
hektar dan untuk mencapai syarat minimal kebun mendirikan PMKS adalah seluas
6.000 hektar, maka di lakukan kerja sama dengan PT.Semadam yang mempunyai
1. Pengolahan Tandan buah segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO),
Produk Crude Palm Oil (CPO), Kernel (inti sawit) dan Cangkang yang
dihasilkan oleh PMKS PT. Sisirau dipasarkan di dalam negeri melalui Pelabuhan
pemasaran ditentukan oleh kantor pusat yang berlokasi di Jl. Putri Hijau Dalam
Dampak sosial dari PT. Sisirau menjelaskan keberadaan usaha ini dapat
bagi masyarakat di sekitar lokasi PT. Sisirau ini. Dengan didirikannya perusahaan
perusahaan tersebut. Selain itu, di lokasi yang berdekatan dengan pabrik juga
PT. Sisirau melakukan metode Bio Gas yaitu limbah dari pabrik ditampung dalam
sebuah wadah dan dibakar sehingga berupa gas yang tidak mencemarkan polusi
udara di sekitar lingkungan dan solid/ ampas-ampas sisa dari decanter dibagi-
cair dibuang kembali ke sungai karena sudah bersih dan aman dengan pH 8.
tanggung jawab serta nama-nama dari setiap personil dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk
jelas dari mana mendapatkan perintah dan kepada siapa harus bertanggung jawab
Pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang Manajer dan dibantu oleh beberapa staf
pimpinan dan karyawan yang didalamnya telah terlihat batasan-batasan tugas dan
Jam Kerja PMKS PT.Sisirau adalah 6 hari kerja dalam seminggu untuk
bagian kantor dan produksi. Pengaturan jam kerja untuk tenaga kerja adalah
sebagai berikut :
1. Karyawan kantor yang terdiri dari Manajer, staff tata usaha dan bagian-
mulai bekerja pukul 07.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00-
14.00 WIB.
CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit kasar. Minyak sawit atau inti sawit
mulai terbentuk 100 hari setelah penyerbukan yang terhenti 180 hari setelah
buah, hal ini ditandai dengan buah membrondol normal. Hasil utama yang
diperoleh dari tandan buah kelapa sawit adalah minyak sawit yang terdapat pada
daging buah dan minyak inti sawit yang terjadi pada kernel, kedua jenis minyak
kelapa sawit ini dibedakan berdasarkan komposisi asam lemak dan sifat fisika
kimia.
Mutu Minyak Kelapa Sawit PT. Sisirau bergantung pada mutu buah
kelapa sawit yang diterima. Mutu hasil sangat ditentukan oleh mutu bahan
bakunya, sedangkan bahan baku dipengaruhi oleh kegiatan pasca panen, seperti
cara panen dan transportasi. Kesalahan pada langkah pengumpulan hasil panen
dapat mengakibatkan mutu hasil olahan tidak dapat memenuhi standar yang telah
panen dipengaruhi oleh sistem panen yang diterapkan oleh pihak perkebunan.
Sawit
Lovibond - -
Kadar Minyak - -
Kontaminasi - -
Kadar Pecah - -
Bahan baku yang digunakan di PMKS PT. Sisirau adalah buah sawit yang
berasal dari kebun PT. Sisirau, PT. Semadam dan kebun milik rakyat. Varietas
yang paling banyak digunakan dikebun sisirau adalah Tenera. Salah satu cara
adalah jenis kelapa sawit yang mempunyai buah agak lonjong dengan
Kelapa sawit biasanya berbuah setelah berumur 2,5 tahun. Buahnya menjadi
masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Proses pembentukan minyak di dalam buah
Bahan penolong yang digunakan pada PMKS PT. Sisirau adalah Air. Air
Pabrik kelapa sawit PMKS PT. Sisirau mengolah bahan baku berupa
kelapa sawit hingga menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa
sawit sebagai hasil utama dan juga kernel (inti), dan cangkang sebagai hasil
Stasiun penerimaan buah adalah stasiun yang digunakan untuk menerima buah
TBS yang diangkut oleh truk-truk pengangkut TBS yang berasal dari kebun
sendiri dan kebun rakyat. Pada stasiun penerimaan buah terdapat stasiun
rendemen dan kapasitas TBS yang di perlukan oleh pabrik. Pada stasiun ini
berat minyak dan kernel (inti), dan berat TBS. Pada PMKS PT. Sisirau terdapat
30 ton. Sebelum TBS masuk ke loding ramp disiapkan petugas yang menyotir
buah karena TBS juga sangat mempengaruhi minyak serta rendemen yang
diperoleh. Oleh karena itu pihak sortasi bertugas untuk memilih kriteria TBS yang
siap diolah dan menyisihkan yang masih mentah atau belum siap diolah.
memiliki fungsi tempat penimbunan sementara TBS sebelum tandan buah segar
tersebut dipindahkan ke lori perebusan. Lantai loading ramp dibuat dari plat baja
dengan kemiringan 27 ̊ dan mempunyai 12 pintu. Pintu dari setiap ruang dibuka
secara mekanis dengan menggunakan tenaga hidrolik. Lori yang digunakan untuk
loading ramp. Satu unit lori berkapasitas sekitar 4,5 ton TBS/jam, pintu loading
ramp dibuka satu persatu dan TBS masuk ke dalam lori, selanjutnya lori yang
2. Stasiun Perebusan
tekan dengan tipe horizontal dilengkapi dengan dua unit pintu. Proses perebusan
ini sangat penting karena akan mempengaruhi mutu minyak kelapa sawit. Dalam
proses ini buah kelapa sawit dimasukkan kedalam sterillizer dengan waktu ±90
menit. Satu lori rebusan berisi ±4,5 ton sawit dan terdapat 7 lori untuk satu kali
perebusan. Perlu juga diketahui dalam pengisian TBS pada lori agar tidak terlalu
penuh karena hal tersebut dapat mengakibatkan TBS jatuh dalam rebusan yang
perebusan adalah mempermudah pelepasan buah dari tandan dan kernel (inti),
perhitungan :
keluar.
(digesting).
lori berisi buah yang sudah siap direbus diangkut dengan Hosting Crane dan
menuangkannya ke dalam automatic feeder (bunch feeder) lalu buah akan jatuh
dengan brondolan yang berbentuk drum, bagian utama drum dibuat kisi-kisi
(celah) sebagai tempat jatuhnya buah brondolan yang terlepas dari janjangannya.
dengan cara masuknya buah dari pengisi otomatis ke dalam drum yang berputar
(23-25 rpm), dan dengan bantuan sudu-sudu yang ada di dalam drum, buah
terangkat dan jatuh terbuang sehingga buah/brondolan lepas dari tandan dan
melalui kisi-kisi drum buah masuk kedalam konveyor. Janjangan kosong yang
terdorong keluar akan masuk kedalam conveyor janjangan kosong (empty bunch
conveyor). Brondolan yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh
Sementara, tandan (janjang) kosong yang keluar dari bagian belakang pemipil
ditampung oleh conveyor dan dibawa ke hopper janjangan kosong melalui empty
Pada stasiun ini terjadi pemisahan daging buah atau pericrape dengan biji atau nut
dan proses pengambilan minyak kasar dari buah. Pengambilan minyak pertama
yang terjadi pada stasiun kempa dilakukan dengan cara melumat buag dan
hancur dan terpisah dari biji (nut). Sedangkan pengepresan (pressing) bertujuan
untuk menekan daging buah yang hancur hingga keluar minyak kasar (crude oil).
Pemurnian minyak bertujuan untuk memperoleh minyak sawit yang sesuai dengan
standar mutu produk yang ditetapkan. Pemurnian minyak terdiri dari beberapa
berdasarkan berat jenis. Sand trap tank terdiri atas corong yang memilki
saluran pada bagian atasnya dan saluran bagian bawah. Minyak kasar akan
mengalir pada saluran bagian atas, sedangkan pasir akan jatuh ke saluran
bagian bawah. Minyak kasar akan dialirkan ke vibro separator dan pasir akan
berupa serat-serat atau kotoran lainnya dari minyak kasar. Vibro separator
terdiri dari dua buah saringan kawat dengan ukuran saringan atas 20 mesh dan
saringan bawah 40 mesh. Benda-benda padat berupa cake yang disaring pada
Sedangkan minyak kasar dari vibro separator ditampung dalam tangki minyak
dilakukan dengan menggunakan tangki minyak kasar (crude oil tank). Prinsip
kerja Crude Oil Tank adalah melakukan penambahan panas dengan injeksi uap.
dipertahankan 90-950C.
sludge tank.
pure oil tank. Pemanasan tetap dilakukan dengan injeksi uap hingga temperatur
95-1000C. Pure oil tank berbentuk selinder, dengan dasar berbentuk kerucut.
Tangki ini di blow down 4 jam sekali untuk membuang lumpur atau endapan.
f. Pemurnian minyak
bertujuan untuk mengurangi kadar air hingga 0,2 – 0,5 % , kadar kotoran
hingga 0,01 – 0,13 % dan temperatur 90-950C. Oil purifier bekerja dengan
gaya sentrifugal yang berkecepatan 7500 rpm. Akibat dari gaya sentrifugal ini
maka minyak yang mempunyai berat jenis lebih kecil akan bergerak ke arah
poros dan terdorong keluar sudut-sudut. Sedangkan kotoran dan air yang berat
jenisnya lebih besar terdorong ke arah dinding bowl. Air keluar dan padatan
g. Pengeringan minyak
dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air hingga 0,1 – 0,15 % dan kadar
kotoran hingga 0,013 - 0,015 %. Prinsip kerja vacum dryer adalah minyak dari
oil purifier dipompa ke dalam tangki umpan (float tank). Didalam tangki
umpan ini terdapat sebuah pelampung baja berbentuk kumparan tirus (taper
tipis. Minyak yang keluar dari spray nozzle berbentuk pancaran halus (spray)
dan kabut, kemudian jatuh secara gravitasi dan membentur pelat deflektor
sehingga terjadi pengkabutan yang kedua kali. Selagi minyak berbentuk kabut
kandungan air akan mudah menguap dan dihisap keluar oleh pompa hampa
pengering dan langsung dihisap dengan oil transfer pump ke oil storage tank
(OST).
Vacum dryer juga dilengkapi dengan sebuah level kontrol yang dihubungkan
minyak. Minyak yang di umpan ke dalam tabung hampa udara jika kurang dari
level minyak yang dihisap keluar, maka level kontrol otomatis membuka
Ujung pipa pengeluaran air dan kondensor harus terendam dalam air hot weel
tank.
Penampungan minyak sawit (CPO) dilakukan di oil storage tank (OST) atau
sering disebut bulk storage tank (BST). CPO dalam OST harus selalu
dipanaskan dengan cara injeksi uap yang bersuhu 950C agar minyak tidak
kondisi steam coil dan temperature. Storage tank harus dibersihkan secara rutin
karena apabila terjadi kebocoran pada pipa steam coil dapat mengakibatkan
i. Penampungan sludge
sludge tank. Sludge yang berada pada tangki lumpur ini masih mengandung
minyak 8-10 %. Pemanasan dalam alat ini dilakukan dengan sistem injeksi uap
dan suhu cairan dalam tangki perlu dijaga karena akan mempengaruhi
persentase Non Oil Solid (NOS) dalam sludge. Oleh karena itu, perlu dilakukan
j. Penyaringan sludge
serabut, pasir, dan kotoran. Vibro Separator terdiri dari satu buah saringan kawat
dengan ukuran saringan 60 mesh. Benda-benda padat berupa serabut, pasir, dan
sentrifugal dan blow down setiap 20 menit. Untuk mengambil minyak yang
Sludge buffer tank ini memiliki kapasitas 9 m3 yang dilengkapi dengan steam
injection dan enam pipa saluran. Pipa I di bawah tangki untuk menyalurkan
sludge ke sludge separator dan pipa III di bagian atas tangki untuk menjaga
kelebihan sludge yang akan masuk ke tangki. Pipa IV, V dan VI masing-
masing untuk menyalurkan minyak ke low speed yang berjumlah tiga unit.
dan kotoran dengan cara sentrifugasi. Cairan yang dipompakan pada bagian
selanjutnya cairan tanpa pasir dan kotoran bergerak ke atas dan keluar melalui
poros. Hasil pemisahan sludge dari pasir memiliki kadar air 80-85 %, minyak
5-10 %, dan 8-12 % berupa bahan bukan minyak. Air dan kotoran dibuang
0,3-0,5 %.
1) Low Speed
Alat ini digunakan untuk mengutip kembali minyak yang masih terkandung
dalam sludge. Dengan prinsip putaran rendah ke arah sumbu vertical minyak
effluent treatment.
Endapan dari tangki masakan minyak, tangki sludge (sludge tank) yang
dijumpai setiap hari sebelum diolah ditampung dalam tangki ini. Demikian
juga minyak kutipan dari bak penampung lumpur (fat-fit). Tangki ini
Jika cairan di dalam tangki terlalu kental, perlu diadakan penambahan air
panas agar pemisahan cairan berat jenis rendah (minyak) dengan cairan berat
Tangki ini terletak di bagian bawah stasiun klarifikasi. Hot weel tank
berfungsi untuk memanaskan air yang selanjutnya akan dikirim ke hot water
950C dengan menggunakan steam injection serta air condensate steam coil ke
Hot water tank berfungsi untuk menampung air panas untuk menyuplai
kebutuhan air panas di oil purifier, sludge separator dan screw press serta
temperature air yang harus tetap dijaga sekitar 1000C serta pemeliharaan
5) Fat-Fit
Buangan (sludge) dari stasiun klarifikasi akan dialirkan ke fat fit. PKS
klarifikasi dan satu bak penampung minyak hasil endapan dalam kolam
Setelah dari stasiun Pressing diperoleh crude oil dan nut. Crude oil diproses di
diperoleh produk berupa inti sawit (Palm Kernel). Pengolahan biji bertujuan
Prinsip kerja cake breaker conveyor adalah mengaduk-aduk cake dengan cara
berputar sambil mendorong cake ke ujung talang untuk memisahkan biji dan
serabut di pemisah biji. Cake breaker conveyor terdiri dari talang yang berisi
dengan injeksi uap sehingga gumpalan cake akan menjadi kering dan mudah
terurai.
biji dari sisa-sisa serabut yang masih melekat. Depericarper terdiri kolom
pemisah (separating coloumn) dan nut polishing drum. Cake yang telah terurai
coloumn dikarenakan oleh hisapan blower. Biji yang berat jenisnya lebih besar
jatuh ke dalam nut polishing drum, sedangkan serabut kering terhisap ke dalam
fibre cyclone kemudian jatuh ke fibre shell conveyor melalui air lock.
Nut polishing drum berputar dengan kecepatan 32 rpm. Pada nut polishing
Pemisahan biji dari batu dan biji kosong dilakukan dengan menggunakan
biji akan masuk ke dalam nut grading drum melalui air lock, sedangkan biji
kosong akan terhisap oleh nut cyclone dan masuk ke shell hopper.
masuk ke nut silo. Nut grading drum adalah drum yang berlubang dan
berputar.
3) Pengeraman biji
mengurangi kadar air agar inti sawit mudah terlepas dari cangkangnya. Prinsip
kerja nut silo adalah menggunakan udara panas dialirkan melalui elemen panas
untuk mengurangi kadar air. Pengeraman dilakukan hingga kadar air dalam biji
± 9%. nut silo dilengkapi dengan fibrating feeders, kegunaannya adalah untuk
4) Pemecahan biji
bertujuan untuk memisahkan inti sawit dari cangkang. Ripple mill terdiri dari
rotaring rotor dan stationary plate (ripple pad). Rotating rotor berfungsi
biji. Rotating rotor terdiri dari 30 batang rotor (riplle bar) yang terbuat dari
high carbon steel, dimana 15 batang dipasang di bagian luar dan 15 batang lagi
di bagian luar. Stationary plate (ripple pad) merupakan plate bergerigi tajam
dan terbuat dari high carbon steel. Efisiensi ripple mill dipengaruhi oleh
kecepatan putar rotor, jarak antara rotor dengan plat bergerigi dan ketajaman
gerigi.
Pemisahan inti sawit dari cangkang dilakukan dengan menggunakan dua unit
Light Tenera Dust Separating (LTDS) yang dioperasikan secara seri. Inti sawit
dan cangkang dari ripple mill diangkut dengan elevator ke LTDS pertama. Di
LTDS pertama, inti sawit dan cangkang dipisahkan berdasarkan berat jenis dan
ringan, dan pecahan cangkang yang ringan akan terhisap oleh LTDS fan
pertama, kemudian masuk ke dalam shell hopper. Pecahan cangkang, dan inti
Di LTDS kedua pecahan cangkang dan inti sawit dipisahkan berdasarkan berat
pecahan cangkang ringan akan terhisap oleh LTDS fan kedua, kemudian masuk
ke dalam shell hopper. Pecahan cangkang dan inti sawit pecah yang memiliki
Inti sawit utuh akan jatuh ke wet kernel conveyor (wet shell transport).
pecah dari pecahan cangkang berdasarkan berat jenis. Hydrocyclone terdiri dari
saluran yang berbentuk siklon. Untuk lebih jelasnya prinsip kerja hydrocyclone
Keterangan gambar:
a. Pecahan cangkang, dan inti sawit pecah jatuh ke bak air pertama.
drum pertama, kemudian jatuh ke wet kernel conveyor (wet shell transport).
d. Pecahan cangkang dan inti sawit pecah sempurna yang memiliki berat yang
f. Inti sawit pecah sempurna keluar melalui overflow dan jatuh ke bak air pertama
Pengeringan inti sawit dilakukan di kernel silo. Prinsip kerja kernel silo adalah
udara yang dihembuskan ke bagian atas, tengah dan bawah silo berbeda-beda.
Untuk masing-masing bagian secara berurutan yaitu: 60-700C, 50-600C, dan 40-
diharapkan akan mengurangi kadar air hingga 6-7%. Kemudian inti sawit
proses produksi. Berikut adalah beberapa mesin yang digunakan oleh PT. Sisirau.
1. Jembatan timbang berfungsi untuk menimbang berat TBS yang masuk setiap
harinya.
3. Mesin hydraulic, mesin ini memiliki fungsi untuk membuka dan menutup
mesin sterillizer
5. Mesin Sterillizer, mesin ini memiliki fungsi untuk merebus buah bertujuan
6. Mesin Tippler, berfungsi untuk menuang lori yang berisi tandan buah dan
7. Mesin Fruit Bunch Elevator, berguna untuk mengangkut buah dari thresher
8. Mesin Thresser, Mesin ini berguna untuk memisahkan tandan kosong dan
brodolan matang
kosong menuju inclined empty bunch conveyori dan nantinya akan dibakar di
incenerator.
10. Mesin Digester, mesin ini berfungsi untuk melumatkan brondolan atau buah
11. Mesin Screw press, mesin ini berfungsi untuk memeras brondolan yang telah
mengurangi kadar air pada cangkang biji agar dapat digunakan untuk bahan
bakar boiler.
13. Mesin Depericafer, mesin ini berfungsi memisahkan serabut dari biji
14. Mesin Hydrocyclone, mesin ini berfungsi untuk memisahkan cangkang dan
1. Tojok
meruncing. Alat ini digunakan pada stasiun loading ramp atas ketika
Kapak berfungsi untuk membelah buah kelapa sawit guna melihat kriteria
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Bunyi
Bunyi (sound) adalah gelombang getaran mekanis dalam udara atau benda
padat yang masih bisa ditangkap oleh telinga normal manusia, dengan rentang
frekuensi antara 20-20.000 Hz. Kepekaan telinga manusia terhadap rentang ini
disebut bunyi infra (infrasound), sedangkan di atas rentang tersebut disebut bunyi
ultra (ultrasound). Suara (voice) adalah bunyi yang di terima manusia. Bunyi
udara (airborne sound) adalah bunyi yang merambat lewat udara. Bunyi struktur
bangunan[7].
Ada 3 aspek yang diperlukan dalam waktu bersamaan agar bunyi dapat
1. Sumber bunyi
Kebisingan (noise) adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki atau
mengganggu. Gangguan bunyi hingga tingkat tertentu dapat diadaptasi oleh fisik,
intensitas bunyi sangat lemah yang masih dapat didengar telinga manusia,
berenergi 10-12 W/m2. Ambang bunyi ini disepakati mempunyai tingkat bunyi 0
dB. Ambang sakit (threshold of pain) adalah kekuatan bunyi yang menyebabkan
pemulihan terjadi secara cepat sesudah dihentikan kerja di tempat bising. Tetapi
Kebisingan Efek
(dBA)
susunan saraf pusat. Telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu
bagian luar (outer ear), bagian tengah (middle ear) dan bagian dalam (inner ear).
Bagian luar telinga terdiri dari daun telinga, liang atau kanal telinga
bunyi dan di konsentras pada membrane tympani. Pada liang telinga (kanal)
frekuensi suara 3000-4000 Hz, panjang liang telinga ini adalah 2,5-4 cm terbentuk
dari jaringan kartilago, membran dan tulang dan dibalut oleh kulit yang
0,1 mm dan luas 65, membran ini mengalami vibrasi yang akan diteruskan ke
sebaliknya[12].
dari telinga luar ke telinga dalam, yang terdiri dari membran timpani, kavum
Bagian ketiga, telinga bagian dalam dimana reseptor yang ada pada telinga
dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak
untuk diolah. Telingan dalam terdiri atas tiga saluran setangah lingkaran (kanalis
getaran ke rumah siput. Rumah siput terdapat cairan limfe dan ujung-ujung saraf
menuju otak.
telinga:
mekanik
tengah
pendengaran sensorineural
9. Impuls listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran.
Otak membutuhkan informasi yang baik dari kedua telinga agar dapat
memahami percakapan.
getaran pada selaput gendang telinga tersebut. Getaran yang terjadi akan
diteruskan pada tiga buah tulang, yaitu hammer (malleus), anvil (incus), dan
stirrup (stapes) yang saling terhubung di bagian tengah telinga (middle ear) yang
rambut halus (hair cells) di bagian dalam telinga yang akan mengkonversikan
getaran yang diterima menjadi impuls bagi saraf pendengaran. Oleh saraf
diterjemahkan menjadi suara yang didengar. Terakhir, suara akan ”ditahan” oleh
perlahan, dalam waktu hitungan bulan sampai tahun. Hal ini sering tidak disadari
Tingkat kekuatan atau kekerasan bunyi diukur dengan alat yang disebut
Sound Level Meter (SLM). Alat ini terdiri dari mikrofon, amplifier, weighting
sumber bunyi dengan energi sumber bunyi acuan, diukur dalam decibel (dB).
sumber bunyi, tingkat bunyi akan bertambah 3 dB(A). Setiap penggandaan massa
dinding, tingkat bunyi akan berkurang 5 dB(A). Setiap penggandaan luas bidang
peredam, tingkat bunyi akan berkurang 3 dB(A). Ketika sebuah objek sumber
bunyi bergetar dan getarannya merambat ke segala arah, sebaran ini akan
menghasilkan ruang berbentuk seperti bola yang ditunjukkan pada Gambar 3.6.
Sumber bunyi
Pada titik tertentu dalam bola tersebut, tingkat intensitas bunyi dapat
I
Li = 10 Log dB …(1)
I0
Atau
...(3)
Atau
...(4)
...(5)
.............(6)
Dengan ;
SEL/L : Single Event Level / tingkat bunyi pada suatu kejadian (dB)
untuk kebisingan tertentu dengan lama waktu yang diizinkan untuk tingkat
Ci
D= T
i i .................................................(7)
Dimana :
Apabila dosis kebisingan > 1, maka kondisi tersebut sangat berisiko (berbahaya)
...(8)
kerja, yaitu[17] :
1. Cara Sederhana
Dengan sebuah sound level meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB (A)
5 (lima) detik.
2. Cara Langsung
pengukuran LTMS, yaitu Leq dengan waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan
Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam (LSM) dengan cara pada
siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 10 jam (LS) pada selang
waktu 06.00 - 22.00 WIB dan aktifitas dalam hari selama 8 jam (Lm) pada
Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu tertentu sebagai contoh:
Keterangan :
tingkat kebisingan dari kebisingan yang ajeg (steady) pada selang waktu
1. Pengukuran langsung
minimal 5 meter.
2. Peta Kontur
jarak grid harus lebih dari 10 meter dikelompokkan. Sebuah jarak yang
lebih luas di daerah terbuka dapat memberikan akurasi yang dapat diterima
menggunakan spasi grid kurang dari 10 meter. Secara khusus, hal ini
jalan sempit.
sama[18].
Nilai Ambang Batas (NAB) adalah standar faktor bahaya di tempat kerja
kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari
tingkat tekanan bunyi dari lingkungan kerja yang terpapar ke operator, yang
Intensitas
Waktu Pemaparan
Kebisingan dalam
Per Hari
(dBA)
8 Jam 85
4 Jam 88
2 Jam 91
1 Jam 94
30 Menit 97
15 Menit 100
7,5 Menit 103
3,75 Menit 106
1,88 Menit 109
0,94 Menit 112
28,12 Detik 115
14,06 Detik 118
7,03 Detik 121
3,52 Detik 124
1,76 Detik 127
0,88 Detik 139
0,44 Detik 133
0,22 Detik 136
0,11 Detik 139
Catatan: Tidak boleh terpapar lebih dari 140 dB(A), walaupun sesaat
orang yang bekerja di industri. Tingkat yang diizinkan tergantung pada lamanya
bekerja. Nilai ambang batas yang diizinkan OSHA dapat ditunjukkan pada Tabel
3.3.
Waktu
Sound Level
Paparan
(dB(A))
(Jam)
80 32
85 16
90 8
95 4
100 2
105 1
110 0,5
115 0,25
120 0,125
125 0,063
130 0,031
Sumber : OSHA
3. Evaluasi audiometer.
6. Evaluasi program.
7. Audit program.
area yang ada di dalam ruang dapat dilakukan melalui perambatan bunyi secara
langsung dan melalui pemantulan. Pada saat perambatan secara langsung, sangat
tertentu. Bunyi langsung dengan tingkat keras dan kejelasan yang cukup yang
dapat diterima telinga manusia sangat dibatasi oleh jarak. Oleh karenanya pada
jarak tertentu ketika bunyi langsung sudah melemah, perlu ada penguatan suara
yang padat dan keras. Pantulan yang sempurna yang mengikuti hukum sudut
pantul = sudut datang akan terjadi pada permukaan padat dan keras, seperti kaca,
akrilik, logam, kayu dan lainya. Arah pantulan selain ditentukan oleh keadaan
permukaan bidang pantul juga ditentukan oleh bentuk permukaan bidang pantul,
pantulan yang terjadi dapat berasal dari bidang datar, cekung dan cembung.
yaitu[21]:
yang sama, setiap sebaran gelombang bunyi asli yang mengenainya akan
hasil pantulan yang terpusat), namun pada posisi lain terjadi pelemahan
bunyi.
3. Bidang cembung, meski terjadi secara merata, namun arahnya tidak dapat
kecembungannya.
1. Kombinasi bata dan logam, biasa digunakan untuk bangunan, seperti pagar
rumah.
maupun bangunan.
7. Kaca dan akrilik, yang telah banyak digunakan sebagai pengganti material
dinding yang konvensional, biasanya pada bangunan modern, sifat kaca yang
menyerap bunyi dalam jangkauan frekuensi yang lebar dan lebih disukai
terlepasnya serat-serat halus ke udara juga kecil. Kedua lapisan serat ini
kemampuannya akan meningkat bila ada rongga udara. Semakin tebal rongga
udara, kemampuan redamnya akan semakin baik. Namun kebutuhan luas ruang
tentu membatasi tebal rongga udara. Untuk memperoleh redaman yang lebih baik
ditambahkan biasanya berupa selimut akustik yang terbuat dari serat kaca
(glasswool)[23] .
distribusi tingkat kebisingan pada suatu lingkungan kerja. Cara pembuatan noise
titik pengukuran di sekitar sumber bising dimana terdapat pekerja yang terpapar
jarak data XYZ yang tidak teratur menjadi grid dengan jarak yang teratur.
Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi
lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid juga dapat diimpor dari
sumber lain, seperti sebagai Geological Survey Amerika Serikat (USGS). Grid
adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi
empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi.
Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file
METODOLOGI PENELITIAN
Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017
lebih sistematis. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua yaitu
sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi perusahaan yaitu:
Gambar 4.2.
Merek : Krisbow
Fungsi :
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran diolah secara kuantitafif untuk
yang menunjukkan energi bunyi yang equivalen dengan energi yang berubah-
Dimana :
tj = Fraksi waktu
LI = 10 log (I/I0) dB
maka dapat dihitung w (energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi) dengan
I = w/4πD2 W/m2........
per hari dan 95 dB untuk waktu paparan 4 jam per hari, sehingga waktu
...........(4)
Dimana :
D= x 100%....................(7)
Dimana :
28 november 2017 mulai pukul 08.00-02.00 wib. Layout stasiun pengolhan biji
7
3
6
4
Environment Meter.
Pengukuran dilakukan pada 8 titik selama 5 hari dan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 5.1.
equivalen (Leq) dari tingkat kebisingan pada siang hari (Ls) dan tingkat
kebisingan pada malam hari (Lm). Rata-rata tingkat kebisingan yang diperoleh
Gambar 5.2.
kebisingan pada waktu siang hari (LS ) dan malam hari (LM). Tingkat kebisingan
equivalen (Leq) adalah nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang berubah-
ubah (fluktuatif) selama waktu tertentu, yang setara dengan tingkat kebisingan
steady pada selang waktu yang sama, secara matematis adalah sebagai berikut :
tj = Fraksi waktu
Data tingkat kebisingan pada setiap titik dan waktu pengukuran selama 5
hari diwakili oleh tingkat kebisingan equivalen (Leq). Contoh perhitungan sebagai
berikut:
Pada titik 1, untuk tingkat kebisingan equivalen (Leq) pada Jam 08.00.
Perhitungan Leq pada titik 1dengan tingkat kebisingan (tj1-5) = 88,1; 91,2; 89,9;
95,2; 89,4 dB pada pengukuran jam 08.00 WIB selama 5 hari sebagai berikut:
Leq = 10 log1/T[Ʃtj10Lj/10]
Leq =91,5 dB
Rekapitulasi tingkat kebisingan equivalen (Leq) selama lima (5) hari untuk
Pembuatan grafik tersebut bertujuan untuk mengetahui titik – titik yang memiliki
tingkat kebisingan tertinggi dan terendah. Grafik tersebut juga akan membantu
dalam mengetahui berapa banyak titik pengukuran yang melewati NAB. Grafik
48/MENLH/11/1996 data tingkat kebisingan equivalen pada setiap titik dan waktu
diklasifikasikan dalam 2 jenis yakni tingkat kebisingan siang hari dan malam hari.
Tingkat kebisingan diukur pada pukul 08.00, 11.00, 15.00, 23.00 dan 01.00.
menggunakan formula :
L = 91,5 dB
siang hari (Ls) dan malam hari (Lm) dari setiap titik pengukuran pada stasiun
pengolahan biji. Pembuatan grafik tersebut akan menunjukkan titik – titik yang
= 88,1 dB
LI = 10 log (I/I0) dB
I = 6,46 x 10-3W/m2
maka dapat dihitung w (energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi) dengan
D = Jarak (m)
Perhitungan w (energi bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi) pada titik 1
I = w/4πD2 W/m2
w = 0,73 watt
Tabel 5.5. sampai Tabel 5.9. Rekapitulasi energi bunyi yang dikeluarkan oleh
sumber bunyi untuk masing-masing titik dapat dilihat pada Tabel 5.10. sampai
Tabel 5.14.
Tabel 5.5. Hasil Perhitungan Intensitas Bunyi Pukul 08.00 di Setiap Titik
Pengukuran
Tabel 5.6. Hasil Perhitungan Intensitas Bunyi Pukul 11.00 di Setiap Titik
Pengukuran
Pengukuran
Tabel 5.8. Hasil Perhitungan Intensitas Bunyi Pukul 23.00 di Setiap Titik
Pengukuran
Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Intensitas Bunyi Pukul 01.00 di Setiap Titik
Pengukuran
maka dapat dihitung w (energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi) dengan
D = Jarak (m)
Perhitungan w (energi bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi) pada titik 1
I = w/4πD2 W/m2
w = 0,73 watt
Tabel 5.10. Hasil Perhitungan Energi Sumber Bunyi Pukul 08.00 di Setiap
Titik Pengukuran
Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Energi Sumber Bunyi Pukul 11.00 di Setiap
Titik Pengukuran
Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Energi Sumber Bunyi Pukul 15.00 di Setiap
Titik Pengukuran
Titik Pengukuran
Tabel 5.14. Hasil Perhitungan Energi Sumber Bunyi Pukul 01.00 di Setiap
Titik Pengukuran
software surfer 11.0. Jumlah dengan titik kebisingan yang diambil sebanyak 8
titik. Data yang digunakan adalah total tingkat kebisingan di stasiun pengolahan
biji. Tabel 5.15. menunjukkan titik koordinat noise mapping stasiun pengolahan
biji.
1 5 15 91,46
2 0 15 91,49
3 10 10 92,97
4 0 5 91,74
5 5 0 92,00
6 10 5 92,71
7 10 0 92,47
8 10 10 92,78
Sumber : Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 5.15. maka dapat dibuat noise mapping pada lantai
ambang batas yang telah ditentukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
berikut:
...........(4)
Dimana :
Contoh perhitungan :
Ls : 92,2 dB
Ti = 1,86 jam
L Ti
Titik
(dB) (Jam)
1 91,46 1,86
2 91,49 1,85
3 92,97 1,51
4 91,74 1,78
5 92,00 1,71
6 92,71 1,56
7 92,47 1,61
8 92,78 1,54
waktu kerja aktual dan waktu kerja ideal terhadap paparan kebisingan di setiap
Berdasarkan grafik pada Gambar 5.6. dapat dilihat bahwa waktu paparan
operator tidak dapat bekerja secara produktif selama 8 jam kerja/per hari.
D= x 100%....................(7)
Dimana
Rekapitulasi perhitungan Daily Noise Dose dapat dilihat pada Tabel 5.17.
L Ti DND
Titik (dB) (Jam) (%) Keterangan
1 91,46 1,86 861 Berbahaya
2 91,49 1,85 865 Berbahaya
3 92,97 1,51 1063 Berbahaya
4 91,74 1,78 899 Berbahaya
5 92 1,71 933 Berbahaya
6 92,71 1,56 1028 Berbahaya
7 92,47 1,61 996 Berbahaya
8 92,78 1,54 1037 Berbahaya
Rata-
92,2 31,67 960,3 Berbahaya
Rata
Sumber : Pengolahan Data
DND/Daily Noise Dose (Menurut NIOSH kriteria dosis aman adalah tidak
Grafik Daily Noise Dose (DND) aktual dan ideal dapat dilihat pada
Berdasarkan Gambar 5.7. Menurut NIOSH kriteria dosis aman adalah tidak
lebih dari 100% sedangkan dari hasil perhitungan Daily Noise Dose yang
DND dilakukan untuk membandingkan lamanya waktu kerja ideal bagi operator
yang terpapar oleh kebisingan dan waktu kerja aktual saat ini. Waktu kerja ideal
adalah lamanya waktu kerja maksimum yang diizinkan selama operator bekerja
pada tingkat kebisingan tertentu. Sedangkan, waktu kerja aktual adalah waktu
kerja reguler yang ditetapkan oleh perusahaan bagi operator yaitu 8 jam per hari.
Dari hasil pengolahan data, diperoleh bahwa pada stasiun pengolahan biji
memiliki waktu maksimum paparan kebisingan di bawah 2 jam per hari. Dengan
demikian, bila dibandingkan dengan waktu kerja aktual saat ini, dosis kebisingan
telah melebihi nilai batas yang ditetapkan oleh NIOSH yaitu DND = 1 atau 100%.
Dosis kebisingan yang melebihi 1 atau 100% adalah kondisi kebisingan yang
tidak aman atau dapat membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan operator
rata-rata nilai DND pada stasiun pengolahan biji masing-masing sebesar 861% -
1037%. Hal ini menandakan bahwa dosis kebisingan telah melebihi standar yang
telah ditetapkan.
lebih besar dibandingkan dengan waktu kerja ideal. Hal ini diakibatkan karena
adalah 8 titik. Nilai equivalen dari setiap titik pengukuran yang mewakili dari
setiap bagian waktu kemudian digunakan untuk membuat peta kebisingan dengan
stasiun pengolahan biji dalam kondisi yang tidak aman bagi operator. Hal ini
pada stasiun pengolahan biji melebihi nilai ambang batas berdasarkan standar
aman pada stasiun pengolahan biji yang terpapar selama 8 jam kerja/per hari.
engineering control. Salah satu metode dalam engineering control adalah dengan
barrier antara sumber bunyi (mesin defericafer ) dan pendengar (operator) dapat
produksi adalah:
1. Material barrier
2. Bentuk barrier
tidak dapat ditutup oleh barrier sehingga tidak mengganggu perputaran mesin
3. Posisi barrier
bersal dari mesin defericafer dapat dilihat pada Gambar 6.5 sedangkan
gambar barrier dapat dilihat pada Gambar 6.6 dan Gambar 6.7.
bentuk barrier dirancang sesuai bentuk mesin dan barrier memiliki pintu
melakukan maintenance.
Keterangan:
: Barrier
4. Dimensi barrier
Sehingga: N = 0,006f(A+B-d)
= 0,006(1000)(2,5+ 0,5 – 2) = 6
NR = 20 log [(2.π.N)0.5/tan(2.π.N)0.5] + 5 dB
= 20 log [6,13/0,47] + 5 dB
= 20 log 54,0 + 5 dB
= 20 (1,65) + 5 dB
= 38 dB
sebesar 38 db.
tingkat kebisingan yang diterima oleh operator sebelum dan perkiraan sesudah
dengan Barrier
Barrier
pengolahan biji sudah berada di bawah NAB dan aman berdasarkan standard
Penanggulangan
Elemen Gerakan
No
Sebelum NR (Noise Reduction) Sesudah NR (Noise Reduction)
1 Maintenance Mesin Membuka pintu barrier
2 Maintenance Mesin
3 Menutup pintu barrier
reduction terdapat dua penambahan elemen kerja yaitu membuka pintu barrier
dan menutup pintu barrier. Karena perancangan bentuk barrier di rancang dengan
6.4. Pembahasan
hasil 38 dB, kondisi pada stasiun pengolahan biji dinyatakan aman, perancangan
petrovic dkk, dapat mereduksi kebisingan sampai 14 dB, barrier berbahan logam
kondisi stasiun pengolahan biji dalam tetap keadaan aman, tetapi tidak terlalu jauh
berkurang dari nilai ambang batas menurut menteri tenaga kerja dan transmigrasi
yaitu 85 dB dalam 8 jam kerja. Tabulasi tingkat kebisingan yang diterima oleh
menurut penelitian zvanko Petrovic, maka dapat digambar peta kontur kebisingan
Zvanko Petrovic
7.1. Kesimpulan
malam hari telah melebihi standar Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
pada stasiun pengolahan biji telah melebihi nilai ambang batas berdasarkan
diperkirakan area kerja pada stasiun pengolahan biji dalam kondisi aman.
7.2. Saran
lanjutan mengenai bahan barrier, bentuk barrier, dan posisi barrier untuk
[2] T.S.S. Jayawardana, dkk. 2014. Analysis of noise level from different sawmills
[3] I Ketut Widana, dkk. 2014. Kebisingan Berpengaruh Terhadap Beban Kerja
isssn: 2407-1846
Paparan Bising di PT. XYZ. Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1,
[5] Nungki Dwi Setyantoro. 2012. Analisa Kebisingan Ruang Produksi Es Balok
Jatim, Surabaya.
[6] Yaya Adi Yusa. 2014. Perancangan Enclosure Kebisingan Pada Mesin
Nopember.Surabaya.
Medan:USU.
[15] Saenz, A. Lara, dkk. 1986. Noise Pollution (Editing). Paris: ICSU&SCOPE
[24] Guide Q.S. 2012. Surfer 11 counturing & 3D Surface Mapping For Scientist